Upaya untuk meraih peringkat tersebut tentu tidaklah mudah. Episode ini akan
membahas berbagai hambatan tersebut dan menguraikan bagaimana upaya
PPID Kementan untuk menyelesaikannya.
Poster Kegiatan
Target Kegiatan Publik mendapatkan informasi soal alur pelayanan permohonan
informasi publik di Kementan, terutama untuk para pemohon informasi
publik
Publik mengetahui isu yang terjadi terkait PPID Kementan dan solusi dan
aksi yang dilakukan PPID Kementan dalam menangani isu
Meningkatnya kepercayaan publik kepada Kementan, terkhususnya
kepada PPID
Story Line 1. Operator Bumper In
2. Narator menginformasikan cerita 1: Pada suatu hari (Menceritakan
masalah sulitnya mengakses informasi dari PPID Kementan)
3. Pemohon Informasi mengunjungi Ruang Layanan Publik Kementerian
Pertanian (sambil menggerutu soal website PPID, emosi mulai naik)
4. Petugas layanan menyambut Pemohon dengan ramah meskipun
Pemohon sudah emosi. Petugas layanan menghubungi PPID Utama
untuk datang menjelaskan kendala dan menawarkan solusi kepada
pemohon informasi.
5. Diksusi alot antara pemohon informasi dan PPID Utama
6. PPID dan Pemohon informasi sampai pada titik resolusi
7. Narator: menjelaskan scene 2 soal ada kerusuhan yang dipicu oleh LSM
L1R1 yang kesal karena kontak tidak dapat dihubungi dan websitenya
tidak lengkap.
8. Petugas layanan mendapatkan telepon dari security bahwa ada
kelompok dari LSM L1R1, lalu menyampaikan pada PPID
9. Menjalankan tugas sebagai PPID dan kehumasan, PPID
Utama/Pelaksana menemui perwakilan Kelompok.
10. Kelompok dengan riuh protes soal website PPID Kementan yang marah
karena sebab informasi banyak yang tidak sesuai.
11. Pelaksana pada PPID mengajak ke ruang layanan, agar kondisi lebih
kondusif, dan membantu menjelaskan dan menyelesaikan komplain
dari pemohon
12. Tahap resolusi antara LSM dan PPID Pelaksana setelah adanya
penjelasan terkait dengan data dan informasi di website PPID
Kementan
Saran dan Pak Anto Lupus:
Masukan Harus tahu audiens, cari tahu latar belakang pengetahuan dari audiens kita.
Hal tersebut harus dilakukan seorang humas, baik komunikasi internal maupun
eksternal.
Jika humas melakukan kesalahan, akan berpengaruh kepada reputasi lembaga.
Pak Dhoni:
Tema terkait humor.
Ekonomi kata, scripting harus tetap diperhatikan.
Terkait ‘istilah kata’, humas tidak boleh mengira-ngira statement yang akan
disampaikan.
Pengulangan kata yang terlalu banyak juga perlu diperhatikan.
Jangan keluar statement ‘susah diakses yaa, dan tidak user friendly?’ tetapi
diubah menjadi sarcastic ‘bisa pak diakses, kadang-kadang aja sih tidak bisa
diakses’.
Pak Soekartono:
Apresiasi sudah bisa menayangkan isu PPID.
Catatan dari beberapa percakapan, Pelayanan tidak boleh terpancing emosi.
Kalau perlu, sesuai dengan penampilan tadi, disiapkan minum.
Lengkapi ruang layanan publik dengan CCTV. Untuk mengantisipasi kejadian-
kejadian yang tidak diinginkan.
Seorang Pelayan informasi harus menguasai ilmu. Harus tetap berpegang pada
peraturan yang ada.
Profil lembaga adalah termasuk informasi yang wajib diumumkan secara
berkala.
Sosialisasi kepada pemohon informasi itu penting. Untuk menghindari potensi-
potensi terjadinya sengketa informasi.
Jika data sudah tersedia, bisa diberikan dalam format soft copy dalam format
PDF original.
Terkait masalah Pupuk, jika informasi di media sudah ramai seharusnya PPID
juga harus siap. Jika ada konferensi pers, siaran pers juga sudah harus siap.
Jangan mengulang informasi yang ditayangkan di media.
Buat saya begitu bagus, begitu inovatif. Kurang-kurang sedikit gak masalah
buat saya. Jadilah pelayan yang benar-benar melayani dengan hati.