Anda di halaman 1dari 26

PROGRAM KERJA

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GANDUS


TAHUN 2022
i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI ini berhasil disusun.
Perlu disadari bahwa masih kurangnya kualitas dan kuantitas pengendalian infeksi
di rumah sakit sangat terkait komitmen pimpinan rumah sakit serta memerlukan
dukungan dari para klinisi di Rumah sakit. Infeksi HAIs pada prinsipnya dapat dicegah,
walaupun mungkin tidak dapat dihilangkan sama sekali. Untuk itu telah disusun Program
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit yang aplikatif sehingga
diharapkan penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit
dapat dilakukan lebih optimal.
Terima kasih yang sebesar besarnya, kami haturkan kepada Direktur RSUD
Gandus yang telah memberikan dukungan moril dan materiil dalam pembuatan program
ini, para pejabat struktural dan tenaga fungsional di lingkungan RSUD Gandus yang
telah memberikan masukan dalam proses penyusunan program ini, serta seluruh
petugas di RSUD Gandus yang telah dan akan berpartisipasi aktif mulai dari proses
penyusunan, pelaksanaan sampai pada proses monitoring dan evaluasi program ini.

PROGRAM
ii

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar.....................................................................................................................i

Daftar Isi..............................................................................................................................ii

I. Pendahuluan..................................................................................................................1

II. Latar Belakang.............................................................................................................. 2

III. Tujuan ..........................................................................................................................3

IV. Kegiatan........................................................................................................................ 4

A. Kegiatan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.......................................4

B. Rincian Kegiatan ....................................................................................................5

1. Program Pokok PPI.........................................................................................5

2. Program PPI bagian Pelayanan Pasien .............................................................10

a. PPI Instalasi Gawat Darurat..........................................................................10

b. PPI Instalasi Rawat Jalan ............................................................................ 11

c. PPI Instalasi Rawat Inap.............................................................................. 12

d. PPI Ruang VK.............................................................................................. 12

e. PPI Instalasi Bedah Sentral ......................................................................... 13

3. Program PPI bagian penunjang.........................................................................14

a. PPI Instalasi Pengawas Lingkungan............................................................ 14

b. PPI Instalasi Laundry................................................................................... 15

c. PPI Instalasi Gizi..........................................................................................16

d. PPI Laboratorium......................................................................................... 17
iii

e. PPI Instalasi Farmasi...................................................................................18

f. PPI Rekam Medis.........................................................................................19

g. PPI Administrasi dan Manajemen................................................................19

h. PPI Ambulans...............................................................................................19

V. Metodologi....................................................................................................................20

VI. Sasaran..........................................................................................................................20

VII.Jadwal Kegiatan............................................................................................................23

VIII.................................................................Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan 24

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan...............................................................25

Daftar Pustaka
-1-

PROGRAM KERJA TIM PPI


(PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI)
RSUD GANDUS TAHUN 2022

I. Pendahuluan

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan bagian integral dari


pembangunan nasional. Pada era globalisasi dimana kemajuan teknologi yang
sedemikian pesat, pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab menjadi
tuntutan yang sangat wajar seiring dengan kesadaran pasien akan hak-haknya.
Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks,
padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karna pelayanan rumah
sakit menyangkut berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar rumah sakit
mampu melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki
sumber daya manusia yang profesional baik dibidang teknis maupun administrasi
kesehatan.
Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, rumah sakit harus mempunyai suatu
ukuran yang menjamin peningkatan mutu di semua tingkatan. Dalam kegiatan
peningkatan mutu pelayanan keperawatan perlu adanya suatu program yang
terencana dan berkesinambungan sebagai pedoman bagi pelayanan keperawatan
dalam mengevaluasi dan membuat rencana tindak lanjut sehingga tercapai
peningkatan mutu pelayanan yang diharapkan. Salah satu program yang dibuat
adalah program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).
Rumah sakit menyusun dan menerapkan program PPI yang terpadu dan
menyeluruh untuk mencegah penularan infeksi terkait pelayanan kesehatan
berdasarkan pengkajian risiko secara proaktif setiap tahun

II. Latar Belakang

Kejadian infeksi dirumah sakit adalah infeksi yang didapat atau timbul pada
waktu pasien dirawat di rumah sakit. Bagi pasien di rumah sakit hal ini merupakan
persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau tidak langsung
kematian pasien. Beberapa kejadian infeksi rumah sakit mungkin dapat
menyebabkan kematian pasien, akan tetapi dapat menjadi penyebab penting
pasien dirawat lebih lama di rumah sakit. Penyebabnya oleh kuman yang berada
di lingkungan rumah sakit atau oleh kuman yang sudah dibawa oleh pasien
sendiri, yaitu kuman endogen. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa kejadian
infeksi di rumah sakit adalah infeksi yang secara potensial dapat dicegah.
-2-

