Anda di halaman 1dari 32

ISSN: 2775-9547

Edisi 01, Januari-Maret 2021 Majalah FKIP ULM │ 1


Daftar Isi

FOKUS
4 Arah Kurikulum MBKM FKIP ULM
5 FKIP Merespons Merdeka Belajar Kampus Merdeka
8 Dekan FKIP ULM: MBKM Tak Bisa Ditolak
11 Jurusan PBS Menyambut MBKM
13 Semangat MBKM di Jurusan P-MIPA
16 MBKM di Jurusan P-IPS: Dari Bina Desa sampai Proyek
Kemanusiaan

DINAMIKA
19 Vaksinasi Covid-19 Pertama di ULM
23 Mahasiswa Berprestasi 2021

PROFIL
25 Chairil Faif Pasani:
Matematika dan Tantangan yang Harus Ditaklukkan

ALUMNI
28 Lulusan Terbaik Yudisium Masa Pandemi

WAWANCARA
29 Prodi IPS Peduli

2 │ Majalah FKIP ULM Edisi 01, Januari-Maret 2021


Optimis
Menyambut MBKM

S
ahabat kampus ungu yang kami agar bisa mengabarkan kegiatan prodi
hormati, edisi perdana Majalah melalui surel kami.
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Profil kali ini kami memperkenalkan
Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung
sisi lain dekan FKIP ULM yang inspiratif
Mangkurat (ULM) ini menyajikan kabar-
dan belum banyak diketahui sivitas. Edisi
kabar tentang dinamika kampus sepanjang
selanjutnya, kami pun akan memprofilkan
Januari-Maret 2021. Fokusnya tentang
para wakil dosen, kajur, koprodi, dan
Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka yang
bahkan tenaga kependidikan.
coba direspons dengan optimis oleh semua
program studi (Prodi) di lingkungan FKIP Redaksi juga menerima catatan reflek-
ULM. tif dari dosen tentang kebijakan pendi-
dikan yang sedang aktual baik dalam
Selain itu edisi ini juga menghadirkan
lingkungan fakultas, universitas, dan
berita tentang vaksinasi Covid-19, profil
nasional atau tentang pengalaman pembe-
dekan FKIP ULM, mahasiswa berprestasi
lajaran.
2021, peserta yudisium terbaik tahun ini,
dan wawancara dengan Koprodi IPS ten- Kehadiran majalah ini diharapkan bisa
tang Gerakan Prodi IPS Peduli Bencana menyemarakkan suasana akademik di
Banjir. kampus ini. Kami juga membuka diri
untuk saran dan kritik pembaca untuk
Sebagai media kehumasan, media ini
peningkatan kualitas edisi selanjutnya.
hadir sebagai media komunikasi publik
Selamat membaca.
tentang segala hal yang baik dan inspiratif
dari FKIP ULM untuk masyarakat. Oleh
karena itu, kami memohon kerja sama Redaktur
yang baik dengan semua program studi Sainul Hermawan

MAJALAH FKIP ULM


Penanggung Jawab Umum: Dekan FKIP ULM Chairil Faif Pasani ▪ Penanggung Jawab Bidang
Akademik: Wakil Dekan I Atiek Winarti ▪ Penanggung Jawab Bidang Umum dan Keuangan: Wakil
Dekan II Imam Yuwono ▪ Penanggung Jawab Bidang Kemahasiswaan dan Alumni: Wakil Dekan III Dwi
Atmono ▪ Tim Redaksi: Sainul Hermawan, Reja Fahlevi, Dewi Alfianti ▪ Desain Sampul: Nauka Nayana
Prasadini ▪ Laman: https://majalahfkipulm.com ▪ Email: majalah.fkip@ulm.ac.id ▪ ISSN Cetak: 2775-
9547.

Redaksi menerima tulisan berupa esai reflektif tentang pendidikan dan pembelajaran dari pendidik
dan tenaga kependidikan serta alumni FKIP ULM. Panjang tulisan maksimal 800 kata.

Edisi 01, Januari-Maret 2021 Majalah FKIP ULM │ 3


4 │ Majalah FKIP ULM Edisi 01, Januari-Maret 2021
FKIP ULM
Merespons
Merdeka Belajar
Kampus
Merdeka

P
rogram luncuran Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan,
Nadiem Makarim, Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka (MBKM)
merupakan program yang diang-
gap terobosan dalam kaitannya
dengan usaha meningkatkan
life skill mahasiswa, kualitas
dosen, kualitas kampus, dan
kualitas hubungan kampus
dan masyarakat. Tak berapa
waktu setelah MBKM diwaca-
nakan Kemendikbud, sejum-
lah pihak mulai kebingungan
mengenai implementasinya
di lapangan. Kebijakan MB-
KM Kemendikbud meliputi,
(1) pembukaan program
studi baru, (2) sistem akre-
ditasi perguruan tinggi,
(3) kebebasan menjadi PTN- Atiek Winarti
BH (Pergu-ruan Tinggi Wakil Dekan I

Edisi 01, Januari-Maret 2021 Majalah FKIP ULM │ 5


Negeri Berbadan Hukum), dan (4) hak pendidikan tenaga kependidikan memiliki
belajar tiga semester di luar program studi. paradigma yang sejalan dengan ruh MB-
KM. Respon cepat di tingkat pemimpin
Kebingungan itu tak berlangsung
fakultas juga diiringi respon yang sama
lama karena Kemendikbud sendiri telah
baiknya dari sejumlah program studi yang
menyusun sejumlah aturan dan pedoman
juga sudah membicarakan secara intensif
di tingkat kementerian untuk diturunkan
mengenai MBKM di internal masing-
dan disesuaikan di tingkat universitas.
masing.
Salah satu program MBKM yang meru-
pakan kebijakan yang harus segera dilak- Hal pertama yang dilakukan dalam
sanakan di tingkat fakultas adalah hak merespon program MBKM adalah mem-
belajar mahasiswa tiga semester di luar buat panduan MBKM tingkat fakultas.
program studi. Program ini cukup kom- Proses pembuatan panduan ini melibatkan
pleks karena harus mengakomodasi ber- pemimpin fakultas, ketua jurusan, dan do-
bagai turunan program lainnya seperti sen FKIP yang berada di unit LP3 ULM dan
mahasiswa mengambil mata kuliah di luar dilakukan selama tiga bulan. Saat itu,
program studinya sebanyak 20 SKS, maha- panduan program MBKM dianggap seba-
siswa mengikuti salah satu atau beberapa gai sebuah cara untuk menata dengan rapi
program dari delapan program yang dita- rencana program MBKM di FKIP ke depan.
warkan Kemendikbud sebanyak 40 SKS. Di kemudian hari terbukti bahwa panduan
Delapan program tersebut adalah magang, tersebut memang menjadi salah satu doku-
asistensi mengajar di lembaga pendidikan, men utama yang diperlukan agar program
riset, wirausaha, proyek independen, per- MBKM dapat dilaksanakan.
tukaran mahasiswa, KKN bina desa, dan
Hal tersebut diketahui saat Kemen-
proyek kemanusiaan.
dikbud menggulirkan program hibah
Beberapa lama sebelum program MBKM. ULM diminta mengirimkan sepu-
MBKM mulai menjadi pembahasan pen- luh proposal untuk mengikuti hibah ter-
ting di Universitas Lambung Mangkurat sebut, dan karena dari fakultas lain tak ada
dan menjadi kebijakan yang diturunkan ke yang menyanggupi keikutsertaannya, pi-
fakultas-fakultas yang ada, Fakultas Kegu- hak Rektorat ULM meminta Dekan me-
ruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ULM ngirimkan sepuluh proposal dari sepuluh
sudah lebih dahulu menjadikan program program studi yang ada di FKIP. Dari
MBKM sebagai sentral dari kajian dan sepuluh proposal yang masuk, lima di
kebijakan akademik. Hal itu disebabkan antaranya lolos seleksi. Lima program stu-
MKBM memang menjadi pokok bahasan di yang lolos seleksi adalah Teknologi
utama dalam dialog Forum Komunikasi Pendidikan, Pendidikan Luar Biasa, Pendi-
(Forkom) Dekan dan Wakil Dekan FKIP dikan Fisika, Pendidikan Matematika, dan
seluruh Indonesia. Pendidikan Kimia.
Wakil Dekan Bidang Akademik FKIP Dari lima program studi yang propo-
ULM Atiek Winarti menyampaikan bahwa salnya lolos itulah, FKIP belajar mengenai
respon cepat ini muncul karena intensifnya konsep dan teknis pelaksanaan MBKM
pembicaraan mengenai itu dan FKIP karena dalam program hibah itu, program
sendiri berada di atmosfir yang mendu- studi yang terlibat disupervisi dalam me-
kung. FKIP sebagai sebuah lembaga nyiapkan dokumen dan perangkat pelak-

