MODUL PEMBELAJARAN 1
Mata Peljaran : Konstruksi Jalan dan Jembatan
jalan raya, maka jalan raya itu dibagi dalan berbagai jalur lalu-lintas, yaitu:
1. Jalan Utama
Jalan Utama adalah jalan raya yang digunakan untuk melayani lalu lintas kendaraan
bermotor yang amat padat dan ramai (volume kendaraan tinggi). Jalan utama ini
menghubungkan kota besar satu dengan kota besar lainnya dan menghubungkan
kota besar dengan pusat-pusat produksi dan dengan pusat Ekspor Import (pelabuhan
2. Jalan Sekunder
Jalan Sekunder adalah jalan raya yang digunakan untuk melayani lau lintas
kendaraan bermotor yang cukup padat dan cukup ramai antara kota besar dengan
Jalan Penghubung adalah jalan raya yang menghubungkan dua jalan yang lebih
besar dari pada jalan penghubung itu sendiri, seperti jalan utama dengan jalan utama,
jalan utama dengan jalan jalan sekunder, jalan sekunder dengan jalan sekunder.
Menurut berat kendaraan yang melewati jalan raya, jalan raya dibagi menjadi
1. Jalan Kelas I
Suatu jalan raya yang mempunyai banyak jalur lalu-lintas itu tergantung pada
dibagi menjadi 2 bagian, yaitu jalur lalu-lintas lambat dan jalur lalu-lintas cepat. Untuk
jalur lalu-lintas cepat terdapat 3 golongan, pertama jalur lalu-lintas untuk 40 km/jam,
kedua jalur lalu-lintas untuk 50 km/jam, yang ketiga untuk jalur lalu-lintas 60 km/jam
keatas.
Oleh karena itu, pada perencanaan pembuatan jalan raya harus sangat teliti
sehingga dapat menjangkau umur rencana yang sudah di tetapkan, sehingga sebelum
mencapai umur rencana yang ditetapkan, jalan tersebut belum mengalami kerusakan
Umur Rencana jalan adalah jangka waktu sejak jalan itu dibuka hingga batas
waktu yang sudah ditentukan. Contoh umur rencana 20 tahun, yang artinya sejak jalan
itu dibuka sampai 20 tahun kemudian, jalan tersebut tidak mengalami kerusakan yang
berarti dan masih bisa di lewati oleh kendaraan. Dengan kata lain, jika sampai batas
umur rencana yang sudah ditentukan dan jalan itu masih bisa dilewati oleh kendaraan,
Untuk penentuan umur rencana jalan, ketebalan jalan, lebar jalan dan sebagainya,
terlebih dahulu kita harus melakukan penelitian jumlah kendaraan yang akan melewati
jalan yang akan kita bangun. Penelitian ini dilakukan setiap hari selama 24 jam terus-
menerus selama jangka waktu yang kita tentukan, minsalnya selama 2 minggu berturut-
turut.
Hasil penelitian jumlah kendaraan yang melewati jalan tersebut dinamakan “Lalu-
lintas Harian Rata-rata” atau disebut dengan LHR. Karena kendaraan yang melewati
jalan tersebut beraneka ragam jenisnya, maka diadakan angka perbandingan antara jenis-
jenis kendaraan tersebut. Dari hasil LHR dikalikan dengan angka perbandingan maka
Adapun angka perbandingan antar jenis kendaraan dapat dilihat pada tabel 1
dibawah ini:
1 Sepeda 0,5
2 Mobil Penumpang/Sepeda Motor 1
3 Truk Ringan (Berat kotor 5 ton) 2
4 Truk Sedang (5 ton) 2,5
5 Bus 3
6 Truk Berat (10 ton) 3
7 Kendaraan tak bermotor 7
Jika pada suatu jalan terdapat berbagai jenis kendaraan dengan jumlah yang
berbeda, maka dengan angka perbandingan pada tabel 1 dibuat daftar yang akan
menghasilakn angka SMP nya. Setelah didapatkan angka SMP nya, langkah selanjutnya
Dari hasil contoh perhitungan di atas kita dapatkan LHR dalam SMP suatu jalan
raya sebesar 10.500 SMP. Dengan mengacu pada tabel 2, karena jumlah kendaraan
10.500 berada diantara 8.000 sampai dengan 20.000. maka jalan tersebut termasuk pada
2. Sebutkan lebar jalur lalu-lintas untuk mobil, truk dan kendaraan lainnya.!
5. Sebutkan kepanjangan LHR dan SMP, lalu jelaskan apa yang dimaksud dengan LHR
dan SMP.!