Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 501

Vol. 2 No. 3, September 2021

Aspek Hukum Perjanjian Pembiayaan Sewa Guna Usaha (LEASING)

Tajuddin Noor1, Masnun2, Kurnia Ganda Putri3


Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara
1
tajuddinhasy@yahoo.com, 2masnun@fh.uisu.ac.id, 3 kurnianasution0@gmail.com

Abstrak

Di Indonesia dikenal adanya lembaga keuangan baik lembaga keuangan Bank maupun Lembaga
Keuangan Bukan Bank. Selain dari kedua lembaga ini dikenal pula lembaga pembiayaan yaitu Badan
Usaha yang melakukan kegiatan usaha dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal. Lembaga
Pembiayaan dalam menjalankan kegiatan usahanya salah satunya dilakukan ole perusahaan
pembiayaan. Salah satu dari perusahaan pembiayaan ini bentuknya adalah sewa guna usaha atau
yang lebih dikenal dengan Leasing. Lembaga pembiayaan dan perusahaan pembiayaan saat ini diatur
dengan Peraturan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan dan Peraturan
Menteri Keuangan RI Nomor 84/PMK.012/2006 Tentang Perusahaan Pembiayaan. Tim Pengabdian
Kepada Masyarakat Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara melakukan kegiatan
Penyuluhan Hukum Kepada Masyarakat Desa Suka Beras Kecamatan Perbaungan Kabupaten
Serdang Bedagai. Salah satu materi yang disampaikan adalah tentang aspek hukum perjanjian
pembiayaan leasing. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman tentang hukum pembiayaan
leasing kepada masyarakat Desa Suka Beras Kecamatan Perbaungan Khususnya menyangkut hak
dan kewajiban serta perlindungan hukum kepada masyarakat yang terikat sebagai Debitur
(Konsumen) pada perjanjian pembiayaan leasing dengan perusahaan leasing agar masyarakat tidak
dirugikan jika terjadi masalah hukum selama berlangsungnya perjanjian pembiayaan leasing.

Key Words : Perjanjian , Pembiayaan, Leasing

ABSTRACT

In Indonesia, there are known financial institutions, both bank financial institutions and non-bank
financial institutions. Apart from these two institutions, there are also financing institutions, namely
Business Entities that carry out business activities in the form of providing funds or capital goods. One
of the Financing Institutions in carrying out their business activities is carried out by financing
companies. One of these financing companies is in the form of leasing or better known as Leasing.
Financing institutions and finance companies are currently regulated by Presidential Regulation No. 9
of 2009 concerning Financing Institutions and Regulation of the Minister of Finance of the Republic of
Indonesia No. 84/ PMK.012/ 2006 Regarding Financing Companies. The Community Service Team,
Lecturers of the Faculty of Law, Islamic University of North Sumatra conducted Legal Counseling for
the Village Community of Suka Beras Village, Perbaungan District, Serdang Bedagai Regency. One
of the materials presented was about the legal aspects of the leasing financing agreement. The aim is
to provide an understanding of the law on leasing financing to the people of Suka Beras Village,
Perbaungan District, especially regarding the rights and obligations as well as legal protection to the
community who are bound as debtors (kunsumen) in the leasing financing agreement with the leasing
company so that the community is not harmed if there are legal problems during the course of the
lease. leasing agreement.

Key Words : Agreement, Financing, Leasing.

I. Pendahuluan menyewa. Tetapi kemudian dalam dunia


bisnis berkembanglah sewa menyewa dalam
A. Latar Belakang bentuk khusus yang di sebut leasing atau
Isilah Leasing sebenarnya berasal dari kadang kadang di sebut sebagai lease saja
kata lease yang berarti sewa dan telah berubah fungsinya menjadi salah
menyewa,karena memang dasarnya leasing satu jenis pembiayan. Dalam Bahasa
adalah sewa menyewa. Jadi leasing
merupakan suatu bentuk derivatif dari sewa
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 502
Vol. 2 No. 3, September 2021

Indonesia leasing sering di istilahkan dengan dengan disertai adanya hak opsi, yaitu untuk
sewa guna usaha.1 membeli atau memperpanjang sewa.5

Menurut Amin Wijaya Tunggal dan Arif Kegiatan Sewa guna Usaha (Leasing)
Johan Tunggal bahwa bila ditinjau dari segi dilakukan dalam bentuk pengadaan barang
hukum dalam Undang-Undang Kita Kitab modal bagi penyewa guna usaha (Lessee)
Undang-undang Hukum Perdata dengan baik dengan maupun tanpa hak opsi, yaitu
berpegang kepada ketentuan umum hukum untuk membeli barang tersebut. Oleh karena
Perikatan maka Leasing itu merupakan itu leasing dibedakan menjadi dua bentuk
perjanjian, yaitu perjanjian untuk pembiayaan yakni Finance lease dan Operating lease.
atau pengadaan barang-barang modal yang
diperlukan oleh suatu perusahaan.Dimana Leasing dalam Finance lease adalah
masing-masing pihak dalam mengikatkan diri leasing yang pada diri penyewa Guna Usaha
tentunya menghendaki adanya kepastian terdapat hak opsi diakhir masa sewa, yakni
hukum sehingga para pihak yang terlibat hak untuk memiliki objek leasing diakhir masa
dalam perjanjian leasing ini tentunya tidak ada sewa dengan membayar sejumlah uang
yang dirugikan. Maka disinilah kegunaannya sesuai dengan perjanjian,sedangkan Leasing
dengan dibuatnya perjanjian oleh para pihak, dalam bentuk Operating leasee adalah
dan sebagai sumbernya adalah Pasal 1233 Leasing tanpa hak opsi setelah masa
KUHPerdata.2 menyewa selesai maka objek leasing wajib
dikembalikan kepada pihak Lessor.6
Sebagai suatu Perjanjian, Leasing tidak
ada diatur secara khusus dalam buku ke III Pada prinsipnya dalam sistem
pembiayaan leasing terdapat para pihak yaitu:
Hukum Perikatan KUHPerdata. Leasing
keberadaannya ada ditengah-tengah 1. Lessor, yaitu merupakan pihak yang
masyarakat sebagai suatu perjanjian tidak memberikan pembiayaan dengan cara
bernama didalam KUHPerdata. leasing kepada pihak yang
membutuhkannya. Dalam hal ini Lessor
Abdul Kadir Muhammad mengatakan bisa merupakan perusahaan pembiayaan
bahwa Perjanjian Tidak Bernama adalah yang besifat “multi finance“ tetapi dapat
perjanjian yang tidak memiliki nama tertentu juga perusahaan yang khusus bergerak di
dan jumlahnya tidak terbatas.3 bidang leasing.

Mariam Darus Badrulzaman mengatakan 2. Lessee ini merupakan pihak yang


bahwa Perjanjian Leasing sebagai salah satu memerlukan barang modal,yang di biayai
bagian dari Perjanjian Pembiayaan diletakkan oleh Lessor dan di peruntukan kepada
pada bagian perjanjian bernama diluar Lessee.
KUHPerdata-Dagang.4
3. Supplier yaitu merupakan pihak yang
Salim Hs memberikan defenisi tentang menyediakan barang modal yang menjadi
Leasing yaitu Leasing merupakan kontrak objek
Sewa menyewa yang dibuat antara pihak
leasing, yang di bayar oleh Lessor
Lessor dengan Lessee, dimana pihak Lessor
kepada supplier untuk kepentingan Lessee .
menyewakan kepada Lessee barang-barang
produksi yang harganya mahal, digunakan Pada perjanjian pembiayaan leasing
oleh Lessee, dan pihak Lessee berkewajiban asas kebebasan berkontrak dan asas
untuk membayar harga sewa sesuai dengan konsensualisme di jadikan sebagai dasar
kesepakatan yang dibuat antara keduanya pedoman dalam merumuskan isi dari
perjanjian pembiayaan leasing yang akan
mengikat para pihak dalam masa

1 4
Munir Fuady, Hukum Tentang Lembaga Pembiayaan ( Mariam Darus Badrulzaman,Aneka Hukum Bisnis
Dalam Teori dan Praktek ), Penerbit Citra Aditya Bakti, ,Alumni Bandung,1994,hal. 67
5
Bandung, 1999,hal.7 Salim HS,Perkembangan Hukum Kontrak Innominat di
2
Amin Wijaya Tunggal dan Arif Johan Tunggal, Aspek Indonesia,Penerbit Sinar Grafika,Jakarta,2003,hal. 141
6
Yuridis Dalam Leasing , Penerbit Rineka Khotibul Umam,Hukum Lembaga Pembiayaan,
Cipta,Jakarta,1994,hal. 3 Penerbit Pustaka Yustisia, Yogyakarta, 2010,hal. 11
3
Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia
,Penerbit Citra Aditya Bakti,Bandung,2010,hal. 297
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 503
Vol. 2 No. 3, September 2021

pelaksanaan perjanjian pembiayaan leasing (lease) selama jangka waktu tertentu


tersebut berdasarkan pembayaran secara
angsuran .
Dalam bentuk peraturan perundang -
undangan ada beberapa yang dapat di B . Jaminan Hutang dalam Leasing
jadikan pedoman dalam kegiatan leasing
yaitu Pada pembiayaan leasing memerlukan
jaminan jaminan tertentu agar dana yang
1. Keputusan Presiden RI Nomor 61 tahun telah di keluarkan oleh Lessor di tambah
1988 tentang lembaga pembiayaan Pasal dengan keuntungan keuntungan tertentu
1 ayat (9) yaitu : Perusahaan sewa guna dapat di terima kembali oleh Lessor. Dalam
usaha (leasing company) adalah badan leasing barang modal yang menjadi objek
usaha yang melakukan usaha perjanjian pembiayaan menjadi jaminan
pembiayaan, dalam bentuk penyediayaan hutang dalam jaminan pembiayaan tersebut.
barang modal baik secara finance lease
maupun operating lease untuk digunkan Di dalam praktek berbagai kemungkinan
oleh penyewa guna usaha selama jangka bisa terjadi yang menyebabkan kedudukan
waktu tertentu berdasarkan pembayaran Lessor tidak seaman yang di perkirakan
secara berkala. semula. Misalnya Lessee mengalihkan
2. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor barang lesing kepada orang lain tanpa
1169/KMK.01/1991 tentang kegiatan sepengetahuan Lessor atau Lessee tidak
sewaguna usaha (leasing), Pasal 1 ayat mau mengembalikan barang leasing secara
(1): baik baik, walaupun Lessee telah dalam
keadaan wanprestasi, atau harga dari barang
Sewa guna usaha leasing adalah kegiatan leasing turun karena sebab sebab yang tidak
pembiayaan dalam bentuk penyediaan di antisipasi sebelumnya, dan berbagai
barang modal baik secara sewa guna masalah lainnya
usaha dengan hak opsi (finance lease)
maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi Jaminan jaminan hutang untuk leasing
(operating lease) untuk di gunakan oleh yang sering kali di praktekan dalam leasing
lease selama jangka waktu tertentu dapat di kategorikan sebagai berikut :
berdasarkan pembayaran secara berkala. 1.Jaminan Utama
3. Peraturan Menteri Keuaangan no Jaminan utama pada transaksi leasing
84/PMK.012/2006 tentang perusahaan adalah keyakinan dari Lessor bahwa Lessee
pembiayaan, Pasal 1 huruf c disebutkan : akan dan sanggup membayar kembali cicilan
Sewa guna usaha (leasing) adalah sebagai mana mestinya.
kegiatan pembiayaan dalam bentuk 2. Jaminan Pokok
penyediaan barang modal baik secara
sewa guna usaha dengan hak opsi Jaminan pokok ini berupa barang modal
(finance lease) maupun sewa guna usaha hasil pembelian dari transaksi leasing itu
tanpa hak opsi (operating lease) untuk di sendiri.
gunakan oleh penyewa guna usaha
3. Jaminan Tambahan
(lease) selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran sewa angsuran. Jaminan tambahan dapat berupa baik
jaminan kebendaan seperti Fidusia, (atas
4. Peraturan Presiden RI No 9 tahun 2009
barang leasing atau bukan) gadai saham,
tentang Lembaga Pembiayaan, Pasal 1
bahkan mungkin juga hipotik jika hal tersebut
ayat 5 menyebutkan:
atas benda tetap.
Sewa guna usaha (leasing) adalah
C. Fidusia Sebagai Jaminan Tambahan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No. 42
sewa guna usaha dengan hak opsi Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia
(finance lease) maupun sewa guna usaha dijumpai pengertian Fidusia, Fidusia adalah
tanpa hak opsi (operating lease) untuk di Pengalihan Hak Kepemilikan atas dasar
gunakan oleh penyewa guna usaha
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 504
Vol. 2 No. 3, September 2021

kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda Atas dasar inilah perlu dilakukan penyuluhan
yang hak kepemilikannya yang diadakan hukum kepada masyarakat agar dapat
tersebut tetap dalam penguasaan pemilik mengetahui hak-hakanya dan juga
benda itu. kewajibannya ketika terkait dalam suatu
perikatan melalui perjanjian pembiayaan
Menurut Salim HS yang diartikan Leasing. Adapun masyarakat yang mendapat
adengan Pengalihan hak kepemilikan adalah penyuluhan hukum melalui Pengabdian
pemindahan hak kepemilikan dari pemberi Kepada Masyarakat itu adalah Masyarakat
Fidusia kepada penerima Fidusia atas dasar Desa Suka Beras, Kecamatan Perbauangan,
kepercayaan dengan syarat bahwa benda Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi
yang menjadi objeknya tetap berada di tangan Sumatera Utara.
pemberi Fidusia. 7
2. Letak Geografis
Dalam suatu kontrak leasing oleh Lessor
sering di mintakan jaminan tambahan berupa Secara geografis Desa Suka Beras
fidusia atas barang leasing tersebut. merupakan areal persawahan dan penghasil
Tujuannya adalah agar barang leasing batu bata ketinggian tanah dari permukaan
tersebut dapat di eksekusi dengan cara laut 3 meter ,banyaknya curah hujan 90%
fidusia jika Lessee tidak dapat memenuhi daerah ini termasuk dataran rendah dengan
kewajibannya atau wanprestasi. Pengaturan suhu udara rata-rata 29 °C .Jarak dari pusat
fidusia ini dalam perjanjian pembiayaan pemerintahan kecamatan 10 KM dan jarak
leasing dapat bersatu dalam kontrak leasing dari Ibu Kota Kabupaten 30 KM. Secara
dan dapat juga di buat akta tersendiri untuk administratif Desa Suka Beras terletak
fidusia ini terutama jika menyangkut dengan diwilayah kecamatan Perbaungan Kabupaten
leasing barang yang harganya mahal Serdang Bedagai dengan posisi dibatasi oleh
wilayah desa-desa tetangga . Disebelah utara
Jaminan fidusia adalah hak jaminan atas berbatasan dengan Desa Pematang Kasih /
benda bergerak baik yang berwujud maupun Pematang Tatal di sebelah barat berbatasan
yang tidak berwujud dan benda tidak bergerak dengan Cinta Air dan Ara Payung Di sisi
khususnya bangunan yang tidak dapat di Selatan bertbatasan dengan Desa Lidah
bebani dengan hak tanggungan sebagai Tanah/ Suka Beras sedangkan di sisi Timur
mana di maksud dalam Undang Undang No 4 berbatasan dengan Desa Lidah Tanah. Jarak
Tahun 1996 tentang hak tanggungan yang tempuh Desa Suka Beras ke Ibu Kota
tetap berada dalam penguasaan pemberi Kecamatan (Kec. Perbaungan) adalah 10 KM,
fidusia sebagai agunan bagi pelunasan utang yang dapat ditempuh dengan waktu 15 menit
tertentu yang memberikan kedudukan yang di dengan kendaraan bermotor. Sedangkan
utamakan kepada penerima fidusia terhadap jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 30
kreditur lainnya . KM,yang dapat ditempuh dengan waktu
Pada kenyataannya ditengah sekitar 30 menit.
masyarakat khusus konsumen yang terikat 2.1. Kondisi Geografis
pada Perjanjian Pembiayaan leasing masish Desa Suka Beras terletak didataran
banyak yang belum mengetahui tentang tinggi dengan ketinggian ± 15 meter diatas
Aspek Hukum Dari Pembiayaan leasing ini. permukaan laut dengan suhu rata-rata
Hal ini berakibat banyak terjadi persoalan berkisar 30 °C dengan curah hujan rata-rata
hukum yang timbul dan menimbulkan berkisar 22 mm/tahun.
kerugian bagi pihak Lessor maupun Lessee. Desa Suka Beras mempunyai batas-
Bagi Lessee akan menimbulkan kebingungan batas wilayah sebagai berikut :
khususnya bagaimana langkah hukum yang • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa
harus dilakukannya untuk penyelesaian kasus lubuk Dendang, Pematang Kasih.
yang timbul dari hubungan pembiayaan
• Sebelah Selatan berbatasan dengan
Leasing dengan Lessor.
Pasar Bengkel.

7
Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan di
Indonesia, PT Raja Grafindo Persada,Jakarta,2012,hal.
56
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 505
Vol. 2 No. 3, September 2021

• Sebelah Timur berbatasan dengan Lidah Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan


Tanah. 1. Wiraswasta = 278 Orang
• Sebelah Barat berbatasn dengan Cinta Air 2. Petani = 145 Orang
3. Buruh Tani = 720 Orang
Jarak Desa Suka Beras dengan : 4. Pegawai Negeri = 10 Orang
• Ibu Kota Propinsi Sumatera Utara (Medan) 5. Pedagang = 572 Orang
± 47 KM 6. Dan lain-lain = 175 0rang
• Ibu Kota Kabupaten Serdang Bedagai (Sei ____________________________________
Rampah) ± 18 KM Jumlah = 1.200 Orang
• Ibu kota Kecamatan ± 11KM
Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
2.2 Pemerintahan 1. Islam = 1186 Orang
1. Desa Suka Beras terdiri dari : 2. Kristen = 4 Orang
- Kepala Desa 3. Katolik = - Orang
- Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
2. Pemerintahan Suka Beras meliputi : Jumlah Penduduk Berdasarkan
- Kepala Desa Pendidikan
- Sekretaris Desa 1. Sarjana /Diploma 4= 38 Orang
- Kepala-kepala kasi: 2. SLTA /Sederajat = 521 Orang
• Kasi Keuangan 3. SLTP/Sederajat = 169 Orang
• Kasi Pelayanan, Kesejahteraan 4. SD/Sederajat = 200 Orang
5. TK/ PAUD = 25 Orang
• Kasi Pemerintahan
• Kasi Umum, Perencanaan
Berdasarkan Suku Dominan
3. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
1. Melayu = 45 Orang
terdiri dari :
2. Batak/Mandailing = 4 Orang
• 5 (lima) orang BPD yang telah mendapat
3. Jawa = 206 Orang
pengesahan dari Bupati Serdang
4. Kalimantan = 945 Orang
Bedagai.
__________________________________
• 4 Lembaga Kemasyarakatan Desa Jumlah = 1200 Orang
meliputi :
- LKMD Jenis Bangunan Rumah
- Tim Penggerak PKK 1. Permanen = 76 Unit
- Karang Taruna 2. Semi Permanen = 87 Unit
- PP 3. Tidak Permanen = 69 Unit
- HKTI 4. Tidak layak Huni = 25 Unit
____________________________________
2.3 Penduduk Jumlah = 257 Unit
Penduduk Desa 1200 jiwa sampai
bulan Februari 2021, merupakan jumlah Tempat Ibadah
kepala keluarga sebanyak 315 KK. Dengan 1. Mesjid = 1 Unit
luas pemukiman 50 Ha. Dengan perincian
2. Musholla = 1 Unit
penggunaan lahan pertanian sawah 175 3. Gereja ( Kristen ) = -
Ha,lahan pertanian bukan sawah 15 Ha. 4. Gereja ( Katolik ) = -
Rincian :
Jumlah Sekolah
Jumlah KK : 314 KK 1. TK/PAUD = 1 Unit
Laki-laki : 502 Jiwa 2. SD Negeri = 1 Unit
Perempuan : 698 Jiwa 3. SMP/ Sederajat = 1 Unit
_____________________________
Jumlah Penduduk : 1200 Jiwa 2.4 Potensi Desa
a. Pertanahan
Sumber Air Bersih penduduk adalah berasal - Tanah Sawah irigasi 225 Ha
dari Pompa Listrik ,kepadatan Penduduk rata-
rata ± 32 %.
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 506
Vol. 2 No. 3, September 2021

b. Peternakan dan pemberian makanan tambahan dan


1. Kerbau = 10 Ekor penyuluhan kesehatan.
2. Babi = - Ekor
3. Ayam = 1200 Ekor 2.5 Kondisi Sosial Ekonomi
4. Bebek = 3000 Ekor Pada umumnya pendidikan yang
5. Kambing = 75 Ekor ditamatkan oleh sebagian sbesar penduduk
6. Lembu = 2 Ekor desa ini adalah SD dan SLTP. Namun
demikian sejak tahun 2000an mulai banyaka
2.5 kondisi Sosial Budaya penduduk yang mengenyam pendidikana
Kehidupan masyarakat Desa Suka Beras SLTA,bahkan diperguruan Tinggi .
sangat kental dengan tradisi-tradisi Meningkatnya taraf pendidikana ini
peninggalan leluhur. Upacara-upacara adat dikarenakan kesadaran pola piker dan
yang berhubungan dengan siklus hidup peningkatan kemampuan ekonomi penduduk
manusia (lahir–dewasa /berumah tangga – untuk menyekolahkan anak-anaknya,
mati), seperti upacara kelahiran, khitanan, terutama para penduduk yang menetap di
perkawinan dan upacara-upacara yang Suka Beras.
berhubungan dengan kematian ,selalu Sebagian Besar penduduk Desa Suka
dilakukan oleh warga masyarakat. Beras bermata pencaharian sebagai buruh
Kegotong royongan masyarakat masih tani,sebagian lainnya bekerja sebagai buruh
kuat. Kebiasaan menjenguk orang sakit bangunan, penggalas buah,berdagang,dan
(tetangga atau sanak famili) masih dilakukan sebagian terkecil sebagai pegawai negeri.
oleh masyarakat. Biasanya ketika menjenguk Sebagian jumlah bangunan rumah
orag sakit, bukan makanan yang dibawa, penduduk masih berupa bangunan
tetapi mereka mengumpulkan uang bersama- nonpermanent, sedangkan sebagian lainnya
sama warga untuk kemudian disumbangkan sudah permanen. Keadaan ini menunjukkan
kepada si sakit untuk meringankan beban kesejahteraan ekonomi penduduk desa yang
biaya. Kebiasaan salaing membantu belum merata.
memperbaiki rumah atau membantu tetangga
yang mengadakan perhelatan juga masih 2.6 Sarana dan Prasarana
dilakukan. Semua itu menggambarkan bahwa
Di Dea Suka Beras telah terhubung
hubungan ketetanggaan di desa ini masih
dengan daerah lain melalui jalan desa.
erat/kuat.
Keadaaan jalan desa secara umum cukup
Kesenian yang paling disukai oleh warga baik tetapi jika musim hujan tiba dibeberapa
desa ini adalah kesenian daerah seperti tempat mengalami kerusakan jalan.
kasidah, Marhaban, dan Nasid. Namun Penerangan jalanpun sangat minim. Sarana
belakangan ini para pemuda cenderung lebih transportasi yang paling banyak digunakan
menyukai musisk dangdut dan music-musik warga masyarakat adalah sepeda motor.
modern lainnya. Kelompok-kelompok Didesa ini belum ada sarana transportasi
kesenian tradisional tampak mulai mengendor umum seperti Bus,mikrolet atau sejenisnya.
kegiatannya,sedangkan kelompok-kelompok Jaringan listrik dari PLN sudah tersedia di
kesenian modern (band dan keybord) tampak desa ini
bermunculan.
B. Pihak Yang dilibatkan
Kondisi kesehatan masyarakat tergolong
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian
cukup baik terutama setelah adanya
Kepada Masyarakat melibatkan beberapa
Puskesmas dan Polindes. Namun demikian
pihak diantaranya :
pada musim-musim tertentu warga
masyarakat sering mengalami gangguan 1. Kepala Desa Suka Beras Kecamatan
kesehatan terutama ISPA ( nfeksi Saluran Perbaungan Kabupaten Serdang
Pernafasana Akut). Keberadaan Balita Bedagai beserta perangkat desa
Kurang gizi sudah mulai berkurang, selaras 2. Kepala Dusun yang ada di Desa Suka
dengan semakin baiknya perekonomian Beras Kecamatan Perbaungan
masyarakat. Karena digalakkannya Posyandu
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 507
Vol. 2 No. 3, September 2021

3. Masyarakat yang ada di Desa Suka keinginan masyarakat yang datang untuk
Beras Kecamatan Perbaungan mengikuti penyuluhan hukum tentang aspek
4. Tim dari Fakultas Hukum Universitas hukum perjanjian pembiayaa leasing. Hal ini
Islam Sumatera Utara yang berjumlah 3 tentu akan dapat meningkatkan pemahaman
Orang terdiri dari 2 Orang Dosen dan 1 masyarakat dilingkungan Desa Suka Beras
orang mahasiswa. Kecamatan Perbaungan yang disampaikan.
Banyak pertanyaan yang diajukan oleh
Penyuluhan hukum dan persiapan masyarakat peserta penyuluhan hukum
dilapangan dilaksanakan dengan kepada Tim PKM sebagai nara sumber
berkoordinasi kepada kepala desa terkait menyangkut materi yang disampaikan.
teknis pelaksanaan kegiatan untuk Hasilnya dapat dilihat kemampuan berfikir
terlaksananya Pengabdian Kepada kritis para peserta untuk melihat dan menilai
Masyarakat dengan baik tanpa adanya persolan-persoalan yang timbul dari
kendala. Dari koordinasi dan musyawarah Perjanjian Pembiayaan Leasing. Masyarakat
yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Kepada selaku pihak konsumen (debitur) dalam
Masyarakat dengan Kepala Desa beserta perjanjian pebiayaan leasing dapat
perangkatnya disepakati bahwa: mengetahui apa yang menjadi hak dan
1. Pelaksanaan kegiatan PKM oleh dosen kewajiban hukumnya serta langkah-langkah
dilaksanakan selama 2 hari yaitu Hari upaya hukum yang akan dilakukan jika terjadi
Selasa dan Rabu Tanggal 6 dan 7 April hal-hal yang tidak sesuai dengan perjanjian
2021. yang telah disepakati dalam perjanjian.
2. Kegiatan PKM oleh Dosen dilaksanakan C. Luaran Kegiatan
bertempat di Balai Desa Suka Beras
Kecamatan Perbaungan. Luaran Kegaiatan yang diharapkan dari
3. Tim PKM mendapat kesempatan untuk PKM dalam bentuk Penyuluhan Hukum ini
memberikan penyuluhan Hukum pada adalah diharapkan masyarakat dilingkungan
Hari pertama Selasa Tanggal 6 April Desa Suka Beras Kecamatan Perbanungan
2021 dengan judul Aspek Hukum Kabupaten Serdanag Bedagai meningkat
Perjanjian Pembiayaan Leasing. Pemahamannya tentang hukum yang berlaku
terkait perjanjian pembiayaan leasing, SOP
II. Pelaksanaan Kegiatan dan Laporan PKM.
A. Model Pelaksanaan Kegiatan III. Tindak Lanjut
Model pelaksanaan kegiatan PKM A. Rancangan Kegiatan Selanjutnya
dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan
Hukum tentang Aspek Hukum Perjanjian Setelah dilaksanakannya kegiatan PKM
Pembiayaan Leasing. Materi Penyuluhan di Desa Suka Beras Kecamatan Perbaungana
Hukum ini dilaksanakan di Balai Desa Suka Kabupaten Serdang Bedagai, kemudian
Beras Kecamatan Perbaungan oleh Tim dilakukan observasi dan evaluasi dari Tim
PKM. Adapun masyarakat yang diberikan PKM. Tim PKM berpendapat bahwa perlu
penyuluhan hukum adalah masyarakat yang adanya tindakan yangb berkelanjutan untuk
berada di dalam Desa Suka Beras Kecamatan pelaksanaan kegiatan PKM di Desa Suka
Perbaungan. Setelah Tim PKM Beras khususnya tentang Perjanjian
menyampaikan materi penyuluhan hukum Pembiayaan Leasing. Tindakan berkelanjutan
kepada masyarakat selanjutnya diberikan ini dilakukan dalam jumlah peserta yang
sesi Tanya jawab untuk mengetahui bertambah melibatkan seluruh elemen yang
pemahaman masyarakat peserta PKM ada dimasyarakat di Desa Suka Beras
tentang materi yang disampaikan.. Kecamatan Perbaungan dan juga jumlah
waktu kegiatan pelaksanaannya. Tujuannya
B. Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan adalah supaya masyarakat yang berdomisili di
Pelaksanaan kegiatan PKM di Desa Desa Suka Beras semakin meningkat
Suka Beras Kecamatan Perbaungan pemahamannya tentang hukum khususnya
Kabupaten Serdang Bedagai yang pemahaman tentang hak dan kewajiban para
dilaksanakan selkama 2 hari dapat dikatakan pihak dalam perjanjian pembiayaan Leasing
berjalan efektif. Keadan ini dapat dilihat dari
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 508
Vol. 2 No. 3, September 2021

B. Skema Keberlanjutan kegiatan B. PERUNDANG- UNDANGAN

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Kepres Nomor 61 Tahun 1998 Tentang


Lembaga Pembiayaan

Perpres Nomor 9 Tahun 2009 Tentang


Lembaga Pembiayaan

Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor


1169/KMK.01/1991 TentangKegiatan
Sewa Guna Usaha (leasing)

Peraturan Menteri Keuangan Nomor


84/PMK.012/ 2006 Tentang
Perusahaan Pembiayaan.

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perdata


Indonesia, Penerbit Citra Aditya Bakti,
Bandung,2010

Amin Wijaya Tunggal dan Arif Johan Tunggal,


Aspek Yuridis Dalam Leasing , Penerbit
Rineka Cipta,Jakarta,1994

Khotibul Umam, Hukum Lembaga


Pembiayaan, Penerbit Pustaka
Yustisia, Yogyakarta, 2010

Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum


Bisnis, Alumni Bandung,1994

Munir Fuady, Hukum Tentang Lembaga


Pembiayaan (Dalam Teori dan
Praktek), Penerbit Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1999

Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan di


Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2012,

Salim HS, Perkembangan Hukum Kontrak


Innominat di Indonesia, Penerbit Sinar
Grafika, Jakarta, 2003

Anda mungkin juga menyukai