Disusun Oleh :
Puji syukur selalu penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas makalah mata kuliah Manajemen Rumah Sakit dan Puskesmas yang
berjudul “Badan Layanan Umum Rumah Sakit” dengan tepat waktu.
Penyusunan makalah ini mendapat bantuan dari berbagai pihak, penulis
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, dan kepada dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Rumah Sakit dan Puskesmas Dr. drg. Sri Hernawati, M.Kes yang telah
memberikan bimbingan sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kami penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk dapat menyempurnakan
penyusunan makalah dimasa mendatang.
Akhir kata, semoga makalah yang kami susun ini dapat memberikan
manfaat bagi semua yang membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA .............................................................................................................. i
ii
2.7 Arus Penetapan BLUD ......................................................................... 19
BAB 3. PENUTUP............................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Menjelaskan pengertian dari BLUD ?
1.3.2 Menjelaskan tujuan dari BLUD ?
1.3.3 Menjelaskan alasan/sejarah RS pemerintah dijadikan BLUD ?
1.3.4 Menjelaskan karakteristik BLUD ?
1.3.5 Menyebutkan dasar hukum pendirian BLUD ?
1.3.6 Menjelaskan struktur organisasi RS BLUD ?
1.3.7 Menjelaskan arus penetapan BLUD ?
1.3.8 Menjelaskan pendapatan BLUD ?
1.3.9 Menjelaskan pembiayaan BLUD ?
1.3.10 Menyebutkan persyaratan RSUD menjadi BLUD ?
1.3.11 Menyebutkan keuntungan BLU bagi RS ?
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
4
5
Jenis BLU disini antara lain rumah sakit, lembaga pendidikan, pelayanan
lisensi, penyiaran, dan lain-lain. Rumah sakit sebagai salah satu jenis BLU
merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Namun, tak
sedikit keluhan selama ini diarahkan pada kualitas pelayanan rumah sakit yang
dinilai masih rendah. Ini terutama rumah sakit daerah atau rumah sakit milik
pemerintah. Penyebabnya sangat klasik, yaitu masalah keterbatasan dana yang
dimiliki oleh rumah sakit umum daerah dan rumah sakit milik pemerintah,
sehingga tidak bisa mengembangkan mutu layanannya, baik karena peralatan
medis yang terbatas maupun kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang
rendah.
Perkembangan pengelolaan rumah sakit, baik dari aspek manajemen
maupun operasional sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan,
yaitu antara lain bahwa rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu, dan biaya pelayanan kesehatan terkendali sehingga akan
berujung pada kepuasan pasien. Tuntutan lainnya adalah pengendalian biaya.
Pengendalian biaya merupakan masalah yang kompleks karena dipengaruhi oleh
berbagai pihak yaitu mekanisme pasar, tindakan ekonomis, sumber daya manusia
yang dimiliki (profesionalitas) dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan
teknologi dari rumah sakit itu sendiri. Rumah sakit pemerintah yang terdapat di
tingkat pusat dan daerah tidak lepas dari pengaruh perkembangan tuntutan
tersebut.
Dipandang dari segmentasi kelompok masyarakat, secara umum rumah sakit
pemerintah merupakan layanan jasa yang menyediakan untuk kalangan menengah
ke bawah, sedangkan rumah sakit swasta melayani masyarakat kelas menengah ke
atas. Biaya kesehatan cenderung terus meningkat,dan rumah sakit dituntut untuk
secara mandiri mengatasi masalah tersebut. Peningkatan biaya kesehatan
menyebabkan fenomena tersendiri bagi rumah sakit pemerintahan karena rumah
sakit pemerintah memiliki segmen layanan kesehatan untuk kalangan menengah
ke bawah. Akibatnya rumah sakit pemerintah diharapkan menjadi rumah sakit
yang murah dan bermutu.
8
hal tidak terdapat satuan pemeriksaan intern, review dilakukan oleh aparat
pengawasan intern kementerian negara/ lembaga. Review ini dilaksanakan secara
bersamaan dengan pelaksanaan anggaran dan penyusunan Laporan Keuangan
BLU. Sedangkan Laporan Keuangan tahunan BLU diaudit oleh auditor eksternal.
BLU sebagai Instansi Satuan Kerja Perangkat Daerah Dipimpin oleh Pejabat
Pengguna Anggaran yang berwenang/bertugas :
a. Menyusun RKA
b. Menyusun DPA
c. Melaksanakan anggaran belanja satker
d. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran
e. Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak
f. Mengelola utang dan piutang
g. Menggunakan barang milik Daerah
h. Mengawasi pelaksanaan anggaran
i. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan
2.3.4 Tinjauan Dari Aspek Teknis Keuangan
Rumah sakit pemerintah dituntut untuk menjadi rumah sakit yang murah
dan bermutu. Dalam pengelolaannya rumah sakit pemerintah memiliki peraturan
pendukung yang terkait dengan pengelolaan keuangan yang fleksibel. Berdasar PP
no: 23 tahun 2005 tersebut rumah sakit pemerintah telah mengalami perubahan
sebagai badan layanan umum. Perubahan kelembagaan ini berimbas pada
pertanggungjawaban keuangan bukan lagi kepada departemen kesehatan tetapi
kepada departemen keuangan.