6 │ Majalah FKIP ULM Edisi 01, Januari-Maret 2021


sanaan MBKM dengan tetap mengede- menjadikan mereka wirausahawan. Supa-
pankan kreativitas dan inovasi masing- ya MBKM itu berefek sesuai dengan apa
masing program studi. yang diharapkan pemerintah. Tidak hanya
kita menjalankan program dari pemerin-
Dalam pelaksanaan program MB-
tah, tapi betul-betul meningkatkan kuali-
KM, dokumen yang diperlukan adalah
tas. Peningkatan kualitas itu juga kan
panduan dari universitas, panduan aka-
bagian dari IKU (Indikator Kinerja Utama)
demik dari fakultas, Pedoman Opera-
FKIP.”
sional Standar (POS), dokumen Perjanjian
Kerjasama, dan kurikulum. Akhirnya, res- Tak sedikit rasa pesimis disuarakan
pon pertama program MBKM yang dila- mengenai kesinambungan program MB-
kukan FKIP dengan membuat panduan KM yang diluncurkan Mendikbud Nadiem
akademik tingkat fakultas terbukti menja- Makarim. Ide dengan semangat besar, na-
di keputusan yang tepat. Dengan sudah mun sulit dalam penerapan, adalah salah
tersedianya panduan, FKIP tidak lagi satu ungkapan pesimistis yang muncul.
kesulitan dalam pelaksanaan teknis. Lebih Menanggapi hal tersebut, Atiek menyata-
jauh, pengalaman membuat pan-duan ini kan, “Niat kita tidak sekadar melaksana-
akhirnya berguna untuk membantu ULM kan anjuran menteri, tapi bagaimana
sendiri dalam membuat panduan tingkat membekali mahasiswa kita dengan kete-
universitas. rampilan yang akan membuat mereka
bertahan di masa yang akan datang. Jadi,
MBKM adalah program yang kom-
meskipun nanti tidak ada lagi program
pleks dan beberapa di antaranya benar-
seperti ini, kita kan masih punya program
benar terasa baru di lingkungan akademik
PKL. Misalnya, balik lagi ke PKL, program
FKIP. Meskipun kendala belum terasa di
itu akan kita formulasi sehingga nanti
awal implementasi program ini, namun
tidak hanya jalan-jalan, pulang menghabis-
beberapa hal sudah bisa diprediksi akan
kan uang sekian, kan sayang. Apapun
menjadi tantangan ke depan. Misalnya
nanti bentuk kebijakan menterinya, kita
persoalan rekognisi (pengakuan) mata
akan tetap mengupayakan agar mahasis-
kuliah yang sesuai dengan karakteristik
wa kita tetap mendapatkan bekal plus
dan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)
selain ilmu yang mereka dapatkan dalam
program studi. Penentuannya bukanlah
perkuliahan untuk mendukung life skill
hal yang mudah karena karakteristik dan
mereka.” (alf)
CPL yang biasanya sangat spesifik agak
sulit dibawa ke wilayah-wilayah yang ber-
sifat lebih umum.
Lebih lanjut, mengenai tantangan
yang akan dihadapi FKIP dalam imple-
mentasi MBKM, Atiek menyatakan, “Tan-
tangan dari program ini adalah bagai-
mana agar mahasiswa betul-betul menda-
patkan hasil yang setara dengan apa yang
mereka lakukan. Jadi, kalau misalnya
kewirausahaan, tidak sekadar ikut MBKM
kewirausahaan tapi memang betul-betul

Edisi 01, Januari-Maret 2021 Majalah FKIP ULM │ 7


Dekan FKIP ULM:

“MBKM Tak Bisa Ditolak!”


K
eberhasilan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di FKIP
ULM dalam prosesnya tak dapat dilepaskan dari bagaimana pemimpin fakultas
melaksanakannya. Dalam kesempatan ini redaksi Majalah FKIP ULM ingin
mengajak pembaca memahami bagaimana proses implementasi MBKM di FKIP ULM
langsung dari perspektif Dekan FKIP ULM Chairil Faif Pasani yang kami ajak bincang santai
pada 1 Maret 2021 selama sekitar satu jam di ruang kerjanya.

Redaksi: MBKM sampai saat ini masih Kita juga langsung menanggapinya di
menjadi pro kontra karena kebaruan dan ide- Jurusan PMIPA. Hal ini tidak bisa ditolak.
idenya yang terkesan penuh dobrakan.
Banyak orang bicara, ini ganti
Sementara itu, respon FKIP sendiri dari hasil
menteri ganti kebijakan. Ya responnya
telusuran kami disebutkan tergolong cepat
tidak bisa begitu. Kembali ke masalah
dibandingkan fakultas lain di lingkungan
kurikulum. Januari 2012, Presiden menge-
ULM. Mengapa pilihan untuk merespon
luarkan Perpres No 8 tentang KKNI
dengan cepat itu diambil? Mengapa tidak
(Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,
mengambil opsi menunggu saja?
red) yang akhirnya menjadi acuan pe-
Dekan FKIP: Sebenarnya program MBKM ngembangan kurikulum berbasis kom-
ini diluncurkan tahun 2019 akhir. Saya petensi lebih lanjut. Kalau dilihat, dari 2003
waktu itu baru dilantik. Ada beberapa ke 2012, itu lama lho. Lebih dari lima
alasan mengapa saya beranggapan MBKM tahun. Jadi kebijakan perubahan kuriku-
adalah sesuatu yang tidak bisa ditolak. lum itu, lima tahun memang sudah harus
Pertama, karena berdasarkan pengalaman dievaluasi, jadi wajar. Berdasarkan penga-
saya terhadap dua kali penerapan peruba- laman mengelola perubahan kurikulum,
han kurikulum saat saya masih berakti- ketika muncul ini (MBKM -red), saya
vitas di Program Studi (PS) Pendidikan bilang, tidak bisa ditolak. Orang banyak
Matematika dan Jurusan Pendidikan menolak, saya katakan tidak bisa ditolak.
MIPA. Saat itu ada perubahan kurikulum Dari 2012 ke 2019, wajar bila ada peru-
dari kurikulum berbasis isi pindah ke bahan.
kurikulum berbasis kompetensi yang di-
Saya memutuskan FKIP harus dulu-
luncurkan Kementerian tahun 2003 awal
an melaksanakan ini, karena FKIP selalu
dan dilaksanakan di sekolah tahun 2004.

8 │ Majalah FKIP ULM Edisi 01, Januari-Maret 2021


pioneer sehingga kalau ada fakultas lain kuliah di luar kampus ini misalnya adalah
ingin mendapatkan referensi, FKIP sudah U to U (Kerjasama antaruniversitas, red),
siap. Di fakultas kita ada kebijakan sendiri dan program Permata.
dari senat untuk MBKM yang menguatkan
Tahun lalu juga 29 mahasiswa kita
pelaksanaan di FKIP. Demikianlah, peru-
dibiayai untuk mengikuti program asis-
bahan ini adalah keniscayaan.
tensi mengajar Kemdikbud. Mereka meng-
Kedua, MBKM ini, memberikan ajar di daerah-daerah terpencil yang guru-
kemerdekaan kepada mahasiswa untuk nya sulit datang.
bisa berkembang melebihi yang sudah ada.
Tahun lalu fakultas juga meluncur-
Kalau di kurikulum yang ada, capaian
kan bantuan hingga 45 juta rupiah per
pembelajaran lulusan mahasiswa misalnya
prodi untuk menyiapkan perangkat MB-
A, B, C, dan D, maka dengan MBKM maha-
KM, termasuk Menyusun Prosedur Opera-
siswa bisa melampaui itu dengan
sional Standar (POS) di antaranya meng-
pencapaian E, F, G atau A+, B+, C+.
atur konversi program MBKM menjadi
Redaksi: Penyesuaian-penyesuaian apa yang SKS mata kuliah pada program studi.
dilakukan untuk agar MBKM ini bisa terlak-
Ini semua menunjukkan usaha kita
sana?
menyiapkan diri agar memeroleh hasil
Dekan FKIP: Di antaranya kita sudah me- terbaik.
lakukan restrukturisasi kurikulum prog-
Redaksi: Bisakah FKIP ULM menjadi role
ram studi. Ada 21 program studi S1, dan 1
model untuk pelaksanaan MBKM di Kaliman-
program Pendidikan Profesi Guru. Re-
tan Selatan?
strukturisasi kurikulum ini juga berhu-
bungan dengan perubahan kurikulum di Dekan FKIP: Kalau se-Kalsel sangat bisa.
pusat. Misalnya, syarat kelulusan maha- Program asistensi mengajar sebenarnya
siswa S1, TOEFL harus 450. Berat itu. Nah, kan diperuntukkan untuk semua prodi
Rektor mengambil kebijakan untuk menja- fakultas apapun, tapi FKIP bisa dikatakan
dikan mata kuliah bahasa Inggris menjadi lebih memimpin karena memang mengajar
4 SKS untuk 2 semester. Untuk bahasa adalah core fakultas kita, kuliah di luar
Inggris kurikulumnya berorientasi pada prodi juga bisa dilakukan fakultas atau
Cambridge, dan terkait IT pembelajaran universitas manapun, tapi kita sendiri pa-
dilakukan dengan Novo Learning sehing- ling banyak ikut program ini sejak tahun
ga diharapkan setelah lulus bisa mencapai lalu melalui berbagai program.
TOEFL 450 dan mahasiswa kita siap masuk Yang akan kita lebih siapkan lagi
ke pasar global. adalah ikut penelitian di luar misalnya,
Tahun lalu kita sudah melakukan program magang. Magang kan selama ini
pembenahan kurikulum. Kita berharap di sekolah, tapi memang karena di sekolah
tahun lalu sudah selesai untuk MBKM konversi mata kuliahnya tidak banyak
2020. Bagaimana untuk angkatan 2018, (PPL). Kita akan melihat prospek magang
2019? Kita tetap mendorong mereka untuk di sektor-sektor lainnya.
mengikuti MKBM. Kita memfasilitasi me- Hal lain yang perlu kita siapkan
reka kuliah di luar prodi. Karena pem- adalah proyek lain, seperti proyek di desa.
belajaran setahun ini daring, maka hal ini Salah satu yang kita gagas adalah mem-
justru menjadi lebih mudah. Program

