Anda di halaman 1dari 29

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tidur dan Bermimpi


1. Pengertian tidur dan bermimpi

Hampir sepertiga hidup kita dihabiskan untuk tidur. Setidaknya itulah


yang rata-rata dilakukan oleh sebagian besar orang. Seperempat dari tidur
kita sebenarnya adalah tidur bermimpi, jadi jika dihitung, sepanjang hidup
kita tidur selama 25 tahun dan bermimpi selama 7 tahun.1

Tidur adalah keadaan alami yang datang berdasarkan siklusnya sendiri


dari hari ke hari, tahun ke tahun, periode istirahat dimana terjadi
peremajaan dan penyembuhan. Departemen Kesehatan memberikan
definisi mengenai tidur. Tidur adalah bagian dari ritme biologis tubuh
untuk mengembalikan stamina.2 Tidur juga bisa diartikan sebagai suatu
keadaan pikiran dan tubuh yang berbeda dimana tubuh beristirahat secara
tenang, aktivitas metabolisme tubuh menurun dan pikiran menjadi tidak
sadar terhadap dunia luar.

Pada tahun 1950, tiga ilmuan dari Amerika yang Bernama William
Dement, Eugene Asirinsky dan Nathaniel Kleitman melakukan penelitian
mengenai aktivitas tidur manusia. Mereka menggunakan Electro-
Encephalogram (EEG) untuk merekam aktivitas otak menusia selama
proses bangun, mengantuk, tertidur hingga mimpi. Mereka menemukan
bahwa tidur ternyata memiliki 4 fase tingkatan yang beragam dan
memiliki ciri-ciri tertentu. Semua tingkatan ini terjadi dalam siklus 90
menit dan berlangsung selama 4 hingga 5 kali pada sekali tidur.

a. Tidur tingkat 1 : Perpindahan dari kondisi sadar (Gelombang Beta)


kepada kondisi mengantuk (Gelombang Alfa).
1
Daud Antonius, The Art Of Lucid Dreaming, (Jawa Barat: Komunitas Psikologi Digital,
2020), hal. 10.
2
Deepak Chopra, Tidur Nyenyak Mengapa Tidak ?, (Yogyakarta: Ikon Teralitera, 2003),
hal. 4.

4
5

b. Tidur tingkat 2 : Fase tidur awal (Gelombang Alfa) biasanya


cirinya adalah rileks, nyaman dan tenang, namun masih dapat
memunculkan beberapa respon sensori seperti mendengar atau
merasakan secara baik.
c. Tidur tingkat 3 : Tidur bermimpi (Gelombang Tetha), kondisi
dimana Seseorang mengalami mimpi, biasa ditandai dengan Rapid
Eye Movement (REM) atau kondisi mata bergerak-gerak dalam
tidur seperti sedang menyaksikan sesuatu.
d. Tidur tingkat 4 : Tidur lelap (Gelombang Delta) sering juga disebut
sebagai deep sleep, cirinya adalah aktivitas gelombang otak yang
minim atau tingkat kesadaran yang rendah. Fase tidur lelap juga
adalah fase dimana tubuh kita melakukan recovery dan melepaskan
Human Growth Hormone atau hormone pertumbuhan.

Keempat fase ini berlangsung berulang dalam siklusnya, itu artinya kita
bisa bermimpi selama 15 menit dalam satu kali siklus 90 menit. Dan jika
siklus ini berulang selama 4-5 kali (tidur selama 8 jam) kita bisa bermimpi
selama 75 menit bahkan lebih setiap malamnya, dan tidak menutup
kemungkinan juga bahwa setiap fase memiliki mimpi yang berbeda atau
malah bisa bersambung satu sama lain.3

Dalam perkembangannya, diketahui juga bahwa sebenarnya kita bisa


saja bermimpi pada tingkatan tidur yang lainnya. Namun bermimpi yang
paling intens dan biasanya bisa kita ingat pada saat bangun adalah tidur
REM. Pada tidur REM ini jugalah dilaporkan banyak terdapat mimpi yang
lebih dramatis dan juga membekas. Sementara pada fase tidur lainnya,
mimpi yang dihasilkan biasanya hanyalah sekedar kilasan, lamunan
ataupun ringkasan dari kejadian yang dialami sepanjang hari atau yang
biasanya disebut sebagai Day-Dreaming.

3
Daud Antonius, The Art Of Lucid Dreaming, (Jawa Barat: Komunitas Psikologi Digital,
2020), hal. 14.
6

Mimpi adalah sebuah kejadian imajinatif yang terjadi pada saat kita
tidur, mimpi berasal dari timbulnya kedalaman kondisi ketidaksadaran dan
maknanya kemudian akan diwujudkan dalam bentuk yang simbolis.4
Banyak teori dan pendekatan yang berkembang dalam menjelaskan
mengenai mimpi, bahkan ketertarikan terhadap mimpi sudah ada sejak
zaman dahulu. Mimpi dianggap sebagai “jembatan” menuju dunia lain.
Ada juga yang beranggapan bahwa mimpi adalah pembawa pesan dari
sosok yang tidak terlihat yang ingin berkomunikasi dengan kita.

2. Jenis-jenis mimpi

Mimpi yang kita alami secara umum memiliki beberapa ciri dan
ketegori tertentu dan dapat dibedakan menjadi beberapa hal berikut ini :

a. Normal dream dan day dreaming

Normal Dream adalah mimpi Rapid Eye Movement (REM)


maupun Non-REM (meskipun jarang) yang kita alami sepanjang
malam. Dalam kondisi normal dream kita seperti sedang menyaksikan
sebuah tayangan atau berperan namun tidak menyadarinya. Cirinya
adalah kita tidak bisa mengatur dan cenderung pasif dalam mimpi ini,
ketika mimpinya tidak terlalu berkesan, maka Sebagian besar juga bisa
kita lupakan ketika bangun. Normal dream dapat ditingkatkan menjadi
mimpi yang jelas (vivid dream) dan mimpi yang kita sadari (lucid
dream) maupun mimpi yang menakutkan (nightmares) tergantung
tingkat kejelasan, kesadaran atau seberapa emosional mimpi tersebut.

Sedikit berbeda dengan normal dream, day dreaming adalah sebuah


lamunan, hal ini mungkin terjadi ketika kita ada dalam kondisi nyaman
dan gelombang otak kita berpindah dari beta ke alfa, lalu kemudian
masuk perlahan dalam kondisi tetha. Day dreaming pada umumnya

4
Jess Feist, Gregory J. Feist, Tomi Ann Roberts, Teori Kepribadian, (Jakarta: Salemba
Humanika, 2017), hal. 136.
7

terjadi pada saat kita masih setengah sadar, dan bisa muncul dalam
bentuk kilasan ingatan maupun khayalan kita akan sesuatu hal.

Ketika seseorang masuk terlalu dalam ke day dreaming, ia bisa saja


menjadi tidur dan bermimpi. Dalam beberapa proses kreatif, baik itu
melukis, menciptakan lagu, tari ataupun film bisa jadi beberapa orang
juga menggunakan day dreaming, karena biasanya dalam kondisi
inilah seseorang bisa memiliki daya khayal yang tinggi dan bisa
menyatukan antara realita dan imajinasi secara baik.

b. Nightmares

Nightmares berasal dari kombinasi kata night (malam) dan mare


atau mara atau mar yang berarti “setan” “penghancur” atau
“menghancurkan”. Meskipun mimpi buruk sebenarnya tidak
berbahaya dan berdampak secara langsung ke dalam dunia nyata,
namun jika berlangsung sangat sering hal ini dapat mengganggu
istirahat, mempengaruhi dan kondisi psikologis seseorang.

Mimpi buruk pada anak biasanya disebabkan oleh sebuah kejadian


langsung maupun tontonan dan kisah yang menakutkan dan ia pikirkan
sehingga masuk ke dalam ruang imajinasi dan hadir dalam mimpi.
Sementara pada orang dewasa, mimpi buruk banyak merupakan
kegelisahan, ketakutan, kecemasan, dan kondisi psikologis tertentu.
Mimpi buruk juga banyak dihubungkan dengan kondisi mental
seseorang.

c. Vivid dreams dan lucid dream

Vivid dreams adalah sebuah mimpi yang terasa sangat nyata,


bahkan terkadang kita merasa hal tersebut adalah kehidupan yang
sedang kita jalani. Vivid dream lebih banyak dipicu oleh kejadian yang
membekas atau traumatik serta emosional, pada saat mimpi ini terjadi
otak kita dipenuhi oleh adrenaline yang membuat mimpi tersebut
bertambah semakin nyata. Vivid dreams juga bisa berubah menjadi
8

mimpi buruk (nightmares) dan seringkali muncul pada saat ada di


kondisi stress, cemas maupun sedang overthingking.

Vivid dream biasanya akan lebih mudah diingat dibandingkan


normal dream karena beberapa kejadian ataupun peristiwa dalam
mimpi yang terasa seperti nyata. Meskipun jarang, tapi apabila vivid
dreams berubah menjadi lucid dream, maka tingkat kejelasan dan
kesadaran dalam bermimpinya akan sangat nyata dan seringkali
disebut sebagai ultra-lucid dream.

Lucid dream berarti kondisi ketika kita sadar pada saat bermimpi.
Lucid dream biasanya terjadi pada fase REM dan bisa dilatih dengan
berbagai metode tertentu. Pada awal mengalaminya kita bisa saja
merasa seperti “terbangun” padahal masih tertidur (biasa disebut false-
awaking) dan pada saat tidak dilatih dengan baik, maka kondisi lucid
dream bisa sangat cepat berlalu dalam mimpi.

d. Déjà vu dan precognition dream

Déjà vu adalah kondisi dimana kita seperti pernah mengalami,


melihat ataupun menjalani sebuah kejadian yang sama sebelumnya,
bahkan beberapa menyatakan pernah mengalaminya di dalam mimpi.
Déjà vu sendiri sebenarnya terjadi akibat peristiwa yang kita alami
tersebut mirip dengan kejadian yang pernah kita lakukan sehingga
menuncukan “ingatan palsu” atau anomali ingatan yang membuat kita
seperti merasakan kejadian yang sama, padahal kejadian tersebut
hanya mirip. Sebagian besar “déjà vu” tidaklah benar-benar terjadi,
namun kita sangat meyakini hal tersebut pernah kita alami
sebelumnya.

Ada juga penjelasan lain yaitu jeda antara sel batang mata dalam
menyampaikan informasi ke dalam otak kita, sehingga terkesan pernah
terjadi, padahal baru saja terjadi tapi terlambat untuk di proses. Jika
kita termasuk orang yang mengalami déjà vu maka hal tersebut
9

sangatlah wajar karena sebanyak sepertiga populasi di dunia pun


mengalaminya.

Berbeda dengan déjà vu, precognition dream adalah sesuatu hal


yang lebih kompleks. Secara definisi precognition dream adalah
kejadian dimana kita bermimpi, kemudian merasakan atau mengalami
hal tersebut di dalam kehidupan. Mungkin dalam bahasa awam ini
adalah fenomena “bermimpi tentang masa depan” (future dream).

Jika dijelaskan dalam sudut pandang psikologi, mereka yang


mengalami precognition dream adalah orang yang memiliki kepekaan
inderawi serta intuisi yang sangat baik, ia bisa mendapatkan informasi
tambahan mengenai sesuatu hal ketika ada dalam kondisi rileks dan
imajinatif. Informasi dalam precognition biasanya bisa bermanfaat
bagi si pemimpi jika bisa diresponi dengan bijak. Precognition bukan
selalu tentang “ramalan” atau prediksi akan masa depan. Bisa saja hal
tersebut meliputi “feeling” tentang apa yang akan dirasakan ke
depannya dalam bentuk peringatan untuk mempersiapkan diri terhadap
perubahan yang bisa terjadi. Anda boleh percaya ataupun
menjelaskannya secara lebih logis.5

3. Fenomena dan fakta seputar tidur dan bermimpi

Dalam mimpi, kadang terjadi sebuah fenomena unik yang adakalanya


tidak kita sadari. Berikut ini adalah fenomena unik yang bisa terjadi saat
tidur.

a. Hypnagogic jerk

Sebuah fenomena ketika seseorang akan merasa seolah-olah sedang


terjatuh dari ketinggian. Hal ini biasanya akan membuat seseorang
terbangun dengan tiba-tiba disertai perasaan syok dan kaget. Kondisi
5
Daud Antonius, The Art Of Lucid Dreaming, (Jawa Barat: Komunitas Psikologi Digital,
2020), hal. 40.
10

ini dipicu oleh beberapa faktor, yaitu terlalu lelah, kurang tidur, serta
faktor stres. Fenomena hypnogagic jerk bisa membuat seseorang yang
sedang tidur merasa seperti jatuh dari tebing, langit, ataupun merasa
seperti sedang tersandung.

Hal ini terjadi karena saat mulai tidur, kondisi tubuh dan pikiran
sedang dalam keadaan yang tak sama. Karena faktor kelelahan serta
rutinitas yang tinggi, kadang pikiran kita sudah memasuki fase tidur
terlebih dulu padahal tubuh kita masih dalam kondisi yang aktif. Hal
ini menyebabkan otak sudah terlanjur masuk dalam fase tidur yang
agresif, tetapi tubuh tidak dapat mengejar siklus tersebut.

b. Sleep paralysis

Sleep paralysis merupakan sebuah fenomena tidur unik, yaitu kita


akan merasa lumpuh selama beberapa detik hingga beberapa menit
setelah terbangun. Hal yang tergolong mengerikan ini juga bisa disebut
dengan istilah “tindihan” di beberapa daerah di Indonesia. Pada
kepercayaan turun temurun yanga ada di Nusantara, jika seseorang
mengalami “tindihan” atau sleep paralysis, maka itu akibat karena
sedang ada makhluk halus yang sedang duduk di atas kitadan
menyebabkan kita merasa sesak napas, tidak dapat bergerak maupun
berbicara.

Namun sebenarnya fenomena unik yang merupakan kebalikan dari


hipnagogic ini terjadi akibat otak kita sudah terbangun saat tubuh
masih dalam fase tidur yang nyenyak. Penyebab rasa sesak di dada
yang terjadi saat sleep paralysis adalah karena otot-otot yang
mengontrol pernapasan seseorang masih dalam kondisi lumpuh
padahal otak sudah terbangun.

c. Sexsomnia

Sebuah fenomena yang mengakibatkan seseorang melakukan


aktivitas hubungan seksual dengan orang lain. Kemungkinan besar
11

sexsomnia terjadi karena faktor tidak singkronnya waktu bangun dari


otak dan tubuh. Kita mulai terbangun dari tidur hingga bisa bergerak
dan berbicara, sedangkan otak kita masih belum sepenuhnya sadar dan
kemungkinan besar sedang memimpikan aktivitas seksual atau
memikirkan tentang seks sebelum tidur. Hal ini mengakibatkan
dorongan seks tersebut bangkit saat otak belum sepenuhnya sadar dari
mimpi.

d. Somnabulisme

Somnabulisme atau tidur sambil berjalan dapat menjadi masalah


dan berbahaya. Hal ini disebabkan karena disaat kita tidur sambil
berjalan, kita bisa berjalan ke tempat yang berbahaya. Dalam beberapa
kasus seseorang bahkan bisa melakukan kegiatan memasak di dapur,
pergi ke pesta, sampai mengendarai kendaraan.

Saat mengalami somnabulisme, seseorang akan terbangun dari


tidurnya dan dapat menggerakan tubunhnya tetapi dalam keadaan yang
sama otak masih dalam keadaan tertidur dan mungkin sedang
memimpikan sesuatu. Karena itulah, seseorang yang mengalami
somnabulisme atau sleep walking seringkali tidak mengingat lagi
tentang kejadian yang mereka lakukan saat sedang dalam fase
somnabulisme.

e. Sindrom kepala meledak

Sindrom kepala meledak merupakan sebuah fenomena unik yang


terjadi ketika seseorang yang sedang tidur terbangun secara tiba-tiba
akibat merasa telah mendengar suara keras layaknya kepala mereka
sedang meledak padahal saat itu tidak terjadi apa-apa.

Hal ini hampir mirip dengan fenomena hipnagogic. Fenomena unik


ini terjadi karena seseorang telah memasuki fase tidur nyenyak, tetapi
tubuh belum mencapai fase kelumpuhan secara sepenuhnya dan
sebagian indranya masih aktif.
12

f. Recurring dreams

Secara ilmu psikologi recurring dreams atau mimpi yang terulang


mengindikasikan adanya trauma atau masalah yang belum
terselesaikan di dunia nyata. Otak berusaha untuk membangunkan
dengan mimpi yang terus terulang agar seseorang menyelesaikan
masalahnya.

Fenomena recurring dreams terjadi karena pikiran sadar sang


individu meninggalkan jejak dalam pikiran alam bawah sadarnya yang
disebut “daily residue” seseorang yang sering mengalami mimpi
berulang, seperti merasakan fenomena déjà vu. Dalam mimpi déjà vu
terjadi saat seseorang mengalami atau mengerjakan sesuatu yang sama
pengalamannya di masa lalu.

g. Kencing saat mimpi

Biasanya ini berakhir dengan mengompol. Jika fenomena ini terjadi


cukup sering pada orang dewasa, itu berarti ada masalah serius.
Namun, jika hanya terjadi sekali, dua kali, tidak perlu khawatir karena
ini hanya fenomena yang bernama “salah bangun”. Ada dua kebutuhan
yang terjadi disini, yaitu tidur dan kencing. Daripada hanya sekedar
tertidur untuk memenuhi kebutuhan dasar, alam bawah sadar
menawarkan alternatif untuk kencing di mimpi sebagai solusinya.6

Berikut ini adalah beberapa fakta dari mimpi yang perlu kita ketahui :

a. Mimpi dan tertidur adalah soal kualitas, bukan kuantitas.

6
Anies, Waspada! Susah Tidur, (Yogyakarta, Arruss Media, 2021), hal. 53.
13

Tidur sejatinya adalah kegiatan untuk memulihkan diri secara fisik,


dan mimpi bisa jadi sarana pemulihan pikirannya. Namun yang perlu
kita ketahui adalah bahwa mereka dengan durasi tidur yang berlebihan,
namun tidak berkualitas akan cenderung mengalami kelelahan dan
sulit berkonsentrasi, hal ini disebabkan fase REM (Rapid Eye
Movement) menjadi hal yang sangat penting dan biasanya akan sulit
ditemui bagi mereka yang tidurnya terputus-putus.

b. Mimpi kita berasal dari “bank memory” yang memang sudah ada.

Pengalaman yang kita alami, baik yang disadari atau tidak, orang
yang kita temui dan berbagai sensasi di dalamnya akan muncul
kembali dalam bentuk mimpi, dan biasanya informasi tersebut sudah
terkombinasi dengan imajinasi yang kita miliki. Jadi pada prinsipnya,
kebanyakan mimpi yang kita alami adalah hal yang memang sudah
kita ketahui, namun berkembang sejalan dengan imajinasi.

c. Mimpi bisa berwarna ataupun monokrom (hitam-putih).

Beberapa orang menyatakan bahwa mimpi yang mereka alami


selalu berseling hitam-putih, sebagian lagi mengatakan mereka tidak
mengingat apakah ada warna di dalam mimpinya atau tidak. Hal ini
sebenarnya wajar, karena sebagian besar dari kita mendapatkan mimpi
yang “kabur” atau tidak jelas., kita hanya mengingat sebagian cerita
atau warna di dalamnya.

d. Apa yang kita rasakan ketika tidur, juga dapat mempengaruhi


pengalaman mimpi kita.

Ketika kita ada dalam tahap tidur awal, maka kita masih dapat
merasakan suhu, mendengarkan suara dan memahami gerakan dari apa
yang ada di sekitar. Karena hal inilah, beberapa hal yang ada di dunia
luar bisa masuk ke dalam mimpi kita begitu saja.
14

e. Mimpi bisa bersifat tersirat maupun simbolis. Mimpi sangatlah


personal bagi sebagian besar orang.

Kita memiliki database tersendiri mengenai terjemahannya. Sebagai


contoh ketika kita bermimpi mengenai “laut” itu bisa jadi hanya
sebuah tempat atau malah pengalaman traumatis pernah tenggelam
yang memunculkan emosi negatif. Kita sendirilah yang sebenarnya
bisa menerjemahkan berbagai simbol, bentuk, bahkan emosi di dalam
mimpi.7

B. Lucid Dream
1. Pengertian lucid dream

Pernahkah kita menyadari bahwa kita sedang bermimpi saat tengah


berada di alam mimpi? Jika ya, artinya kita pernah mengalami fenomena
yang disebut lucid dream. Lucid dream atau keadaan “sadar saat mimpi”
berasal dari kata Latin lux yang berarti cahaya dan dream yang artinya
mimpi. Lucid dream adalah kondisi sadar ketika sedang bermimpi, kita
dapat melakukan pengamatan atas mimpi sendiri dan pada tingkatan
tertentu bisa mengendalikan mimpi dan juga menciptakan realitas
alternatif yang kita inginkan sendiri.8

Lucid dream juga bisa diartikan sebagai mimpi yang jelas atau mimpi
yang terang. Kejelasan yang dimaksud adalah tingkat kesadaran yang kita
rasakan saat mengalami mimpi. Seseorang yang merasakan sedang
bermimpi pada saat tidur memiliki tingkat kesadaran yang berbeda. Ada
yang hanya sadar, namun tidak dapat mengendalikan mimpinya secara
penuh. Ada pula yang tersadar penuh hingga dapat mengendalikan seluruh
alam mimpinya.

7
Daud Antonius, The Art Of Lucid Dreaming, (Jawa Barat: Komunitas Psikologi Digital,
2020), hal. 59.
8
Daud Antonius, The Art Of Lucid Dreaming, (Jawa Barat: Komunitas Psikologi Digital,
2020), hal. 63.
15

Tingkat kesadaran tersebut dipengaruhi oleh aktivitas otak saat berada


dalam fase mimpi. Tingkatan tersebut ada bermacam-macam, mulai dari
yang separuh sadar (hanya menyadari bahwa sedang bermimpi, namun
belum bisa menggunakan logika), kesadaran penuh (dapat mengubah serta
mengendalikan mimpi), hingga kesadaran tinggi (merasa “lebih hidup”
daripada saat berada di dunia realitas atau merasakan indra yang lebih
tajam daripada seharusnya). Saat memiliki tingkat kesadaran penuh, kita
dapat mengatur mimpi yang sedang kita alami sebebas-bebasnya. Inilah
yang menjadi daya tarik utama fenomena lucid dream.9

Tingkat kesadaran untuk mengontrol mimpi disebut lucidity. Semakin


sering seseorang melatih tingkat lucidity nya, maka semakin besar
kemungkinannya untuk mengontrol mimpi. Kondisi lucid dream ini dapat
dilakukan jika mampu menyadarkan secara penuh seseorang bahwa
dirinya sedang bermimpi. Lucid dream dapat dilakukan atau dilatih oleh
semua orang, tanpa harus mempunyai keahlian khusus. Seseorang yang
melakukan lucid dream biasa disebut dream bender.

Banyak hal yang dapat dieksplorasi dan dijelajahi dengan lucid dream
seperti melakukan hal-hal yang kita sukai, mengeksplorasi dunia mimpi
dengan latar petualangan, memunculkan ide atau kreativitas terpendam,
menguji suatu prototipe, melatih fisik melalui pikiran, hingga mencoba
menggubah musik dan berkomunikasi dengan alam bawah sadar untuk
pemecahan masalah pribadi. Dalam hal ini, kita yang memilih, mengatur,
melihat, menerima, dan merasakan mimpi yang akan kita ciptakan sendiri.
Tentu saja ada hal-hal yang tidak dapat dilakukan jika ego bawah sadar
tidak berkenan melakukannya seperti hal-hal yang berkenaan dengan
Tuhan atau sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh pikiran manusia.
Namun terlepas dari hal tersebut, telah banyak orang yang sukses
mencicipi pengalaman luar biasa lewat lucid dream seperti mencoba time

9
Dini Saliva, Lucid Dream Seni Meningkatkan Potensi Diri, (Yogyakarta: Kana Media,
2014), hal. 13.
16

travelling atau menjelajah luar angkasa lewat pikiran mereka di alam


mimpi.

2. Perbedaan mimpi biasa dan lucid dream

Perbedaan lucid dream dengan mimpi biasa adalah kesadaran.


Meskipun keduanya sama-sama mimpi dan terjadi ketika seseorang sedang
tertidur. Namun, dari kedua jenis ini ada yang membedakan yaitu dalam
mimpi biasa seseorang tidak bisa mengatur alur cerita, sedangkan dalam
lucid dream seseorang bisa dengan leluasa mengatur mimpi sesuai
keinginan dirinya.10 Hal demikian terjadi karena pada kedua jenis mimpi
tersebut, otak memiliki peran yang berbeda. Pada saat mimpi biasa otak
sama sekali tidak bekerja karena otak sepenuhnya sedang beristirahat
sehingga pada saat bermimpi seseorang akan melihat kejadian-kejadian
aneh dan biasanya acak terjadi. Oleh karena itu, mimpi kadang terasa
aneh.

Misalnya ketika seseorang bermimpi sedang berada di sungai, lalu


menaiki perahu, tiba-tiba pindah ke gunung yang dipinggirnya banyak
jurang. Lalu tiba-tiba seseorang datang dan mendorongnya dari belakang
sehingga terjatuh ke jurang tersebut dan seterusnya. Hal itu terjadi karena
logika tidak bekerja sehingga apa yang seseorang lihat dalam mimpinya
adalah hal yang aneh, bekerja secara acak dan mengambil hal yang tidak
terduga sebelumnya (random).

Sedangkan pada saat lucid dream terjadi, otak seseorang akan bekerja
sehingga saraf yang mengatur logika akan tetap bekerja. Dengan
bekerjanya otak, logika seseorang akan tetap bekerja juga. Misalnya ketika
seseorang bermimpi sedang berada di sungai, lalu menaiki perahu, tiba-
tiba pindah ke gunung yang dipinggirnya banyak jurang. Lalu tiba-tiba
seseorang datang dan mendorongnya dari belakang sehingga terjatuh ke
10
http://nadya-putri-alifia.blogspot.com/2015/02/perbedaan-lucid-dream-ld-dengan-
mimpi.html diakses 18 september 2021 pukul 21.47.
17

jurang. Jika seseorang berada dalam lucid dream, maka ia akan sadar
bahwa ada kejanggalan yang terjadi pada mimpinya karena otak seseorang
tersebut memberikan sinyal. Dari situlah seseorang tersebut mampu
mengendalikan diri sehingga ia mampu mengubah dan menentukan apa
saja yang diinginkan terjadi dalam mimpi karena ia memiliki control
penuh terhadap mimpinya sendiri. Dengan kata lain kita tidak lagi terbawa
dan mengikuti alur mimpi, tapi kitalah yang menciptakan dan mengatur
mimpi.

Dalam lucid dream kita mengalami segala sesuatu yang terjadi dalam
mimpi dengan sadar, dan saat terbangun kita mengingat semuanya dengan
amat jelas. Sedangkan dalam mimpi biasa, kita seolah-olah hanya melihat
atau menyaksikan suatu kejadian dan saat terbangun kita tidak mengingat
semua kejadian dalam mimpi itu alias ada sebagian ingatan yang hilang.
Kita melupakan mimpi yang terjadi karena fase mimpi (REM) biasanya
terjadi diantara fase tidak bermimpi (Non-REM) atau ada di tengahnya.

3. Cara melakukan lucid dream

Hal yang penting dalam lucid dream adalah tidur dan bermimpi.
Sebagai manusia idealnya kita memang memiliki dan melakukan kedua
hal tersebut secara alami. Ketika kedua modal tersebut sudah kita miliki,
selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah melatih kesadaran dalam
mimpi dengan berbagai teknik yang sudah dipraktikan oleh banyak
praktisi dan peneliti.

Jadi kesimpulannya, lucid dream dapat dilakukan oleh siapa pun, jika
memang mengetahui caranya dan tekun dalam mencoba, karena sejumlah
teknik tidak akan berarti apa-apa ketika kita tidak mencobanya langsung.
Lucid dream juga hanya akan menjadi “impian” belaka, ketika kita belum
merasakannya sendiri secara langsung. Satu hal yang perlu kita persiapkan
dalam melakukan lucid dream adalah diri kita sendiri. Kita harus
18

mengenal setiap kebiasaan tidur, memperbaiki jika ada pola yang kurang
tepat, mengkonsumsi asupan yang dapat membantu tubuh bekerja lebih
baik, serta konsisten dalam membuat pencatatan mimpi dan
mengaplikasikan berbagai tekniknya.

1. Persiapan awal

Salah satu hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan lucid


dream adalah nutrisi. Nutrisi berperan penting bagi otak, temasuk
kemampuan dalam memainkan memori dan kesadaran saat bermimpi.
Telah ditemukan beberapa senyawa yang berperan dalam memainkan
memori dan kesadaran saat bermimpi. Telah ditemukan beberapa
senyawa yang berperan dalam meningkatkan aktivitas kesadaran otak
saat tidur serta kejelasan mimpi. Beberapa senyawa yang dapat
membantu untuk memperjelas mimpi serta meningkatkan awareness yang
berpengaruh pada kesuksesan dalam melakukan lucid dream diantaranya
adalah : Galantamine, Choline, Vitamin B6, Ginko Biloba, Melatonin.

2. Niat dan kesiapan

Niat merupakan salah satu kunci penting yang diperlukan untuk


memulai lucid dream apabila kita bukan seorang oneironaut natural,
penting bagi kita untuk menentukan apakah malam ini kita berniat
melakukan jelajah mimpi atau hanyaakan tidur dan bermimpi seperti
biasa.

Niat bisa kita atur sesaat sebelum beranjak tidur dengan menggunakan
visualisasi kata-kata sederhana dan sugesti praktis. Niatkan apa yang akan
kita lakukan jika mengalami lucid dream mala mini, misalnya akan
mencoba terbang atau ke suatu tempat bersama kekasih. Apa pun yang
ingin dilakukan nanti, bayangkan terlebih dahulu secara sekilas, lalu
ucapkan kepada diri sendiri secara berulan-ulang,”saya akan mengalami
lucid dream, lalu mencatatnya dalam jurnal mimpi”, atau “saya akan
19

mengalami lucid dream dan saya akan mengingat bahwa saya sedang
bermimpi nanti”.

3. Mengatur jam tidur

Usahakan jam istirahat kita lebih dari lima jam untuk memungkinkan
lucid dream bisa terlaksana. Perlu diingat juga bahwa kita memiliki waktu
yang terbatas ketika bermimpi, dan hal itu harus dimanfaatkan dengan
baik. Aturlah waktu tidur dengan konsisten untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.

4. Gunakan pakaian yang longgar dan nyaman saat sebelum tidur

Pakaian yang sesak, berbahan panas, dan tidak menyerap keringat akan
secara langsung berpengaruh pada nyenyak-tidaknya tidur kita.

5. Jangan terlalu Lelah atau terlalu tegang, santai saja

Bila sedang memiliki persoalan berat yang membuat diri kita tidak bisa
rileks sejenak sebelum tidur, sebaiknya sisihkan dahulupersoalan tersebut
atau niatkan untuk mencari solusinya melalui lucid dream.

6. Jangan terlalu terburu-buru

Setiap orang bisa melakukan lucid dream, tapi mereka memiliki


tingkatan keberhasilan yang beragam. Ketika mencoba melakukannya,
usahakan untuk tetap snatai, lakukan dengan pengertian bahwa lucid
dream adalah sebuah prosesnya, bukan hanya tujuan akhir.

7. Siap untuk memulai

Tidak usah takut denga napa yang akan kita lakukan nanti karena lucid
dream tidak berbahaya. Apa pun yang kita lakukan di alam mimpi tidak
akan berpengaruh pada kehidupan nyata karena hanya berpengaruh pada
informasi yang didapat di otak.

8. Gunakan jurnal mimpi untuk mencatat seluruh isi mimpi dan


petualangan yang kita alami pada malam itu
20

Jurnal mimpi adalah sebuah buku yang diletakkan di dekat tempat


tidur atau tempat yang mudah dijangkau saat bangun tidur. Jurnal mimpi
berfungsi untuk mencatat mimpi-mimpi setelah bangun tidur dan
sebelum melakukan hal lainnya. Jurnal mimpi sangat berguna untuk
menganalisis, mengatur, bahkan melanjutkan kembali mimpi yang
sempat tertunda.

9. Gunakan alam dengan suara yang tidak mengagetkan, tetapi tidak


cukup membangunkan

Jangan pasang alarm berupa sountrack atau lagu karena dapat


membawa pikiran kita pada isi lagu setelah bangun tidur. Semakin
monoton alarm yang kita pakai, justru semakin baik.11

Teknik melakukan lucid dream

Pada umumnya teknik induksi ini dibagi secara 2 garis besar :

1. Wake Induce, adalah teknik masuk lucid dream dengan induksi


kesadaran. (wake).
2. Dream Induce, adalah teknik masuk lucid dream dengan
induksi mimpi. (dream).
1. Wake Induce
a. WILD (Wake Induced Lucid Dreams), adalah teknik yang
dilakukan dengan “kesadaran” orang terebut untuk masuk ke
fase lucid. Atau dengan kata lain kita tidak tidur dalam arti
sebenarnya dan tetap terjaga hingga melewati fase
REM (Rapid Eye Movement) dan Sleep Paralyze yang dimana
akan langsung terhubung ke dunia lucid.
Langkah-langkah :
1) Relaks, dan tanamkan secara tegas sebelum tidur bahwa
“saya akan melakukan lucid dreaming”. 

11
Dini Saliva, Lucid Dream Seni Meningkatkan Potensi Diri, (Yogyakarta: Kana Media,
2014), hal. 40.
21

2) Pejamkan mata, visualisasikan hal yang tidak


membutuhkan imajinasi atau emosi tinggi (seperti
gradasi warna, landscape, dll). Tetap usahakan diri anda
agar tetap terjaga dan tidak terbawa untuk masuk ke
deep sleep.
3) Nikmati segala fase yang dirasakan, entah itu getaran,
tarikan, dan lain-lain. Jangan pernah berontak ketika
fase ini terjadi.
4) Anda akan segera masuk ke fase sleep paralyze, hal
terpenting adalah jangan memunculkan rasa takut anda
sedikit pun disini. Ini fase dimana anda seolah
terbangun, tetapi tidak dapat menggerakan anggota
tubuh anda.
5) Tunggu beberapa saat. Tidak lama kemudian anda akan
merasa terjatuh ke dalam lubang dan visualisasi anda
akan blur atau gelap.
6) Sekarang silahkan coba gerakkan anggota tubuh anda,
berhasil bukan?
b. FILD (Finger Induced Lucid Dream), adalah teknik yang
ditemukan oleh member DreamViews bernama Hargarts.
Teknik ini dilakukan dengan bantuan gerakan-gerakan jari
yang akan membantu kita untuk masuk ke fase lucid.
Langkah-langkah :
1) Set alarm sekitar 2-3 jam setelah anda tertidur, lalu
bangun.
2) Cobalah relaks, pejamkan mata.
3) Sekarang gerakkan jari jemari anda (jari telunjuk &
tengah) keatas dan kebawah seolah anda sedang
bermain piano. Lakukan dengan perlahan tanpa
mengeluarkan energi berlebih.
22

4) Setelah sekitar 20-30 detik, lakukan reality


check dengan cara nose plugging (menutup lubang
hidung), jika anda bisa bernafas, berarti anda telah
masuk ke dalam dunia lucid. Tapi jika anda gagal,
cobalah tidur selama beberapa menit terlebih dahulu,
lalu ulangi cara ini dari awal.
c. CILD (Chakra Induced Lucid Dream), adalah teknik yang
menggunakan bantuan Third Eye Chakra untuk mencapai fase
lucid dream. Posisi mata ketiga ada di antara kedua alis mata.
Langkah-langkah :
1) Posisikan mata anda ke Third Eye, perhatikan baik-
baik, tahan posisi mata anda dan pejamkan.
2) Setelah terpejam afirmasikan diri anda bahwa saya akan
melakukan lucid dreaming, lalu visualisasikan diri anda
sedang berada pada fase lucid.
3) Jika setelah kira-kira 3 menit anda belum juga tertidur,
buka mata, kembalikan dalam posisi normal dan
cobalah kembali tidur.
P.S : Teknik ini belum tentu cocok untuk semua orang,
jika dirasa kurang nyaman dimohon untuk tidak
dilakukan.
d. EILD (Electrical/External Induced Lucid Dreams), adalah
teknik yang menggunakan alat bantu eksternal untuk mencapai
fase lucid dream. Contohnya seperti Googles Nova
Dreamer, Vibrating Watch, Brainwaves, dan program/alat
induksi lainnya.
2. Dream Induce
a. DILD (Dream Induced Lucid Dreams), adalah teknik yang
menggunakan “kepekaan” diri terhadap mimpi untuk mencapai
fase lucid dream. Atau dengan kata lain ketika anda sedang
bermimpi, anda sadar ini adalah mimpi, dan dengan keinginan
23

untuk lucid dream, anda akan masuk dan dapat


melakukan dream bending.
Langkah-langkah :
1) Niatkan diri untuk melakukan lucid dream, lalu lakukan
tidur secara normal. 
2) Selalu berpikir kritis dan logis. Sehingga ketika anda
sedang bermimpi muncul suatu hal yang tidak rasional
(seperti bertemu orang yang sudah meninggal/berbicara
dengan makhluk lain), anda akan langsung tersadar dan
berkata, “Ini mimpi!”, lalu cobalah untuk menggerakan
anggota tubuh anda.
Alternatif : 
1) Biasakan melakukan Reality Check, karena RC adalah
salah satu penyebab besar terjadinya lucid dream.
Khususnya ketika bangun tidur atau ketika anda berada
di tempat tidur, hal ini dilakukan agar meminimalisir
terjadinya false awakening.
2) Membuat sign, umumnya berupa sebuah coretan huruf
atau kata di anggota tubuh (lengan) menggunakan pena
atau pisdol. Terus ingat selalu tanda tersebut, tanamkan
kedalam memori anda bahwa “Jika saya bermimpi
tanda ini akan selalu muncul”. Jika komunikasi alam
bawah sadar berhasil, niscaya anda akan dapat
menemukan tanda itu ketika dalam mimpi.
b. DEILD (Dream Exit Induced Lucid Dreams), adalah teknik
yang menggunakan kesadaran diri pada fase REM untuk
mencapai fase lucid dreaming. 
Langkah-langkah :
1) Niatkan diri untuk melakukan lucid dream, lalu lakukan
tidur secara normal. (sebelumnya pastikan bagi yang
24

ingin menggunakan teknik ini sudah memiliki dream


recall yang cukup baik)
2) Teknik ini didasari pada fase REM, ketika anda
bermimpi berarti anda berada pada salah satu
perputaran fase REM. Jadi usahakan diri untuk
terbangun ketika fase REM atau mimpi itu selesai,
tetapi jika dirasa sulit set alarm sekitar 3 – 4 jam setelah
anda tidur. (usahakan menggunakan suara reminder
atau alarm yang soft , jangan lupa juga set alarm akan
mati secara otomatis setelah 1 – 2 menit)
3) Ketika alarm soft ini berbunyi anda akan berada pada
posisi “antara bangun dan tidak”. Tetapi ingat, jangan
melakukan gerakan apapun! Hal ini ditujukan agar
tubuh masih bisa kembali ke fase REM dengan
kesadaran, atau dengan kata lain masuk mimpi dengan
sadar dan anda akan dapat melakukan lucid dream.
4) Niknmati semua fase yang dirasa, karena teknik ini
umumnya juga melewati sleep paralyze tetapi dalam
waktu yang lebih singkat. Teknik ini juga bisa kita
sebut dengan “Short WILD”.
c. MILD (Mnemonic Induced Lucid Dreams), adalah teknik yang
ditemukan oleh Dr. Stephen LeBerge. Teknik ini dilakukan
dengan bantuan afirmasi dan mimpi yang sebelumnya telah
terjadi. Langkah-langkah :
1) Niatkan diri untuk melakukan lucid dream, lalu lakukan
tidur secara normal. (sebelumnya pastikan bagi yang
ingin menggunakan teknik ini sudah memiliki dream
recall yang cukup baik)
2) Sebelum tertidur, tanamkan kepercayaan kepada pikiran
alam bawah sadar bahwa nanti ketika bermimpi anda
akan lekas terbangun dan mengingat segala detail
25

dan dream sign mimpi. (dapat juga dengan memasang


alarm 4 – 4.5 jam setelah kita tidur)
3) Setelah terbangun, langsung catat mimpi yang tadi
kalian alami di sebuah buku (Dream Journal), usahakan
untuk melakukan dream recall dengan sebaik mungkin.
4) Cobalah untuk kembali tidur, visualisasikan mimpi tadi
dengan detail, dan usahakan untuk masuk kembali
dalam mimpi tersebut untuk ‘melanjutkan’ mimpi yang
sudah kalian alami. Sebut secara konstan dalam hati:
“Ketika nanti saya bermimpi, saya akan sadar, dan saya
akan melakukan lucid dreaming”.
5) Ingat, selalu aware untuk segala dream sign dan
melakukan reality check .

Semua teknik induksi diatas dianjurkan dilakukan dengan


menggunakan bantuan WBTB. WBTB (Wake Back To Bed), dalam
aplikasinya WBTB dapat dilakukan untuk mengoptimalkan semua teknik-
teknik lucid dreaming. Teknik ini mengaharuskan anda untuk tidur
sebelumnya, dan setelah 3-4 Jam bangunlah sebentar, minum segelas air
putih. Lalu lanjutkan tidur anda dengan menggunakan teknik induksi yang
anda inginkan.12

Dari berbagai teknik yang sudah diberikan melalui paduan mendetail,


yang terpenting sebenarnya adalah kemampuan untuk terus mencoba
hingga benar-benar mengalami lucid dream. Berikut adalah tingkatan atau
fase yang biasanya kita alami ketika mencoba atau mengalami pengalaman
bermimpi secara sadar.

a. Normal dreams (non-lucid), ini adalah keadaan dimana kita sedang


bermimpi namun tidak menyadari hal tersebut. Tidak bisa
membedakan antara mimpi dan juga kenyataan atau dunia yang

12
https://super64savior.wordpress.com/2015/08/23/teknik-teknik-dalam-lucid-dream/
diakses 14 oktober 2021 pukul 21.02.
26

sesungguhnya. Biasanya kecenderungannya, ketika kita bangun


pun akan cenderung melupakan sebagian besar bahkan keseluruhan
isi mimpi tersebut. Ketika kita tidak mampu mengingat
keseluruhan mimpi dalam tingkatan ini biasanya disebut dengan
istilah “oblivious” sedangkan padaa saat kita mengingat sebagian
mimpi pada saat terbangun disebut “unaware” dan keadaan dimana
kita dapat mengingat mimpi beserta jalan ceritanya dengan cukup
lengkap disebut sebagai “semi-aware”.
b. Semi-lucid dream. Keadaan dimana kita sadar sedang bermimpi,
namun tidak dapat terlibat secara langsung dalam pengendaliannya.
Kita biasanya akan cenderung mengikuti jalan cerita yang memang
sudah ada dan masih menerima hal-hal yang sebenarnya tidak
masuk akal.
c. Lucid dream. Keadaan sadar ketika bermimpi dan mampu terlibat
di dalam mimpi tersebut. Perbedaan dengan semi lucid biasanya
logikadan kesadaran kita sudah menjadi lebih baik, kita dapat
memilih terlibat dalam sebuah jalan cerita atau malah menciptakan
jalan cerita sendiri.
d. High lucid-dream. Kondisi ini biasanya adalah gabungan antara
lucid dream dan vivid dream. Jadi mimpi yang kita alami akan
terasa dan terlihat sangat nyata, bahkan lebih nyata dari realitas
yang ada. Pada kondisi ini kita juga akan mendapatkan ketajaman
indera yang lebih baik dari biasanya.
e. Hyper-lucid dream, mimpi yang kita alami terasa sangat nyata dan
jelas, dengan kemampuan serta ketajaman indera yang berkali-kali
lipat lebih baik. Pada saat terbangun, kita juga cenderung akan
mendapatkan insight tertentu dari mimpi tersebut dan mampu
menghubungkannya dengan dunia realitas yang ada.13

13
Daud Antonius, The Art Of Lucid Dreaming, (Jawa Barat: Komunitas Psikologi Digital,
2020), hal. 102.
27

Kontrol awal lucid dream

Ingatlah teknik yang paling mudah dikuasai, lakukan teknik yang sama
secara berturut-turut untuk masuk ke fase lucid dream hingga mahir
malakukannya. Setelah tersadar dan sukses memasuki fase lucid dream,
jangan langsung bingung atau terburu-buru melakukan sesuatu. Berikut
hal-hal yang dilakukan setelah memasuki fase lucid dream :

a. Tetap tenang. Saat mulai memasuki lucid dream untuk pertama


kalinya, tenangkan diri, dan amati sekeliling.
b. Lakukan tes realitas, misalnya dengan mencoba bernapas saat
menutup hidung.
c. Cek tingkat kesadaran. Tanyakan kepada diri sendiri tentang
pemecahan soal matematika sederhana, misalnya “berapakah
2+2?” apabila kita dapat menjawab dengan benar, cobalah untuk
mengendalikan alam sekeliling atau melompat ringan dan mencoba
terbang.
d. Apabila sudah dapat melakukan pengendalian sederhana dengan
mudah maka kita pasti dapat meningkatkan kesadaran secara penuh
untuk mulai melakukan petualangan serta berbagai hal lain dalam
fase lucid dream. Namun, apabila kita kesulitan melakukan operasi
sederhana tersebut dan hanya sekedar tersadar atau seperti ada hal
lain yang terasa mengikat untuk tidak dapat mengendalikan mimpi,
cobalah melompat setinggi-tingginya hingga ke atas dan
kendalikan waktu atau warna di sekeliling kita.14

Hal yang bisa dilakukan dalam lucid dream

Apa saja yang dapat kita lakukan setelah berada pada fase lucid dream?
mungkin ada diantara kita yang bingung, “setelah ini saya akan melakukan
apa?” banyak hal yang dapat kita ekspresikan serta eksplorasikan saat
14
Dini Saliva, Lucid Dream Seni Meningkatkan Potensi Diri, (Yogyakarta: Kana Media,
2014), hal. 54.
28

berada pada fase lucid dream. Beberapa tujuan melakukan lucid dream
yang dapat kita kembangkan dan gunakan setelah mendapatkan fase lucid
dream adalah sebagai berikut :

a. Leisure dream

Kita bisa saja menggunakan lucid dream untuk kesenangan pribadi,


hiburan dan juga rekreasi. Ini adalah tujuan paling umum dalam
aktivitas mimpi yang nyata, sejenak melepaskan diri dari stres atau
kepenatan pekerjaan dan kembali segar saat sudah terbangun

b. Creative dream

Beberapa ide kreatif serta inovasi dapat dimunculkan ketika kita


bermimpi. Hal ini dikarenakan pada saat bermimpi kita dapat berkreasi
sebebas-bebasnya tanpa terikat oleh pemikiran kritis dan juga rasional.
Creative dream dapat kita fungsikan untuk merancang sebuah ide
dalam pembuatan karya seni, rencana bisnis dan juga lainnya.

c. Research dream

Mengapa tidak mencoba menjelajahi waktu atau masuk ke masa-


masa tertentu yang ingin kita ketahui? Atau mengulang suatu hal yang
kemudian dapat diselidiki lebih jauh dan secara detail. Jangan khawatir
akan terbawa emosi karena informasi di sini dapat dipercaya asalkan
kita mengatur setting seperti seharusnya.

d. Healing dream

Healing dream dapat digunakan untuk memecahkan berbagai


masalah psikologi pribadi atau sebagai jembatan komunikasi langsung
antara sadar dan bawah sadar. Alam bawah sadar kita sangat kaya
informasi dan bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki, mengoreksi diri,
dan bertanya tentang hal-hal lain secara fair dan jelas. Dalam lucid
dream, kita dapat bertanya sekaligus berkomunikasi tentang hal-hal
yang lumrah hingga yang bersifat serius. Saat berada pada fase lucid
29

dream, cobalah merenung dan bertanya secara langsung tentang


masalah kita. Katakana dengan Bahasa yang lugas dan jelas. Setelah
bertanya, alam bawah sadar kita akan menunjukan jawabannya dalam
bentuk tulisan maupun simbolik. Healing dream sering kali digunakan
untuk penyembuhan dari pengalaman traumatis.

