Anda di halaman 1dari 2

Perjalanan Seorang Drummer

Noah adalah seorang anak yang berasal dari sebuah keluarga sederhana yang setiap anggota keluarga
nya merupakan Pelayan Tuhan di gereja.

Noah anak yang sangat malas untuk pergi ke gereja, setiap Malam
minggu Noah akan begadang agar besok paginya ia tidak ke gereja karena bangun kesiangan, Noah
sangat sering melakukan hal ini Namun pada saat Ia berusia 12 Tahun tepatnya di kelas 1 SMP Noah
mulai sadar bahwa perbuatan nya itu tidak baik. Pada Saat Noah mulai menyadari kesalahannya ia mulai
mengumpulkan niat untuk pergi ke gereja, waktu malam minggu Noah mulai membuat alarm agar pada
keesokan paginya Noah bisa bangun dan bisa pergi ke gereja untuk mengikuti kebaktian, pada keesokan
paginya Noah terbangun karena alarm yang dibuat nya dan Noah mulai pergi mandi dan siap-siap pergi
ke gereja, setelah sampai di gereja Noah duduk di tempat duduk yang berada di lantai dua, Saat mulai
ibadah Noah melihat kakaknya yang sedang bermain drum. Dalam hati Noah mulai timbul rasa tertarik
pada drum, Setelah 1 bulan Noah mengikuti kebaktian hari minggu Noah meminta kakaknya untuk
mengajarinya cara bermain drum dan Kakaknya mau mengajarinya.

Satu bulan berlatih Noah mulai bisa bernain drum bahkan dari pihak gereja mulai mengatur jadwal
pelayanan untuk Noah, Saat Noah melihat jadwal bahwa namanya ada dalam nama-nama pelayan hari
minggu ia sangat terkejut dan mulai timbul rasa gugup karena Noah takut salah saat bermain drum di
gereja hal itu yang membuatnya kehilangan nafsu makan, saat tiba waktunya latihan Noah mengikuti
latihan dengan rasa gugup yang sangat besar karena baru pertama kali ia di izinkan untuk melayani
Tuhan, Setelah habis latihan Noah mulai pulang ke rumah dan bermain Handphone sambil scroll tik tok
agar mengurangi rasa gugupnya tapi dengan scroll tik tok sama sekali tidak mengurangi rasa gugupnya,
Saat Noah scroll tik tok sampai bawah ia menemukan satu ayat yang membuat dia merasa legah karena
ayat itu menguatkan dia yang ragu karena takut salah saat bermain drumdrum.
Ayat yang di temukan Noah adalah Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan
apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera
dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Setelah
Noah membaca ayat ini ia mulai berpikir agar menaruh semua kepada Tuhan karena jika ia salah saat
bermain drum itu bukan cara Tuhan untuk mempermalukan dia tetapi itu cara Tuhan agar ia dapat
bertumbuh karena rancangan Tuhan rancangan damai sejahtera bukan rancangan kecelakaan, pada
keesokan harinya Noah pergi ke gereja dengan rasa legah walaupun masih ada rasa gugup yang
membuatnya kurangsemangat. Saat naik ke Altar untuk memulai ibadah Noah mulai berdoa dan meminta
pertolongan Tuhan agar pelayanan pertamanya berjalan dengan baik, Walaupun Noah tahu bahwa ia
melayani untuk Tuhan bukan untuk manusia tetapi rasa gugup itu membuat dia takut kalau cara bermain
nya salah nanti akan di marahi oleh kakaknya, setelah selesai kebaktian kakaknya Noah sangat senang
karena Noah sudah bisa bermain drngan baik walaupun dengan skill yang di bawah rata - rata, Noah
mulai mendapat jadwal hampir setiap minggu lama kelamaan rasa gugup yang ada dalam hati Noah mulai
hilang dan Noah mulai terbiasa.terbiasa

semakin lama Noah mulai sadar bahwa skill nya ditingkatkan lagi, pada keesokan harinya Setelah
pulang sekolah Noah mulai izin ke Bapak Gembala agar ia bisa latihan di gereja, 2 Minggu kemudian
skillnya mulai meningkat dan ia merasa bangga karena ia dapat meningkatkan skillnya hanya dengan
belajar melalui youtube, Noah meminta kakaknya agar membelikan drum untuk menjadi modal belajar
supaya skill Noah tambah meningkat,

Noah terus berlatih hingga sekarang bahkan sekarang Noah mulai di panggil untuk pergi pelayanan
di beberapa tempat seperti gereja dan persekutuan Doa, Noah sangat bersyukur kepada Tuhan atas apa
yang telah ia lakukan selama ini karena dari anak yang jarang ke gereja sampai menjadi anak yang rajin
ke gereja bahkan mau ikut terlibat dalam pekerjaan Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai