2B - Kelompok 5 - Mankep Skill
2B - Kelompok 5 - Mankep Skill
Oleh Kelompok 5:
Tantri Yuliana (P17211193064)
Aida Nuriyanti Putri (P17211193067)
Vebiolla Maya Dwi S (P17211193070)
Tomi Agustias Aryanto (P17211193084)
Aura Garini Maulani (P17211193086)
Nurul Fajriyatul U (P17211193116)
Moch Agiel Devany (P17211193117)
FORMAT
PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN
(KA RUANG)
NO KMR
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
/ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 20 JML
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PASIEN
TIM A 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
TIM B 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
TOTAL
(T) 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
PARSIA
L (P) 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
MANDIR
I (M) 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
PERHITUNGAN
3. Jam Penyuluhan
15 menit X 6 orang = 90 menit = 1,5 jam (3)
TOTAL JUMLAH JAM PERAWATAN YANG DIBUTUHKAN = 27 jam
B. KebutuhanPerawat
1. Jumlah kebutuhan perawat 24 jam
27
Jumlah jam Perawatan= = 3,85+ 0,2 = 4,05 = 4 Perawat
7
2. PembagianPerawat / shift
Pagi (P) = 47 % x 4 orang perawat = 1, 88 = 2 perawat
(KATIM A)
NO KMR / 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 JUM
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 L
PASIEN
TIM A 1 1 1 3
TIM B
KLA TOTAL 1 1
SIFI (T)
KA PARTI 1 1
SI AL
(P)
MANDI 1 1
RI
(M)
PERHITUNGAN
B. Kebutuhan Perawat
1. Jumlah kebutuhan perawat 24 jam
Jumlah jam Perawatan= 14/7 = 2 orang + 20% = 2,2 orang = 2 perawat
(KATIM B)
NO KMR / 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 JUM
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 L
PASIEN
TIM A
TIM B 3
KL TOTAL 1
A
(T)
SIF
PARTI 1
I
AL
KA
(P)
SI
MANDI 1
RI
(M)
PERHITUNGAN
TOTAL JUMLAH JAM PERAWATAN YANG DIBUTUHKAN = 14 JAM (1) + (2) + (3)
D. Kebutuhan Perawat
3. Jumlah kebutuhan perawat 24 jam
CATATAN
ASUHANKEPERAWATANKLIEN
IDENTITASKLIEN :
Pendidikan :SD
Pekerjaan : pelajar
PENGKAJIANKEPERAWATAN:
DataFokus :
Rencana Keperawatan :
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Pemberian cairan dan
elektrolit intravena,
jikaperlu.
Mahasiswa
Nama Terang
3. Melakukan pendinginan A:
eksternal
Hipertermi belum teratasi
- Memberikan kompres hangat
pada dahi, leher, dada,
abdomen, dan aksila pasien P:
24 April 2021
1. Mengidentifikasi penyebab
hipertermia
25 April 2021
1. Mengidentifikasi penyebab
hipertermia
S:
- Adanya proses inflamasi
pada meningen Anak Badu merasa lebih segar dan suhu tubuh
normal
2. Memonitor suhu tubuh
pasien
D5 % : NS = 1:1, 20 tts/mnt
Dibuat setiap hari. Untuk tindakan kritis evaluasi dilakukan langsung setelah tindakan
Mengetahui :
(…………………….) (……………………)
CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
- Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan peningkatan tekanan darah dibuktikan
dengan pengisian kapiler >3 detik dan penyembuhan luka lambat .
Rencana Keperawatan :
Kriteria - Standar
L.02011 1.02079 - Mengetahui
kondisi awal
Setelah dilakukan Observasi pasien
intervensi selama 3x 1. Periksa sirkulasi - Melakukan
24jam maka perifer tindakan
2. Identifikasi faktor teraupetik sesuai
Denyut nadi resiko prosedur
perifer meningkat 3. Monitor - Melakukan
dengan kriteri 1-5 panas ,kemerahan ,n pemahaman atau
Tekanan darah yeri atau bengkak edukasi kepada
sistolik cukup pada ekstermitas pasien agar dapat
membaik dengan Teraupetik menjaga dan
kriteria 1-5 1. Hindari pemasangan memulihkan tubuh
Tekanan darah infus atau dengan mandiri
diastolik cukup pengambilan darah di
membaik dengan area keterbatasan
kriteria 1-5 perfusi
2. Lakukan pengukuran
tekanan darah pada
ekstermitas dengan
keterbatasan perfusi
3. Hindari pemasangan
dan penekanan
torniquet pada area
yang cedera
4. Lakukan pencegahan
infeksi
5. Lakukan perawatan
kaki dan kuku
6. Lakukan hidrasi
Edukasi
1. Anjurkan berhenti
merokok
2. Anjurkan berolahraga
rutin
3. Anjurkan mengecek
air mandi untuk