e. Practice dream

Salah satu tujuan lain dari lucid dream adalah latihan fisik dan
mental yang kita uji coba dalam kondisi bermimpi. Sebagai contoh
bagi mereka yang mendalami olahraga maupun seni bela diri, lucid
dream bisa dijadikan ajang simulasi, sebelum akhirnya mencoba hal-
hal yang lebih nyata.

f. Re-Arranged dream

Lucid dream juga bisa kita manfaatkan uuntuk melakukan simulasi


terhadap hal lain seperti berlatih public speaking, wawancara kerja,
simulasi melamar, hingga hal-hal lainnya yang kita cemaskan untuk
langsung dicoba.15

Menjaga diri tetap berada pada kondisi lucid dream

Saat sedang melakukan lucid dream, ada kalanya kita tiba-tiba merasa
bahwa mimpi akan berakhir atau kita menyadari lingkungan sekeliling
perlahan bergerak runtuh dan warnanya memudar. Apa yang terjadi?
Mungkin memang sudah waktunya bagi otak untuk melakukan fluktasi
alaminya, berpindah sebentar ke fase NREM sebelum kemudian kembali
ke fase REM. Apabila kita tetap ingin mempertahankan fase mimpi
tersebut, ada hal yang dapat kita lakukan, yaitu sebagai berikut :

1. Menggosok-gosokkan kedua tangan


2. Lihat telapak tangan

15
Daud Antonius, The Art Of Lucid Dreaming, (Jawa Barat: Komunitas Psikologi Digital,
2020), hal. 109.
30

3. Katakan pada mimpi tersebut “perjelas mimpi saya!”. Namun jika


kita mendapati alam mimpi terasa akan segera menghilang (warna
makin pudar dan detail makin tidak terasa) cobalah kedua hal
berikut.
a. Merentangkan tangan dan berputar
b. Jatuhkan diri ke belakang karena kita akan kembali
tersadar dalam latar mimpi yang berbeda.

Apabila setelah melakukan kedua hal tersebut kita terbangun, segera


lakukan cek realitas. Kemungkinan besar kita menemui false awakening
alias masih berada pada alam mimpi belum terbangun. Apabila kita
menemukan diri kita terbangun dalam kondisi gelap, cobalah ciptakan
latar baru dalam mimpi atau katakan dengan jelas tempat yang ingin
dikunjungi. Misal, “tolong bawa saya ke sebuah taman bunga saat sore
hari”.

Keluar dari mimpi atau lucid dream

Adakalanya kita tidak dapat mengendalikan mimpi yang didapat atau


sedikit terpeleset ke alam khayal yang menyimpang dan perlahan
mengubah mimpi menjadi nightmares atau mimpi buruk. Apabila kita
tidak cukup kuat untuk memberikan intruksi pada alam bawah sadar kita
saat itu, cobalah beberapa hal berikut yang dapat menolong kita
membangunkan diri dari alam mimpi :

Tutup mata, lalu buka kembali. Kita akan segera menemukan ddiri kita
terbaring di atas kasur dalam keadaan terbangun. Setelah itu, segera
lakukan cek realitas untuk menghindari false awakening.

1. Teriaklah, “bangunkan saya!”. Alam bawah sadar kita akan


mematuhi apabila diri kita mengeluarkan intruksi yang jelas.
2. Lakukan aktivitas fisik seperti lari di tempat atau menggoyangkan
badan hingga berkeringat. Ini akan memicu otak untuk segera
bangun dari mimpi.
31

3. Lakukan tidur saat kita sedang tidur. Berbaringlah di lantai, lalu


tutup mata.
4. Bunuh diri yang kita lakukan tidak akan membuat kita terluka,
namun pada beberapa kasus vivid dream biasanya akan terasa sakit
seperti cara bunuh diri yang kita proyeksikan.
5. Katakan dengan jelas, “ini hanya mimpi”, lalu temukan bukti
bahwa hal tersebut hanyalah sebuah mimpi. Rasanya memang
seperti mengolok-olok, namun hal ini rupanya cukup ampuh untuk
menghentikan mimpi buruk kita.

Segera lakukan tes realitas setelah terbangun. Tenangkan diri sejenak,


lalu lakukan aktivitas lain sesaat sebelum kembali tidur agar dapat
terhindar dari bersambungnya mimpi tersebut.16

4. Pengaruh lucid dream bagi kehidupan

Lucid dream dapat membantu diri untuk berhadapan dengan sejumlah


ketakutan, kecemasan, kegelisahan dan kesedihan di dalam mimpi. Banyak
yang menggunakan lucid dream untuk memperkaya diri menjadi lebih
baik dan positif, sangat jarang seseorang yang telah melakukan lucid
dream malah berdampak negatif secara emosional. Hal ini dikarenakan
dengan lucid dream kita belajar percaya bahwa segala sesuatu baik-baik
saja karena kita mampu mengendalikannya dengan baik.

Pengaruh positif dari Lucid Dream adalah untuk meningkatkan


kemampuan dalam memecahkan masalah, mengatasi fobia dan trauma,
meningkatkan kreativitas, dan menambah rasa percaya diri. Sebenarnya
Lucid Dream tidak memberi dampak negatif tetapi jika terlalu sering
mengalaminya kemungkinan besar akan kehilangan motivasi hidup,
karena terbiasa dengan dunia mimpi yang serba mudah, juga Lucid
Dream yang menakutkan atau mengerikan bisa membuat kita menjadi
16
Dini Saliva, Lucid Dream Seni Meningkatkan Potensi Diri, (Yogyakarta: Kana Media,
2014), hal. 61.
32

paranoid dan stress. Oleh karena itu perlu diingat bahwa semuanya itu
hanyalah mimpi, tidak ada yang nyata.17 Adapun tujuan kita dalam
melakukan lucid dream, hal tersebut adalah kebebasan pribadi, namun satu
hal yang perlu diingat adalah jangan terlalu “terbuai” dalam mimpi
sehingga melupakan kondisi di dunia nyata. Lucid dream bukanlah
pelarian, tapi sebuah “kunjungan” yang sewaktu-waktu bisa kita lakukan
dengan tujuan tertentu.
Kegunaan dari lucid dream, yaitu sebagai berikut :
a. Membuat kita terhindar dari mimpi buruk.
b. Mempertajam kesadaran dan pengendalian diri (self awareness).
c. Berkomunikasi dengan pikiran alam bawah sadar dan diri sendiri
dalam mimpi yang kita kendalikan.
d. Bisa sebagai media terapi dan pemulihan diri dari sejumlah trauma,
phobia, dan luka batin yang mungkin tidak bisa kita lakukan secara
langsung di dunia nyata.
e. Menggali kreatifitas dan ide dalam berbagai bidang.
f. Melatih diri secara fisik (bentuk latihan simulasi) dan juga
emosional (mental dan pikiran)
g. Kita dapat menggali berbagai hal unik dan baru di dalam dunia
mimpi.18

17
https://deliaekaputri.blogspot.com/2018/02/karya-ilmiahmakalah-tentang-lucid.html
diakses 15 September 2021 pukul 21.23.
18
Daud Antonius, The Art Of Lucid Dreaming, (Jawa Barat: Komunitas Psikologi Digital,
2020), hal. 70.

Anda mungkin juga menyukai