PUSKESMAS ANGGUT
2023 - 2027
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
PUSKESMAS ANGGUT
PUSKESMAS ANGGUT
TAHUN 2023
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan syukur atas berkat rahmat Allah SWT, Rencana
Strategis Puskesmas Anggut tahun 2023-2027 telah selesai disusun. Dokumen Rencana
Strategis ini disusun sebagai acuan bagi penyelenggaraan kegiatan Puskesmas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya secara umum selama kurun waktu perencanaan
yaitu tahun 2023-2027 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing – masing.
Akhirnya kami sampaikan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini. Kami menyadari bahwa rencana strategis ini
masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan oleh sebab itu kami sangat mengharapkan
masukan, saran dan kritik sebagai upaya kita bersama untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
ii
DAFTAR ISI
RENSTRA PUSKESMAS ANGGUT
HALAMAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan merupakan ujung
tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan
dasar bagi masyarakat. Puskesmas berperanmenyelenggarakan upaya kesehatanuntuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal. dengan demikian Puskesmas berfungsi
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya Kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatanwajib merupakan upaya
kesehatan yang harus dilaksanakan oleh seluruh puskesmas di seluruh Indonesia. Upaya ini
memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan
melalui pendekatan indeks pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan
global maupun nasional.
Yang termasuk dalam upaya kesehatan wajib adalah promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat,
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan. Sedangkan upaya
kesehatan pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja puskesmas serta disesuaikan
dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan antara lain Upaya
Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olahraga, Perkesmas, Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan
Jiwa, Kesehatan Usia Lanjut dan Pengobatan Tradisional.
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu yaitu
azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas harus
melaksanakan kegiatan manajemen dengan baik. Manajemen puskesmas adalah rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis untuk menghasilkan.
Lampiran
Pada Lampiran ini berisikan Program Kerja Tahunan Puskesmas Anggut Tahun 2023
-2027.
A. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Bengkulu Selatan
tentang Struktur Organisasi. Puskesmas Di Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu
Selatan, disebutkan bahwa Susunan Organisasi Puskemas Non Perawatan terdiri dari :
KEPALA PUSKESMAS
KEPALA TATA USAHA
KETUA TIM MUTU Data dan Informasi perencanaan Keuangan Umum & kepeg
Ibu / KB Up.kes.mata
Up.Kes.Gizi pkpr
TB/Kusta/Hiv/AIDS/
Malaria/diare
PTM
Jaringan Pelayanan Puskesmas
Surveilans dan Imunisasi
Up. Pengobatan
PUSTU POSKESDES Bidan Desa
Up. Farmasi
Apotik
Up. Pendaftaran
PUSLING
3 Perawat : 5 orang
8 Perawat Gigi : -
9 Sanitarian : 1 orang
3 Poskesdes 3 Baik
4 Polindes 1 Baik
5 Pusling 1 Baik
e. Pembiayaan Kesehatan
Untuk meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan,
Pemerintahm telah mengalokasikan dana untuk pembiayaan pemeliharaan kesehatan
masyarakat miskin melalui program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas).
Jamkesmas diberikan kepada masyarakat miskin yang masuk dalam daftar kuota yang
telah diusulkan dan disahkan oleh Bupati. Jamkesmas digunakan untuk membiayai
pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif.
Selain itu, untuk pelaksanaan kegiatan rutin di Puskesmas, Pemerintah daerah
mengalokasikan anggaran melalui APBD yang disahkan oleh DPRD dengan rincian
kegiatan yang telah ditetapkan.