Edisi 01, Januari-Maret 2021 Majalah FKIP ULM │ 9


bentuk kelompok-kelompok kemu-dian Redaksi: Bapak memimpin di tengah era
datang ke desa, menginventarisasi masa- perubahan, MBKM yang banyak mengubah
lah di sana, merancang penyelesaian masa- sistem pelaksanaan pendidikan, juga pandemi
lah, kembali ke kampus dan konsultasi ke yang juga mengubah cara kita melaksanakan
pembimbing. Lalu membuat proyek bina pendidikan. Lalu ada ekses dari pendemi. Ini
desa. Saya menyebut ini problem solving adalah masa di mana kita tidak bisa lagi kembali
based project. ke belakang, sedangkan maju ke depan kita
harus siap dengan perubahan yang relatif jauh
Kita juga menyiapkan program lain.
berbeda dari sebelumnya. Bagaimana Bapak
Saya bertemu dekan Fakultas Pertanian
menjalani situasi semacam ini?
dan Fakultas Perikanan dan Kelautan
untuk kegiatan life skill mahasiswa. Kita Dekan FKIP: Sebenarnya saya pribadi tipe
sepakat untuk melakukan proyek yang mengalir bersama air, karena sejak
hidroponik, dan usaha budidaya apung kecil saya dibesarkan di tengah budaya
yang sesuai dengan visi ULM. Kita juga sungai. Tapi perubahan sekarang kan tidak
menyiapkan keterampilan mahasiswa un- seperti air mengalir lagi.
tuk bisa mengelola budidaya ikan air Ketika mengikuti pelatihan manaje-
tawar. Proyek ini bahkan akan sampai men pendidikan di Amerika Serikat dulu,
pada pemberian sertifikasi kompetensi ada dua hal yang penting dalam menyi-
pada mahasiswa yang terampil melaku- kapi perubahan. Satu, jangan tunjukkan
kannya. perubahan adalah perubahan, karena
Kita juga mengubah kebijakan peng- orang tidak suka dengan perubahan. Ke-
gunaan dana PKL untuk program MBKM dua, kita tidak bisa melakukan gerakan
agar lebih berdaya guna bagi mahasiswa. masif besar. Kenapa? Besar itu kan akan
Kita juga minta bantuan Ikoma untuk lambat. Padahal kita perlu bergerak cepat.
pembuatan sarana rumah/instalasi penge- Kecil-kecil tapi cepat. Kita harus segera
lolaan budidaya ikan ini, dan disetujui. melakukan inisiatif. Komplikasi yang kita
ambil saat melakukan sesuatu lebih dahulu
Redaksi: Fasilitas yang akan disiapkan untuk
akan lebih kecil daripada yang melakukan-
program-program MBKM apa saja sampai
nya kemudian.
sejauh ini?
Kesulitan dalam melakukan peruba-
Dekan FKIP: Sementara adalah pem-
han adalah penolakan. Maka pendekatan
bangunan rumah bioflock, budidaya ikan
yang dilakukan perlu disesuaikan. Saat
di sejumlah unit FKIP, baik Banjarmasin
terjadi penolakan, kita perlu memperbaiki
maupun Banjarbaru. Fasilitas lain adalah
gaya komunikasi. Mental kita harus disiap-
pengadaan studio mini teknologi pembe-
kan saat membawa perubahan. Misalnya,
lajaran yang nantinya bisa digunakan un-
jika ada usulan agar kelulusan mahasiswa
tuk semua. Kita juga minta siapkan ruang
tidak hanya ditentukan skripsi, tapi juga
microteaching melalui PPG. Kita juga akan
bisa dengan jenis tugas akhir yang lain,
bangunkan melalui PPG, studio bagus
maka kita perlu menyampaikan itu pelan-
kedap suara untuk misalnya pertunjukan
pelan. Kalau bertahap, perubahan bisa
baca puisi, belajar pewara, dan lain
dilakukan.
sebagainya.

10 │ Majalah FKIP ULM Edisi 01, Januari-Maret 2021


Jurusan PBS
Menyambut MBKM

M
emberikan tanggapan positif
namun masih ragu-ragu,
adalah kesan yang ditang-
kap Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Seni (PBS) Jumariati terkait respon tiga
program studi yang berada di bawah
koordinasinya, Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Baha-
sa Inggris (PBIng), dan Pendidikan
Sendratasik (PS). Tanggapan positif lahir
dari persetujuan bahwa program MBKM
yang diluncurkan pemerintah terutama
terkait hak belajar mahasiswa selama tiga Jumariati
semester di luar kampus adalah program Ketua Jurusan PBS
yang dapat menguatkan karakter mahasis-
wa serta sangat membantu terpenuhinya mulai dari penentuan mata kuliah
capaian pembelajaran lulusan. Di sisi lain, unggulan yang dibuka ke luar program
keraguan juga muncul sebagai wujud studi, perjanjian kerjasama, dan kuri-
kekhawatiran melepas mahasiswa keluar kulum berorientasi MBKM di mana di
program studi. dalamnya telah ditentukan mekanisme
pembelajaran di luar program studi.
Meski demikian, seiring berjalannya
waktu, proses implementasi MBKM di tiap Di Program Studi PBSI, program ini
program studi berjalan dengan cukup baik. direspon dengan menentukan sejumlah
Tiap program studi membentuk tim kuri- mata kuliah yang akan ditawarkan keluar
kulum yang khusus membuat perangkat program studi. Mata kuliah tersebut
pelaksanaan MBKM ini. Dari tim kuri- merupakan mata kuliah yang mengan-
kulum inilah semua dirancang, mulai dari dung karakteristis khas PBSI sehingga
seperti apa rancangan awal, pihak mana ketika diambil oleh mahasiswa dari luar
saja yang perlu diajak berkoordinasi, PBSI, mereka diharapkan akan mendapat-
sampai pada tataran pembuatan perangkat kan pengalaman baru yang memperkaya

Edisi 01, Januari-Maret 2021 Majalah FKIP ULM │ 11


khazanah mereka. Koordinator PS-PBSI
Sabhan menyebutkan, selain menyiapkan
mata kuliah untuk ditawarkan keluar,
pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah
program belajar di luar kampus yang bisa
diikuti oleh mahasiswa di semester 5.
Program tersebut adalah magang jurna-
listik, proyek independen, dan kewira-
usahaan. Ketiga program ini dijalankan
dengan menyesuaikan dengan karakteris-
tik program studi dan Capaian Pembe-
lajaran Lulusan (CPL).
Lebih lanjut, Korprodi PBSI me-
nyampaikan, “Proyek independen misal-
nya, nanti akan menyesuaikan dengan Tutung Nurdiyana
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CP- Koprodi Pendidikan Sendratasik
MK) misalnya membuat podcast untuk
mata kuliah pewara, membuat film pen- Sejalan dengan PS-PBSI, Pendidikan
dek, mengadakan pentas kesenian, mem- Sendratasik juga memilih mata kuliah
buat media ajar, dan lain sebagainya.” bermuatan lokal sebagai mata kuliah yang
Pembelajaran dengan kurikulum MBMK ditawarkan keluar program studi. Mata
ini baru akan efektif setelah mahasiswa kuliah tersebut adalah Madihin, Musik
berada di semester 4. Oleh karena itu, PBSI Panting, Gamelan Banjar, Menambang
menggunakan waktu setahun ke depan Banjar, Mamanda, Japin Carita, Tari
untuk mematangkan persiapan, termasuk Banjar, Tari Kalimantan, Kebudayaan
membuat perjanjian kerjasama dengan Masyarakat Banjar.
lembaga mitra, menyiapkan dosen Untuk persiapan Program Studi
pembimbing dan supervisor, serta hal lain Pendidikan Bahasa Inggris, Kajur PBS
yang diperlukan. yang juga sekaligus dosen Pendidikan
Sementara itu, menurut Koordina- Bahasa Inggris menyampaikan bahwa
tornya, Tutung Nurdiyana, Program Studi mereka memulai persiapan dengan
Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik berkoordinasi dengan program studi lain
(Sendratasik) sudah lebih dahulu memulai dari forum ketua prodi. Di sana juga dibuat
persiapan karena termasuk program studi penjajakan mengenai mata kuliah-mata
yang diminta untuk mengikuti hibah kuliah yang bisa saling dimasuki. Di antara
pembuatan kurikulum berorientasi MB- persiapan Pendidikan bahasa Inggris
KM. Diawali dengan mengadakan Focus untuk program MBKM ini adalah mem-
Group Discussion (FGD) dengan sejumlah buat perjanjian kerjsama dengan berbagai
pihak untuk memformulasikan kurikulum universitas, terakhir bersama Universitas
yang sesuai dengan MBKM hingga akhir- Negeri Palangkaraya.
nya hari ini, secara teknis kurikulum Ketika ditanyakan mengenai kendala
tersebut sudah bisa diimplementasikan. yang sejauh ini dialami ketiga program
studi dalam pelaksanaan program MBKM

