KATA PENGANTAR
Dengan Menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Mari
kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua sehingga saya dapat menyusun makalah yang
membahas tentang “Bisnis Logistik dan Supply-Chain Management” ini tepat pada waktunya.
Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ilmiah ini
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Bisnis Logistik dan Supply-
Chain Management” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar.........................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
2.1.......................................................................................................................................... Def
inisi dari Logistic Management dan Supply-Chain Management...................................4
2.1.1. Konsep dalam Logistic Management dan Supply-Chain Management..............5
2.1.2. Perbedaan antara Logistic Manaement dengan Suppy-Chain Management.......6
2.2.......................................................................................................................................... Sist
em dari Logistic Management dan Supply-Chain Management.....................................7
2.3.......................................................................................................................................... Ke
unggulan Kompetitif dari Logistic Management dan Supply-Chain Management........11
2.4.......................................................................................................................................... Ta
ntangan & Hambatan dari Logistic Management dan Supply-Chain Management.......12
2.5.......................................................................................................................................... Co
ntoh Penerapan dari Logistic Management dan Supply-Chain Management.................18
2.6.......................................................................................................................................... Sol
usi Penerapan dari Logistic Management dan Supply-Chain Management...................21
ii
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................25
Daftar Pustaka........................................................................................................................26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin berkembangnya perindustrian Indonesia maupun dunia pada masa sekarang
ini menjadikan perusahaan harus bersaing terlebih dari segi dunia manufaktur. Produktivitas,
utilitas, dan efisiensi menjadi hal pokok yang harus diperhatikan untuk kelangsungan hidup
suatu perusahaan. Seiring dengan banyaknya pasar yang semakin mendominasi dan
canggihnya teknologi informasi pada masa sekarang ini menjadikan persaingan dunia bisnis
semakin ketat.
Dalam bisnis, seringkali ada istilah yang sering digunakan dalam perusahaan seperti
logistik dan rantai pasokan. Karena memang, dalam dunia bisnis, utamanya sekali
perusahaan jenis barang, jalur distribusi adalah salah satu kunci menuju kesuksesan. Namun,
beberapa orang seringkali menganggap bahwa Logistic Management dan Supply Chain
Management merupakan dua istilah yang sama, jenis management yang sama pula.
Meskipun keduanya tidak terlalu berbeda, tetapi tetap saja secara konsep berbeda. Salah
membedakan dua prinsip ini, bisa membuat pebisnis membayar mahal untuk kelangsungan
usaha perusahaan.
Ketika perusahaan menerapkan salah satu diantara kedua manajemen tersebut, akan
berdampak pada biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Maka dari itu, untuk
menentukan manajemen yang ingin digunakan, terlebih dahulu melihat bagaimana sistem
perusahaan dan tujuan perusahaan tersebut apakah memproduksi sendiri barang atau tidak.
1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun beberapa permasalahan yang dirumuskan didalam makalah adalah sebagai berikut:
2
4. Untuk mengetahui bagaimana sistem dari Logistic Management maupun Supply-
Chain Management dapat bekerja.
5. Untuk mengetahui keunggulan-keunggulan kompetitif dari Logistic Managent
dan Supply-Chain Management.
6. Untuk mengetahui tntangan dan hambatan dari Logistic Management dengan
Supply-Chain Management.
7. Untuk mengetahui contoh penerapan dari Logistic Management ataupun Supply-
Chain Management dalam suatu perusahaan.
8. Untuk mengetahui solusi yang dapat digunakan dalam penerapan dari Logistic
Management ataupun Supply-Chain Management dalam suatu perusahaan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
b. Supply-Chain Management
SCM merupakan usaha yang luas dan kompleks yang bergantung pada setiap
mitra – dari pemasok hingga produsen dan seterusnya – supaya dapat berjalan dengan
baik. Tujuan dari manajemen rantai pasokan sendiri adalah untuk memaksimalkan nilai
pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar. Untuk mencapainya,
dibutuhkan berbagai upaya, baik strategi bisnis dan perangkat lunak khusus.
