Anda di halaman 1dari 1

Aku memiliki ayah yang sangat suka mabuk-mabukan.

Setiap hari
ayah mabuk dan membawa botol minuman keras ke rumah.

Kondisi ini membuat ibu sering menangis sendirian di kamar. Aku


sangat sakit hati melihatnya, namun merasa tidak bisa melakukan
apapun.

Tetapi suatu hari, aku merasa tahu apa cita-citaku, aku ingin menjadi
pemuka agama agar bisa mendapatkan ilmu yang baik.

Aku menyampaikan cita-citaku pada Ayah, kemudian Ayah


mendukungku.

Aku terus belajar dan melanjutkan kuliah jurusan dakwah. Di tempat


kuliah, Aku mempelajari banyak hal baru.

Aku berharap nanti Ayah dapat mendengarkan dakwahku dan


tersadar akan perbuatannya.

Saat lulus kuliah, Ayah dan ibu sangat bangga saat melihat namaku
disebut sebagai yang terbaik. Saat pulang ke rumah, aku mulai
berdakwah di masjid terdekat.

Ayah mendengarkan pidato perdanaku, kemudian untuk pertama


kalinya beliau tersadar. Sejak aku sering berdakwah di dekat rumah,
Ayah mulai berhenti minum minuman keras.

Anda mungkin juga menyukai