12 │ Majalah FKIP ULM Edisi 01, Januari-Maret 2021


hak kuliah mahasiswa tiga semester di luar Semua pihak berharap ke depan
kampus ini, Kajur PBS menyampaikan program MBKM bisa berjalan dengan baik
bahwa yang utama adalah kesiapan dosen dan menjadi sistem yang mapan. Di awal
dalam membekali mahasiswa untuk siap emmang terasa sulit, namun ke depan jika
berhadapan dengan lingkungan belajar di sudah terbiasa, akan lebih mudah. Kajur
luar kampus. Ada perbedaan ketika maha- PBS ini dengan ramah menyatakan hara-
siswa belajar di dalam dan di luar kampus. pannya agar semua yang sudah direncana-
Kesulitan belajar di luar kampus tentu kan dan dalam proses pelaksanaan ini bisa
lebih besar karena berhadapan dengan terlaksana dan terevaluasi dengan baik.
berbagai faktor dan variabel. (alf)

Semangat MBKM
di Jurusan P-MIPA
J
urusan Matematika IPA (MIPA) diproyeksikan, perencanaan dan pelak-
FKIP ULM mengalami dinamikanya sanaannya.
sendiri dalam pelaksanaan Merdeka
Saat pertama program MBKM
Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
disosialisasikan di Prodi Pendidikan
Jurusan ini dapat dikatakan menjadi
Biologi (P-Biologi), Koordinator Prodi Sri
jurusan yang paling cepat beradaptasi
Amintarti menyampaikan bahwa kebi-
dengan program MBKM karena dari
ngungan masih terasa. Meski demikian,
empat program studi (prodi) di
karena pihak fakultas proaktif dalam
lingkungan P-MIPA, tiga prodi di
mengarahkan prodi-prodi, kebingungan
antaranya mendapatkan hibah MBKM dari
itu cepat diatasi. Penyamaan persepsi juga
Kemdikbud, yaitu Pendidikan Matema-
dilakukan terkait status program MBKM
tika, Pendidikan Fisika, dan Pendidikan
(pertukaran mahasiswa dan asistensi
Kimia.
mengajar) yang berdasarkan panduan
Prodi-prodi tersebut berhasil menda- Kemdikbud tidak bersifat wajib, tapi di
patkan hibah Kemdikbud untuk membuat tataran fakultas ditafsirkan sebagai sesuatu
perangkat pelaksanaan MBKM di tingkat yang wajib.
prodi. Hal tersebut tentu sangat membantu
“Saya awalnya menolak karena dari
ketiga prodi tersebut dalam membuat
Kemendikbud sendiri tidak bersifat wa-
perencanaan dan pelaksanaan MBKM.
jib.” Demikian ungkap Korprodi. Namun,
Sementara itu, di Prodi Pendidikan
setelah melalui pembicaraan akhirnya
Biologi, MBKM juga sudah mulai
disepakati bahwa asistensi mengajar tetap

Edisi 01, Januari-Maret 2021 Majalah FKIP ULM │ 13


wajib sementara program lainnya ber- dilakukan pertemuan asosiasi Prodi
status pilihan. Asistensi mengajar adalah Pendidikan Kimia se-Indonesia, sekitar
substansi FKIP. FKIP selama ini selalu dua atau tiga kali membahas MBKM ini,
melaksanakannya melalui mata kuliah dilanjutkan diskusi internal. Selanjutnya,
PPL di sekolah. Oleh karenanya, sudah mengadakan pelati-han dan Focus Group
menjadi kewajaran jika statusnya wajib. Discussion (FGD) dengan mereka yang
dianggap memahami hal ini.
Pendidikan Fisika telah melakukan
sejumlah hal terkait implementasi MKBM “Kami mengundang Pak Syamsul
di prodi. Hal pertama yang dilakukan Arifin dari Institut Teknologi Surabaya
adalah melakukan revisi kurikulum, (ITS), Pak Edi Cahyono dari Universitas
menentukan mata kuliah yang akan Negeri Semarang (Unnes) untuk pengara-
ditawarkan keluar prodi, dan disusul han awal mengenai MBKM. Lalu
melakukan kerjasama dengan sejumlah dilanjutkan dengan FGD bersama Pak I
perguruan tinggi untuk pertukaran Wayan Swastra dari Undiksa, Zulkarnain
mahasiswa, kuliah resiprokal, narasumber dari Unmul, dan Pak Budi Jatmika dari
webinar, reviewer jurnal, dan lainnya. Unesa.” Demikian penjelasan Abdul Salam
Kerjasama tersebut dilakukan dengan M, Koordinator Prodi Pendidikan Fisika.
Universitas Borneo, dan IAIN Palangka-
raya.
Dalam pelaksanaannya, kendala
yang paling terasa adalah kesulitan dalam
merombak mata kuliah agar bisa sesuai
dengan skema MBKM, yaitu semester 4
kuliah di luar prodi, semester 5 mengikuti
kegiatan belajar di luar perguruan tinggi,
dan semester 6 mengikuti program asis-
tensi mengajar di lembaga pendidikan.
Termasuk menentukan mata kuliah yang
relevan dengan program tersebut agar bisa
direkognisi, juga memperhitungkan waktu
yang harus dihabiskan mahasiswa dalam
program untuk bisa mendapatkan peng-
akuan 1 SKS, 2 SKS, dan seterusnya.
Sementara itu, Prodi pendidikan
Fisika dan pendidikan Kimia, yang di awal
pencanangan program ini di FKIP berhasil
Abdul Salam
mendapatkan hibah dari Kemdikbud, te-
Koprodi Pendidikan Fisika
lah melakukan persiapan yang langsung
diarahkan oleh skema pelaksanaan hibah
dari Kemdikbud itu sendiri. Meski langsung mendapatkan
pengarahan, saat perencanaan dan pelak-
Prodi Pendidikan Fisika, misalnya,
sanaan, kendala tak bisa terhindarkan.
mengira hanya perlu melakukan reorien-
Salah satu kendala yang cukup menyu-
tasi kurikulum, tapi skemanya ternyata
litkan adalah penyesuaian mata kuliah
tidak sesederhana itu. Maka direncana-
yang direkognisi untuk program selain
kanlah restrukturisasi kurikulum. Di awal,
asistensi mengajar dan pertukaran maha-

14 │ Majalah FKIP ULM Edisi 01, Januari-Maret 2021


siswa. “Kami merencanakan akan mene- Setelah hibah didapatkan, hal perta-
rapkan kedelapan program belajar di luar ma yang dilakukan adalah mengadapta-
kampus itu. Namun ternyata, program sikan kurikulum. Kurikulum menjadi pro-
yang bisa maksimal kami rekognisi hingga duk utama yang perlu direstrukturisasi
20 SKS hanya asistensi mengajar dan agar mampu mengakomodasi MBKM.
pertukaran mahasiswa. Program lainnya Kedua, menyiapkan berbagai dokumen
agak kesu-litan, tidak bisa maksimal pendukung, antara lain Prosedur Opera-
rekognisi SKS-nya,” jelas Abdul Salam sional Standar (POS). Ada 4 dari 8 program
kembali. yang rencananya diterapkan di Pendidi-
kan Kimia, yaitu, kewirausahaan, pertu-
Cerita menarik penerapan MBKM
karan mahasiswa, magang industri, dan
juga datang dari Prodi Pendidikan Kimia.
asistensi mengajar di lembaga pendidikan.
Salah satu anggota tim pelaksana MBKM
Keempat program itu perlu disiapkan
di Prodi Pendidikan Kimia, Arif
panduan pelaksanaannya agar secara
Sholahuddin memaparkan respon pertama
praktik dapat berjalan dengan tepat dan
dosen di lingkungan Prodi Pendidikan
terarah.
Kimia, layaknya respons yang biasa terjadi
ketika menerima hal baru apapun. Ada Dokumen lain yang diperlukan
dua respon, menerima dan menolak. “Na- dalam pelaksanaan MBKM adalah pedo-
mun, seiring berjalannya waktu, terutama man pelaksanaan tingkat fakultas dan
ketika kami mendapatkan hibah Kemdik- tingkat universitas. Karena MBKM ditang-
bud, para dosen mulai menerima dan gapi dengan serta merta oleh fakultas,
pelan-pelan terlibat secara keseluruhan,” pedoman pelaksanaan MBKM tingkat
katanya. fakultas sudah tersedia. “Yang belum
adalah pedoman universitas. Akhirnya,
kami dari lima prodi yang menerima hibah
bersama-sama duduk membuat pedoman
universitas, meski nuansanya masih terasa
FKIP,” jelas Arif dengan bersemangat. “Ke
depan, bersama LP3 dokumen itu akan
kami sesuaikan agar bisa diterapkan di
seluruh ULM,”ujarnya.
Kesulitan yang dialami Pendidikan
Kimia dalam implementasi MBKM tak
jauh berbeda dengan yang dialami prodi
lain, antara lain penyesuaian mata kuliah
agar bisa direkognisi, dan penentuan mata
kuliah yang bisa ditawarkan keluar prodi.
Mata kuliah yang dicari mahasiswa dari
luar biasanya mata kuliah umum tapi
punya kekhasan. Umum agar bisa direkog-
nisi di kampusnya sendiri, dan khas agar
mahasiswa merasa ada pengetahuan baru
Arif Sholahuddin yang bisa digali yang berbeda dari apa
Anggota Tim Kurikulum MBKM yang ada di kampusnya.
Prodi Pendidikan Kimia
Terkait kesinambungan program
MBKM ini di Prodi Pendidikan Kimia, Arif

Edisi 01, Januari-Maret 2021 Majalah FKIP ULM │ 15


Sholahuddin menyatakan optimismenya, Ia pun memaparkan, tantangan
meski menyadari bahwa sesuatu yang terbesar MBKM justru datang dari maha-
baru sering disikapi dengan penolakan. siswa. “Saya kira di seluruh fakultas, bah-
“MBKM baru, mindset kita harus terbuka. kan universitas, mahasiswa masih belum
Kalau tercapai tujuannya, ini akan mele- paham sepenuhnya. Mahasiswa masih
bihi apa yang kita lakukan (hasilnya –red). adem, belum excited. Menjadi tugas prodi
Hal yang dulu tabu, mahasiswa bisa ke- masing-masing memberi pemahaman
luar, dulu tidak mungkin. Program-prog- kepada mahasiswanya,” pungkasnya. (alf)
ram ini membuatnya mungkin,” jelasnya
dengan menggebu.