Salah satu hal yang perlu disadari bersama bahwa kualitas pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit yang masih sangat rendah, berdampak pada
rendahnya mutu pelayanan rumah sakit maupun bertambahnya beban yang harus
ditanggung oleh penderita. Suatu kejadian infeksi rumah sakit pada pasien akan
menyebabkan hal-hal seperti memperberat penyakit dan sangat mungkin
menyebabkan terjadinya kematian ataupun kecatatan, perpanjangan waktu
perawatan yang juga berdampak pada perpanjangan waktu tunggu bagi pasien
lainnya serta peningkatan biaya pengobatan yang ditanggung oleh pasien maupun
rumah sakit.
Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit semakin hari semakin
penting untuk dilaksanakan oleh semua petugas yang ada difasilitas pelayanan
kesehatan. Perlu disadari bahwa rendahnya kualitas dan kuantitas pengendalian
infeksi di rumah sakit memerlukan dukungan berbagai pihak khususnya para
klinisi serta komitmen pimpinan rumah sakit untuk secara terus menerus
menggerakkan semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan untuk
melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Untuk itu
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dituntut untuk memberikan
pelayanan yang bermutu, akuntabel, transparan terhadap masyarakat khususnya
terhadap jaminan keselamatan pasien (pasien safety).
Memperhatikan kompleksnya permasalahan, di satu sisi banyaknya manfaat
yang dihasilkan apabila kita melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi
di rumah sakit dengan baik, maka kegiatan program pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit ini seharusnya dapat dilaksanakan dalam
suatu struktur organisasi yang kuat dan rapi. Mampu menyusun dan menjabarkan
program secara komprehensif, rinci dan jelas sehingga dapat dilaksanakan oleh
semua petugas rumah sakit secara benar dan bertanggung jawab. Dibutuhkan
perencanaan, pelaksanaan pengawasan dan pembinaan sebagai upaya menekan
kejadian infeksi di RSUD Gandus.
Sehubungan dengan besarnya masalah dan akibat infeksi rumah sakit seperti
dikemukakan diatas, maka perlu disusun suatu program pencegahan dan
pengendalian infeksi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyuasin dengan baik dan
terarah sehingga rumah sakit dapat meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi
pelayanan kepada masyarakat.
Secara prinsip,kejadian HAIs sebenarnya dapat dicegah bila fasilitas
pelayanan kesehataan secara konsisten melaksanakan program PPI.
Pelaksanaaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi bertujuan untuk melindungi
-3-

pasien,petugas kesehatan, pengunjung yang menerima pelayanan kesehatan


serta masyarakat dalam lingkungannya dengan cara memutus siklus penularan
penyakit infeksi melalui kewaspadaan Isolasi terdiri dari kewaspadaan standar dan
kewaspadaan transmisi.
Kesebelasan kewaspadaan standar tersebut yang harus di terapkan di rumah
sakit adalah kebersihan tangan,alat pelindung diri, dekontaminasi peralatan
perawatan pasien, pengendalian lingkungan, pengelolaan limbah,
penatalaksanaan linen, perlindungan kesehatan petugas, penempatan pasien,
kebersihan pernafasan/etika batuk dan bersin, praktik menyuntik yang aman dan
praktik lumbal pungsi yang aman.
Kewaspadaan Transmisi sebagai tambahan Kewaspadaan Standar yang
dilaksanakan sebelum pasien di diagnosis dan setelah terdiagnosis jenis
infeksinya, Jenis Kewaspadaan berdasarkan transmisi sebagai berikut; melalui
kontak, melalui droplet, dan melalui udara (Airborne Precautions)

A. Tujuan
1. Tujuan Umum

Meningkatkan keselamatan pasien, petugas, keluarga dan pengunjung


melalui setiap aktifitas yang berpotensi atau beresiko penyebaran infeksi
diantara pasien oleh petugas kesehatan, fasilitas dan lingkungan rumah sakit
untuk mencapai kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi persyaratan
dalam pencegahan dan pengendalian infeksi serta membantu proses
pengobatan dan penyembuhan penderita sehingga rumah sakit dapat
meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya pemahaman semua pegawai melalui pendidikan dan pelatihan
tentang pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) sehingga dapat menjalankan
kegiatan PPI dalam pelayanan pasien.
b. Tersedianya fasilitas guna mendukung petugas menjalankan kegiatan PPI.
c. Terlaksananya pendidikan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
kepada semua pasien,keluarga dan pengunjung.
d. Terciptanya suatu sistem kesehatan dan keselamatan kerja di RSUD Gandus
dengan melibatkan unsur manajemen, karyawan, kondisi dan lingkungan kerja
yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.
-4-

III. Kegiatan
A. Kegiatan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Program
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSUD Gandus dibuat oleh T i m
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang ditandatangani oleh Ketua Tim PPI dan
disahkan oleh Direktur Rumah Sakit. Program ini di evaluasi tiap tahun.

Adapun program ini terdiri dari :


1. Program pokok PPI
a. Kewaspadaan standar berfokus pada pelaksanaan kebersihan tangan, alat
pelindung diri, dekontaminasi peralatan perawatan pasien, pengendalian
lingkungan, pengolahan limbah, penanganan linen, perlindungan kesehatan
petugas, penempatan pasien, kebersihan pernafasan, praktik menyuntik yang
aman dan praktik lumbal pungsi yang aman dan kewaspadaan transmisi
jenisnya melalui kontak,droplet dan udara ( Airborne Precautions)
b. Surveilans risiko infeksi rumah sakit.
c. Investigasi wabah (Outbreak) Penyakit Infeksi.
d. Pengawasan terhadap penggunaan anti mikroba secara aman.
e. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh personil rumah
sakit, pasien dan keluarga serta pengunjung.
f. Pencegahan Infeksi pada pemasangan alat kesehatan dengan
tindakan invasif atau bedah.
g. Asesmen berkala terhadap risiko, analisis risiko serta risk register.
h. Penetapan sasaran penurunan risiko.
i. Pengukuran tingkat infeksi dan me-review risiko infeksi.

2. Program PPI bagian Pelayanan Pasien


a. PPI Instalasi Gawat Darurat
b. PPI Instalasi Rawat Jalan
c. PPI Instalasi Rawat Inap
d. PPI Ruang VK
e. PPI Instalasi Bedah Sentral

3. Program PPI bagian penunjang


a. PPI Instalasi Pengawas Lingkungan
-5-

b. PPI Instalasi Laundry


c. PPI Instalasi Gizi
d. PPI Instalasi Laboratorium
e. PPI Instalasi Farmasi
f. PPI Rekam Medis
g. PPI Administrasi dan Manajemen
h. PPI Ambulans

B. Rincian Kegiatan
1. Program pokok PPI
a. Kewaspadaan standar berfokus pada pelaksanaan kebersihan tangan, alat
pelindung diri, dekontaminasi peralatan perawatan pasien, pengendalian
lingkungan, pengolahan limbah, penanganan linen ,perlindungan kesehatan
petugas, penempatan pasien, kebersihan pernafasan, praktik menyuntik yang
aman dan praktik lumbal pungsi yang aman dan kewaspadaan transmisi
melalui kontak,droplet dan udara ( Airborne Precautions)
Kegiatan :
- Edukasi mengenai Kebersihan Tangan, 5 (lima) moment dan penggunaan
APD yang benar kepada seluruh staf.
- Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kebersihan Tangan pada 5 (lima)
moment terutama pada ruang IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap dan ruang
VK serta penggunaan APD yang benar.
- Monitoring dan evaluasi kegiatan kebersihan lingkungan di lingkungan
Rumah Sakit.
- Edukasi petugas kebersihan secara berkesinambungan
- Pengusulan ruangan isolasi sesuai Pedoman standar PPI

- Koordinasi dengan Komite K3 RS dalam pelaksanaan kegiatan terkait


kesehatan karyawan antara lain :
1) Identifikasi risiko staf terpapar atau tertular berdasarkan epidemiologi
penyakit pasien di rumah sakit.
2) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
3) Skrining awal pada waktu rekruitmen dan Pemeriksaan Kesehatan
berkala

4) Imunisasi/vaksinasi
5) Pencegahan dan pelaporan cedera jarum suntik dan pajanan bahan
infeksius.
6) Pengobatan dan konseling.
-6-

b. Surveilans risiko infeksi rumah sakit.


Kegiatan:
- Menetapkan data surveilans yang dikumpulkan dan metode surveinya.
- Menyediakan lembar pengumpul data ke ruang IGD, Rawat jalan,
Rawat inap dan ruang VK
- Melakukan sensus harian.
- Mengumpulkan hasil pengisian lembar pengumpul data setiap awal
bulan.
- Melakukan rekapitulasi dari hasil data yang diperoleh per bulan.
- Melakukan analisa.
- Membuat evaluasi disertai rekomendasi.
- Membuat laporan bulanan.

1) Infeksi rumah sakit / HAIs, meliputi:


 Infeksi Daerah Operasi (IDO) pada lokasi operasi.
 Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada pemasangan alat kesehatan di saluran
kemih.
 Infeksi Saluran Pernafasan (VAP/Ventilator Associated Pneumonia)
pada pemasangan alat kesehatan di saluran pernafasan dan
HAP/Hospital Acquired Pneumoni pada pasien tirah baring lama.

 Infeksi Aliran Darah (IAD) pada pemasangan peralatan intravaskular


invasif baik sentral maupun perifer (phlebitis).
 Dekubitus pada pasien tirah baring lama.
 Emerging/Re-Emerging.
 Multi Drug Resisten Organism.

2) Pola mikroorganisme HAIs


 Pola Kuman Infeksi Daerah Operasi
 Pola Kuman Infeksi Saluran Kemih
 Pola Kuman Infeksi Pernafasan
 Pola Kuman Infeksi Aliran Darah

3) Sasaran
a) Pasien dengan pemasangan intra vena (sentral dan perifer) dan kateter
urine di ruang rawat inap
b) Pasien yang terpasang ventilator di ruang intensif.
-7-

c) Pasien dengan tirah baring di ruang rawat inap


d) Pasien dengan tindakan operasi di Instalasi Bedah Sentral, Post operasi di
Instalasi Rawat Inap dan ruang Intensif serta pasien follow up post operasi
di Instalasi Rawat Jalan.

c. Investigasi wabah (Outbreak) Penyakit Infeksi.


- Mengumpulkan data jika terjadi wabah.
- Melakukan analisa.
- Melakukan monev sebagai tindakan perbaikan.

d. Pengawasan terhadap penggunaan anti mikroba secara


aman, dengan kegiatan :
- Berkoordinasi dengan tim PPRA (Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba) dalam pengawasan pemberian antibiotika :
a. Berdasarkan empirik
b. Berdasarkan hasil kultur (definitif)
c. Profilaksis 24 jam

e. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh


personil rumah sakit, pasien dan keluarga serta
pengunjung.
Kegiatan :
a. Pengajuan rencana bisnis anggaran dan rencana pelatihan PPI.
b. Pengembangan Staf PPI RS (IPCN dan IPCLN).
c. Pelatihan PPI untuk staf klinis (dokter, perawat dan petugas kesehatan
lain) secara berkala.
d. Pelatihan PPI untuk staf non klinis.
e. Orientasi pegawai baru baik staf klinis maupun non klinis di rumah sakit
maupun di unit pelayanan.

f. Pendidikan terhadap pasien, keluarga dan pengunjung.

f. Pencegahan Infeksi pada pemasangan alat kesehatan


dengan tindakan invasif atau bedah.
Kegiatan :
- Monitoring pelaksanaan pencegahan infeksi yang meliputi:

a. IAD (Infeksi Aliran Darah) pada pemasangan Kateter Vena


-8-

Sentral/Perifer disertai hasil kultur.


b. ISK (Infeksi Saluran Kemih) pada pemasangan kateter
urine.
c. VAP (Ventilator Associated Pneumonia) pada
pemasangan ventilator.
d. HAP (Hospital Acquired Pneumonia) pada pasien tirah
baring lama.
e. IDO (Infeksi Daerah Operasi) pada pasien yang dilakukan
tindakan bedah/operasi.

g. Asesmen berkala terhadap risiko / Infection Control Risk


Assesment (ICRA), analisis risiko serta menyusun risk
register.
Kegiatan :
- Identifikasi resiko infeksi.
- Analisa resiko infeksi baik dari segi frekuensi, dampak risiko,
sistem.
- Evaluasi resiko infeksi dalam bentuk penentuan kriteria.
- Susun langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi.
- Monitoring pelaksanaan kebijakan, prosedur dan
pedoman PPI.
- Pencatatan dan Pelaporan.

Risk Assesment terdiri dari :


a. Risk Assesment HAIs
b. Risk Assesment Prosedur Invasif
c. Risk Assesment Sterilisasi alat
d. Risk Assesment Pengelolaan Sampah
e. Risk Assesment Pengelolaan Linen/Laundry
f. Risk Assesment Penyediaan Makanan
g. Risk Assesment Renovasi, Konstruksi dan demolisi.

h. Penetapan sasaran penurunan risiko.


Kegiatan :
- Berkoordinasi dengan seluruh anggota tim PPI dan tim Mutu dalam
menetapkan sasaran penurunan risiko berdasarkan evaluasi hasil
kegiatan PPI.
-9-

i. Mengukur dan me-review risiko infeksi.


Kegiatan :
- Berkoordinasi dengan seluruh anggota tim PPI dalam mengukur
dan me-review risiko infeksi berdasarkan evaluasi hasil kegiatan
PPI.

2. Program PPI bagian Pelayanan Pasien


a. PPI Instalasi Gawat Darurat
Kegiatan :
- Edukasi mengenai Kebersihan Tangan, 5 (lima) momen dan penggunaan
APD yang benar kepada seluruh staf.
- Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kebersihan Tangan, 5
(lima) momen dan penggunaan APD yang benar oleh seluruh staf.

- Monitoring kebersihan lingkungan di Instalasi Gawat Darurat.


- Melakukan sensus harian surveilans pada pasien yang dirawat di IGD
(one day care/ODC).
- Mengumpulkan hasil pengisian lembar pengumpul data surveilans setiap
awal bulan.
- Memberikan edukasi, sosialisasi atau pelatihan mengenai PPI kepada
seluruh staf.
- Monitoring pelaksanaan pencegahan infeksi pada pemasangan alat
kesehatan.
- Membuat asesmen berkala terhadap risiko / Infection Control Risk
Assesment (ICRA) terkait pelayanan di Instalasi Gawat Darurat.

b. PPI Instalasi Rawat Jalan


Kegiatan :
- Edukasi mengenai Kebersihan Tangan, 5 (lima) momen dan penggunaan
APD yang benar kepada seluruh staf.
- Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kebersihan Tangan, 5
(lima) momen dan penggunaan APD yang benar oleh seluruh staf.
- Monitoring kebersihan lingkungan di Instalasi Rawat Jalan.
- Melakukan sensus harian surveilans khusus Infeksi Daerah Infeksi (IDO)
dengan sasaran follow up pasien post operasi.
- Mengumpulkan hasil pengisian lembar pengumpul data surveilans setiap
awal bulan.
- Memberikan edukasi, sosialisasi atau pelatihan mengenai PPI kepada
-10-

seluruh staf, pasien dan pengunjung.


- Monitoring pelaksanaan pencegahan infeksi pada pemasangan alat
kesehatan.
- Membuat asesmen berkala terhadap risiko / Infection Control Risk
Assesment (ICRA) terkait pelayanan di ruang Rawat Jalan.

c. PPI Instalasi Rawat Inap


Kegiatan :
- Edukasi mengenai Kebersihan Tangan, 5 (lima) momen dan penggunaan
APD yang benar kepada seluruh staf.
- Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kebersihan Tangan, 5
(lima) momen dan penggunaan APD yang benar
- Monitoring kebersihan lingkungan di Instalasi Rawat Inap.
- Melakukan sensus harian (surveilans).
- Mengumpulkan hasil pengisian lembar pengumpul data surveilans setiap
awal bulan.
- Memberikan edukasi, sosialisasi atau pelatihan mengenai PPI kepada
seluruh staf.
- Monitoring pelaksanaan pencegahan infeksi pada pemasangan alat
kesehatan.
- Membuat asesmen berkala terhadap risiko / Infection Control Risk
Assesment (ICRA) terkait pelayanan di ruang Rawat Inap.

d. PPI Ruang VK
Kegiatan :
- Edukasi mengenai Kebersihan Tangan, 5 (lima) momen dan penggunaan
APD yang benar kepada seluruh staf.
- Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kebersihan Tangan, 5
(lima) momen dan penggunaan APD yang benar
- Monitoring kebersihan lingkungan di Ruang VK
- Melakukan sensus harian (surveilans).
- Mengumpulkan hasil pengisian lembar pengumpul data surveilans setiap
awal bulan.
- Memberikan edukasi, sosialisasi atau pelatihan mengenai PPI kepada
seluruh staf.
- Monitoring pelaksanaan pencegahan infeksi pada pemasangan alat
kesehatan.
-11-

- Membuat asesmen berkala terhadap risiko / Infection Control Risk


Assesment (ICRA) terkait pelayanan di ruang VK

e. PPI Instalasi Bedah Sentral


Kegiatan :
- Edukasi mengenai Kebersihan Tangan, 5 (lima) momen dan penggunaan
APD yang benar kepada seluruh staf.
- Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kebersihan Tangan, 5
(lima) momen dan penggunaan APD yang benar oleh seluruh staf.
- Monitoring kegiatan kebersihan lingkungan di Instalasi Bedah Sentral.
- Melakukan sensus harian surveilans khusus Infeksi Daerah Infeksi (IDO)
dengan sasaran pasien yang dilakukan operasi.
- Mengumpulkan hasil pengisian lembar pengumpul data surveilans setiap
awal bulan.
- Memberikan edukasi, sosialisasi atau pelatihan mengenai PPI kepada
seluruh staf.
- Monitoring pelaksanaan pencegahan infeksi intra operasi.
- Membuat asesmen berkala terhadap risiko / Infection Control Risk
Assesment (ICRA) terkait pelayanan di Instalasi Bedah Sentral.

3. Program PPI bagian penunjang


a. PPI Instalasi Pengawas Lingkungan (IPL)
Kegiatan:
- Koordinasi dengan IPL dalam pemberian sosialisasi tentang pengendalian
lingkungan dan pengelolaan limbah rumah sakit kepada staf yang terkait.
- Edukasi mengenai Kebersihan Tangan, 5 (lima) momen dan penggunaan
APD yang benar kepada seluruh staf.
- Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kebersihan Tangan, 5
(lima) momen dan penggunaan APD yang benar oleh seluruh staf.
- Memberikan edukasi, sosialisasi atau pelatihan mengenai PPI kepada
seluruh staf.
- Membuat asesmen berkala terhadap risiko / Infection Control Risk
Assesment (ICRA) terkait pengelolaan limbah.
- Monitoring kegiatan pengendalian lingkungan dan pengelolaan limbah
rumah sakit setiap bulan meliputi:
1) Pengelolaan Limbah Cair
a) Pemeliharaan saluran Pengolahan Limbah Cair.
-12-

b) Pemeriksaan limbah cair ke instansi terkait setiap bulan sekali


2) Pengelolaan Limbah Padat (Infeksius dan Non Infeksius) dan
limbah tajam

a) Pengadaan kerjasama pembuangan sampah Non Infeksius


dengan pihak luar (Dinas Kebersihan Kota/DKK)
b) Pengelolaan/pemusnahan sampah infeksius dan benda tajam
menggunakan incenerator.
c) Pengelolaan B3 (bahan berbahaya beracun) dari penyimpanan
sampai pembuangan.
3) Penyehatan Fisik dan Udara Ruangan
a) Melakukan pengukuran dan pengendalian angka kuman di
ruang resati (resiko amat tinggi) dan area pembangunan.
b) Melakukan pengendalian kebersihan lingkungan terutama
ruangan dengan mengacu kepada tingkat risiko ruangan.
4) Penyehatan Air Bersih
5) Pengendalian Serangga, Tikus dan Binatang Pengganggu
- Monitoring dan evaluasi kegiatan pengendalian lingkungan dan
pengelolaan limbah rumah sakit.
- Pemeriksaan kualitas terkait penyehatan lingkungan per
6 (enam) bulan (angka kuman ruang, kualitas udara terutama bagian
pembangunan, air bersih, peralatan steril, kebersihan tangan dan swab
rectal petugas gizi)

b. PPI Instalasi Laundry


Kegiatan:
- Koordinasi dengan Instalasi Laundry dalam pemberian sosialisasi tentang
pengelolaan linen di rumah sakit kepada staf yang terkait.

- Edukasi mengenai Kebersihan Tangan, 5 (lima) momen dan penggunaan


APD yang benar kepada seluruh staf.
- Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kebersihan Tangan, 5
(lima) momen dan penggunaan APD yang benar oleh seluruh staf.
- Monitoring kebersihan lingkungan di Laundry.
-13-

- Memberikan edukasi, sosialisasi atau pelatihan mengenai PPI kepada


seluruh staf.
- Membuat asesmen berkala terhadap risiko / Infection Control Risk
Assesment (ICRA) terkait pelayanan di Instalasi Laundry.
- Monitoring kegiatan pengelolaan linen rumah sakit setiap bulan meliputi:
1) Alur masuk linen kotor dan keluar linen bersih.
2) Proses Pencucian linen, pengeringan linen dan penyetrikaan linen.
3) Penyimpanan linen, baik di instalasi laundry maupun di tiap
ruangan.
4) Pendistribusian linen.
5) Pengendalian mutu pelayanan linen dengan swab kuman linen
bersih per 6 bulan.
6) Alur pengolahan air limbah Instalasi Laundry.
7) Kebersihan ruangan dan pengelolaan limbah padat infeksius dan
non infeksius.
- Monitoring dan evaluasi kegiatan pengelolaan linen
/laundry rumah sakit.

c. PPI Instalasi Gizi


Kegiatan:
- Edukasi mengenai Kebersihan Tangan, 5 (lima) momen dan penggunaan
APD yang benar kepada seluruh staf.
- Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kebersihan Tangan, 5
(lima) momen dan penggunaan APD yang benar oleh seluruh staf.
- Monitoring kebersihan lingkungan di Instalasi Gizi.

- Memberikan edukasi, sosialisasi atau pelatihan mengenai PPI kepada


seluruh staf.
- Membuat asesmen berkala terhadap risiko / Infection Control Risk
Assesment (ICRA) terkait pelayanan di Instalasi Gizi.
- Monitoring kegiatan sanitasi dapur dan pelayanan makanan rumah sakit
setiap bulan meliputi:
1) Penerimaan dan penyimpanan bahan makanan
2) Persiapan, pengolahan dan pendistribusian makanan.
3) Pencucian dan penyimpanan fasilitas peralatan dan alat makan.
4) Kebersihan ruangan dan pengelolaan limbah.
- Pemeriksaan kualitas terkait penyehatan lingkungan per
-14-

6 (enam) bulan (kebersihan tangan dan swab rectal petugas gizi)

d. PPI Laboratorium
Kegiatan:
- Edukasi mengenai Kebersihan Tangan, 5 (lima) momen dan penggunaan
APD yang benar kepada seluruh staf.
- Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kebersihan Tangan, 5
(lima) momen dan penggunaan APD yang benar oleh seluruh staf.
- Memberikan edukasi, sosialisasi atau pelatihan mengenai PPI kepada
seluruh staf.
- Membuat asesmen berkala terhadap risiko / Infection Control Risk
Assesment (ICRA) terkait pelayanan di Laboratorium
- Monitoring kegiatan pengelolaan spesimen rumah sakit setiap bulan
meliputi:

1) Proses pengambilan, pemeriksaan dan


penyimpanan spesimen.
2) Alur pengolahan air limbah (darah, komponen darah, dan
komponen cair lain)
3) Kebersihan ruangan dan pengelolaan limbah infeksius,
patologi anatomi dan non infeksius.

e. PPI Instalasi Farmasi


Kegiatan:
- Edukasi mengenai Kebersihan Tangan, 5 (lima) momen dan penggunaan
APD yang benar kepada seluruh staf.
- Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kebersihan Tangan, 5
(lima) momen dan penggunaan APD yang benar oleh seluruh staf.
- Memberikan edukasi, sosialisasi atau pelatihan mengenai PPI kepada
seluruh staf.
- Membuat asesmen berkala terhadap risiko / Infection Control Risk
Assesment (ICRA) terkait pelayanan di Instalasi Farmasi.
- Monitoring kegiatan pengelolaan obat rumah sakit setiap bulan meliputi:

1) Penyimpanan sampai pendistribusian obat dan alat kesehatan di


-15-

ruang Farmasi maupun ruang perawatan.


