Anda di halaman 1dari 17

DATA TEKNIK OPERASIONAL DI 8 KAB/KOTA

1. KABUPATEN BANDUNG

NO KOMPONEN TEKNIK KETERANGAN


OPERASIONAL
1 Timbulan Sampah 1282,8 Timbulan (Ton/Hari)
2 Pengurangan Sampah Tonase = 171.554,50 (37,06%)
3 Penanganan Sampah Tonase = 115.496,95 (24,95%)
4 Jumlah Penduduk Yang
1.113.393 Jiwa
Terlayani Sampah
5 Jumlah Penduduk Yang Tidak
2.510.397 Jiwa
Terlayani Sampah
6 Prosentase Cakupan Pelayanan Terlayani (30,72) & tidak terlayani (69,28)
7 Pemilahan Sampah di Sumber Tidak ada pemilahan sampah berdasarkan
Komersial dan Non Komersial
Organik Tidak ada pemilahan sampah berdasarkan
Komersial dan Non Komersial
An-Organik Tidak ada pemilahan sampah berdasarkan
Komersial dan Non Komersial
8 Pewadahan di Sumber Pewadahan dilakukan oleh masyarakat
langsung, dengan berbagai bentuk pewadahan,
misalnya Bin, tempat sampah terpilah (Organik-
AnOrganik-B3 RT).
9 Pengumpulan  Pengumpulan door to door dari Sumber
menuju Pewadahan oleh Masyarakat.
Sedangkan Pengangkutan menggunakan truk
menuju TPA.
 Pengumpulan tidak langsung (sumber – TPS) :
o Pojok Edukasi Bersih
o Jumlah TPS = 135 Unit
 115 TPS APBD (untuk tingkat RW)
 17 TPS APBN
 16 TPS IBM (untuk tingkat Desa)
 4 TPS DAK (untuk tingkat Desa)
 UPT Pemanfaatan Sampah di 1 Pasar dg
kapasitas 4 ton/hari
 Pengelolaan Daur Ulang untuk 4 RW (1 RW =
400 KK)
 Tidak ada Sistem Rute (Gerobak yg mobil ke
Container), semua dilakukan oleh KPP
(Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara).
10 Pemindahan Pemindahan sampah diangkut oleh gerobak
dengan kapasitas 0,84 m3 dan Motor Sampah
Kapasitas 1 m3
11 Kondisi Pemprosesan akhir di TPA /  Arm Roll : 37
Pembuangan Akhir Sampah  Kompaktor : 2
 Dump Truck : 67
 Pick up : 7
 Motor Roda 3 : 18
 Double Cabin : -
 Trailer Kontainer : -
 Engkel : -
Lokasi TPA : Sarimukti
12 Kawasan bebas sampah Untuk saat ini di Kabupaten Bandung belum ada
Kawasan Bebas Sampah
13 Pengkaderan  Bandung Bedas Bersih Sampah (BBBS)
 Jumlah Kader 360 Orang
 Berbasis di Kecamatan
 Bertugas membersihkan Jalan Protokol
dengan pewadahan karung, lalu diangkat
oleh truk sampah yang melewati jalur
tersebut.

2. KABUPATEN CIMAHI

NO KOMPONEN TEKNIK KETERANGAN


OPERASIONAL
1 Timbulan Sampah 274,65 Timbulan (Ton/Hari)
2 Pengurangan Sampah Tonase = 83.035,81 (11,52%)
3 Penanganan Sampah Tonase = 11.458,00 (83,51%)
4 Jumlah Penduduk Yang
551.665 Jiwa
Terlayani Sampah
5 Jumlah Penduduk Yang Tidak
16.735 Jiwa
Terlayani Sampah
6 Prosentase Cakupan Pelayanan Terlayani (97,06) & tidak terlayani (2,94)
7 Pemilahan Sampah di Sumber Sampah Terpilah sebesar 14,69 ton (5,38%)
Organik Sampah Mudah Terurai (SMT) 14,09 ton (5,16%)
Sampah Mudah Daur Ulang (SMDU) sebesar
15,78 (5,78%)
An-Organik Sampah Tercampur sebesar 227,93 ton
(83,49%) Sampah lainnya (SL) sebesar 0,46 ton
(0,17%)
8 Pewadahan di Sumber  Wadah di Permukiman
 Wadah Non Permukiman :
 Pasar
 Kawasan Komersial
 Kawasan Institusi
 Kawasan Industri
 Taman dan Jalan
 Puskesmas/Rumah Sakit
 Fasilitas Umum
9 Pengumpulan  Door to door
 Pengumpulan tidak langsung (sumber – TPS)
 Sistem Rute (Gerobak yg mobil ke Container)
10 Pemindahan  TPS Kontainer
 TPS Pasangan Bata
 Terdapat sarana pemindahan/TPS 38 unit
 TPS Kontainer 19 unit
 TPS Pasangan Bata 15 unit
 Titik kumpul 4 lokasi
11 Kondisi Pemprosesan akhir di TPA /  Arm Roll : 23
Pembuangan Akhir Sampah  Kompaktor : -
 Dump Truck : 13
 Pick up : 7
 Motor Roda 3 : 30
 Double Cabin : -
 Trailer Kontainer : 68
 Engkel : -
Lokasi TPA : Sarimukti
12 Kawasan bebas sampah Kawasan Bebas Sampah yang telah ditetapkan
antara lain Jl. Amir Machmud, Jl. Gatot Subroto,
Jl. Sriwijaya dan Kawasan Alun-Alun Kota
Cimahi.
KBS yang ada di Kota Cimahi adalah jalur jalan
utama yang telah ditetapkan melalui Peraturan
Walikota Cimahi Nomor 7 Tahun 2014 tentang
Kawasan Bebas dari Sampah.
13 Pengkaderan Kader Pengelola Sampah Kota Cimahi berasal
dari tingkat RT dan RW yang terus didorong
untuk berinovasi dalam pengelolaan sampah.
Kepada mereka secara berkala diberikan
piagam penghargaan. Selain dari RT dan RW,
Kader juga dijaring dari komunitas masyarakat
peduli lingkungan setempat. belum ada data
pasti mengenai jumlah dan komposisi kader-
kader tersebut.

3. KABUPATEN CIANJUR.

NO KOMPONEN TEKNIK KETERANGAN


OPERASIONAL
1 Timbulan Sampah 1.737,79 Timbulan (Ton/Hari)
2 Pengurangan Sampah Tonase = 2.317,75 (0,37%)
3 Penanganan Sampah Tonase = 80.035,81 (12,63%)
4 Jumlah Penduduk Yang
1.368.984 Jiwa
Terlayani Sampah
5 Jumlah Penduduk Yang Tidak
1.108.576 Jiwa
Terlayani Sampah
6 Prosentase Cakupan Pelayanan Terlayani (55,26) & tidak terlayani (44,74)
7 Pemilahan Sampah di Sumber  Sumber sampah permukiman = 40 %
 Sumber sampah non permukiman = 15 %
Organik  Komposisi sampah organik = 25 %
An-Organik  Komposisi sampah anorganik = 17 %
 Komposisi sampah B3 Rumah Tangga = 3 %
8 Pewadahan di Sumber  Untuk daerah pemukiman teratur
menggunakan tong/drum sampah volume ±
0,3 m³.
 Pewadahan untuk daerah pemukiman tidak
teratur digunakan kantong plastik bekas
(volume bervariasi ± 0,3 m³.
 Pewadahan untuk daerah pertokoan,
perkantoran, industri dan fasilitas sosial
digunakan tong/drum 0,3 m³.
 Pewadahan untuk pasar menggunakan
kantong plastik bekas dengan volume
bervariasi.
 Pewadahan untuk jalan protokol dan
tempat-tempat umum menggunakan
tong/drum sampah 0,3m³ dan menggunakan
container (TPS) ukuran 6 m³ dan Bak sampah
beton ukuran ± 1,5 m³.
9 Pengumpulan Sampah dari wilayah pemukiman padat
penduduk dan area komersil, dikumpulkan
secara mandiri oleh masyarakat maupun oleh
tenaga pengumpul yang dikelola secara
swadaya, lalu dikumpulkan di lokasi TPS untuk
diambil oleh Dump truk maupun Arm roll truk
dari Dinas Kebersihan. Sedangkan sampah dari
pasar dikumpulkan di container yang tersedia
oleh petugas yang kemudian diambil dan
diangkut oleh dump truck menuju TPA
10 Pemindahan  Sampah dari sumber sampah jalan, pasar, dan
kawasan komersial/fasilitas umum
dimpindahan dengan dua cara, langsung dan
tidak langsung. Pemindahan langsung
dilakukan dari wadah ke TPA dan pemindahan
tidak langsung dilakukan dari wadah ke TPS
dan dari TPS dipindahkan ke TPA.
 Sampah dari sumber pemukiman dipindah
dari wadah ke TPS dan dari TPS ke TPA.
11 Kondisi Pemprosesan akhir di TPA /  Arm Roll : 2
Pembuangan Akhir Sampah  Kompaktor : -
 Dump Truck : 21
 Pick up : -
 Motor Roda 3 : -
 Double Cabin : -
 Trailer Kontainer : -
 Engkel : -
Lokasi TPA : Pasir Sembung
12 Kawasan bebas sampah Kawasan Bebas Sampah di Kabupaten Cianjur,
sudah ada yaitu di Area Alun-Alun, namun
demikian Kawasan Bebas Sampah tersebut
belum banyak di Kabupaten Cianjur, hal
tersebut dikarenakan belum ada program
kearah sana yang dipersiapkan oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Cianjur setiap tahunnya.
13 Pengkaderan Pengkaderan sudah dilakukan, terutama di
desa-desa sudah terbuka pengkaderan dengan
adanya Bank Sampah Desa (TPS3R, TPST, BSNK
Sampah), Posyandu, dan Pengelola Sampah.

4. KABUPATEN PURWAKARTA

NO KOMPONEN TEKNIK KETERANGAN


OPERASIONAL
1 Timbulan Sampah 529 Timbulan (Ton/Hari)
2 Pengurangan Sampah Tonase = 3.995,00 (2,07%)
3 Penanganan Sampah Tonase = 100.231,00 (51,91%)
4 Jumlah Penduduk Yang
580.940 Jiwa
Terlayani Sampah
5 Jumlah Penduduk Yang Tidak
416.929 Jiwa
Terlayani Sampah
6 Prosentase Cakupan Pelayanan Terlayani (58,22) & tidak terlayani (41,78)
7 Pemilahan Sampah di Sumber -
Organik sampah organik = 59,01 %
An-Organik sampah An-Organik = 40,96 %
8 Pewadahan di Sumber Sistem pewadahan yang dilakukan masyarakat
di Kabupaten Purwakarta umumnya
menggunakan wadah individual. Sebagian
masyarakat tidak memiliki tempat sampah di
depan rumah mereka, pewadahan dilakukan
dengan menggunakan kantong plastik yang
kemudian dibuang ke titik pengambilan sampah
oleh petugas. Adapun sebagian lagi masyarakat
memiliki tempat sampah di depan rumahnya
masing-masing berupa bin sampah, dan bak
sampah yang terbuat dari kayu. Sedangkan bin
sampah yang disediakan oleh pemerintah,
biasanya ditempatkan di jalan-jalan protocol di
daerah perkotaan. Bin Sampah ini terdiri dari 2
bin sampah yang berfungsi untuk membedakan
jenis sampah organik dan non organik, biasanya
bin sampah memiliki kapasitas menampung
sampah sebesar 40-60 lt.
9 Pengumpulan  Sistem pengumpulan sampah di Kabupaten
Purwakarta dilakukan dengan cara door to
door
 Pengumpulan di TPS/ dipo transfer dengan
menggunakan container
 Berdasarkan kebijakan Pemerintah Daerah
Kabupaten Purwakarta, TPS/ dipo transfer
tidak boleh ditempatkan di jalanjalan
protokol, tetapi dapat diletakkan di jalan-
jalan yang lebih kecil
 Jumlah TPS di Purwakarta 22 unit
10 Pemindahan  Pemindahan sampah dilakukan langsung oleh
truk sampah seperti dump truk dan arm roll
yang beroperasi setiap hari di kawasan :
 Perkantoran
 Perumahan dijalan protokol
 Fasilitas umum
 Sapuan jalan
 Kawasan Permukiman
 Untuk kawasan perumahan yang tidak
terletak di jalan protokol,
pengumpulannya dilakukan oleh gerobak
sampah dan mobil pick-up pengangkut
sampah
 Untuk rumah yang dapat dilalui oleh mobil
pick-up, sampah dikumpulkan langsung
dari rumah-rumah sedangkan untuk rumah
yang tidak dapat dilalui oleh mobil pick-up
pengumpulannya dilakukan oleh gerobak
sampah atau warga membuang sampah
langsung di pinggir jalan yang dilalui oleh
mobil pengangkut sampah
 Pasar
Sampah dari dalam pasar dikumpulkan oleh
petugas pasar dengan menggunakan gerobak,
kemudian dibawa menuju transfer depo
(container) yang berada di sekitar pasar.
11 Kondisi Pemprosesan akhir di TPA /  Arm Roll : 9
Pembuangan Akhir Sampah  Kompaktor : 1
 Dump Truck : 24
 Pick up : 24
 Motor Roda 3 : 11
 Double Cabin : -
 Trailer Kontainer : -
 Engkel : 4
Lokasi TPA : TPPAS Cikolotok
12 Kawasan bebas sampah Ruas jalan sebagai Kawasan  Bebas Sampah
(KBS) di Kabupaten Purwarkarta di antaranya Jl.
Ganda Negara,  Jl. RE Martadinata, dan Jl. Jend.
Sudirman. Namun demikian regulasi mengenai
kawsan bebas sampah ini belum tersedia.
13 Pengkaderan Pengkaderan di Kabupaten Purwakarta sudah
ada, bentuknya kegiatan penilaian dan
pembinaan pengelola sampah mandiri, di
dalamnya ada bank sampah, pegiat pengelola
sampah dan TPS3R. BUMDES juga sudah ikut
dalam pengkaderan tersebut.
5. KABUPATEN BEKASI

NO KOMPONEN TEKNIK KETERANGAN


OPERASIONAL
1 Timbulan Sampah 677,5 Timbulan (Ton/Hari)
2 Pengurangan Sampah Tonase = 92.507,00 (8,71%)
3 Penanganan Sampah Tonase = 234.578,00 (22,09%)
4 Jumlah Penduduk Yang
2.664.600 Jiwa
Terlayani Sampah
5 Jumlah Penduduk Yang Tidak
448.417 Jiwa
Terlayani Sampah
6 Prosentase Cakupan Pelayanan Terlayani (85,6) & tidak terlayani (14,4)
7 Pemilahan Sampah di Sumber Pemilahan di Kabupaten Bekasi belum
dilakukan, meski di sebagian pemukiman atau
tempat lain tampak telah disediakan bin
sampah (bin sampah organic dan bin sampah
anorganik), tetapi pada proses
pengumpulannya masih tercampur
sebagaimana yang juga terjadi di setiap bak
rumah tangga, di fasos/fasum seperti di pasar
dan jalan.
Organik Tidak ada pemilahan sampah berdasarkan
Komersial dan Non Komersial
An-Organik Tidak ada pemilahan sampah berdasarkan
Komersial dan Non Komersial
8 Pewadahan di Sumber Pewadahan sampah di Kabupaten Bekasi, untuk
katagori Masyarakat di sebagian pemukiman
atau tempat lain tampak telah disediakan bin
sampah (bin sampah organic dan bin sampah
anorganik), bak sampah rumah tangga, di
fasos/fasum seperti di pasar dan jalan
dikumpulkan sementara di bak
sampah/container untuk kemudian dibawa ke
dump truck dengan menggunakan armroll dan
dari armroll dibawa ke TPA.
9 Pengumpulan Meski di sebagian pemukiman atau tempat lain
tampak telah disediakan bin sampah (bin
sampah organic dan bin sampah anorganik),
tetapi pada proses pengumpulannya masih
tercampur sebagaimana yang juga terjadi di
setiap bak rumah tangga, di fasos/fasum seperti
di pasar dan jalan. Sampah terkumpul tersebut
kemudian diangkut oleh gerobak dorong atau
motor, atau compactor ke transfer depo dan
dari depo langsung diangkut oleh dump truck ke
TPA, atau dikumpulkan sementara di bak
sampah/container untuk kemudian dibawa ke
dump truck dengan menggunakan armroll dan
dari armroll dibawa ke TPA.
10 Pemindahan Pemindahan sampah dari sumber sampah jalan,
pasar, dan kawasan komersial/fasilitas umum
dipindahkan dengan cara langsung. yaitu
Pemindahan langsung dilakukan dari wadah ke
TPA dilakukan dengan sejumlah sarana angkut
pemindahan, meliputi : gerobak dorong, motor,
compactor, dan armrol.
11 Kondisi Pemprosesan akhir di TPA /  Arm Roll : 6
Pembuangan Akhir Sampah  Kompaktor : 5
 Dump Truck : 63
 Pick up : -
 Motor Roda 3 : -
 Double Cabin : -
 Trailer Kontainer : -
 Engkel : 24
Lokasi TPA : Burangkeng
12 Kawasan bebas sampah Untuk saat ini di Kabupaten Bekasi belum ada
Kawasan Bebas Sampah (KBS).
13 Pengkaderan  Pelaksanaan Jambore dan WCD (World
Cleanup Day)
 Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh)
Dalam bentuk Pelatihan Pola 3R (Reuse,
Reduce, Recyle) Mendukung Program Kotaku
(Kota Tanpa Kumuh) Kabupaten Bekasi 2021.
 Sosialisasi Kemasyarakatan (P2WKSS)
Dalam bentuk Pelatihan Pola 3R (Reuse,
Reduce, Recyle) dalam rangka pembinaan Kader
P2WKSS.
 Sosialisasi Kemsayarakatan (Program KB)
 Sosialisasi Kemasyarakatan (Stunting)
Dalam bentuk Pelatihan Pola 3R (Reuse,
Reduce, Recyle) dalam rangka mendukung
Program Bebas Stunting Kabupaten Bekasi 2021
 Giat Kemasyarakatan (Bank Sampah)