MBKM di Jurusan P-IPS:

Dari Bina Desa


sampai Proyek Kemanusiaan

M
enyambut kebijakan MBKM Program Studi Pendidikan Kewargane-
Jurusan Pendidikan IPS garaan Universitas Pendidikan Indonesia
FKIP ULM jauh-jauh hari (UPI) Bandung. Bahkan, untuk pertukaran
sudah menyiapkan program-program mahasiswa sudah dilakukan, "Ada salah
unggulan dengan kekhasan konsentrasi satu mahasiswa kami pada semester ini
keilmuan masing-masing. Program Studi yang sudah menjadi mahasiswa pada mata
Pendidikan Pancasila dan Kewarga- kuliah tertentu di UPI Bandung," imbuh-
negaraan FKIP ULM, misalnya, memiliki nya.
beberapa program unggulan, baik yang
Untuk program unggulan yang lain,
sudah dilakukan maupun masih dalam
seperti Asistensi Mengajar di Sekolah
tahap penjajakan dan perencanaan. Bebe-
terpencil, Bina Desa terpencil serta Proyek
rapa program unggulan tersebut antara
Kemanusiaan bisa dilakukan dalam satu
lain Pertukaran Mahasiswa dan Dosen
tempat yang sama dengan objek kajian
sesama Program Studi Pendidikan
yang berbeda. Selama ini pihaknya sudah
Pancasila dan Kewarganegaraan antar-
melakukan penjajakan untuk melakukan
Perguruan Tinggi di Indonesia. Koordi-
kerja sama ke desa terpencil di provinsi
nator Program Studi (Koprodi) PPKn FKIP
Kalimantan Selatan untuk dijadikan seba-
ULM, Mariatul Kiptiah mengatakan bah-
gai mitra dalam mengimplementasikan
wa program tersebut sudah dimulai
Kurikukum MBKM ini. Ia menambahkan,
dengan Penandatangan MoU dengan
"Kami sudah melakukan survey lokasi

16 │ Majalah FKIP ULM Edisi 01, Januari-Maret 2021


desa yang akan dijadikan mitra yakni Desa Rahmatullah, Koordinator Prodi Pendi-
Patikalain dan Desa Papagaran Kec. dikan Ekonomi FKIP ULM, mengatakan,
Hantakan Kabupaten Hulu Sungai “Program Bina Desa ini sudah kami
Tengah." jalankan, sejauh ini pihak kami sudah
memiliki dua desa binaan yang terletak di
Bentuk kegiatannya berupa pembi-
dua Kabupaten di Provinsi Kalimantan
naan karakter peduli lingkungan bagi
masyarakat di sana melalui berbagai

Rahmatullah
Koprodi Pendidikan Ekonomi

Selatan, yakni Desa Pemakuan di


Mariatul Kiptiah
Koprodi PPKn Kabupaten Banjar dan Desa Salam Babaris
di Kabupaten Barito Kuala. Bentuk
pembinaan yang kami lakukan yakni
macam kegiatan penyuluhan. Di samping dalam wujud memberikan pemahaman
itu pihaknya juga akan melakukan proyek serta keterampilan masyarakat di sana
kemanusiaan dengan bentuk kegiatan agar bisa membuka peluang usaha
melakukan perbaikan sekolah dan fasilitas mandiri, bisa dalam bentuk UMKM
yang rusak karena musibah banjir bebe- ataupun home industri," ungkap Rahmat.
rapa waktu yang lalu, dan melakukan
Selain itu ada magang. "Program
pemulihan mental anak-anak sekolah di
magang ini kami fokuskan mahasiswa ke
sana agar tidak trauma atas kejadian banjir
arah dua sektor yakni sektor institusi dan
tempo lalu.
swasta (perusahaan). Kalau mahasiswa
Sementara itu, Program Studi Pendi- yang magang di institusi, kami arahkan ke
dikan Ekonomi FKIP ULM memiliki dua kantor desa atau kelurahan. Untuk mem-
program unggulan, baik yang sudah bantu permasalahan akuntansi di sana."
berjalan atau yang masih dalam tahap Ujarnya.
penjajakan dan perencanaan. Program
Ia menambahkan bawa jika program
tersebut terdiri dari Program Bina Desa.
ini masih dalam proses penjajakan dengan

Edisi 01, Januari-Maret 2021 Majalah FKIP ULM │ 17


beberapa perusahan industri agar maha- selalu memiliki empati dan simpati kepada
siswanya bisa juga mendapatkan penga- orang lain. Selain itu, agar mereka juga
laman serta pembelajaran untuk magang mampu membangun interaksi dan relasi
di beberapa perusahan industri baik di yang baik dengan orang-orang yang ada di
Kalimantan Selatan maupun di luar sekitarnya.
Kalimantan Selatan.
Sedangkan Program Bina Desa dan
Di Program Studi Pendidikan Sosio- Proyek Kemanusian sampai hari ini masih
logi, MBKM memiliki tiga program dalam tahap penjajakan melakukan survey
unggulan yakni Magang, Bina Desa dan untuk menentukan desa yang nanti akan
Proyek Kemanuaiaan. dijadikan mitra dalam MBKM. Ia menam-
bahkan, di dalam menentukan desa binaan
Program magang ini sudah berjalan.
yang akan menjadi mitra ini ada beberapa
Sekretaris Prodi Pendidikan Sosiologi Sigit
pertimbangan yang harus diperhatikan.
Ruswinarsihia mengatakan, tempat ma-
Pertama, jarak. Akan lebih efektif jika jarak
gang bagi mahasiswanya diarahkan ke
desa binaan bisa memiliki akses jalan yang
dinas sosial dan ke panti-panti sosial yang
gampang dituju. Selain itu, kegiatan Bina
tersebar di Provinsi Kalimantan Selatan.
Desa dan Proyek Kemanusiaan juga harus
Setidaknya sampai sekarang mahasis-
melihat dan disesuaikan dengan anggaran
wanya sudah ada yang magang di dinas
sosial dan panti sosial di Kota Banjarmasin,
Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar.

Deasy Arisanty
Koprodi Pendidikan Geografi

dana yang sudah dialokasikan dalam


Sigit Ruswinarsihia
proses implementasi MBKM ini.
Sekretaris Prodi Pendidikan Sosiologi
Bagaimana dengan program unggu-
lan Program Studi Pendidikan Geografi
Tujuan program magang itu agar dalam mengimplementasikan Kurikulum
mahasiswa terampil dan mampu mem- MBKM? Berbeda dengan dua program
bina dan mengelola perasaan agar bisa studi sebelumnya, Prodi Pendidikan

18 │ Majalah FKIP ULM Edisi 01, Januari-Maret 2021


Geografi lebih fokus pada Program Bina Desa. Sampai hari ini sudah ada enam desa
Desa. yang merupakan desa binaan prodi kami
yang terletak di dua kabupaten yang
Program ini sudah sering dilakukan
berbeda, yakni di Kabupaten Barito Kuala
sebelum ada MBKM, dalam bentuk mata
(ada lima desa, yakni Desa Lok Rawa,
kuliah Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Tapi
Terantang, Bangkit Baru dan Sungai
dengan adanya MBKM, program ini akan
Lumbah). Sementara itu di Kabupaten
lebih terfokus dalam rangka meningkat-
Banjar ada satu desa, yakni Desa Lok
kan kemampuan akademik dan keterampi-
Baintan."
lan mahasiswa.
Ia menambahkan bahwa ada dua
Koordinator Prodi Pendidikan Geo-
bentuk kegiatan dalam Program Bina Desa.
grafi Deasy Arisanty mengatakan, "Pada
Pertama sosialisasi dan pelatihan menge-
semester ini kami sudah melaksanakan
nai mitigasi bencana banjir. Kedua, menge-
program Merdeka Belajar Kurikulum
nai kewirausahaan. (rf/sh)
Merdeka (MBKM) dengan program Bina

Vaksinasi Covid-19
Pertama di ULM

Dekan Chairil Faif Pasani


mendapatkan vaksinasi pertama

Edisi 01, Januari-Maret 2021 Majalah FKIP ULM │ 19


S
etelah beberapa pendidik dan tenaga pendidikan
di lingkungan FKIP ULM terpapar Covid-19,
Dekan Chairil Faif Pasani segera berinisiatif
untuk menawarkan vaksinasi kepada dosen dan
tenaga kependidikan. Tawaran disambut
antusias. Ratusan orang telah mendaftar tetapi
baru sekitar 60 pendaftar yang dapat divaksin
pada Senin, 8 Maret 2021 di Aula Hasan Bondan.

Wakil Dekan II Imam Yuwono


Bersama dekan mendapatkan vaksinasi pertama

"Ini ikhtiar kami agar pandemi tidak Dekan Chairil Faif Pasani awalnya
semakin meluas di fakultas ini. Ini harus agak ragu untuk melaksanakannya karena
kami lakukan karena kami melayani tidak ingin mendahului universitas.
mahasiswa dari berbagai tempat," kata Namun, setelah dekan mendapatkan
dekan yang juga ikut divaksin saat itu. lampu hijau dari rektor, kesempatan itu
segera diwujudkan.

20 │ Majalah FKIP ULM Edisi 01, Januari-Maret 2021


"Vaksinasi hari ini mungkin belum registrasi, screening, penyuntikan, dan
mencapai 10 persen dari seluruh jumlah pemantauan pasca-penyuntikan.
pendidik dan tenaga pendidikan di
lingkungan FKIP ULM. Tapi, jika ada
kesempatan lagi, kami akan terus
upayakan," ujar dekan.
Wakil Dekan II Iman Yuwono yang
mengoordinasikan kegiatan ini bersama
Puskesmas Alalak Selatan, Banjarmasin
juga ikut divaksin. "Dalam kerja sama ini,
kami menyiapkan tempat, meja beserta
perlengkapan komputer yang terhubung
ke internet, dan konsumsi," ujar Imam.
Dokter Tim Vaksinasi Ella Isedora
Simanjuntak menyatakan bahwa ini
lembaga kedua yang bekerja sama dengan
Puskesmas Alalak Selatan dalam vaksi-
nasi. Menurutnya, tim terdiri atas bagian

Edisi 01, Januari-Maret 2021 Majalah FKIP ULM │ 21


Pendaftaran

Pemeriksaan
Dekan Chairil Faif Pasani

Penyuntikan
Prof. Rizali Hadi

22 │ Majalah FKIP ULM Edisi 01, Januari-Maret 2021


Lufna Bariroh

Mahasiswa
Berprestasi
2021

W
akil Dekan Bidang mahasiswa S1 aktif dan terdaftar dalam
Kemahasiswaan dan Alumni PD-Dikti, maksimal semester empat, usia
Dwi Atmono mengundang maksimal 22 tahun pada 1 Januari 2021,
seluruh Koordinator Program Studi punya karya tulis ilmiah, nilai transkrip
(Koprodi) di lingkungan FKIP ULM untuk semester terakhir, melampirkan transkrip
menghadiri acara Pemilihan mahasiswa nilai dan KTM, serta sertifikat prestasi
berprestasi tingkat FKIP, Rabu, 17 Februari tahun 2020.
2021. Setiap Koprodi diminta mengirim-
Dewan juri yang terdiri atas Rusma
kan satu mahasiswa ke ajang ini dengan
Noortyani (Prodi PBSI), Nina Permanasari
persyaratan:
(Prodi Pendidikan Bimbingan dan
Konseling), Dian Agus Ruchliadi (Prodi
Pendidikan Pancasila dan Kewargane-
garaan), Dini Noor Arini (Prodi
Pendidikan Bahasa Inggris), dan Mastur
(Prodi Pendidikan Teknologi Pendidikan)
menyeleksi sembilan peserta, yakni M.
Wildan Firdaus dari Prodi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Orchidea
Annaysa A dari Pendidikan Sosiologi,
Aulia Agustina dari Pendidikan Fisika,
Deni Hermawan dari Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia, Lufna Bariroh dari
Pendidikan Ekonomi, Nickita Anastasia
Fadil dari Pendidikan Biologi, Wiwi
Musriana dari Pendidikan IPS, Desy
Alvina R dari Pendidikan Geografi, dan
Jauhar Latipah dari Pendidikan Kimia.

Edisi 01, Januari-Maret 2021 Majalah FKIP ULM │ 23


Seleksi tahap awal dilakukan melalui semakin memiliki motivasi berkarya dan
sistem penilaian berdasarkan persyaratan lebih optimis menuju hari-hari ke depan
umum, karya tulis ilmiah, ringkasan karya untuk berprestasi," ucap Lufna.
tulis ilmiah (bukan abstrak) berbahasa
Meskipun IPK Lufna 3,79 saat
Inggris/ bahasa PBB lainnya, dan data
mengikuti seleksi ini, ia berhasil
prestasi/capaian yang diunggulkan dan
mengungguli peserta lain karena pengala-
dibanggakan. Pada seleksi tahap akhir
man pengalaman organisasi yang yang
peserta yang lolos seleksi tahap awal
banyak tidak menghalanginya untuk ber-
dinilai kembali berdasarkan: penilaian
prestasi secara akademik. Selain itu, karya
presentasi karya tulis ilmiah dan demo
tulis yang Lufna bawakan lebih kekinian
produk, penilaian presentasi dan diskusi
dan memanfaatkan teknologi.
topik khusus dalam bahasa Inggris/-
bahasa asing PBB lainnya, dan wawancara Dwi Atmono menambahkan, "Tiga
wawasan umum, kepemimpinan dan mahasiswa berprestasi ini adalah mahasis-
klarifikasi terhadap prestasi/ capaian yang wa di atas rata-rata yang mencapai prestasi
diunggulkan dan dibanggakan (penghar- baik kurikuler, kokurikuler mau-pun
gaan/pengakuan/rekam jejak yang rele- ekstrakurikuler sesuai dengan kriteria
van) serta tes dan pengamatan kepriba- yang telah ditentukan serta memiliki
dian. kepribadian yang baik. Selain mendapat-
kan sertifikat, mereka juga akan menda-
Lufna Bariroh dari Pendidikan
patkan uang pembinaan dari fakultas."
Ekonomi terpilih sebagai juara I, Nickita
Pemenang Lomba Pemilihan Mahasiswa
Anastasia Fadil dari Pendidikan Biologi
Berprestasi ditetapkan oleh Dekan Chairil
sebagai juara II, dan Deni Hermawan dari
Faif Pasani dengan Surat Keputusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dekan FKIP Nomor 534/UN8.1.2/
sebagai juara III.
KM/2021 tanggal 15 Februari 2021 di
"Penghargaan tingkat fakultas ini Banjarmasin.
bagi saya sangat berarti. Itu memberikan
kekuatan bagi saya untuk menambah
kontribusi pada bidang prestasi khususnya
untuk FKIP dan ULM pada umumnya.
Penghargaan ini membuat saya Wakil Dekan III Prof. Dwi Atmono
Bersama Tim Juri Mawapres

24 │ Majalah FKIP ULM Edisi 01, Januari-Maret 2021


Dekan FKIP ULM Chairil Faif Pasani

Matematika dan Tantangan


yang Harus Ditaklukkan

M
emilih bidang studi
matematika sebagai bi-
dang yang didalami,
bukan bidang ilmu lain, merupakan
pilihan yang didasarkan pada
pengalaman bahwa matematika selalu
menantang. Menghadapi dan memecahkan
masalah serta menyambut antusias
tantangan, demikianlah internalisasi filosofi
matematika yang mengendap dalam diri
seorang Chairil Faif Pasani, Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Lambung Mangkurat (ULM)
periode 2019-2023. Menyukai matematika
dan unggul dalam pelajaran itu sejak SD
membuat Faif memutuskan mendalami bidang ilmu ini
di perguruan tinggi setelah tamat SMA.
Studi lanjut ke perguruan tinggi masih
yang langka di lingkungan rumah
tinggalnya di Rantau saat itu.
Perempuan dan lelaki
biasa dikawinkan setelah
tamat SD atau SMP.
Namun, Faif tidak berasal
dari keluarga biasa. Ayah
dan ibu

Edisi 01, Januari-Maret 2021 Majalah FKIP ULM │ 25


dididik oleh kakek nenek yang punya visi Berkenaan dengan tantangan ini, Faif
hidup progresif. Faif kecil biasa belajar bisa saja menjadi dosen biasa, melakukan
sambil ditunggui sang ayah, dan nenek tridharma sesuai tuntutan kewajiban
dari pihak ibunya selalu mengecek kema- sebagai seorang dosen. Jika sampai di situ
juan pendidikannya jika berkunjung ke ru- saja, tak ada masalah karena demikianlah
mah. Kakeknya sendiri adalah salah satu kewajiban yang diharapkan dari profesi-
ulama pejuang di wilayah Banua Anam. nya sebagai dosen. Namun, ia memilih
untuk melakukan lebih dari itu. Sejumlah
Tak lama setelah menamatkan pen-
jabatan diemban, mulai dari sekretaris
didikan di Gontor, kakek Faif melan-jutkan
Program Studi (Prodi) Pendidikan Mate-
menimba ilmu ke Mekah. Setelah pulang,
matika (2001-2003), Sekretaris Labora-
kakeknya berdakwah, dan cukup keras
torium PMIPA (2003-2007), Sekretaris
menyuarakan perlawanan terhadap penja-
Jurusan PMIPA (2007-2011), dan Ketua
jah Belanda. Itu sebabnya sang kakek dan
Jurusan PMIPA (2011-2015), Wakil Dekan
istri akhirnya harus hidup bergerilya agar
Bidang umum dan keuangan tahun 2016-
bisa selamat dari penangkapan penjajah.
2019, dan sekarang sebagai Dekan FKIP
Pejuang dan penuntut ilmu, dua hal itulah
ULM.
yang menjadi warisan keluarga besarnya.
Warisan yang akhirnya membentuk karak- “Selain karena menyukai tantangan,
ter dirinya di kemudian hari. saya selalu teringat kata-kata Bung Tomo
dari sebuah buku milik Bapak saya, ‘Apa
Optimisme hidupnya bersumber da-
yang bisa kamu berikan pada negeri ini,
ri pengalaman getir yang pernah ia alami
bukan apa yang negeri ini berikan pada-
pada masa silam. Awalnya, Faif kecil suka
mu’. Belakangan saya tahu kata-kata itu
berniaga. Sejak kecil dibiasakan untuk itu.
milik salah satu presiden Amerika Serikat
Ibunya menggoreng kacang dan menyu-
(JFK). Kata-kata itulah yang selalu meng-
ruh menjualnya saat kecil. Karena kesu-
gerakkan saya untuk berkontribusi maksi-
kaan pada perniagaan itulah saat sudah
mal. Jabatan adalah kerja-kerja untuk men-
menjadi dosen, Faif pernah mencoba bisnis
jadikan segala sesuatunya lebih baik,” ung-
penjualan voucher, sangat populer saat itu
kapnya.
karena banyak dan mudahnya uang yang
bisa didapatkan. Tapi bisnis seperti itu Meski demikian, pada realitasnya
memang tidak rasional sejak awal, akhir- memangku jabatan tak sesederhana niat
nya ia tertipu hingga ratusan juta. Masa- untuk bekerja dan berkontribusi semata,
masa yang sungguh berat tapi memberi- selalu ada potensi konflik, potensi pene-
kan banyak pelajaran. rimaan dan penolakan, dan tentu saja,
potensi masalah. “Saat menjabat Wakil
Pengalaman itu membuat Wakil
Dekan Bidang Umum dan Keuangan, saya
Dekan II (Bidang Umum dan Keuangan)
sadar saya bukan tokoh populer. Saya
FKIP ULM (2016-2019) ini kemudian lebih
dapat mengatakan bahwa saya cukup di-
hati-hati berbisnis. Prinsip rasionalitas,
siplin dan ketat untuk masalah keuangan,
kesesuaian dengan aturan, dan keberka-
dan itu bukan pilihan yang akan mem-
han menjadi kunci untuk bisnis yang sehat.
populerkan saya.”
“Tapi saya tetap berbisnis karena saya
suka. Sama seperti saya menyukai tanta- Pun saat akhirnya memutuskan maju
ngan apapun.” dalam pemilihan Dekan FKIP periode 2019