Sebagaimana telah diuraikan di atas dari aspek pelaporan keuangan yang
harus mengikuti standar akuntansi keuangan, maka dalam pengelolaan teknis
keuangan pun harus diselenggarakan dengan mengacu pada prinsip-prinsip
akuntanbilitas, transparansi dan efisiensi. Anggaran yang disusun rumah sakit
pemeritah juga harus disusun dengan berbasis kinerja (sesuai dengan
Kepmendagri no 29 tahun 2002). Berdasar prinsip-prinsip tersebut, aspek teknis
keuangan perlu didukung adanya hubungan yang baik dan berkelanjutan antara
rumah sakit,dengan pemerintah dan dengan para stakeholder, khususnya dalam
12
penentuan biaya pelayana kesehatan yang mencakup unit cost, efisiensi dan
kualitas pelayanan. Yang perlu dipertimbangankan lagi adalah adalah adanya
audit atau pemeriksaan bukan saja dari pihak independen terhadap pelaporan
keuangan tetapi juga perlu audit klinik. Dengan berubahnya kelembagaan sebagai
BLU tentu saja aspek teknis sangat berhubungan erat dengan basis kinerja.
Sesuai dengan syarat-syarat BLU bahwa yang dimaksud dengan persyaratan
substantif, persyaratan teknis dan persyaratan admnistratif adalah berkaitan
dengan standar layanan, penentuan tarif layanan, pengelolaan keuangan,tata kelola
semuanya harus berbasis kinerja. Hal-hal yang harus dipersiapkan bagi rumah
sakit untuk menjadi BLU dalam aspek teknis keuangan adalah :
a. Penentuan tarif harus berdasar unit cost dan mutu layanan. Dengan
demikian rumah sakit pemerintah harus mampu melakukan penelusuran
(cost tracing) terhadap penentuan segala macam tarif yang ditetapkan dalam
layanan. Selama ini aspek penentuan tarif masih berbasis aggaran ataupun
subsidi pemerintah sehingga masih terdapat suatu cost culture yang tidak
mendukung untuk peningkatan kinerja atau mutu layanan. Penyusunan tarif
rumah sakit seharusnya berbasis pada unit cost, pasar (kesanggupan
konsumen untuk membayar dan strategi yang diipilih. Tarif tersebut
diharapkan dapat menutup semua biaya, diluar subsidi yang diharapkan.
Yang perlu diperhatikan adalah usulan tarif jangan berbasis pada presentase
tertentu namun berdasar pada kajian yang dapat dipertanggungjawabkan.
Secara umum tahapan penentuan tarif harus melalui mekanisme usulan dari
setiap divisi dalam rumah sakit dan aspek pasar dan dilanjutkan kepada
pemilik. Pemilik rumah sakit pemerintah adalah pemerintah daerah dan
DPRD.
b. Penyusunan anggaran harus berbasis akuntansi biaya bukan hanya berbasis
subsidi dari pemerintah. Dengan demikian penyusunan anggaran harus
didasari dari indikator input, indikator proses dan indikator output.
c. Menyusun laporan keuangan sesuai dengan PSAK 45 yang disusun oleh
organsisasi profesi akuntan dan siap diaudit oleh Kantor Akuntan
Independen bukan diaudit dari pemerintah.
13
secara hukum dari instansi induknya. Berikut merupakan syarat RSUD untuk
menjadi BLUD yaitu sebagai berikut :
a. Subtantif
Merupakan bidang layanan umum yang diselenggarakan bersifat
operasional yang menghasilkan semi barang/jasa yang diberikan kepada
masyarakat. Harus berorientasi pada layanan public atau masyarakat. Oleh
karena itu BLU tidak mengutamakan mencari keuntungan.
b. Teknis
Diatur oleh Kementrian/Lembaga teknis atau satker perangkat daerah yang
bersangkutan. Upaya pendirian sebuah BLU memperhatikan criteria teknis
yang ditentukan oleh masing-masing kementrian Negara/lembaga yang
bersangkutan. Criteria tersebut antara lain meliputi aspek jenis dan mutu
layanan produk, aspek kinerja keuangan dan aspek manfaat pelayanan bagi
masyarakat. Kinerja pelayanan dibidang tugas dan fungsinya layak dikelola
dan ditingkatkan pencapaiannya melalui BLUD atas rekomendasi sekretaris
daerah untuk SKPD atau kepala SKPD untuk unit kerja. Kinerja keuangan
SKPD atau unit kerja instansi yang bersangkutan adalah sehat.
c. Administratif
1) Persyaratan administratif diatur oleh Menteri Keuangan/Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah. Persyaratan administratif termasuk keuangan yang
digunakan oleh kementrian keuangan untuk menentukan suatu unit
pemerintah dapat diberikan status kandidat BLU . suatu unit dapat langsung
memperoleh status BLU tergantung kesiapan dan kemampuan memenuhi
persyaratan BLU.
2) Persyaratan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan
dan manfaat bagi masyarakat
3) Pola tata kelola
4) Rencana strategi bisnis
5) Laporan keuangan pokok
6) Standar pelayanan minimum
22
3.1 Kesimpulan
Badan Layanan Umum merupakan instansi di lingkungan Pemerintah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
barang dan jasa tanpa mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
berdasarkan prinsip efisiensi dan produktivitas. BLU bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan
fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan
produktivitas dan praktek bisnis yang sehat.
Kerangka hukum Badan Layanan Umum (BLU) antara lain : UU RI No. 25
tahun 2009 Bab I pasal 1 tentang pelayanan publik, pasal 1 No. 23, Pasal 68 dan
69 UU No. 1 tahun 2004 tentang pembendaharaan negara dan PP No. 23 tahun
2005 tentang pengelolaan keuangan badan layanan umum.
23
DAFTAR PUSTAKA
https://mutupelayanankesehatan.net/images/Forum_Mutu/.../Drs.Dadan%20S.pdf
Diakses pada tgl 25 Maret 2019 pukul 12.00 WIB
Partakusuma, Lia G.2014. Evaluasi Tata Kelola Rumah Sakit Badan Layanan
Umum pada 4 Rumah Sakit Vertikal Kelas A Hospital Jawa dan Bali Jurnal
Administrasi Kebijakan Kesehatan Volume 1 Nomor 1
24