Edisi 

04, Oktober‐Desember 2021 Majalah FKIP ULM │ 1 
 Daftar Isi

FOKUS
4     FKIP ULM 2021: Kinerja Bagus, Serapan Bagus 
7    Strategi Penyerapan Anggaran, Belajar dari 100% 
10   Rapat Kerja Tahunan: Mentradisikan Evaluasi 
11   Lima Terbaik Peringkat AMI 2021 
14   Rapat Kerja FKIP ULM 2021: Sejumlah Catatan Penting

DINAMIKA
15     Benchmarking ke Samarinda 
17    Outbond Tenaga Kependidikan FKIP ULM 
19     Semnas UKM FKIP Mengajar 
22 Pertemuan Puncak Forkom FKIP se‐Indonesia 
24     Mencari Ide Baru Lewat Seminar 
33     Sosialisasi UPKH FKIP ULM 
34     Selamat Datang Doktor Baru 

PROFIL
25     Dwi Atmono: Semangat dan Resistensi Sepeda Tua  

TENDIK
28 Isnawati: Kerja Cerdas, Fleksibel & Adaptif

GURU BESAR
31 Prof. Hamsi Mansur: Pemrakarsa Pendirian Prodi PLB & Tekpen

ALUMNI
18  Yang Istimewa di Wisuda ke‐103 
20  Farah Nur Sabila: Terbaik di Wisuda ke‐103 

2 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktoberi‐Desember 2021 
 SALAM

Tradisi Evaluasi

Fokus edisi ini mengangkat kegiatan
Rapat Kerja FKIP ULM 2021. Rapat rutin akhir
tahun tersebut mencatat pencapaian-
pencapaian penting sebagai bekal untuk
mengatasi beberapa tantangan yang belum
diwujudkan. Dalam forum ini dekanat
menyampaikan laporan kinerja selama
setahun. Laporan tersebut terbuka untuk
diapresiasi dan dievaluasi. Tradisi evaluasi
kinerja seperti ini diyakini sebagai tonggak
penting bagi pemajuan FKIP ULM.
Dalam rentang bulan ini FKIP ULM juga
sibuk mempersiapkan diri menjadi lembaga
BLU mengikuti universitas. Dalam rangka
persiapan tersebut FKIP mengadakan
bencmarking ke Universitas Mulawarman,
Samarinda, Kalimantan Timur. Beritanya juga
hadir di edisi ini.
Selain tradisi evaluasi dan belajar, FKIP
juga memiliki tradisi penyegaran kerja seluruh
staf Tenaga Kependidikannya dengan
melakukan outbond. Kegiatan ini telah terbukti
bisa meningkatkan kinerja. Outbond kali ini
dilaksankan di Pelaihari, Kabupaten Tanah
Laut.
Edisi ini juga menyajikan kabar gembira
atas kehadiran beberapa doktor baru dan satu
guru besar. Kehadiran mereka memiliki arti
penting bagi peningkatan performa fakultas.
Selain itu ada kabar istimewa tentang
alumni pertama penyandang autis. Ini
merupakan peritiwa bersejarah bagi FKIP ULM
yang telah berhasil melayani mahasiwa ber-
kebutuhan khusus dengan baik.
Halaman profil kali ini menghadirkan
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni, Prof. Dwi Atmono, Tenaga
Kependidikan Isnawati dan guru besar baru
FKIP ULM Prof. Hamsi Mansur.
Edisi ini juga menghadirkan berita
sosialisasi UPKH dan alumni terbaik di wisuda
ke-103.
Mulai tahun depan, majalah ini akan tampil
dengan format baru. Majalah ini akan bermitra
dengan Pers Mahasiswa FKIP ULM Jitu yang
meminta pembinaan kepada redaktur majalah
ini.
Selamat membaca.
Redaktur
Sainul Hermawan

MAJALAH FKIP ULM 
Penanggung  Jawab  Umum:  Dekan  FKIP  ULM  Chairil  Faif  Pasani  ▪  Penanggung  Jawab  Bidang 
Akademik:  Wakil  Dekan  I  Atiek  Winarti  ▪  Penanggung  Jawab  Bidang  Umum  dan  Keuangan:  Wakil 
Dekan II Imam Yuwono ▪ Penanggung Jawab Bidang Kemahasiswaan dan Alumni: Wakil Dekan III Dwi 
Atmono ▪ Tim Redaksi: Sainul Hermawan, Reja Fahlevi, Dewi Alfianti ▪ Desain Sampul: Nauka Nayana 
Prasadini ▪ Laman: majalahfkipulm.com ▪ Email: majalah.fkip@ulm.ac.id ▪ ISSN Cetak: 2775‐9547. 
Redaksi menerima tulisan berupa esai reflektif tentang pendidikan dan pembelajaran dari pendidik 
dan tenaga kependidikan serta alumni FKIP ULM. Panjang tulisan maksimal 800 kata.  

Edisi 04, Oktober‐Desember 2021 Majalah FKIP ULM │ 3 
 FOKUS
 

FKIP ULM 2021:

Kinerja Bagus, Serapan Bagus

S
ejak 2016, FKIP ULM
memulai tradisi eva-
luasi tahunan yang
dihadiri oleh unsur
dekanat, seluruh pengelola
Prodi, dan staf tenaga kepen-
didikan yang terkait. Sebuah
tradisi penting dan diperlukan
untuk mengukur seberapa
jauh pencapaian kinerja FKIP
ULM sebagai sebuah Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependi-
dikan (LPTK) dan sebagai
bagian dari sivitas akademika
di lingkungan Universitas
Lambung Mangkurat. Eva-
luasi kinerja ini selain menun-
jukkan capaian di tahun ter-
sebut, juga menjadi bahan
perbandingan dengan capaian
yang telah diraih tahun-tahun
sebelumnya, dan secara dia-
kronis menunjukkan apakah
capaian tahun ini lebih baik,
atau justru lebih buruk dari
tahun sebelumnya.
Rapat Kerja Tahunan,
Evaluasi Kinerja dan Ang-
garan Tahun 2021 FKIP ULM
diadakan pada 23-25
Desember 2021 di hotel Grand
Dafam, Banjarbaru. Kegiatan
ini diikuti oleh sekitar 109
peserta yang berasal dari un-
sur pengelola jurusan (ketua
dan sekretaris jurusan), unsur
pengelola program studi
(Prodi) (koordinator, sekre-
taris, dan pengelola keuangan

4 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktoberi‐Desember 2021 

prodi), ketua-ketua unit
(UMTPPL, UPKH, ICT, dan
lainnya) serta unsur dekanat
(Dekan, Wakil Dekan 1, 2, dan
3). Dalam rapat kerja (raker)
ini, peserta mendengarkan
pemaparan kinerja FKIP
dalam usaha pencapaian IKU
(Indikator Kinerja Utama) bagi
perguruan tinggi yang dila-
kukan oleh FKIP ULM,
pemaparan serapan dan peng-
gunaan anggaran, serta
pencapaian prestasi maha-
siswa.
Capaian IKU
Ada sejumlah komponen
yang menjadi target capaian
IKU perguruan tinggi tahun
2021. IKU yang ditetapkan
oleh Direktorat Jendral Pendi-
dikan Tinggi Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Ri-
set, dan Teknologi ini antara
lain meliputi lulusan menda-
patkan pekerjaan yang layak,
mahasiswa mendapatkan pe-
ngalaman di luar kampus,
dosen berkegiatan di luar
kampus, praktisi mengajar di
dalam kampus, hasil kerja
dosen digunakan masyarakat,
 Wakil Dekan Bidang Akademik  Atiek Winarti
prodi bekerja sama dengan ngikuti program pertukaran
mitra kelas dunia, kelas mahasiswa Permata Merdeka,
kolaboratif dan partisipatif, 161 mahasiswa yang me-
serta program studi berstandar ngikuti Permata U to U.
internasional. Sementara itu 323 mahasiswa
dari luar kuliah di FKIP ULM
Untuk tahun 2021 ini FKIP
untuk program Permata U to
ULM berusaha maksimal men-
U.” Wakil Dekan Bidang
capai target IKU, tapi lebih
Akademik juga menyam-
fokus pada pencapaian be-
paikan sejumlah kegiatan
berapa aspek IKU, antara lain
MBKM lain yang diikuti oleh
partisipasi mahasiswa pada
mahasiswa FKIP ULM seperti
kegiatan MBKM yang berarti
Permata U to U outbond (381
membuka kesempatan sebe-
mahasiswa) dan inbound (206
sar-besarnya pada mahasiswa
mahasiswa), Permata Forkom
untuk berkegiatan di luar
inbound (27 mahasiswa), dan
kampus, penggunaan hasil
outbond (27 mahasiswa).
karya dan hasil kerja dosen
untuk masyarakat, menguat- “Mahasiswa kita juga
kan kelas-kelas kolaboratif dan terlibat dalam program Kam-
partisipatif, serta mengusa- pus Mengajar 2 sebanyak 84
hakan sejumlah Prodi meng- mahasiswa. Juga ada 47
ikuti akreditasi standar inter- mahasiswa yang terlibat da-
nasional. lam kegiatan Matching Fund
Adaro, kegiatan SIB sebanyak
Dalam paparannya, Wakil
6 orang mahasiswa, dan
Dekan 1 Bidang Akademik,
magang bersertifikat sebanyak
Atiek Winarti menyampaikan
3 mahasiswa. Untuk internal
sejumlah kegiatan MBKM
MBKM yang diadakan Prodi
yang diikuti oleh mahasiswa,
yaitu kegiatan PKL MBKM,
baik yang dilaksanakan oleh
ada 1720 mahasiswa yang
Kemdikbudristek, maupun
mengikuti,” jelas Atiek yang
yang diselenggarakan secara
juga menjadi penanggung-
mandiri oleh masing-masing
jawab Program Kampus Me-
Prodi di FKIP ULM. “Ada 276
ngajar ULM.
mahasiswa kita yang me-
Edisi 04, Oktober‐Desember 2021 Majalah FKIP ULM │ 5 
 Dalam upaya memaksi-
malkan penggunaan hasil
karya dosen untuk masya-
rakat, mulai 2021, FKIP ULM
mewajibkan kegiatan peng-
abdian dosen yang dibiayai
dari dana PNBP FKIP dila-
kukan berbasis hasil penelitian
yang sudah mereka lakukan.
Tercatat ada 126 pengabdian
dosen berbasis hasil penelitian
dosen dari 22 Prodi di
lingkungan FKIP ULM dengan
total dana mencapai 700 juta
rupiah.
Terkait kelas kolaboratif
dan partisipatif yang dimple-
mentasikan baik di program
                         Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Imam Yuwono
MBKM maupun kelas per-
kuliahan reguler, Atiek mem-
beri catatan sendiri mengenai
pelaksanaan pembelajaran
berbasis masalah (case based
learning), dan pembelajaran
berbasis proyek (project based
learning) yang merupakan
6 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktoberi‐Desember 2021
bentuk kelas kolaboratif dan
partisipatif yang digunakan
oleh FKIP ULM. “Selama ini
para dosen sebenarnya
sebagian besar sudah
melaksanakan model pem-
belajaran case based dan project
based, namun pelak-sanaan
dan evaluasinya masih belum
termonitor dengan baik. Ke
depannya, kita akan
menyiapkan sistem yang bisa
memantau mulai dari peren-
canaan, pelaksanaan, maupun
evaluasinya,” jelas perempuan
yang juga menjabat ketua Unit
Penjamin Mutu (UPM) FKIP
ULM.
Dalam upaya mengupa-
yakan Prodi berstandar inter-
nasional, FKIP ULM sedang
menyiapkan empat Prodi
untuk mengikutinya. Prodi-
prodi yang dimaksud adalah
Prodi Pendidikan Sosiologi,
Pendidikan Sejarah, Pendidi-
kan Ekonomi, dan Pendidikan
Kewarganegaraan. “Tahun ini
kita mengajukan satu cluster
dulu dari ilmu sosial. Cluster
lainnya akan kita upayakan
tahun depan,” demikian pen-
jelasan Atiek.
Capaian Serapan Anggaran
Wakil Dekan Bidang
Umum dan Keuangan, Imam
Yuwono membuka pema-
parannya mengenai serapan
anggaran PBNP 2021 dengan
nada suka cita, “Alham-
dulillah, dana yang diperoleh
dari PNBP (Penerimaan
Negara Bukan Pajak) telah
terserap sebesar 99,10%. Ini
sungguh patut disyukuri.
Sementara itu dana dari
BOPTN (Bantuan Operasional
Perguruan Tinggi Negeri)
terserap sebesar 99,36%.”
 Tahun 2021, dana PNBP
yang dikelola FKIP ULM
sebesar 40,4 milyar rupiah.
Dari jumlah tersebut, kom-
ponen dana serapan meliputi
layanan pendidikan (Peneri-
maan mahasiswa baru, proses
belajar-mengajar, wisuda, ad-
ministrasi pendidikan, kegia-
tan kemahasiswaan, pengem-
bangan kurikulum, akreditasi,
serta honor kelebihan
mengajar) sebesar 24,8 M;
publikasi penelitian ke artikel
jurnal sebesar 1,0 M; peng-
abdian kepada masyarakat
sebesar 0,7 M; sarana prasa-
rana pendukung pembelajaran
(pengadaan alat pendidikan/
praktikum, pengadaan fasili-
tas belajar, pengadaan fasilitas
belajar, pengadaan buku dan
jurnal, dan lainnya) sebesar 2,7
M; sarana pendukung perkan-
toran sebesar 3,7 M; dan
dukungan layanan pembela-
jaran yang meliputi (honor-
honor, ATK, pemeliharaan
sarana prasarana, sewa mobil,
FOKUS
Strategi Penyerapan
Anggaran, Belajar dari 100%
ahun 2021, jurusan
T
dan program studi
(prodi) di lingkungan
FKIP ULM menyerap
sekitar 6,07 milyar
untuk dana
pelaksanaan kegiatan opera-
sional jurusan dan prodi
masing-masing. Dari penye-
rapan anggaran tersebut,
langganan daya dan jasa,
honor tendik, honor dosen
kontrak, dan lainnya) sebesar
7,5 M.
Dari anggaran yang
diserap, luaran yang diperoleh
berkaitan dengan kinerja aka-
demis juga menggembirakan.
Tahun ini tercatat ada 65 judul
publikasi ilmiah tingkat
internasional, 51 judul public-
kasi ilmiah tingkat nasional, 53
judul Hak kekayaan Intelek-
tual (HKI) yang didaftarkan,
60 judul buku ajar, 50 judul
buku referensi, dan 133 bentuk
pengabdian kepada masyara-
kat. Keberhasilan ini tak lepas
dari upaya tiap prodi di
lingkungan FKIP ULM untuk
berpartisipasi aktif dalam
menyerap anggaran dan
merealisasikannya untuk ber-
bagai luaran dan kegiatan
yang bermanfaat dalam usaha
perkembangan Prodi tersebut
secara umum dan pencapaian
IKU secara khusus.
beberapa Prodi mencatatkan
keberhasilan menyerap ang-
garan hingga 100%, sementara
itu ada juga Prodi yang
serapannya di bawah 50%.
Beberapa faktor memengaruhi
tinggi atau rendahnya serapan
anggaran jurusan dan Prodi
ini. Menurut Wakil Dekan
Bidang Umum dan Keuangan,
Edisi 04, Oktober‐Desember 2021 Majalah FKIP ULM │ 7
Dalam wawancara ter-
pisah, Dekan FKIP ULM,
Chairil Faif Pasani me-
nyatakan puas dengan pen-
capaian yang diraih FKIP ULM
tahun 2021 ini. Meski demi-
kian, belum maksimalnya
keterlibatan mahasiswa dari
seluruh Prodi FKIP ULM
dalam program MBKM yang
diluncurkan Kemdikbudristek
masih belum memuaskan Faif
Pasani. Dia berharap ke depan,
keikutsertaan mahasiswa di
program-program tersebut
bisa lebih maksimal.
Terkait serapan anggaran,
Faif Pasani mengaku puas,
“Saya sangat puas serapan
anggaran ini, walaupun
tertatih-tatih di penghujung
tahun, tertumpuk di ujung
kegiatannya. Itu serapan luar
biasa di masa pendemi ini.
Kondisi sulit, Koordinasi agak
terhambat, tetapi berhasil
menyerap anggaran dengan
baik.”
Imam Yuwono, di masa
pendemi dan dengan diiringi
perubahan aturan Standar
Biaya Masukan (SBM) dari
Kementerian Keuangan, pen-
ting bagi pengguna anggaran
untuk menyesuaikan penge-
luaran dengan aturan tentang
apa yang bisa dibiayai dan
yang tidak. Selain itu, hal yang
 