26 │ Majalah FKIP ULM Edisi 01, Januari-Maret 2021


-2023, Faif merasa tak memiliki beban apa- membuat proposal penelitian dan
pun dan sadar ketidakpopulerannya sela- pengabdian, tidak asal-asalan. Makanya,
ma menjadi wakil dekan berekses pada kita melakukan proses seleksi. Proposal
hasil pemilihan, sehingga ketika kalah dua yang kita ajukan ke pusat pun untuk hibah,
suara dari kandidat yang lain, ia tak terlalu kita review. Tidak kita biarkan apa adanya.
ambil pusing. Setelah pemilihan, ia bahkan Program terbaru untuk efisiensi kerja
memilih fokus pada pekerjaan sebagai wa- berupa digitalisasi surat, baru saja kita
kil dekan, mengikuti pelatihan manaje- luncurkan.”
men perguruan tinggi di Utah State Uni-
“Hal lain yang menjadi keinginan
versity, Amerika Serikat. “Orientasi saya
saya untuk FKIP ULM ke depan adalah
adalah menyelesaikan kewajiban.”
menjadikan fakultas kita sebagai fakultas
Komitmen pada pekerjaan itulah yang menjadi referensi di Kalimantan,
yang diketahui Faif menjadi alasan menga- menjadi pelopor, menjadi panutan.” Ia
pa pada akhirnya rektor memutuskan me- menceritakan bahwa di lingkaran Forum
milihnya sebagai dekan FKIP ULM meski Komunikasi Pemimpin FKIP Seluruh
pemilihan di tingkat fakultas dimenang- Indonesia, FKIP ULM telah membangun
kan kandidat yang lain. Pemilihan Dekan reputasi yang baik. “Kita menjadi kampus
sendiri, sejalan dengan pemilihan jabatan pertama yang menjalani akreditasi PPG
kepemimpinan fakultas dan universitas, karena kita tidak menolak sementara
harus beracuan pada aturan baru tentang kampus lain mencoba mengulur waktu.
keterlibatan penjabat yang lebih tinggi Asesor pun menyatakan apresiasinya
(rektor) dari jabatan tersebut sebagai pemi- terhadap kepeloporan itu.”
lik hak prerogatif untuk memilih dan
Meski fokus dalam menjalankan
mengangkat.
amanah, bukan berarti semua berjalan
Setelah menjabat sebagai dekan, bebas hambatan seperti jalan tol, karena
energi yang dibutuhkan semakin besar, seperti sudah sama-sama diketahui, tak
tantangan harus bisa ditaklukkan dan mungkin semua orang menyukai kita.
berbagai persoalan harus bisa dipecahkan. Dekan FKIP ULM ini juga dikritik karena
Ada banyak hal yang ingin ia lakukan dianggap tidak cukup akomodatif.
untuk FKIP ULM. “Saya ingin sarana dan
“Saya berusaha bersikap akomodatif.
prasarana di FKIP tercukupi,” tegasnya.
Saat ingin merangkul semua orang,
Dengan bersemangat, Dekan FKIP ULM
persoalannya adalah, tak semua orang
ini menceritakan harapannya untuk renca-
mau dirangkul. Kami, saya dan jajaran
na pembangunan gedung PPG yang men-
dekanat lainnya tak sekali dua mengalami
jadi pusat pembelajaran mikro.
penolakan ketika meminta keterlibatan
Selain itu, ia juga berharap budaya berbagai pihak untuk sebuah pekerjaan,
kerja di lingkungan FKIP ULM baik terkait proyek atau yang lainnya. Tapi kami akan
kinerja dosen, mahasiswa, maupun tendik, tetap berusaha merangkul.” (Alf)
akan lebih berkualitas. “Misalnya, dalam

Edisi 01, Januari-Maret 2021 Majalah FKIP ULM │ 27


Lulusan Terbaik
Yudisium Masa Pandemi

S ebanyak

dinyatakan
309

lulus
Yudisium FKIP ULM, 29
mahasiswa
Program S1 secara resmi
dalam

Januari 2021. Kepala Subbagian Akademik,


Peserta yudisium terbanyak pada
yudisium ini berasal dari Prodi Pendidikan
Biologi, sebanyak 34 mahasiswa. Sedang-
kan yang paling sedikit dari Prodi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Akmil menyatakan bahwa yudisium pada sebanyak dua mahasiswa.
masa pandemi ini masih tanpa upacara
Predikat tiga lulusan terbaik tingkat
pelepasan karena dekan belum meng-
FKIP ULM kali ini diraih oleh Muhammad
izinkan. Oleh karena itu para peserta
Fitri dengan indeks prestasi kumulatif
yudisium mendapatkan Surat Keterangan
(IPK) 3,901 dari Prodi Pendidikan Sejarah.
Lulus dan gordon melalui operator Prodi
Peringkat kedua diraih oleh Latifah (IPK
masing-masing.
3,898) dari Prodi Teknologi Pendidikan,
dan peringkat ketiga oleh Aliya Ulfah (IPK
3,892) dari Prodi Pendidikan Matematika.
Masa studi ketiganya selama 3,5 tahun.
"Saya sangat bersyukur sekali bisa
menjadi yudisium terbaik dan jujur
sebelumnya saya tidak menyangka bisa
menjadi yang terbaik. Meskipun sebenar-
nya harapan saya kemaren yudisium bisa
dilaksanakan secara tatap muka, akan
tetapi saya tetap bersyukur sudah bisa
sampai pada titik ini dan memang masih
dalam suasana pandemi Covid-19 sehing-
ga pelaksanaan yudisium tidak bisa
dilaksanakan secara tatap muka," kata
Muhammad Fitri.

Ketua Departemen Situs


Sejarah di Borneo Historical
Community ini meng-aku
Muhammad Fitri bahwa banyak
Prodi Pendidikan Sejarah tantangan yang ia
alami selama

28 │ Majalah FKIP ULM Edisi 01, Januari-Maret 2021


belajar daring di masa pandemi ini. Salah 2010-2020 ini menceritakan bahwa topik
satunya yaitu penyesuaian pembelajaran skripsinya mengisi kelangkaan penelitian
daring yang menggunakan berbagai tentang nilai religi dan sosial Tradisi
aplikasi seperti Zoom, Classroom, dan Manopeng di Banyiur. Selain itu, Tradisi
Google Meet. Aplikasi-aplikasi tersebut Manopeng merupakan satu-satunya tradi-
sebelumnya jarang dan belum pernah ia si topeng yang hingga saat ini terus
gunakan sebelum pandemi, sehingga ia dilaksanakan di Kota Banjarmasin. Hal
harus belajar dan melakukan penyesuaian. itulah yang membuatnya termotivasi dan
Dia mengatasinya dengan belajar secara tertatik untuk meneliti secara lebih
otodidak melalui Youtube, sampai ia bisa mendalam perihal nilai-nilai religi dan
mempelajari berbagai fitur di aplikasi ter- sosialnya. Dia berharap hasil penelitiannya
sebut. dapat bermanfaat bagi masyarakat luas
pada umumnya dan khususnya bagi
Penulis skripsi Nilai-Nilai Religi dan
pendidikan sejarah. Terutama pada mata
sosial dalam Tradisi Manopeng pada
kuliah Sejarah Kebudayaan. (sh)
Masyarakat Banyiur Kelurahan Basirih
Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin Tahun