4
2.1.1. Konsep dalam Logistic Management dan Supply-Chain Management
a. Logistic Management
Logistik pada dasarnya berawal dari konsep dan kegiatan yang berhubungan
dengan militer dan pertahanan. Militer atau Departemen Pertahanan memanfaatkan
perencanaan terperinci dan ektensif untuk mengumpulkan persediaan dan orang serta
perlengkapan lainnya ke berbagai lokasi dan pangkalan militer, aktivitas militer inilah
yang saat ini kita kenal sebagai istilah “Logistik”. Keberhasilan suatu aksi militer
sangat tergantung pada kemampuan untuk mengumpulkan informasi, menganalisis,
penyesuaian atau berasimilasi dan mengambil langkah-langkah logistik yang tepat
untuk mendukung aksi militer mereka secara terus-menerus. Hal ini sangat mirip
dengan sebuah organisasi bisnis yang operasionalnya sangat tergantung pada visibilitas
dan pengendalian atas proses logistik yang dikelolanya.
Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan yang berorientasi bisnis ini juga
mengadaptasi prinsip-prinsip yang sama dalam menjaga keefektifan dan kefisiensian
penyimpanan, pengendalian dan pergerakan barang dagangannya. Banyak yang
menganggap bahwa Logistik adalah sama dengan Gudang. Namun pada dasarnya,
keduanya ini merupakan dua hal yang berbeda. Gudang adalah tempat penyimpanan
barang dan merupakan salah satu bentuk dari kegiatan Logistik, sementara logistik
memiliki arti dan proses yang luas lagi, bukan hanya sekedar pergudangan namun juga
melibatkan perolehan barang, penanganan, pengendalian dan pengirimannya. Salah
satu bagian terpenting dalam Manajemen Logistik adalah Teknologi informasi.
Perkembangan Teknologi sekarang memungkinkan sebuah perusahaan menemukan
produk yang diinginkannya kapan saja, baik di hari siang ataupun malam dan di lokasi
mana pun di seluruh dunia ini.
b. Supply-Chain Management
Konsep supply chain yang awalnya mengacu pada aliran material dari sumber
asalnya (pemasok) hingga ke perusahaan dan dari perusahaan ke konsumennya. Selain
supplay chain, ada juga konsep yang dikenal dengan deman chain, yang digambarkan
sebagai proses pengolahan order. Pada akhirnya kedua konsep ini dapat dilebur
menjadi satu dan dikenal dengan satu nama, yaitu supply chain.
5
Konsep supply chain juga meliputi organisasi dan proses yang membuat dan
mengirimkan produk, informasi, dan layanan ke konsumennya. Aktivitas aktivitas yang
terlibat pada supplay chain meliputi pengadaan, aliran uang, pengelolahan material,
perencanaan dan control produksi, logistic, dan control inventory, serta distribusi dan
penyaluran produk. Konsep ini kemudian dikembangkan menjadi sebuah manajemen
rantai pemasok (Supplay Chain Management-SCM) yang mengacu pada perencanaan,
organisasi dan koordinasi semua aktifitas supplay chain.
Pada saat ini, istilah SCM mengacu pada system terintergrasi yang mampu
mengelola proses supplay chain secara keseluruhan. Dengan perkembangan teknologi
computer serta kompleksitas system supply chain maka akhirnya disadari bahwa
aktifitas pada supply chain tidak dapat dikelola secara mandiri per fungsi karena
semuanya saling bergantung pada penyediaan material (manajemen Inventory) dan
rencana pembelian bahan baku.
Sebagai responnya maka munculah konsep Material Requitment Planning
(MRP) yang mengintegrasikan antara produksi, pengadaan dan manajemen inventory.
Konsep ini akan berjalan lancar jika didukung oleh system berbasis computer. Konsep
MRP kemudian dikembangkan lagi setelah barbagai organisasi menyadari bahwa
perencanaan produksi, manajemen inventory dan pengadaan sangat erat kaitannya
dengan keuangan dan manajemen sumber daya manusia.
Oleh karena itu, kemudian dikenalkan konsep baru sebagai perngembangan
dari konsep MRP tersebut yaitu Manufacturing Resource Planning (MRP II) dengan
menambahkan manajemen alokasi sumber daya manusia dan keuangan. Sistem inilah
yang kemudian berevolusi menjadi konsep Enerprise Resource Planning (MRP) , yang
mengembangkan manajemen pengelolaan meliputi konsumen dan pemasok eksternal
dan disebut menjadi extended ERP / SCM.
2.1.2. Perbedaan antara Logistic Management dengan Supply-Chain Management
6
kordinasi antar proses dari perusahaan mitra guna menunjang kegiatan proses samapai ke
tangan konsumen.
Kemudian logistik adalah aktivitas atau fungsi terpisah (internal), sedangkan SCM
adalah aktivitas/fungsi digabung/berkesinambungan/tidak dapat dipisahkan, saling berikatan.
Banyak orang yang menganggap bahwa Logistik sama dengan Gudang. Padahal,
pada dasarnya Logistik dan gudang merupakan dua hal yang berbeda. Gudang
merupakan tempat penyimpanan barang dan merupakan salah satu bentuk dari kegiatan
Logistik, sementara logistik berarti proses yang lebih luas lagi, bukan hanya sekedar
pergudangan namun juga melibatkan perolehan barang, penanganan, pengendalian dan
cara pengirimannya. Teknologi informasi adalah salah satu bagian terpenting dalam
Manajemen Logistik. Perkembangan Teknologi dan Informasi sekarang ini,
memungkinkan sebuah perusahaan menemukan produk yang diinginkannya kapanpun
dan dimanapun di seluruh dunia ini.
7
1) Perencanaan : Maksud dari perencanaan logistik berarti proses satu kegiatan
memikirkan, meneliti, menghitung serta merumuskan tindakan-tindakan yang
hendak dilakukan di masa yang akan datang yang berkaitan dengan kegiatan
operasional dalam mengelola logistik, penggunaan logistik, serta
pengorganisasian, maupun pengendalian logistik.
2) Pengorganisasian : Yaitu kegiatan yang dilakukan untuk merancang dan
merumuskan struktur formal sebagai upaya pengelolaan logistik dengan
melakukan kegiatan pengelompokan, pengaturan, dan pembagian aktivitas atau
tugas sekaligus wewenang kepada setiap unit kerja atau anggota organisasi.
3) Pengawasan : Pengawasan berarti upaya untuk menjaga pelaksanaan setiap
tindakan dan kegiatan dalam pengelolaan logistik sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan baik yang berkaitan dengan pemakaian logistik, proses
berlangsung, dan hasilnya serta output dari pengelolaan logistik tersebutyang
merupakan bentuk dari pengawasan.
4) Pengadaan : Memiliki maksud segala kegiatan untuk menyediakan logistik sesuai
dengan kebutuhan baik yang berkaitan dengan jenis dan spesifikasi jumlah waktu
serta tempat dengan harga dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
5) Pencatatan/inventarisasi : Inventarisasi adalah kegiatan menyediakan data atau
semua logistik yang dimiliki, dikuasai, dan diurus perusahaan baik bagi hasil
usaha pembuatan sendiri, pembelian hadiah maupun hibah.
6) Penyimpanan (penggudangan) : Artinya suatu kegiatan pengurusan logistik baik
yang bersifat administratif maupun operasional berkaitan dengan perumusan
maupun pelaksanaan tata kerja tata ruang tata usaha maupun pengaturan barang di
tempat penyimpanan (gudang).
7) Pendistribusian : Pendistribusian di sini berarti kegiatan pengelolaan logistik yang
berkaitan dengan pembagian dan penyampaian logistik kepada satuan unit yang
membutuhkan sesuai dengan sistem kerja yang telah ditentukan.
8) Pemeliharaan : Yang dimaksud pemeliharaan di sini adalah kegiatan dalam
rangka mengelola logistik yang berkaitan dengan upaya mempertahankan kondisi
teknis daya guna dan daya hasil logistik serta menjamin jangka waktu pemakaian
barang mencapai batas waktu yang optimal.
8
9) Penghapusan : Maksudnya adalah suatu kegiatan membebaskan logistik dari
pertanggungjawaban yang berlaku baik secara fisik maupun administratif karena
fungsi dari logistik tersebut sudah dinilai tidak berdaya guna atau tidak memiliki
nilai guna.
b. Supply-Chain Management
9
bahan mentah, dilanjutkan kegiatan transformasi sehingga menjadi produk dalam proses,
kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen
melalui sistem distribusi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup pembelian secara
tradisional dan berbagai kegiatan penting lainnya yang berhubungan dengan supplier dan
distributor. Supply Chain Management meliputi penetapan:
Pengangkutan.
Pembayaran secara tunai atau kredit (proses transfer).
Supplier.
Distributor dan pihak yang membantu transaksi seperti Bank.
Hutang maupun piutang.
Pergudangan.
Pemenuhan pesanan.
Informasi mengenai ramalan permintaan, produksi maupun pengendalian
persediaan.
Proses dari Supply Chain Management adalah proses saat produk masih berbahan
mentah, produk setengah jadi dan produk jadi diperoleh, diubah dan dijual melalui
berbagai fasilitas yang terhubung oleh rantai sepanjang arus produk dan material. Bila
digambarkan dalam bentuk bagan akan tampak sebagai berikut:
10
Bagan di atas menunjukkan bahwa supply chain management adalah koordinasi
dari material informasi dan arus keuangan diantara perusahaan yang berpartisipasi.
Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen
melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur
ulang dan pembuangan.
Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status
pesanan.
Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal
pembayaran, penetapan kepemilikan dan pengiriman.
11
Menngunakan kapasitas yang ada yang semaksimal mungkin.
Melakukan perencanaan bersama dengan semua mata rantai yang ada
mengenai inventory.
2.4. Tantangan & Hambatan dari Logistic Management dan Supply-Chain
Management
a. Tantangan dalam Logistic Management
1. Human capital, dimana sumber daya manusia yang berkompeten sangat sulit
didapatkan di Indonesia. Selain itu juga belum ada standarisasi yang baku untuk
pekerja logistik. Namun demikian sudah ada usaha dari asosiasi logistik
indonesia. Misalnya yang membuat sebuah sertifikasi untuk profesi pekerja
dibidang logistik.
2. Tidak efisiennya dalam menjalankan bisnis logistik. Misalnya adalah
memaksakan penggunaan truk yang melebihi kapasitas akan berakibat pada usia
kendaraanyang tidak optimal.
3. Kurangnya apresiasi terhadap penggunaan teknologi informasi. Penggunaan
teknologi informasi semestinya menjadi nilai lebih dari bisnislogistik, karena
akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas.
Ketiga hal tersebut menjadi tantangan bagi pelaku bisnis logistik. Padahal dengan
mengelola dan mengoptimalkan ketiga hal tersebut, maka apa yang dikatakan biaya yang
tinggi dapat ditekan sehingga menjadikan bisnis logistik yang dijalankan lebih
competitive.
12
Harga bahan bakar yang semakin tinggi harganya dan inflasi merupakan
faktor yang membuat biaya transportasi juga semakin naik. Cara untuk
mensiasatinya adalah dengan berinvestasi pada transportasi yang menggunakan
bahan bakar lebih hemat seperti biodiesel, listrik, dan gas alam. Namun,
memotong biaya bahan bakar dan biaya lainnya tidaklah cukup. Harus ada
pendekatan strategis yang di implementasikan ke manajemen logistik untuk
menghilangkan dan mengurangi hambatan-hambatan yang akan menyebabkan
pembekakkan biaya. Manajer logistik perlu memprediksi tentang penjualan yang
akan terjadi dimasa datang. Dengan begitu, segala pengeluaran dapat di atur
berdasarkan prediksi pendapatan.
Tujuan utama dari manajemen logistik adalah semua barang yang telah
anda produksi dikirim dengan jumlah dan cara yang tepat, dikirim pada waktu dan
tempat yang tepat. Saat ini, pelanggan meminta pelayanan dapat disesuaikan
dengan kebutuhan mereka dalam paket layanan dan harga. Konsumen juga
menginginkan transparasi pengiriman barang mereka. Untuk mengahadapi
tantangan ini adalah dengan mengedepankan fleksibilitas yang dapat diperoleh
pelanggan. Perusahaan logistik juga harus menyediakan pengalaman yang
ditujukan untuk berbagai segmen pelanggan. BIS Accounting System memiliki
fitur yang mempermudah pekerjaan manajemen logistik. Sistem akan menyimpan
seluruh data pendatan dan pengeluaran yang dapat digunakan untuk memprediksi
jenis paket harga dan layanan yang akan datang.
13
efektif. Menggunakan software payroll terbaik dapat mempermudah manajer
logistik dalam mengatur jadwal dan tugas, memantau kinerja karyawan, membuat
laporan dan lainya. Manajer bisa dengan mudah memantau karyawan dan
memberitahu jika ada perubahan informasi yang dibutuhkan oleh mereka.
4. Kebijakan Pemerintah
14
bersaing di dalam industri penerapan teknologi termutahi adalah sebuah
keniscayaan. Pelatihan khusus untuk setiap karyawan adalah kuncinya.
16
4. Sistem informasi tidak efisien.
5. Dampak ketidakpastian diabaikan.
6. Kebijakan inventori terlalu sederhana, faktor-faktor ketidakpastian tidak
diperhitungkan dalam pembuatan kebijakan-kebijakan tersebut,kadang-kadang
terlalu statis dan generik.
7. Diskriminasi terhadap internal customer. Prioritasnya rendah,service levelnya
tidak terukur, sistem insentifnya tidak tepat.
8. Koordinasi antar aktivitas suplai, produksi, dan pengiriman tidak bagus.
9. Analisis metode-metode pengiriman tidak lengkap, tidak ada pertimbangan efek
persediaan dan waktu respon.
10. Definisi ongkos-ongkos persediaan tidak tepat.
11. Ada kendala komunikasi antar organisasi.
12. Perancangan produk maupun proses tidak memperhitungkan konsep supply chain.
13. Perancangan dan operasional supply chain dibuat secara terpisah.
14. Supply chain tidak lengkap, fokusnya sering hanya pada operasi internal saja,
tidak bisa membedakan antara immediate customer dengan end customers.
17
pelanggan. Disisi lain bagian produksi sering resistant dengan perubahan
mendadak. Dengan eksternal misalnya antara supplier yang menginginkan
pemesanan produknya jauh-jauh hari sebelum waktu pengiriman dan sedapat
mungkin pesanan tidak berubah. Supplier juga menginginkan pengiriman segera
setelah produksinya selesai.
2. Tantangan II : Ketidakpastian
Ketidakpastian pembeli,
Ketidakpastian dari supplier yaitu terkait dengan pengiriman, harga,
kualitas maupun kuantitas,
Ketidakpastian internal yang bisa disebabkan kerusakan mesin, kinerja
mesin yang tidak sempurna, tenaga kerja serta waktu maupun kualitas
produksi.
18
Dalam rangka menjamin kelancaran penyebaran komoditas pangan terutama
beras yang dilakukan oleh BULOG, diperlukan persediaan yang cukup dan tersebar. Hal
tersebut diatur dalam Peraturan Direksi No. PD-13/DS000/10/13 tentang Pedoman
Pengadaan Jasa Angkutan Barang dalam Negeri di Lingkungan Perusahaan Umum
BULOG, penyebaran stok nasional dapat dipercepat dan pengadaan jasa angkutannya
dapat dilakukan dengan baik di Divre maupun kantor pusat. Kehadiran PT. Jasa Prima
Logistik (JPL) sebagai anak perusahaan yang kemudian memiliki kantor cabang di Divre
ikut andil dalam peningkatan kecepatan dan efisiensi penyebaran stok nasional maupun
stok regional di Divre-Divre.
PT Jasa Prima Logistik BULOG melakukan usaha dibidang Jasa logistic dan
angkutan untuk menghasilkan barang dan/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing
kuat, baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia untuk mendapatkan keuntungan
guna meningkatkan nilai perseroan dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas.
Dua masalah terbesar yang dihadapi Perum BULOG saat ini adalah
pengendalian persediaan dan kinerja rantai pasok. Masalah persediaan beras,
BULOG sering dikalahkan oleh mafia beras, sehingga ketersediaan beras di
pasaran sering kekurangan yang menyebabkan kenaikan harga secara signifikan.
Akibatnya, daya beli masyarakat mengalami menurun dan dapat menimbulkan
gejolak sosial dan ekonomi.
19
tidak beraturan dan tidak dapat diprediksi menjadi unsur-unsur ketidakpastian
pada rantai pasokan beras pada Perum BULOG. Trisilawaty, dkk. (2011)
melaporkan bahwa rantai pasok beras dan penggunaan gudang di Perum BULOG
belum optimal. Sebagian besar gudang BULOG saat ini dipergunakan untuk
menyimpan beras namun kapasitas gudang per unitnya yang dipergunakan tidak
maksimal, sehingga menyebabkan banyak space gudang yang terbuang. Bahkan
terdapat pula gudang yang tidak dipergunakan. Persoalan ini disebabkan adanya
ketidakpastian perencanaan penggunaan gudang oleh manajemen Perum BULOG
dalam menentukan pemanfaatan gudang untuk penyimpanan beras (tugas publik)
maupun untuk disewakan (tugas komersial).
20
Untuk kasus beras, pengelolaan rantai pasok mencakup kegiatan pembelian bahan
baku (gabah) dari petani, transportasi ke pabrik penggilingan padi, proses pengolahan
(pengeringan dan penggilingan) di pabrik, pengemasan, penggudangan, dan distribusi ke
berbagai pedagang (pedagang besar dan pengecer) dan akhirnya kepada konsumen.
Secara detil rantai pasok beras BULOG adalah seperti pada Gambar Dimana unit Unit
Pengelolaan Gabah Beras (UPGB) dan Gudang BULOG memegang peran yang cukup
penting dari pengumpulan gabah, pengolahan dan penyimpanan beras, hingga
distribusinya ke masyarakat (konsumen).
Logistik sebagai penopang industri 4.0 harus beradaptasi dengan atau mengikuti
kemajuan teknologi. Adaptasi ini menjadi keharusan untuk bertahan dan tumbuh
berkembang dalam menjalankan fungsi logistik sehingga tetap menjadi bagian penting
21
dari pergerakan barang, informasi, dan mesin. Oleh karena itu, PT Jasa Prima Logistik
BULOG harus dapat ikut serta dalam perkembangan teknologi masa kini.
22
Oleh karenanya manajemen Perum BULOG perlu terus menerus merumuskan
konsep-konsep terkini untuk menguraikan dan menyelesaikan persoalan ini dengan
mempertimbangkan kemudahan, efektifitas, dan penggunaan berbagai teknologi
informasi terkini yang akan semakin mendorong percepatan penyelesaian masalah ini,
termasuk mempersiapkan berbagai kemungkinan perubahan yang akan terjadi di masa
depan. Salah satu aplikasi untuk menangani kinerja rantai pasok adalah melalui
pemanfaatan teknologi informasi berbasis internet dan komputer. Teknologi ini telah
mengubah cara manusia dalam melaksanakan banyak pekerjaan mulai dari
berkomunikasi, bertransaksi, berproduksi, berinovasi, dan berpergian. Banyak dari
kegiatan tersebut yang dapat diselesaikan melalui teknologi digital menggunakan
komputer dan sstelepon cerdas untuk mempercepat proses dan menghemat sumber daya.
