(PENGARUH PENGGUNAAN
APLIKASI WHATSAPP TERHADAP
ETIKA KOMUNIKASI ANTAR
MAHASISWA DENGAN DOSEN DI
FAKULTAS DAKWAH DAN
KOMUNIKASI UNISNU JEPARA)
29 Desember 2017firdajeka
1. Manfaat Praktis
Peniliti berharap bahwa dengan adanya penelitian ini, mahasiswa
Fakultas Dakwah Unisnu Jepara dapat menumbuhkan etika
komunikasi yang lebih baik, supaya komunikasi antar mahasiswa
dengan dosen tetap terjaga.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur atau acuan pada
penelitian yang selanjutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik
dari penelitian yang sudah ada.
5. Kajian Pustaka
6. Landasan Teori
Aplikasi Whatsapp
Whatsapp merupakan aplikasi pesan instan yang terhubung pada
jaringan internet yang dapat dioperasikan pada smartphone
android, iphone, dan juga pada komputer. Whatsapp memiliki fungsi
yang hampir sama dengan aplikasi perpesanan pada ponsel terdahulu.
Pada awal tahun 2009, aplikasi whatsapp diciptakan oleh Ian
Koum seorang imigran Ukraina yang tinggal di Mountain View,
California.
WhatsApp menjadi aplikasi yang paling fenomenal dengan memiliki
pengguna yang paling banyak di dunia, aplikasi WhatsApp mengalahkan
aplikasi pesan Blackberry Messengger dan juga aplikasi pesan lainnya
dalam hal jumlah pengguna terbanyak di dunia.
Fitur-fitur Unggulan WhatsApp[3] :
Mengirim pesan teks
Mengirim foto dari galeri ataupun dari kamera
Mengirim video
Mengirimkan berkas-berkas kantor atau yang lainnya
Menelpon melalui suara, termasuk mengirim pesan suara yang dapat
didengarkan oleh penerima setiap saat.
Berbagi lokasi memanfaatkan GPS
Mengirimkan kartu kontak
WhatsApp juga mendukung beberapa emoticon, namun untuk
stiker, WhatsApp tergolong minimalis. Berbeda dengan LINE yang
lebih getol mengembangkannnya.
Di WhatsApp, pengguna juga dapat mengatur panel profilnya sendiri,
terdiri dari nama, foto, status serta beberapa alat pengaturan privasi
untuk melindungi profil dan juga alat bantuan untuk membackup
pesan, mengubah nomor akun dan melakukan
pembayaran. WhatsApp ini akan menjadi aplikasi berbayar setelah
setahun digunakan, biayanya hanya Rp 12.000 per tahunnya.
Pengguna juga dapat membantu teman dengan cara membayarkan
biaya berlangganan tersebut atas namanya.
Etika Komunikasi
Etika berasal dari kata latin Ethic, sedangkan dalam bahasa Gerik
Ethikos (a body of moral principle of value). Dengan
demikian ethic berarti kebiasaan, habit, custom.[4]Beberapa ahli juga
mengemukakan terkait definisi tentang etika antara lain:
1. Menurut William Benton, dalam Encyclopedia Britannica yang terbit
pada tahun 1972, bahwa etika merupakan studi yang sistematis dari
konsep-konsep nilai baik, buruk, harus, benar, salah, dan sebagainya
atau tentang prinsip-prinsip umum yang membenarkan kita dalam
penerapannya di dalam segala hal.
2. Menurut Louis O. Kattsoff, etika adalah cabang aksiologi yang pada
intinya membahas tentang perdikat baik dan buruk.
3. Menurut K. Bertens (1994), etika adalah ilmu yang membahas
tentang moralitas atau tentang manusia sejauh yang berkaitan dengan
moralitas.
Sebagai manusia yang diciptakan tuhan secara istimewa, maka etika
diperlukan dalam setiap kehidupan, khususnya dalam komunikasi.
Pertanyaan yang pasti muncul adalah mengapa kita perlu mempelajari
etika? Dalam menjawab pertanyaan yang demikian dibutuhkan kriteria
dan tafsiran yang bisa diajukan. Terlebih masalah pada etika ini
berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat yang beraneka ragam dan
tentunya akan berubah sesuai rentang dan waktunya.
Standar etika yang digunakan dalam penilitian meliputi teknik, isi, dan
tujuan komunikasi. Dalam membuat penilaian etika komunikasi
sebenarnya dapat dibuat berdasarkan pada pelaku komunikasi itu
sendiri, baik komunikator ataupun komunikannya. Kesadaran dalam
membuat penilaian secara etis berdasarkan pada suara hati atau
hati nuraninya.Suara hati adalah kesadaran akan kewajiban dan
tanggung jawab manusia sebagai manusia dalam situasi konkrit.[5]
Etika Komunikasi Massa
Etika komunikasi massa begitu penting untuk diperhatikan. Mengapa
demikian? Karena komunikasi massa itu berkaitan erat dengan banyak
pihak sehingga tidak terlepas dari etika.[6] Beberapa hal penting yang
berkaitan dengan etika seperti yang pernah dikemukakan oleh
Shoemaker dan Reese (1991), yakni :
1. Tanggung Jawab
2. Kebebasan Pers
3. Masalah Etis
4. Ketepatan dan Objektivitas
5. Tindakan Adil untuk Semua Orang
Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan, peneliti
menemukan beberapa penelitian yang membahas tentang etika
komunikasi melalui media massa :
Etika Komunikasi
Y
Penggunaan aplikasi whatsapp
X
Kerangka berfikir merupakan bentuk paradigma yang dapat
memberikan arah sehingga dapat dijadikan pedoman oleh peneliti.
Kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk
paradigma sederhana, yaitu menghubungkan variabel X ke variabel Y.
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan oleh peneliti
dalam pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan
dengan berbagai cara, yaitu dengan wawancara, observasi, kuesioner
(angket), dan studi dokument. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
penyebaran kuesioner kepada responden dalam rangka pengumpulan
data.
Kuesioner (Angket)
Kuesioner atau juga disebut angket menurut Dictionary of Psychology
(Chaplin, 1981) yang dikutip Kartono (1990:217) adalah satu set
pertanyaan yang berurusan dengan satu topik tunggal atau satu set topik
yang saling berkaitan dengan harus dijawab oleh subjek.[12] Responden
akan diberikan kuesioner (angket pertanyaan), dan akan diminta
kembali untuk menjawab pertanyaan yang ada. Kuesioner berisi data
diri responden secara lengkap meliputi, nama, alamat, semester, tahun
angkatan, dan isi dari kuesioner.
1. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan penggalian data yang dilakukan oleh peneliti
dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan akan menggunakan
metode statistik deskriptif dengan tabel frekuensi.
[1] Indah
Rahmayani, https://www.kominfo.go.id/content/detail/6095/indonesia-
raksasa-teknologi-digital-asia/0/sorotan_media, diakses pada hari
Selasa 7 november 2017, pukul 13.37 WIB.
[2] http://beritaaplikasi.com/index.php/2017/08/01/jumlah-pengguna-
whatsapp-dan-instagram-capai-250-juta-setiap-hari/ diakses pada hari
Selasa, 7 November 2017, pukul 13.42 WIB.
[3]https://www.google.co.id/amp/s/sahrulparawie.wordpress.com/
2016/08/14/makalah-tentang-whatsapp/amp/ diakses pada hari Selasa, 7
November 2017 pukul 23.18 WIB
[4] Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa (Jakarta: Rajawali Pers,
2009). Hal. 242.
[5] Kismayati El Karimah dan Uud Wahyudin, Filsafat dan Etika
Komunikasi (Bandung: Widya Padjadjaran, 2010). Hal. 75
[6] Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa (Jakarta: Rajawali Pers,
2009). Hal. 252.
[7] Burhan Bungin, metode penelitian kuantitatif, (jakarta:PT. Kencana,
2005). Hal. 85.
[8] Ardial, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014). Hal. 357
[9] Ardial, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014). Hal. 336.
[10] Ardial, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2014). Hal. 336.
[11] Burhan Bungin, metode penelitian kuantitatif, (jakarta:PT.
Kencana, 2005). Hal 115
[12] Ardial, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2014). Hal. 379.
[13] https://metlitblog.wordpress.com/2016/11/25/pengertian-analisis-
data-menurut-ahli/, diakses pada hari Rabu 8 November 2017, pukul
01.15. WIB.
Iklan
Report this ad
Report this ad
Bagikan ini:
Twitter
Facebook
Google
Terkait
KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM ORGANISASI BEM (BADAN EKSEKUTIF
MAHASISWA) FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI DAN UNIT KEGIATAN
KEMAHASISWAAN LPM (LEMBAGA PERS MAHASISWA) FOKUS DI UNISNU
JEPARAdalam "Artikel"
Pengertian, Konsep, dan Dasar-Dasar Jurnalistik Dakwahdalam "MAKALAH"
Makalah Ilmu Muhkam Mutasyabihdalam "MAKALAH"
Dengan kaitkata Pengetahuan
Diterbitkan oleh firdajeka
IG @firdajeka FB Firda Jeka Twitter @FJalkamaliyah Lihat semua pos milik firdajeka