Prodi IPS Peduli

A
wal tahun 2021 menjadi tahun duka bagi Kalimantan Selatan karena dilanda banjir terbesar
sepanjang sejarah. Ribuan orang mengungsi. Sebagian wilayah tetap tergenang sampai
Februari. Banyak pihak terpanggil untuk meringankan penderitaan para korban. Program
Studi di FKIP ULM yang tampak paling aktif melakukan gerakan peduli korban banjir adalah Prodi
IPS. Oleh karena itu, redaksi (SH) mewawancarai Koprodinya Ersis Warmansyah Abbas (EWA)

Redaksi: Tidak semua Prodi di ULM dan mereka pada hari pertama menggalang
FKIP yang memiliki gerakan peduli Banjir dana dan langsung menyalurkan. Ter-
seperti yang dilakukan Prodi IPS. Selain lepas, dari banyak yang disalurkan.
tampak masif, gerakannya pun berkelanjutan.
Prodi melihat kesungguhan mahasis-
Apa visi yang menjadi dasar gerakan dan misi
wa dan membantu asal mahasiswa naik
yang ingin dicapai?
level dalam pengelolaan bencana. Melalui
EWA: Bagi prodi IPS gerakan berbagi "kursus" singkat manajemen bencana, saya
sebagai aplikasi mempelajari teori-teori yakin mereka mampu melaksanakan. Lagi
sosial, khususnya keempatian sosial yang pula, bagi Prodi IPS ini kesempatan yang
harus diaplikasikan mahasiswa. Sesung- tepat untuk menbeking kegiatan mahasis-
guhnya bukan hal baru. Sebab, setiap ada wa. Begitulah, kami bersepakat. Mahasis-
petaka sosial di Indonesia mahasiswa wa menyurvey, membuat rencana, ber-
Pendidikan IPS menggalang dana dan belanja sesuai apa yang diperlukan. Saya
menyalurkan. Nah, petaka banjir di Banua dan dosen-dosen membantu dengan
sesuatu yang tidak diduga-duga dan menghubungi teman-teman: saya me-WA

Edisi 01, Januari-Maret 2021 Majalah FKIP ULM │ 29


5 orang teman, ya lima orang saja, memberikan ruang kepada mahasiswa
semuanya bukan dari Kalsel: mohon untuk merdeka belajar. Kami menamakan
bantuan. Mereka membantu. Kenapa "laboratorium sosial", ya dalam galangan
membantu? mahasiswa-masyarakat dalam aksi nyata
Saya ingin mahasiswa mempunyai Redaksi: Saat terjadi bencana, seringkali aksi
bekal yang bagus atas keempatian sosial. peduli muncul secara spontan sehingga kadang
Ketika saya posting, respons teman-teman bisa mengurangi kepercayaan publik untuk
mencengangkan, sampai ada yang ditolak berdonasi. Apa kelebihan gerakan peduli yang
mengingat mahasiswa harus kuliah, dimotori mahasiswa daripada pihak lain,
mengutamakan hal pokok. Persediaan bisa terutama dalam menjaga kepercayaan donatur?
sampai tanggal 28 Februari cukup dari EWA: Kita buat rencana, lakukan aksi, kita
permulaan 17 Januari 2021. Intinya: laporkan, apakah melalui media sosial atau
memantapkan keempatian sosial mahasis- kepada yang berdonasi ... sederhana ...
wa Pendidikan IPS dengan malakukan. banyak orang baik di republik ini ... Nah,
Redaksi: Gerakan ini selaras dengan salah soal kelebihan apa yang dilakukan
satu kegiatan belajar dalam kebijakan MBKM, Pendidikan IPS kami tandaskan: Ini media
Merdeka Belajar Kampus Merdeka, yakni pembelajaran bagi mahasiswa ... bukan
proyek kemanusiaan. Apakah di Prodi IPS gagah-gagahan ... donator bersemangat.
sudah terbentuk kelompok-kelompok untuk Kami menolak 1000 paket setara Rp.150
menyambut kebijakan baru itu? juta. Kenapa? Mahasiswa berkewajiban
utama kuliah ... Donator OK.
EWA: Ya, kami mempunyai beberapa
divisi: Divisi Kebudayaan Sungai, Divisi Begitulah, kalau "diblejeti" agak susah juga
Pariwisata, Divisi Pembelajar, Divisi bisnis rasionalnya, tetapi saya melihat prinsip
dan divisi "Kemitraan Pendidikan IPS- "pembelajaran bagi mahasiswa" ... semua
Kecamatan Kertak Hanyar" ... Oh ya, kami kami didonasii Rendang Padang, produk
menggalang kerja sama mendirikan bergensi kuliner Nusantara 100 pack ... eit,
"Kelurahan Kemitraan" dan ini dimulai donator bilag: Tambah 1000 ya, biar
dari penelitian dosen bersama mahasiswa banyak yang merasakan ... It's a trust
sejak tahun 2019 di mana kami bekerja
Redaksi: Dalam gerakan Prodi IPS Peduli
sama dengan Pemko Banjarmasin meneliti Banjir tahun ini, berapa banyak titik yang
54 titik destinasi wisata yang menjadi dicapai? Apa dasar keputusan penetuan
skripsi mahasiswa dan tulisan di berbagai sasaran penyaluran?
jurnal.
EWA: Nah pada awalnya 20 titik, tetapi itu
Soal menyambut kebijakan baru, berkembang. Titik tersebut juga berkem-
kiranya selaras sebab, sejak awal kami bang. Ada survey. Misal, hari ini
sudah bekerjasma dengan berbagai pihak, (13/2/2021) kita ke Kurau, karena
bahkan dengan Kenfood di Jakarta dan berkolaborasi dengan Pemkab Tala, juga
berbagai perusahaan lainnya. Cocok saja Forum Rektor Indonesia, Dharma Wanita
apa yang kami gagas sebelumnya. ULM dan RBP. Menyangkut banyak orang.
Nah, soal gerakan berbagi, inti Survey mahasiswa sejak seminggu lalu,
rohnya dalam arti, berbagi dipahami dilapis dengan survey dosen. HIMA IPS
bukan dengan uang saja. Mahasiswa mengandeng Ormawa ULM. Senangnya
membantu kelurahan yang dalam bahasa melihat mereka berandengan berbagi,
kampus magang, ya itu berbagi. Begitu berempati. Untuk masyarakat lingkungan
juga aksi serupa. Dengan kata lain, ULM dan pegawai ULM terdampak,

30 │ Majalah FKIP ULM Edisi 01, Januari-Maret 2021


minggu lalu mengajak HIMA-HIMA Se- Redaksi: Setelah melihat dampak banjir
FKIP berbagi. Seru. secara lansung, pelajaran sosial apa yang bisa
ditarik agar bencana serupa bisa dihindari?
Intinya: menerapkan prinsip-prinsip
penelitian yang dipelajari mahasiswa di EWA: Wadoh ini masalah intinya: ke
bangku kuliah. Ternyata mahasiswa itu depan kita harus lebih arif bekehidupan
hebat. Dosen tidak dibenarkan mencam- dengan alam ... ini sebenarnya tema besar
puri urusan mahasiswa, termasuk dosen penelitian Prodi IPS sejak awal: Local
muda yang mendampingi di lapangan. wisdom yang kami kunci dengan
Dosen membantu. Cepat mereka belajar Ethnopedagogy. Hal praktisnya: kita
mengurus transportasi, mendatangi pe- memerlukan manajemen kebencanaan
tinggi Pemerintah Kabupaten dan Kota. yang menjawab, siap tidak siap harus siap.
Dosen memantau di belakang (tertawa) Kalau soal kerusakan alam dan hal
Redaksi: Apakah gerakan empati sosial seperti terkaitnya, bukan bidang dan garapan
ini bisa diangkat menjadi topik penelitian di Pendidikan IPS (tertawa). Perhatikan: kami
Prodi IPS? tidak memakai plastik, kami memakai
purun sebagai wadah. Itu pesan sosial
EWA: Ya, kami sedang melakukan, dan juga.
juga sebenarnya, ranah pengabdian
kepada masyarakat.

Prof. Ersis Warmansyah Abbas


Bersama Tim Prodi Pendidikan IPS Peduli

Edisi 01, Januari-Maret 2021 Majalah FKIP ULM │ 31


FKIP ULM
Unggul
Berdaya Saing
Berkarakter

16888
5 Alumni
281
14
Jurusan sampai Dosen
2020 Akreditasi 10 Prodi

A
Guru Besar
Dosen
Studi S3

88 10375 Jumlah 21
2277
mahasiswa Prodi
2020/2021
Mahasiswa Baru
2020/2021

Program studi berakreditasi A:


Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini ▪ Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik ▪ Pendidikan
Biologi ▪ Pendidikan Sosiologi Antropologi ▪ Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ▪ Pendidikan
Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi ▪ Pendidikan Sejarah ▪ Pendidikan Ekonomi ▪ Pendidikan Bahasa
Inggris ▪ Pendidikan Bimbingan Konseling

Program studi berakreditasi B:


Pendidikan IPA ▪ Pendidikan Ilmu Komputer ▪ Pendidikan IPS ▪ Pendidikan Teknologi Pendidikan ▪
Pendidikan Matematika ▪ Pendidikan Geografi ▪ Pendidikan Luar Biasa ▪ Pendidikan Guru Sekolah
Dasar ▪ Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ▪ Pendidikan Fisika ▪ Pendidikan Kimia

Program studi dalam proses akreditasi:


Pendidikan Profesi Guru

https://majalahfkipulm.com
majalah.fkip@ulm.ac.id
32 │ Majalah FKIP ULM Edisi 01, Januari-Maret 2021

Anda mungkin juga menyukai