Dengan penggunaan terminologi Industri 4.0 dalam tiga faktor yang saling terkait, yaitu:
(i) digitalisasi dan integrasi teknis sederhana -hubungan ekonomis dengan teknis yang
rumit- jaringan ekonomis yang kompleks, (ii) digitalisasi penawaran produk dan layanan,
dan (iii) model pasar baru. Semua aktivitas manusia ini saling berhubungan dengan
banyak sistem komunikasi saat ini. Teknologi yang paling banyak digunakan adalah
Internet of Things (IoT), Internet of Service (IoS), dan Internet of People (IoP) yang
bertumpu pada Sistem-Fisik-Cyber (Cyber-Physical-Systems). Teknologi ini
memungkinkan entitas komunikasi (dalam lingkungan Industri 4.0) untuk bertautan satu
sama lain dan memanfaatkan data dari produsen selama siklus kehidupan sistem tanpa
dibatasi oleh sekat perusahaan dan negara. Semua pihak yang terkait dapat memperoleh
informasi dan data yang relevan setiap saat sehingga dapat mengetahui dengan lebih
pasti.
Salah satu teknologi yang dapat dipakai dalam pengendalian rantai pasok beras
Perum BULOG adalah menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID).
Teknologi ini adalah suatu metode identifikasi menggunakan perangkat label RFID
(transponder) yang berfungsi untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label
atau perangkat RFID ini adalah benda yang dapat dipasang, dimasukkan, ditempatkan,
disematkan pada produk baik hewan, tumbuhan, bahkan manusia sekalipun sebagai alat
untuk identifikasi menggunakan frekuensi radio elektromagnetik.
23
kode. identifikasi tertentu saat ditanyakan atau dipanggil oleh perangkat pembacanya
(reader). Sistem pembaca RFID ini tidak memerlukan kontak langsung antara alat
pembaca dengan label RFID yang dipasang pada suatu benda, ini berbeda dengan sistem
pembaca kode batang (barcode).
Keuntungan penggunaan RFID ini, termasuk bila digunakan pada rantai pasok
beras Perum BULOG antara lain adalah (i) menaikkan produktivitas dan menekan biaya
operasional; (ii) penurunan siklus waktu dan biaya yang dikeluarkan; (iii) mengurangi
pengulangan pekerjaan; (iv) mengurangi risiko bisnis dan pengendalian aset; (v)
peningkatan keamanan dan layanan; (vi) peningkatan pemanfaatan sumber daya .
24
informasi di jaman indosutri 4.0. Semakin berkembang dan kompetitif sehingga
menuntut perusahaan-perusahaan untuk turut juga meningkatkan kualitas pelayanan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Manajemen Logistik adalah salah satu komponen penting dalam Manajemen Rantai
Pasokan atau Supply Chain Management yang digunakan untuk memenuhi permintaan
pelanggan melalui perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian keefisienan dan keefektifan
aliran dan penyimpanan barang, pelayanan (jasa) dan informasi terkait dari titik permulaan
hingga titik tujuan.
25
mengusahakan hubungan serta kordinasi antar proses dari perusahaan mitra guna menunjang
kegiatan proses samapai ke tangan konsumen.
Daftar Pustaka :
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-manajemen-logistik-logistic-management/
https://www.hashmicro.com/id/blog/pengertian-manajemen-rantai-pasokan/
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-28170-5208100147-Paper.pdf
www.bulog.co.id
jplogistics.co.id
26