6. KABUPATEN KARAWANG

NO KOMPONEN TEKNIK KETERANGAN


OPERASIONAL
1 Timbulan Sampah 1.203 Timbulan (Ton/Hari)
2 Pengurangan Sampah Tonase = 215,157 (49%)
3 Penanganan Sampah Tonase = 215,157 (49%)
4 Jumlah Penduduk Yang
1.842.766 Jiwa
Terlayani Sampah
5 Jumlah Penduduk Yang Tidak
518.250 Jiwa
Terlayani Sampah
6 Prosentase Cakupan Pelayanan Terlayani (78,05) & tidak terlayani (21,95)
7 Pemilahan Sampah di Sumber -
Organik Sampah organik = 40,16 %
An-Organik Sampah An-Organik = 31,76 %
8 Pewadahan di Sumber  Permukiman
Wadah yang digunakan di wilayah permukiman
umumnya berupa wadah yang mudah
ditemukan lingkungan sekitar seperti kantong
plastic, karung plastik, bin plastic 40 liter, bak
pasangan bata, keranjang anyam bambu, ember
dan wadah sampah lainnya. Wadah tersebut
disediakan oleh masing-masing warga yang
ditempatkan di depan rumahnya. Kondisi
sampah masih tercampur. Di beberapa komplek
perumahan seperti Perumnas Bumi Telukjambe,
sebagian warganya telah melakukan pemilahan
sejak di sumber sampah.
 Non Permukiman
 Pasar
Wadah sampah yang dipasar umumnya
menggunakan keranjang, plastic kresek, ember,
kardus dan wadah sampah lainnya.
 Kawasan Komersial
terpilah 2 (dua) yaitu sampah organik dan
anorganik. Wadah sampah yang digunakan oleh
pertokoan, hotel, restoran dan kegiatan
komersial lainnya umumnya menggunakan bak
sampah pasangan bata, bin sampah, keranjang
anyam bambu, ember, kardus dan wadah
sampah lainnya. Adapun beberapa kegiatan
komersil telah menyediakan wadah sampah
 Kawasan Institusi
Wadah sampah yang digunakan dalam
lingkungan kantor dan sekolah berupa wadah
terpilah 3 (tiga) yaitu sampah organic,
anorganik dan daur ulang yang disedikan oleh
DLH Kabupaten Karawang dan masing-masing
institusi. Namun dalam penerapannya masih
ditemukan sampah tercampur di setiap
wadahnya.
 Kawasan Industri
Wadah sampah yang digunakan dalam
lingkungan industri berupa bin sampah, adapun
wadah sampah terpilah 2 (dua) yaitu sampah
organic dan anorganik disedikan oleh masing-
masing pihak industri.
 Taman dan Jalan
Wadah sampah yang digunakan untuk
menampung sampah di pinggir jalan atau untuk
pejalan kaki berupa wadah terpilah 3 (tiga) yaitu
sampah organik, anorganik dan B3. Wadah
sampah untuk pejalan kaki umumnya
ditempatkan di jalan-jalan utama, seperti jalan
raya, alun-alun atau pusat kota dan pertokoan
yang ditempatkan pada trotoar.
 Puskesmas/Rumah Sakit.
Wadah sampah yang digunakan dalam
lingkungan puskesmas/rumah sakit berupa
wadah sampah tercampur, dan wadah terpilah
2 (dua) yaitu sampah organik dan anorganik
untuk kegiatan domestic, sedangkan untuk
kegiatan medis wadah sampah yang disediakan
berupa wadah terpilah 3-4 jenis sampah yang
terdiri atas sampah organic, anorganik dan B3.
Wadah sampah khusus B3 terbagi secara lebih
spesifik lagi sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing.
9 Pengumpulan  Sampah Permukiman.
Pengumpulan sampah permukiman di
Kabupaten Karawang dilakukan dengan 2 cara:
 Secara Instansional
Sarana pengumpul, tenaga pengumpul serta
BBM dan upah operasional pengumpulan
menjadi tanggung jawab DLHK Kabupaten
Karawang.
 Secara Swakelola
Sebagian besar pengumpulan sampah di
Kabupaten Karawang dilakukan secara
swakelola. Pengumpulan sampah dikoordinir
oleh RT atau RW masing-masing
 Sampah Non Permukiman
 Pasar
Pengumpulan sampah di dalam pasar dilakukan
oleh pengelola pasar masing-masing. Sampah
dari masing-masing kios dikumpulkan oleh
petugas kebersihan pasar dengan menggunakan
bin sampah dan dibawa menuju TPS Pasar/TPS
terdekat. Adapun masing-masing pemilik kios
membuang sampahnya langsung ke TPS.
Selanjutnya pengangkutan sampah pasar
menuju TPA dilakukan oleh DLHK Kabupaten
Karawang.
 Kawasan Komersial
Pengumpulan sampah komersil oleh DLHK
Kabupaten Karawang. Namun adapula yang
dikelola oleh pihak swasta. Pengumpulan
sampah komersil yang terletak di pinggir jalan
menggunakan pola langsung yang diangkut oleh
dump truk dan dibawa menuju TPA. Sedangkan
kawasankomersil yang tidak dapat dilalui
kendaraan angkut dikumpulkan dengan cara
sistem komunal tidak langsung yaitu dengan
membawa sampahnya ke wadah komunal atau
TPS terdekat.
 Kawasan Institusi
Pengumpulan sampah di kawasan institusi yang
terletak di pinggir jalan menggunakan pola
langsung yang diangkut oleh dump truk dan
dibawa menuju TPA. Sedangkan kawasan
institusi yang tidak dapat dilalui kendaraan
angkut dikumpulkan dengan cara sistem
komunal tidak langsung yaitu dengan membawa
sampahnya ke wadah komunal atau TPS
terdekat.
 Kawasan Industri
Pengumpulan sampah domestik di kawasan
industri dikumpulkan di TPS milik industri yang
dikelola oleh masing-masing industri tersebut.
Sedangkan untuk pengangkutan sampahnya
dilakukan secara MoU dengan DLHK Kabupaten
Karawang. MoU yang dibuat berupa izin
pembuangan sampah ke TPA Jalupang. Adapula
MoU berupa kerjasama pengangkutan sampah
oleh DLHK.
 Taman dan Jalan
Pengumpulan sampah taman dan sapuan jalan
dilakukan oleh petugas kebersihan dan penyapu
jalan. Sampah sapuan jalan dikumpulkan dalam
trash bag/plastik/bin sampah yang dibawa oleh
masing-masing petugas penyapu dan
dikumpulkan di TPS terdekat. Umumnya
kegiatan penyapuan diikuti oleh mosam
sehingga sampah yang telah terkumpul
langsung dibawa menuju TPS terdekat dengan
menggunakan mosam/pick up.
 Puskesmas/Rumah Sakit
Pengumpulan sampah puskesmas/rumah sakit
dilakukan oleh masing-masing RS, untuk
sampah domestic menggunakan pola langsung.
Sampah yang telah terkumpul di TPS Rumah
Sakit diangkut oleh dump truk dan dibawa
menuju TPA. Sedangkan untuk sampah
B3/sampah medis dikumpulkan dalam wadah
khusus hingga periode waktu tertentu untuk
selanjutnya dilakukan pembakaran dengan
incenerator. Untuk Puskesmas/RS yang belum
memiliki incinerator, mengumpulkan sampah
medisnya ke RS yang telah memiliki ijin dalam
pemusnahan sampah medis. Untuk
pengangkutan sampah RS menuju TPA
dilakukan oleh DLHK Kabupaten Karawang dan
adapula yang dilakukan oleh pihak swasta.
 Fasilitas Umum
Pengumpulan sampah fasilitas umum
menggunakan pola langsung yang diangkut oleh
dump truk dan dibawa menuju TPA.
10 Pemindahan Pemindahan sampah adalah tahap
memindahkan sampah hasil kegiatan
pengumpulan ke dalam kontainer untuk
selanjutnya dilakukan kegiatan pengangkutan
oleh truk pengangkut sampah dan dibawa
menuju TPA. Pada tahap pemindahan ini,
sarana yang digunakan di Kabupaten Karawang
umumnya berupa TPS dengan kontainer, trasfer
depo dan bak pasangan terbuka sebagai sarana
penyimpanan sampahnya.
11 Kondisi Pemprosesan akhir di TPA /  Arm Roll : 16
Pembuangan Akhir Sampah  Kompaktor : 3
 Dump Truck : 46
 Pick up : 54
 Motor Roda 3 : -
 Double Cabin : -
 Trailer Kontainer : 33
 Engkel : -
Lokasi TPA : Jalupang
12 Kawasan bebas sampah Untuk saat ini di Kabupaten Karawang belum
ada Kawasan Bebas Sampah (KBS).
13 Pengkaderan Pengkaderan secara khusus belum ada di
Karawang, yang ada lebih ke kemauan warga
sendiri. Ada juga yg awalnya ikut gabung
sebagai peserta atau nasabah bank sampah
tertentu yg kemudian menjadi pengelola karena
didorong keinginan unt merubah lingkungannya
menjadi lebih baik.

