Anda di halaman 1dari 3

“Wakey, wakey. It’s time for our morning Selamat pagi, Matahari-ku.

jamming session.”
Terdengar aneh untuk menyapa selamat pagi,
Kulihat wajahnya tersenyum dari layar kaca, karena aku yang hanya dikenal di malam hari.
menungguku dengan sabar untuk selesai
Aku rindu.
mengumpulkan nyawaku di pagi itu.
Ingin rasanya bertemu,
Rambutku masih berantakan, wajahku masih
berminyak akibat aku baru saja terbangun dari ingin rasanya memelukmu,
tidurku yang sebenarnya kurang nyenyak. Aku
masih mengusap kedua mataku sembari ingin rasanya merasakan hangatmu dengan
mengambil gitarku yang dari semalam sudah kedua tanganku sendiri.
kuletakkan di samping kasur. Namun masih ada 621 hari lagi sampai kita
Sebenarnya kantor sedang sibuk-sibuknya, berjumpa lagi.
wajar sekali karena sekarang adalah masa Masih 621 hari lagi sampai aku bisa
pelaporan semester. Namun selelah apapun, memelukmu lagi.
aku tidak akan melewatkan rutinitas pagi kami
di setiap sabtu pagi. Masih 621 hari lagi sampai aku bisa
mencumbumu lagi.
4 menit 27 detik.
621 hari lagi, sampai aku bisa memelukmu
dengan kedua tanganku selama 4 menit 27
Karena disetiap sabtu pagi, ia akan selalu ada detik.
disana, menungguku dengan sabar untuk Tapi tidak apa, Matahari-ku.
mengangkat panggilan video darinya.
Selama aku bisa bersamamu, selama aku bisa
Karena disetiap sabtu pagi, ia akan selalu ada mendengar suaramu, selama aku bisa
disana untuk memuji wajahku yang masih merasakan hangatmu di tanganku,
sembab karena aku baru saja terbangun.
Selama aku masih bernafas untuk memutari
Karena disetiap sabtu pagi, ia akan dengan bumi demi bertemu denganmu,
sabar menungguku melantunkan lagu
untuknya yang akan terus dia putar hingga Maka aku akan melakukannya.
sabtu berikutnya datang.
Berapa kali pun.
Karena disetiap sabtu pagi, ia akan
Berapa lama pun.
melantunkan satu lagu pula untuk kukenang
sampai sabtu berikutnya datang.

Karena disetiap sabtu pagi, hanya ada kita.


Selamat pagi, Matahari-ku.
Terdengar aneh untuk menyapa selamat pagi, karena aku yang hanya dikenal di
malam hari oleh mereka di bumi. Namun ada yang ingin kusampaikan.

Aku rindu.

Ingin rasanya bertemu,


ingin rasanya memelukmu,
ingin rasanya merasakan hangatmu dengan kedua tanganku sendiri.

621 hari.

Masih 621 hari lagi sampai aku bisa memelukmu lagi.


Masih 621 hari lagi sampai aku bisa mencumbumu lagi.

4 menit 27 detik.

4 menit 27 detik waktuku untuk memelukmu.


4 menit 27 detik waktuku untuk melihat senyum hangatmu.

Tapi tidak apa, Matahari-ku.

Selama aku bisa bersamamu, selama aku bisa mendengar suaramu, selama aku bisa
merasakan hangatmu di tanganku,
Selama aku masih bernafas untuk memutari bumi demi bertemu denganmu,
Maka aku akan melakukannya.
Berapa kali pun.
Berapa lama pun.

Sampai jumpa di gerhana berikutnya, Sayang.

26 Juli 2022,
dari aku yang mengasihimu,

Bulan.
Diary Entry.

Hyunjae.
My present.
Sebelum bertemu denganmu hidupku berantakan. Aku takut dengan
kehidupan, tapi aku lebih takut dengan kematian. Oleh karena itu aku memilih
untuk tertidur, kabur ke dunia mimpi yang entah mengapa bisa aku jalani
seperti kehidupan biasanya namun lebih—mystical. Kau menyebutnya sebagai
Lucid Dream.
Hyunjae.
Bertemu denganmu bagaikan kado untukku yang tidak berulang tahun.
Mimpiku tidak lagi buruk. Mimpiku tidak lagi sepi. Mimpiku tidak lagi hitam
dan putih. Mimpiku tidak lagi hanya aku, tapi ada kita.
Hyunjae.
Aku takut terbangun. Karena di dunia nyata, tidak ada dirimu. Di kehidupanku
tidak ada dirimu. Di kehidupanku, aku hanya ingin mengejar kematian yang
juga merupakan ketakutan terbesarku.
Dan itu semakin menakutkan setelah aku tahu jika aku mati maka aku tidak
akan bermimpi dan bertemu denganmu lagi.
Namun semalam mimpiku tenang. Setelah beberapa hari, beberapa minggu
aku tidak lagi bisa mengontrol mimpiku, tidak lagi bisa bertemu denganmu;
semalam aku bermimpi indah. Seakan sesuatu memakan mimpiku dan aku
tidak takut lagi.
Aku tidak takut lagi untuk berlari menghilang dari hidup ini.
Mungkin, kehidupan yang ini bukanlah waktu kita. Mungkin, di kehidupanku
yang selanjutnya aku dapat bertemu denganmu lagi.
Mungkin, di kehidupan selanjutnya aku dan kamu adalah hal yang nyata.
Sampai jumpa, Hyunjae.

—J.Bae.

Anda mungkin juga menyukai