Anda di halaman 1dari 3

DELAPAN SYARAT PEMBANGUNAN IRIGASI

Bangunan dan saluran irigasi sudah dikenal oleh manusia sejak dulu kala, bahkan
sebelum Masehi. Hal ini dapat ditemukan melalui penemuan-penemuan bersejarah, baik di
sejarah nasional maupun sejarah dunia. Keberadaan bangunan-bangunan ini ternyata pada
awalnya disebabkan oleh permasalahan kebutuhan manusia yang tidak tercukupi ketika hanya
mengandalkan sumber makanan nabati yang disediakan oleh alam. Dari segi teknis, persoalan
pertanian ini menimbulkan permasalahan dari yang paling sederhana sampai kepada yang
tersulit.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu kemajuan akan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang keirigasian juga senantiasa semakin luas. Manusia mulai
mengembangkan dan memadukan ilmu alam, ilmu fisika, dan ilmu hidrolika yang meliputi
ilmu statika dan dinamika benda cair. Semuanya ini membuat ilmu pengetahuan akan
keirigasian bertambah kian lengkap.

AIR
Tidak semua air cocok dipergunakan untuk kebutuhan irigasi. Air yang dapat
dinyatakan kurang baik untuk air irigasi biasanya mengandung bahan kimia yang beracun
bagi tumbuhan, bahkan bagi orang yang nantinya akan mengkonsumsi tumbuhan itu. Selain
itu, air yang mengandung bahan kimia yang bereaksi dengan tanah yang kurang baik, air
yang mengandung tingkat keasaman (Ph) yang tinggi, air yang mengandung tingkat
kegaraman yang tidak normal, serta air yang mengandung bakteri yang membahayakan bagi
manusia atau hewan yang nantinya akan memakan tanaman yang diairi dengan air tersebut.
Jika berbicara tentang jumlah air yang dibutuhkan untuk mengairi suatu bidang sawah
atau ladang, pertama-tama haruslah dilihat sumber airnya dahulu. Dengan melihat suatu
sumber air, bisa diperkirakan air tersebut dapat mengairi sawah berapa hektar. Debit air yang
dibutuhkan lazimnya 1,5-1,75 l/det/ha (liter per detik per hektar) diestimasikan dengan rumus
yang diketiahui. Sebaliknya, dapat menghitung jumlah air yang dibutuhkan utnuk mngairi
suatu wilayah sawah.

TANAH
Masa prairigasi diperlukan guna menggarap lahan untuk ditanami dan untuk
menciptakan kondisi yang memadai, sehingga tumbuhan yang akan ditanam akan relatif
bertumbuh sehat dan subur. Kriteria tanah yang tepat untuk menjadi media tumbuhnya
tanaman yaitu diantaranya memiliki kadar Ph netral, memliki tekstur lempung, terdapat
organisme seperti cacing dan lain-lain di dalamnya, kaya akan unsur mineral, dan tentunya
cocok untuk berbagai tanaman.
SUMBER DAYA MANUSIA
Membahas mengenai sumber daya manusia yang diperlukan, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan agar sumber daya manusia tersebut siap menjalankan kegiatan pertanian
dan irigasi, diantaranya faktor usia, faktor pengalaman, faktor pendidikan, dan lain-lain.
Faktor-faktor tersebut tentunya akan sangat berpengaruh dalam keberlangsungan pertanian
beserta irigasinya. Faktor-faktor tersebut bisa dijadikan dasar atau tolak ukur untuk seorang
petani dalam berinovasi. Dengan kondisi tubuh yang prima, pengalaman yang banyak, serta
latarbelakang pendidikan yang memadai maka seseorang akan dapat terus berinovasi
melakukan penemuan-penemuan baru terkhusus di bidang pertanian dan irigasi.

BANJIR
Agar suatu kegiatan pertanian beserta sistem irigasinya dapat berjalan dengan baik,
maka diperlukan lokasi yang strategis dalam artian bebas dari kemungkinan bencana banjir.
Hal tersebut perlu dipertimbangkan sebelum dilakukannya pembangunan lahan dan sistem
irigasi. Selain itu, kondisi cuaca di lokasi juga perlu diteliti dan dianalisis dengan baik.
Lokasi yang ideal untuk pembangunan lahan dan sistem irigasi adalah lokasi yang memiliki
kondisi cuaca yang bagus serta memiliki curah hujan yang baik demi kepentingan pertanian
dan sistem irigasinya. Inilah yang menjadi alasan mengapa pemahaman petani akan kondisi
iklim dan intensitas curah hujan begitu penting.

PEMBEBASAN LAHAN YANG MUDAH


Tentunya jika ingin membangun lahan pertanian beserta sistem irigasinya diperlukan
lahan yang tersedia. Namun apabila tidak memliki lahan sama sekali maka yang harus
dilakukan adalah pembelian atau pembebasan sebidang lahan. Dalam proses pembebasannya
tersebut, tentu akan ada proses tawar-menawar atau yang biasa disebut dengan kompromi.
Maka dari itu diperlukan adanya komunikasi yang baik antara pembeli dan pemilik lahan
agar terciptanya suatu kesepakatan pembebasan lahan yang saling menguntungkan satu
dengan yang lainnya.

DAERAH PEMASARAN
Setelah beroperasinya suatu bidang pertanian, tentu nantinya akan membuahkan hasil
produksi dalam bentuk bahan pangan. Hasil produksi ini selanjutnya akan dipasarkan atau
dijual kepada pihak selanjutnya. Pihak yang memiliki wewenang dan berkepentingan dalam
hal ini ialah Koperasi Unit Desa (KUD). Pada sistem ini produsen dalam hal ini petani tidak
langsung menjual hasil produksinya kepada pemakai, melainkan melalui perantara yaitu
Koperasi Unit Desa tersebut. Hal ini dianggap perlu dilakukan agar petani terlindungi dari
praktek tengkulak. Namun apabila petani merasa lebih diuntungkan jika dijual langsung
kepada konsumen tanpa adanya pihak perantara sebenarnya sah-sah saja.
PENCAPAIAN/AKSES YANG MUDAH
Demi efisiensi dan kenyamanan petani sebagai produsen dan pembeli sebagai
konsumen, maka perlu sekali mempertimbangkan mengenai letak/lokasi dari lahan pertanian
tersebut apakah strategis atau tidak. Apabila dirasa kurang strategis, hal yang harus dilakukan
yaitu penyediaan transportasi atau angkutan hasil produksi yang memadai dan bernilai
ekonomis agar kegiatan pengiriman hasil produksi tersebut berjalan dengan baik. Moda
transportasi yang biasa dipakai petani memiliki beberapa macam. Ada petani yang lebih
memilih menggunakan mobil pick up, ada yang lebih memilih menggunakan mobil box
dalam pengirimannya.

MASUK PRIORITAS PEMBANGUNAN


Alasan sebenarnya mengapa kegiatan pertanian dan sistem irigasi masuk kategori
prioritas pembangunan adalah karena mampu meningkatkan kesejahteraan petani dengan
meningkatkan ketahanan pangan dan daya saing pertanian. Tentunya ini juga akan
berdampak kepada kehidupan keluarga petani menjadi lebih baik dan sejahtera. Selain itu,
kegiatan ini juga menunjang berjalannya kegiatan transmigrasi dan perkembangan pedesaan.

REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA


Kebutuhan Air dan Kebutuhan Irigasi Lahan - Tips Petani

CIVIL ENGINEERING: Estimasi Kebutuhan Debit Air untuk Irigasi


(jumantorocivilengiinering.blogspot.com)

KETERSEDIAAN AIR IRIGASI (pertanian.go.id)

PDF IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (CEK DI FILE MANAGER!!!)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAIRAN

Persyaratan Teknis Bangunan Irigasi PT 01-04 | Sipilpedia

Pentingnya Petani Memahami Iklim | Warung Ilmiah Lapangan (ui.ac.id)

Bk-Kopi-tutur-02.pdf (upnjatim.ac.id)

Ciri-ciri Tanah Subur Yang Baik (pertanian.go.id)

Pembebasan Lahan Itu Apa Sih? – asriman.com

3 Jenis Transportasi Produk Pertanian yang Perlu Diketahui (paktanidigital.com)

RKT 2022 -SOETTA.pdf (pertanian.go.id)

Anda mungkin juga menyukai