SAMPLING UDARA
AMBIEN
TUJUAN SAMPLING
UDARA AMBIEN
Tujuan sampling udara
1. Sampling area
Stationary samples, daerah tempat bekerja, tempat
beraktivitas, menganalisis potensial dosis, biasanya
menggunakan sumber listrik yang besar untuk alat,
menempatkan alat pada tempat tertentu dan
mengoperasikannya selama periode waktu tertentu.
2. Personal sampler
Sample pernafasan manusia, alat portabel, dikenakan oleh
pekerja
Memperkirakan dosis aktual orang
Alatnya kecil dan biasanya dioperasikan dengan baterai
Dalam kasus tertentu, personal sampler dapat digunakan
untuk sampling area juga)
METODE SAMPLING
BERDASAR WAKTU
1. Jangka waktu lama (long-duration sampling)
– Untuk menganalisis paparan ke manusia terhadap jangka
waktu lama,
– Untuk melihat tren polusi selama periode waktu tertentu.
2. Jangka waktu pendek
(short-term sampling)
– Untuk mengukur kondisi
terkini
– Disebut juga “grab”
sampling
Berdasar metode
pengumpulan
Sampling aktif (active sampling)
Pengambilan sampel dilakukan dengan pompa, aktif
menghisap udara pada flowrate yang sudah ditentukan
Ada faktor kehilangan tekanan waktu menghisap (pressure
drop)
“Modern” hand-
held PID
instrument
Beberapa metode lain
• Flame-ionization Detector (FID)
• Mobile Infrared Analyzer
(MIRAN)
• Portable Gas Chromatograph
(GC)
Aerosol Monitors
• Nephelometer, menggunakan
prinsip fotoelektrik dari cahaya
yang dipendarkan (
scattered light)
• Penghitung ukuran partikel
• Penghitung nuclei kondensasi
• Impingers
– Kontaminan diserap dalam
cairan
SAMPLING
PARTIKULAT
• Filters
– Digunakan dengan pompa sampling
– Jenis bahan filter disesuaikan
senyawa/unsur polutan yang akan dianalisis
Sampling ukuran particle
– Respirable size, < 5 μm
• Cyclones memisahkan ukuran
partikel yang besar
– Impactors
• Single stage untuk satu ukuran
partikel sampel
• Cascade impactor dengan berbagai
ukuran partikel sampel
POMPA SAMPLING
• Sampling personal
– Untuk sampling personal diletakkan
pada zona pernafasan
– Menggunakan baterai
– Flowrate kecil, untuk sampling gas /uap,
Flowrate medium untuk partikulat
– Relatif hening
– Kondisi angin sangat berpengaruh
– Ringan (hand held)
• Sampling area
– Flowrate besar AC powered
– Menggunakan arus listrik pump for area
– Tidak terpengaruh oleh kondisi angin sampling
ANALISIS DI
LABORATORIUM
Analisis Laboratorium (Laboratory Analysis)
• Sampel di kumpulkan di lapangan, kemudian dilakukan analisis di
laboratorium
• Metode yang sering digunakan
– Flame Atomic Absorption, FAA ataupun Atomic Absorption
Spectrofotometer
– Inductively Coupled Plasma, ICP
– Gas Chromatography, GC
– High Performance Liquid Chromatography, HPLC
– INAA
– XRF, XRD
– Spektroskopi
– Ion Chromatography, IC
KALIBRASI FLOWRATE
Airflow calibration
• Kalibrasi flowrate yang akurat sangat diperlukan sewaktu
sampling karena berkaitan dengan ukuran partikel yang
disampling dan volume udara yang disampling
• Pre- and post kalibrasi diperlukan
• Di lapangan perlu kalibrator sekunder, di laboratorium
perlu kalibrasi primer
Kalibrator
Kalibrator primer sekunder
PARAMETER ALAT
SAMPLING
Waktu respon (response time)
Merupakan waktu yang dibutuhkan ketika
alat dipaparkan polutan sampai
menghasilkan data yang bisa dibaca.
Untuk peralatan pengukuran langsung
(direct-reading instruments), waktu respon
dapat berada dalam rentang beberapa detik
hingga beberapa menit.
Sensitivity
Merupakan kemampuan instrumen untuk
mengukur secara akurat perubahan
konsentrasi polutan. Instrumen yang
sensitif dapat mendeteksi perubahan kecil
konsentrasi polutan.
Jadi dibutuhkan instrumen yang memiliki
rentang sensitivitas sesuai yang
disyaratkan di baku mutu
Selectivity
Kemampuan instrumen untuk
mendeteksi dan mengukur
unsur/senyawa kimia tertentu atau
beberapa senyawa kimia di udara.
Gangguan dari kimia lain yang
dapat menghasilkan respon yang
sepadan, dapat mempengaruhi
tingkat akurasi instrumen.
Akurasi (accuracy)
Hubungan antara nilai
sesungguhnya (konsentrasi aktual)
dengan konsentrasi yang terbaca di
alat/instrumen.
Presisi (precision)
Kemampuan alat untuk secara berulang menghasilkan nilai
yang sama (sepadan) untuk objek yang sama
Ketika instrumen tidak dirawat secara berkala, maka presisi
pengukurannya akan berkurang dan menghasilkan nilai
pengukuran yang berubah-ubah untuk suatu nilai objek
yang sama.
Kalibrasi (Calibration)
Untuk menjamin kehandalan data
dalam rangka meningkatkan
akurasi instrumen, maka perlu ada
kalibrasi pengukuran dengan
menggunakan sampel yang sudah
diketahui konsentrasinya.
Kemudian di “adjust” untuk
mendapatkan konsentrasi yang
aktual.