perlu dilakukan agar penye-
rapan maksimal adalah me-
nambah volume kegiatan dan
menambah partisipasi pelak-
sana kegiatan.
“Prodi-prodi yang menurut
saya berhasil adalah yang di
masa pendemi lebih produktif,
misalnya untuk penulisan
buku dan pengabdian
masyarakat. Kegiatan yang
sebelum pendemi hanya
melibatkan sebagian orang,
saat pendemi melibatkan
semua orang. Hal tersebut
efektif menyerap anggaran
dan menambah mutu podi,”
demikian papar Imam.
Terkait skema perencanaan
dan realisasi anggaran tiap
tahunnya, Bendahara Penge-
luaran Pembantu (BPP) FKIP
ULM, Indra Nur Adhitya
menjelaskan tahapan-tahapan-
nya sebagai berikut: Di
triwulan awal tahun anggaran,
KPA (Kuasa Pengguna
Anggaran) dalam hal ini
adalah rektor ULM mengi-
rimkan surat mengenai bes-
aran pagu definitif tahun
anggaran yang akan datang
kepada dekan FKIP ULM. Dari
besaran pagu tersebut, dekan
FKIP beserta jajaran menen-
tukan mana pagu yang
diperuntukkan bagi fakultas,
jurusan dan Prodi.
Setelah ditentukan besaran
pagu masing-masing jurusan
dan Prodi, dekan akan
meminta jurusan dan Prodi
menyusun RAB (Rencana
Anggaran belanja) tahun
anggaran baru, lalu mengirim
RAB tersebut ke fakultas
untuk diverifikasi. Keselu-
ruhan RAB, baik fakultas,
jurusan, dan Prodi yang telah
dikompilasi dimasukkan da-
lam RKA-KL (Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/ Lem-
baga) dan diteruskan ke rek-
8 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktoberi‐Desember 2021
torat untuk diverifikasi ter-
lebih dahulu.
Setelah pihak rektorat sele-
sai memverifikasi, RKA-KL
tersebut diteruskan ke Kem-
dikbudrisitek pusat. Setelah
disetujui, di awal tahun ang-
garan yang berjalan Kemdik-
budristek akan menerbitkan
DIPA (Daftar Isian Pelaksa-
naan Anggaran). Setelah DIPA
terbit, anggaran baru bisa
direalisasikan di awal bulan
tahun anggaran berjalan terse-
but, sekitar bulan Februari-
Maret. Setelah itu penyerapan
anggaran sudah bisa dilaku-
kan, dan sedapatnya dimaksi-
malkan baik oleh fakultas,
jurusan, maupun Prodi.
Ada tiga Prodi yang men-
catatkan serapan anggaran
100% lebih, yaitu Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi
sebesar 108,7%, Pendidikan
Sendratasik 103,8%, dan
Pendidikan IPS 101,9%.
Majalah FKIP berhasil mewa-
wancarai para koordinator
Prodi terkait strategi yang
mereka gunakan untuk me-
maksimalkan serapan ang-
garan.
Pendidikan Sosiologi,
Semakin Banyak Kegiatan
Semakin Terserap
“Tahun kemarin kami
rendah juga menyerap karena
sebelumnya tidak banyak
kegiatan. Intinya banyak
kegiatan. Tahun ini semua
kegiatan yang diajukan di RAB
kami laksanakan,” jelas Sahlan
Mattiro, Koordinator Prodi
Pendidikan Sosiologi.
Selain melaksanakan
semua program yang telah
direncanakan di RAB, Prodi
Pendidikan Sosiologi juga
memaksimalkan penggunaan
anggaran untuk penerbitan
buku dan pengabdian. Seluruh
Sahlan Mattiro
dosen didorong untuk aktif
menulis dan menerbitkan
buku-bukunya, baik buku ajar
maupun buku referensi serta
semua juga aktif terlibat dalam
pengabdian. Hal tersebut
membuat serapan untuk ke-
dua program tersebut berhasil.
Untuk tahun depan,
Pendidikan Sosiologi akan
memfokuskan RAB-nya untuk
persiapan akreditasi. Semua
komponen RAB diarahkan
untuk pemenuhan sembilan
kriteria akreditasi, termasuk
kegiatan lapangan. Sahlan
sendiri optimis serapan angga-
ran masih akan sebaik tahun
2021 karena banyak hal,
banyak kegiatan yang perlu
dilaksanakan dalam rangka
pemenuahan kualifikasi
akreditasi yang sebentar lagi
disongsong.
Pendidikan Seni
Pertunjukan, Belajar dari
Pelaksanaan RAB Tahun
Sebelumnya
Dalam keterangannya,
Koordinator PS-Pendidikan
Seni Pertunjukan, Tutung
Nurdiyana menyampaikan
bahwa Prodi yang dipim-
pinnya memang selalu mem-
butuhkan anggaran yang besar
terkait dengan spesifikasi bi-
dangnya. Seni pertunjukan
memerlukan banyak dana
untuk realisasi kegiatan
 terutama untuk pementasan
baik tari, musik, atau drama,
serta pengadaan properti
untuk keperluan pentas.
“Kami belajar dari pelak-
sanaan program tahun
sebelumnya, sehingga tahu
bagian mana yang perlu
dibenahi agar RAB bisa
terserap dengan baik,” papar
Tutung ketika ditanyai
mengenai strategi pencapaian
serapan Prodinya.
Selain mempelajari
program tahun sebelumnya,
Prodi ini selalu berkonsultasi
dengan unsur pemimpin,
terutama Wakil Dekan Bidang
Umum dan Keuangan sebagai
penanggung jawab penggu-
naan dana RAB. Dengan
konsultasi, penyesuaian akan
bisa dilakukan jika ada
komponen RAB yang perlu
direvisi. Jika tidak memung-
kinkan untuk direalisasikan
maka perlu segera diganti
dengan komponen lain yang
Panitia Raker FKIP ULM 2021. Dari kiri: Deni Atmaja, Jayadi, Indra Nur Adhitya, Muhammad Riyawan Putra,
Murtinah, Rahmiyanti, Ani Isdiati Basri, Isnawati, Asti Nuriyani.
memungkinkan untuk dibia-
yai. Strategi-strategi ini
ternyata ampuh dalam
mendorong penyerapan RAB
Prodi Seni Pertunjukan hingga
mencapai 100% lebih.
Pendidikan IPS,
Maksimalkan RAB untuk
Peningkatan Kualitas SDM
Sebagai Prodi baru,
peningkatan kualitas SDM,
baik dosen maupun maha-
siswa, menjadi perhatian
khusus Koordinator Prodi
Pendidikan IPS, Ersis
Warmansyah Abbas. Program
di RAB sudah mulai dilak-
sanakan bahkan sejak awal
tahun, bulan Januari meski
realisasi anggaran biasa baru
bisa dilakukan di bulan
Februari. “Kenapa IPS bisa,
IPS punya duit simpanan
sehingga bisa melakukan
kegiatan di bulan Januari. Jadi
di IPS tidak ada masalah jika
melakukan program di awal
Edisi 04, Oktober‐Desember 2021 Majalah FKIP ULM │ 9
tahun,” jelas Ersis dengan gaya
santainya.
Selain itu, dalam
pelaksanaan berbagai prog-
ram, Pendidikan IPS bekerja
sama dengan berbagai pihak
sehingga meski dana RAB tak
sebanyak Prodi lainnya, tapi
tetap maksimal dalam pelak-
sanaan kegiatan, baik kegiatan
eksternal seperti penggala-
ngan dana, maupun internal
pengemba-ngan SDM seperti
penerbitan buku, dan artikel
untuk publikasi ilmiah.
Meski dilakukan secara
rutin, pembuatan RAB serta
realisasinya baik oleh jurusan
maupun Prodi, selalu
memerlukan inovasi dan
kreativitas. Tiap Prodi harus
sudah yakin dengan program
apa yang akan dijalankan dan
didanai. Strategi tiga Prodi di
atas dapat menjadi bahan
refleksi untuk perencanaan
dan realisasi anggaran tahun
berikutnya. (alf)
 