menghindari kulit
terbakar
4. Anjurkan berhenti
merokok
5. Anjurkan meminum
obat pengontrol
tekanan secara
teratur
6. Anjurkan menghindari
obat penyekat beta
7. Anjurkan melakukan
perawatan kulit yang
tepat
8. Anjurkan program
P : interverensi dilanjutkan
24-April 2021
S:
1. Hindari
pemasangan dan Ny.S mengatakan keluhan
penekanan pusing ,lemah dan sering kencing
torniquet pada area berkurang
yang cedera
O:
2. Lakukan
pencegahan infeksi Nampak tidak pucat dan tekanan
3. Lakukan perawatan darah berangsur turun normal
kaki dan kuku
P : interverensi dilanjutkan
25-April 2021 S:
P : interverensi di hentikan
Dibuat setiap hari. Untuk tindakan kritis evaluasi dilakukan langsung setelah tindakan
Mengetahui :
PembimbingInstitusi PembimbingLahan
(…………………….) (……………………)
CATATAN
Rencana Keperawatan :
Edukasi
1. Anjurkan istirahat dan tidur
yang cukup
2. Anjurkan sering membersihkan
mulut ,kecuali jika merangsang
mual
3. Anjurkan makanan tinggi
karbohidrat dan rendah lemak
4. Anjurkan penggunaan teknik
nonfarmakologi untuk
mengatasi mual
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
antlemetik jika perl
Malang, 23 April 2021
P : interverensi dilanjutkan
24-April 2021
- Monitor mual
- Monitor asupan nutrisi dan kalori S:
- Kendalikan faktor lingkungan
penyebab mual Nn.T Saat ini kondisi pasien sudah
- Kurangi atau hilangkan keadaan mulai membaik,
penyebab mual
- Berikan makanan dalam jumlah O:
kecil dan menarik
- Berikan makanan dingin ,cairan Nampak Mual dan muntah
bening ,tidak berbau ,dan tidak berkurang
berwarna
A : Nausea teratasi sebagian
P : interverensi dilanjutka
25-April 2021
- Monitor mual
- Monitor asupan nutrisi dan kalori
- Anjurkan istirahat dan tidur yang
cukup S:
- Anjurkan sering membersihkan
mulut ,kecuali jika merangsang Nn T Merasa sudah mulai
mual membaik, mual & muntah (-),
- Anjurkan makanan tinggi
makan-minum secara peroral, ADL
karbohidrat dan rendah lemak
- Anjurkan penggunaan teknik mandiri, infus sudah di lepas
nonfarmakologi untuk mengatasi
O:
mual
mual & muntah (-), makan-minum
secara peroral, ADL mandiri, infus
sudah di lepas
A : Nausea teratasi
P : interverensi di hentikan
Dibuat setiap hari. Untuk tindakan kritis evaluasi dilakukan langsung setelah tindakan
Mengetahui :
(…………………….) (……………….....)
CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
Data Fokus : GCS = 9 (2.3.4), suhu tubuh 40 derajat C, keringat cukup banyak, dan
terjadi kejang tonik – klonik.
Rencana Keperawatan :
Mahasiswa
Tantri Yuliana
24 April 2021
S :Pasien mengatakan masih, batuk
1. Mengidentifikasi penyebab Tantri Yuliana
masih berdahak.
hipertermia
- Adanya proses inflamasi pada O:
meningen
Suhu: 38°C
2. Memonitor suhu tubuh pasien
- Suhu tubuh awal 40 °C - Badan pasien teraba tidak terlalu
- Suhu tubuh sekarang 40°C panas
3. Melakukan pendinginan eksternal
- Kesadaran meningkat
- Memberikan kompres hangat
pada dahi, leher, dada, abdomen, - GCS 13 (E4V4M5)
dan aksila pasien
A : Hipertermia teratasi sebagian
4. Berkolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena P : Intervensi 3,4
- Cairan elektrolit infus D5 ½ Ns, 1
kolf dengan 20 tetesan/menit
Dibuat setiap hari. Untuk tindakan kritis evaluasi dilakukan langsung setelah tindakan
Mengetahui :
(…………………….) (……………………)
CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
IDENTITAS KLIEN :Tn. Saderun
Nama (Initial) : Tn.S
Umur : 65 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Status Perkawinan : Kawin
DIAGNOSA MEDIS : Hemiparese dextra
PENGKAJIAN KEPERAWATAN :
Keluhan Utama : Tidak bisa melakukan aktivitas secara normal
Data Fokus : Tn.S tidak bisa melakukan aktivitas perawatan diri sehari hari
dengan baik dan normal karena mengalami hemiparese dextra
1. Defisit perawatan diri b.d gangguan muskuloskeletal d.d tidak mampu untuk mandi,
menggunakan pakaian, makan, dan toleting.
2. Gangguan mobilitas fisik b.d ganguan muskuloskeletal d.d sulit untuk menggerakan ekstermitas,
kekuatan otot menurun, rentang gerak (ROM) menurun.
Rencana Keperawatan :
Kriteria - Standar
Setelah dilakukan asuhan Dukungan Perawatan Diri
keperawatan 1 x 24 jam, (1.11348) 1. melihat seberapa tingkat
maka diharapkan kemandirian pasien
perawatan diri meningkat Observasi :
( L.11103 ) 2. mengidentifikasi kebutuhan
1. monitor tingkat kemandirian yang diperlukan oleh pasien
Dengan kriteria hasil : 2. identifikasi kebutuhan alat 3. membuat pasien menjadi
1. kemampuan mandi bantu kebersihan diri, berpakaian, nyaman dan rileks
meningkat berhias, dan makan
4. menyiapkan keperluan
2. kemampuan Terapeutik : pasien agar efektif
mengenakan pakaian
meningkat 3. sediakan lingkungan yang 5. mendapingi pasien agar
terapeutik (mis. Suasana hangat, pasien tidak merasa sendiri
3. kemampuan ke toilet rileks,privasi) dalam melakukan latihan
(BAB/BAK) meningkat
4. siapkan keperluan pribadi (mis. 6. menjadwalkan agar pasien
4. minat melakukan Parfum,sikat gigi, dan sabun rutin melakukan latihan
perawatan diri meningkat mandi)
7. menganurkan agar pasien
5. dampingi dalam melakukan melakuan latihan secara
perawatan diri sampai mandiri konsisten
Edukasi :
Mahasiswa
Nama Terang
1. memonitor tingkat kemandirian S: Aura Garini
Edukasi :
7. menganjurkan melakukan
perawatan diri secara konsisiten
sesuai kemampuan
6. mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus dilakukan
Dibuat setiap hari. Untuk tindakan kritis evaluasi dilakukan langsung setelah tindakan
Mengetahui :
(…………………….) (……………………)
CATATAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Data Fokus
Makan-minum sendiri dengan duduk di atas tempat tidur, ADL masih dibantu dengan perawat atau
keluarga
3. Ajarkantirah baring
Kolaborasi
4. Kolaborasipemberiancairan dan
elektrolitintravena, jikaperlu
Aura GariniMaulani
1. Memonitorsuhutubuhpasien S :Pasienmengatakanpanas
A :Hipertermiabelumteratasi
P :Melanjutkanintervensi no 1, 2, 3, 4
Dibuatsetiaphari. Untuktindakankritisevaluasidilakukanlangsungsetelahtindakan
Mengetahui :
Pembimbing Institusi PembimbingLahan
(…………………….) (……………………)
B. PENGORGANISASIAN
Karu
1. Denta 1. Mely
Pasien Pasien
PEMBAGIAN KERJA
TIM PELAYANAN KEPERAWATANRUANG ALAMANDA RS PELITA BANGSA
( ………………………..……)
Mengetahui :
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan
(…………………….) (………………………)
No Waktu Kegiatan
1 06.00 Menyusun rencana harian sesuai peran
2 06.15 Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien
3 06.30 Menghitung kebutuhan tenaga keperawatan
4 07.00 Menunjuk atau menetapkan ketuan tim
5 07.05 Menentukan metode penugasan yang digunakan
6 07.15 Menyusun struktur organisasi ruangan
7 07.20 Melakukan pembagian tugas kepada ketua tim
8 07.30 Memimpin serah terima/operan keperawatan (Pre Conference)
9 11.15 Memimpin conference perawatan
10 11.40 Memberikan pengarahan ketua tim
11 12.45 Melakukan motivasi dan supervisi kegiatan pelayanan
12 13.00 Melakukan evaluasi pelayanan keperawatan
13 13.30 Melakukan audit dokumentasi
14 14.00 Memimpin post conference
15 14.30 Membuat laporan harian karu
Catatan : Dibuat SEBELUM praktek
*) Coret yang tidakperlu Tanggal, 27 April 2021
Mahasiswa
Mengetahui :
(…………………….) (……………………)
Mengikuti operan dari perawat dinas malam kepada perawat dinas pagi
1. 07.00 WIB
dan Pre Conference
9. 14.00 WIB Mengikuti operan dari perawat dinas pagi kepada perawat dinas sore
Mengetahui :
(…………………….) (……………………)
RENCANA KERJA HARIAN PELAYANAN KEPERAWATAN
(KATIM B) *
Mengikuti operan dari perawat dinas malam kepada perawat dinas pagi
1. 07.00 WIB
dan Pre Conference
9. 14.00 WIB Mengikuti operan dari perawat dinas pagi kepada perawat dinas sore
Mengetahui :
(…………………….) (……………………)
RENCANA KERJA HARIAN PELAYANAN KEPERAWATAN
1. 07.00 Operan
Pre conference
2. 08.30
Tindakan Keperawatan :
3. 09.00
Anak Badu Dx: TETANUS
Tindakan Keperawatan
5. 13.00
Post conference (dokumentasi dan evaluasi )
Operan
6. 14.00
( ……………………..……)
Mengetahui :
3. 08.00 Ny.Sutyem Dx : DM
1. Monitor kadar glukosa darah
2. Monitor TTV
3. Periksa sirkulasi perifer
4. Monitor panas ,kemerahan ,nyeri atau bengkak pada
ekstermitas
Sdri. Tina marcellia Dx : Gastritis
1. Monitor mual dan muntah
2. Monitor dan pemeriksaan TTV
3. Monitor asupan gizi dan nutrisi
4. 09.00 Supervisi
Tindakan Keperawatan
5. 10.00
Post conference (dokumentasi dan evaluasi )
6. 13.00 Operan
7. 14.00
( ……………………..……)
Mengetahui :
( Tantri Yuliana)
Mengetahui :
(…………………….) (……………………)
RENCANA KERJA HARIAN PELAYANAN KEPERAWATAN
operan
Catatan : Dibuat SEBELUM praktek
*) Coret yang tidak perlu
Tanggal 23 April 2021.
Mahasiswa
(…………………….) (……………………)
RENCANA KERJA HARIAN PELAYANAN KEPERAWATAN
Sdr. C :Thypoid
Memonitor intake dan output cairan
Memberikan asupan airan oral
Memberikan cairan isotonis
Memonitor suhu tubuh
Melakukan pendinginan eksternal (kompres dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen, aksila)
Mengajarkan tirah baring
5. 13.00 Memberikan cairan dan elektrolit intravena
post conference
6. 14.00
operan
Catatan :Dibuat SEBELUM praktek
*) Coret yang tidakperlu
Mengetahui :
(…………………….) (……………………)
D. PENGGERAK
1. Skenario Operan (Shift Malam Ke Shift Pagi)
SKENARIO OPERAN PAGI
Nurse Station
Karu : Baik sekarang jam sudah menunjukan pukul 07.30 waktunya kita melakukan operan
kepada shift pagi ,
Karu : baik , Assalamualaikumwr.wbs ebelum memulai operan shift pagi hari ini alangkah
baiknya kita berdoa terlebih dahulu menurut agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa dimulai.
Semua : (berdoa)
Karu : Selesai, baik untuk mengawali operan shift pada pagi hari ini mari kita dengarkan
laporan asuhan keperawaatan dari tim shift malam, pada katim shift pagi dipersilahkan
PM 1 : Baik, terimakasih. Untuk operan pagi ini ada 6 pasien.. nah dari ke 6 pasien ada 2
pasien baru dikamar 3 dan 4
Pasien Pertama
Dx: Tetanus
Keluhan utama panas dan kejang disertai kesadaran yang menurun .
A: Pemeriksaan TTV
R: Lakukan pemeriksaan TTV setiap 5 jam Lakukan pemberian kompres dingin untuk menurunkan demam
jika masih terasa demam
PM 1 : kejang sudah tidak muncul lagi ,namun masih demam selama semalam ini
PP 2 : baik ners.
Dx: Meningitis
Pasien mengeluh Panas terus menerus dan kejang disertai kesadaran menurun
A: Pemeriksaan TTV
- GCS 9 (E2V3M4)
- T : 40 oC
A: Pemeriksaan TTV
Kesadaran Composmentis,
GCS = 15 (4.5.6),
PP 1 : Baikners.
A : Pemeriksaan
Kedasaran composmentis,
GCS = 15 (4.5.6).
Hasil pemeriksaan terdapat hemiparese dekstra, nilai kekuatan otot kanan 3/3 dan otot kiri 5/5.
Katimpagi : untuk pasien ini apa sudah dilakukan edukasi kepada pasien dan keluarga ?
PM 2 : baik jika sudah jelas, silahkan perawat rara Melanjutkan pasien selanjutnya
B:
PP 2 : Baik ners,
pasien keenam
A : Pemeriksaan
PM 1 : Hasil pemeriksaan Lab : Widal (+) Bu,bagaimana ada yang ditanyakan lagi?
Karu : baiklah terimakasi Perawat Rara & Agil yang telah menyampaikan operan shift malam kepada
perawat yang bertugas shift pagi dengan jelas. Lalu untuk sekarang bagaimana jika langsung saja
kepasiennya.
Katim pagi : (kamar 1-4) selamat siang bapak,,kami akan melakukan operan shift, ini rekansaya Ners
Vebi dan Ners Tantri , yang nanti akan merawat bapak sampai jam 14.00 siang.. dan ada juga kepala
ruangan di pagi ini pak, yaitu bu aida, dan saya sendiri selaku kepala tim shift pagi.
Karu : baik,, sudah selesai operan kita pada hari ini terimakasih ya bapak ibu atas waktunya, semoga
lekas sembuh, bagi semua rekan mari kita kembali keruangan, dan menandatangani hasil operan dinas
malam
Semua : baik bu
Karu : operannya sudah selesai, pasti sudah lengkap semua. Nah bagi yang dinas pagi selamat
bertugas. Dan yang shift malam jika ingin pulang silahkan, untuk yang lain menyesuaikan. Sebelum
mengakhiri hasil operan ini,kita berdo’a terlebihdahulu menurut agama dan kepercayaan masing-masing,
supaya selamat sampai tujuan, berdo’a dimulai.. berdo’a selesai..untuk acara selanjutnya, silahkan untuk
menyesuaikannya masing-masing.. terimakasih assalamualaikum..
Katim Nurul : “Terimakasih kepada ibu Aida selaku kepala ruangan, Assalamualikum wr. Wb. Selamat pagi
kepada rekan rekan semua, puji dan syukur kita semua masih diberi kesehatan.Ya pada kesempatan pre
conference pagi ini dengan jumlah pasien 6 orang. Baik langsung saja kepada perawat Rara dan Agil
silahkan untuk menyampaikan bagaimana pasien yang kalian tangani.
Rara : Selamat pagi, saya menangani pasien Tn. Saderun dikamar 2 bad 4 dengan penyakit
Post Stroke, 65 tahun di rawat dengan CVA trombosis, Kedasaran composmentis, GCS = 15 (4.5.6). Hasil
pemeriksaan terdapat hemiparese dekstra, nilai kekuatan otot kanan 3/3 dan otot kiri 5/5. Makan-minum dan ADL
dibantu oleh keluarga atau perawat. Saat ini pasien sedang menjalani program rehabilitasi fisik untuk menguatkan
otot-otot ekstrimitasnya. Dan pasien Sdri. Chandraloka dengan penyakit thypoid 20 tahun, Keluhan utama panas
tidak disertai kesadaran menurun. Saat ini pasien dirawat di rumah sakit dan berdasarkan hasil pengkajian
didapatkan data sbb :Kesadaran Composmentis, GCS = 15 (4.5.6), suhu tubuh 38,5 derajat C, keringat cukup
banyak.Hasil pemeriksaan Keadaan umum masih lemah, Lab : Widal (+). Pasien terpasang infus D5 % : NS = 1:2,
20 tts/mnt, terpasang kateter. Makan-minum sendiri dengan duduk di atas tempat tidur, ADL lain masih dibantu
dengan perawat atau keluarga.
Agil : Saya menangani pasien Bed 1 dengan penyakit tetanus, Anak Badu jenis kelamin laki-laki, 12
tahun, Keluhan utama panas dan kejang disertai kesadaran menurun. Saat ini pasien dirawat di rumah sakit dan
berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data sbb : GCS = 10 (2.4.4), suhu tubuh 39 derajat C, keringat cukup
banyak, dan terjadi kejang tonik setiap ada rangsangan. Pasien terpasang infus D5 % : NS = 1:1, 20 tts/mnt,
terpasang kateter. Menurut keluarga, klien mempunyai radang telinga telinga tengah (OMP) sejak 2 tahun lalu.
KATIM Nurul : Ya, baiklah terima kasih kepada rekan-rekan yang sudah menyampaikan Riwayat pasien. Dilihat
dari hasil laporan teman-teman, semua pasien memerlukan penanganan lebih. Jadi diharapkan, untuk
kerjasama antara rekan-rekan. Baik, waktu saya kembalikan kepada ibu Aida (karu).
KATIM Tomi : terimakasih bu, Baik langsung saja kepada perawat Vebi dan Tantri silahkan untuk
menyampaikan bagaimana pasien yang kalian tangani.
PP 1 : untuk pasien Bed 3 dengan penyakit DM, Ny. Sutyem, 55 tahun dirawat dengan keluhan sering
pusing, badan mudah lelah walaupun makan dan minum cukup banyak. Klien juga mengeluh sering buang air kecil.
Hasil pemeriksaan : Kesadaran Composmentis, GCS = 15 (4.5.6), Tekanan darah 170/100 mmHg. Makan-minum
dan ADL lain mandiri, Klien mendapat injeksi insulin 3 kali sehari sebelum makan. Klien belum bisa melakukan
sendiri injeksi insulin dan perlu pengajaran. Dan untuk pasien Bed 5 dengan penyakit gastritis, Sdri. Tina marcellia,
jenis kelamin wanita, 17 tahun, Keluhan utama waktu masuk : mual dan muntah-muntah. Saat ini kondisi pasien
sudah mulai membaik, mual & muntah (-), makan-minum secara peroral, ADL mandiri, infus sudah di lepas. Menurut
keluarga klien sangat menyukai makanan pedas (bakso, rujak), dan minum es krim.
PP 2 : saya menangani pasien Bed 2 dengan penyakit meningitis, Sdr. Sukir, jenis kelamin laki-laki,
15 tahun, Keluhan utama panas terus menerus dan kejang disertai kesadaran menurun. Saat ini pasien dirawat di
rumah sakit dan berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data sbb : GCS = 9 (2.3.4), suhu tubuh 40 derajat C,
keringat cukup banyak, dan terjadi kejang tonik – klonik.Hasil pemeriksaan Lumbal Punctie : cairan keruh, bakteri (+),
Riwayat batuk kronis disertai dahak. Pasien terpasang infus D5 % : NS = 1:1, 20 tts/mnt, terpasang kateter.
KATIM Tomi : baik terima kasih kepada rekan-rekan yang sudah menyampaikan Riwayat pasien. Dilihat dari
hasil laporan teman-teman, semua pasien memerlukan penanganan lebih. Jadi diharapkan, untuk kerjasama
antara rekan-rekan. Baik, waktu saya kembalikan kepada ibu Aida (karu).
KARU : Trima Kasih kepada Katim dan rekan-rekan semua atas laporannya. Langsung saja kita semua
melakukan tindakan-tindakan yang sudah direncanakan. sekali lagi diharapkan, kerjasamanya dari semua
rekan-rekan sekalian. Mungkin cukup sekian jika tidak ada yang di tanyakkan, kalian bisa melakukan sesuai rencana
yang sudah di diskusikan saya akhiri wassalamualaikum Wr.Wb
Semua : Waalaikumsalam Wr.Wb
E. PENGONTROLAN
Skenario Supervisi (Penilaian)
ROLE PLAY SUPERVISI PEMASANGAN KATEATER
Di ruang Kepala Ruangan Karu menjelaskan tujuan supervise pada perawat pelaksana
Kepala Ruang : Assalmualaikum Wr. Wb Selamat pagi, apa semuanya sudah lengkap?
Perawat Pelaksana : Waalaikumussalam Wr. Wb.Pagi bu, Alhamdulillah sudah bu
Kepala Ruang : Baik pagi ini saya akan melakukan supervisi . jadi tujuan untuk dilakukannya
supervisi adalah untuk mempelajari dan memperbaiki tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien kita. nah pada hari ini, apakah benar dengan anak badu
Akan dipasangkan infus ?
Perawat Pelaksana : Iya benar bu, hari ini pada pasien anak badu akan dipasangkan infus
Kepala Ruang : oke kalau begitu persiapkan alat alatnya yaa
Perawat Pelaksana : Baik bu, akan saya persiapkan alat alatnya
I Pengkajian
1. Kelengkapan data (S dan O)
2. Ketepatan data V V V
3. Ketepatan Diagnosis kep
V V V 9
V V V
II Diagnosis Keperawatan
1. Ketepatan diagnosis (sesuai
masalah / keluhan utama V V V
klien)
2. Formulasidiagnosa PES atau 6
PE
V V V
III Perencanaan :
1. Merumuskantujuankep V V V
2. Menentukanrencanaintervensi
V V V 6
IV Pelaksanaan
1. Persiapanpasien V V V
2. Persiapanalat V V V
3. Prosedurtindakantepat V V V 12
4. Keberhasilantindakan
V V V
V Evaluasi
1. Menggunakan SOAPIER
2. Berkesinambungan V V V 6
V V V
13 13 13 39
TOTAL SKOR
(…………………….)
3. Laporan KARU/KATIM
FORMAT LAPORAN KARU / KATIM
5. Ny. Sutyem MANDIRI Diabetes Pemeriksaa Perfusi perifer 1. Monitor kadar - 1. Monitor TTV
Militus n fisik dan tidak efektif Glukosa darah
Bed 3 tanda-tanda 2. Monitor TTV 2. Monitor kadar
vital tidak 3. Monitor intake glukosa darah
efektif dan output
3. mengajarkan
cairan
4. Periksa pasien untuk
serkulasi melakukan suntik
perifer insulin sendiri
5. Monitor panas,
4. mengajarkan
kemerahan,
pasien untuk diet
nyeri atau
bengkak pada
ekstermitas
6. Memberikan
injeksi insulin
7. Pasang infus
RL
8. Tn. Saderun PARSIAL Post Stroke Tidak bisa Defisit perawatan 1. Memonitor Memfasilitasi 1. Memonitor
6. melakukan diri & gangguan tingkat aktivitas mobilisasi tingkat
Bed 4 aktivitas mobilitas fisik kemandirian dengan alat bantu kemandirian
perawatan 2. Mengidentifik 2. Memfasilitasi
diri sehari- asi kebutuhan aktivitas
hari dengan alat bantu, mobilisasi
baik dan kebersihan dengan alat
diri, bantu
normal
berpakaian,
karena
berhias, dan
mengalami
hemiparese makan
3. Mengidentifik
asi toleransi
fisik
melakukan
pergerakan
4. Mendampingi
dalam
melakukan
perawatan
diri sampai
mandiri
5. Sdri. Tina MANDIRI Gastritis Pola nutrisi Nausea 1. Monitor mual - Monitor TTV
Marcellia dan dan muntah
metabolik 2. Monitor dan
Bed 5 nausea pemeriksaan
TTV
3. Monitor asupan
gizi dan nutrisi
KARU : Aida
KATIM A : Tomi
KATIM B : Nurul
PP P1 : Agil
PP P2 : Rara
PP P3 : Tantri
PP P4 : Vebi
PP S1 : Denta
PP S2 : Mely
Skenario
Karu : Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena pada kesempatan siang hari ini kita
akan melaksanakan operan atau timbang terima dari tim yang berjaga pada shift pagi ke shift siang.
Sebelum kita memulai alangkah baiknya kita berdoa terlebih dahulu (berdoa dimulai), selesai. Baik
disampaikan terima kasih kepada rekan rekan semua yang melakukan tugasnya pada shift pagi dengan
baik, dan terimakasih atas kehadirannya kepada rekan-rekan yang akan melakukan tugasnya pada shift
siang hari ini. Baik untuk mengawali operan atau timbang terima pada siang hari ini, kita akan
mendengarkan laporan asuhan keperawatan dari tim yang berjaga pada shift pagi, pada tim shift pagi
dipersilahkan.
Katim A : Baik terima kasih Bu Aida atas waktunya. pada shift pagi ini kita dari tim A akan menyampaikan
laporan asuhan keperawatan pada pagi ini. Dari laporan tim A shift pagi terdapat 3 pasien dengan tingkat
ketergantungan yang berBeda, yaitu ketergantungan total, parsial dan mandiri. Baik saya persilahkan untuk
rekan-rekan tim A untuk menyampaikan laporan asuhan keperawatannya terlebih dahulu.
Perawat Agil : Baik terima kasih untuk pasien di Kamar 1 Bed 1 atas nama An. Badu umur 12 tahun
dengan diagnosa medis Tetanus dan dx keperawatan Hipertermi b.d proses penyakit d.d suhu tubuh diatas
nilai normal. Tindakan yang sudah dilakukan yaitu memonitor suhu tubuh (hasil 38,7 C) , memonitor kadar
elektrolit (terpasang infus D5%:Ns 1:1 dan kateter), memberikan cairan oral. Masalah belum teratasi, jadi
pada An. B suhu tubuhnya belum mengalami penurunan yang signifikan sampai batas normal jadi untuk
perawat yang bertugas saya berpesan untuk selalu mengecek An. B agar tidak ada hal yang tidak
diinginkan terjadi. Untuk tindakan yang belum dilakukan yaitu mengobservasi TTV. Untuk rencana tindak
lanjutnya mengobservasi TTV, memonitor suhu, tetap memonitor kadar elektrolit dan memberikan cairan
oral.
Perawat Rara : Selanjutnya untuk pasien di Kamar 2 Bed 3 atas nama Sdri. Candraloka, jenis kelamin
wanita, 20 tahun. Keluhan utama panas. Dengan diagnosa medis thypoid. Didapatkan hasil pemeriksaan
sbb: Kesadaran Composmentis, GCS = 15 (4.5.6), keringat cukup banyak. Hasil pemeriksaan, keadaan
umum masih lemah, Lab : Widal (+). Pasien terpasang infus D5 % : NS = 1:2, 20 tts/mnt, terpasang
kateter. Makan-minum sendiri dengan duduk di atas tempat tidur, ADL lain masih dibantu dengan perawat
atau keluarga. Diagnosa keperawatan hipertermia. Tindakan yang sudah dilakukan adalah memonitor suhu
tubuh didapatkan hasil 38,5 derajat C, menyediakan lingkungan yang dingin, melonggarkan pakaian,
membasahi permukaan tubuh, dan berkolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, kondisi pasien
masih lemah, untuk tindakan yang belum dilakukan memberikan cairan oral, lakukan pendinginan eksternal
(kompres hangat). Rencana tindak lanjut memonitor suhu tubuh dan memonitor intake dan output cairan.
Perawat Rara : Selanjutnya untuk pasien di Kamar 2 Bed 4 atas nama Ny. Sutyem umur 55 tahun,
diagnosa Diabetes Melitus dengan keluhan sering pusing. Diagnosa keperawatannya Perfusi perifer tidak
efektif berhubungan dengan peningkatan tekanan darah dibuktikan dengan pengisian kapiler >3 detik.
Untuk tindakan yang sudah dilakukan yaitu melakukan TTV didapatkan hasil S : 36,7 C,N : 88x/mnt TD :
170/100 mmHg,RR : 16x/mnt, memonitor intake dan output cairan, mengatur pola/diet makan, memonitor
kadar glukosa darah didapatkan hasil 220 mg/Dl, memonitor intake dan output cairan, memberikan injeksi
insulin, pasien sudah terpasang infus RL, periksa sirkulasi perifer, monitor panas, kemerahan, nyeri atau
bengkak pada ekstermitas . Masalah pada Ny. Sutyem teratasi sebagian. Untuk rencana tindak lanjutnya
yaitu mengajarkan pasien untuk melakukan injeksi insulin secara mandiri dan mengajarkan cara mengatur
pola/diet makan, mengatur TTV, dan mengontrol gula darah.
Katim A : Baik terima kasih kepada rekan-rekan tim A. Apakah ada yang ingin ditanyakan rekan-rekan shift
sore?
Katim A : Baik kalau begitu langsung saja waktu dan tempat saya kembalikan ke Ibu Aida
Karu : Baik terima kasih kepada tim A, selanjutnya saya persilahkan kepada tim B.
Katim B : Baik terima kasih Bu Aida atas waktunya. Dari tim B terdapat 3 pasien juga dengan
ketergantungan total, parsial dan mandiri. Untuk ketergantungan total akan disampaikan oleh perawat
Tantri dan untuk ketergantungan parsial dan mandiri akan disampaikan oleh perawat Vebi. Kepada rekan-
rekan saya persilahkan.
Perawat Tantri : Baik terima kasih. Untuk pasien di Kamar 3 Bed 2 atas nama Sdr. Sukir berusia 15 Tahun.
Diagnosa medis: Meningitis tb. Diagnosa keperawatan pasien ialah Hipertermia berhubungan dengan
proses infeksi penyakit. Pasien saat ini terpasang infus D5 ½ Ns , 1 kolfdengan 20 tetesan/menit. Untuk
tindakan yang sudah dilakukan ialah mengidentifikasi penyebab hipertermi, memeriksa ttv dengan hasil
Suhu 38 derajat C, TD 130/90 mmHg , N 99 x/menit, dan RR 23 x/menit, memonitor intake dan output
cairan, memberikan obat sedasi, antikonvulsan dan antibiotik. saat ini kesadaran pasien masih menurun
dengan GCS 13 (4,4,5). Untuk tindakan yang belum dilakukan ialah pemberian obat antipiretik untuk
menurunkan suhu dan pertahankan suhu tubuh normal pasien dan melakukan pendinginan ekternal. baik
sekian dari saya, pasien selanjutnya akan dijelaskan oleh perawat Vebi.
Perawat Vebi : Selanjutnya untuk pasien di Kamar 4 Bed 3 atas nama Tn. Saderun umur 65 tahun dengan
diagnosa medis Hemiparese dextra. Kesadaran compos mentis, pasien tidak bisa melakukan aktivitas
secara normal. Diagnosa keperawatan Gangguan mobilitas fisik b.d ganguan muskuloskeletal d.d sulit
untuk menggerakan ekstermitas, kekuatan otot menurun, rentang gerak (ROM) menurun dan deficit
perawatan diri b.d gangguan muskuloskeletal d.d tidak mampu untuk mandi, menggunakan pakaian,
makan, dan toleting. Tindakan yang sudah dilakukan yaitu Memonitor tingkat kemandirian, Mengidentifikasi
kebutuhan alat bantu, kebersihan diri, berpakaian, berhias, dan makan, Mengidentifikasi toleransi fisik
melakukan pergerakan, dan Mendampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri. Tindakan yang
belum dilakukan yaitu Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu. Rencana tindak lanjut yaitu
Memonitor tingkat kemandirian dan Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu.
Perawat Vebi : Untuk pasien yang terakhir yaitu Sdri. Tina keluhan utama yaitu mual muntah. Setelah
dilakukan intervensi pasien Nn T Merasa sudah mulai membaik, mual & muntah (-), makan-minum secara
peroral, ADL mandiri, infus sudah di lepas. Rencana pasien sudah bisa pulang. Namun, menunggu
konfirmasi dari dokter terlebih dahulu, tadi dari tim B sudah menanyakan kepada dokter mengenai rencana
pulang tetapi dari dokter belum ada jawaban. Mohon nanti rekan-rekan shift siang menanyakan hal
tersebut kembali kepada dokter dan sebelum pasien pulang bisa dilakukan edukasi mengenai penyakit
gastritis dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga supaya pasien tidak
makan makanan yang dapat menyebabkan penyakitnya kambuh.
Katim B : baik kalau begitu waktu dan tempat saya kembalikan ke Ibu Aida
Karu :Baik kalau begitu sekarang kita akan menuju ke pasien untuk melakukan operan/timbang terima.
Perawat Agil : Assalamualaikum permisi pak/bu dari An.Badu, disini kami sedang melakukan operan. Di
sini saya, perawat Agil akan digantikan oleh perawat Denta untuk berjaga mulai dari jam 14.00-20.00. Nanti
jika dari adik Badu membutuhkan bantuan, bapak/ibu bisa memanggil perawat Denta atau memencet
tombol yang ada di samping bed ya.
Perawat Rara: Assalamualaikum permisi Ny. Sutyem, disini kami sedang melakukan operan. Di sini saya,
perawat Rara akan digantikan oleh perawat Mely untuk berjaga mulai dari jam 14.00-20.00. Nanti jika Ny.
Sutyem membutuhkan bantuan, ibu bisa memanggil perawat Mely atau memencet tombol yang ada di
samping bed ya.
Perawat Rara : Assalamualaikum permisi Sdri. Candraloka, disini kami sedang melakukan operan. Di sini
saya, perawat Rara akan digantikan oleh perawat Mely untuk berjaga mulai dari jam 14.00-20.00. Nanti jika
Sdri. Candraloka membutuhkan bantuan bisa memanggil perawat Mely
PP Tantri : Assalamualaikum permisi Tn. Sukir, disini kami sedang melakukan operan. Di sini saya,
perawat Tantri akan digantikan oleh perawat Rina untuk berjaga mulai dari jam 14.00-20.00. Nanti jika Tn
Sukir membutuhkan bantuan bisa memanggil perawat Rina atau memencet tombol yang ada di samping
bed ya.
