A. Pendahuluan
1. Umum
Pembinaan narapidana adalah suatu bentuk pelayanan pemerintah kepada narapidana.
Lembaga Pemasyarakatan merupakan suatu instansi pemerintah yang melakukan pelayan
public kepada masyarakat. masyarakat yang dimaksud disini bukan hanya orang-orang yang ada
di luar, namun juga yang berada di dalam Lapas. sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor
12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, maka pemasyarakatan adalah sebagian dari sistem
peradilan pidana terpadu, yaitu sebagai penegak hukum yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan pembinaan narapidanadan anak didik Pemasyarakatan sebagai bagian akhir dari
sistem pembinaan. Selain melakukan pembinaan, Pemasyarakatan juga wajib memberikan
segala bentuk informasi kepada seluruh masyarakat.
Hak atas Informasi adalah salah satu hak asasi manusia. Ketersediaan dan keterbukaan
informasi sangat penting bagi setiap orang. Tanpa informasi, manusia tidak akan mampu
mengambil keputusan akan suatu hal. Ketersediaan informasi akan mampu memberikan
pertimbangan bagi manusia untuk mengambil keputusan yang rasional. Oleh karenanya,
informasi harus dapat diperoleh oleh seluruh masyarakat.
Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) merupakan kewajiban bagi setiap instansi Pemerintah.
Konsekuensi dari kewajiban tersebut, setiap instansi pemerintah dituntut untuk mengumumkan
informasi yang dikuasai, menyediakan informasi yang diminta, memberikan pelayanan
informasi secara maksimal dan melakukan pengelolaan dan pendokumentasian informasi
publik secara baik.
2. Dasar Hukum
Dalam rangka meningkatkan pelayanan informasi yang Profesional, Transparan, Akuntabel,
sinergi dan inovasi serta menjadikan Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti sebagai Wilayah
Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, maka kami berusaha semaksimal
mungkin untuk melaksanakan kebijakan tentang keterbukaan informasi publik dengan
berpedoman pada:
a. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan;
b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik;
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
e. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor.
M.HH.01.IN.04.03 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi dan
Dokumentasi Pada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT);
f. Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor. PAS.HM.01.02-24 Tanggal 15
Agustus 2011 Tentang Pembentukan Unit Layanan Informasi.
4. Ruang Lingkup
Kegiatan kampanye terkait pelayanan yang dilaksanakan pada Triwulan I di Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Tahun 2022 berupa pemasangan papan
informasi, banner, pamflet dan brosur diharapkan akan meningkatkan sistem informasi pelayanan
publik dalam rangka peningatan akses publik untuk memperoleh informasi pelayanan yang
lebih mudah, cepat dan prima.
b. Saran
Diharapkan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Muara Beliti terus melakukan
evaluasi terhadap pelayanan yang dilakukan demi peningkatan kualitas pelayanan public.
E. Penutup
Demikian laporan kampanye terkait pelayanan publik di Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Muara Beliti ini kami sampaikan untuk menjadikan periksa dan atas
perhatiannya kami ucapkanterimakasih.
Mengetahui
Kepala Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Muara Beliti
RUDIK ERMINANTO
NIP 19650825 198811 1 001
Capture Pelaksanaan Kampanye Publik