Anda di halaman 1dari 6

Jurnal 1

Penerimaan dan pengeluaran barang disetiap perusahaan masih dikeluhkan


oleh petugas ataupun karyawan sebab banyak permaslahan yang kerap terjalin
perihal tersebut butuh ditemui sumber perkaranya ataupun mencari solusinya.
Dalam tiap perusahaan dibagian pergudangan banyak perbandingan pendataan
barang antara di gudang dengan informasi yang terdapat dilaporan urusan gudang,
ialah buat mengetahui gambaran secara nyata yang berkaitan dengan pengeluaran
serta penerimaan barang ialah dengan diawali dari transaksi penerimaan barang
hingga pada tahap proses pengeluaran barang. Software yang digunakan sudah
terkomputerisasi dalam pengolahan transaksi atau pendataan keluar masuknya
barang yang akan dimasukan kelaporan bulanan dengan memakai Microsoft
Office Excel, dengan masih adanya pengolahan data dan laporan yang masih
dikerjakan menggunakan aplikasi tersebut dapat membuat pekerjaan menjadi
kurang cepat serta akurat kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam pendapatan
informasi benda, sebab tidak adanya program khusus yang menangani permasalah
tersebut (Wulantika, 2022)

Dafpus :

Wulantika, D. 2022. Sistem Penerimaan Dan Pengeluaran Barang Pada Divisi Lo-
gistik Pt Fastrata Buana Kapal Api Global. Jurnal Ilmu Data, 2(6): 1-9.

Jurnal 2

Dalam suatu perusahaan, bagian logistik memiliki kedudukan yang berarti,


perihal ini disebabkan pada bagian logistik berkaitan dengan penanganan material
serta barang lainnya sebagai penunjang penerapan aktivitas operasional suatu
perusahaan. Logistik berkaitan erat dengan pengaturan barang ataupun jasa guna
menunjang keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan efisiensi serta
keefektifan dalam menjual produk perusahaan tersebut baik barang ataupun jasa.
Pengaturan barang ataupun jasa yang diartikan dalam perihal ini ialah barang
ataupun jasa yang digunakan sebagai operasional industri. Untuk hal tersebut
dibutuhkan sebuah manajemen logistik yang baik dan benar. Jika logistik diatur
maupun dikelola (manajemen) dengan baik, tentu akan tercapai tujuan efisiensi
serta keefektifan yang bakal membawa keuntungan besar guna perusahaan
maupun minimum menjauhi terjadinya kerugian (Muslim et al., 2021).

Dafpus :

Muslim, S. S., Wibowo, N. A. dan Nofandi, F. 2021. Analisis Penerapan Sistem


Informasi Manajemen pada Kegiatan Logistikdi Indonesia. Dinamika Bahari,
2(1): 6-12.

Jurnal 3

Pergudangan merupakan bagian dari sebuah sistem logistik perusahaan


yang memiliki kegiatan utama ialah proses penerimaan, penyimpanan dan
pengiriman barang. Sistem informasi yang diterapkan pergudangan masih
mempunyai kekurangan antara lain sedikitnya informasi mengenai schedule
penerimaan barang masuk dari lokal yang lebih. Perkembangan dunia teknologi
informasi dikala ini terus menjadi cepat memasuki bermacam bidang, sehingga
saat ini terus menjadi banyak perusahaan yang berusaha meningkatkan usahanya
terutama dalam bidang bisnis yang sangat berkaitan erat dengan teknologi
informasi itu sendiri. Salah satu perkembangan teknologi informasi yang berarti
merupakan terus menjadi dibutuhkannya pemakaian perlengkapan pengolah
informasi yang berfungi buat menciptakan data yang diperlukan. Tetapi masih
banyak perusahaan yang tidak menggunakan teknologi dengan baik. Dimana hal
tersebut didukung oleh statment yang diutarakan kalau komputer digunakan guna
mengelola sumber daya yang luas dari perusahaan-perusahaan yang ada (Suhardi,
2022).

Dafpus:
Suhardi. 2022. Pengembangan Sistem Informasi Jadwal Penerimaan Barang
Masuk Logistik Pada PT. Food Beverages Indonesia Dengan Metode Waterfall.
Prosiding SAINTEK, 1(1): 193-196.

Jurnal 4

Perusahaan Jasa Pergudangan serta Logistik merupakan sesuatu


perusahaan 3PL yang sebagai pihak ke tiga dalam perihal penyimpanan serta
pengiriman produk ke konsumen. Produk dari perusahaan produsen bakal masuk
ke gudang perusahaan 3PL dengan lewat sebagian proses ialah penerimaan,
penyimpanan serta pengiriman ke konsumen. Proses penerimaan produk ataupun
proses“ inbound” merupakan proses yang sangat berarti dalam perihal kualitas.
Produk saat sebelum di simpan serta di kirim ke konsumen. Pemakaian teknologi
internet dalam pengecekan produk masuk ke gudang 3PL ialah sesuatu inovasi
baru dalam menanggapi tantangan revolusi industri 4.0, tetapi dalam
penerapannya tidak semudah yang di harapkan. Bahan- bahan yang di terima dari
produsen hendak di check bersumber pada kualiatas fisik kemasan, jumlah, masa
kadaluarsa serta kesesuaian dengan dokumennya. Dari perihal tersebut kerap kali
ditemui produk dengan keadaan cacat serta tidak cocok dengan bukti diri
produknya yang diakibatkan oleh ketidaktelitian man power dalam produsen buat
memakai jasa dari perusahaan 3PL tersebut (Pratiwi dan Santosa, 2021).

