Anda di halaman 1dari 5

Lanjutan...!!!

MODUL PEMBELAJARAN 1
Mata Peljaran : Konstruksi Jalan dan Jembatan

Guru Pembimbing : AMAN KURNIA PRAYOGI, S.Pd

Pengertian dan Klasifikasi Jalan


A. Klasifikasi Jalur Lalu-Lintas

Berhubung dengan berbeda-bedanya kecepatan kendaraan yang menggunakan

jalan raya, maka jalan raya itu dibagi dalan berbagai jalur lalu-lintas, yaitu:

1. Jalur lalu-lintas pejalan kaki (Trotoar dan atau Bahu jalan)

2. Jalur lau-lintas untuk sepeda

3. Jalur lalu-lintas untuk sepeda motor

4. Jalur lau-lintas untuk mobil, truk dan kendaraan lain

B. Klasifikasi Jalan Raya Menurut Fungsinya

Menurut fungsinya jalan raya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Jalan Utama

Jalan Utama adalah jalan raya yang digunakan untuk melayani lalu lintas kendaraan

bermotor yang amat padat dan ramai (volume kendaraan tinggi). Jalan utama ini

menghubungkan kota besar satu dengan kota besar lainnya dan menghubungkan

kota besar dengan pusat-pusat produksi dan dengan pusat Ekspor Import (pelabuhan

laut, pelabuhan sungai dan bandar udara).

2. Jalan Sekunder

Jalan Sekunder adalah jalan raya yang digunakan untuk melayani lau lintas

kendaraan bermotor yang cukup padat dan cukup ramai antara kota besar dengan

kota lainnya yang lebih kecil dan dengan daerah-daerah sekitarnya.


3. Jalan Penghubung

Jalan Penghubung adalah jalan raya yang menghubungkan dua jalan yang lebih

besar dari pada jalan penghubung itu sendiri, seperti jalan utama dengan jalan utama,

jalan utama dengan jalan jalan sekunder, jalan sekunder dengan jalan sekunder.

C. Klasifikasi Jalan Raya Menurut Berat Kendaraan

Menurut berat kendaraan yang melewati jalan raya, jalan raya dibagi menjadi

dalam beberapa golongan kelas, yaitu:

1. Jalan Kelas I

2. Jalan Kelas IIA

3. Jalan Kelas IIB

4. Jalan Kelas IIC

5. Jalan Kelas III

D. Klasifikasi Jalan Raya Menurut Ramainya Lalu-Lintas

Suatu jalan raya yang mempunyai banyak jalur lalu-lintas itu tergantung pada

kecepatan kendaraan yang melewatinya, jalur lalu-lintas berdasarkan kecepatannya

dibagi menjadi 2 bagian, yaitu jalur lalu-lintas lambat dan jalur lalu-lintas cepat. Untuk

jalur lalu-lintas cepat terdapat 3 golongan, pertama jalur lalu-lintas untuk 40 km/jam,

kedua jalur lalu-lintas untuk 50 km/jam, yang ketiga untuk jalur lalu-lintas 60 km/jam

keatas.

Oleh karena itu, pada perencanaan pembuatan jalan raya harus sangat teliti

sehingga dapat menjangkau umur rencana yang sudah di tetapkan, sehingga sebelum

mencapai umur rencana yang ditetapkan, jalan tersebut belum mengalami kerusakan

yang berarti. Minsalnya dapat mencapai umur rencana 15 – 20 tahun.

Umur Rencana jalan adalah jangka waktu sejak jalan itu dibuka hingga batas

waktu yang sudah ditentukan. Contoh umur rencana 20 tahun, yang artinya sejak jalan
itu dibuka sampai 20 tahun kemudian, jalan tersebut tidak mengalami kerusakan yang

berarti dan masih bisa di lewati oleh kendaraan. Dengan kata lain, jika sampai batas

umur rencana yang sudah ditentukan dan jalan itu masih bisa dilewati oleh kendaraan,

maka jalan tersebut direncakan dan dibuat sesuai dengan perencanaan.

Untuk penentuan umur rencana jalan, ketebalan jalan, lebar jalan dan sebagainya,

terlebih dahulu kita harus melakukan penelitian jumlah kendaraan yang akan melewati

jalan yang akan kita bangun. Penelitian ini dilakukan setiap hari selama 24 jam terus-

menerus selama jangka waktu yang kita tentukan, minsalnya selama 2 minggu berturut-

turut.

Hasil penelitian jumlah kendaraan yang melewati jalan tersebut dinamakan “Lalu-

lintas Harian Rata-rata” atau disebut dengan LHR. Karena kendaraan yang melewati

jalan tersebut beraneka ragam jenisnya, maka diadakan angka perbandingan antara jenis-

jenis kendaraan tersebut. Dari hasil LHR dikalikan dengan angka perbandingan maka

hasilnya disebut dengan “ Satuan Mobil Penumpang” atau SMP.

Adapun angka perbandingan antar jenis kendaraan dapat dilihat pada tabel 1

dibawah ini:

Tabel 1. Angka Perbandingan antar Jenis Kendaraan


No Jenis-Jenis Kendaraan Angka Perbandingan

1 Sepeda 0,5
2 Mobil Penumpang/Sepeda Motor 1
3 Truk Ringan (Berat kotor 5 ton) 2
4 Truk Sedang (5 ton) 2,5
5 Bus 3
6 Truk Berat (10 ton) 3
7 Kendaraan tak bermotor 7
Jika pada suatu jalan terdapat berbagai jenis kendaraan dengan jumlah yang

berbeda, maka dengan angka perbandingan pada tabel 1 dibuat daftar yang akan

menghasilakn angka SMP nya. Setelah didapatkan angka SMP nya, langkah selanjutnya

menentukan kelas jalan dengan membaca tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2. Klasifikasi Jalan


FUNGSI KELAS LHR dalam SMP
Jalan Utama Jalan Kelas I -- 20.000 --
Jalan Kelas IIA 8.000 -- 20.000
Jalan Sekunder Jalan Kelas IIB 1.500 -- 8.000
Jalan Kelas IIC -- 2.000 --
Jalan Penghubung Jalan Kelas III -- -- --

Sebagai contoh penentuan klasifikasi jalan berdasarkan LHR dalam SMP,

perhatikan tabel 3 di bawah ini:

Tabel 3. Contoh Perhitungan.

No Jenis Kendaraan Jumlah LHR SMP

1 Sepeda Motor 4.000 buah kendaraan 4.000

2 Mobil Penumpang 2.500 buah kendaraan 2.500

3 Truk ringan 500 buah kendaraan 1.000

4 Bus 1.000 buah kendaraan 3.000

JUMLAH 10.500 SMP

Dari hasil contoh perhitungan di atas kita dapatkan LHR dalam SMP suatu jalan

raya sebesar 10.500 SMP. Dengan mengacu pada tabel 2, karena jumlah kendaraan

10.500 berada diantara 8.000 sampai dengan 20.000. maka jalan tersebut termasuk pada

Jalan Kelas IIA.


SOAL:

1. Jelaskan pengertian dari:

a. Jalur lalu-lintas pejalan kaki (Trotoar dan atau Bahu jalan)

b. Jalur lau-lintas untuk sepeda

c. Jalur lalu-lintas untuk sepeda motor

d. Jalur lau-lintas untuk mobil, truk dan kendaraan lain

2. Sebutkan lebar jalur lalu-lintas untuk mobil, truk dan kendaraan lainnya.!

3. Jelaskan perbedaan antara jalan Utama dengan Jalan Sekunder.!

4. Sebutkan golongan jalur lalu-lintas untuk kendaraan yang berhubungan dengan

kecepatan yang diizinkan.!

5. Sebutkan kepanjangan LHR dan SMP, lalu jelaskan apa yang dimaksud dengan LHR

dan SMP.!

Anda mungkin juga menyukai