Mulai tahun 2010, pemerintah pusat meluncurkan bantuan operasional Kesehatan
yaitu dana dukungan/bantuan kepada pemerintah daerah dalam melaksanakan SPM
bidang kesehatan untuk pencapaian MDGs bidang kesehatan tahun 2023 melalui
peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
Pemanfaatan dana BOK di Kab.Bengkulu Selatan telah diatur melalui Surat
Keputusan Bupati Bengkulu Selatan. Pemerintah juga melakukan suatu terobosan
dalam upaya menurunkan AKI dan AKB yang masih tinggi melalui Jaminan
Persalinan (Jampersal) dengan maksud untuk meningkatkan akses masyarakat
terhadap persalinan yang sehat dan aman bagi semua ibu hamil dan bersalin yang
belum memiliki jaminan pembiayaan kesehatan lainnya. dengan program jampersal
ini diharapkan bahwa masyarakat mendapat pelayanan kesehatan secara mandiri dan
berkeadilan yang mana semua ibu hamil dan bersalin mendapat jaminan pembiayaan
untuk persalinannya dan dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
D. UPAYA KESEHATAN
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upayakesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional
merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan
menjadi dua yaitu
1. Upaya Kesehatan Wajib
Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global
serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
A. GAMBARAN UMUM
1. Kondisi Umum
Puskesmas Anggut berada diatas sebidang tanah seluas 114,8 KM2. milik Pemkab
di jalan Raya Anggut, Kec.pino, Kab. Bengkulu Selatan.
Puskesmas Anggut termasuk wilayah Kecamatan Pino Kabupaten Bengkulu
Selatan dengan batas-batas :
1. Sebelah Utara : Wilayah puskesmas masat
2. Sebelah Selatan : Wilayah Puskesmas seginim
3. Sebelah Barat : Wilayah Puskesmas kayu kunyit
4. Sebelah Timur : Wilayah Air Ndelengau
C. STATUS KESEHATAN
a. Derajat Kesehatan
1. Angka Harapan Hidup ( UHH ) mengacu pada renstra Dinas Kesehatan adalah 70,48
tahun.
2. Angka Kematian Bayi Pada tahun 2022 terdapat 2 kasus kematian bayi dari 74
kelahiran hidup.
3. Angka Kematian Ibu Pada tahun 2022 tidak ditemukan kasus kematian ibu.
4. Angka Kesakitan Indikator derajat kesehatan angka Kesakitan di Puskesmas
Anggut adalah sebagai berikut : Status Gizi masyarakat Prevalensi balita gizi buruk
tahun 2022 sebanyak 0 orang lebih rendah dibanding angka nasional sebesar 3 % .
Sedangkan prevalensi balita dengan gizi kurang sebanyak 3 orang
b. Jenis Penyakit
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH
1 AFP Rate < 15 tahun 0
2 TB Paru Sembuh 100%
3 Pneumonia balita ditangani 0%
4 Prevalensi HIV/AIDS ( Persentase kasus terhadap penduduk 0
beresiko)
5 Persentase AIDS yang ditangani 0
6 Persentase Infeksi Menular Seksual ( IMS ) yang Ditangani 0
A. KENDALA
Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi PuskesmasAnggutterdapat beberapa
kendala, antara lain :
1. Kendala Eksternal
a. Masih rendahnya capaian target pelacakan penderita suspek TB paru BTA positif hal
ini di karnakan kader dan penderita menggangap batuk adalah hal yang biasa lagipula
masih kurangnya tenaga analasis yang kerja ke lapangan
b. Masih rendahnya cakupan Fe3 90 Tablet yang diakibatkan kurang pendistribusian
tablet Fe sehinggah tidak seluruh ibu hamil mendapatkan Fe3.
c. Perilaku masyarakat dan kesadaran masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) dengan status ekonomi menengah ke bawah masih rendah
terutama kebiasaan cuci tangan dengan sabun.
2. Kendala Internal
a. Jumlah sarana dan Prasarana yang kurang mendukung serta Ada beberapatenaga
disiplin ilmu yang masih kurang(dokter gigi) sehingga pelayanan yang diberikan
belumbisa Optimal.
b. Petunjuk teknis pelaksanaan beberapa program kegiatan masih belum lengkap
Sehingga program belum terlaksana dengan baik dan laporan kegiatan belum
menghasilkan data yang akurat.
c. Sistem Informasi Kesehatan untuk mendukung manajemen kesehatan masih belum
optimal terutama akses informasi, ketepatan, akurasi, kelengkapan yang berkaitan
dengan Internet.