Dafpus :

Pratiwi, A. I. dan Santosa, R. Y. 2021. Pengendalian Kualitas Pada Proses


Penerimaan Barang Untuk Menurunkan Defect Product Dengan Pendekatan Six
Sigma. Jurnal Industry Xplore, 6(1): 12-21.

Jurnal 5

Gudang ialah salah satu bagian penting dalam suatu perusahaan. Aktivitas
pergudangan (warehousing) wajib mempunyai system penyimpanan yang baik su-
paya bisa mendukung kelancaran proses penciptaan ataupun aktivitas- aktivitas
pergudangan. Tetapi sesuatu gudang (warehouse) bisa dikatakan efisien serta
efektif bisa dilihat dalam bermacam aspek, salah satunya merupakan
penyimpanan material maupun produk. Gudang serta pergudangan berarti untuk
perusahaan sebab bisa pengaruhi pemasukan perusahaan. Sistem pergudangan
yang kurang baik bisa menimbulkan terdapatnya benda kadaluarsa, kehabisan
benda serta lain sebagainya yang pada kesimpulannya kurangi pemasukan
perusahaan. Gudang sebagai sesuatu guna penyimpanan bermacam berbagai tipe
produk yang mempunyai unit penyimpanan dalam jumlah yang besar ataupun
yang kecil dalam jangka waktu disaat produk dihasilkan oleh pabrik (penjual)
serta disaat produk diperlukan oleh pelanggan ataupun stasiun kerja dalam sarana
produksi (Pitoy et al., 2020).

Dafpus:

Pitoy, H. W. W., Jan, A. B. H. dan Sumarauw, J. S. B. 2020. Analisis Manajemen


Pergudangan Pada Gudang Paris Superstore Kota Mobagu. Jurnal EMBA, 8(3):
252-260.

Jurnal 6

Tata kelola logistik di suatu perusahaan jadi perihal yang seringkali dia-
baikan ataupun disampingkan. Sementara itu dengan terdapatnya sistem
manajemen logistik yang baik akan berdampak positif pada kelancaran industri.
Mengingat logistik ialah fasilitas yang dapat memperkencang jalannya roda opera-
sional serta laju penjualan di perusahaan. Kegiatan di pergudangan bukan hanya
berbentuk loading serta penyusunan barang sehingga seberapapaun banyaknya
stok dapat termuat di gudang. Sistem manajemen logistik di masa revolusi industri
merupakan perihal vital yang diperlukan segala industri yang menjual produk
barang. Terdapatnya sistem pengelolaan logistik yang tertib akan mendukung ke-
lancaran aktivitas industri, paling utama dalam bentuk kecepatan pelayanan
kepada konsumen. Kebalikannya, pada saat sistem tata kelola logistik di pergu-
dangan tidak berjalan baik, sehingga akan membatasi kelancaran bisnis serta pada
kesimpulannya dapat memunculkan kerugian untuk perusahaan. Maka urgensi
perancangan manajemen logistik yang tersistematis, terkomputerisasi serta terdig-
italisasi jadi tuntutan di tengah pertumbuhan teknologi informasi digital yang
menekankan pada kecepatan jaringan internet serta kecerdasan buatan dan sistem
robotika. Sebagian industri multinasional yang besar pastinya penerapan sistem
manajemen logistik telah identik dengan pelaksanaan teknologi akhir dengan sis-
tem robotik. Sehingga kelancaran logistik dapat sebagai bentuk pelayanan pengiri-
man ataupun penyimpanan barang yang unggul serta dapat jadi nilai plus untuk
perusahaan (Puspitasari dan Sutinem, 2022).

Dafpus:

Puspitasari, A. M. dan Sutinem. 2022. Sistem Manajemen Pergudangan Logistik


Studi pada PT. Implora Sukses Abadi. Business and Entrepreneurship Journal
(BEJ), 3(1): 22-19

Jurnal 7

Peranan dari suatu gudang merupakan sebagai tempat penyimpanan


barang. Namun demikian, sebagian gudang pula sediakan fungsi- fungsi berarti
yang lain. Misalnya, suatu gudang bisa berperan selaku titik konsolidasi,
mengumpulkan pengiriman dari bermacam sumber buat mengirim ke luar dalam
satu truk bermuatan penuh yang lebih murah. Bila tidak, suatu gudang bisa
menyediakan fungsi break- bulk dengan menerima pengiriman truk penuh ke pe-
rusahaan yang lebih murah serta setelah itu membagikannya untuk didistribusikan
ke pabrik individu. Pada gudang bahan baku (raw material) terdapat adanya be-
berapa permasalahn yang meliputi tiga kegiatan utama ialah penerimaan barang,
penyimpanan barang serta pengiriman barang. Proses penerimaan barang masuk
(inbound) ialah kegiatan yang berhubungan dengan menerima, menaruh serta
penyebaran masukan untuk produk- produk serta jasa. Proses inbound diawali dari
membuat dokumen manual container hingga melaksanakan proses put away
memakai scanner. Penerimaan barang yang tidak teliti akan menimbulkan
munculnya permasalahan semacam keterlambatan pada saat membuat dokumen
manual container serta pembongkaran barang, dan terbentuknya kesalahan pada
saat penginputan expired date serta quantity pada laporan penerimaan barang
(Hudori, 2020).

Dafpus :

Hudori, M. 2020. Analisis Proses Penerimaan Barang di Gudang Produk Menggu-


nakan Konsep Deming’s View Process System, Prinsip 5W + 1H dan Five Whys
Analysis. Jurnal Citra Widya Edukasi, 12(2): 107-118.

Anda mungkin juga menyukai