Anda di halaman 1dari 2

Laporan Pelaksanaan UKL UPL Semester II

BAGIAN TIGA ~ Kesimpulan & Saran

Bagian ke-tiga atau bagian akhir dari Laporan Pelaksanaan UKL-UPL PT.
Karivan Muda Pratama sebagai pemrakarsa dari kegiatan operasional
asphalt mixing plant (AMP) dan stone crusher, dikemukakan Kesimpulan
dan Saran, sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat
dirangkum adalah sebagai berikut:
1. Untuk mencegah terjadinya erosi pada tebing Sungai Salo Tindaki,
tidak berfungsinya mata air, dan kerusakan flora dan fauna yang
berada di sekitar lokasi PT. Karivan Muda Pratama diharap melakukan
upaya pengelolaan lingkungan sesuai dengan yang tertuang dalam
dokumen UKL UPL;
2. Kualitas udara dapat disebutkan bahwa berdasarkan hasil analisa
laboratorium, beberapa parameter yang ada menunjukkan bahwa
kualitas udara di sekitar lokasi tersebut masih berada di bawah baku
mutu lingkungan yang seperti yang tercantum dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.
3. Berdasarkan hasil pengukuran tingkat kebisingan di lapangan semua
parameter indikator kebisingan terdeteksi pada 2 (dua) titik
mempunyai nilai konsentrasi masih dibawah Baku Mutu Lingkungan
(BML) berdasarkan KEPMEN No.48/MENLH/II/1996 Tentang Baku
Tingkat Kebisingan.
4. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
menunjukkan bahwa dari semua parameter uji yang ada, masih
berada di bawah baku mutu yang ditetapkan.

Periode Juli – Desember 2019 ~ 35


Laporan Pelaksanaan UKL UPL Semester II

B. S a r an
Adapun saran untuk perbaikan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan sebagai berikut:
1. Rutin melakukan pemantauan sesuai yang dianjurkan dalam dokumen
UKL-UPL (lihat matriks pengelolaan dan matriks pemantauan) untuk
mengetahui trend perubahan lingkungan di sekitar PT. KArivan Muda
Pratama;
2. Seyogyanya PT. KArivan Muda Pratama ditengah aktivitas operasional
AMP dan stone crusher selalu jelimet memperhatikan kondisi
lingkungan hidup setempat berdasarkan perkembangan situasi yang
paling mutakhir, dan melakukan upaya-upaya yang positif untuk
memproteksi lingkungan tanpa harus menunggu priode pelaporan
berikutnya;
3. Pengelolaan air permukaan harus mendapatkan prioritas
penanganan, karena air merupakan media efektif bagi tercemarnya
lingkungan, demikian juga dengan kualitas udara, terutama debu
yang dalam proses ekspansi selanjutnya diatmosfir, kandungan metal
dan debu membentuk partikulat (benda-benda yang sangat kecil).
Terdapat unsur kandungan partikulat karbon, SOF (Solube Organik
Fraction), debu, SO4, dan H2O; yang paling berbahaya adalah
butiran-butiran halus yang bisa menembus bagian terdalam paru-
paru; dan
4. Dalam pengelolaan limbah B3 seperti oli bekas, dilakukan perbaikan
terhadap bak-bak penampungan oli bekas. Penampungan oli bekas
harus sesuai dengan Tata Cara Penyimpanan Limbah B3,
Penyimpanan kemasan menurut Keputusan Bapedal
No.01/Bapedal/09/1995.

Periode Juli – Desember 2019 ~ 36

Anda mungkin juga menyukai