Anda di halaman 1dari 7

PENGUKURAN OKSIDAN (O3)

PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK.


Konsentrasi O3 dalam Larutan Standar

Pada praktikum Pemantauan dan Analisa Kualitas Udara untuk gas yaitu O 3 dilakukan dengan
menghitung absorbansi dari O3 menggunakan spektrofotometer. Setelah di dapatkan absorbansinya,
selanjutnya menghitung kurva kalibrasi. Jumlah ( μg) oksidan dihitung sebagai ozon dalam 1 ml. Larutan
standar Iod yang digunakan dalam pembuatan kurva kalibrasi dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:

O3 = 48 x NIod

Dengan:

O3 = jumlah oksidan ( μg)

NIod = normalitas Iod 0,05 N hasil standarisasi

48 = berat molekul O3

Sehingga dalam tiap 0,35 g KIO3 dalam larutan standar yang dibuat terdapat konsentrasi O 3 = 2,4
μg data ini kemudian dimasukkan dalam kurva kalibrasi

Tabel Nilai Kalibrasi O3


Tabel Nilai Kalibrasi O3
Konsentrasi ( μ Absorbansi Absorbansi
g) Sampel
0.00 0.00
3.40 0.06
4.70 0.32
0,45
5.30 0.44
9.20 0.64
10.40 0.72
Kurva Kalibrasi Oksidan
12
10.4
10 9.2
f(x) = 12.4582886881984 x + 0.973488443287923
R² = 0.925502114213642
Massa Oksidan (ug)

6 5.3
4.7

4 3.4

2
0
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8

Absorbansi

Grafik Kurva Kalibrasi O3

Sumber: Analisis Penulis, 2021

Berdasarkan grafik absorbansi diperoleh persamaan y = 12,458 x + 0,9735 dan R 2=0,9255 yang
selanjutnya digunakan dalam menghitung kadar O 3 pada sampel. Hasil pengiukuran sampel
menggunakan panjang gelombang 352 nm didapatkan nilai absorbansi sebesar (x) 0,45 sehingga
diperoleh jumlah O3 sebesar 6,5796 μg.

Volume Uji Udara yang diambil


 Laju Alir awal = 0,8 L/menit; Laju Alir Akhir = 0,7 L/menit; waktu pengukuran = 60 menit; Suhu
awal = 30oC; Suhu akhir = 33oC Tekanan 750 mmHg dan kecepatan Angin = 0 m/detik
 Volume contoh uji udara yang diambil, dihitung pada kondisi normal (25 oC, 760 mmHg) dengan
menggunakan rumus:
( F 1+ F 2) Pa 298
V = xt x
2 Ta 760
(0,8+ 0,7) 750 298
V = x 60 x
2 304,5 760
V = 43,46 L
Konsentrasi O3 di udara
 Konsentrasi O3 di udara dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

a
C = x 1000
v
Diketahui :

a = 6,5796 μg

V = 43,46 L
Penyelesaian

6,5796 μg
C = x 1000
43,46 L
= 151,394 μg /Nm3

Dengan:

C = konsentrasi O3 di udara ( μg /Nm3)

b = jumlah O3 dari contoh uji hasil perhitungan dari kurva kalibrasi ( μg )

v = volume udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal 25 oC, 760 mmHg

1000 = konversi (L) ke m3

Diketahui :

b = 6,5796 μg

V = 43,46 L

Penyelesaian

6,5796 μg
C = x 1000
43,46 L
= 151,394 μg/Nm3

Berdasarkan hasil pemantauan diperoleh data:

 Laju Alir awal = 0,8 L/menit; Laju Alir Akhir = 0,7 L/menit; waktu pengukuran = 60 menit; Suhu
awal = 30oC; Suhu akhir = 33oC Tekanan 750 mmHg dan kecepatan Angin = 0 m/detik
 Volume contoh uji udara yang diambil, dihitung pada kondisi normal (25 oC, 760 mmHg) dengan
menggunakan rumus:
( F 1+ F 2) Pa 298
V = xt x
2 Ta 760
Dimana:
V = Volume udara yang dihisap dikoreksi dari kondisi normal (L)
F1 = laju alir awal (L/menit)
F2 = laju alir akhir (L/menit)
t = durasi pengambilan contoh uji
Pa = tekanan barometer rata rata selama pengambilan contoh uji (mmHg)
Ta = temperature rata rata selama pengambilan contoh uji (K)
298 = Konversi temperature pada kondiri normal (25 oC) ke dalam Kelvin
760 = tekanan udara standar (mmHg)
Diketahui:

Laju Alir awal (F1) = 0,8 L/menit

Laju Alir Akhir (F2) = 0,7 L/menit

Waktu pengukuran (T) = 60 menit

Suhu awal = 30oC

Suhu akhir = 33oC

Rata Rata Suhu = 31,5oC = 304,5 K

Tekanan (Pa) = 750 mmHg

kecepatan Angin = 0 m/detik

Penyelesaian :

( F 1+ F 2) Pa 298
V = xt x
2 Ta 760
(0,8+ 0,7) 750 298
V = x 60 x
2 304,5 760
V = 43,46 L

Konsentrasi O3 di udara

Konsentrasi O3 di udara dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

b
C = x 1000
v
Dengan:

C = konsentrasi O3 di udara ( μg /Nm3)

b = jumlah O3 dari contoh uji hasil perhitungan dari kurva kalibrasi ( μg )

v = volume udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal 25 oC, 760 mmHg

1000 = konversi (L) ke m3

Diketahui :

b = 6,5796 μg

V = 43,46 L

Penyelesaian

6,5796 μg
C = x 1000
43,46 L
= 151,394 μg/Nm3
Konsentraso O3 total dalam udara ambien

Berdasarkan hail perhitungan, diperoleh nilai konsentrasi O 3 dalam udara ambien sebesar
151,394 μg/ L dengan waktu pengukuran satu jam. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2021 Tentang penyelenggaran perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, batas maksimal O 3
untuk waktu pengukuran 1 jam adalah 150 μg/ Nm3 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
pengukuran kualitas udara ambien di Industri ……… telah melebihi baku mutu yang ditetapkan

Bahan:
1. Larutan Penjerap Oksidan
2. Larutan Induk Iod (I2) 0,05 N
3. Larutan Standar Iod (I2)
4. Larutan Asam Klorida (HCl) (1+10)
5. Larutan Natrium Thiosulfat (Na2S2O3) 0,1 N
6. Hablur Kalium Iodat (KIO3)
7. Asam Klorida (HCl) pekat 37%
8. Hablur Kalium Iodida (KI)
9. Larutan Indikator Kanji

Alat
1. Peralatan pengambil contoh uji oksidan
2. Labu ukur 100 ml; 500 ml; dan 1000 ml
3. Pipet Volumetrik 0,5 ml; 1 ml; 2 ml; 25 ml; dan 50 ml
4. Gelas ukur 100 ml
5. Gelas piala 100 ml dan 1000 ml
6. Tabung uji 10 ml
7. Spektrofotometer UV-Vis dilengkapi kuvet
8. Neraca analitik dengan ketelitian 0,1 mg
9. Buret 50 ml
10. Desikator
11. Labu Erlenmeyer 250 ml
12. Oven
13. Thermometer
14. Barometer

Pengambilan Contoh Uji


1. Menyusun peralatan
2. Memasukkan larutan penjerap sebanyak 10 ml ke dalam botol penjerap.
3. Hidupkan pompa penghisap udara dana tur laju alir (0,5 L/menit sampai 3 L/menit)
4. Lakukan pengambilan contoh uji selama 30 menit dan catat temperatur dan tekanan
udara
5. Setelah 30 menit catat sebagai laju alir akhir dan matikan pompa penghisap

Persiapan Pengujian
1. Standarisasi Larutan Natrium Thiosulfat
2. Standarisasi Larutan Iod 0,05 N
3. Pembuatan Kurva Kalibrasi
Optimalkan alat spektrofotometer
Siapkan tabung uji 10 ml, lalu pipet 0 ml; 0,5 ml; 1,0 ml; 2,0 ml dan 3,0 ml
larutan standar iod ke dalam masing masing tabung uji
Tambahkan larutan penjerat sampai volume 10 ml lalu homogenkan
Ukur larutan standar dengan panjang gelombang 352 nm dan buat kurva
kalibrasi
4. Pengujian Contoh Uji
o Masukkan contoh uji ke dalam kuvet pada spektrofotomer, ukur intensitas
warna pada panjang gelombang 352 nm
o Baca serapan contoh uji dan menghitung jumlah oksidan
TUGAS PENGUKURAN O3 DAN KALIBRASI CO

1. Pengukuran O3 (SNI 19-7119.8-2005) dan kalibrasi CO (referensi file terlampir) dilakukan pada
tempat yang sama dan saat yang sama untuk pengukuran CO, SO2, dan NO2
2. Pengukuran dilakukan sesaat (1 jam)
3. Ringkas tatacara pengukuran (sesuai SNI) di lapangan 3
slide :
4. Pengukuran O3:
Diasumsikan penyiapan bahan bahan untuk sampling di lapangan dan di lab sudah dilakukan
(oleh laboran) sampai sub bab 3.7.1 (SNI pengukuran Oksidan). Anda diminta menghitung
konsentrasi oksidan berdasar data absorbansi yang diperoleh dari data terlampir. Buat grafik
hubungan absorbansi dengan massa oksidan (absorbansi sebagai absis- massa oksidan sebagai
ordinat) berdasar data terlampir dan plotkan absobansi yang diperoleh untuk mendapatkan
massa oksidan. Gunakan rumus di sub bab 3.7.2 dan 3.7.3 untuk menghitung konsentrasi 2 slide
oksidan ambien. Bandingkan dengan baku mutu di PP22/2021 seperti terlampir.

5. Kalibrasi CO:

Kalibrasi CO dilakukan dengan membandingkan 4 konsentrasi gas standar dengan hasil


terlampir. Dengan menggunakan referensi terlampir, hitung rerata (x̄), simpangan baku (sd),
akurasi (%R), repeatabilitas (%RSD) dan nilai Horwitz. Berikan penilaian terhadap hasil akurasi
dan repeatability-nya. 2 slide

Buatlah kurva hubungan antara konsentrasi gas standar (absis) dengan rata rata hasil
pengukuran (ordinat). Buatlah persamaan trendline nya.

6. Presentasi oleh setiap kelompok mendapat alokasi waktu 10 menit (total 7 slide)

2 slide

Anda mungkin juga menyukai