Deskripsi The General Aptitude Test Battery (GATB) : 3.1. Mateial Tes
Deskripsi The General Aptitude Test Battery (GATB) : 3.1. Mateial Tes
Tes Bakat Baterai Umum (GATB) ialah suatu tes yang berhubungan dengan jabatan yang
berorientasi pada beberapa tes bakat baterai yang mengukur sembilan bakat dalam delapan tes tertulis
serta empat perangkat tes. Tes ini merupakan suatu tes kecepatan (speed test) yang memerlukan waktu
testing seluruhnya empat puluh delapan menit. Akan tetapi, secara keseluruhan waktu yang dihabiskan
kira-kira dua jam dan setengah jam termasuk demonstrasi dan latihan percobaan. Tes dapat dilaksanakan
secara serentak atau sekaligus atau dalam bagian-bagian. Misalnya buku I mungkin diberikan pada hari
ini, buku II pada hari berikutnya, dan perangkat tes (aparatus test) diberikan pada hari yang lainnya
sesuai dengan jadwal sekolah dimana hanya dapat menggunakan waktu dalam satu periode testing.
3.3 Defenisi bakat yang diukur oleh the general aptitude test batteray (GATB)
defenisi bakat yang diukur oleh the general aptitude test batteray (GATB) yang diuraikan
berikut adalah terdiri dari defenisi : (1) Bakat G – kemampuan Belajar Umum (general learning
ability), (2). Bakat V – Bakat verbal (verbal aptitude), (3). Bakat N – Bakat Numerikal
(Numerical Aptitude), (4). Bakat S – Bakat Spatial (spatial aptitude), (5). Bakat P – Persepsi
Bentuk (Form Perception), (6). Bakat Q – Persepsi klerikal (clerical percption), (7). Bakat K –
kordinasi gerak (motor coordination), (8). Bakat F – Kecekatan Jari (finger dexterity), dan (9).
Bakat M – Kecekatan Tangan (manual dexterity) (Lynne Bezanson & Arthur Monsebraaten,
1984).
4. Penskoran GATB
Penskoran tes bakat GATB dapat dilakukan dengan tangan dan dapat dilakukan dengan
mesin. Apabila dilakukan dengan tangan, biasanya digunakan kunci skors transparan dari plastic.
Waktu yang diperlukan untuk penskoran hanya lima menit per tes. Aturan-aturan penskorannya
adalah sebagai berikut :
a. Skors mentah untuk masing-masing subtes adalah jumlah keseluruhan jawaban yang benar
b. Skors mentah dimasukkan dalam lembaran hasil-hasil
c. Tidak membuat kesimpulan terhadap jawaban yang salah, item-item yang salah, dan
sebagainya
d. Jika lebih dari satu jawaban dibuat per item, hal ini dianggap salah.
e. Masing-masing skors mentah dikonversikan ke dalam salah satu atau beberapa skor standard
yang dapat dipakai untuk salah satu atau beberapa bakat : misalnya bagian 3 memiliki 2 skor
standard, salah satu yang dipakai pada bakat tuang dan yang lainnya pada kemampuan
pengetahuan umum.
a. kepraktisan
1) Waktu pelaksanaan relative singkat dengan memperoleh informasi yang cukup banyak.
2) Pelaksanaan dan penskoran dapat dipelajari dengan mudah.
3) Dua papan perlengkapan adalah kompak, mudah dibawa, dan relatif murah
4) Buku tes (booklet) dan papan perlengkapan dapat digunakan kembali
b. Reliabilitas
c. validitas
Studi validitas dilaksanakan pada tes GATB lebih dari dua puluh lima tahun. Beberapa
hal yang harus diketahui konselor dalam menggunakan GATB, semestinya menyadari hal-hal
sebagai berikut:
1) Studi validasi yang telah dilaksanakan sejak tahun 1947 telah disempurnakan dan berisi
lebih dari 500 jabatan.
2) Pada studi ini, telah dibuat (analisis korelasi) perbandingan antara skors bakat dan
banyaknya tipe-tipe pekerjaan dan kriteria pelatihan,(misalnya, penilaian para instruktur
dan supervisor, hasil-hasil pelatihan hasil-hasil sekolah, rekaman produksi, sampel
pekerjaan). Penilaian para supervisor paling sering digunakan sebagai criteria.
3) Studi validasi termasuk kedua-duanya, yaitu konstruksi secara bersamaan (misalnya data
tes dan data kriterion dihasilkan tanpa signifikan interval waktu diantara keduanya), dan
konstruksi atau desain produktif (misalnya data kriterion yang dihasilkan kadang-kadang
setelah data tes).
4) Studi validasi GATB menggunakan metode “multiplecut-off”, yaitu lebih banyak
memutuskan bakat-bakat yang dibutuhkan, misalnya skor minimum yang diperlukan
pada masing-masing kelompok bakat (2 sampai 4). Jumlah yang lebih besar tidak bisa di
kompensasikan pada yang jumlahnya lebih kecil.
5) Ukuran koefision korelasi dalam studi vaalidasi mengacu pada banyaknya perubahan
tersebut diatas dan bergantung dangan factor GATB tertantu yang diperlukan (misalnya
kognitif, manipulative, dan persepsi), tipe criteria (misalnya hasil-hasil pelatihan,
penilaian supervisor) dan tipe penelitian yang konstruktif (konkuren, prediktif)
6) Bakat kognitif (G,V,N,S) adalah paling bermanfaat untuk memprediksi hasil-hasil
pelatihan daripada untuk memprediksi kecakapan kerja.
7) Bakat perceptual (P,Q) kira-kira korelasinya sama dengan kedua tipe criteria.
d. standadisasi
GATB adalah suatu tes baku, oleh karena itu, pelaksanaan tes harus dilakukan menurut
kondisi yang telah ditetapkan dan tes ini harus diskors dalam suatu cara yang telah ditetapkan
sebelumnya (manual pelaksanaan dan penskoran GATB bagian I). juga, data yang
diinterpretasikan berkenaan dengan kelompok normatif yang ditarik sebagai suatu sampel yang
representatif, dalam menggambarkan suatu populasi (populasi pekerjaan umum).