2) Proses pencampuran obat (fokus pada kebersihan tangan dan
penggunaan APD).
3) Kebersihan ruangan dan pengelolaan limbah kimia, farmasi dan
non infeksius.

f. PPI Rekam Medis Kegiatan:


- Edukasi mengenai Kebersihan Tangan, 5 (lima) momen dan penggunaan
APD yang benar kepada seluruh staf.
- Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kebersihan Tangan, 5
(lima) momen dan penggunaan APD yang benar oleh seluruh staf.
- Monitoring kebersihan lingkungan di Rekam Medis.
- Memberikan edukasi, sosialisasi atau pelatihan mengenai PPI kepada
seluruh staf.
- Membuat asesmen berkala terhadap risiko / Infection Control Risk
Assesment (ICRA) terkait pelayanan di Rekam Medis

g. PPI Administrasi dan Manajemen


Kegiatan:
- Edukasi mengenai Kebersihan Tangan, 5 (lima) momen dan penggunaan
APD yang benar kepada seluruh staf.
- Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kebersihan Tangan, 5
(lima) momen dan penggunaan APD yang benar oleh seluruh staf.
- Monitoring kebersihan lingkungan di Administrasi dan Manajemen .
- Memberikan edukasi, sosialisasi atau pelatihan mengenai PPI kepada
seluruh staf.

h. PPI Ambulans Kegiatan:


- Edukasi mengenai Kebersihan Tangan, 5 (lima) momen dan penggunaan
APD yang benar kepada seluruh staf.
- Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kebersihan Tangan, 5
(lima) momen dan penggunaan APD yang benar oleh seluruh staf.
- Monitoring kebersihan lingkungan di Ambulans
- Memberikan edukasi, sosialisasi atau pelatihan mengenai PPI kepada
seluruh staf.

- Membuat asesmen berkala terhadap risiko / Infection Control Risk


-16-

Assesment (ICRA) terkait pelayanan di Ambulans

IV. Metodologi
1. Pendidikan dan pelatihan.
2. Sosialisasi.
3. Pamflet dan leaflet.
4. Standar Prosedur Operasional (SPO)
5. Audit.
6. Pertemuan berkala.

V. Sasaran
No Kegiatan Target
1. Kewaspadaan Isolasi, berfokus pada:
a. Kebersihan tangan
- Ketersediaan fasilitas kebersihan tangan 85 %
- Kepatuhan petugas pada 5 (lima) momen 85 %
b. Alat Pelindung Diri (APD)
85 %
- Ketersediaan Alat Pelindung Diri
85 %
- Kepatuhan petugas dalam penggunaan APD
c. Pengendalian lingkungan rumah sakit
Sesuai form
monitoring

2. Surveilans
a. Angka IAD (Infeksi Aliran Darah) Primer pada pemasangan ≤5‰
Kateter Vena Central
b. Angka ISK (Infeksi Saluran Kemih) pada pemasangan kateter ≤ 4,7 ‰
urine
c. Angka VAP (Ventilator Associated Pneumonia) ≤ 5,8 ‰
pada pemasangan ventilator
d. Angka HAP (Hospital Acquired Pneumonia) pada pasien tirah ≤1‰
baring lama
e. Angka IDO (Infeksi Daerah Operasi) ≤2%
f. Angka kejadian Infeksi Luka Infus (Phlebitis)/Infeksi ≤ 0,9 % (9 ‰)
aliran Darah Perifer
3. Sistem Investigasi Outbreak dari Penyakit Infeksi Jika ada
kejadian
-17-

4. Pengawasan terhadap penggunaan anti mikroba secara Koordinasi


aman dengan Komite
PPRA
5. Pendidikan dan Pelatihan PPIRS
a. Pelatihan IPCN Dasar dan Lanjut 100 %
b. Pelatihan PPI untuk petugas kesehatan (dokter, perawat dan 80 %
petugas kesehatan lain)
c. Pelatihan PPI untuk umum (bukan petugas kesehatan)
d. Edukasi kepada pasien, keluarga dan 80 %
pengunjung
80 %

6. Pencegahan infeksi pada pemasangan alat kesehatan dan tindakan


bedah melalui monitoring sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO)
a. IADP (Infeksi Aliran Darah Primer) / Phlebitis pada pemasangan
Kateter Vena Sentral/Perifer.
b. ISK (Infeksi Saluran Kemih) pada pemasangan 75 %
kateter urine.
c. VAP (Ventilator Associated Pneumonia) pada pemasangan
ventilator. 75 %
d. IDO (Infeksi Daerah Operasi) pada pasien
yang dilakukan tindakan bedah/operasi. 75 %

75 %

7. - Infection Control Risk Assesment (ICRA) 1x/tahun


- ICRA renovasi Jika ada
renovasi
8. Penetapan sasaran penurunan risiko 1x/tahun
9. Mengukur dan me-review risiko infeksi 3 bulan
-18-

VI. Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN JAN FEB MA APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
R
1. Supervisi / Audit
/Monitoring
- Audit kepatuhan Hand √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Hygiene
- Audit kepatuhan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
penggunaan APD
- Audit kepatuhan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pembuangan limbah
infeksius, cairan tubuh
dan darah serta jarum dan
benda tajam
- Supervisi kegiatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sterilisasi di RS
- Supervisi Laundry dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
audit pengelolaan linen
- Supervisi kegiatan sanitasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

dan pelayanan makanan

Monitoring kebersihan
2.
6. Pelatihan PPI
lingkungan RS
7. Membuat ICRA (Infection
3. Surveilans
4. Control Risk
Melakukan Assesment)
investigasi
8. Monitoring renovasi, Jika ada Kejadian Luar Biasa (KLB)/Outbreak
outbreak
5. pembongkaran, danterhadap Jika ada kegiatan pembongkaran, pembangunan dan renovasi
Pengawasan
pembangunan
penggunaan anti mikroba Koordinasi dengan Komite PPRA
9. Penetapan sasaran
secara aman
penurunan risiko
10. Pengukuran tingkat
infeksi dan me-review
risiko infeksi
11. Rapat Tim PPI
12. Pencatatan dan
Jika terjadi kejadian pajanan
pelaporan pajanan
13. Evaluasi Pelaksanaan
Program
14. Peninjauan, perbaikan
dan pengembangan SPO
(Jika diperlukan)
-19-

VII. Evaluasi Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan memerlukan adanya data (dokumen) yang
berisikan hasil kegiatan secara rinci untuk menunjang kegiatan pencegahan dan
pengendalian infeksi.
Evaluasi harus dilakukan secara berkesinambungan agar data yang sudah
dihasilkan dapat menjadi nilai tambah bagi rumah sakit dan pelayanan secara umum dan
pada proses selanjutnya.

Dari hasil evaluasi terhadap data-data pelaksanaan kegiatan pencegahan dan


pengendalian infeksi, kita dapat menentukan langkah selanjutnya terhadap:
 Rencana kegiatan.
 Evaluasi terhadap program yang telah di buat untuk tahun berikutnya.
Tim PPI melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian
infeksi dalam bentuk:
- Laporan surveilans yang dibuat setiap bulan.
- Laporan hasil audit / supervisi PPI.
- Laporan kegiatan Tim PPI setiap tri wulan.

VIII. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


1. Pencatatan
 Pencatatan adalah pengisian formulir surveilans yang dilakukan sebagai
-20-

pencatatan pasien harian, bulanan dan pencatatan pemakaian alat- alat kesehatan.
 Pencatatan juga dilakukan pada kegiatan audit atau supervisi yang dilakukan di
seluruh area rumah sakit setiap bulan.
 Pengukuran, pengawasan, pengamatan kegiatan dan kondisi dilakukan berkaitan
dengan program.
2. Pelaporan Kegiatan
Laporan kegiatan merupakan laporan internal yang terbagi secara periodik
yaitu laporan bulanan, triwulan, semester atau tahunan yang mencakup:
 Laporan hasil surveilans HAIs berdasarkan laporan dari unit kerja.
 Laporan hasil audit.
 Laporan hasil supervisi.
 Laporan hasil pendidikan dan pelatihan
 Laporan hasil pencegahan HAIs kerena pemakaian alat
 Laporan hasil ICRA renovasi (jika ada kegiatan renovasi)
 Laporan kejadian Outbreak (jika terjadi outbreak)
Setiap kegiatan program di mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
monitoring evaluasi, yang semua itu dilaporkan kepada Direktur dan di tindak lanjuti
untuk rekomendasi perbaikan rumah sakit secar keseluruhan.

3. Evaluasi Kegiatan

Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh.


Evaluasi kegiatan dilakukan melalui rapat Tim PPI dan dibuat dalam bentuk pelaporan
disertai rekomendasi setiap 3 bulan yang diserahkan kepada Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Gandus.

Mengetahui, Tim PPI


Direktur RSUD Gandus Ketua Tim PPI RSUD Gandus

drg. Hj. Irma Novianty,M.Kes dr. Erni Afriani. Sp.PD


NIP. 196811151999032003 NIP.197404292002122004
DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
2. CDC. (2019). National and State Healthcare Associated Infections Progress Report Reviewed
November 2019.

Anda mungkin juga menyukai