PENDAHULUAN
dalam segi biaya dan waktu. Selain itu perusahaan dapat fokus
dunia, telah dianggap sebagai salah satu pasar bisnis telekomunikasi paling
di Indonesia pada tahun 2000 dan telah masuk ke tiga besar perusahaan
1
GSM, UMTS, CDMA, Datacom, Fixed Access Network, Broadband
and Software, selain juga terminal pengguna. Hal ini berpeluang bisnis
perusahaan.
yang mengelola seluruh atau satu bagian penting yang diperlukan oleh
Third Party Logistic digambarkan suatu bisnis yang didukung oleh satu
atau lebih perusahaan jasa logistik yang bervariasi dengan jenis jasa
(supply chain) ke dalam satu Third Party Logistic company yang mampu
mengelola fungsi-fungsi pengurusan barang seperti pabean dan bea masuk,
bargaining untuk menekan biaya logistik yang melekat pada produk dan
persaingan pasar. jadi, salah satu biaya yang dapat selalu dilakukan
strategi agar pada titik jumlah volume tertentu, biaya logistik dapat
manufaktur, dan ritel yang memiliki jaringan luas. Third Party Logistic
dapat menekan biaya. Salah satu perusahaan Third Party Logistic tersebut
alasan menekan biaya, selain itu mereka juga tidak perlu memikirkan
Selama penulis berada disana penulis ikut serta dalam proses pekerjaan
lebih dalam dan mengemukakannya dalam sebuah karya tulis atau tugas
data di gudang.
Trisakti.
c. Menulis secara ilmiah dan mengethui apa saja yang tela dilihat dan
2. Manfaat Penulisan
a. Bagi penulis
b. Bagi perusahaan
C. Permasalahan
barang) :
4. Proses stock take yang kurang baik dan kesalahan karyawan saat
yang ditentukan).
D. Ruang Lingkup
pembahasannya.
E. Sistematika penulisan
Laporan praktek kerja lapangan atau tugas akhir ini disajikan dalam 5
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
yang dibutuhkan dari proses loading barang dari gudang hingga barang
divisi inventori sebagai tolak ukur pelanggan kepada kinerja gudang di PT.
keseluruhan, membuat form cycle count, menarik data dari sistem WMS,
dari tempat bahan baku sampai tempat konsumsi, termasuk koordinasi dan
perusahaan jasa logistik. Ada tiga aliran yang harus dikelola yaitu :
transportasi, dan distribusi, mulai dari titik awal bahan baku (hulu) sampai
produk yang sesuai dengan prinsip QCD (Quality, Cost, Delivery), tepat
SCM Link (jejaring SCM) terdiri dari 7 (tujuh) mata rantai yang
Hal dasar yang perlu diperhatikan untuk membangun Supply chain yang
optimal :
1. Perencanaan
2. Pengadaan
3. Produksi
4. Pengiriman
5. Pengembalian
barang dari konsumen karena kesalahan pengiriman dan cacat atau rusak.
(Williem Siahaya,2011,17)
dan informasi terkait dari titik awal (point of origin) hingga titik konsumsi
pelanggan.
penghapusan fasilitas-fasilitas.
Perencanaan dan
penentuan kebutuhan
pe
Penghapusan Anggaran
Pengendalian
Pemeliharaan Pengadaan
Penyimpanan dan
penyaluran
baik sangat penting. Pada satu sisi, sebuah perusahaan dapat menurunkan
terhenti dan pelanggan menjadi tidak puas ketika pesanan nya tidak
Hendayani,2011:77)
Menurut Suyadi Taryam (Diktat Mata kuliah Manajemen Material),
dirawat menurut aturan tertentu dalam temapt persediaan agar selalu dalam
rutin)
produksi
meningkat
produksi atau prouk jadi yang akhirnya ikut terlambat sampai ke tangan
konsumen akhir.
2. Faktor waktu yang berhubungan dengan lamanya waktu proses produksi
pemesanan.
dari bahan baku tetapi belum menjadi produk jadi atau masih
Maka dari itu lah timbul akurasi catatan pada sebuah perusahaan. Menurut
Jay Heizer dan Barry Render di dalam bukunya yang berjudul “Operations
akan memiliki akses yang terbatas, penataan yang baik dan daerah
yang berarti untuk mencatat persediaan dengan teliti, catatan ini harus
diverifikasi melalui sebuah audit yang berkelanjutan. Jay Heizer dan Barry
Management” (2005 hal 65) audit yang seperti ini dikenal sebagai
per bulan.
perbaikannya
periode tertentu.
2. Cycle Count
setiap saat.
khusus. Teknik yang bisa diterapkan menurut Jay Heizer dan Barry
meninggalkan fasilitas
E. Pengertian Gudang
barang setengah jadi (work in process) atau barang jadi (finished product).
(Williem Siahaya,2011,88).
(Williem Siahaya,2011,88)
1. Jenis gudang
a. Gudang tertutup
b. Gudang terbuka
e. Tangki
f. Peti kemas
a. Gudang Operasional
process).
b. Gudang Perlengkapan
c. Gudang Distribusi
d. Gudang musiman
1. Penerimaan (receiving)
pesanan, berupa bahan baku untuk proses produksi dan barang jadi
2. Penyimpanan (storage)
3. Penanganan (Handling)
4. Perawatan (Up-keep)
5. Pengemasan (packaging)
mengamankan barang
6. Pengeluaran (dispatching)
Kegiatan pengeluaran fisik dan administrasi barang dari gudang
7. Pengiriman (expediting)
8. Distribusi (distribution)
secara berkala
(Williem Siahaya,2011,88-100).
jumlah barang
c. Pencampuran / Mixing, gudang sebagai tempat mencampur
beberapa produk
persediaan.
2. Gudang persediaan
4. Gudang pemakaian
5. Gudang khusus
Dewasa ini gudang sudah sangat berkembang pesat, jika dahulu orang
sebuah tempat yang kotor, kumuh, jorok, bau dan tidak nyaman. Akan
tetapi dengan berkembangnya zaman maka gudang pada saat ini adalah
sebuah tempat yang bersih, tidak bau, dan modern. Dengan menciptakan
kenyamanan dan keamanan didalam suatu gudang maka kinerja yang akan
4. Pallet, rak
didirikan tahun 1969 oleh Adrian Dalsey, Larry Hillblom, dan Robert Lynn.
Saat ini DHL mempekerjakan 285.000 pekerja dan beroperasi di lebih dari
220 negara.Sejak tahun 2003 perusahaan ini berada dibawah 'payung' grup
Deutsche Post World Net (DPWN) Jerman. Jumlah kantor mereka 6.500,
dengan arus pengiriman barang dan dokumen di seluruh dunia mencapai lebih
jalan dan kereta api, kontrak logistik dan layanan surat internasional kepada
para pelanggannya. Sebuah jaringan global yang terdiri dari lebih dari 220
tak tertandingi di bidang ekspres, freight udara dan laut, transportasi antar
jaringan DHL tumbuh menjadi lebih besar, secara bertahap menjangkau setiap
pelanggan yang berada di seluruh penjuru dunia. Pada saat yang sama, pasar
luasnya jangkauan semua servis yang diinginkan dengan tingkat fokus dan
1. EXPRESS
3. SUPPLY CHAIN
4. MAIL
b. Organisasi dan Manajemen
Pada tahun 2009, kami menetapkan sasaran masa depan kami di dalam
Strategi 2015, termasuk visi dan misi perusahaan kami. Visi kami menekankan
bahwa kami ingin menjadi Perusahaan Logistik untuk Dunia. Bukan sekadar
karena, sebagai perusahaan global, kami hadir di 220 negara dan wilayah, atau
karena kami sering menjadi perusahaan logistik pertama yang memasuki pasar
baru. Visi kami menekankan bahwa kami ingin menjadi penyedia layanan
Hal ini ditekankan lebih lanjut di dalam pernyataan misi kami, yang
Kami sangat meyakini bahwa mencapai semua sasaran ini adalah kepentingan
masyarakat dengan kami, apakah dengan layanan unggul atau produk unggul,
dengan melibatkan karyawan dan mengembangkan bakat mereka, atau dengan
menjadi investasi jangka panjang yang kokoh di bursa saham. Dan, kami
('Living responsibility').
proyek-proyek industri khusus. Ada dua jenis layanan yang ditawarkan oleh
a. Layanan otomasi
Layanan Otomasi Perdagangan DHL sangat mudah digunakan, dan
biaya di muka.
masing.
kepabeanan
1. Co-Packing
2. Product Assembly
jumlah stok dan mengurangi jumlah stok yang kadaluarsa sementara tetap
label).
3. Kitting/Pre-Assembling
dan pengemasan.
4. Sequencing
5. Re-Work
tags, kimball/security tags, RFID tags, label harga dan label promosi
7. Packaging Design
pengemasan.
8. Payment/Billing service
9. Cargo Insurance
barang internasional.
11. Security
pelaporan secara global dapat menjamin respon yang cepat untuk semua
12. Incoterms
bertujuan untuk menjadi bagian dari kontrak yang ada, mengatur biaya,
e. Meningkatkan produktifitas
region lain
DHL juga menangani desain, implementasi dan operasional
DHL sediakan atau mengelola atas nama pelanggan, DHL bertujuan untuk
e. Penyimpanan
barang
i. layanan dengan nilai tambah (seperti instalasi label dan pick and pack)
l. sistem terotomatisasi
a. daur ulang kemasan, product yang sudah habis masa pakainya dan
sampah
signifikan akan mengurangi biaya rantai pasokan. Solusi seperti ini pada
tim operasional distribusi untuk jangka panjang atau bisnis dengan skala
besar untuk menangani usaha barunya, produk baru atau kelebihan stok
barangnya.
internasional, melalui darat, laut dan udara serta kontrak logistik baik
untuk full container load (FCL) maupun less container load (LCL).
pengiriman domestic dan internasional DHL ada dimana saja dan kemana
e. pengelolaan kendaraan
g. kepabeanan
i. konsultasi jaringan
k. reverse logistics
16. Dekon-solidasi
seperti isi dari container udara, laut ataupun darat menjadi barang-barang
antara lain:
perkiraan terbaru
keputusan.
a. verifikasi pesanan
container, pengirimanbarang
untuk distribusi kepada para distributor, toko retail atau di jenis usaha lain
Di DHL solusi distribusi barang jadi DHL terbentuk dari hal-hal sebagai
berikut :
c. linehaul/trunking
d. pengantaran barang ke toko-toko
f. reverse logistics
g. solusi pelacakan
i. pengantaran ke rumah-rumah
b. kendaraan-kendaran berdedikasi
c. pengelolaan kendaraan
f. layanan antar-jemput
h. kepabeanan
transportasi
BAB IV
PEMBAHASAN
outbound gudang maupun tim proyek Huawei bila barang tersebut berasal dari
barang dismantle.
SCM Huawei dengan tim proyek Huawei dan juga kurangnya pelatihan proses
penerimaan barang yang dilakukan oleh pihak transporter DHL secara benar.
c. Pihak konsumen kurang teliti dalam mengecek ulang kembali barang yang
akan dibawa transporter baik dari segi deskripsi barang maupun jenis
barang
d. kurangnya komunikasi di internal costumer antara bagian supply chain
ke gudang.
akan dikirimkan ke gudang medan, apabila material tersebut banyak dan tidak
barang tersebut.
bila terjadi overload atau barang-barang di gudang sudah penuh dan melebihi
yang akan dikirim dan juga kesalahan dalam penyiapan barang yang dilakukan
istirahat dijalan.
kepada setiap vendor untuk pemasangan GPS pada setiap truck maupun jenis
dikirim oleh pihak konsumen, terdapat dua jenis dokumen penerimaan barang
yang dikirim oleh konsumen, yaitu Transfer Note dan Return Note.
dikembalikan ke gudang.
adalah pengecekan jumlah, jenis, serial number dan kondisi barang tersebut
dan untuk barang partial adalah yang paling sering terjadinya kesalahan
kesalahan yang sering terjadi dan dapat mempengaruhi akurasi stok barang di
Bongkar muat yang lamban dan penuh di loading dock dapat berpotensi
diloading dock :
d. Area Staging Inbound penuh, dan barang mobil satu dengan barang
barang bagus dengan barang yang rusak di data dengan yang ada di
fisik.
tersebut seperti :
Fisik barang adalah bentuk fisik barang yang dapat dirasa, diraba
pada umumnya hasilnya adalah negatif dan jika ada penerimaan tanpa
yang ada didalam kardus.Secara fisik, barang dapat dilihat, diraba atau
barang secara jelas dan detail agar memudahkan tim inbound dalam
yang mudah pecah atau rusak harus diperiksa isi dalam kardus
dan dikirim melalui email sesuai nomor dokumen Return Note atau
barang yang ada didokumen, khusus untuk barang berupa kabel harus
b. Dokumentasi
Dokumen pemesanan barang diterima berdasarkan adanya dokumen
barang tersebut
maupun transfer note, hasil dari laporan tersebut ditulis dibagian remark dan
akan dicek ulang oleh bagian admin inbound, biasanya berupa kesalahan
dalam jumlah, jenis maupun keadaan barang tersebut rusak dalam keterangan
maupun aktual barang tersebut dan tim inbound akan mencetak hasil
transporter untuk diminta tanda tangan sebagai bukti bahwa barang tersebut
mengalami masalah.
dokumen Berita Acara Serah Terima Barang yang sudah di tulis masalahnya
berikan oleh bagian Inventory Control untuk dibuatkan packing list berupa
data barang beserta lokasi yang akan dilakukan proses put away oleh tim
inbound.
tim inbound terkadang mencari lokasi terdekat dengan jenis barang yang
sama untuk dilakukan proses put away tanpa mengikuti arahan bagian
storage tersebut.
control apabila lokasi yang dituju tersebut penuh atau tidak muat untuk
dilakukan proses storage, tetapi tim inbound tetap melakukan proses put
akan dilakukan proses put away, terdapat beberapa barang seperti modul-
Sering juga terjadi kesalahan saat pencatatan nomor packing list pada
maupun tidak jadi dilakukan proses assembly dan komunikasi yang baik
membuat pick list lalu menyerahkan kepada leader tim outbound, pick list
dikeluarkan sesuai dengan informasi pada Delivery Note serta lokasi barang
keluar.
barang yang akan dikirim sesuai dengan pick list, setelah menemukan lokasi
barang tersebut selanjutnya picker melakukan pengambilan barang sesuai
dengan deskripsi, packing list, serial number, dan jumlah barang yang diminta.
jumlah barang dalam kertas untuk memisahkan agar tidak tertukar dan
1. Salah lokasi
prepare dalam barang partial sangat mungkin terjadi karena jumlah nya
ukuran yang kecil dan terkadang harus berulang kali di cek untuk
3. Picker tidak melaporkan apabila terjadi perbedaan antara pick list dengan
barang
4. Picker tidak melaporkan apabila barang yang dicari tidak ada dilokasi
yang tertera didalam packing list dan mengambil barang dengan jenis yang
5. Pada beberapa lokasi gudang terkadang terdapat dalam satu lokasi dengan
beberapa jenis dan serial number barang, terkadang picker kesulitan dalam
Briefing setiap pagi sebelum bekerja juga sangat perlu untuk mengevaluasi
kinerja yang kurang maksimal dari karyawan disalah satu bagian atau
hanya dilakukan oleh picker, tetapi bisa juga terjadi kesalahan pada bagian
dapat berupa jumlah, deskripsi, serial number, packing list ataupun lokasi
solusi nya serta mengingatkan kembali prosedur kerja yang benar dan
truck sudah tiba di loading dock area maka selanjutnya akan dilakukan proses
loading barang ke truck yang dilakukan oleh tim outbound. Tim outbound
loading ke truck, hal ini untuk memastikan tidak ada barang tertinggal maupun
yang pertama diperhatikan adalah nomor Delivery Note tersebut, berasal dari
tersebut.
1. Kurang teliti dalam memilah barang dan loading barang sesuai nomor
delivery note saat area staging outbound penuh dan terkadang rentan
2. Bila ada barang seperti service/base rack BTS yang memiliki modul yang
Admin Outbound.
3. Team outbound salah dalam memuat barang ke mobil yang lain sebelum
pengepakan dan pemilahan dan tim checker harus lebih fokus dalam
melaksanakan pekerjaannya
BAB V
PENUTUP
F. Kesimpulan
secara sistem dengan stok secara fisik pada PT.XYZ dan permasalahan-
G. Saran
1. Koordinasi pihak gudang atau site tempat barang tersebut berasal agar
2. Bila terjadi perbedaan antara dokumen baik dokumen return note dan
dan pengecekan barang sebelum keluar yang benar sesuai dengan sop
yang berlaku
4. Pelaksanaan briefing setiap pagi demi terciptanya komunikasi antar
bagian/ team.