Anda di halaman 1dari 25

TUTORIAL ANALISA TRUSS 2D

KUDA KUDA RANGKA BATANG DOUBLE SIKU


SAP 2000_14

5 kN

5 kN 5 kN
G
5 kN 5 kN
E I
2 kN 2 kN
D2 V3
C K 2100
D1 V2 V4
D3
V1 D4 V5
A L
B1 B2 B3 F B4 B5 B6
B D H J

VA
VL
1500 1500 1500 1500 1500 1500

9000

Gambar Penampang Kuda – Kuda Rangka Batang Double Siku

10
1. Batang Bawah (B) = Batang Tarik
70 70
2. Batang Atas (C) = Batang Tekan
3. Batang Diagonal (D) = Batang Tekan 7
4. Batang Vertikal (V) = Batang Tarik
5. Sudut kuda – kuda =  250
6. Rencanakan dengan Code AISC-LRFD93
Siku 2 L 70.70.7
I. DATA STRUKTUR

I.1 Propertis material:


A. Propertis material baja
a. Mutu baja : BJ 37, Fy = 240 MPa, Fu = 370 MPa
b. Modulus elastisitas baja : 200.000 MPa
c. Angka poisson baja : 0,3
d. Berat jenis baja : 7.850 Kg/m3

I.2 Profil Baja Siku_Tabel Profil Baja Ir.Rudy Gunawan (36)


10
50 50
I.3 Beban struktur
a. Beban angin (qw) = 25 Kg/m2 5
b. Beban penutup atap (qa) = 50 Kg/m2
c. Beban plafon (qp) = 20 Kg/m2
d. Beban hidup (Ql) = 100 Kg Siku 2 L 50.50.5

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT i


I.4 Kombinasi pembebanan:
a. COMB 1 = 1,4 DL
b. COMB 2 = 1,2 DL + 1,6 LL + 0,5 WL-ki
c. COMB 3 = DL + LL +WL-ka
I.5 Analisa pembebanan:
A. Beban mati
a. Beban penutup atap (qa) = 50 Kg/m2,
b. Beban plafon (qp) = 20 Kg/m2
c. Penutup atap Qa = Lg.B.qa (2,5*4*50) = 500 Kg (DL) - (P Ujung = 1/2 Qa)
d. Penutup plafon Qp=d.B.qp (2,25*4*20) = 180 Kg (DL Plafon)

B. Beban hidup
a. Beban hidup (Ql) = 100 Kg (LL)

C. Beban angin
a. Beban angin (qw) = 25 Kg/m2
b. Jarak antar rangka atap (B) = 4m
c. Jarak ½ kaki kuda2 (Lg) = 2,5 m (2,1 (depan) : sin 250 = 4,98/2 = 2,5 m)
d. Kemiringan atap (θ)= tg-1(2,1/4,5) = 250

 Tekanan angin Qt = Lg.B.qw.(0,02.250 + 0,4) = 120 Kg


a. Tekanan vertikal Vt = Qt . cos 250 = 110 Kg
b. Tekanan horisontal Ht = Qt.sin 250 = 50 Kg

 Hisapan angin Qi = Lg.B.[(0,4).qw] = 100 Kg


a. Tekanan vertikal Vi = Qi . cos 250 = 90 Kg
b. Tekanan horisontal Hi = Qi.sin 250 = 40 Kg

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT ii


Tabel 1. Sifat – Sifat Mekanis Baja Struktural

Tabel 2. Profil Baja Siku Sama Kaki

1. Nilai Expected yield stress (fye) = 1,1 dari minimum yield stress (fy)
2. Nilai Expected tensile stress (fue) = 1,1 dari minimum tensile stress (fu)
3. Mutu Baja yang dipakai dalam SAP 2000 sesuai dengan tabel 3 berikut :

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT iii


LANGKAH – LANGKAH PROGRAM SAP 2000_14
KUDA KUDA RANGKA BATANG DOUBLE SIKU
Minggu, 21 Juni 2020

BUKA PROGRAM SAP 2000

Gambar 1. Program SAP2000 pada Laptop

I. Samakan Satuan
Pada menu bagian bawah kita ganti menjadi Kgf, m, C atau satuan yang
akan dikehendaki. Karena satuan tersebut akan menjadi default saat
mengoperasikan SAP2000.

II. Buat Model Struktur


Klik File – New Model, atau bisa juga dengan Ctrl+N. Pilih template untuk
2D Trusses.

Gambar 2. Model Struktur

Tutorial Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 1


Gambar 3. Template Trusses 2 D
Isi parameter seperti gambar di atas. Untuk mengetahui keterangan dari
masing-masing parameter, klik Parametric Definition. Lalu klik OK.

Gambar 4. Tampilan Dua Jendela

Pilih yang X – Z_Gambar Rangka kuda - kuda yang tampil/muncul tidak


sama dengan rangka kuda-kuda yang direncanakan/soal.

Gambar 5. Tampilan Rangka Kuda – Kuda Sumbu X – Z

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 2


Hapus keempat garis diagonal, klik garis yang tidak sesuai soal pilih Edit
– delete.

Gambar 6. Tampilan Batang yang Didelete

Edit model struktur yang sesuai soal_Pilih Draw frame/Cable element


kemudian klik titik C – D dan E – F kemudian F – I dan H – K_klik kanan untuk
mengakhiri.

Gambar 7. Edit Batang Disesuaikan dengan Soal

Gambar 8. Model Struktur sudah Sesuai Soal

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 3


II.1 Untuk memudahkan pembacaan hasilnya output
Nama pada Titik Joint, Frame sesuai dengan soal
A. Nama Titik Joint _ Caranya klik View pilih Set Display Option

Gambar 9. Tampilan Model Struktur akan Diedit Joint


Selanlutnya pilih Joint _ Klik Labels

Gambar 10. Display Option Pilih Joint Label

Langkahnya Pilih Edit – Change Labels – Element Joint – Diisi Sesuai


dengan soal angka 13 diganti A, angka 3 diganti B dan seterusnya sampai
dengan angka 14 diganti L

Gambar 11. Tampilan Interative Name Change untuk Joint

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 4


B. Nama Batang/Element _ Caranya klik View pilih Set Display Option –
lakukan hal sama seperti pada waktu mengedit Joint – Untuk mengedit Batang
Bawah (batang tarik) dan ditulis B

Gambar 12. Tampilan Interative Name Change Batang Bawah

Selanjutnya mengedit Batang Vertikal (batang tarik) dan ditulis V

Gambar 13. Jendela Interative Name Change Batang Vertikal

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 5


Mengedit Batang Diagonal (batang tekan) dan ditulis D

Gambar 14. Jendela Interative Name Change Batang Diagonal

Mengedit Batang Atas (batang tekan) dan ditulis C

Gambar 15. Jendela Interative Name Change Batang Diagonal

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 6


III. Definisikan Material yang Dipakai
Untuk mendefinisikan material klik Define – Materials

Gambar 16. Jendela pada Define Material

Klik Add New Material maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

Gambar 17. Jendela Material Property Data

Beri nama material pada input Material Name, pilih jenis material pada
Material Type. Untuk unit satuan kita bisa ganti sesuaikan di jendela ini.
Masukan berat jenis material, modulus elastisitas, angka Poisson, tegangan leleh
dan tegangan putus baja lalu Klik OK.

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 7


IV. Definisikan Profil yang Dipakai
Untuk mendifinisikan profil, klik Define – Section Properties – Frame
sections sehingga muncul jendela berikut.

Gambar 18. Jendela Frame Properties

Klik Add New Property maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

Gambar 19. Jendela Add. Frame Section Property

Pilih tipe dari profil yang akan kita definisikan berupa Steel. Lalu pilih
section-nya berupa Double Angle.

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 8


Gambar 20. Jendela Double Angle Section

Beri nama profil pada Section Name. Pilih Material untuk profil.
Definisikan parameter dari profil. Lalu klik OK. Buat profil untuk 2L 70.70.7 dan
2L 50.50.5

V. Definisikan Beban
Untuk mendifinisikan beban, klik Define – Load Patterns sehingga muncul
jendela berikut :

Gambar 21. Jendela Define Load Patterns

Beri nama bentuk beban pada box Load Pattern Name. Pilih tipe
pembebanan pada box Type. Input pada box Self Weight Multiplier berupa
angka 0 dan 1. Klik Add New Load Pattern untuk menambahkan bentuk beban
baru atau Modify Load Pattern untuk memodifikasi bentuk beban yang telah
dibuat. Definisikan bentuk beban sebagai berikut. Lalu klik OK.

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 9


Gambar 22. Jendela Load Case Data – Linear Static

VI. Definisikan Kombinasi Pembebanan


Untuk mendefinisikan kombinasi pembebanan klik Define – Load
Combinations sehingga muncul jendela berikut :

Gambar 23. Jendela Define Load Combinations

Klik Add New Combo untuk menambahkan kombinasi baru.

Gambar 24. Jendela Load Combination Data

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 10


Gambar 25. Jendela Load Combination Data Comb.1

Gambar 26. Jendela Load Combination Data Comb.2

Gambar 27. Jendela Load Combination Data Comb.3

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 11


Beri nama kombinasi pembebanan pada box Load Combination Name. Pilih
kasus beban yang akan dikombinasikan pada Load Case Name dan Scale
Factor untuk faktor beban yang akan diaplikasikan lalu klik Add. Lakukan
langkah tersebut untuk semua kasus beban dalam kombinasi pembebanan.

VII. Aplikasikan Profil pada Struktur


Untuk mengaplikasikan profil pada struktur, terlebih dahulu kita
memilih/klik elemen yang akan kita tentukan (batang bawah dan batang atas).
Setelah memilih elemen lalu pilih Assign – Frame – Frame Sections. Pilih profil
2L 70.70.7 yang telah dibuat sebelumnya. Lalu klik OK.

Gambar 28. Jendela Frame Properties


Lakukan hal sama untuk mengaplikasikan profil 2 L 50.50.5 untuk batang
vertikal dan diagonal

Gambar 29. Profil sudah diaplikasikan Model


Struktur

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 12


VIII. Aplikasikan Beban pada Struktur
Untuk mengaplikasikan beban pada struktur, terlebih dahulu kita memilih
elemen yang akan kita beri beban. Karena Struktur Truss beban teraplikasi di
klik titik nodal/joint, yang akan diberi beban, pilih Assign – Joint Loads -
Forces diisikan DL = 500 KG, DLTump = 200 kg, DLPlafon = 180 kg

Gambar 30. Tampilan Beban Mati DL pada Joint

Lakukan hal sama untuk mengaplikasikan beban hidup LL (100 kg), pada
semua titik nodal/joint.

Gambar 31. Tampilan Beban Hidup LL pada Joint

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 13


Lakukan hal sama untuk mengaplikasikan beban angin WL.ki dan WL.ka
pada semua titik nodal/joint.

Gambar 32. Tampilan Beban Angin ki WL.ki pada Joint

Gambar 33. Tampilan Beban Angin ka WL.ka pada Joint

Gambar 34. Tampilan Empat Jendela Semua Beban

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 14


IX. Check Gambar Struktur – Model SAP 2000
A. Check beban mati (DL) dan beban hidup (LL) pada struktur – caranya
Display Show Load Assigns – Joint – DL – Ok

Gambar 35. Jendela Display Show Load Assigns

Lakukan hal sama untuk mengaplikasikan check beban hidup (LL) -


caranya Display Show Load Assigns – Joint – LL – Ok

B. Check panjang dan tinggi frame/batang pada struktur – caranya Klik kiri
– kanan muncul jendela Obyect Model – Line Information – pilih
location (B2 panjang 1,5 m) terlihat pada tampilan Obyect Model – Line
Information di check – Ok

Gambar 36. Jendela Obyect Model – Line Information

Lakukan hal sama untuk menge-check panjang batang/elemen


horisotal/vertikal pada model struktur

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 15


X. Menjalankan Analisis Struktur
Sebelum melakukan analisis struktur dari struktur rangka batang, perlu
diperhatikan bahwa elemen – elemen dari struktur rangka batang dihubungkan
secara sendi/engsel pada joint-jointnya., sehingga secara teoritis pada
sambungan antar elemen-elemen struktur tidak timbul momen.
Untuk menghilangkan pengaruh momen lentur pada sambungan-
sambungan struktur ranngka batang dengan cara Select semua elemen Model
Struktur.

Klik Assign – Frame – Releases/Partial Fixity sehingga muncul tampilan


berikut. Karena struktur merupakan rangka batang 2D, maka yang perlu di
release adalah Moment 33 pada Start dan End. Lalu klik OK.