FOKUS
Rapat Kerja Tahunan:
Mentradisikan Evaluasi
emikiran untuk
P
menjadikan rapat
evaluasi dalam satu
bentuk rapat kerja
tahunan yang
dilaksanakan di akhir
tahun pertama kali digagas di
masa Prof. Dr. Wahyu MS
menjabat sebagai Dekan FKIP
ULM sekitar tahun 2016.
Awalnya kegiatan ini
dilakukan di lingkungan inter-
nal dengan mengundang
koordinator dan sekretaris
program studi (Prodi). Pada
2018, rapat kerja dilakukan
untuk pertama kalinya di luar
ULM yaitu di hotel Grand
Dafam. Peserta yang dilibat-
kan utamanya adalah para
pengelola Prodi: koordinator,
sekretaris, dan pengelola
keuangan.
“Pelaksanaan kegiatan di
luar menurut saya adalah
bentuk apresiasi terhadap
kerja pengelola Prodi selama
setahun,” demikian tanggapan
Bendahara Pengeluaran Pem-
bantu (BPP), Indra Nur
Adhitya saat Majalah FKIP
mengkonfirmasi sejarah pelak-
sanaan kegiatan ini. Selaku
panitia tahunan yang rutin
mengurusi raker, Adhitya
bersama staf keuangan dan
kepegawaian di bawah
komando Kasubag Keuangan
dan Kepegawaian, Asti
Nuriyani, merasakan bahwa
pengelolaan kegiatan dari
tahun ke tahun semakin
kompleks. Tahun 2020, meski
diadakan di tempat yang sama
dengan tahun ini yaitu hotel
10 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktoberi‐Desember 2021
Grand Dafam, peserta tak
sebanyak 2021. Hal itu
disebabkan situasi pendemi
yang membuat kegiatan saat
itu dilakukan hybrid. Sehingga
sebagian peserta lebih memilih
ikut bergabung di platform
pertemuan maya. Sementara
tahun ini kegiatan dilakukan
keseluruhan dengan tatap
muka. Ada 109 orang peserta
yang harus diurus dengan
rangkaian acara yang cukup
padat.
Komplikasi ini menun-
jukkan bahwa makin ke sini,
rapat kerja ini signifikansinya
semakin besar. Kegiatan ini
tidak lagi dianggap pelengkap,
bukan sekadar evaluasi tapi
satu acara penting untuk
melihat capaian diri masing-
masing Prodi dan capaian
fakultas secara kolektif, lalu
mempelajari bagaimana
menjadi lebih baik lagi di
tahun yang akan datang dan
sekaligus mencatat persiapan
apa saja yang perlu dilakukan.
Dengan raker ini, semua
terkoordinasi dengan baik.
Misalnya, rencana akreditasi
sejumlah Prodi yang akan
berjalan tahun 2022. Melalui
raker, dan juga koordinasi
sebelumnya, pelaksanaan
akreditasi sejumlah Prodi yang
berjalan maraton itu terlihat
telah dan akan dijalankan
dengan lebih koordinatif dan
komunikatif terutama antara
fakultas dalam statusnya
sebagai UPPS (Unit Pengelola
Program Studi), dengan Prodi-
Prodi yang akan diakreditasi.
“Kegiatan ini sangat
dibutuhkan dan akan kita
kawal supaya bisa dilaksa-
nakan setiap tahun. Tempat-
nya tentu akan disesuaikan
dengan dana yang tersedia,
bagus kalau di hotel dan luar
kota agar korprodi dan timnya
bisa fokus membicarakan
masalah dan isu terkini dan
bisa juga menjadi ajang
menyampaikan hal-hal yang
belum diketahui di tingkat
fakultas.
Tahun ini, usulan para
wakil dekan sudah kita penuhi
yaitu pemberian reward bagi
Prodi yang nilai AMI (Audit
Mutu Internal)-nya lima
terbaik sehingga tahun-tahun
mendatang setiap Prodi lebih
memperhatikan AMI sebagai
budaya mutu bagi kita.
Reward juga diberikan pada
mahasiswa yang berprestasi
dengan harapan Prodi lebih
bersemangat menaikkan
prestasi mahasiswanya dna
mengikuti ajang kompetisi
lainnya. Mungkin reward ini
tahun depan bisa ditambah
lagi, misalnya kepada Prodi
yang pencapaian IKU
(Indikator Kinerja Utama)-nya
paling tinggi,” demikian
tanggapan Dekan FKIP ULM,
Chairil Faif Pasani, terkait
pentingnya menjaga tradisi
evaluasi kinerja di tingkat
fakultas ini.
Sementara itu, Dian Agus
Ruchliadi, sekretaris Prodi
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan juga me-
nyampaikan repsonnya terha-
dap penyelenggaraan raker
ini. “Pada dasarnya
penyelenggaraan rapat kerja
ini sudah berjalan dengan baik
sebagai media komunikasi
antara pimpinan fakultas
dengan para pengelola
program studi. Saya berharap,
ke depan rapat kerja dapat
berfungsi lebih maksimal.
Forum ini dapat dijadikan
sebagai sarana untuk meme-
cahkan suatu masalah, me-
nyampaikan informasi, seba-
gai forum demokrasi, sebagai
alat koordinasi yang baik,
sebagai sarana bernegoisasi,
dan sebagai sarana pemben- program studi dalam menja-
tukan peraturan.” lankan tugas pekerjaannya
serta guna mewujudkan visi
Dian juga menambahkan,
dan misi FKIP. Pelatihan
dalam rangkaian raker ini
merupakan salah satu usaha
perlu disisipkan pelatihan dan
dalam meningkatkan mutu
penyegaran manajerial bagi
sumber daya manusia dalam
pengelola program studi.
dunia pendidikan. Pengelola
Adanya pelatihan atau apapun
program studi, baik yang baru
namanya merupakan salah
ataupun yang sudah lama
satu usaha untuk mengubah
perlumengikuti pelatihan (trai-
secara sistematik perilaku pe-
ning) karena adanya tuntutan
ngelola program studi guna
pekerjaan yang cepat berubah
meningkatkan tujuan organi-
akibat perubahan lingkungan
sasi. Dengan demikian pelati-
kerja, strategi, dan lain se-
han ini akan meningkatkan
bagainya. (alf)
dan usaha untuk menyem-
purnakan bakat, keterampilan,
kecakapan, kemampuan dan
keahlian para pengelola

FOKUS

Lima Terbaik
Peringkat AMI 2021

S
jamin
etiap tahun, ULM)
melalui Lembaga Pen-
Mutu (LPM)-nya
melakukan kegiatan Audit
Mutu Internal (AMI) untuk
Prodi di lingkungan ULM.
Pada 2021, hasil audit
menunjukkan lima Prodi yang
menduduki peringkat teratas
di lingkungan FKIP ULM,
yakni PGSD yang menduduki
peringat teratas dengan skor
92,78; Pendidikan Biologi di
peringkat kedua, setelah tahun
sebelumnya berada di pering-
kat pertama, dengan skor
91,56; Pendidikan Kimia di
LPM ULM.
peringkat ketiga dengan skor
86,58; PPKn di peringkat
keempat dengan skor 85,75;
dan Pendidikan Bahasa Ing-
gris dengan skor 84,87. Dari
kelimanya, hampir semua as-
pek pembelajaran, penelitian,
dan pengabdian di masing-
masing Prodi memeroleh nilai
di atas 80. Hal itu me-
nunjukkan penjagaan mutu
yang baik dari ketiga aspek
tersebut. Terkait prestasi ini,
Majalah FKIP berkesempatan
mewawancarai kelima Koor-
dinator Prodi (Korprodi) ter-
sebut.
Pendidikan Kimia
Kepercayaan, kolaborasi,
dan transparansi, adalah prin-
sip yang dipegang teguh
skuad pengelola Prodi Pendi-
dikan Kimia dalam mengelola
Prodi, jelas Korprodi Pendi-
dikan Kimia, Rusmansyah.
“Apapun yang dibebankan
kepada Prodi, kawan-kawan
dosen selalu siap bekerja dan
membantu.” Soliditas ini teruji
dengan baik saat penye-
lenggaraan AMI oleh

Edisi 04, Oktober‐Desember 2021 Majalah FKIP ULM │ 11 
 Persiapan menjelang audit
dilakukan dengan meng-
evaluasi apa yang sudah dan
yang belum dilakukan, me-
lakukan refleksi mengapa bisa
demikian. Semua dosen ber-
usaha memenuhi standar AMI
sesuai kapasitas masing-ma-
sing. Kerja sama semua, dosen,
Di antara keunggulan Pro-
di Pendidikan Kimia menurut
hasil AMI adalah ketersediaan
tenaga dosen yang sudah
berkualifikasi S2 dan S3 dan
kerja sama semua dosen untuk
memenuhi kewajibannya baik
di bidang pengajaran, pene-
litian, dan pengabdian kepada
Penghargaan dari Dekan. Dekan Chairil Faif Pasani disaksikan Wadek I dan III memberikan apresiasi kepada lima
Korprodi yang Prodinya berhasil mendapatkan skor AMI terbaik.
masyarakat, serta dalam pem-
bimbingan mahasiswa.
Kegiatan PKL MBKM juga
merupakan bagian yang men-
jadi perhatian pengelola Prodi
Pendidikan Kimia yang diha-
rapkan menguatkan aspek
pendidikan, penelitian, dan
12 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktoberi‐Desember 2021
laboran, admin Prodi, dan
mahasiswa yang dibangun
menjadi kunci pencapaian
skor AMI yang maksimal.
“Alhamdulillah kami dibe-
rikan penilaian demikian (pe-
ringkat lima besar) walau-pun
masih banyak kekurangan
pengabdian. “Kami melak-
sanakan kegiatan magang dan
kewirausahaan untuk maha-
siswa terkait sasirangan, kain
dan baju kaos, bioflok ikan
nila, Lele, dan papuyu, budi-
daya jamur, dan tokita online
untuk pemasaran produk ola-
han MBKM via online.
Prodi Pendidikan Biologi
Pada 2020, Pendidikan
Biologi mendapatkan pering-
kat terbaik untuk hasil AMI.
Meski tahun ini turun ke
peringkat kedua, tak dapat
dipungkiri, komitmen seluruh
yang harus diperbaiki ke de-
pan, antara lain penelitian dan
pengabdian dosen masih ku-
rang. Tulisan ilmiah dosen
perlu ditingkatkan untuk se-
mua dosen terlibat, kegiatan
mahasiswa masih rendah ter-
utama dana masih minim,”
papar Rusmansyah.
elemen prodi ini sangat baik
dalam menjaga prestasi ter-
sebut. Prestasi ini juga sejalan
dengan status akreditasi Prodi
yang berada di posisi A.
Salah satu kunci sukses
Prodi Pendidikan Biologi da-
lam menjaga mutu adalah
kinerja berbasis borang. Poin-
poin yang menjadi pertanyaan
di borang AMI menjadi pan-
duan penjagaan mutu baik di
bidang pendidikan, penelitian,
maupun pengabdian kepada
masyarakat. “Kita coba per-
tahankan semua poin cek
mutu di borang akreditasi
Prodi di posisi A meskipun
ada beberapa yang harus
turun ke posisi B,” jelas Sri
Amintarti, Korprodi Pendi-
dikan Biologi.
Prodi Pendidikan Biologi
menyiapkan diri dengan baik
menjelang asesmen AMI. Se-
bulan sebelumnya segala hal
yang akan dievaluasi mulai
dipersiapkan. Apapun hal
yang masih belum terako-
modir mulai dibenahi.
Berdasarkan hasil asesmen,
satu hal yang menjadi nilai
unggul, dan hampir belum
didapatkan Prodi lain di
lingkungan FKIP ULM adalah
kerja sama dengan luar negeri.
“Kami memiliki Amalia
Rezeki, dosen yang meng-
inisiasi lembaga lingkungan
hidup, Sahabat Bekantan. Dia
banyak berbicara di forum luar
negeri dan lembaga yang
diinisiasinya melakukan kerja
sama dengan berbagai lem-
baga lingkungan hidup di luar
negeri, seperti Australia dan
lainnya,” ungkap Sri Amintarti
lebih lanjut.
Ke depan, menurut Sri
Amintarti, Prodi Pendidikan
Biologi akan tetap meng-
gunakan pendekatan kinerja
berbasis borang ini untuk
menjaga mutu ketiga bidang
yang dikelola Prodi. Tentunya
dengan terus diringi usaha
penjagaan dan perbaikan agar
tetap bisa mempertahankan
kualitas yang sudah diraih.
Pendidikan
Kewarganegaraan
Dalam menghadapi AMI,
Prodi PPKn terlebih dahulu
membentuk tim kerja,
mengumpulkan data-data tri-
dharma dari semua dosen dan
data lainnya. “Setelah data
terkumpul, kami tim mulai
bekerja, merangkap data2,
mengisi AMI dan membahas
isian sebelum di-submit ber-
sama tim, pada saat pe-
laksanaan AMI, kami meminta
semua dosen Prodi PPKn
untuk berhadir, untuk meng-
hadapi Auditor AMI,” jelas
Mariatul Kiptiah, koordinator
PPKn FKIP ULM.
Mariatul mengaku sangat
bersyukur dengan nilai AMI
yang berhasil dicapai. Meski
demikian, tetap harus tetap
memperhatikan dan mening-
katkan hal-hal yang menun-
jang kemajuan Prodi, ter-
masuk persiapan aAkreditasi
berikutnya. Seperti diketahui,
prodi PPKn masuk ke dalam
grup Prodi yang akan mem-
persiapkan diri mengikuti
akreditasi internasional.
Sementara itu, Mariatul
juga menyampaikan apa yang
membuat Prodinya dipandang
unggul oleh auditor AMI, di
antaranya sumber daya ma-
nusia tenaga dosen yang me-
miliki kualifikasi pendidikan
serta jabatan akademik yang
sesuai, hasil karya dosen yang
memenuhi kualifikasi, serta
jumlah mahasiswa yang me-
ningkat dan kegiatan ma-
hasiswa yang memadai, di-
tambah juga proses pem-
belajaran yang mendukung.
Untuk menjaga konsistensi,
pengelola Prodi akan terus
membangun bekerja sama dan
menjaga soliditas baik internal
tim maupun dengan seluruh
dosen, kualifikasi dosen tetap
terjaga, berusaha untuk me-
lakukan sosialisasi supaya
jumlah mahasiswa memadai,
dan berusaha memenuhi hal-
hal yang masih kurang.
Edisi 04, Oktober‐Desember 2021 Majalah FKIP ULM │ 13
Pendidikan Bahasa Inggris
Saat dimintai tanggapan
mengenai prestasi yang di-
peroleh Prodi Pendidikan
Bahasa Inggris terkait hasil
AMI, Sekretaris Prodi
Pendidikan Bahasa Inggris,
Yusuf Al Arief menyampaikan
rasa syukurnya. “Hal ini
merupakan buah dari usaha
bersama keluarga besar Prodi
Pendidikan Bahasa Inggris
dalam persiapan untuk meng-
hadapi AMI tersebut. Peng-
hargaan ini merupakan gam-
baran dari kelengkapan data
yang ada di Prodi dan me-
rupakan gambaran mutu
Prodi. Hal ini tentu saja harus
dapat kami pertahankan, dan
bila memungkinkan, diting-
katkan agar dapat mencapai
hasil yang maksimal. Dengan
adanya AMI dan pencapaian
ini, kami juga mendapatkan
gambaran tentang kekurangan
yang harus kami perbaiki
sehingga mampu menjaga
mutu Prodi secara ber-
kelanjutan.”
Keunggulan Prodi Pendi-
dikan Bahasa Inggris menurut
Yusuf terletak di terpenuhinya
segenap aspek mutu terutama
di bidang pendidikan. “Pada
bidang penelitian, kami juga
dianggap unggul karena pub-
likasi dan presentasi di jurnal
dan seminar internasional cu-
kup banyak. Meski demikian
kami juga akan tetap berbenah
untuk perbaikan mutu ke
depan, antara lain mencoba
eksplorasi kerja sama bidang
pengabdian kepada masya-
rakat agar bisa mendapatkan
dana hibah di bidang ini
sehingga poin bisa diting-
katkan dan bisa mendapatkan
hasil yg maksimal,” papar
Yusuf lebih lanjut. (alf)
 
                       Dekan  Chairil Faif Pasani 
Rapat Kerja FKIP ULM 2021:
Sejumlah Catatan Penting
apat Kerja Evaluasi
R
Kinerja dan Ang-
garan Tahun 2021
yang diadakan pada
23-25 Desember 2021
di hotel Grand
Dafam, Banjarbaru, dibuka
oleh Dekan FKIP ULM. Dalam
sambutan pembukaan dan
juga pidato selanya di antara
pemaparan para wakil dekan,
dan respon dari sejumlah
pertanyaan pada sesi diskusi,
Dekan FKIP ULM, Chairil Faif
Pasani mengutarakan sejum-
lah hal yang patut dicatat.
Pertama tentang kegiatan
MBKM yang sedianya diikuti
mahasiswa. Faif menyatakan,
ke depan, FKIP ULM akan
lebih memfokuskan keikut-
14 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktoberi‐Desember 2021
sertaan mahasiswa dalam
kegiatan MBKM yang telah
diluncurkan Kemdikbudristek
yaitu Kampus Mengajar,
Program Pertukaran maha-
siswa Permata, atau Studi
Independen dan Magang
Bersertifikat. Dengan demi-
kian, MBKM yang dilaksa-
nakan secara mandiri oleh
program studi (Prodi)
dianjurkan untuk ditunda
karena berdasarkan hasil
evaluasi internal, ada kesulitan
dalam pengakuan rekognisi
dan klaim mata kuliah. Ber-
beda dengan progam MBKM
yang diadakan kementerian,
di mana pengakuan SKS lebih
mudah dilakukan dan bersifat
nasional.
FOKUS
Hal kedua mengenai
pengusahaan agar sejumlah
mahasiswa FKIP ULM bisa
diikutkan Program Pertukaran
Mahasiswa Internasional
Kemdikbudristek IISMA
(Indonesian International
Student Mobility Awards).
Salah satu hal yang harus
benar-benar dipersiapkan agar
mahasiswa bisa mengikuti
program ini adalah skor
TOEFL ITP minimal 550 atau
IELTS 6 atau TOEFL IBT 78.
Oleh karena itu, FKIP ULM
akan juga menyiapkan maha-
siswa untuk bisa memenuhi
hal tersebut. Sebelumnya ada
beberapa mahasiswa yang su-
dah siap dan memenuhi per-
syaratan, hanya saja terlambat
mendaftar. Ke depan FKIP
ULM akan berusaha berpar-
tisipasi dalam program ini.
Ketiga, Faif menyampai-
kan bahwa di awal tahun
anggaran 2022, semua
Korprodi akan menanda-
tangani kontrak capaian IKU,
setelah sebelumnya dekan
FKIP ULM menandatangani
kontrak capaian IKU dengan
rektor. Kontrak tersebut
memuat sejumlah kesepakatan
pemenuhan komponen pen-
capaian IKU di tiap Prodi
DINAMIKA
Benchmarking ke Samarinda
ada 18-21 November
P
2021, Dekan, para
Wakil Dekan, tim
UPM FKIP ULM,
Kepala Tata Usaha,
Kepala Subbagian,
dan Tendik yang terkait meng-
adakan kegiatan benchmarking
ke Universitas Negeri
seperti berapa jumlah buku
ajar atau referensi yang
disanggupi Prodi untuk diter-
bitkan, berapa pengabdian
berbasis penelitian, dan sete-
rusnya. Harapannya, dengan
kontrak ini, Prodi menjadi
lebih berkomitmen untuk
mencapai IKU agar kualitas
dan kualifikasi Prodi tersebut
dapat menjadi lebih baik.
Hal lainnya yang juga
disampaikan Faif Pasani
adalah rencana membuat ke-
Penyerahan cinderamata untuk Dekan FKIP Unmul (kanan) dari dekan
FKIP ULM Chairil Faif Pasani (kiri) pada saat benchmarking pengelolaan
BLU
Mulawarman (Unmul), di kota
Samarinda, Kalimantan
Timur. Kegiatan ini bertujuan
untuk mempelajari dan meng-
amati pelaksanaan BLU (Ba-
dan Layanan Umum) di
Unmul. Unmul telah berstatus
BLU sejak tahun 2009. “Ar-
tinya sudah 12 tahun Unmul
Edisi 04, Oktober‐Desember 2021 Majalah FKIP ULM │ 15
camatan binaan di wilayah
Kalimantan Selatan. Dengan
adanya kecamatan binaan,
FKIP ULM diharapkan me-
miliki ‘wilayah kerja’ peng-
abdian baik mahasiswa dalam
kegiatan MBKM, maupun
dosen dalam bidang penelitian
dan pengabdian. Di samping
itu, untuk kecamatan yang
dibina, implikasi pembinaan
tersebut dapat mendorong
mereka lebih maju. (alf)
 
 
memutuskan menjadi BLU.”
tanggap Imam Yuwono, Wakil
Dekan Bidang Umum dan
Keuangan.
Dalam kegiatan bench-
marking tersebut, sejumlah hal
telah dipelajari oleh tim yang
melakukan kunjungan, antara
lain tentang persoalan pe-
 
ngelolaan keuangan BLU yang
berbeda dari pengelolaan
kampus negeri yang bukan
BLU. Keuangan institusi di-
kelola secara mandiri oleh
institusi yang bersangkutan.
Di satu sisi hal tersebut tentu
lebih memudahkan dalam sis-
tem pengelolaan, namun di sisi
lain, dengan tidak adanya back-
up langsung dari pemerintah,
institusi tersebut harus lebih
kreatif dalam mencari sumber-
sumber pendanaan untuk
keberlangsungan hidup insti-
tusi itu sendiri.
Unmul telah menunjukkan
bagaimana kreativitas mem-
bangun dan mengembangkan
badan usaha dan kerjasama
dengan berbagai lembaga atau
perusahaan, seperti dengan
dunia industri, perusahaan
pertambangan, dan pendirian
usaha kuliner khas Kali-
mantan Timur.
Tak berapa lama, ULM
sendiri harus siap menjadi
BLU, oleh karenanya bench-
marking ini dinilai penting
dilaksanakan untuk melihat
bagaimana pengelolaan BLU
tersebut berjalan di universitas
yang notabene berada satu
wilayah geografis dengan
ULM. “Supaya BLU berjalan
dengan baik, semua stakeholder
harus berkontribusi, termasuk
orang fakultas, orang jurusan,
orang Prodi. Karena ke depan
semuanya harus berkontribusi
agar bisa mengembangkan
kerja sama dalam rangka
meningkatkan kualifikasi dan
pendapatan universitas, agar
semua bisa merasakan man-
faatnya,” demikian tanggapan
Imam Yuwono, Wakil Dekan
Bidang Umum dan Keuangan
terhadap proyeksi ULM se-
bagai BLU. (alf)

Tim pengelola BLU FKIP ULM (Jajaran pimpinan, UPM, Kabag TU, Para Kasubag, dan Pengelola keuangan) bersama 
Jajaran Pemimpin FKIP Universitas Mulawarman 

16 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktoberi‐Desember 2021 
DINAMIKA
Outbond Tenaga
Kependidikan FKIP ULM
D
ilatarbelakangi ke-
inginan untuk me-
ningkatkan kualitas
SDM tenaga kepen-
didikan (Tendik) dengan
mengajak mereka melakukan
penyegaran, tiap tahunnya
FKIP ULM mengadakan
kegiatan outbond. Tahun ini
kegiatan dilak-sanakan pada
Jumat-Minggu, 5-7 November
2021, di Puspitek Agripeka
Fakultas Pertanian ULM,
Pelaihari, Kabupaten Tanah
Laut. Peserta kegiatan ini
adalah Tendik tingkat fakultas,
baik yang berada di unit,
maupun program studi
(Prodi), ter-masuk tim ke-
amanan (security).
Peserta diinapkan di Kota
Pelaihari sehari sebelum ke-
giatan, sehingga pada paginya
bisa langsung mengikuti ke-
giatan outbond. Instruktur out-
bond sendiri merupakan tim
instruktur dari Unit Konsultasi
dan Pelayanan Psikologis
(UKPP) Fakultas Kedokteran
ULM. Di lapangan, tim in-
struktur mengarahkan peserta
mengikuti permainan-per-
mainan edukatif yang meng-
asah kemampuan analisis dan
pola pikir, serta mengem-
bangkan jiwa kepemimpinan.
Permainan juga dirancang
untuk menguatkan keteram-
pilan bekerja dalam tim, dan
menguatkan rasa percaya
pada rekan di dalam tim.
Kegiatan ini sekaligus men-
jadi ajang silaturahim antar-
Tendik. “Saat istirahat ada sesi
hiburan. Ada juga kegiatan
malam-malam bersama. Ada
kebersamaan di sana, sehingga
yang tadinya tidak dekat, men-
jadi akrab satu sama lainnya,”
ungkap Ani Isdiati Basri,
Kepala TU FKIP ULM se-
kaligus ketua panitia kegiatan
ini.
Di lain pihak, Yoga Tri
Adhi yang merupakan Tendik
operator PS-PBSI menyatakan
kegembiraannya dalam meng-
ikuti kegiatan ini. “Kegiatan
outbound kemarin sangat me-
nyenangkan karena sebagai
kegiatan refreshing diri setelah
bekerja di kantor. Banyak per-
Edisi 04, Oktober‐Desember 2021 Majalah FKIP ULM │ 17
mainan yang seru. Permainan
yang menguji kreativitas,
keberanian, dan kekompakan
tiap anggota, baik staf maupun
pemimpin menjadi satu tim
yang harus saling bekerja
sama. Hal tersebut tentu sa-
ngat penting sebagai re-
charging semangat untuk kem-
bali beraktivitas di kantor.
Harapan saya kegiatan ter-
sebut tetap dilanjutkan dengan
tempat yang berbeda dan per-
mainan yang lebih beragam,”
ungkapnya saat ditanya soal
kesan yang didapatnya se-
panjang kegiatan.
Sementara itu, Wakil
Dekan II, selaku penang-
gungjawab kegiatan, menyam-
but baik terlaksananya outbond
ini. Menurutnya, kegiatan ini
diperlukan untuk membangun
keakraban dan kebersamaan
yang nantinya bisa terefleksi
dalam kerja-kerja. Kegiatan ini
juga memengaruhi psikologi
Tendik yang diharapkan bisa
berimplikasi positif pada me-
reka saat menjalankan kerja
sehari-harinya. (alf)
 
alumni
Yang Istimewa
di Wisuda ke-103
W
isuda ke-103
Universitas
Lambung
Mangkurat (ULM), 13 Oktober
2021, menjadi momen istime-
wa bagi kampus tertua di
Kalimantan ini karena ULM
berhasil meluluskan maha-
siswa berkebutuhan khusus
untuk pertama kalinya. Ihza
Hafizi adalah mahasiswa
penyandang autis yang ber-
hasil membanggakan kedua
18 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktober‐Desember 2021
Ihza bersama dekan FKIP ULM 
orang tuanya dengan menjadi menceritakan perasaannya de-
sarjana strata 1 Program Studi ngan kalimat-kalimat pendek
Pendidikan Khusus Fakultas tapi jelas. Ihza kuliah dengan
Keguruan dan Ilmu Pen- beasiswa yang disediakan
didikan (FKIP) ULM. ULM dan berhasil lulus
Lelaki kelahiran Banjar- dengan IPK 3,42. Skripsi nya
masin, 19 Oktober 1997 ini yang berjudul Efektivitas
menyatakan bahwa ia tidak Penggunaan Media Video
menyangka bisa lulus. “Se- Animasi dalam Meningkatkan
nang, Alhamdulillah bisa Pembelajaran Bina Diri
lulus. Cuma ya gugup saat Menggosok Gigi pada Anak Tuna
Grahita Ringan Kelas IIC di SLB
wisuda karena tidak ada pen-
Pelambuan Banjarmasin,
damping.” Demikian Ihza
 
dibimbing langsung oleh
Dekan FKIP ULM, Dr. Chairil
Faif Pasani, M.Si. selaku
pembimbing utama, dan diuji
di antaranya oleh Wakil Dekan
Bidang Umum dan Keuangan,
Dr. Imam Yuwono yang juga
dosen pengajar di program
studi Pendidikan Khusus FKIP
ULM.
Meski sukses lulus dalam
kurun empat tahun dengan
IPK di atas 3,00, Ihza mengaku
sempat berpikir untuk ber-
henti. Kondisi khususnya se-
dikit banyak memengaruhi
perjalanan studinya. Segala
DINAMIKA
Semnas UKM FKIP Mengajar
Dari kiri: Yanor (ketua pelaksana), Akhmad Habibi (Ketua umum FM),
Totok Agus Daryanto, Atiek Winarti, Laila Munazad.
U
nit Kegiatan Maha-
siswa (UKM)  FKIP
Mengajar terus ber-
upaya menghadirkan program
yang mampu mendorong para
mahasiswa agar bisa pro-
sesuatu terasa lebih sulit untuk
pemahaman kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Teman-te-
man Ihza lah yang berhasil
membuatnya bertahan, mem-
berinya semangat hingga
akhirnya ia bisa sampai di
ujung perjalanan studinya de-
ngan gemilang.
Diwawancarai secara
terpisah, Dekan FKIP ULM
menyampaikan bahwa Ihza
adalah lulusan pertama dari
mahasiswa berkebutuhan khu-
sus gelombang pertama yang
dimulai empat tahun silam
saat ULM mulai membuka
duktif. Salah satu kegiatan
yang digelar pada 27
November 2021 yakni Seminar
Nasional Motivasi Pendidikan
dengan tema Penanganan Loss
Learning dalam Dunia Pendi-
Edisi 04, Oktober‐Desember 2021  Majalah FKIP ULM │ 19
kampus untuk calon maha-
siswa berkebutuhan khusus
ini. “ULM mulai menjadi
kampus inklusif empat tahun
silam, dan sejak itu sarana
prasarana yang menunjang
keberadaan mahasiswa ini
terus dilakukan seperti pem-
buatan jalan-jalan khusus,
perbaharuan toilet, dan me-
latih mahasiswa untuk men-
jadi sukarelawan pendamping
bagi mereka.” Kebijakan ini
akan terus dijalankan sebagai
bagian dari komitmen ULM
ramah difabel.
dikan dan Manajemen Diri
Mahasiswa di Masa Covid-19.
... Bersambung ke halaman 35
 
 alumni

Farah Nur Sabila

Terbaik di Wisuda ke-103

P
ada Wisuda ULM ke-
103, 13 Oktober 2021
yang dilaksanakan
secara luring dan daring
(blended) FKIP ULM melepas
536 sarjana dengan rincian
sebagai berikut: Prodi
Bimbingan dan Konseling 3
sarjana, Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia 13
sarjana, Pendidikan Bahasa
Inggris 29 sarjana, Pendidikan
Biologi 34 sarjana, Pendidikan
Ekonomi 16 sarjana, PPKN 7
sarjana, Pendidikan Fisika 18
sarjana, Pendidikan Geografi 4
sarjana, Pendidikan IPA 6
sarjana, Pendidikan IPS 7
sarjana, Pendidikan Jasmani 19
sarjana, Pendidikan Khusus 12
sarjana, Pendidikan Kimia 8
sarjana, Pendidikan Mate-
matika 14 sarjana, Pendidikan
Sejarah 5 sarjana, Pendidikan
Seni Pertunjukan 6 sarjana,
Pendidikan Sosiologi 7 sar-
jana, PGPAUD 29 sarjana,
PGSD 289 sarjana, dan Tek-
nologi Pendidikan 10 sarjana.
Predikat wisudawan terbaik

20 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktober‐Desember 2021 
dari FKIP ULM tahun ini
diraih oleh Farah Nur dari
Prodi Bimbingan dan Kon-
seling.
Menjadi wisudawan ter-
baik merupakan impian bagi
sebagian besar mahasiswa
yang tengah menempuh pen-
didikan di bangku per-
kuliahan. Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
ULM sebagai salah satu
fakultas dengan lulusan
terbanyak, tentu saja tak ke-
tinggalan mencetak para
wisudawan yang patut diapre-
siasi.
Gelar sebagai wisudawan
FKIP terbaik tahun ini dise-
matkan kepada perem-puan
berparas ayu, Farah Nur
Sabila. Farah menamatkan
pendidikan strata 1 selama
delapan semester. Mahasiswi
Program Studi Bimbingan dan
Konseling ini berhasil meraih
Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) 3.93 dalam empat tahun
masa studi.
Saat dikonfirmasi bagai-
mana Farah meraih hal ter-
sebut, perempuan yang juga
alumni SMKN 2 Banjarmasin
itu membeberkan sejumlah
trik yang ia lakukan dalam
menjalani aktivitas perku-
liahan agar dapat lulus tepat
waktu dengan IPK yang nyaris
sempurna. Ia mene-kankan,
bahwa jika meng-inginkan IPK
bagus, berarti harus menda-
patkan IP bagus pula pada
setiap semester, hal tersebut ngat lulus tepat waktu, maka
tentunya harus diupa-yakan kita dapat bertukar pikiran
secara konsisten. dengan orang tersebut dan
mencoba untuk memotivasi
“Kalau bisa usahakan nilai
diri, atau teman yang bisa
keseluruhan semester awal
diajak dikusi terkait tugas,
hingga akhir paling rendah
ujian, maupun skripsi akan
mendapat B- dan itu hanya
menjadi sangat penting karena
satu nilai. Sisanya, kalau bisa
dapat mempermudah kita
didominasi nilai A atau A-“
dalam menyelesaikan tugas-
ujarnya.
tugas tersebut.
Tak hanya itu, Farah juga
“Selain mencari teman
mengatakan, IP bagus tidak
yang satu visi, yang paling
hanya didapat dari menger-
penting adalah berdoa kepada
jakan tugas dengan sungguh-
Allah, serta meminta doa dan
sungguh, sebagai mahasiswa,
dukungan orang tua,” tegas
kita juga perlu memperhatikan
Farah.
sikap atau perilaku selama ber-
kuliah. Agar lulus tepat waktu, Selain prestasi akademik,
wisudawan terbaik tersebut mahasiswi angkatan 2017 ter-
mengungkapkan, bahwa kita sebut juga memiliki deretan
bisa mengupayakannya de- prestasi mulai dari terpilih
ngan cara jangan mengambil sebagai Duta Program Studi
cuti akademik dan jangan Bimbingan dan Konseling
sampai mengulang mata 2019, Sepuluh besar Duta FKIP
kuliah. ULM 2019, hingga aktif di
beberapa organisasi maha-
“Yang terpenting juga ada-
siswa. Selama kuliah, ia ter-
lah jangan malas mengerjakan
gabung dalam himpunan ma-
skripsi atau tugas akhir, ka-
hasiswa di prodinya selama
rena jika hal tersebut tidak
dua periode dan sering terlibat
diterapkan dan diakhir semes-
dalam kegiatan prodi sebagai
ter malas, maka target lulus
pewara.
tepat waktu tidak akan
tercapai,” ungkap Farah. Kedepannya, berbekal pe-
ngalaman dan pengetahuan-
Trik lain yang Farah
nya di bangku kuliah, Farah
beberkan yaitu dengan men-
berniat untuk bekerja sebagai
cari sumber dorongan atau
langkah awal membangun
motivasi yang dapat mening-
karir setelah dunia perkulia-
katkan daya saing kita saat
han. Jika ada kesempatan, ia
menjalani perkuliahan. Teman
akan lanjut ke strata 2 (S2)
misalnya, ketika ada teman
tahun depan. (SA)
yang mendapat nilai yang
bagus dan mempunyai sema-
Edisi 04, Oktober‐Desember 2021  Majalah FKIP ULM │ 21 

Pertemuan Puncak Forkom
FKIP se-Indonesia
P
ada 2-4 Desember
2021, di Kota Batam,
Provinsi Kepulauan
Riau diadakan
pertemuan puncak Forum
Komunikasi (Forkom) FKIP
Se-Indonesia. Kegiatan yang
diadakan di Swiss Bell Hotel
Batam ini diikuti oleh lebih
dari 300 peserta. FKIP ULM
sendiri menjadi kampus yang
mengi-rimkan peserta
terbanyak ke pertemuan
tahunan ini, yakni 69 orang
dosen. Dosen yang
diberangkatkan terdiri atas
ketua dan sekretaris jurusan,
ketua dan sekretaris program
studi, ketua unit, dan unsur
pimpinan, dekan dan para
wakil dekan.
“Sebetulnya, rencana per-
temuan Forkom dilaksanakan
September sekalian dengan
seminar internasional. Niat
awalnya ingin mengikutkan
banyak dosen untuk seminar
internasional itu, tapi kegiatan
tersebut diurungkan karena
situasi pendemi, dan kegiatan
dialihkan ke Batam. Karena di
Batam ada agenda sosialisasi
instrumen Lamdik (lembaga
Akreditasi Mandiri Pendi-
dikan -red), maka kita tetap
berupaya memberangkan ba-
22 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktober‐Desember 2021
nyak orang supaya semua bisa
memahami,” jelas Dekan FKIP
ULM, Chairil Faif Pasani
terkait keputusan membawa
rombongan besar di per-
temuan ini.
Wakil Dekan Bidang
Akademik Atiek Winarti
menyampaikan, paling tidak
ada dua hal penting yang
perlu dicatat terkait perte-
muan puncak Forkom ini.
Pertama, terkait perlunya opti-
malisasi kerja sama bidang
penelitian dan pengabdian.
“Kita perlu memperbanyak
join research. Skenario perlu
dirumuskan, skenario satu
misalnya tukar-tukaran dana,
meski tak bertambah namun
status join research-nya sangat
berguna dalam pencapaian
IKU. Skenario dua adalah
sharing SDM, satu pihak
misalnya mengerjakan pene-
litian, pihak lainnya mengu-
rusi publikasi.” Hal lain yang
penting sebagai rekomendasi
pertemuan ini, menurut Atiek,
adalah pentingnya persiapan
akreditasi internasional yang
juga merupakan salah satu
target capaian IKU.
Sementara itu, menurut
panitia pemberangkatan dosen
FKIP ULM ke pertemuan
DINAMIKA
Forkom, Jayadi dan Murtinah,
perlu waktu sekitar dua pekan
untuk menyiapkan segala
sesuatu terkait perjalanan
rombongan besar ini. “Panitia
keberangkatan menggunakan
jasa travel sehingga agak lebih
mudah dalam pengorga-
nisasian. Meski demikian
kendala di lapangan tak bisa
dihindarkan. Ada drama
ketinggalan pesawat dan
boarding-pass yang terlambat
karena hari keberangkatan itu
memang terjadi gangguan
aplikasi PeduliLindungi yang
membuat calon penumpang
berjubel,” jelas Jayadi saat
dikonfirmasi mengenai proses
pemberangkatan peserta.
“Banyak pengalaman yang
dialami, yang paling berkesan
adalah kebersamaan di antara
rombongan. Baru kali ini FKIP
ULM memberangkatkan pe-
serta sebanyak ini dari ka-
langan dosen,” tambah
Murtinah.
 Terkait kegiatan ini, salah
seorang peserta, Muhammad
Najamuddin yang juga adalah
sekretaris prodi Pendidikan
Seni Pertunjukan menyam-
paikan pentingnya kegiatan
ini. “Kegiatan ini tidak hanya
dihadiri para pemimpin FKIP
se-Indonesia, namun juga
EKSKURSI
pengelola jurusan hingga
program studi. Dalam ke-
giatan ini ada sosialisasi
Lamdik, sehingga, kami dari
pengelola prodi bisa mulai
bersiap-siap menuju habisnya
masa akreditasi kami pada 4
Oktober 2023. Saya juga sangat
bersyukur atas prestasi maha-
Edisi 04, Oktober‐Desember 2021  Majalah FKIP ULM │ 23
siswa kami di tingkat nasional
sebagai juara pertama lomba
jingle iklan Forkom. Hara-
pannya Forkom yang menjadi
sinergi atas pendidik di bawah
FKIP tahun berikutnya dapat
terlaksana kembali .” (alf)
 
DINAMIKA
Mencari Ide Baru
Lewat Seminar
S
eminar nasional Prog-
ram Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra
Indonesia (PS-PBSI) FKIP
ULM yang sukses digelar pada
30 Oktober 2021 merupakan
buah dari kerja keras para
panitia, didukung dengan
Information and Communication
Technology (ICT) yang canggih.
Acara tersebut digelar secara
hybrid dengan tempat utama
kegiatan di Pyramid Suites
Hotel, Banjarmasin.
Mengangkat tema Tanta-
ngan Pendidikan, Bahasa, dan
Sastra selama Pandemi, Sem-
nas PS-PBSI menghadirkan
narasumber dari berbagai di-
siplin ilmu. Obing Katubi
selaku peneliti ahli utama
pada Pusat Riset Masyarakat
Budaya, Badan Riset dan
Inovasi Nasional (BRIN), Dr.
Izzah manajer Pondok Pe-
santren Muqimus Sunnah
Palembang dan Direktur Mad-
rasah Aliyah 2 Palembang, dan
Narudin yang merupakan
sastrawan, penerjemah, serta
kritikus sastra dari Jawa Barat.
Seminar nasional ini turut
dihadiri oleh Ketua Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni
Jumariati dan Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni Prof. Dwi Atmono
24 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktober‐Desember 2021
yang membuka kegiatan ini
secara daring. Dalam sambu-
tanya, Sainul Hermawan
selaku ketua pelaksana me-
nyampaikan ungkapan terima
kasih atas dukungan ICT yang
kian canggih dari pihak
fakultas. Sementara itu, Dwi
Atmono mewakili dekan
mengapresiasi kegiatan-kegi-
atan seminar sejenis, dan
menurutnya seminar yang
digelar berpeluang memun-
culkan tema atau ide baru
dalam bidang bahasa dan
sastra.
Sebagai pembicara perta-
ma, Obing Katubi mengambil
judul Mengkaji Ulang Metode
Penelitian Bahasa dan Penga-
jarannya dengan refleksi sela-
ma pandemi. Dalam kesem-
patan itu Dr. Obing Katubi
mengatakan bahwa di era
sekarang sangat tidak mung-
kin mengabaikan dunia digital
dengan perangkat teknologi-
nya untuk digunakan dalam
dunia penelitian bahasa mau-
pun penelitian pengajaran.
Tak ayal, tek-nologi internet
dengan ber-bagai platform
barunya menjadi tantangan
tersendiri bagi para pegiat
pendidikan.
Hal yang tak kalah menarik
lainnya adalah ketika Dr. Izzah
bicara tentang pengembangan
bahan ajar Bahasa Indonesia
berbasis Alquran. Dalam
paparannya, Dr. Izzah meng-
hadirkan inovasi-inovasi baru
terkait bahan ajar untuk
peserta didik yang mampu
menjadi inspirasi di tengah
kebekuan inovasi bahan ajar.
Menjadi pelengkap, Narudin
seorang sastrawan dengan
salah satu bukunya Semiotika
Dialektis mengungkap tentang
kajian semiotik dengan me-
neliti meneliti unsur fiksio-
nalitas dan non fiksionalitas
buku Jalan Raya Pos, Jalan
Daendels karya Pramodeya
Ananta Toer. Dalam kesim-
pulannya, Narudin menye-
butkan bahwa fiksi atau
tidaknya sebuah buku diten-
tukan oleh sudut pandang
pembacanya. (sa)
 PROFIL

Prof. Dwi Atmono

Semangat
& Resistensi
Sepeda Tua
Edisi 04, Oktober‐Desember 2021  Majalah FKIP ULM │ 25 
T
idak banyak dosen
FKIP ULM yang
punya hubungan isti-
mewa dengan sepeda tua.
Prof. Dwi Atmono, guru besar
bidang Pendidikan Ekonomi
di FKIP ULM adalah salah
seorang yang punya hubu-
ngan istimewa itu. Wakil
Dekan Bidang Kemaha-
siswaan dan Alumni kelahiran
Bandung 13 Desember 1962 ini
mulai bergabung dengan
Prodi Pendidikan Ekonomi
FKIP ULM pada 1988 ketika
Prodi ini masih bernama Prodi
Pendidikan Dunia Usaha.
Bagi alumni Program Dok-
tor Universitas Malang tahun
2008, sepeda tua itu alat
transportasi masa lalu yang
sangat bermakna pada masa-
nya. Istilah sepeda dalam kosa
kata bahasa Indonesia entah
kapan mulai digunakan. Bisa
jadi istilah ini digunakan ke-
tika kedatangan bangsa Eropa
ke Nusantara pada abad 19 de-
ngan nama “Velocipe-
de” yang akhirnya masuk ke
telinga pribumi menjadi
“sepeda”.
Sepengetahuan Prof. Dwi,
setiap daerah punya nama
untuk menyebut sepeda. Mi-
salnya, orang Aceh menye-
butnya Keutangin yang meru-
pakan penyebutan singkat dari
Kereta Angin. Masyarakat
Sunda menyebutnya Sapedah,
masyarakat Jawa menyebut
Fiet, dan sepeda tua dise-
butnya Pit Tuwo, Pit Kuno
atau pit lawas. Ada sebagian
yang menyebutnya sepeda
kebo, onthel atau basikal.
"Sepeda tua bagi saya me-
rupakan bagian dari memori
26 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktober‐Desember 2021
kolektif bagi yang pernah
menikmati transportasi ter-
sebut. Bagi saya sepeda tua
atau onthel bukanlah semata
seonggok sepeda tua berkarat,
usang dan tertelan jaman. Juga
bukan kendaraan buat kaum
papa atau ketidakberda-
yaan atau modernisme. Sepe-
da tua juga manjadi gerakan
perlawanan identitas kebuda-
yaan, gerakan pluralisme
sosial ekonomi dan pemecah
kebekuan mitos kesejarahan
masa lampau yang keji dan
angkuh.
“Sekarang sepeda tua
berubah wujudnya menjadi
jenaka, satir, ramah dan
bahkan mencipta solidaritas
sosial yang demikian kuat.
Segregasi sosial atau segala
bentuk intoleransi sosial beri-
kut pelapisan sosial yang
berjarak bisa dipudarkan,"
kata Prof. Dwi.
Sedikit banyak cara
pandang Prof. Dwi terhadap
sepeda tua memengaruhi cara
kerjanya sebagai Wadek III.
Prof. Dwi menuturkan bahwa
dalam menghadapi perubahan
tugas pokok dan fungsi bidang
kemahasiswaan baik dari
dalam maupun dari luar
lingkungan perguruan tinggi
diperlukan penyesuaian yang
trengginas. Perubahan dari
dalam perguruan tinggi me-
nyangkut visi dan misi
fakultas, MKBM dan pen-
capaian IKU baik fakultas
maupun universitas. Sedang-
kan perubahan dari luar,
berupa disrupsi menyangkut
proses pembelajaran sekaitan
dengan Pandemi Covid-19,
proses pembelajaran baik
daring dan luring menjadi
tantangan yang luar biasa.
Filosofi mengendarai sepe-
da tua adalah “Hidup itu
seperti naik sepeda, jika kau
berhenti mengayuh pasti akan
jatuh. Maka berjalanlah terus
walaupun jauh, meski lelah
menghampiri setidaknya ada
peluang hadirnya secercah
harapan. Karena berdoa juga
bagaikan mengayuh sepeda,
kadang jatuh terluka, namun
percayalah, kayuhanmu tak-
kan sia-sia. Ia akan sampai,
tepat pada waktunya. Hanya
saja, kayuhanmu tak boleh
berhenti”
Apa saja tantangan bagi
Prof. Dwi sebagai Wadek III
pada masa pandemi? Sudah
lebih dari satu tahun pandemi
Covid-19 berlangsung di
Indonesia. Sesuai dengan
peraturan pemerintah setiap
orang wajib melakukan 5 M
(memakai masker, mencuci
tangan, menjaga jarak, meng-
hindari kerumunan, dan me-
ngurangi). Hal ini dilakukan
untuk memutus rantai
pandemi Covid-19 (Corona
Virus Disease) yang sangat
mematikan. Berbagai upaya
telah dilakukan agar masa
pendemi segera berakhir
karena pandemi menghan-
curkan seluruh sektor kehi-
dupan, salah satunya sektor
Pendidikan.
Bagi perguruan tinggi,
program akademik yang
sudah dirancang, terkendala
dengan adanya Covid-19. Sisi
lain, mahasiswa berhak mem-
peroleh pendidikan yang
layak dengan masa studi
sesuai aturan yang berlaku.
Perguruan tinggi bertanggung
jawab memberikan fasilitas
yang dibutuhkan agar nanti-
nya lulusannya menjadi ma-
nusia yang unggul, kreatif,
dan inovatif berlandaskan ke-
taqwaan, kemandirian dan ke-
cendekiaan.
Tantangan yang dihadapi
Prof. Dwi saat ini adalah
bagaimana meningkatkan ke-
terlibatan dan partisipasi da-
lam kegiatan-kegiatan yang
sudah ditetapkan.
Di masa Pandemi Covid-19
ini, transformasi pendidikan
tinggi lebih dikenal dengan
Merdeka Belajar yang didasari
pemikiran Ki Hajar
Dewantara. Kampus merdeka
belajar yang mengajak
dan mengundang para dosen,
tendik, mahasiswa insan kam-
pus untuk berkontribusi
membuat perubahan, sambil
mengembangkan diri ber-
adaptasi dengan teknologi dan
berkreasi, Insan kampus Kam-
pus Merdeka mengubah tan-
tangan menjadi harapan.
Di samping tentang kom-
petisi mahasiswa, masa depan
keterkaitan antara prioritas
renstra, 8 kegiatan kampus
merdeka, 8 indikator kinerja
utama, dan 3 transformasi
pendanaan. Dalam melaksa-
nakan tugas pokok Wakil
Dekan Bidang Kemahasis-
waan dan Alumni FKIP ULM
sebelumnya menandatanga-
ni Perjanjian Kinerja sebagai
turunan dari perjanjian kinerja
rektor ULM antara lain me-
ningkatnya kualitas pem-
belajaran dan lulusan yang
berdaya saing regional, lalu
meningkatnya kemampuan
mahasiswa untuk mengem-
bangkan potensi diri sesuai
Edisi 04, Oktober‐Desember 2021  Majalah FKIP ULM │ 27
dengan kebutuhan yang
diperlukan.
Beberapa keberhasilan dari
prestasi mahasiswa dalam ber-
bagai bidang baik tingkat
lokal, regional dan nasional.
Prestasi tersebut tentu tidak
lepas dari peran serta Prodi
yang terus mem-bimbing ma-
hasiswanya untuk berprestasi.
Namun di sisi lain juga
banyak yang belum tercapai
karena tingkat keterlibatan
mahasiswa sangat rendah, hal
ini bisa dimaklumi karena da-
lam suasana pandemi Covid-
19 dan domisili mahasiswa
terpencar di berbagai daerah.
Apa pun yang terjadi,
sepeda tua harus terus dika-
yuh. Tahun depan pasti ada
harapan dan prestasi yang
lebih baik.
 

Kerja Cerdas,
Fleksibel
& Adaptif
ISNAWATI
S
ampai Desember 2021,
Hj. Isnawati, S.Sos.
telah mengabdikan
hampir 26 tahun hidupnya
sebagai ASN tenaga kepen-
didikan (Tendik) di ULM.
Perempuan kelahiran 3 Mei
1973 ini menjadi bagian dari
PNS ULM sejak Februari 1996.
Isna, demikian dia biasa di-
panggil, awalnya sebagai staf
kepegawaian dari tahun 1996-
28 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktober‐Desember 2021
1999. Pada tahun 2000-2014,
Isna menjadi bendahara DIKS
(Daftar Isian Kegiatan) yang
pada tahun 2006 berubah
menjadi PUMK (Pemegang
Uang Muka Kerja), atau yang
sekarang lazim dikenal seba-
gai BPP (Bendahara Penge-
luaran Pembantu). Dia cukup
lama menjabat pada jabatan
tersebut karena sudah mengi-
kuti sejumlah pelatihan dan
TENDIK
pensertifikasian bidang keben-
daharaan dan keuangan,
sementara Tendik lain di
lingkungan FKIP belum ada
yang mencapai tahapan ter-
sebut. Pada 2015-2018, Isna
diangkat menjadi bendahara
gaji, atau yang sekarang di-
kenal sebagai sebagai PPABP
(Petugas Pengelolaan Ang-
garan Belanja Pegawai).
 Ada rentang 18 tahun di
mana Isna bergelut meng-
abdikan dirinya mengelola
keuangan. Rentang waktu
yang cukup lama untuk men-
jadi sangat terbiasa, dan
menjadi pakar di bidang ter-
sebut.
Pada 5 Oktober 2018, Isna
dipindahtugaskan menjadi
Kasubag Umum dan BMN
(Barang Milik Negara) FKIP
ULM. Hal yang mengejutkan
bagi Isna karena ada lompatan
besar spesifikasi kerja yang tak
pernah ia dibayangkan sebe-
lumnya.
“Waktu diangkat menjadi
Kasubag UMUM BMN, saya
harus sangat beradaptasi ka-
rena basic saya dari keuangan.
Saya harus mempelajari ba-
nyak peraturan mengenai
BMN dan umum. Saya harus
mengenal orang-orang umum
seperti apa. Kerjanya luar
biasa, karena subbagian ini
boleh dikatakan subbag lapa-
ngan. Saya banyak berurusan
di lapangan,” demikian ung-
kap Isna mengenang saat-saat
awalnya di jabatan yang saat
ini diembannya.
Posisi sebagai ‘kepala
lapangan’ di FKIP ULM
selama ini lazim dipegang oleh
para lelaki mengingat tugas
yang cukup kompleks dan
terkesan maskulin. Meski
demikian, Isna mampu meng-
embannya dengan baik selama
tiga tahun terakhir. Tak ada
masalah dengan kepemim-
pinan perempuan di sub-
bagian tersebut. Isna sejak
awal merasa optimis karena
dari awal pula ia mendapat
dukungan penuh dari para
pemimpin, dalam hal ini pihak
dekanat dalam menjalankan
tanggung jawab tersebut.
Dekanat mempercayai perem-
puan mungil ini untuk
menangani segala sesuatu
yang berkaitan dengan ‘kondi- adalah Stiono, A.Md.,
si lapangan’ FKIP ULM. Aliansyah, Barniansyah, dan
Sulaiman. Kerja bagian BMN
adalah melakukan pencatatan,
Serba Serbi Subbagian
proses penghapusan barang-
Umum dan BMN
barang BMN, pemberian no-
Boleh jadi, di antara semua mor, kode, membuat berkas
subbagian, subbagian umum Serah Terima Barang (BAST)
dan BMN adalah yang paling serta pemberian barcode
luas cakupan kerjanya, meli-
fakultas pada barang-barang
puti pengelolaan, pemelihara- milik negara tersebut ter-
an, dan perbaikan sarana pra-
masuk mobil dinas sebagai
sarana, pengelolaan barang bagian dari barang operasional
milik negara, pengadaan ba-
fakultas.
rang dan alat, administrasi
Sementara itu Tim Peng-
surat menyurat, teknisi sarana
adaan yang juga bertempat di
prasarana termasuk yang ber-
jajaran kantor Dekanat terdiri
hubungan dengan teknologi
dari Dedy Rizany, A.Md. yang
informasi, penjagaan keama-
merupakan penjabat peng-
nan, serta kebersihan lingku-
adaan, Aldi Hermawan,
ngan FKIP ULM. Karena
A.Md., dan Norman, ST.
luasnya cakupan kerja tersebut
Bagian ini bertugas mem-
menyentuh hal-hal yang
fasilitasi layanan pengadaan
sifatnya mendasar, subbagian
barang dan jasa, menye-
ini sering disebut subbag
lenggarakan perencanaan, pe-
‘kerumahtanggaan’ FKIP
laksanaan dan penatausahaan
ULM. Melihat wilayah kerja
barang dan jasa serta evalusi
yang mencakup hampir semua
dan penyelesaian proses peng-
penganganan langsung hal-
adaan barang dan jasa sesuai
ihwal di lapangan, Tendik di
dengan waktu yang sudah
subbagian ini juga disebut
ditentukan
‘orang lapangan’.
Di bagian pelayanan surat
Sejalan dengan luasnya
menyurat yang berkantor di
cakupan kerja, Isna dibantu
depan ruang Dekan, ada Siti
oleh sejumlah staf baik di
Maimunah, S.AP yang bia-
bagian umum, bagian BMN,
sanya dibantu oleh siswa
tim pengadaan, dan arsiparis
magang. Isna juga mem-
surat menyurat, tim keamanan
bawahi tim keamanan
dan cleaning service. Di bagian
(security) baik di lingkungan
umum yang berkantor di
FKIP, PGSD, maupun di
jajaran ruang subbagian di
kampus FKIP ULM
Utility Building FKIP, staf yang
Banjarbaru. Tim ini diko-
bertugas adalah Ir. Hanafi,
mandani oleh Johansyah, dan
Mahlan, S.Pi, Ibnu Qayyim,
dibantu wakilnya Muhammad
S.Sos., dan Zainah. Di bagian
Arsyad dengan anggota
ini, baik mahasiswa, dosen
berjumlah 11 orang untuk
biasa, pengelola Prodi,
Banjarmasin dan 7 orang
maupun jajaran pimpinan di
bertugas di Kampus Banjar-
FKIP ULM akan dilayani hal-
baru. Tim keamanan bertugas
hal yang berkaitan dengan
dalam tiga shift, yaitu pukul
penggunaan sarana prasarana,
07.00-15.00, pukul 15.00-23.00,
dan hal lain yang terkait.
dan pukul 23.00-07.00 WITA.
Bagian BMN (Barang Milik Terakhir adalah tim cleaning
Negara) yang ruangannya ber-
service sebanyak 31 orang yang
ada di dekat kantor dekanat, bekerja mulai pukul 07.00
staf yang bertempat di sana
Edisi 04, Oktober‐Desember 2021  Majalah FKIP ULM │ 29 
 sampai 17.00 WITA, dari Senin
sampai Sabtu untuk menjaga
kebersihan kampus FKIP
ULM. Dalam kurun tiga tahun
terakhir, semuanya di bawah
komando Isna.
Mengelola kerja yang
demikian besar, tentu saja
tidak mudah. Selalu ada
kendala yang merupakan
bagian dari dinamika kerja.
Begitu pula yang dialami Isna.
Hal yang paling dirasakan
adalah terbatasnya sumber
daya manusia. Isna merasakan
masih kurangnya staf yang
pakar dalam sistem kompu-
terisasi dan staf teknisi hanya
satu orang sementara gedung
yang perlu dikelola hingga
tiga dan empat gedung. Keku-
rangan SDM tersebut cukup
mengurangi efesiensi kerja.
Kendala lainnya terkait ku-
rangnya ruang kuliah yang
menyulitkan pengaturan pe-
makaian ruang kuliah. Hal lain
yang terasa sebagai persoalan
dalam kerja Isna adalah sering
terjadi pemindahan barang
atau alat BMN sementara atu-
ran penggunaan barang milik
negara adalah barang-barang
itu tidak dizinkan berpindah
tempat sesuai Peraturan
Pemerintah No. 181/-PMK.-
Tim BMN FKIP ULM. Dari kiri, duduk: Zainah, Isnawati dan Siti Maimunah. Berdiri: Mahlan,  Sulistyo Rini,  Ibnu Qoyim, dan
30 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktober‐Desember 2021
Stiono. Foto Insert (dari atas): Barniansyah, Sulaiman, Aliansyah, dan Dedy Rizani
06/2016 tentang penata-
usahaan BMN.
Kendala adalah kendala. Ia
lazim terjadi dalam kerja, dan
Isna berusaha untuk bekerja
dengan kondisi yang ada jika
solusi dari kendala tersebut
belum ditemukan. Sementara
itu menemukan solusi dan
menerapkannya adalah fokus
kerja lainnya dari ibu dari satu
orang putra yang sedang studi
di Fakulats teknik ULM ini.
Sebagai bagian dari solusi,
ke depannya untuk mening-
katkan kualitas sumber daya
manusia, Isna akan meng-
arahkan staf yang belum ber-
status sarjana untuk melan-
jutkan studinya. Isna juga
berencana mengikutkan diri-
nya dan staf pada pelatihan
dan bimbingan teknis dalam
rangka meningkatkan kualitas
dan kualifikasi kerja. Isna juga
akan senantiasa menjaga ko-
munikasi dan koordinasi
dengan berbagai pihak, ter-
masuk jajaran pemimpin FKIP
ULM.
Sisi Lain
Perempuan yang ternyata
menyukai lagu-lagu galau
(tapi bisa membuatnya merasa
lebih baik) ini menganggap
bahwa pencapaian terbesar
dalam hidupnya adalah ber-
hasil menjadi PNS dan bisa
membahagiakan keluarga,
ayah ibu, suami, dan anak. Ia
jua bersyukur karena telah
mampu menunaikan ibadah
haji bersama suami di umur 38
tahun.
Sang ibu sendiri memiliki
peran besar dalam membentuk
pandangan hidup Isna mes-
kipun sang ibu sudah tidak
lagi mebersamai karena telah
wafat. Ibunya senantiasa
mengingatkannya untuk me-
mohon ampun kepada Allah
dengan istighfar. “Ujar mama,
dalam istighfar ada semuanya,
rezeki, minta keturunan yang
salih juga di situ. Kalau tidak
hapal banyak doa, banyak-
banyaklah membaca istigh-
far,” kenang Isnawati tentang
salah satu petuah ibu yang
masih dipegangnya hingga
hari ini. Ada begitu banyak
filosofi hidup yang diajarkan
ibu pada Isnawati, dan yang
paling ia tanamkan dalam diri
adalah bahwa kebahagiaan
sejati adalah ketika
kita bisa bermanfaat
untuk orang lain. (alf)
 GURU BESAR

Prof. Hamsi Mansur

Pemrakarsa
Pendirian
Prodi PLB
& Tekpen

A
khir tahun 2021,
FKIP ULM menda-
patkan guru besar
baru dalam Bidang Penelitian
dan Evaluasi Pendidikan,
yakni Prof. Hamsi Mansur.
Prof. Hamsi menyelesaikan
pendidikan S1-nya di IKIP
Negeri Yogyakarta dalam
bidang Didaktik Kurikulum
(1983), pendidikan S2 di
UNINUS Bandung dalam
bidang Manajemen Pendi-
dikan (2004), dan S3 di
Universitas Negeri Jakarta
(2017) dalam bidang Pene-
litian dan Evaluasi Pendi-
dikan. Suami Gusti Jumiati
Seman ini termasuk relatif
cepat mencapai jabatan ini.
Dalam simpulan pidato

Edisi 04, Oktober‐Desember 2021  Majalah FKIP ULM │ 31 
pengukuhannya yang berju-
dul “Evaluasi Program Pendi-
dikan Inklusif”, guru besar
kelahiran Kalua Kabupaten
Tabalong, Kalimantan Selatan,
11 November 1958 ini men-
catat tiga hal penting.
Pertama, komponen persi-
apan (antecendent) pelaksa-
naan pendidikan inklusif be-
lum dilakukan perencanaan
dengan baik. Hal itu
ditunjukkan oleh masih ada-
nya beberapa aspek ante-
cedents yang belum dilakukan
sesuai dengan standar kriteria
evaluasi, seperti identifikasi
dan assesmen siswa, rek-
ruitmen guru, kurikulum,
sarana dan prasarana, pera-
turan sekolah, peng-hargaan,
pengguna, serta pembiayaan.
Kedua, komponen proses
(transaction) pelaksanaan pen-
didikan inklusif belum dilak-
sanakan secara efektif. Pada
komponen ini, pelaksanaan-
nya belum sesuai dengan apa
yang menjadi harapan dan
standar kriteria evaluasi. Di
antara beberapa harapan yang
belum sesuai terdapat pada
kemampuan guru dalam
merencanakan pembelajaran
dengan Program Pembela-
jaran Individual (PPI) bagi
siswa berkebutuhan khusus,
kurikulum belum dimodifi-
kasi, penggunaan media dan
sumber belajar, penggunaan
metode dan strategi pembela-
jaran, serta penilaian tidak
sesuai dengan kriteria pedo-
man pelaksanaan pendidikan
inklusif.
32 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktober‐Desember 2021
Ketiga, komponen produk
(outcomes), hasil pelaksanaan
pendidikan inklusif belum
maksimal. Pada komponen ini
ada beberapa komponen be-
lum sesuai dengan apa yang
menjadi harapan dan standar
kriteria evaluasi. Harapan
yang belum sesuai hasil ada-
lah hasil belajar siswa, se-
dangkan aspek perilaku dan
lulusan sudah sesuai dengan
harapan dan kriteria stake-
holder.
Berdasarkan simpulan ter-
sebut, anak kesembilan
Mansur H. Nafis dan Bulan
Purnama ini merekomen-
dasikan tiga hal kepada
pemangku kepentingan yang
terkait dengan pendidikan
inklusif di Kalimantan Sela-
tan.
Pertama, sebagai pemang-
ku kebijakan pendidikan,
Dinas Pendidikan Provinsi
Kalimantan Selatan disaran-
kan membantu sekolah dalam
pendanaan penyelenggaraan
pendidikan inklusif, SDM, sa-
rana dan prasarana, sumber
belajar, dan penghargaan bagi
guru-guru yang memiliki be-
ban mengajar melebihi batas
makasimal. Sementara itu,
sekolah perlu membuat pera-
turan sekolah tentang standar
pengelolaan dan pelaksanaan
pendidikan inklusif.
Kedua, sekolah perlu
mengoptimalkan peran Re-
source Center dalam penye-
lenggaraan dan pengelolaan
pendidikan inklusif.
Terakhir, sekolah inklusif
perlu meningkatkan kerja
sama dengan dan antar-
sekolah inklusif untuk mem-
bantu lulusan agar dapat me-
lanjutkan pendidikan ke jen-
jang yang lebih tinggi.
Prof. Hamsi Mansur yang
menjadi dosen tetap FKIP
ULM sejak 1984 pernah
menjabat sebagai Ketua Prog-
ram Studi Pendidikan Luar
Biasa (PLB) FKIP ULM Tahun
2010 s.d 2014, Ketua Program
Studi Teknologi Pendidikan
(Tekpen) FKIP ULM Tahun
2015 s.d 2019, dan Menjadi
Koordinator Program Studi
Teknologi Pendidikan FKIP
ULM Tahun 2019 s.d seka-
rang.
Waktu dekan FKIP dijabat
Ahmad Sofyan, Prof. Hamsi
ditugaskan untuk menyiap-
kan pendirian dua program
studi, yakni Prodi PLB dan
Prodi Tekpen. SK Prodi PLB
lebih dulu keluar. Karena itu,
ia ditunjuk sebagai ketua
prodinya. Pada 2014 SK izin
Prodi Tekpen keluar. Karena
itu pula dia ditunjuk menjadi
ketua prodi Pendidikan
Tekpen.
Pengukuhannya di Aula
Rektorat ULM Banjarmasin
pada Rabu, 22 Desember 2021
menjadi bukti konkret bahwa
latar belakang pendidikan
yang tidak linear dan riwayat
perjalanan karir yang dinamis
bukan penghalang untuk me-
raih jabatan tertinggi.
Di Prodi Tekpen, Prof.
Hamsi tercatat sebagai guru
besar yang pertama, di FKIP
yang ke-15, dan di ULM yang
ke-60. (sh) 

Sosialisasi UPKH
Foto bersama dekan dan ketua UPKH FKIP ULM (tengah, sasirangan kuning) beserta peserta sosialisasi.
S
ekitar 26 peserta yang
terdiri atas kepala
sekolah SMP, SMA,
SMK, MAN dan kepala
bidang bina SD, kepala seksi
kurikulum SD dari Banjar-
masin, Banjarbaru, Batola,
dan Banjar menghadiri dua
kegiatan yang dilaksanakan
oleh Unit Pengelola Kerja
Sama dan Humas (UPKH)
FKIP ULM di Hotel Aria
Barito pada 23 Nopember
2021.
Ada dua materi dalam
acara ini. Pertama, sosialisasi
UPKH FKIP ULM dan kedua
ekspos hasil penelitian dekan
FKIP ULM tentang Model
Mitigasi Learning Loss akibat
FKIP ULM
Pandemi Covid-19 yang
disampaikan oleh Dekan
Chairil Faif Pasani.
Ketua UPKH FKIP ULM
Nanik Mariani mengatakan
bahwa sosialisasi itu meru-
pakan momen penting untuk
menjelaskan keberadaan UP-
KH di FKIP ULM. Selain itu,
kesempatan ini juga untuk
menjelaskan kepada peserta
tentang bagaimana tata cara
pelaksanaan kerja sama de-
ngan FKIP, baik yang di-
prakarsai oleh FKIP sendiri
maupun mitra, terutama soal
program kerja sama terkait
dengan MBKM.
Edisi 04, Oktober‐Desember 2021  Majalah FKIP ULM │ 33
Dinamika
Kata Nanik, pelaksanaan
IA (Implementation of Agree-
ment) yang terkait dengan
kegiatan Prodi tetap dikelola
oleh UPKH meskipun kegia-
tannya langsung dengan Pro-
di. Yang bertandatangan ko-
ordinator prodi dan diketahui
dekan. Dengan begini, doku-
men menjadi lebih sederhana.
Sekolah yang mengadakan
kerja sama dengan beberapa
Prodi di FKIP ULM, cukup
membuat satu dokumen kerja
sama melalui UPKH.
Respons hadirin pada
kegiatan ini sangat positif.
Tampak beberapa kepala
sekolah yang hadir mem-
berikan respons. (sh)
 
Dinamika
Selamat Datang
Doktor Baru
P
ada 2020 jumlah
doktor di FKIP ULM
sebanyak 87 orang,
dan setahun kemudian
bertambah menjadi 92 doktor.
Doktor baru yang lulus pada
2021 yaitu Dr. Nevy Farista
Aristin dan Dr. Eva Alviawati
dari Prodi Pendidikan
Geografi; Dr. Dian Agus
Ruchliyadi dari Prodi
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Dr. Novita
Triana dari Prodi Pendidikan
Bahasa Inggris, Dr. Basran
Noor dari Prodi Pendidikan
Ekonomi, dan Dr. Rochgiyanti
dari Prodi Pendidikan IPS.
Data ini diungkapkan oleh
Wakil Dekan Bidang Umum
dan Keuangan Imam Yuwono
pada Raker FKIP ULM 2021.
Nevy Farista Aristin
Dr. Nevy Farista Aristin
menempuh studi doktoral di
Pendidikan Geografi Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri
Malang. Nevy berhasil
34 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktober‐Desember 2021
mempertahankan disertasinya
yang bejudul Kajian Kawasan
Budidaya Pertanian Ubi Kayu
Sebagai Pendukung Industri Tape
di Kabupaten Bondowoso sebagai
Bahan Ajar Geografi Pertanian
pada dalam sidang terbuka 25
Mei 2021. Sementara Dr. Eva
Alviawati menempuh studi
strata tiganya di Universitas
Gadjah Mada. Disertasinya
yang berjudul Identitas dan
Integrasi Transmigran Jawa di
Kabupaten Tanah Laut Provinsi
Kalimantan Selatan berhasil ia Novita Triana
pertahankan pada 18 Januari
oleh Program Doktor
2021.
UPI Bandung pada 25
2021. Agustus
Dr. Novita Triana mem-
pertahankan disertasinya yang
berjudul The Effects of Dialogic
Feedback on Students' Writing
Eva Alviawati
Seperti telah diberitakan
pada edisi sebelumnya, Dr.
Dian Agus Ruchliyadi berhasil
mempertahankan disertasi
berjudul Pengembangan Model
Pembelajaran Pendidikan Panca-
Basran Nor
sila dan Kewarganegaraan
(PPKn) berbasis Nilai-Nilai
Performance of Argumentative
Karakter Pangeran Antasari di Essays across Self-Regulated
hadapan para penguji dalam Learning Levels dalam sidang
Sidang Promosi Doktor yang daring terbuka dan terbatas di
dilaksanakan secara daring
 
Fakultas Sastra Universitas
Negeri Malang pada 15
Desember 2021.
Pada saat dan di kampus
yang sama Dr. Basran Nor
mempertahankan disertasinya
Pengembangan Model Pembe-
lajaran Ekonomi Berbasis Nilai-
Nilai Pancasila pada sidang
----------------------------------------------------------------------------------------
.... Semnas UKM FKIP
Mengajar (lanjutan)
Tema tersebut dipilih me-
ngingat pandemi masih men-
jadi pekerjaan rumah bagi
bangsa kita, sektor pendidikan
menjadi salah satu yang begitu
merasakan dampaknya. UKM
FKIP Mengajar melalui Ketua
Pelaksana Semnas, Yanor
mengharapkan seminar ter-
sebut mampu memberikan
pemahaman terhadap isu yang
sedang ramai diperbincang-
kan dalam dunia pendidikan.
Seminar tersebut juga bertu-
juan agar mahasiswa mampu
membentuk karakter awal
manejemen diri yang baik.
Kegiatan yang digelar
umum secara daring tersebut
diikuti 373 peserta, sedang
pengisi acara berada langsung
di Aula SMKN 4 Banjarmasin.
Dibuka secara resmi oleh
Wakil Dekan Bidang Akade-
mik, Atiek Winarti, Semnas
tersebut juga menghadirkan
sejumlah nama, antara lain
Kepala Dinas Pendidikan Kota
Banjarmasin, Totok Agus
Daryanto.
“Selain wadek, ada juga
sambutan dari penasehat
ujian tertutup di Pendidikan
Ekonomi, Fakultas Ekonomi.
Sedangkan Dr. Rochgiyanti
mempertahankan disertasinya
secara daring di Program
Doktor Ilmu Sosial FISIP
UNDIP pada 20 Desember
2021. Imam Yuwono berharap
kehadiran para doktor baru ini
mampu membuat FKIP ULM
lebih maju (sh)
UKM FM, Nanik Mariani dan
Pembina Dewi Alfianti,
semuanya memberikan tang-
gapan dan kesan positif
terhadap digelarnya acara ini,”
ujar Yanor.
Diungkapkan ketua pelak-
sana, menyelanggarakan ke-
giatan secara hybrid memer-
lukan persiapan yang matang,
perizinan tempat untuk ber-
kegiatan di masa pandemi
menjadi salah satu kendala
yang dirasakan oleh Yanor dan
panitia lainnya. Kendati demi-
kian, panitia tak keha-bisan
cara guna terseleng-garanya
kegiatan tahunan ini.
Kendala lainnya yang juga
dirasakan panitia penyeleng-
gara seperti beberapa kali
harus berubah pemateri dan
pengisi acara juga sempat
dirasakan dalam proses per-
siapan Semnas UKM FKIP
Mengajar tahun ini. Di luar
semua itu, Yanor meng-
ungkapkan senang karena
mendapat dukungan dari ba-
nyak pihak, salah satunya
yakni fakultas sendiri. Antu-
siasme dari peserta juga men-
jadi pendorong semangat dan
suksesnya Semnas.
Edisi 04, Oktober‐Desember 2021  Majalah FKIP ULM │ 35
Rochgiyanti
Sementara itu, Ketua
Umum FKIP Mengajar,
Akhmad Habibi mengatakan,
tema yang mereka bahas ter-
kait dengan keresahan yang
sedang terjadi pada seorang
pendidik. Menurutnya, UKM
FKIP Mengajar perlu mem-
bantu mahasiswa khususnya
FKIP dalam membuka pan-
dangan terhadap masalah pen-
didikan yang sedang terjadi di
Indonesia. Tema loss learning
ini mengarah pada dua sudut
pandang yang berbeda, sudut
pandang pertama dari satuan
dinas pendidikan. Sudut pan-
dang yang kedua dari orang
yang telah mengalami masalah
loss learning, yakni tenaga pen-
didik.
“Harapan saya untuk
seminar tahun depan, semoga
mahasiswa lebih tertarik ter-
hadap isu-isu yang terjadi
pada masalah pendidikan.
Semoga FKIP mengajar men-
jadi wadah yang baik untuk
mahasiswa dalam melaksana-
kan pengembangan diri dan
juga pengabdian masyarakat,”
pungkas maha-siswa yang
akrab disapa Habibi itu. (sa)
 
36 │ Majalah FKIP ULM Edisi 04, Oktober‐Desember 2021