7. Kabupaten BANDUNG BARAT

NO KOMPONEN TEKNIK KETERANGAN


OPERASIONAL
1 Timbulan Sampah 1251,85 Timbulan (Ton/Hari)
2 Pengurangan Sampah Tonase = 44.561,76 (10%)
3 Penanganan Sampah Tonase = 62.386,46 (14%)
4 Jumlah Penduduk Yang
300.559 Jiwa
Terlayani Sampah
5 Jumlah Penduduk Yang Tidak
1.487.777 Jiwa
Terlayani Sampah
6 Prosentase Cakupan Pelayanan Terlayani (16,81) & tidak terlayani (83,19)
7 Pemilahan Sampah di Sumber Masyarakat umumnya belum melakukan
pemilahan di sumber sehingga kondisi sampah
masih tercampur antara sampah organik dan
anorganik.
Organik Masyarakat umumnya belum melakukan
pemilahan di sumber sehingga kondisi sampah
masih tercampur antara sampah organik dan
anorganik.
An-Organik Masyarakat umumnya belum melakukan
pemilahan di sumber sehingga kondisi sampah
masih tercampur antara sampah organik dan
anorganik.
8 Pewadahan di Sumber Tempat pewadahan dari non permukiman
(kantor, sekolah, toko dll) menggunakan trash
bag ukuran besar. Di beberapa sumber sampah
seperti perkantoran, misalnya Kantor
Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat telah
disediakan tempat sampah terpilah yaitu untuk
sampah organik dan anorganik.
9 Pengumpulan Pengumpulan sampah secara langsung
dilakukan dari rumah ke rumah, baik di
permukiman warga, di kawasan komunal
(perumahan), maupun kawasan komersial.
Sedangkan pengumpulan sampah secara tidak
langsung dilakukan dari sumber berupa TPS, bak
sampah terbuka serta container. Daftar nama-
nama TPS yang ada adalah sebagai berikut :
 TPS Transfer Depo Gedong Lima
 TPS Pasar Tagog Padalarang
 TPS Pasar Panorama Lembang
 TPS Pasar Batu Jajar
 TPS Pasar Cililin
 TPS Ciwaruga
 TPS Sariwangi
10 Pemindahan Sampah yang sudah terkumpul di TPS kemudian
diangkut dan dipindahkan oleh truk dari UPT
Kebersihan menuju TPA Regional Sarimukti.
11 Kondisi Pemprosesan akhir di TPA /  Arm Roll : 9
Pembuangan Akhir Sampah  Kompaktor : -
 Dump Truck : 33
 Pick up : 25
 Motor Roda 3 : 25
 Double Cabin : -
 Trailer Kontainer : 32
 Engkel : -
Lokasi TPA : Sarimukti
12 Kawasan bebas sampah Untuk saat ini di Kabupaten Bandung Barat
belum ada Kawasan Bebas Sampah.
13 Pengkaderan  Untuk pengkaderan dalam bidang
persampahan DLH KBB upaya pembentukan
Bank Sampah pada kelompok masyarakat,
PPM Maggot, mengadakan kegiatan upaya
penekanan sampah liar bersama lintas
komunitas ( mengedukasi dan memunggut
sampah liar).
 Pelatihan untuk tahun ini tidak ada, saat ini
kegiatannya lebih banyak pada Kegiatan
Monitoring dan evaluasi dan kegiatan Bintek.
8. KOTA BANDUNG.

NO KOMPONEN TEKNIK KETERANGAN


OPERASIONAL
1 Timbulan Sampah 1.655,28 Timbulan (Ton/Hari)
2 Pengurangan Sampah Tonase = 49.031,13 (8,44%)
3 Penanganan Sampah Tonase = 468.669,03 (80,63%)
4 Jumlah Penduduk Yang
2.377.354 Jiwa
Terlayani Sampah
5 Jumlah Penduduk Yang Tidak
66.806 Jiwa
Terlayani Sampah
6 Prosentase Cakupan Pelayanan Terlayani (97,27) & tidak terlayani (2,73)
7 Pemilahan Sampah di Sumber Saat ini sudah melakukan Pemilahan sampah
dan memiliki Tim PKBS untuk sosialiasi
pemisahan Sampah, Kota Bandung Memiliki 742
tempat sampah terpilah.
Organik Sampah organik = 44,52 %
An-Organik Sampah An-Organik = 55,48 %
8 Pewadahan di Sumber  Permukiman
Jenis pewadahan sampah di
Permukiman/rumah tangga di Kota Bandung
ada yang menggunakan plastik, ember, tong
sampah plastik, dan Bak Sampah Permanen
dengan pola pewadahan individual. Dimana
sampah pada umumnya masih tercampur baik
organik dan anorganik.
 Pasar
 Jenis pewadahan di pasar menggunakan
tempat bin sampah yang disediakan oleh
pemerintah untuk pewadahan individual
 Pewadahan komunal dengan
disediakannya kontainer ukuran 6-10m3
oleh UPTD Kebersihan. Dari setiap wadah
di pasar diangkut oleh petugas PD Pasar
atau pekerja yang ada di pasar menuju
kontainer yang ada dimasing-masing pasar.
 Kawasan Komersial
Pada Kawasan Komersial Seperti Cafe, Hotel,
dan Pertokoan yang ada di Kota Bandung sudah
menggunakan wadah sampah terpilah.
Pewadahan sampah di kawasan komersial
dengan menggunakan Pola Individual dan
Komunal. Biasanya penempatan tong sampah
yang sudah terisi penuh di letakan di depan
sehingga bisa langsung diangkut oleh
PD.Kebersihan.
 Rumah Sakit/Puskesmas
Setiap rumah sakit, puskesmas atau institusi
kesehatan lainnya menghasilkan jenis sampah
domestik dan non domestik berupa sampah
medis.Sampah domestik berupa sampah
organik dan anorganik yang ditampung dalam
wadah/bin sampah yang tertutup maupun bak
sampah komunal. Sedangkan sampah non
domestik atau sampah medis ditangani secara
khusus oleh pihak ketiga sebagaimana
tercantum dalam peraturan penanganan
limbah.
 Perkantoran/Sekolah
Jenis wadah yang digunakan di lingkungan
perkantoran dan sekolah di Kota Bandung
menggunakan bin sampah yang terdiri dari
beberapa jenis bin sampah khusus untuk
sampah organik, anorganik dan B3 dengan pola
komunal.
 Jalan Trotoar/jalan dan Taman
Jenis sampah dari hasil jalan di trotoar dan
taman yaitu sampah organik dan anorganik. Di
Kota Bandung jenis wadah sampah berupa jenis
bin sampah yang disediakan oleh Pemkot dan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan.
9 Pengumpulan Sistem pengumpulan di sampah di Kota
Bandung, dikelompokan dalam beberapa
kelompok kegiatan pengumpulan persampahan,
antara lain sebagai berikut :
 Pengumpulan Door to door
 Pengumpulan tidak Langsung (Sumber –
TPS)
 Pengumpulan pada Kawasan Bebas
Sampah (KBS)
Sarana terpenting pada operasional
pengumpulan adalah TPS, dari hasil identifikasi
didapatkan 4 klasifikasi TPS berdasarkan alur
kerjanya sebagai berikut:
 TPS Ritasi
 TPS Rental
 TPS Pembuangan Langsung
 TPS Rute
sedangkan berdasarkan konstruksinya atau
kelengkapan bangunannya, TPS di kota
Bandung terbagi atas 4 jenis TPS, yaitu
 TPS Tipe A
TPS dengan kelengkapan konstruksi hanya
berupa kontainer pengumpul sampah.
 TPS Tipe B
TPS dengan kelengkapan konstruksi berupa
landasan. Landasan merupakan spot ruang yang
diberi alas atau landasan berupa cor semen.
 TPS Tipe C
TPS dengan kelengkapan konstruksi berupa
kontainer dengan landasan
 TPS Tipe D
TPS dengan kelengkapan konstruksi berupa
kontainer berlandasan dengan dilengkapi atap
yang menaungi area TPS sehingga terhindar dari
paparan air hujan.