Gambar 37. Jendela Releases/Partial Fixity

Gambar 35. Tampilan Joint tidak Timbul Momen

Langkah selanjutnya adalah mengatur Option untuk analisis dengan cara


klik Analyze – Set Analysis Options.

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 16


Gambar 38. Jendela Analysis Option

Karena struktur yang kita buat adalah struktur 2D, oleh karena itu derajat
kebebasan yang terjadi pada struktur hanya translasi arah X, dan arah Z, untuk
lebih mudahnya kita pilih gambar pada XZ Plane. Lalu klik OK.

Cek kembali model, propertis dari material, propertis dari section, beban
pada struktur. Jika sudah sesuai dengan kasus yang diberikan, kita jalankan
analisis struktur dengan cara klik Analyze – Run Analysis atau tekan tombol F5.
Setelah itu akan muncul jendela sebagai berikut.

Gambar 39. Jendela Set Load Cases to Run

Karena kasus beban untuk Modal tidak digunakan dalam analisis ini, maka
kita bisa tidak menjalankannya dengan cara memilih kasus beban Modal lalu klik
Run/Do Not Run Case. lalu klik Run Now.

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 17


XI. Hasil Analisa Struktur
Hasil dari analisa struktur menghasilkan gaya – gaya dalam (gaya axial,
gaya geser dan momen) dalam Tabel pilih Display – Show Forces/Stresess –
Frame/Cable – Pilih Comb.1 – Axial Force – Show Values on Diagram – Ok

Gambar 40. Tampilan Show Values on Diagram Comb.1

Gambar 41. Tampilan Shear 2 – 2 / Gaya Geser Comb.2

Gambar 42. Tampilan Momen 3 – 3 Comb12

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 18


XII. Design Kuda – Kuda Truss Code AISC-LRFD93
Pilih Design – Steel Frame Design – View/Reise Preference – muncul
jendela Steel Frame Design Preference for AISC – LRFD93

Gambar 43. Jendela Steel Frame Design Preference for AISC – LRFD93

Selanjutnya pilih Design – Steel Frame Design – Select Design Combos


- muncul jendela Design Load Combination Selection dibawah,

Gambar 43. Jendela Design Load Combination Selection

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 19


Selanjutnya pilih Design – Steel Frame Design – Start Design/Check of
Structure muncul jendela Design Load Combination Selection dibawah,

Gambar 44. Tampilan Start Design/Check of Structure

Check profil aman atau tidak, ternya muncul dalam gambar warna profil
biru muda, menandakan profil sangat aman

Gambar 45. Tampilan Steel Design Section AISC – LRFD93

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 20


Selanjutnya check apakah semua batang aman atau tidak, pilih Design –
Steel Frame Design – Verify all Members Passed... muncul jendela dibawah,
yang menyatakan semua batangnya aman

Gambar 46. Tampilan Check Capasitas AISC – LRFD93


Check ratio batang aman atau tidak, pilih Design – Steel Frame Design –
Display Design Info muncul jendela dibawah,

Gambar 47. Jendela Display Steel Result P-M Ratio Colors & Values

Gambar 48. Tampilan Display Steel Result P-M Ratio Colors & Values

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 21


Kesimpulan Gambar 48 diatas menunjukan :
1. Warna dominan Biru Muda, menandakan Struktur sangat kuat (boros)
karena resultnya 0,0...,
2. Kalau muncul Warna kuning, Design ekonomis resultnya 0,...
3. Kalau Resultnya > 1 Struktur Tidak Aman

XIII. Tabel Design


Untuk Menampilkan Tabel pilih Display – Show Tabel – Element Output
– Select Load Case – Pilih DL/LL

Gambar 49.
Gambar 32. Jendela
Jendela Choose
AnalysisTabels
Complete
for Display

Gambar 50. Jendela Analysis Complete

Jika telah selesai maka akan muncul jendela seperti di atas dengan catatan
ANALYSIS COMPLETE. Cek pada jendela analysis information tidak ada error
dalam analisis. Jika ada error yang terjadi, cek kembali pada model yang dibuat
dan Degree of Freedom yang terjadi pada struktur.

Truss Kuda – kuda Double Siku 2D_T.Sipil Unpand_Soehartono,ST,MT 22

Anda mungkin juga menyukai