PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Di era yang setiap saatnya berkembang dan semakin maju ini, persaingan global
dan perdagangan bebas semakin diperhatikan oleh berbagai pihak. Setiap perusahaan
diwajibkan untuk mampu bertahan dan bersaing di tengah arus globalisasi. Seperti pada
bidang jasa pengiriman barang merupakan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.
Perusahaan pengiriman mulai banyak bersaing untuk menunjukkan keunggulan masing-
masing agar dapat menarik konsumen. Perusahaan juga menawarkan berbagai macam
jasa, yang mana hal ini menjadi salah satu faktor untuk bersaing dan mengukur
keberhasilan suatu perusahaan.
Organisasi Kesehatan dunia (WHO) menetapkan bahwa virus corona (Covid-19)
mulai masuk dan menyebar di Indonesia pada 11 maret 2020. Kondisi pandemi virus
corona ini berdampak luas pada berbagai bidang. Pandemi ini mengharuskan semua
orang mulai beradaptasi dengan penggunaan digitalisasi untuk menghindari penyebaran
virus corona. Namun jauh sebelumnya, di Indonesia dan disetiap penjuru bidang sudah
mulai memanfaatkan teknologi untuk mempermudah pekerjaan. Gudang adalah salah
satu contoh yang memerlukan teknologi informasi pada lingkungan kerjanya.
Gudang adalah lokasi penyimpanan barang mulai dari raw material hingga
finished goods yang disimpan sementara dalam satu titik sampai barang tersebut diminta
untuk dikirimkan sesuai dengan jadwal. Oleh karna itu, gudang termasuk bagian
terpenting dari aliran barang dalam sebuah perusahaaan. Kegiatan pergudangan
(warehousing) memiliki enam aktivitas utama, di antaranya seperti penerimaan
(receiving), pemindahan (put away), penyimpanan (storage), pengambilan barang
(order picking), pengemasan (packing), dan pengiriman (trucking). Manajemen
pergudangaan adalah kunci penting untuk mendukung kelancaran kegiatan operasi
gudang. Berdasarkan hal tersebut aktivitas gudang harus memiliki pengelolaan dan
persediaan barang yang efektif dan efisien agar meminimalisir kejadian yang tak
terduga di gudang. Proses pergudangan yang tidak baik dapat menggangu kegiatan
logistik dan akan terjadi penurunan tingkat pelayanan perusahaan. Dalam hal ini,
1.3. Tujuan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan penulis, maka penelitian ini bertujuan
sebagai:
1. Untuk menguji dan menganalisis penggunaan WMS di gudang PT. Cardig Logistik
Indonesia
2. Untuk menguji dan menganalisis kinerja operasional gudang di PT. Cardig Logistik
Indonesia
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh dari penggunaan WMS terhadap kinerja
operasional gudang di PT. Cardig Logistik Indonesia
Menurut Arwani (2009, p. 23) peranan gudang memiliki tiga fungsi, yaitu:
a. Fungsi penyimpanan (storage and movement)
Fungsi utama dari gudang adalah tempat penyimpanan barang baik bahan
mentah, bahan setengah jadi, maupun barang jadi. Gudang berkaitan dengan
pergerakan, pengepakan dan pengambilan barang yang diharapkan mampu
mengoptimalkan ruang (space) dengan biaya tertentu.
b. Fungsi melayani permintaan pelanggan (order full fillment)
Aktivitas menerima barang dari manufaktur atau supplier untuk memenuhi
permintaan dari suatu cabang atau pelanggan yang menggunakan gudang
2.4. Pendistribusian
Arif (2018) menyatakan bahwa “distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan
jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaanya sesuai dengan yang
diperlukan.”
Distribusi merupakan salah satu faktor penting dalam proses penyampaian produk
dari produsen ke konsumen untuk mencapai target dan kebutuhan perusahaan agar tidak
terjadi kekurangan atau tidak sesuai yang dapat menyebabkan kerugian pada
perusahaan. (Yusuf Suwandi, 2020).
Sedangkan menurut Martono (2015, p. 288) Distribusi merupakan kegiatan aliran
barang maupun jasa dari pemasok hingga konsumen akhir yang dapat disebut juga
dengan distribution channel (saluran distribusi).
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, distribusi adalah suatu aliran
penghubung antara pembeli dan penjual dengan memfasilitasi pergerakan pengiriman
barang atau jasa dari produsen hingga ke tangan konsumen yang meliputi: material
handling, penyimpanan, dokumen, dan transportasi. Distribusi berfungsi sebagai
penghubung atau perantara antara produsen dengan konsumen.
Tabel 3.1
Operasional Variabel
No. Variabel Definisi Indikator Sumber
1. Warehouse Warehouse 1. Penerimaan barang,
Management management system barang dibongkar di Garside (2017)
Ssytem (WMS) (WMS) adalah dock gudang inbound
dan diidentifikasi
sesuai dengan kode
dan kuantitas barang.
2. Penempatan barang,
menjaga tata letak
barang sesuai dengan
ketersediaan ruang
a. Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah tanggapan awal yang bersifat sementara yang didasarkan pada
teori yang relevan bukan fakta empiris yang diperoleh melalui data penelitian untuk
membantu mengurai masalah penelitian. Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka
konseptual diuraikan sebelumnya, maka dapat diperoleh hipotesis sebagai berikut:
Ho: “Tidak terdapat pengaruh yang postitif dan signifikan antara pengaruh
penggunaan warehouse management system terhadap kinerja operasional
gudang”.
H 1: “Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pengaruh penggunaan
warehouse management system terhadap kinerja operasional gudang”.
3.5.3. Uji t
Menurut Sugiyono (2018; 223) Uji t merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Uji t
digunakan untuk mencari tahu apakah setiap variabel bebas yaitu Warehouse
management system memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat
yaitu Operasional gudang. Pengujian hipotesi ini akan dilakukan dengan
membandingkan antara t hitungdengan t tabeldan memiliki ketentuan sebagai berikut:
a. Jika nilai uji t > 0,05 maka H o diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan
bahwa faktor independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai uji t < 0,05 maka H o ditolak dan Ha diterima. Hal ini memnunjkkan
bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen.