Anda di halaman 1dari 3

Nama : Roosita Dewi Suriasih, S.

Pd
Kelas : 002 Kelompok A PPG Seni Budaya UNIMA 2022
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah
Akar
terpilih yang
No. Penyebab Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan
masalah
diselesaikan
1 Motivasi Peserta 1. Lubis, Rahmad Fauzi. 2019. Kemampuan Guru Menarik Perhatian Siswa dalam Setelah dilakukan analisis terhadap
Belajar didik kurang Proses Pembelajaran, jurnal artikel. hasil kajian literatur dan hasil
Siswa tertarik Diakses tanggal 3 Agustus 2022. wawancara, serta dikonfirmasi/
Rendah pada terhadap https://ojs.diniyah.ac.id/index.php/Al-Mutharahah/article/view/18/9 pengamatan dapat diketahui bahwa
Pelajaran mata “Dimyati & Mudjiono. (2002:62) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang analisis alternatif solusi dari akar
Seni Budaya pelajaran harus dilakukan guru agar dapat menarik penyebab masalah peserta didik
khususnya seni budaya perhatian siswa dalam proses pembelajaran : kurang tertarik terhadap mata
materi seni khususnya a. Guru menggunakan metode yang bervariasi dalam proses pembelajaran. pelajaran seni budaya khususnya
tari materi seni b. Guru menggunakan media yang sesuai dengan tujuan belajar dan materi materi seni tari adalah sebagai
tari yang diajarkan. berikut:
c. Guru menggunakan gaya bahasa yang tidak monoton. 1. Menggunakan gaya bahasa
d. Guru mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing”. yang tidak monoton dalam
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa banyak hal yang bisa menyampaikan materi.
dilakukan seorang guru dalam proses pembelajaran agar bisa menarik 2. Menerapkan metode
perhatian siswanya. Apabila guru sudah mampu menarik perhatian siswa pembelajaran yang variatif,
dalam prose pembelajaran, maka proses pembelajaran akan menjadi lebih dalam hal ini dipilih metode
efektif dan menyenangkan. pembelajaran adalah metode
demonstrasi.
2. Oczalina. 2018. Pembelajaran Tari Dibingi Bakas Menggunakan Metode 3. Menggunakan media
Demonstrasi Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMKN 1 Krui Pesisir Barat. pembelajaran yang menarik
Jurnal Seni dan Pembelajaran. seperti video dan aplikasi
Diakses pada tanggal 5 Agustus 2022
(http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JSP/article/view/16802/12017)
“Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi,
atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan,
yang sering disertai penjelasan lisan”.

3. Luisandrith, Desella Rasida. 2020. Interdisiplin: Pembelajaran Seni Tari Melalui


Aplikasi Tik Tok Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak. Jurnal Seni Tari
Diakses pada 5 Agustus 2022.
(https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jst/article/view/42085/17450)
“Pemilihan media dilakukan guru menyesuaikan materi yang diajarkan agar
guru dapat memahami materi dengan baik (Aji,2017)”.

1. Hasil wawancara dengan guru


Guru harus menyampaikan materi dengan menggunakan bahasa yang
dimengerti oleh siswa.
2. Hasil wawancara dengan kepala sekolah
a. Guru harus menggunakan metode yang tepat agar siswa tertarik dengan
materi yang diajarkan.
b. Guru harus berani untuk mencoba menggunakan media pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) agar siswa lebih
mengenal cara belajar yang kekinian.

2. Pembelajaran Guru kurang 1. Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap


dikelas masih menerapkan Ridwan Abdulah Sani, 2019, Pembelajaran Berbasis HOTS. Tangerang. hasil kajian literatur dan hasil
belum pembelajaran Gelven dan Stewart (2001) menyatakan bahwa sekolah harus mengajarkan wawancara, serta dikonfirmasi/
berbasis berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi, dalam upaya mempersiapkan lulusan untuk pengamatan dapat diketahui bahwa
HOTS HOTS
bekerja dan belajar seumur hidup. analisis alternatif solusi dari dari
akar penyebab masalah guru
2. Sofyan, Fuaddilah Ali. 2019. Implementasi HOTS Pada Kurikulum 2013. Jurnal kurang menerapkan pembelajaran
Inventa Vol III. No 1 Maret 2019. berbasis HOTS adalah sebagai
Diakses pada 5 Agustus 2022. berikut:
(https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/jurnal_inventa/article/view/1803/1625) Guru mencoba menerapkan
“Ranah kognitif ini kemudian direvisi oleh Lorin Anderson, David Krathwohl, dkk, pembelajaran berbasis HOTS
pada 2001. Urutannya diubah menjadi (1) mengingat (remember), (2) dengan menggunakan Model
memahami (understand), (3) mengaplikasikan (apply), (4) menganalisis pembelajaran berbasis projek
(analyze), (5) mengevaluasi (evaluate), (6) mencipta (create). Tingkatan 1 (PJBL)
hingga 3, sesuai konsep awalnya, dikategorikan sebagai kemampuan berpikir
tingkat rendah (LOTS). Sedangkan butir 4 sampai 6 dikategorikan sebagai
kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS)”.

3. Ariyana, Yoki, dkk. 2018. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi Pada


Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Diakses pada 5 Agustus 2022
(https://www.academia.edu/download/58103502/Hots_dalam_pembelajaran.pdf)
Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran yang
diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan
rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah (1) model Pembelajaran
Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning), (2) model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning/PBL), (3) model
Pembelajaran Berbasis Projek (Project- based Learning/PJBL).

Hasil wawancara
Guru harus mencoba untuk menerapkan pembelajaran berbasis HOTS agar
siswa bisa belajar mengenal tentang cara belajar dengan menggunakan
ketrampilan berpikir tingkat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai