Anda di halaman 1dari 16

BAB I

KARAKTERISTIK, VISI DAN MISI SATUAN PENDIDIKAN

A. Latar Belakang
Pengembangan kurikulum adalah salah satu hal penting yang perlu dilaksanakan
secara berkelanjutan dalam dunia pendidikan oleh setiap satuan pendidkan untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan melakukan penyesuaian terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan dalam kehidupan sosial dan budaya
yang terjadi pada tingkat lokal, nasional dan global. Pengembangan kurikulum yang
dilakukanan saat ini lebih banyak bertolak dari krisis pembelajaran yang tidak hanya
menimpa dunia pendidikan di Indonesia tetapi hampir di seluruh dunia diantaranya
yaitu apa yang disebut sebagai learning loss dan learnig gap yang diakibatkan oleh
pandemi Covid-19. Indonesia bukan hanya berjuang dalam menghadapi learning loss
dan learning gap akibat penutupan sekolah karena pandemi, akan tetapi sebelum
pandemi dunia pendidikan kita masih mendapat tantangan kaitanya dengan hasil
pembelajaran. Berdasarkan persoalan diatas, pemerintah selanjutnya membuat
kebijakan dengan mengeluarkan alternatif kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka.
Pada tahun ini, SMK Bunda Satria Wangon mengadopsi Kurikulum Meredeka
berdasarkan rekomendasi dari dinas pendidikan setempat dan hal ini digunakan sebagai
salah satu landasan dalam penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan yang
menjadi pedoman dalam pelaksanaan seluruh kegiatan di sekolah khususnya kelas X
sebgai sasaran pilot project dari penerapan kurikulum tersebut.

Kurikulum Opersasional Satuan Pendidikan (KOSP) merupakan kurikulum


operasional yang disusun dan dilakasanakan di setiap satuan pendidikan di Indonesia.
KOSP secara yurisdis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang dijabarkan kedalam sejumlah peraturan diantaranya
peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan PP No.4 Tahun 2022. Berdasarkan peraturan
tersebut, acuan dalam pnegembangan kurikulum meliputi standar kompetensi lulusan,
standar isi, standar proses, dan standar penilaian pendidikan.

Berdasarkan hal diatas, maka proses pengembangan dan penyusunan


Kurikulum SMK Bunda Satria Wangon Tahun Ajaran 2022/2023 dilaksanakan dengan
memperhatikan hasil analisis lingkungan sekolah dan hal-hal berikut:
1. Standar Nasional Pendidikan yang sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2023 beserta Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Menteri (Permen)
turunannya.
2. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024
( Permendikbud No.22 Tahun 2020).
3. Keunikan dan karakteristik lingkungan sosial dan budaya sekolah.
4. Keunikan dan karakteristik peserta didik.
5. Prinsip dasar implementasi Kurikulum Merdeka.
6. Kompetensi yang melekat pada Profil Pelajar Pancasila.
7. Perkembangan dan tuntutan IDUKA.
8. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru.
9. Perkembangan teori-teori pendidikan terbaru.
10. Kekuatan dan kelemahan serta potensi yang dimiliki SMK Bunda satria Wangon saat
ini.

B. Karakteristik SMK Bunda Satria Wangon


SMK Bunda Satria Wangon berdiri pada tahun 1994 yang berada di Jalan raya
utara Wangon dan memilki letak geografis yang sangat strategis dan mudah untuk
diakses dari beberapa wilayah padat penduduk disekitarnya bahkan dari luar kecamatan
Wangon yaitu Lumbir, Jeruklegi, Jatilawang dan Ajibarang. Hal ini merupakan salah satu
faktor bagi SMK Bunda Satria wangon menjadi sekolah pilihan bagi peserta didik yang
tinggal di wilayah tersebut. Selain itu, SMK Bunda Satria Wangon juga dikelilingi banyak
instansi pemerintahan dan fasilitas umum diantaranya kantor polisi, kantor kecamatan,
koramil, batalyon infantri, Kantor Pemadam Kebakaran, terminal bus, bank, dan
lapangan sepak bola. Lokasi sekolah yang tidak berada di pinggir jalan raya memberikan
lingkungan yang kondusif untuk proses pembelajaran.
Sekolah memiliki fasilitas yang cukup lengkap yaitu ruang pembelajaran yang
repersentatif, laboratorium komputer, lapangan basket, bengkel praktek dan peralatan
praktek yang diselaraskan dengan standar DUDI, tempat ibadah, dan ruang kegiatan
extrakurikuler siswa yang mampu mendukung peserta didik dalam mengembangkan
minat dan potensi mereka. Untuk pengembangan sekolah, SMK Bunda Satria Wangon
memiliki luas lahan yang memadai sehingga akan memudahkan sekolah dalam
membangun sarana penunjang kegiatan sekolah lainya.
Proses pembelajaran di SMK Bunda Satria Wangon didukung oleh tenaga
pendidik muda yang memiliki etos /budaya kerja IDUKA terutama untuk mata pelajaran
kejuruan. Sebagian besar dari tenaga pendidik tersebut memiliki kualifikasi S-1 dengan
latar belakang disiplin ilmu yang sesuai dengan mata pelajaran yang mereka ampu. SMK
Bunda Satria Wangon merupakan salah satu sekolah binaan dari Yayasan Toyota dan
Astra (YTA) yang terus membimbing tenaga pendidik di sekolah binaanya dalam
penerapan prinsip 5R di lingkungan sekolah. Selain itu, mayoritas dari guru pengampu
mata pelajaran kejuruan sudah memiliki kompetensi kejuruan berstandar industri/
sertifikasi teknis. Mereka melaksanakan uji kompetensi pada lembaga-lembaga resmi
atau IDUKA pasangan yang memiliki lisensi remi.
Sebagian besar peserta didik di SMK Bunda satria berasal dari daerah pedesaan
dengan kondisi ekonomi orang tua menengah kebawah. Latar belakang ini mendasari
keinginan orang tua untuk menyekolahkan putra putrinya di SMK Bunda Satria Wangon
dengan harapan mereka dapat langsung terserap di dunia kerja setelah mereka
menyelesaikan pendidikan di SMK Bunda Satria Wangon. Oleh karena itu, SMK Bunda
Satria Wangon menerapkan pendidikan yang fokus pada pencapaian kompetensi yang
disesuaikan dengan tuntutan dunia kerja dan penguatan karakter profil pelajar pancasila
dalam semua aspek kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat mengembangkan
kecapakan abad-21 dengan tetap memegang teguh identitas sebagai bangsa Indonesia.
Dengan melihat latar belakang sosial diatas, sekolah perlu untuk senantiasa
memperluas kerjasama denga dunia industri sebagai upaya sekolah dalam
menjembatani keinginan dan aspirasi siswa untuk dapat terserap dalam dunia kerja
setelah mereka menyelesaikan pendidikan di SMK Bunda Satria Wangon. Sejauh ini SMK
Bunda Satria Wangon telah menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan otomotif
ternama di tanah air seperti AUTO 2000, Nasmoco, Yamaha Indonesia Manufacturing
dan Tenma. Menjalin kemitraan dengan dunia industri tidak hanya bertujuan untuk
menyalurkan siswa di dunia kerja, tetapi membantu sekolah untuk dapat memastikan
kurikulum yang diterapkan dan kompetensi lulusan peserta didik relevan dengan
kebutuhan dan perubahan yang terjadi di IDUKA.
Namun demikian, dunia kerja memiliki keterbatasan dalam menyerap siswa
yang sudah menyelesaikan pendidikanya. Oleh karena itu SMK Bunda Satria wangon
memiliki peran untuk mampu menyiapkan siswanya dengan kecakapan wirausaha
sebagai bekal surival dalam menghadapi tantangan ekonomi yang timbul dalam
kehidupan sosial dan keterbatasan keterserapan siswa di dunia kerja serta mengurangi
angka pengangguran. Peserta didik diharapkan memiliki kemampuan mengidentifikasi
dan memanfaatkan peluang usaha dengan memberdayakan pengetahuan dan
keterampilan tertentu.
Sebagian siswa lain di SMK Bunda Satria Wangon tidak sepenuhnya berorientasi
untuk langsung terserap didunia kerja setelah mereka lulus, akan tetapi ada diantara
mereka yang berkeinginan untuk melajutkan ke perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN
bahkan terdorong untuk mendaptkan beasiswa pendidikan di sekolah tinggi binaan
perusahaan otomotif ternama seperti Akademi Toyota Indonesia (AKTI). Sejauh ini
presentase jumlah siswa yang masuk ke perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN dan
lolos seleksi AKTI masih terbilang relatif kecil dan hal ini tentunya menjadi tantangan
bagi sekolah untuk bisa berperan lebih banyak dalam menyiapkan dan memfasilitasi
siswa dalam proses seleksi SNMPTN dan AKTI.
Selain karakteristik yang dipaparan diatas, SMK Bunda Satria Wangon juga
memiliki budaya unggul dalam prestasi perlombaan bidang akademik dan non-akademik
dan senantiasa memupuk semangat dan karakter warga SMK Bunda Satria Wangon baik
guru maupun peserta didik untuk selalu berusaha tampil yang terbaik dalam setiap
kompetisi perlombaan yang diselenggarakan di tingkat lokal, daerah bahkan nasional.
SMK Bunda Satria Wangon terbukti banyak menorehkan prestasi dalam perlombaan baik
akademik maupun non-akademik antara lain:
1. Juara LKS Teknik Audio Video tingkat kabupaten.
2. Juara LKS Teknik Kendaraan Ringan tingkat provinsi.
3. Juara Pencak Silat tingkat nasional.

Dengan melihat uraian kakarteristik SMK Bunda Satria Wangon diatas, maka
dapat dilakukan analisa berakitan dengan kekuatan, kelemahan dan tantangan yang
dihadapai yang termuat pada tabel dibawah ini:
Kekuatan  Sebagian besar guru mata pelajaran produktif memiliki
kompetensi kejuruan berstandar industri.
 Memiliki sarana penunjang yang repersentaif dan
spesifikasi fasilitas praktek kejuruan yang disesuaikan
dengan DUDI.
 Memiliki dukungan finansial dari masyarakat dan
pemerintah.
 Memiliki jumlah peserta didik yang cukup besar dan
memenuhi kuota makismal PPDB setiap tahunya .
 Sebagian besar peserta didik berasal dari keluarga
ekonomi menengah kebawah yang memiliki tekad dan
semangat belajar yang tinggi.
 Memiliki hubungan kemitraan dengan beberapa
perusahaan otomotif ternama.
Tantangan  Peserta didik belum memiliki keterampilan abad-21 yang
meliputi kemampuan komunikatif, kreatif, berpikir kritis
dan kolaboratif.
 Kemampuan literasi dan numerasi peserta didik masih
rendah.
 Tingkat keterserapan siswa di dunia kerja yang sesuai
dengan kompetensi keahlian masih belum maksimal.
 Tingkat penerimaan siswa di perguruan tinggi melalui jalur
SNMPTN dan beasiswa AKTI masih rendah.
 Keterlibatan sekolah dalam pembentukan karakter dan
kepribadian peserat didik masih perlu dievaluasi.
Strategi menghadapi  Mengintergrasikan profil pelajar pancasila dalam setiap
tantangan aspek kegiatan di sekolah.
 Fokus pada capaian kompetensi dan pembentukan
karakter peserta didik.
 Penerapan pembelajaran dengan pendekatan students-
centered dan metode pembelajaran yang mampu
mendorong siswa untuk berpikir kritis melalaui project-
based learning dan problem-based learning.
 Menginisiasi program penguatan literasi dan numerasi bagi
peserta didik.

C. Visi SMK Bunda Satria Wangon


“Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Religius, Unggul dan Berbudaya, Profesional,
Berkarakter serta mampu bersaing di era global.”

D. Misi SMK Bunda Satria Wangon


1. Meningkatkan semangat religius secara intensif kepada seluruh warga SMK Bunda
Satria Wangon.
2. Meningkatkan suasana belajar yang menanamkan nilai-nilai kebudayaan dan kearifan
lokal serta berorientasi pada masa depan.
3. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia agar menjadi profesional.
4. Meningkatkan nilai-nilai kedisiplinan dan budaya industri pada setiap warga sekolah.
5. Meningkatkan wawasan siswa agar mampu bersaing secara global.

E. Tujuan SMK Bunda Satria Wangon


1. Tujuan Jangka Panjang:
a. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri
sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengankompetensi dalam program
keahlian yang dipilihnya;
b. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangakan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya;
c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar
mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
d. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan
kompetensi keahlian Teknik Audio Video.

2. Tujuan Jangka Menengah


a. Meningkatkan penguasaan kompetensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan
dan siswa baik secara internal maupun eksternal.
b. Menumbuhkan penggunaan teknologi informasi yang berakses global.
c. Menumbuhkan sikap dan perilaku inovatif dalam pendayagunaan teknologi
informasi.

3. Tujuan Jangka Pendek


a. Menumbuhkan sikap kewirausahaan setiap keluaran sebagai cerminan
penguasaan kompetensi untuk bekal hidup secara mandiri.
b. Meningkatkan intensitas dan frekuensi dalam menjalin kerjasama dengan
dunia usaha dan industri.
c. Menciptakan peluang dan kesempatan yang maksimal dalam
mengimplementasikan seperangkat teori di lapangan kerja secara real.
d. Menciptakan tenaga yang memiliki kompetensi teknologi informasi dan
komunikasi.
BAB II
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Program Keahlian Teknik Elektronika


1. Tujuan Program Keahlian

Tujuan Program Keahlian Teknik Elektronika secara umum mengacu pada isi
Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan
Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan Program
Keahlian Elektronika yaitu membekali peserta didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap sebagaimana diuraikan dibawah ini:

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap Tuhan Yang


Maha Esa.
2. Membekali peserta didik agar memiliki akhlak mulia, cakap, sehat jasmani dan
rohani, kreatif, mandiri dan bertanggungjawab.
3. Membekali peserta didik dengan keahlian dan keterampilan Program Keahlian
Teknik Elektronika agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan
pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja
tingkat menengah.
4. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetisi, dan
mengembangkan sikap profesional sesuai dengan Kompetensi Keahlian Teknik
Elektronika.
5. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan agar
kompeten dalam bidang Perawatan dan Perbaikan Elektronika.
6. Membekali peserta didik menjadi entrepreneur dalam bidang Elektronika.

2. Intrakurikuler
a. Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum Kelas X
Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Elektronika

Tabel Struktur Kurikulum kelas X


(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)

Alokasi
Projek Total JP
Alokasi
Penguatan
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per
Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

1. Pendidikan Agama Islam dan


90 18 108
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila
54 18 72

3. Bahasa Indonesia 108 36 144


4. Pendidikan Jasmani,
90 18 108
Olahraga, dan Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Seni Budaya (Seni Rupa) 54 18 72

7. Muatan Lokal 72 - 72

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran


Umum (A): 450 126 576

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:


1. Matematika 108 36 144
2. Bahasa Inggris 108 36 144

3. Informatika 108 36 144

4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam


162 54 216
dan Sosial
5. Dasar-dasar Program Keahlian 432 - 432

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran


Kejuruan (B): 918 162 1080

Jumlah A+B 1368 288 1656


Struktur Kurikulum kelas XI
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)

Alokasi
Projek Total JP
Alokasi
Penguatan
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per
Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

1. Pendidikan Agama Islam dan


90 18 108
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila
54 18 72

3. Bahasa Indonesia 90 18 108


4. Pendidikan Jasmani,
54 18 72
Olahraga, dan Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72

6. Mauatan Lokal 72 - 72

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran


Umum (A): 342 90 432

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:


1. Matematika 90 18 108

2. Bahasa Inggris 108 36 144

3. Mata Pelajaran Konsentrasi


648 - 648
Keahlian
4. Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180

5. Mata Pelajaran Pilihan 144 - 144

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran


Kejuruan (B): 1170 54 1224

Jumlah A+B 1512 144 1656


Struktur Kurikulum Kelas XII
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata pelajaran
lainnya = 18 minggu dan 1 JP = 45 menit)

Alokasi
Projek Total JP
Alokasi
Penguatan
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per
Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

1. Pendidikan Agama Islam dan Budi


36 18 54
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila 36 - 36

3. Bahasa Indonesia 36 18 54

4. Muatan Lokal 36 - 36

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran


Umum (A): 108 36 144

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:


6. Matematika 54 - 54

7. Bahasa Inggris 72 - 72

8. Mata Pelajaran Konsentrasi


396 - 396
Keahlian
9. Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 - 90

10. Praktik Kerja Lapangan 792 - 792

11. Mata Pelajaran Pilihan 108 - 108

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran


Kejuruan (B): 1512 - 1512

Jumlah A+B 1620 36 1656


KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 4 4 - - - -
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
9. Muatan Lokal 2 2 2 2 2 -
JUMLAH KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM (A) 26 26 14 14 10 -
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris Kejuruan - - 4 4 4 -
3. Informatika 4 4 - - - -
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Dasar-Dasar Program Keahlian 12 12 - - - -
6. Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian - - 18 18 22 -
7. Projek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
8. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
9. Mata Pelajaran Pilihan 4 4 6 -
JUMLAH KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN (B) 22 22 34 34 40 44
JUMLAH KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM (A) dan 48 48 48 48 50 44
MATA PELAJARAN KEJURUAN (B)

b. Penetapan Konsentrasi
SMK Bunda Satria Wangon memiliki satu konsentrasi pada Program Keahlian
Teknik Elektronika yaitu Teknik Audio Video (TAV). Teknik Audio Video (TAV) merupakan
kompetensi keahlian yang memiliki konsentrasi belajar pada hal-hal teknik elektronika
yang berkaitan dengan suara (audio) dan gambar (video) yang diproses secara
elektronika seperti amplifier, mixer audio,radio, televisi, VCD/DVD.Konsentrasi tersebut
dianggap sebagai salah satu yang paling relevan dalam industri elektronika dan masih
memiliki prospek serta peluang karir yang sangat baik dimasa depan bagi peserta didik
yang mengambil konsentrasi terebut. Peserta didik yang telah mempelajari dasar-dasar
elekronika pada Fase E atau kelas X tentunya sudah memahami ruang lingkup
konsentrasi yang akan mereka pelajarai berikutnya pada Fase F yaituTeknik Audio Video
(TAV).
Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam konsentrasi dikemas dalam
bentuk Capaian Pembelajaran (CP) yang disusun oleh guru produktif. CP diterjemahkan
ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran, kemudian dituangkan dalam modul ajar.
Konsentrasi adalah pengkhususan studi yang diambil setelah satu tahun
mengikuti pembelajaran di kelas X atau fase E .Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat
atau passion peserta didik setelah memiliki pengalaman belajar di kelas X, sehingga
peserta didik diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup
program keahlian yang dipilihnya, antara lain meliputi profesi kerja setelah lulus, ,
peluang usaha, jenis kompetensi dan fasilitas yang digunakan.
Industri Mitra Teknik Audi Video (TAV) SMK Bunda Satria Wangon adalah
SHARP. Sejauh ini Kurikulum yang diterapakan dalam konsentrasi tersebut telah
diselarasakan dengan IDUKA SHARP. Hanya saja yang masih menjadi tantangan bagi
sekolah dan pemegang kendali pada jurusan teknik tersebut adalah bagaimana agar
kedapan dapat menghadirkan tenaga ahli dari IDUKA tersebut untuk menjadi guru-guru
tamu secara terjadwal di SMK Bunda Satria Wangon dan penerapan pembelajaran
berbasis Teaching Factory dengan IDUKA tersebut. Peluang kerja bagi peserta didik
dengan kompetensi Teknik Audio Video (TAV) SMK Bunda Satria Wangon bisa dilihat
pada tabel berikut:

Wirausaha Mandiri Bekerja di Industri


a. Teknisi Profesional a. Industri Elektronik
b. Pengusaha rintisan (Start Up) b. Industri Otomotif
Bengkel Elektronik c. Industri Manufactur
d. Industri Hiburan (Pertelevisian,
c. Tempat Servis
Wahana Permainan, Broadcast,
d. Toko Elektronik dll)
e. Pembuatan Produk e. Industri Layanan Jasa service

c. Struktur Kurikulum Konsentrasi


Struktur kurikulum yang sudah dibagi dalam konsentrasi sebagai berikut.

XI XII
MATA PELAJARAN
3 4 5 6
MAPEL KONSENTRASI KEAHLIAN TAV
Pemrograman, Mikroprosesor
1
dan Mikrokontroler
Penerapan Rangkaian
2
Elektronika
Perencanaan dan Instalasi
3
Sistem Audio Video
Penerapan Sistem Radio dan
4
Televisi
Perawatan dan Perbaikan
5
Peralatan Audio dan Video
Produk Kreatif dan
6
Kewirausahaan
d. Capaian Pembelajaran
1) Capaian Pembelajaran untuk mata pelajaran (a) umum yang mengadopsi dari
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi terdiri dari mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani, Olah Raga &
Kesehatan, serta Seni Budaya.
2) Capaian Pembelajaran untuk mata pelajaran (b) Kejuruan meliputi Matematika,
Bahasa Inggris, Informatika, Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial serta Dasar
Dasar Kejuruan sesuai peruntukan SMK.
3) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran konsentrasi Teknik Audio
Video (TAV) meliputi Pemrograman, Mikroprosesor dan Mikrokontroler,
Penerapan Rangkaian Elektronika, Perencanaan dan Instalasi Sistem Audio Video,
Penerapan Sistem Radio dan Televisi, dan Perawatan dan Perbaikan Peralatan
Audio dan Video.
4) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran kejuruan Proyek Kreatif
dan Kewirausahaan, dikembangkan Satuan Pendidikan bersama dengan Dunia
Usaha, UMKM di sekitar satuan pendidikan.
5) Capaian Pembelajaran Muatan Lokal dikembangkan oleh Sekolah bersama
dengan MGMP Bahasa Jawa Propinsi Jawa Tengah serta sesuai karakteristik
budaya masyarakat sekitar sekolah

e. Pembelajaran pada Pendidikan Sistem Ganda / Praktek Kerja Lapangan


Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap peserta didik
mengalami proses belajar melalui bekerja langsung (learning by doing) pada dunia kerja
yang sesungguhnya. Pelaksanaannya dinamakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) /
Praktek Kerja Industri sesuai dengan bidang keahlian yang dikembangkan. PSG adalah
suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang
memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja, terarah
untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.

Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.


1) Untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia industri.
2) Menumbuhkan & meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk
memasuki dunia industri.
3) Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas terhadap peserta didik sebagai
persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia industri yang sesungguhnya.
4) Memperluas wawasan dan pandangan siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada
tempat dimana peserta didik melaksanakan PKL.

SMK Bunda Satria Wangon menjalin kerjasama dengan beberapa bengkel resmi
baik yang berlokasi di Wilayah Jawa Tengah maupun di luar Jawa Tengah. Untuk area
Jawa Tengah dan DIY, SMK Bunda Satria Wangon bekerja sama dengan PT. New Ratna
Motor yang menaungi Nasmoco untuk menempatkan siswa melaksanakan PSG. Untuk
luar Jawa Tengah kita bekerja sama dengan PT. Akastra Toyota, PT. Tunas Toyota dan
beberapa bengkel lainnya yang kebanyakan berada di wilayah Jawa Barat dan Jakarta.
Lama waktu pelaksanaan PSG selama 8 bulan, dilaksanakan dari kelas XII semester ganjil
sampai semester genap. Sedangkan untuk Praktek Kerja Lapangan SMK Bunda Satria
Wangon menjalin kerjasama dengan banyak bengkel baik yang resmi maupun yang tidak
resmi. Lamanya pelaksanaan PKL selama 6 bulan yang dilaksanakan pada semester akhir.
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja
Tujuan Projek penguatan profil pelajar pancasila dan budaya kerja adalah
memberikan ruang kepada peserta didik untuk menguatkan dan mengembangkan
karakter sesuai dengan jati diri, ideologi dan cita-cita bangsa Indonesia melalui
model pembelajaran yang mendekatkan peserat didik dengan kehidupan nyata di
lingkungan sekitarnya. Projek penguatan ini juga dapat memberikan inspirasi bagi
peserta didik untuk turut berkontribusi memberikan solusi terhadap masalah yang
ada di lingkungan sekitar mereka. Implementasi penguatan profil pelajar pancasila
dilakukan melalui muatan pelajaran intrakurikuler dan extrakurikuler dan projek
penguatan profil pelajara pancasila dan budaya kerja dalam bentuk projek lintas
mata pelajaran yang terintegrasi dengan tema tertentu yang sudah ditentukan oleh
sekolah dengan perencanaan sebagai berikut:
NO KELAS TEMA DIMENSI PROFIL PELAJAR WAKTU
PANCASILA
1 X TAV Budaya Kerja  Beriman, bertakwa Semester 1
kepada Tuhan Yang bulan
Maha Esa, dan Desember.
Berakhlak mulia
 Kreatif

2 X TAV Kebekerjaan  Mandiri Semeter 2


 Kreatif bulan
 Bernalar kritis Februari
3 X TAV Kearifan Lokal  Berkebinekaan global Semeter 2
 Bergotong royonng bulan Maret
 kreatif

4. Extrakurikuler
Dalam upaya mengembangkan minat, bakat dan potensi peserta didik, sekolah
menyelenggarakan kegiatan extrakurikuler yang di laksanakan diluar jam belajar
intrakurikuler dan kokurikuler yang dikelola secara sistematis dan terprogram
sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan dan dapat memberikan
dampak positif dalam penguatan karakter profil pelajar pancasila. Berdasarkan
pelaksanaanya, extrakurikuler terdiri dari dua macam yaitu extrakurikuler wajib dan
extrakurikuler pilihan. Extrakurikuler wajib adalah kegiatan extrakurikuler yang wajib
diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
Kegiatan extrakurikuler wajib yaitu kepramukaan yang harus diikuti oleh seluruh
siswa Fase E atau kelas X. Extrakurikuler pilihan adalah kegiatan extrakurikuler yang
dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.
Pilihan bidang extrakurikuler yang dikembangkan di SMK Bunda Satria Wangon bisa
dilihat pada tabel dibawah ini:
Kelompok Nama Profil Pelajar Strategi
Extrakurikuler Extrakurikuler Pancasila yang
Dikembangkan
Krida  Kepramukaan  Gotong royong  Latihan dan
 OSIS  Bertakwa kegiatan
 PMR Kepada Tuhan terprogram
 PKS Yang Maha Esa melibatkan pihak-
 Paskibra dan Berakhlak pihak/ instansi
mulia terkait dari luar
 Demokratis sekolah
 Mandiri  Keorganisasian
 Kreatif
 Berpikir kritis

Olahraga  Olahraga  Mandiri Latihan rutin dan


 Bola Voli  Kreatif terlibat aktif dalam
 Pencak silat event
kejuaraan/perlombaan
Seni  Paduan Suara  Mandiri Latihan rutin dan
 Band  Kreatif terlibat aktif dalam
event
kejuaraan/perlombaan
Kerohanian  Rohis  Bertakwa  Pembinaan rutin
Kepada Tuhan  Kegiatan ibadah
Yang Maha Esa  Kegiataan
dan Berakhlak keagamaan
mulia  Kegiatan sosial
 Gotong royong  Kajian
5. Strategi Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran, SMK Bunda Satria Wangon menetapkan standar
pelaksanaan pembelajaran yang harus diterapkan oleh setiap guru mata pelajaran
dalam melaksanakan pembelajaran terhadap peserta didik. Penyusunan standar
pembelajaran tersebut didasarkan pada prinsip untuk memberikan pengalaman
belajar yang lebih bermakna bagi peserta didik dan mendorong mereka untuk
memiliki kompetensi abad-21 yaitu kolaboratif, berpikir kritis, komunikatif dan
kreatif. Selain itu, standar pembelajaran tersebut diharapkan mampu meningkatkan
kemampuan literasi dan numerasi peserta didik sebagaimana dua komponen
tersebut sebagai indikator kompetensi peserta didik yang diukur dalam program
Asesment Ketuantasan Minimal (AKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian
Pendidkan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Adapun standar pelaksanaan
pembelajaran yang ditetapkan oleh SMK Bunda Satria Wangon sebagai berikut:
1) Koordinasi persiapan Pembelajaran
Guru perlu melakukan persiapan pembelajaran dan melakukan koordinasi
antar guru yang memiliki kesamaan materi maupun yang terintegrasi dalam
projek peguatan profil pelajar pancasila. Koordinasi ini bertujuan untuk
membuat kesepakatan dan menyamakan persepsi terakit proses dan tujuan
pembelajaran yang ditetapkan.
2) Prosedur
Untuk prosedur pelaksanaan pembelajaran, dalam 1 pertemuan setidaknya
memiliki kegiatan pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Setiap kegiatan
memiliki komponen minimal yang harus dilaksanakan oleh guru. Guru memiliki
kewenangan untuk menambahkan variasi sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan cakupan materi sehingga pembelajaran berjalan lebih efektif dan menarik.
Komponen minimal dari setiap kegiatan bisa dilihat pada tabel dibawah ini :
No Kegiatan Komponen Minimal
1 Pembuka 1. Menyiapkan kondisi fisik dan psikis
peserta didik.
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Memberikan apersepsi
2 Inti 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan model pembelajaran yang
dipilih.
2. Melakukan integrasi keterampilan
literasi, 4Cs( Communication,
Collaboration, Critical Thinking &
Creativity ) dan HOTS ( Higher Order
Thinking Skills ) dalam pembelajaran.
3 Penutup 1. Melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran
2. Melakuan tindak lanjut

3) Model pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan oleh guru harus menekankan pada prinsip
student-centered, Collaborative leraning, problem-based dan project learning.
4) Alat dan Media Pembelajaran
Guru harus menggunakan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Pemilihan media dan alat pembelajaran dapat berupa
technology based leraning media, alat peraga, video, gambar , audio , buku teks ,
laboratorium, papan tulis, projector/ LCD dan internet yang disesuaikan dengan
tujuan dan kebutuhan pembelajaran serta karakter materi.

Anda mungkin juga menyukai