10 Pemindahan Stasiun Peralihan Antara (SPA), adalah sarana


pemindahan dari alat angkut kecil ke alat
angkut lebih besar dan diperlukan untuk
kabupaten/kota yang memiliki lokasi TPA
jaraknya lebih dari 25 km yang dapat dilengkapi
dengan fasilitas pengolahan sampah.

Di Kota Bandung pola proses pemindahannya


adalah sbb :
Sumber – Gerobak – TPS – Dump Truck – SPA
(Compactor) – Truck Tronton – TPA

Kota Bandung memiliki Sarana Pemindahan


berupa
 Sarana Pemindahan 11 lokasi TPS 3R
 Kontainer Ukuran 6m3 da 10m3 = 170 unit
 Tong Komposter = 82 unit
11 Kondisi Pemprosesan akhir di TPA /  Arm Roll : 129
Pembuangan Akhir Sampah  Kompaktor : 24
 Dump Truck : 71
 Pick up : 7
 Motor Roda 3 : -
 Double Cabin : -
 Trailer Kontainer : -
 Engkel : -
Lokasi TPA : Sarimukti
12 Kawasan bebas sampah  KBS Sukamiskin
Total pengurangan sampah dari kelurahan
Sukamiskin periode Januari-Juni 2021 sebesar
256.067 Kg.
 KBS Cihaurgeulis
Total pengurangan sampah yang dibuang ke
TPA dari kelurahan Cihaurgeulis periode
Januari-Juni 2021 sebesar 136.430 Kg.
Secara lebih lengkap sampai tahun 2021,
Rekapitulasi KBS di Kota Bandung berjumlah
180 KBS tersebar di tingkat RW (Rukun Warga),
di 94 Kelurahan dan 30 Kecamatan.
13 Pengkaderan Pengkaderan dilakukan di tingkat RW, dan
untuk rinciannya adalah sbb :
 RW 09 Kel. Derwati Kec Rancasari
mendapatkan Kategori Proklim Madya pada
Tahun 2018
 RW 10 Kel. Derwati Kec Rancasari
mendapatkan Kategori Proklim Madya pada
Tahun 2019
 RW 04 Kel. Manjahlega, Kec. Rancasari
mendapatkan Kategori Proklim Utama pada
tahun 2019
 RW 07 Cibunut Kel. Kebon Pisang Kec. Sumur
Bandung mendapatkan Kategori Proklim
Utama pada Tahun 2019
 RW 03 Kel. Pakemitan Kec. Cinambo Tahun
2021
 RW 09 Kel. Sukamiskin Kec. Arcamanik
mendapatkan Kategori Proklim Utama Tahun
2020
 RW 09 Kel. Sukaluyu Kec. Cibeunying Kaler
mendapatkan kategori Proklim Utama Tahun
2020
 RW 07 Kel. Cihaurgeulis Kec. Cibeunying Kaler
mendapatkan Proklim Madya Tahum 2020
 RW 01 Kel. Karasak Kec. Andir Tahun 2021
 Rw 01 Kel. Sukamulya Kec Cinambo Tahun
2021.

Anda mungkin juga menyukai