B. PELUANG
1. Peluang Eksternal
a. Terdapat peraturan perundangan yang terkait pelayanan kesehatan yaitu :
1. Undang – Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (1) mengamanatkan bahwa fakir
miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, ayat (2) menyebutkan
bahwa negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan, ayat (3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan umum yang layak. Berkaitan dengan Undang – Undang Dasar 1945
tersebut selanjutnya dijabarkan dalam Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional ( SJSN ) pasal 14 ayat (1) menyebutkan
bahwa Pemerintah secara bertahap mendaftarkan penerima bantuan iuran sebagai
C. RUMUSAN PERMASALAHAN
Dari hasil capaian pelaksanaan kegiatan Puskemas Anggut Tahun 2022 di temukan
permaslahan sebagai berikut
1. Pelacakan penderita suspek TBC paru BTA positif masih rendah hal ini desebab kan
masih kurangnya tenaga analis melakukan pelacakkan kasus tersebut ke lapangan
2. Cakupan rumah tangga sehat (24,2%) dan cakupan rumah tangga ber PHBS (30 %). Hal
ini memungkinkan pencapaiannya dengan cara mengadakan pendekatan keluarga,
mengadakan penyuluhan edukasi dan simulasi tentang kesehatan.
3. Cakupan pemberian tablet FE (90 tablet) hal ini disebakan kurangnya pengadaan atupun
pendistribusian dari dinas Kabupaten senhingga tidak semua ibu hamil dapat meperoleh
tablet FE tersebut.
4. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, kematian ibu lebih banyak disebabkan oleh penyakit
yang bukan akibat langsung kehamilan namun telah ada sebelum kehamilan. Ini perlu
mendapat perhatian bagi pemberi pelayanan bagi ibu hamil terutama dalam penapisan
resiko yang ada bukan saja yang berkaitan langsung dengan kehamilannya namun juga
terhadap penyakit penyerta lainnya yang diderita. Permasalahan lain yang juga dapat
berpotensi menimbulkan kematian ibu adalah perilaku dari ibu maupun lingkungan
keluarganya yang seringkali menolak bila dibutuhkan rujukan baik selama masa
kehamilan, persalinan maupun nifas.
5. Angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan tidak menular sudah terkendali.
Terutama kewaspadaan pada penduduk pendatang yang membawa penyakit DBD,
malaria, HIV/AIDS. Khusus untuk wilayah Puskesmas Anggut penyakit kusta tidak
menjadi perhatian karena tidak ditemukan kasus baru.
6. Disisi lain angka kesakitan dan kematian pada beberapa penyakit tidak menular dan
degeneratif seperti DM, kardiovaskular dan kanker.
7. Kesadaran masyarakat khususnya ibu balita untuk menimbangkan anaknya ke Posyandu
A. VISI
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan
cita dan citra yang ingin diwujudkan. Visi berkaitan dengan pandangan ke depan
Puskesmas Anggut diarahkan agar dapat berkarya secara produktif, inovatif, antisipatif
sebagai rujukan pelayanan kesehatan pertama masyarakat.
Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan dan dengan mempertimbangkan
perkembangan masalah serta kecenderungan masalah kesehatan ke depan maka
ditetapkanlah Visi Puskesmas Anggut.
Visi Puskesmas Anggut adalah ”Terwujudnya MasyarakatYang Sehat, MandiriDan
Berkualitas di wilayah kerja Puskesmas Anggut”.
B. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sebagai penjabaran
visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan suatu pernyataan yang menetapkan tujuan
organisasi dan sasaran yang ingin dicapai dengan adanyamisi berarti membawa organisasi
pada suatu fokus dan diharapkan seluruh karyawan Puskesmas Angut dan pihak lain yang
berkepentingan dapat mengenal institusi Puskesmas Anggut dan mengetahui program-
program serta hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan datang.Misi Puskesmas
Anggut tahun 2023 – 2027 adalah sebagai berikut :
1. Memperdayakan individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat dan
mandiri
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal,bermutu,merata danterjangkau
C. TUJUAN
Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi
dari pernyataan misi.
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas secara umum
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi–tingginya. adapun tujuan khususnya adalah :
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit serta mencegah meluasnya
kejadian luar biasa (KLB).
D. SASARAN
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai atau
dihasilkan oleh Puskesmas Anggut dalam jangka waktu lima tahun kedepan. Sasaran
merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis. Sasaran harus bersifat
spesifik, dapat dinilai, diukur dan menantangnamun dapat dicapai.Berdasarkan hal tersebut
diatas, Pukesmas AnggutKabupaten Bengkulu Selatan menetapkan sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatkan capaian target pelacakkan penderita suspek TB paru BTA positif
2. Terciptanya rumah tangga yang sehat
3. Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam rangka
mengatasi masalah kesehatan.
4. Tercapainya Cakupan Pemberian Tablet FE
5. Terwujudnya sistem informasi kesehatan yang terpadu dan akurat untuk pemanfaatan
pengambilan keputusan.
6. Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat khususnya
E. STRATEGI
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka strategi yang akan
dilaksanakan pada priode 2023 – 2027 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemandirian keluarga dan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
2. Melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan Kabupaten Bengkulu selatan Untuk
memenuhi kebutuhan tablet FE
3. Pengembangan pengelolaan air minum/bersih, pembuangan air limbah, jamban
keluarga dan pembuangan sampah dengan pendekatan berbasis masyarakat dan
penerapan teknologi tepat guna.
4. Meningkatkan penanggulangan masalah gizi melalui pemberian makanan tambahan
dan suplemen (vitamin) dan peningkatan keluarga sadar gizi.
5. Meningkatkan pembinaan terhadap penggunaan obat yang rasional di lingkup
pelayanan Puskesmas.
6. Memenuhi kebutuhan sarana, prasarana termasuk sumber daya manusia, obat-
obatan dan perbekalan kesehatan di pelayanan kesehatan.
7. Meningkatkan manajemen Puskesmas
8. Meningkatkan dan mengembangkan upaya kesehatan wajib maupun pengembangan
9. Menerapkan upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan Prosedur
yang telah disusun.
10. Mengembangkan sistem informasi kesehatan yang lengkap, akurat sebagai dasar
pengambilan keputusan.
11. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam pengembangan dan pelaksanaan
upaya kesehatan Puskesmas.
F. KEBIJAKAN
Kebijakan merupakan arah yang diambil dalam menentukan bentuk program dan
kegiatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, Kebijakan tersebut adalah :
1. Peningkatan kegiatan Promosi Kesehatan melalui peningkatan kesadaran
masyarakat dalam rangka berperilaku hidup bersih dan sehat
2. MelakukanKoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu selatanuntuk
memenuhi pengadaan tablet FE
3. Peningkatan pembinaan sanitasi di TUPM, TTU dan institusi.
4. Peningkatan dan penguatan peran serta masyarakat melalui pendampingan dalam
pengembangan UKBM dan desa siaga
5. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
6. Melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala pada siswa
-Cakupan desa siaga aktif 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 Upaya Pencegahan dan a. Pelayanan Imunisasi -Desa UCI 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % BOK
85,7 %
Pemberantasan Penyakit
Menular -Cakupan BIAS DT/TT 96,5 % 98 % 100 % 100 % 100 % 100 %
-Kesembuhan penderita TB
0 0 0 0 0 0
BTA (+)
Catatan : Sehubungan seluruh kegiatan fisik diusulkan melalui Musrenbang maka bila suatu kegiatan belum dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana