Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

DOSEN PENGAMPU
ARYANTO,S.E.,M.TI.,AK
DISUSUN OLEH
RIRI JULIANINGTYAS (01010582024038)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami


panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Sholawat
serta salam kami haturkan kepada
junjungan Nabi Agung kita
Muhammad SAW,
semoga di hari kiamat nanti kita
akan mendapatkan Syafaat
darinya. Aamin ya
Rabbal 'ala miin
Segala puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Sholawat
serta salam kami haturkan kepada
junjungan Nabi Agung kita
Muhammad SAW,
semoga di hari kiamat nanti kita
akan mendapatkan Syafaat
darinya. Aamin ya
Rabbal 'ala miin
Segala puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Sholawat
serta salam kami haturkan kepada
junjungan Nabi Agung kita
Muhammad SAW,
semoga di hari kiamat nanti kita
akan mendapatkan Syafaat
darinya. Aamin ya
Rabbal 'ala miin
Segala puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Sholawat
serta salam kami haturkan kepada
junjungan Nabi Agung kita
Muhammad SAW,
semoga di hari kiamat nanti kita
akan mendapatkan Syafaat
darinya. Aamin ya
Rabbal 'ala miin
Segala puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Sholawat
serta salam kami haturkan kepada
junjungan Nabi Agung kita
Muhammad SAW,
semoga di hari kiamat nanti kita
akan mendapatkan Syafaat
darinya. Aamin ya
Rabbal 'ala miin

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Sholawat
serta salam kami haturkan kepada
junjungan Nabi Agung kita
Muhammad SAW,
semoga di hari kiamat nanti kita
akan mendapatkan Syafaat
darinya. Aamin ya
Rabbal 'ala miin

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Sholawat
serta salam kami haturkan kepada
junjungan Nabi Agung kita
Muhammad SAW,
semoga di hari kiamat nanti kita
akan mendapatkan Syafaat
darinya. Aamin ya
Rabbal 'ala miin

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Sholawat
serta salam kami haturkan kepada
junjungan Nabi Agung kita
Muhammad SAW,
semoga di hari kiamat nanti kita
akan mendapatkan Syafaat
darinya. Aamin ya
Rabbal 'ala miin

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Sholawat
serta salam kami haturkan kepada
junjungan Nabi Agung kita
Muhammad SAW,
semoga di hari kiamat nanti kita
akan mendapatkan Syafaat
darinya. Aamin ya
Rabbal 'ala miin

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Sholawat
serta salam kami haturkan kepada
junjungan Nabi Agung kita
Muhammad SAW,
semoga di hari kiamat nanti kita
akan mendapatkan Syafaat
darinya. Aamin ya
Rabbal 'ala miin

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Sholawat
serta salam kami haturkan kepada
junjungan Nabi Agung kita
Muhammad SAW,
semoga di hari kiamat nanti kita
akan mendapatkan Syafaat
darinya. Aamin ya
Rabbal 'ala miin
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Agung
kita Muhammad SAW, semoga di hari kiamat kita akan mendapatkan syafaat
darinya. Amiin ya Rabbal ‘ala miin. Dalam penyusunan makalah ini, kami
menyadari akan keterbatasan dan kemampuan kami dalam menyusun kata,
sehingga makalah ini jauh dari sempurna dan masih memerlukan penyempurnaan,
untuk itu saran dan masuknya kami harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami dan para pembaca untuk memberikan tambahan
pengetahuan, dan wawasan khususnya dalam mata kuliah sistem informasi
akuntansi.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….1

KATA PENGANTAR………………………………………………………2

DAFTAR ISI………………………………………………………………...3
BAB.I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………2


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………...2

BAB.II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sistem akuntansi informasi (SIA)……………………6

2.2 Pengertian informasi dan data……………………………………6

2.3 Konsep sistem informasi akuntansi………………………………8

2.4 Perbedaan sub.sistem inti dan pelengkap beserta contoh………...8

2.5 Perbedaan informasi dan data…………………………………….9

2.6 Siklus akuntansi…………………………………………………...9

2.7 Transaksi………………………………………………………….12

2.8 Bukti Transaksi……………………………………………………13

BAB.III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………..14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Informasi dari suatu
perusahaan, terutama Informasi
keuangan dibutuhkan
oleh berbagai macam pihak
yang berkepentingan. Pihak-
pihak diluar perusahaan,
seperti kreditur, calon investor,
kantor pajak, dan lain-lain
memerlukan Informasi ini
dalam kaitannya dengan
kepentingan mereka. Di
samping itu, pihak intern yaitu
manajemen juga memerlukan
Informasi untuk mengetahui,
mengawasi, dan
mengambil keputusan-keputusan
untuk menjalankan perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan
Informasi bagi pihak luar
maupun dalam
perusahaan disusun suatu sistem
akuntansi. Sistem ini
direncanakan untuk
menghasilkan Informasi yang
berguna bagi pihak luar
maupun dalam perusahaan.
Sistem akuntansi yang disusun
untuk suatu perusahaan dapat
diproses secara
manual atau proses dengan
menggunakan mesin-mesin
mulai dari mesin
pembukuan yang sederhana
sampai denagn computer.
Sistem Informasi akuntansi
salah satu sistem Informasi
diantara berbagai
sistem yang digunakan oleh
manajemen dalam mengelola
perusahaan. Sistem ini
merupakan subsistem Informasi
manajemen yang mengelola
data keuangan
menjadi Informasi keuangan
untuk memenuhi kebutuhan
pemakai in
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Informasi dari suatu
perusahaan, terutama Informasi
keuangan dibutuhkan
oleh berbagai macam pihak
yang berkepentingan. Pihak-
pihak diluar perusahaan,
seperti kreditur, calon investor,
kantor pajak, dan lain-lain
memerlukan Informasi ini
dalam kaitannya dengan
kepentingan mereka. Di
samping itu, pihak intern yaitu
manajemen juga memerlukan
Informasi untuk mengetahui,
mengawasi, dan
mengambil keputusan-keputusan
untuk menjalankan perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan
Informasi bagi pihak luar
maupun dalam
perusahaan disusun suatu sistem
akuntansi. Sistem ini
direncanakan untuk
menghasilkan Informasi yang
berguna bagi pihak luar
maupun dalam perusahaan.
Sistem akuntansi yang disusun
untuk suatu perusahaan dapat
diproses secara
manual atau proses dengan
menggunakan mesin-mesin
mulai dari mesin
pembukuan yang sederhana
sampai denagn computer.
Sistem Informasi akuntansi
salah satu sistem Informasi
diantara berbagai
sistem yang digunakan oleh
manajemen dalam mengelola
perusahaan. Sistem ini
merupakan subsistem Informasi
manajemen yang mengelola
data keuangan
menjadi Informasi keuangan
untuk memenuhi kebutuhan
pemakai in
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya yang dirancang untuk
mentransformasikan data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan ke
beragam pemakai. Menggunakan istilah sistem informasi pemakai karena mencakup
siklus-siklus pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi dan
pengembangan sistem informasi. Sistem informasi akuntansi memiliki banyak
manfaat seperti menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga
perusahaan dapat melakukan aktifitas utama pada value chain secara efektif dan
efisien, meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang
dihasilkan, meningkatkan efisiensi, meningkatkan kemampuan dalam pengambilan
keputusan, meningkatkan sharing knowledge dan menambah efisiensi kerja pada
bagian keuangan. Tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah untuk menyajikan
informasi akuntansi kepada berbagai pihak yang membutuhkan informasi, baik pihak
internal maupun pihak eksternal. Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi memiliki
empat tujuan dalam penyusunan, yaitu :
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik
mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk
memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan
lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi Adanya
sistem informasi akuntansi yang baik, perusahaan dapat melakukan proses informasi
dengan lebih efektif dan efisien karena adanya pengendalian yang mengendalikan proses-
proses tersebut sehingga hasil laporan keuangan yang berkualitas prima. Laporan
keuangan yang berkualitas prima yaitu laporan yang relevan, dapat dipahami, berdaya uji,
netral, tepat waktu, berdaya banding dan lengkap. Selain itu, informasi akuntansi yang
dihasilkan dari sistem informasi akuntansi dapat dipertanggung jawabkan untuk kelak
digunakan dalam mengambil keputusan mengenai laporan keuangan perusahaan maupun
digunakan oleh pihak di luar perusahaan seperti pemasok, investor, dan klien yang
berhubungan langsung dengan kegiatan bisnis perusahaan. Apabila sistem informasi
akuntansi suatu perusahaan tidak berjalan dengan baik, akan menyebabkan sistem yang
berjalan menjadi terhambat sehingga kegiatan bisnis perusahaan tidak berjalan lancar,
informasi yang dihasilkan tidak akurat, dan tujuan dari kegiatan bisnis perusahaan pun
sulit untuk dicapai. Oleh karena itu, suatu perusahaan perlu merancang dan 3
menjalankan sistem informasi akuntansi yang terbaik demi lancarnya kegiatan bisnis dan
tercapainya tujuan perusahaan. Tidak hanya sistem informasi akuntansi, subsistem dari
sistem informasi lain pun perlu dirancang dan dijalankan dengan sebaik mungkin agar
kegiatan bisnis perusahaan dapat berjalan dengan efektif juga efisien dan perusahaan
dapat berkembang seiring berjalannya waktu. Sistem informasi akuntansi memiliki tiga
subsistem yaitu sistem pemrosesan transaksi, sistem buku besar atau pelaporan keuangan,
dan sistem penutupan dan pembalikan. Subsistem sistem informasi akuntansi memproses
berbagai transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan yang secara langsung
memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. Komponen yang terdapat di dalam sistem
informasi akuntansi antara lain manusia, transaksi, prosedur, dokumen, dan peralat.
Komponen-komponen dari sistem informasi akuntansi ini merupakan satu kesatuan yang
saling berhubungan dan membentuk sistem informasi akuntansi perusahaan. Diawali dari
masuknya data, lalu pemrosesan data yang sesuai prosedur, hingga hasil dari proses
tersebut yang berupa informasi akuntansi. Komponen-komponen sistem informasi
akuntansi harus terintegrasi dengan baik supaya menjadi suatu sistem yang kelak akan
menghasilkan informasi yang akurat, aktual, dan berguna untuk para users (pengguna),
baik di dalam perusahaan maupun luar perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

1.apa yang dimaksud sistem informasi akuntansi?

2.apa yang dimaksud informasi dan data?

3.perbedaan sub.sistem inti dan pelengkap?

4.perbedaan informasi dan data?

5.konsep sistem informasi akuntansi?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai formulir,
catatan dan laporan yang telah disusun dan menghasilkan suatu informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh perusahaan. Sistem ini mencakup data yang berkaitan dengan pendapatan,
pengeluaran, informasi pelanggan, informasi karyawan, dan informasi pajak dari perusahaan
Anda. Data spesifik lain seperti pesanan penjualan dan laporan analisis, permintaan
pembelian, faktur, inventaris, daftar gaji, dan neraca saldo harus masuk ke dalam sistem ini.

Sistem Informasi Akuntansi yang baik harus memiliki kriteria seperti di bawah ini:
 Keamanan – Akses ke sistem dan datanya dikontrol dan dibatasi hanya untuk yang berwenang.
 Kerahasiaan – Perlindungan informasi sensitif dari pengungkapan yang tidak sah.
 Privasi – Pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan informasi pribadi tentang pelanggan
dilakukan dengan cara yang tepat.
 Integritas pemrosesan – Pemrosesan data yang akurat, lengkap, dan tepat waktu dilakukan
dengan otorisasi yang tepat.
 Ketersediaan – Sistem tersedia untuk memenuhi kewajiban operasional dan kontrak.

2.2 Pengertian Informasi dan data

Secara etimologi, informasi berasal dari bahasa Perancis informacion yang memiliki arti konsep,
ide, atau garis besar. Informasi sendiri merupakan kata benda yang berarti aktivitas dalam
pengetahuan yang dikomunikasikan.
Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang dikelola menjadi sesuatu yang bermanfaat
bagi penerimanya. Biasanya, informasi akan diproses terlebih dahulu agar penerima mudah
memahami informasi yang diberikan. Sederhananya, informasi sudah diolah menjadi bentuk
yang bernilai atau bermakna.

Informasi memang tidak bisa dipisahkan dengan data. Kendati demikian, keduanya memiliki arti
yang berbeda. Pasalnya, data adalah fakta yang masih bersifat mentah atau belum diproses,
setelah mengalami pengolahan, data tersebut bisa menjadi informasi yang dibutuhkan
masyarakat. Adapun pengertian informasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

George H. Bodnar (2000:1)


Pengertian informasi adalah sebuah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk
mengambil keputusan yang tepat.

Anton M. Melino (1990:331)


Informasi merupakan data yang telah diproses dan diolah untuk tujuan tertentu. Adapun tujuan
tersebut untuk menghasilkan sebuah keputusan.

Data adalah sekumpulan keterangan ataupun fakta yang dibuat dengan kata-kata, kalimat,
simbol, angka, dan lainnya. Data disini didapatkan melalui sebuah proses pencarian dan juga
pengamatan yang tepat berdasarkan sumber-sumber tertentu. Adapun pengertian lain dari data
yaitu sebagai suatu kumpulan keterangan atau deskripsi dasar yang berasal dari obyek ataupun
kejadian. Dimana di dalam kumpulan keterangan tersebut diperoleh dari hasil pengamatan yang
selanjutnya diolah menjadi bentuk lain yang lebih kompleks. Baik berupa informasi, database,
dan lainnya. Apabila ditinjau secara bahasa, kata data yaitu berasal dari Bahasa Latin, yakni
“Datum” yang artinya sesuatu yang diberikan. Dari istilah itu, maka bisa kita jumpai arti data
yang adalah hasil dari pengukuran atau pengamatan suatu variabel tertentu dalam bentuk kata-
kata, warna, angka, simbol, dan keterangan lain. Data itu sendiri masih bersifat mentah. Jadi, jika
kamu ingin memperoleh data yang baik dan akurat, maka sangat penting untuk bersandar pada
data yang memang telah dipercaya kebenaran, keakuratan, ketepatan waktu, dan ruang
lingkupnya yang luas. Selain itu, karena data memiliki sifat yang masih mentah, maka seseorang
yang membaca dan juga melihatnya belum bisa mendapatkan suatu informasi yang utuh. Tidak
heran jika dari data tersebut, kita masih perlu melakukan pengolahan terhadap data yang sudah
kita dapatkan sampai data tersebut benar-benar bisa menghasilkan informasi yang dapat kita
pahami dengan mudah.

2.3 Konsep Sistem Informasi Akuntansi

Kebutuhan informasi di perusahaan telah menciptakan sistem-sistem informasi menurut


bidangnya masing-masing. Informasi di bidang akuntansi telah menciptakan suatu sistem
informasi akuntansi, demikian pula di bidang manajemen telah tercipta suatu sistem informasi
manajemen.

Informasi akuntansi yang tepat, akurat dan cepat akan membuat perusahaan menjadi sehat dan
berkembang pesat. Oleh karena itu sistem informasi akuntansi menjadi suatu masalah yang
penting bagi setiap perusahaan. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai sistem informasi
akuntansi, kita perlu tahu pengertian sistem dan informasi itu sendiri.

2.4 Perbedaan Sub.Sistem Inti dan Pelengkap


Subsistem sistem informasi akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi
nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. Sistem
informasi akuntansi terdiri atas tiga subsistem utama : 1 Sistem Pemrosesan Transaksi-
SPTtransaction processing system, yang mendukung operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah
dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai seluruh organisasi. Sistem pemrosesan transaksi
merupakan pusat dari seluruh fungsi sistem informasi dengan:

a.Mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan

b. Mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi jurnal dan buku besar

c. Mendistribusikan informasi keuangan yang utama ke personel operasi untuk mendukung


kegiatan operasi harian mereka. 18 Sistem pemrosesan transaksi menangani peristiwa-peristiwa
bisnis yang muncul secara berkala. Pada situasi seperti sekarang ini, sebuah perusahaan dapat
berhadapan dengan ribuan transaksi. Untuk dapat secara efisien menangani volume transaksi
sebesar itu , jenis – jenis transaksi yang sejenis di kelompokkan dalam siklus transaksi.

Contoh sub sistem inti dalm kehidupan perkuliahan adalah dosen dan mahasiswa.

perlengkapan (supplies) dalam dunia akuntansi merupakan barang-barang yang dimiliki


perusahaan yang bersifat habis dipakai atau bisa dipakai berulang kali. Biasanya, barang-
barang yang tergolong supplies ini bentuknya relatif kecil dan tujuan keberadaannya untuk
melengkapi kebutuhan bisnis perusahaan, bukan pendukung utama jalannya kegiatan
perusahaan. Meskipun tampak kecil, tetapi supplies bisa memakan biaya besar terkhusus bagi
perusahaan-perusahaan yang besar. Contohya rektor

2.5 Perbedaan informasi dan data

Informasi adalah data yang didapatkan dari lapangan untuk diolah serta dijadikan dasar kuat
untuk pengambilan keputusan. Dengan informasi yang jelas, kongkrit dan detail maka
pengambilan keputusan akan semakin tepat dan cepat. Informasi harus memiliki karakteristik
tertentu yaitu relevan, ontime (tepat waktu), akurat serta lengkap

Data merupakan sekumpulan keterangan ataupun fakta yang dibuat dengan kata-kata,
kalimat,symbol angka, dan sebagainya

2.6 Siklus Akuntansi

Siklus Akuntansi secara khusus diartikan sebagai proses berulang untuk melakukan identifikasi,
analisis, dan merekam setiap kegiatan akuntansi dalam sebuah perusahaan. Siklus dalam
kegiatan akuntansi ini terjadi dalam kurun waktu satu tahun. 
Dalam kurun waktu tersebut, semua prinsip, kaidah, metode, hingga teknik-teknik dalam
akuntansi digunakan untuk mencatat segala kegiatan akuntansi perusahaan. Umumnya, siklus ini
dimulai pada awal tahun dengan pembukaan pembukuan dan ditutup dengan jurnal penutup. 

Proses akuntansi ini dilakukan berkesinambungan dan berulang selama perusahaan masih aktif.
Hal ini kemudian menjadikan proses-proses tersebut sebuah siklus. Adanya siklus ini dapat
membantu pemilik perusahaan dalam melakukan analisis terkait kondisi keuangan perusahaan
yang dimilikinya.

Sebagai sebuah siklus, proses akuntansi juga memiliki berbagai tahapan yang harus dilalui secara
berurutan. Tujuan dalam siklus ini adalah untuk memberikan suatu informasi akuntansi yang
tepat sehingga dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, tahapan-tahapan dalam siklus Akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Transaksi

Identifikasi setiap transaksi menjadi tahapan pertama dalam siklus ini. Kegiatan identifikasi ini
harus dilakukan secara tepat oleh akuntan yang bisa dilakukan dengan cara melakukan
pencatatan setiap transaksi yang terjadi. 

Transaksi akuntansi yang dicatat merupakan setiap transaksi yang memiliki dampak secara
langsung pada perubahan kondisi keuangan perusahaan dan dinilai secara objektif. Transaksi
yang terjadi juga harus memiliki bukti-bukti transaksi agar bisa dilakukan identifikasi. 

Bukti transaksi ini bisa berupa kuitansi, faktur, nota, atau bukti lainnya yang dianggap sah dalam
dunia akuntansi. Oleh sebab itu, setiap transaksi akuntansi sebaiknya menggunakan bukti
transaksi yang sehingga bisa dicatat dan diidentifikasi oleh akuntan, terutama transaksi yang
berkaitan dengan perubahan kondisi keuangan perusahaan.

2. Analisis Transaksi

Setelah tahapan identifikasi, akuntan kemudian harus melakukan analisis terhadap transaksi
tersebut tentang pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan. Sistem pencatatan
akuntansi dalam perusahaan selalu menggunakan double-entry system.

Artinya, setiap transaksi akuntansi yang terjadi akan memberikan pengaruh pada posisi keuangan
di debet dan kredit dan harus dalam jumlah yang sama besarnya. Secara matematis, umumnya
akuntansi menggunakan persamaan:

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas dalam melakukan analisis dan perhitungan transaksi yang terjadi.
Sebagai ilustrasi, sebuah perusahaan mendapatkan investasi uang tunai sebesar Rp 1.000.000,-,
peralatan dan perlengkapan sebesar Rp 500.000,-.

Transaksi tersebut bisa dianalisis bahwa terjadi penambahan kas, perlengkapan, dan peralatan
sebesar Rp 1.500.000,-. Penambahan tersebut berarti menambah modal perusahaan sebesar Rp
1.500.000,- karena semua transaksi tersebut merupakan bagian dari modal perusahaan.
3. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal

Setelah akuntansi melakukan analisis transaksi, maka tahapan selanjutnya adalah dengan
mencatat semua transaksi ke dalam sebuah jurnal keuangan. Dalam ilmu akuntansi, jurnal
diartikan sebagai sebuah catatan kronologis selama satu periode tentang transaksi-transaksi yang
terjadi. Proses memasukkan informasi tersebut disebut penjurnalan.

Dalam proses penjurnalan, setiap transaksi dibagi ke dalam dua bagian: Debit dan Kredit.
Pencatatan ini bisa dilakukan dalam sebuah Jurnal Umum.

Pencatatan harus dilakukan dengan berurutan dan teliti, tanpa ada transaksi yang terlewatkan.
Sehingga pada masa akhir akan didapatkan jumlah debet dan kredit yang sama besarnya.

4. Posting Buku Besar

Setelah di catatan ke dalam sebuah jurnal, akuntansi kemudian memindahkan semua transaksi ke
dalam buku besar. Secara umum, buku besar dapat diartikan sebagai kumpulan rekening
pembukuan yang berisikan informasi aktiva tertentu yang dicatat dalam satu periode. Dalam
sebuah perusahaan dipastikan memiliki berbagai daftar rekening buku besar.

Masing-masing rekening yang ada dalam buku besar tersebut diberi nomor-nomor kode tertentu.
Tujuannya adalah memudahkan ketika proses identifikasi dalam jurnal tersebut.

Selain itu, akuntan juga akan lebih mudah dalam melakukan pengecekan ulang atau melihat
referensi  terkait dengan transaksi yang terjadi jika sudah tercatat dalam buku besar.

5. Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian

Tahapan selanjutnya dalam siklus akuntansi yang dilakukan oleh seorang akuntan adalah
menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Neraca saldo berisikan daftar saldo dari masing-
masing rekening pada buku besar pada periode tertentu. 

Dalam menuliskan neraca saldo, saldo yang terdapat dalam buku besar disatukan dan harus
dalam kondisi sama jumlahnya. Bila dalam suatu kondisi ternyata terdapat transaksi yang belum
tercatat atau ditemukan ada kesalahan dalam neraca saldo, maka akuntan wajib untuk melakukan
pencatatan dalam jurnal penyesuaian. 

Penyusunan Jurnal penyesuaian ini bersifat periodik dan prosesnya juga sama dengan
penjurnalan pada umumnya. Setelah dicatat dalam Jurnal Penyesuaian, maka hasil laporan
keuangannya menjadi aktual.

6. Penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian dan Laporan Keuangan

Tahapan berikutnya dalam siklus akuntansi adalah penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian dan
Laporan Keuangan. Neraca Saldo Penyesuaian dibuat dengan berdasarkan pada buku Neraca
Saldo yang sudah dibuat sebelumnya dengan memperhatikan Jurnal Penyesuaian. 
Saldo-saldo tersebut terbagi ke dalam kelompok aktiva dan pasiva sesuai dengan statusnya.
Kemudian disusun hingga jumlah saldo keduanya sama besar. Yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian ini adalah jumlah saldo pada Aktiva maupun Pasiva
berjumlah sama besar. 

Bila tidak, maka terjadi kesalahan dalam perhitungan dan tidak bisa dibuat Laporan
Keuangannya. Laporan Keuangan ini dibuat setelah jumlah saldo Aktiva dan Pasiva pada buku
Neraca Saldo berjumlah sama besar. 

Dalam Laporan Keuangan disusun beberapa laporan seperti laporan laba rugi, laporan perubahan
modal, laporan arus kas, dan neraca yang menghitung likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas.
Selanjutnya, akuntan masuk ke dalam tahapan terakhir yakni pembuatan Jurnal Penutup.

7. Menyusun Jurnal Penutup

Tahapan terakhir dalam siklus ini adalah penyusunan Jurnal penutup oleh seorang akuntan.
Jurnal Penutup ini disusun pada akhir periode akuntansi dengan cara menutup rekening nominal
atau rekening laba rugi. Untuk menutup kedua rekening tersebut, caranya bisa dengan membuat
nihil nilai rekening tersebut.

Tujuan melakukan penutupan rekening ini adalah untuk melihat aliran pada sumber selama
periode akuntansi tersebut berjalan. Setelah rekening tersebut ditutup, Jurnal Penutup ini bisa
digunakan untuk mengukur setiap kegiatan yang telah dilaksanakan selama periode tersebut.

Pada periode selanjutnya, Jurnal Penutup bisa membantu untuk memulai kembali dalam siklus
akuntansi selanjutnya.

8. Tambahan: Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Pembalik

Tahapan pada siklus proses akuntansi dalam satu periode sebelumnya sudah bisa diakhiri dengan
pembuatan jurnal penutup. Proses penyusunan Neraca Saldo dan Jurnal Pembalik ini bersifat
opsional, boleh dilakukan atau tidak.

Neraca Saldo pada tahap ini berisikan saldo rekening permanen dari rekening buku besar setelah
Jurnal Penutup. Sementara Jurnal Pembalik dibuat agar proses pencatatan beberapa transaksi
tertentu, terutama yang selalu berulang, bisa lebih sederhana.

2.7 Transaksi dan Bukti Transaksi

Transaksi adalah suatu aktivitas per-orangan atau perusahaan yang menimbulkan perubahan
terhadap posisi harta keuangan, misalnya seperti menjual, membeli, membayar gaji, dan
membayar berbagai macam biaya lainnya.
 Bukti transaksi jika dilihat dari asalnya dibedakan menjadi 2 (dua) diantaranya yaitu:

1. Bukti Transaksi Internal


Bukti transaksi internal ialah bukti pencatatan kejadian di dalam perusahaan tersebut. Umumnya
berupa memo dari pimpinan ataupun orang yang ditunjuk.

2. Bukti Transaksi Eksternal


Pengertian bukti transaksi eksternal ialah bukti pencatatan transaksi yang terjadi dengan pihak
luar perusahaan. Bukti-bukti tersebut, yaitu:

a). Faktur
Faktur adalah suatu perhitungan penjualan barang yang dilakukan secara kredit, yang dibuat oleh
pihak penjual lalu disampaikan kepada pihak konsumen atau pembeli. Pada umumnya dibuat
rangkap dua, yang asli diberikan ke si konsumen/pembeli sebgai bukti pencatatan pembelian
secara kredit sedangkan kopiannya dipegang oleh si penjual sebagai bukti pencatatan penjualan
secara kredit. Baca Juga: Pengertian Faktur dan Contohnya

b). Kwitansi
Kwitansi (official receipt) adalah suatu bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran suatu
barang ataupun yang lainnya. Kwitansi dibuat serta ditanda tangani oleh pihak yang menerima
uang dan juga diserahkan kepada pihak yang telah melakukan pembayaran. Kwitansi pada
umumnya terdiri dari dua bagian, bagian pertama diberikan kapada pihak yang membayar yaitu
sebagi bukti pencatatan pengeluaran uang, sedangkan bagian yang tertinggal (Sub atau bonggol
kuitansi) dapat dijadikan sebagai bukti pencatatan penerimaan uang. Baca Juga: Pengertian
Kwitansi dan Fungsinya

c). Nota debet


Nota debet (debit memo) adalah perhitungan atau pemberitahuan yang dikirim suatu perusahaan
atau suatu badan usaha kepada konsumennya, bahwa akunnya telah didebet dengan
nominal/jumlah tertentu. Penerina nota debet ini akan mencatat pada akun pihak pengirim nota
pada sisi kredit.

d). Nota Kredit


Nota kredit adalah pemberitahuan atau perhitunganyang dikirim suatu perusahaan atau badan
usaha kepada pelanggannya, bahwa akunnya telah dikredit dengan nominal/jumlah tertentu.
Penerima nota kredit ini, akan mencatat pada akun pihak – pihak pengirim nota pada sisi debet.

e). Cek
Cek (cheque) adalah suatu surat perintah yang tidak bersyarat kepada bank untuk membayar
sejumlah uang tertentu saat waktu surat tersebut diserahkan kepada bank, lalu ditandatangani
oleh pihak yang menjadi nasabah  suatu bank serta mempunyai simpanan pada bank tersebut
dalam bentuk giro. Lembaran cek terdiri dari dua bagian, diantaranya: lembar utama yang
diserahkan kepada pihak lain sebagai alat pembayaran, dan juga struk/bonggol cek untuk
dijadikan bukti tambahan transaksi yang disatukan dengan kuitansi bukti dari pembayaran.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai formulir,
catatan dan laporan yang telah disusun dan menghasilkan suatu informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh perusahaan. Sistem ini mencakup data yang berkaitan dengan pendapatan,
pengeluaran, informasi pelanggan, informasi karyawan, dan informasi pajak dari perusahaan
Anda. Data spesifik lain seperti pesanan penjualan dan laporan analisis, permintaan
pembelian, faktur, inventaris, daftar gaji, dan neraca saldo harus masuk ke dalam sistem ini.

Sistem Informasi Akuntansi yang baik harus memiliki kriteria seperti di bawah ini:

 Keamanan – Akses ke sistem dan datanya dikontrol dan dibatasi hanya untuk yang berwenang.
 Kerahasiaan – Perlindungan informasi sensitif dari pengungkapan yang tidak sah.
 Privasi – Pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan informasi pribadi tentang pelanggan
dilakukan dengan cara yang tepat.
 Integritas pemrosesan – Pemrosesan data yang akurat, lengkap, dan tepat waktu dilakukan
dengan otorisasi yang tepat.
 Ketersediaan – Sistem tersedia untuk memenuhi kewajiban operasional dan kontrak.
DAFTAR PUSAKA

http://eprints.ums.ac.id/55032/3/BAB%20I.pdf, https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-
fungsi-sistem-informasi-akuntansi-dalam-perusahaan/,
https://www.merdeka.com/jateng/pengertian-informasi-beserta-jenis-dan-fungsinya-perlu-
diketahui-kln.html, https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-data/ , https://repository.uin-
suska.ac.id/17363/7/7.%20BAB%20II%20%281%29.pdf,
https://text-id.123dok.com/document/6zkkl6ezx-subsistem-sistem-informasi-akuntansi.html,
https://accurate.id/akuntansi/siklus-akuntansi-pengertian/#:~:text=Pengertian%20Siklus
%20Akuntansi,dalam%20kurun%20waktu%20satu%20tahun.

Anda mungkin juga menyukai