PP Vebi : Assalamualaikum permisi Sdr. Tina disini kami sedang melakukan operan. Di sini saya, perawat
Vebi akan digantikan oleh perawat Ina untuk berjaga mulai dari jam 14.00-20.00. Nanti jika Sdri. Tina
membutuhkan bantuan bisa memanggil Perawat Ina atau memencet tombol yang ada di samping bed ya.
PP Vebi : Assalamualaikum permisi Tn. Saderun disini kami sedang melakukan operan. Di sini saya,
perawat Vebiakan digantikan oleh perawat Ina untuk berjaga mulai dari jam 14.00-20.00. Nanti jika Tn.
Saderun membutuhkan bantuan bisa memanggil perawat Ina atau memencet tombol yang ada di samping
bed ya.
(Setelah dari ruangan, pasien karu, katim dan perawat kembali ke nurs station dan menutup operan pada
sore hari ini)
Karu : Baik terima kasih kepada tim A dan tim B. sepertinya operan tim shift pagi kepada tim shift siang
sudah selesai. mari kita akhiri operan pada siang hari ini. Terima kasih atas kerja kerasnya untuk tim pagi
dan selamat beristirahat. Untuk shift siang semoga bisa mengerjakan tugasnya dengan baik dan selamat
bekerja. Sekian dari saya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel beta dari
Pengertian
pulau-pulau langerhans kelenjar pankreas.
1. Semua orang dengan DM tipe 1 memerlukan insulin eksogen
karena produksi insulin oleh sel beta tidak ada atau hampir
tidak ada
2. Pada DM tipe 2 akan membutuhkan insulin bila terapi jenis
lain tidak dapat mencapai targetpengendalian kadar glukosa
darah, keadaan stres berat, seperti infeksi berat, tindakan
Indikasi
pembedahan, infark miokard akut atau stroke
3. DM gestasional ( diabetes yang terjadi selama kehamilan )
4. Ketoasidosis diabetic
5. Pengobatan sindroma hiperglikemi hyperosmolar non /
ketotik
6. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
Tujuan 1. Untuk mengontrol kadar gula darah
1. Spuit insulin / insulin pen (Actrapid Novolet).
2. Vial insulin.
Persiapan Alat 3. Kapas + alkohol / alcohol swab.
4. Handscoen bersih.
5. Daftar / formulir obat klien.
Persiapan Pasien dan 1. Mengkaji program / instruksi medik tentang rencana
Lingkungan pemberian terapi insulin dengan menggunakan prinsip 6
benar ( nama klien, obat/ jenis insulin, dosis, waktu, cara
pemberian, dan pendokumentasian )
2. Menjelaskan kepada pasien tentang persiapan dan tujuan
prosedur pemeberian terapi insulin
3. Menutup sketsel untuk menjaga privasi pasien
4. Pastikan pencahayaan ruangan tercukupi
5. Membawa alat ke dekat pasien
6. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
Prosedur Pelaksanaan 1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Penyuntikan insulin
Pemakaian spuit insulin
Megambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis yang
diperlukan untuk klien (berdasarkan daftar obat
klien/instruksi medik).
Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan
kulitnya terdapat kebiruan, inflamasi, atau edema.
Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat
catatan perawat sebelumnya.
Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas
alcohol/alcohol swab, dimulai dari bagian tengah secara
sirkuler ± 5 cm.
Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang
kurus dan regangkan kulit pada klien yang gemuk dengan
tangan yang tidak dominan.
Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang
dominan secara lembut dan perlahan.
Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage,
hanya dilalukan penekanan pada area penyuntikan dengan
menggunakan kapas alkohol.
Membuang spuit ke tempat yang telah ditentukan dalam
keadaan jarum yang sudah tertutup dengan tutupnya.
Pemakaian Insulin Pen
Memeriksa apakah Novolet berisi tipe insulin yang sesuai
dengan kebutuhan.
Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru.
Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0) terletak
sejajar dengan indikator dosis.
Memegang novolet secara horizontal dan menggerakkan
insulin pen (bagian cap) sesuai dosis yang telah ditentukan
sehingga indicator dosis sejajar dengan jumlah dosis insulin
yang akan diberikan kepada klien. Skala pada cap : 0, 2, 4, 6,
8, 10, 12, 14, 16, 18 unit (setiap rasa ”klik” yang dirasakan
perawat saatb memutar cap Insulin Pen menandakan 2 unit
insulin telah tersedia).
Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan
kulitnya terdapat kebiruan, inflamasi, atau edema.
Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat
catatan perawat sebelumnya.
Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas
alcohol/alcohol swab, dimulai dari bagian tengah secara
sirkuler ± 5 cm.
Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang
kurus dan regangkan kulit pada klien yang gemuk dengan
tangan yang tidak dominan.
Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang
dominan secara lembut dan perlahan. Ibu jari menekan
bagian atas Insulin Pen sampai tidak terdengar lagi bunyi
‘klik’ dan tinggi Insulin Pen sudah kembali seperti semula
(tanda obat telah diberikan sesuai dengan dosis).
Tahan jarum Insulin pen selama 5-10 detik di dalam kulit
klien sebelum dicabut supaya tidak ada sisa obat yang
terbuang.
Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage,
hanya dilalukan penekanan pada area penyuntikan dengan
menggunakan kapas alkohol.
4. Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan
5. Melepas handscoon dan mencuci tangan
6. Melakukan dokumentasi tindakan
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap medikasi yang
diberikan 30 menit setelah pemberian terapi insulin
2. Mengobservasi tanda dan gejala adanya efek samping pada
Evaluasi
pasien
3. Mengamati kondisi tempat penyuntikan, apakah terjadi
pembengkakan atau hematoma.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG