: 1655-1669
-
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan penerapan sistem informasi akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Tirto Agung Motor Sidoarjo, lalu untuk mengevaluasi
tingkat kefektifan penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dalam
meningkatkan pengendalian intern pada PT. Tirto Agung Motor Sidoarjo. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan
wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terkait penerapan sistem informasi
akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Tirto Agung Motor Sidoarjo cukup baik
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016). Akan tetapi, akibat beberapa
prosedur yang masih dilakukan secara manual, tugas dan fungsi kasir yang dirangkap menjadi
pemegang uang kas, yang mencatat transaksi, dan yang menyetorkan uang kas di Bank, serta
dokumen dan catatan akuntansi yang masih kurang lengkap, maka berdasarkan teori hal tersebut
dianggap dapat menyebabkan penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas berjalan kurang efektif termasuk lemahnya unsur pengedalian internal yang
diterapkan perusahaan.
Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Penerimaan Kas, dan Pengeluaran Kas.
PT. Tirto Agung Motor Sidoarjo masih keakuratan dan keandalan data yang
tergolong manual, ditahun 2020 terdapat disajikan, mendorong keefektifan dan
kasus seorang kasir melakukan tindakan efisiensi suatu pekerjaan, serta menjaga
penggelapan uang sebesar 400 juta. Dari kepatuhan dan kebijakan yang diberikan
kasus tersebut, tentunya perusahaan oleh manajemen (Mulyadi, 2016:129).
mengalami kerugian yang tidak sedikit. Hasil penelitian terdahulu yang
Informasi tersebut didapatkan dari dilakukan oleh Pusung et al. (2020)
observasi atau survey pendahuluan menunjukkan bahwa penerapan sistem
penelitian. informasi akuntansi penerimaan dan
Sesuai dengan teori menurut pengeluaran kas PT Daya Anugrah
Soemarso (2010:10) kas merupakan Mandiri telah berjalan dengan baik dan
salah satu aset perusahaan yang paling benar, hal ini dibuktikan dengan struktur
liquid dan memiliki peran penting dalam organisasi yang memisahkan fungsi,
kegiatan operasional perusahaan. tugas dan tanggung jawab serta
Murtiyono & Iriano (2015) menjelaskan dokumen pendukung yang dapat
bahwa untuk memperkecil terjadinya menjamin keakuratan informasi yang
tindakan frauds yang berhubungan diberikan. Meski demikian, pada sistem
dengan uang kas perusahaan, maka informasi penerimaan dan pengeluaran
perusahaan wajib memiliki kas PT Daya Anugrah Mandiri secara
pengendalian internal yang baik pada teknis masih terdapat suatu
akun kas. permasalahaan yaitu saat penginputan
Teori sistem penerimaan dan data, namun bagi narasumber atau
pengeluaran kas dijelaskan oleh Mulyadi informan penelitian menjelaskan bahwa
(2016:425-433) dimana pada siklus ini hal tersebut masih bisa dikendalikan dan
terdapat 4 yang perlu diperhatikan oleh dapat dikoreksi secara akuntansi baik
perusahaan yaitu: 1) fungsi yang terkait; menggunakan sistem atau aplikasi
2) dokumen yang digunakan; 3) catatan accounting.
akuntansi yang digunakan; dan 4) Didukung oleh hasil penelitian
jaringan prosedur yang membentuk yang dilakukan Aisyah (2017) dimana PT
sistem. Sarana Hachery Abadi telah menerapkan
Selain itu, pengendalian internal praktek yang sehat seperti adanya
(internal control) juga turut penting pemisahan fungsi yang terkait, sistem
untuk diperhatikan karena pengendalian otorisasi dan prosedur pencatatan yang
internal merupakan suatu kebijakan dan jelas dan akurat serta pengendalian
prosedur yang dirancang untuk internal yang dinyatakan telah berjalan
melindungi aset perusahaan dari sesuai dengan pandangan menurut
berbagai penyimpangan dan untuk Mulyadi (2016).
menjamin bahwa informasi yang Berbeda dengan hasil penelitian
diberikan oleh perusahaan telah tersedia Setyawan (2019) yang menunjukkan
dengan akurat sesuai prinsip dan standar bahwa sistem informasi akuntansi
yang berlaku (Hery, 2014:11-12). penerimaan kas CV Sakinah Farmindo
Menurut Mulyadi (2016:130) Makmur secara keseluruhan masih
pada elemen sistem pengendalian belum efektif karena adanya sistem
internal terdiri dari: 1) struktur pengendalian internal yang lemah akibat
organiasi; 2) sistem otorisasi dan beberapa dokumen akuntansi yang
prosedur pencatatan; 3) praktik yang digunakan sebagai alat informasi belum
sehat; dan 4) karyawan yang berkualitas. cukup membantu manajemen dalam
Tujuan adanya sistem pengendalian pengambilan suatu keputusan yang
internal juga untuk menjaga aset dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan, memeriksa suatu
1657
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9 (5) (2022): 1655-1669
menggunakan sistem manual dan tidak penyetoran uang kas tidak harus
terprogram serta masih kurang lengkap. dilakukan di bank bisa jadi disetorkan
Hal ini dikarenakan, pada PT. Tirto sesuai dengan perintah owner; 3) tidak
Agung Motor Sidoarjo hanya ada pemisahan tugas atau bagian seperti
menggunakan buku kas harian dan penerimaan uang tunai dan penginputan
jurnal atau laporan penerimaan kas saja. transaksi dengan penyetoran kas Bank
Sedangkan menurut Mulyadi (2016:391) ini menjadi satu bagian yang memiliki
secara teori catatan akuntansi yang bermacam-macam fungsi. Sehingga
digunakan secara lengkap pada sistem dalam hal ini selain rentan adanya
informasi akuntansi penerimaan kas human errors, tindakan fraud, juga hal
adalah jurnal penjualan, jurnal yang dikerjakan oleh bagian kasir
penerimaan kas, jurnal umum, kartu menjadi tidak terfokuskan. Dapat
persediaan, dan kartu gudang. disimpulkan bahwa dari unsur
Prosedur sistem informasi pengendalian internal PT. Tirto Agung
akuntansi penerimaan kas PT. Tirto Motor Sidoarjo masih kurang efektif.
Agung Motor Sidoarjo terdiri dari Berdasarkan hasil wawancara
prosedur penjualan atau prosedur seluruh informan penelitian ini
pelayanan service motor, prosedur menyatakan bahwa kendala yang dialami
administrasi, prosedur penerimaan kas, atas pencatatan yang manual tersebut
prosedur pencatatan akuntansi, terjadi seperti salah input atau salah
prosedur penyetoran kas di bank dan ketik saja. Dan hal tersebut dapat
prosedur pengiriman. ditoleransi dan dianggap manusiawi
Sesuai dengan teori yang pada ketiga bagian yang mengetahui
dijelaskan oleh Mulyadi (2016) dimana sistem informasi akuntansi penerimaan
sistem penerimaan kas secara garis kas secara langsung.
besar dibagi menjadi tiga prsedur yaitu Meski demikian, menurut
prosedur penerimaan kas dari over-the- peneliti ketika ada salah penginputan
counter sale, prosedur penerimaan kas nominal seberapa kecil kesalahan
dari cash-on-delivery (COD) sales, dan tersebut namun jika dilakukan berulang
prosedur enerimaan kas dari credit card kali akan menimbulkan kesalahan yang
sales. bisa menjadi besar. Sehingga dalam hal
ini, peneliti mengajukan pertanyaan
Unsur Pengendalian Internal tambahan seputar bagaimana cara
Unsur pengendalian internal menutup kerugian yang ditanggung
pada sistem informasi akuntansi perusahaan akibat kesalahan
penerimaan kas Jika dibandingkan penginputan tersebut lalu adakah
dengan teori, sistem informasi akuntansi laporan pertanggung-jawaban.
penerimaan kas PT. Tirto Agung Motor Terdapat tiga unsur dalam
Sidoarjo masih memiliki beberapa pengenalian internal penerimaan kas
kekurangan dan hal ini penting untuk dari penjualan tunai yaitu:
adanya suatu perbaikan.
Kekurangan tersebut Organisasi
meliputi 1) sistem pencatatan akuntansi Bagian Kasir dapat merangkap
yang masih manual menggunakan buku fungsi penerimaan dan penyimpanan kas
kas harian, atau ms.excel sehingga tidak atau uang tunai, pencatatan transaksi
terprogram seperti menggunakan penerimaan kas, dan penyetoran kas
software accurate, zahir, MYOB, dan lain sedangkan kepala bagian administrasi
sebagainya yang mendukung agar yang menggantikan fungsi akuntansi
pencatatan akuntansi dalam perusahaan dalam melakukan pencatatan dan
lebih efektif; 2) sistem prosedur pelaporan jurnal penerimaan kas.
1661
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9 (5) (2022): 1655-1669
Disisi lain, nota (tanda terima) otorisasi PT. Tirto Agung Motor Sidoarjo
atau faktur penjualan tidak akan keluar karena tidak sesuai dengan teori yang
jika kasir belum menyetujui atau ada yang mewajibkan adanya pemisahan
memberikan tanda tangan. Adanya tugas beserta otorisasi pada setiap
proses transaksi penerimaan kas baik dokumen untuk tiap bagian yang terkait
secara tunai maupun kredit dilakukan sehingga menjamin keadalan dan
melalui hanya satu pintu saja yaitu keakuratan setiap proses yang
bagian kasir, namun pada saat proses dilakukan.
transaksi penerimaan kas berlangsung
tentu tidak dilaksanakan oleh bagian Praktek yang Sehat
kasir sendiri melainkan awalnya dibantu Pada unsur praktek yang sehat
dengan campur tangan dari fungsi yang dealer PT. Tirto Agung Motor Sidoarjo
lain yaitu bagian sales counter, sales telah berjalan sesuai dengan teori yang
advisor, dan bagian adminirstrasi. dikemukakan Mulyadi (2016) mengenai
Jika diaplikasikan dengan teori jumlah kas yang diterima perusahaan
menurut Mulyadi (2016) struktur harus disetorkan pada hari yang sama
organisasi PT Tirto Agung Motor atau pada hari berikutnya. Saat observasi
Sidoarjo masih kurang cukup baik dalam penelitian berlangsung, peneliti
hal pemisahan tugas antara fungsi menemukan kondisi lapangan dimana
akuntansi dan fungsi penyimpanan kas. kegiatan ini sepenuhnya telah dilakukan
oleh perusahaan. Di hari yang sama pada
Sistem Otorisasi dan Prosedur sore hari bagian kasir melakukan setor
Pencatatan tunai uang kas yang diterima setiap hari
Pada unsur ini telah sesuai di Bank. Sesuai dengan teori yang
dengan yang dikemukakan oleh Mulyadi didapat dari penelitian sebelumnya
(2016) mulai dari order penjualan yang menunjukkan bahwa sistem penerimaan
ditangani oleh sales counter, bagian kasir kas dari penjualan tunai mengharuskan
mengotorisasi dengan tanda tangan penerimaan kas dalam bentuk tunai
untuk menandakan “lunas” pada nota, harus segera disetor ke-bank dalam
namun sayangnya pada tugas pencatatan jumlah penuh dengan cara melibatkan
penerimaan kas harian masih dilakukan pihak lain selain kasir untuk melakukan
dengan tulis tangan atau manual di Buku internal check (Kalumata et al., 2017).
Kas Harian sedangkan yang memegang Namun yang menjadi
dan menyimpan uang tunai kas harian kekurangan disini adalah penyetoran
tersebut juga dilakukan oleh bagian tersebut tergantung oleh arahan owner
kasir. Sehingga hal ini sangat rentan dimana tidak wajib untuk disetorkan di
sekali dengan adanya tindakan bank dan bisa jadi disetorkan langsung
penyelewengan uang kas karena bagian pada rekening owner PT. Tirto Agung
kasir bisa saja memanipulasi transaksi Motor Sidoarjo. Untuk mengatasi adanya
yang dicatat tersebut. kekurangan dan kelemahan tersebut,
Tidak hanya itu, perusahaan juga perusahaan memiliki internal check yang
tidak memisahkan tugas antara yang selalu dilakukan oleh kepala bagian
memegang uang, melakukan pencatatan administrasi yaitu dengan mengcross-
akuntansi, dengan yang menyetorkan check arsip bukti kas masuk dengan
uang kas di Bank. Seluruhnya diotorisasi laporan penerimaan kas harian setiap
pada bagian yang sama yaitu bagian kasir harinya.
dengan mengecek kembali nota dan Sistem informasi akuntansi pada
bukti kas masuk (BKM). siklus penerimaan kas PT Tirto Agung
Adanya perangkapan tugas ini Motor Sidoarjo memiliki sistem otorisasi
menyebabkan kurangnya sistem yang hanya dilakukan oleh bagian kasir,
1662
Heny Widya Astutik, Erna Sulistyowati
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Pt. Tirto ..….(Hal 1655-1669)
bagian administrasi, dan bagian kepala dengan manual yaitu ditulis tangan.
cabang. Bagian kasir mencatat kuitansi Berbeda dengan bukti kas masuk resmi
pelunasan berupa bukti kas masuk yang telah diinput dengan sistem
resmi, menyimpan uang kas, lalu informasi akuntansi terprogram seperti
mencatat kas harian tersebut di buku kas alat kasir yang dicetak lalu ditanda-
harian secara manual. Pemesanan yang tangani oleh bagian kasir sebagai bukti
dilakukan oleh pelanggan diotorisasi kas masuk secara tunai. Hal ini
oleh sales counter dengan membuat menunjukkan adanya pelunasan tunai
surat pemesanan kendaraan untuk oleh konsumen.
penjualan dan service advisor dengan
mebuat surat service advisor motor Penerapan Sistem Informasi
untuk setiap keluhan dan perbaikan yang Akuntansi Pengeluaran Kas PT Tirto
dilakukan saat service. Pencatatan Agung Motor Sidoarjo
akuntansi telah dikerjakan oleh bagian Berdasarkan hasil wawancara
kepala administrasi dan pihak yang dapat diketahui sumber pengeluaran kas
memiliki wewenang. di PT. Tirto Agung Motor Sidoarjo
Dapat diketahui adanya terletak pada pembelian persediaan
pemisahan tugas oleh masing-masing motor, persediaan sperpat, biaya
bagian yang cukup baik dan dokumen operasional seperti peralatan kantor
yang digunakan juga sudah terorganisir atau ATK, persediaan bahan bakar, biaya
cukup baik karena diotorisasi langsung gaji tenaga kerja/karyawan, biaya
oleh masing-masing bagian yang tepat. gedung. Sedangkan pada hasil observasi,
Meskipun penerapan sistem informasi peneliti mendapatkan informasi bahwa
akuntansi penerimaan kas tersebut masing-masing kebutuhan yang
belum seluruhnya diterapkan sesuai berkaitan dengan pengeluaran kas
teori Mulyadi (2016) karena adanya memiliki otoritas yang berbeda-beda
keterbatasan. melibatkan bagian dan fungsi yang
Dokumen penerimaan kas yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
digunakan adalah bukti kas masuk Apabila pengeluaran kas diatas
(BKM), formulir sales order dan service Rp1.000.000, maka akan melibatkan
advisor. Dokumen BKM dicetak persetujuan dari kepala cabang dealer.
sebanyak 3 (tiga) rangkap. 1 (satu) BKM Namun jika kurang atau lebih kecil dari
untuk pelanggan, 1 (satu) rekap BKM Rp.1.000.000, maka tidak perlu meminta
untuk bagian kasir, dan 1 rekap BKM persetujuan kepala cabang melainkan
untuk bagian kepala Administrasi cukup pada bagian kasir dan
sebagai tanda internal check. administrasi saja.
Catatan per transaksi yang Menurut teori yang
digunakan adalah buku kas harian yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016) fungsi
belum terprogram langsung ke dalam yang terkait dalam sistem akuntansi
jurnal atau general ledger komputer pengeluaran kas adalah fungsi atau
melainkan masih menggunakan manual bagian yang memerlukan pengeluaran
atau tulis tangan. Sedangkan untuk kas, fungsi kas, fungsi atau bagian
rekapan transaksi di hari tersebut akuntansi, dan fungsi pemeriksaan
menggunakan laporan penerimaan kas intern. Jika diaplikasikan dengan teori,
yang dilakukan di Ms.Excel. Dokumen pada penerapan sistem informasi
yang digunakan telah mengunakan akuntansi pengeluaran kas PT Tirto
nomor urut tercetak dan sudah didesign Agung Motor Sidoarjo adalah sebagai
dengan sangat baik oleh perusahaan, berikut.
hanya saja pada pengisian form sales 1. Fungsi yang membutuhkan
order dan surat sales advisor dilakukan pengeluaran kas, biasanya
1663
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9 (5) (2022): 1655-1669
bagian kasir sebagai bukti adanya register cek yang digunakan perusaahan.
pengeluaran kas yang dilakukan secara Sehingga catatan yang digunakan hanya
tunai. Lalu bukti kas keluar tersebut terbatas yaitu buku kas harian dan
dicetak dengan alat bantu kasir yang laporan berbentuk jurnal pengeluaran
telah terprogram sehingga tidak perlu kas. Laporan pengeluaran kas harian
ditulis manual melainkan bagian kasir tersebut diketahui, disetujui dan
hanya tanda-tangan saja. ditanda-tangani oleh kepala cabang,
Meski demikian, sebelum bukti bagian kasir, dan kepala bagian
kas keluar (BKK) dicetak dan administrasi selaku bagian yang
dikeluarkan, fungsi atau bagian yang memiliki tugas dan fungsi untuk
membutuhkan uang kas awalnya melakukan internal check terlebih
menggunakan uang tunai pribadi sampai dahulu sebelum mencatat dan
ada bukti fisik nota pembelian atau menyerahkan laporan pengeluaran kas
pengeluaran sesuai dengan kebutuhan tersebut.
yang diperlukan, dilampiri dengan bukti- Salah satu yang menjadi
bukti pengeluaran kas sesuai kebutuhan kekurangan sistem informasi akuntansi
aktivitas operasional perusahaan seperti pengeluaran kas PT. Tirto Agung Motor
bensin, biaya e-toll dan lain sebagainya. Sidoarjo adalah pencatatan yang
Akan tetapi, untuk pengeluaran diatas dilakukan secara manual tidak dengan
Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) sistem yang terprogram. Software yang
menggunakan persetujuan kepala dipilih PT. Tirto Agung Motor Sidoarjo
cabang terlebih dahulu seperti untuk melakukan pencatatan dan
pembelian persediaan motor, sperpat, pelaporan adalah menggunakan
dan lain sebagainya sehingga fungsi yang Ms.Excel. Adanya kegiatan pencatatan
membutuhkan dana kas tunai tidak dan pelaporan jurnal pengeluaran kas
memakai uang pribadi melainkan tersebut diakui oleh bagian kasir dan
memakai uang kas yang dikeluarkan di administrasi bahwa kendala yang
bagian kasir melalui persetujuan kepala dialami yaitu adanya salah penginputan
cabang. sehingga hal tersebut diatasi dengan
Catatan akuntansi yang penampakkan akun piutang.
digunakan pada saat pengeluaran kas Pada prosedur penerapan sistem
adalah buku kas harian dan jurnal akuntansi pengeluaran kas PT Tirto
pengeluaran kas. Buku harian kas Agung Motor Sidoarjo memiliki 2
mencakup rekapitulasi transaksi kategori yaitu 1) pengeluaran kas
pengeluaraan kas di hari yang sama dengan jumlah yang relatif kecil atau
sedangkan jurnal pengeluaran kas kurang dari Rp.1.000.000 (satu juta
berupa rekapitulasi laporan pengeluaran rupiah); 2) pengeluaran kas dengan
kas baik secara harian maupun bulanan. jumlah yang relatif besar atau lebih dari
Catatan akuntansi yang Rp.1.000.000 (satu juta rupiah).
digunakan PT. Tirto Agung Motor Pada prosedur pengeluaran kas
Sidoarjo dinilai kurang lengkap karena dengan biaya yang jumlahnya relatif
tidak sesuai dengan teori. Berdasarkan kecil dibawah Rp.1.000.000 (satu juta
teori yang dikemukakan oleh Mulyadi rupiah) seperti biaya bahan bakar atau
(2016:445) menjelaskan bahwa catatan bensin saat melakukan pengiriman
akuntansi yang digunakan dalam sistem barang, biaya e-toll, biaya parkir, dan lain
informasi akuntansi pengeluaran kas sebagainya akan diperkenankan untuk
adalah jurnal pengeluaran kas, dan menggunakan biaya pribadi terlebih
register cek. dahulu namun tidak lupa untuk meminta
Pada observasi penelitian ini, nota pembelian sehingga saat
peneliti tidak menemukan adanya pertanggungjawaban pengembalian
1665
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9 (5) (2022): 1655-1669
1669