Anda di halaman 1dari 3

1.

Introduction
Pada era revolusi industri 4.0 dalam hal industri logistik telah mengambil peran
sangat penting dalam perkembangan bisnis. Pasar jaringan ekonomi memiliki tempat yang
sangat diperlukan dan perdagangan elektronik memainkan peran penting (e-logistik). Sebagai
akibatnya pengetahuan tentang manajemen logistik yang diterapkan untuk mengelola
material dan arus informasi di seluruh rantai pasokan harus terus up to date sebagai alat
penelitian untuk kegiatan bisnis virtual setiap transaksi. Misalnya dengan adanya
perkembangan e-commerce yang tumbuh signifikan yang akan berlanjut dalam beberapa
tahun mendatang.
Pemanfaatan aplikasi Electronic Logistic (e-logistik) yang baik akan mampu
membuat Industri logistik makin efisien, sehingga perusahaan yang bergerak di bidang bahan
baku akan mampu memberikan layanan yang baik kepada pelanggannya.Dengan teknologi
informasi yang menyertainya, layanan e-logistik dipastikan akan mampu memberikan
jaminan kepastian yang lebih baik kepada pelanggan. Karena itu, layanan e-logistik sangat
berguna untuk memberikan service level yang excellent buat pelanggan. Tujuan dari sistem
ini adalah memberikan solusi untuk menumbuhkan industri logistik, mengingat logistik
menjadi salah satu struktur penting dari kegiatan ekonomi.
Pembahasan mengenai pentingnya e-logistik dalam dunia bisnis sangat diperlukan
saat ini. Hal ini dikarenakan banyak orang yang belum mengetahui betapa banyak manfaat
dari e-logistik. Kebanyakan orang masih menggunakan metode tradisional dalam bidang
bisnis dan ekonomi. Padahal dengan e-logistik, kita bisa secara drastis mengurangi biaya
dalam berbisnis. Selain itu, kita bisa melakukan transaksi di mana pun dan kapan pun kita
berada.
2. Literature Review
E-Logistic merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi pengambilan,
penempatan, penyimpanan, dan pengontrolan barang dengan menggunakan teknologi yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen sehingga dapat mencapai aspek keuntungan
perusahaan. Menurut Gattorna dan Walters menyatakan dalam buku Managing Supply
Chain: A Strategic Perpective, logistik merupakan aspek manajemen strategis yang
bertanggung jawab mengelola akuisisi, pergerakan dan penyimpanan barang mentah, bahan
setengah jadi dan informasi-informasi yang menyertainya dalam suatu organisasi dan saluran
pemasaran untuk memenuhi harapan pelanggan sehingga dapat mencapai aspek keuntungan
perusahaan.Menurut Yolanda M. Siagian (2005), logistik didefinisikan sebagai bagian dari
proses rantai suplai (supply chain) yang berfungsi merencanakan, melaksanakan, mengontrol
secara efektif, efisien proses pengadaan, pengelolaan, penyimpanan barang, pelayanan dan
informasi mulai dari titik awal (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption)
dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen.
Council of Logistic Management (Ballou, 1992). Logistik didefinisikan sebagai
proses perencanaan, implementasi, dan pengendalian efisiensi, aliran biaya yang efektif dan
penyimpanan bahan mentah, bahan setengah jadi, barang jadi dan informasi-informasi yang
berhubungan dari asal titik konsumsi dengan tujuan memenuhi kebutuhan.
Wei Wang dalam bukunya E-Logistics-The New Trend of Modern Logistics,
berpendapat bahwa logistik elektronik adalah proses yang memanfaatkan teknologi
web sebagai alat penting untuk mengelola proses logistik keseluruhan atau beberapa sektor
dari itu.
Menurut Burg Dalam Lysons, 2000Menurut Burg, pengertian logistik ialah
integrasi dari pengadaan, transportasi, manajemen persediaan dan aktifitas pergudangan
dalam menyediakan alat/cara yang berbiaya efektif, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,
baik internal maupun eksternal.

3. Method
Menurut Pujawan (2005), salah satu metode persediaan yang paling terkenal adalah
metode Economic Order Quantity atau bisa disebut dengan EOQ. Metode ini menganggap
bahwa biaya penyimpanan material dan biaya pemesanan material merupakan biaya-biaya
yang relevan di dalam pembuatan keputusan mengenai persediaan. Oleh karena itu, biaya-
biaya tersebut harus diminimumkan.

Jika “S” adalah biaya pemesanan, biaya pemesanan yang dimaksud adalah biaya yang
selalu keluar setiap kali pemesanan dan tidak tergantung pada ukuran atau volume pesanan
dan jika “h” adalah biaya penyimpanan per unit per periode, di mana biaya penyimpanan
adalah biaya yang terjadi akibat perusahaan menyimpan barang tertentu dalam satu periode
tertentu. Dimisalkan “D” sebagai material yang diperlukan dalam suatu periode perencanaan
dan “Q” adalah unit material pada setiap pemesanan. Bila biaya pemesanan yang timbul
adalah S, maka EOQ dapat dijelaskan dengan rumus pada persamaan 1 (Ristono, 2009).
2𝐷𝑆
Q (EOQ) = ℎ

4. Result and Discussion


4.1 Result
Dalam proses produksi manajer produksi pada awalnya akan memasukkan
data dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat satu jenis produk
tertentu. Form Bill of Material digunakan manajer produksi untuk menuliskan bahan
baku apa saja dan berapa jumlah bahan baku untuk memproduksi 1 unit barang.
Kemudian, staff produksi memasukkan data.Target Produksi Harian. Data yang
dimasukkan adalah pada tanggal berapa produksi akan dilaksanakan, dan berapa
banyak produk yang harus dihasilkan oleh perusahaan.

Kemudian dalam proses pengiriman barang sebelumnya staff Material


Warehouse yang akan mengecek produk yang tersedia di dalam gudang dan
menentukan jumlah barang yang akan dikirimkan kepada konsumen. Dan kemudian
perusahaan akan mengirimkan hasil barang jadi kepada konsumen. Pada form
pengiriman, staff material warehouse dapat memasukkan data kendaraan yang
digunakan, pengemudi, berapa jumlah kemasan barang, dan berapa jumlah fisik
barang,serta berapa jumlah afalan yang akan dikirimkan kepada perusahaan utama.
Data pengiriman barang yang telah dikonfirmasi ini nantinya menghasilkan surat jalan
yang akan diterima oleh konsumen.

Pada proses permintaan bahan baku perusahaan menggunakan metode EOQ


untuk perhitungan berapa banyak bahan baku yang perlu dipesan dan minimum stok
bahan yang ada di gudang. Saat penyimpanan data Acuan Kebutuhan Material inilah
sistem akan menghitung jumlah minimum stock ideal bagi perusahaan.
StaffPurchasing akan memasukkan data bahan yang akan dibeli dari supplier, berapa
jumlah serta harga beli serta harga kirimnya. Data purchase order pembelian ini akan
disetujui terlebih dahulu oleh manajer purchasing. Konfirmasi terakhir untuk data
purchase order ini dilakukan oleh manajer finance untuk mengetahui harga beli dari
produk yang dipesan. Supplier akan menghubungi pihak purchasing dapat atau
tidaknya pihak supplier dalam memenuhi pesanan dari perusahaan.

Dalam proses penerimaan barang, pihak material warehouse akan mencatat


didalam dokumen Incoming Inspection Report oleh staff material warehouse. Data ini
akan di konfirmasi oleh manajer material warehouse sebagai pihak yang mengetahui.
Data Incoming Inspection Report yang telah dikonfirmasi oleh manajer material
warehouse bernama Bukti Menerima Barang. Jika terjadi kekurangan atau kerusakan
barang, staff purchasing akan membuat dokumen bernama Corrective Preventive
Action Report yang bertujuan untuk menentukan tindakan yang dipilih berkenaan
bahan kurang atau cacat yang dikirimkan oleh supplier. Dokumen ini akan
dikonfirmasi oleh manajer purchasing. Jika tindakan merupakan tindakan retur
kepada supplier, maka staff purchasing akan membuat dokumen purchase order
dengan status retur. Pada saat proses terakhir ini dilakukan, maka berarti proses
pembelian dapat dikatakan selesai.
4.2 Discussion
............................................................
5. Conclussion
Pemanfaatan e logistic sangat berguna karena kegiatan e logistic berperan dalam
kegiatan operasional perusahaan yang membuat perusahaan semakin efisien.Dengan
adanya e logistic setiap divisi perusahaan dapat mengetahui tentang arus persediaan
barang baik itu barang mentah atau barang jadi. Dan dapat mengetahui informasi tentang
berapa barang yang diproduksi pada setiap periodenya.

Anda mungkin juga menyukai