Anda di halaman 1dari 5

II.

D Sediaan Farmasi

Penggolongan sediaan farmasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan

keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi yang terdiri dari

obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, obat wajib apotek serta obat Narkotika

dan Psikotropika.

1. Obat Bebas

Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada kemasan

ditandai dengan lingkaran hitam, mengelilingi bulatan berwarna hijau. Dalam

kemasan obat disertakan brosur yang berisi nama obat, nama dan isi zat berkhasiat,

indikasi, dosis, aturan pakai, efek samping, nomor batch, nomor registrasi, nama dan

alamat pabrik, serta cara penyimpanannya. Contoh obat bebas antara lain:

paracetamol, vitamin c dll.

Berikut ini adalah penandaan dari obat bebas:

Gambar1. Penandaan obat bebas

2. Obat Bebas Terbatas (W: Warschuwing) (4)

Obat bebas terbatas adalah obat untuk mengobati penyakit ringan yang dapat

dikenali oleh penderita sendiri. Obat bebas terbatas termasuk obat keras dimana pada

setiap takaran yang digunakan diberi batas dan pada kemasan ditandai dengan

lingkaran hitam mengelilingi bulatan berwarna biru disertai tanda peringatan P.No.1

sampai P.No. 6 dan harus ditandai dengan etiket atau brosur yang menyebutkan nama

obat yang bersangkutan, daftar bahan berkhasiat serta jumlah yang digunakan, nomor

batch, tanggal kadaluwarsa, nomor registrasi, nama dan alamat produsen, petunjuk
penggunaan, indikasi, cara pemakaian, peringatan serta kontraindikasi. Contoh obat

bebas terbatas antara lain: combantrin (pirantel pamoat), CTM,

Berikut ini adalah penandaan terhadap obat bebas terbatas beserta etiketnya

dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.

Gambar2. Penandaan obat bebas terbatas

P. No.1 P. No. 2
Awas! Obat Keras Awas! Obat Keras
Bacalah aturan memakainya Hanya untuk kumur, jangan ditelan

P. No. 3 P. No. 4
Awas! Obat Keras Awas! Obat Keras
Hanya untuk bagian luar badan Hanya untuk dibakar

P. No. 5 P. No. 6
Awas! Obat Keras Awas! Obat Keras
Tidak boleh ditelan Obat wasir jangan ditelan

Gambar3.Berbagai macam penandaan peringatan pada obat bebas terbatas.

3. Obat Keras (G)

Obat keras adalah obat yang hanya boleh diserahkan dengan resep dokter,

dimana pada bungkus luarnya diberi tanda bulatan dengan lingkaran hitam dengan

dasar merah yang didalamnya terdapat huruf “K” yang menyentuh garis tepi. Obat
yang masuk kedalam golongan obat keras ini adalah obat yang dibungkus sedemikian

rupa yang digunakan secara parenteral, baik dengan cara suntikan maupun dengan

cara pemakaian lain dengan jalan merobek jaringan, obat baru yang belum tercantum

dalam kompendial/farmakope terbaru yang berlaku di Indonesia serta obat-obat yang

ditetapkan sebagai obat keras melalui keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia. Contoh obat keras antara lain: asam mefenamat, captopril, antibiotik dll.

Berikut ini adalah penandaan untuk obat keras

Gambar 5.Penandaan obat keras

4. Obat Wajib Apotek (OWA) (15)

Obat wajib apotek (OWA) adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep

dokter oleh apoteker kepada pasien di apotek. Peraturan mengenai obat wajib apotek

dibuat untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri

guna mengatasi masalah kesehatan dan peningkatan pengobatan sendiri secara tepat,

aman dan rasional

Obat yang dapat diserahkan tanpa resep dokter harus memenuhi kriteria :

a. Tidak dikontraindikasikan pada wanita hamil, anak dibawah usia 2 tahun, dan

orang tua diatas 65 tahun.

b. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan resiko akan

kelanjutan penyakit.

c. Penggunaan tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus dilakukan oleh

tenaga kesehatan.
d. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia.

e. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat di

pertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.

Dalam melayani pasien yang memerlukan OWA, Apoteker di apotek

diwajibkan untuk :

a. Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat per pasien yang disebutkan

dalam OWA yang bersangkutan.

b. Membuat catatan pasien serta obat yang telah diserahkan.

c. Memberikan informasi, meliputi dosis dan aturan pakainya,

kontraindikasi, efek samping dan lain-lain yang perlu diperhatikan oleh pasien.

5. Obat Narkotika dan Psikotropika (4)

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,

baik sintetis maupun semi sintetis,yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,

dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-

golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang tentang Narkotik. Contoh

obat narkotik antara lain codein,

Gambar 6. Logo Obat Narkotika


Psikotropika adalah zat/bahan baku atau obat, baik alamiah maupun sintetis

bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan

saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Comtoh obat psikotropika antara lain: diazepam, alprazolam, Berikut ini adalah

penandaan obat psikotropik.

Gambar 7. Penandaan Obat Psikotropika

Anda mungkin juga menyukai