Anda di halaman 1dari 4

ESSAY

Program Pelatihan : Pelatihan Kepemimpinan Pengawas


Angkatan : I Tahun 2023
Nama Agenda : Agenda 3 (Komunikasi Dalam Pelayanan Publik)
Nama Peserta : Idris
Nomor Daftar Hadir : 02
Lembaga Penyelenggara
Pelatihan : Puslatbang KHAN LAN

ANALISA TERHADAP KETERSEDIAAN INFORMASI


SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN
PUBLIK DI LAPAS NARKOTIKA KELAS IIB LANGSA

A. Pendahuluan

Komunikasi publik adalah komunikasi yang dilakukan pada banyak orang, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Sebagai seorang Pimpinan Jenjang Pengawas tentu saja
makna dari banyak orang adalah atasan, bawahan, rekan sesama Pimpinan Jenjang
Pengawas, pihak-pihak luar organisasi yang diajak kerjasama dalam memberikan
pelayanan publik, dan masyarakat sebagai pihak yang menerima pelayanan publik.

Ruben dan Stewart (2013) menyatakan bahwa komunikasi publik berperan besar dalam
menciptakan dan menyebarluaskan informasi atau pesan yang umum, namun bermakna
bagi sejumlah besar penerima. Komunikasi publik menyampaikan tentang kegiatan
individu / organisasi dalam hubungannya dengan orang lain, kelompok lain, komunitas
lain, organisasi lain, dan masyarakat. Penyampaian informasi atau pesan dalam
komunikasi publik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Secara langsung Komunikasi dengan cara berbicara di depan publik seperti


berpidato dan presentasi menyampaikan materi.
2. Tidak langsung Komunikasi dengan menggunakan media massa, blog, website,
media sosial, email, surat menyurat dan media lain yang dapat menjangkau banyak
orang.

Pelayanan publik merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan Lembaga
pemerintahan. Terdapat berbagai macam pelayanan yang dilakukan pada lembaga
pemerintahan, secara umum tentunya pelayanan public yang dimaksud ialah dengan
memberikan pelayanan secara optimal kepada masyarakat. Dalam arti khusus, tentunya
pelayanan public yang dimaksud dapat berbeda pada setiap instansi, tergantung fungsi dan
tujuan instansi tersebut.

Lembaga pemasyarakatan yang mana merupakan salah satu instansi dibawah naungan
Kemnkumham RI yang bertugas melaksanakan pelayanan pembinaan bagi narapidana
berdasarkan sistem, kelembagaan, dan cara pembinaan yang merupakan bagian akhir dari
sistem pemidanaan dalam tata peradilan pidana. Dalam praktiknya dilapangan, berbagai
jenis layanan yang diberikan oleh Lembaga pemasyarakatan diantaranya, pelayanan
kesehatan bagi narapidana, pelayanan kunjungan bagi keluarga narapidana, pelayanan
penitipan barang dan makanan, pelayanan integrasi terkait lamanya sisa masa hukuman,
pelayanan rehabilitasi bagi pecandu narkoba, serta pelayanan pembinaan narapidana itu
sendiri.

Lembaga Pemasyarkatan Narkotika Kelas IIB Langsa yang beralamat di Jalan Banda
Aceh – Medan Km. 438 , Sungai lueng, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa, memiliki
kapasitas 500 Orang saat ini dihuni 501 orang Warga Binaan dengan latar belakang serupa,
yakni Narkotika. Lapas Narkotika Kelas IIB Langsa terdiri dari 44 kamar hunian dan 2
kamar karantina/mapenaling.

Secara struktur organisasi Lapas Narkotika Kelas IIB Langsa dipimpin oleh seorang Kepala
dengan eselonisasi 3B, dan membawahi 4 pejabat eselon 4B yaitu, Ka. TU, Kasi
Binadikgiatja, Kasi Adm. Kamtib, Ka. KPLP, serta masing-masing Kasi membawahi
Kasubsi, dengan total jumlah pejabat struktural 12 orang.
Gambar 1. Struktur Organisasi Lapas Narkotika Kelas IIB Langsa

Jumlah Pegawai Lapas saat ini berjumlah 52 orang, dengan 26 orang petugas
jaga, dan 26 orang pejabat beserta staf.

B. Analisis Masalah dan Akar Permasalahan atau hal-hal yang dianggap menarik

Memberikan pelayanan publik yang prima sejatinya menjadi tanggung jawab setiap
instansi lembaga pemerintahan. Namun seringkali seiring dengan dinamisnya kondisi di
lapangan, tentu diperlukan jiwa kepemimpinan yang adaptif dalam mengahadapi segala
macam permasalahan supaya masalah-masalah yang ada dapat terselesaikan.

Sebagaimana masalah yang di hadapi Lapas Narkotika Kelas IIB Langsa pada awal
masa transisi pandemic covid-19, dimana dirasa perlu disampaikannya informasi terkait
perubahan aturan dan layanan kunjungan bagi keluarga narapidana kepada masayarakat
yang memerlukan strategi khusus mengingat ada beberapa hal yang menjadi hambatan,
diantaranya :

- Kurangnya akses informasi yang dimiliki masyarakat terkait peraturan terbaru


mengingat informasi yang diberikan melalui platform media social organisasi seperti,
Instagram, Facebook, dan Website.
- Sebagian besar keluarga WBP yang merupakan masyarakat yang tinggal disekitar
lapas masih belum terbiasa dengan teknologi terkini.
C. Peran Kepemimpinan yang perlu dilakukan dalam mengatasi masalah/kendala
tersebut

Sebagai seorang pimpinan yang adaptif terhadap permsalahan yang datang, maka
dengan ini penulis berinisiatif untuk menciptakan sebuah trobosan yang diharapkan dapat
menjawab permasalahan yang ada, yakni dengan Membuat Papan Informasi Layanan
Kunjungan.

Papan informasi layanan kunjungan tersebut nantinya akan memuat hal-hal terkait jadwal
dan aturan terbaru mengenai layanan kunjungan terbaru. Yaitu :

- Jadwal diberlakukannya Layanan Kunjungan.


- Jam/Waktu dibukanya Layanan Kunjungan.
- Persayaratan yang harus dimiliki calon pengunjung.
- Pakaian yang diperbolehkan bagi pengunjung.
- Barang-barang yang dilarang dan diperbolehkan dibawa pada saat berkunjung.
- Layanan Pengaduan.

Dengan adanya Papan Informasi tersebut, diharapkan calon pengunjung akan dapat
mengetahui dan memahami dengan jelas ketentuan terbaru mengenai Layanan
Kunjungan yang ada pada Lapas Narkotika Kelas IIB Langsa.

Anda mungkin juga menyukai