PEMBAHASAN
Pada tahun 1950, tiga ilmuan dari Amerika yang Bernama William
Dement, Eugene Asirinsky dan Nathaniel Kleitman melakukan penelitian
mengenai aktivitas tidur manusia. Mereka menggunakan Electro-
Encephalogram (EEG) untuk merekam aktivitas otak menusia selama
proses bangun, mengantuk, tertidur hingga mimpi. Mereka menemukan
bahwa tidur ternyata memiliki 4 fase tingkatan yang beragam dan
memiliki ciri-ciri tertentu. Semua tingkatan ini terjadi dalam siklus 90
menit dan berlangsung selama 4 hingga 5 kali pada sekali tidur.
4
5
Keempat fase ini berlangsung berulang dalam siklusnya, itu artinya kita
bisa bermimpi selama 15 menit dalam satu kali siklus 90 menit. Dan jika
siklus ini berulang selama 4-5 kali (tidur selama 8 jam) kita bisa bermimpi
selama 75 menit bahkan lebih setiap malamnya, dan tidak menutup
kemungkinan juga bahwa setiap fase memiliki mimpi yang berbeda atau
malah bisa bersambung satu sama lain.3
3
Daud Antonius, The Art Of Lucid Dreaming, (Jawa Barat: Komunitas Psikologi Digital,
2020), hal. 14.
6
Mimpi adalah sebuah kejadian imajinatif yang terjadi pada saat kita
tidur, mimpi berasal dari timbulnya kedalaman kondisi ketidaksadaran dan
maknanya kemudian akan diwujudkan dalam bentuk yang simbolis.4
Banyak teori dan pendekatan yang berkembang dalam menjelaskan
mengenai mimpi, bahkan ketertarikan terhadap mimpi sudah ada sejak
zaman dahulu. Mimpi dianggap sebagai “jembatan” menuju dunia lain.
Ada juga yang beranggapan bahwa mimpi adalah pembawa pesan dari
sosok yang tidak terlihat yang ingin berkomunikasi dengan kita.
2. Jenis-jenis mimpi
Mimpi yang kita alami secara umum memiliki beberapa ciri dan
ketegori tertentu dan dapat dibedakan menjadi beberapa hal berikut ini :
4
Jess Feist, Gregory J. Feist, Tomi Ann Roberts, Teori Kepribadian, (Jakarta: Salemba
Humanika, 2017), hal. 136.
7
terjadi pada saat kita masih setengah sadar, dan bisa muncul dalam
bentuk kilasan ingatan maupun khayalan kita akan sesuatu hal.
b. Nightmares
Lucid dream berarti kondisi ketika kita sadar pada saat bermimpi.
Lucid dream biasanya terjadi pada fase REM dan bisa dilatih dengan
berbagai metode tertentu. Pada awal mengalaminya kita bisa saja
merasa seperti “terbangun” padahal masih tertidur (biasa disebut false-
awaking) dan pada saat tidak dilatih dengan baik, maka kondisi lucid
dream bisa sangat cepat berlalu dalam mimpi.
Ada juga penjelasan lain yaitu jeda antara sel batang mata dalam
menyampaikan informasi ke dalam otak kita, sehingga terkesan pernah
terjadi, padahal baru saja terjadi tapi terlambat untuk di proses. Jika
kita termasuk orang yang mengalami déjà vu maka hal tersebut
9
a. Hypnagogic jerk
ini dipicu oleh beberapa faktor, yaitu terlalu lelah, kurang tidur, serta
faktor stres. Fenomena hypnogagic jerk bisa membuat seseorang yang
sedang tidur merasa seperti jatuh dari tebing, langit, ataupun merasa
seperti sedang tersandung.
Hal ini terjadi karena saat mulai tidur, kondisi tubuh dan pikiran
sedang dalam keadaan yang tak sama. Karena faktor kelelahan serta
rutinitas yang tinggi, kadang pikiran kita sudah memasuki fase tidur
terlebih dulu padahal tubuh kita masih dalam kondisi yang aktif. Hal
ini menyebabkan otak sudah terlanjur masuk dalam fase tidur yang
agresif, tetapi tubuh tidak dapat mengejar siklus tersebut.
b. Sleep paralysis
c. Sexsomnia
d. Somnabulisme
f. Recurring dreams
Berikut ini adalah beberapa fakta dari mimpi yang perlu kita ketahui :
6
Anies, Waspada! Susah Tidur, (Yogyakarta, Arruss Media, 2021), hal. 53.
13
b. Mimpi kita berasal dari “bank memory” yang memang sudah ada.
Pengalaman yang kita alami, baik yang disadari atau tidak, orang
yang kita temui dan berbagai sensasi di dalamnya akan muncul
kembali dalam bentuk mimpi, dan biasanya informasi tersebut sudah
terkombinasi dengan imajinasi yang kita miliki. Jadi pada prinsipnya,
kebanyakan mimpi yang kita alami adalah hal yang memang sudah
kita ketahui, namun berkembang sejalan dengan imajinasi.
Ketika kita ada dalam tahap tidur awal, maka kita masih dapat
merasakan suhu, mendengarkan suara dan memahami gerakan dari apa
yang ada di sekitar. Karena hal inilah, beberapa hal yang ada di dunia
luar bisa masuk ke dalam mimpi kita begitu saja.
14
B. Lucid Dream
1. Pengertian lucid dream
Lucid dream juga bisa diartikan sebagai mimpi yang jelas atau mimpi
yang terang. Kejelasan yang dimaksud adalah tingkat kesadaran yang kita
rasakan saat mengalami mimpi. Seseorang yang merasakan sedang
bermimpi pada saat tidur memiliki tingkat kesadaran yang berbeda. Ada
yang hanya sadar, namun tidak dapat mengendalikan mimpinya secara
penuh. Ada pula yang tersadar penuh hingga dapat mengendalikan seluruh
alam mimpinya.
7
Daud Antonius, The Art Of Lucid Dreaming, (Jawa Barat: Komunitas Psikologi Digital,
2020), hal. 59.
8
Daud Antonius, The Art Of Lucid Dreaming, (Jawa Barat: Komunitas Psikologi Digital,
2020), hal. 63.
15
Banyak hal yang dapat dieksplorasi dan dijelajahi dengan lucid dream
seperti melakukan hal-hal yang kita sukai, mengeksplorasi dunia mimpi
dengan latar petualangan, memunculkan ide atau kreativitas terpendam,
menguji suatu prototipe, melatih fisik melalui pikiran, hingga mencoba
menggubah musik dan berkomunikasi dengan alam bawah sadar untuk
pemecahan masalah pribadi. Dalam hal ini, kita yang memilih, mengatur,
melihat, menerima, dan merasakan mimpi yang akan kita ciptakan sendiri.
Tentu saja ada hal-hal yang tidak dapat dilakukan jika ego bawah sadar
tidak berkenan melakukannya seperti hal-hal yang berkenaan dengan
Tuhan atau sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh pikiran manusia.
Namun terlepas dari hal tersebut, telah banyak orang yang sukses
mencicipi pengalaman luar biasa lewat lucid dream seperti mencoba time
9
Dini Saliva, Lucid Dream Seni Meningkatkan Potensi Diri, (Yogyakarta: Kana Media,
2014), hal. 13.
16
Sedangkan pada saat lucid dream terjadi, otak seseorang akan bekerja
sehingga saraf yang mengatur logika akan tetap bekerja. Dengan
bekerjanya otak, logika seseorang akan tetap bekerja juga. Misalnya ketika
seseorang bermimpi sedang berada di sungai, lalu menaiki perahu, tiba-
tiba pindah ke gunung yang dipinggirnya banyak jurang. Lalu tiba-tiba
seseorang datang dan mendorongnya dari belakang sehingga terjatuh ke
10
http://nadya-putri-alifia.blogspot.com/2015/02/perbedaan-lucid-dream-ld-dengan-
mimpi.html diakses 18 september 2021 pukul 21.47.
17
jurang. Jika seseorang berada dalam lucid dream, maka ia akan sadar
bahwa ada kejanggalan yang terjadi pada mimpinya karena otak seseorang
tersebut memberikan sinyal. Dari situlah seseorang tersebut mampu
mengendalikan diri sehingga ia mampu mengubah dan menentukan apa
saja yang diinginkan terjadi dalam mimpi karena ia memiliki control
penuh terhadap mimpinya sendiri. Dengan kata lain kita tidak lagi terbawa
dan mengikuti alur mimpi, tapi kitalah yang menciptakan dan mengatur
mimpi.
Dalam lucid dream kita mengalami segala sesuatu yang terjadi dalam
mimpi dengan sadar, dan saat terbangun kita mengingat semuanya dengan
amat jelas. Sedangkan dalam mimpi biasa, kita seolah-olah hanya melihat
atau menyaksikan suatu kejadian dan saat terbangun kita tidak mengingat
semua kejadian dalam mimpi itu alias ada sebagian ingatan yang hilang.
Kita melupakan mimpi yang terjadi karena fase mimpi (REM) biasanya
terjadi diantara fase tidak bermimpi (Non-REM) atau ada di tengahnya.
Hal yang penting dalam lucid dream adalah tidur dan bermimpi.
Sebagai manusia idealnya kita memang memiliki dan melakukan kedua
hal tersebut secara alami. Ketika kedua modal tersebut sudah kita miliki,
selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah melatih kesadaran dalam
mimpi dengan berbagai teknik yang sudah dipraktikan oleh banyak
praktisi dan peneliti.
Jadi kesimpulannya, lucid dream dapat dilakukan oleh siapa pun, jika
memang mengetahui caranya dan tekun dalam mencoba, karena sejumlah
teknik tidak akan berarti apa-apa ketika kita tidak mencobanya langsung.
Lucid dream juga hanya akan menjadi “impian” belaka, ketika kita belum
merasakannya sendiri secara langsung. Satu hal yang perlu kita persiapkan
dalam melakukan lucid dream adalah diri kita sendiri. Kita harus
18
mengenal setiap kebiasaan tidur, memperbaiki jika ada pola yang kurang
tepat, mengkonsumsi asupan yang dapat membantu tubuh bekerja lebih
baik, serta konsisten dalam membuat pencatatan mimpi dan
mengaplikasikan berbagai tekniknya.
1. Persiapan awal
Niat bisa kita atur sesaat sebelum beranjak tidur dengan menggunakan
visualisasi kata-kata sederhana dan sugesti praktis. Niatkan apa yang akan
kita lakukan jika mengalami lucid dream mala mini, misalnya akan
mencoba terbang atau ke suatu tempat bersama kekasih. Apa pun yang
ingin dilakukan nanti, bayangkan terlebih dahulu secara sekilas, lalu
ucapkan kepada diri sendiri secara berulan-ulang,”saya akan mengalami
lucid dream, lalu mencatatnya dalam jurnal mimpi”, atau “saya akan
19
mengalami lucid dream dan saya akan mengingat bahwa saya sedang
bermimpi nanti”.
Usahakan jam istirahat kita lebih dari lima jam untuk memungkinkan
lucid dream bisa terlaksana. Perlu diingat juga bahwa kita memiliki waktu
yang terbatas ketika bermimpi, dan hal itu harus dimanfaatkan dengan
baik. Aturlah waktu tidur dengan konsisten untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
Pakaian yang sesak, berbahan panas, dan tidak menyerap keringat akan
secara langsung berpengaruh pada nyenyak-tidaknya tidur kita.
Bila sedang memiliki persoalan berat yang membuat diri kita tidak bisa
rileks sejenak sebelum tidur, sebaiknya sisihkan dahulupersoalan tersebut
atau niatkan untuk mencari solusinya melalui lucid dream.
Tidak usah takut denga napa yang akan kita lakukan nanti karena lucid
dream tidak berbahaya. Apa pun yang kita lakukan di alam mimpi tidak
akan berpengaruh pada kehidupan nyata karena hanya berpengaruh pada
informasi yang didapat di otak.
11
Dini Saliva, Lucid Dream Seni Meningkatkan Potensi Diri, (Yogyakarta: Kana Media,
2014), hal. 40.
21
12
https://super64savior.wordpress.com/2015/08/23/teknik-teknik-dalam-lucid-dream/
diakses 14 oktober 2021 pukul 21.02.
26
13
Daud Antonius, The Art Of Lucid Dreaming, (Jawa Barat: Komunitas Psikologi Digital,
2020), hal. 102.
27
Ingatlah teknik yang paling mudah dikuasai, lakukan teknik yang sama
secara berturut-turut untuk masuk ke fase lucid dream hingga mahir
malakukannya. Setelah tersadar dan sukses memasuki fase lucid dream,
jangan langsung bingung atau terburu-buru melakukan sesuatu. Berikut
hal-hal yang dilakukan setelah memasuki fase lucid dream :
Apa saja yang dapat kita lakukan setelah berada pada fase lucid dream?
mungkin ada diantara kita yang bingung, “setelah ini saya akan melakukan
apa?” banyak hal yang dapat kita ekspresikan serta eksplorasikan saat
14
Dini Saliva, Lucid Dream Seni Meningkatkan Potensi Diri, (Yogyakarta: Kana Media,
2014), hal. 54.
28
berada pada fase lucid dream. Beberapa tujuan melakukan lucid dream
yang dapat kita kembangkan dan gunakan setelah mendapatkan fase lucid
dream adalah sebagai berikut :
a. Leisure dream
b. Creative dream
c. Research dream
d. Healing dream
e. Practice dream
Salah satu tujuan lain dari lucid dream adalah latihan fisik dan
mental yang kita uji coba dalam kondisi bermimpi. Sebagai contoh
bagi mereka yang mendalami olahraga maupun seni bela diri, lucid
dream bisa dijadikan ajang simulasi, sebelum akhirnya mencoba hal-
hal yang lebih nyata.
f. Re-Arranged dream
Saat sedang melakukan lucid dream, ada kalanya kita tiba-tiba merasa
bahwa mimpi akan berakhir atau kita menyadari lingkungan sekeliling
perlahan bergerak runtuh dan warnanya memudar. Apa yang terjadi?
Mungkin memang sudah waktunya bagi otak untuk melakukan fluktasi
alaminya, berpindah sebentar ke fase NREM sebelum kemudian kembali
ke fase REM. Apabila kita tetap ingin mempertahankan fase mimpi
tersebut, ada hal yang dapat kita lakukan, yaitu sebagai berikut :
15
Daud Antonius, The Art Of Lucid Dreaming, (Jawa Barat: Komunitas Psikologi Digital,
2020), hal. 109.
30
Tutup mata, lalu buka kembali. Kita akan segera menemukan ddiri kita
terbaring di atas kasur dalam keadaan terbangun. Setelah itu, segera
lakukan cek realitas untuk menghindari false awakening.
paranoid dan stress. Oleh karena itu perlu diingat bahwa semuanya itu
hanyalah mimpi, tidak ada yang nyata.17 Adapun tujuan kita dalam
melakukan lucid dream, hal tersebut adalah kebebasan pribadi, namun satu
hal yang perlu diingat adalah jangan terlalu “terbuai” dalam mimpi
sehingga melupakan kondisi di dunia nyata. Lucid dream bukanlah
pelarian, tapi sebuah “kunjungan” yang sewaktu-waktu bisa kita lakukan
dengan tujuan tertentu.
Kegunaan dari lucid dream, yaitu sebagai berikut :
a. Membuat kita terhindar dari mimpi buruk.
b. Mempertajam kesadaran dan pengendalian diri (self awareness).
c. Berkomunikasi dengan pikiran alam bawah sadar dan diri sendiri
dalam mimpi yang kita kendalikan.
d. Bisa sebagai media terapi dan pemulihan diri dari sejumlah trauma,
phobia, dan luka batin yang mungkin tidak bisa kita lakukan secara
langsung di dunia nyata.
e. Menggali kreatifitas dan ide dalam berbagai bidang.
f. Melatih diri secara fisik (bentuk latihan simulasi) dan juga
emosional (mental dan pikiran)
g. Kita dapat menggali berbagai hal unik dan baru di dalam dunia
mimpi.18
17
https://deliaekaputri.blogspot.com/2018/02/karya-ilmiahmakalah-tentang-lucid.html
diakses 15 September 2021 pukul 21.23.
18
Daud Antonius, The Art Of Lucid Dreaming, (Jawa Barat: Komunitas Psikologi Digital,
2020), hal. 70.