Anda di halaman 1dari 3

Ayahku Dengan Kesabarannya

Umi Safinatul Awall

Ini ayahku. Seorang yang lahir di hari Jum’at. Beliau adalah anak bungsu dari Tiga bersaudara.
Beliau memiliki pribadi yang tegas dan giat berusaha. Terutama dalam mendidik anak – anaknya agar
menjadi sukses. Beliau hanyalah lulusan SD. Dan beliau mahir dalam banyak hal. Ayahku mempunyai
suatu organisasi yang disitu beliau menjabat sebagai anggota. Kisah ini ku dapat dari ibuku.

Saat kecil ayahku bersekolah di TK Thabitha. Kemudian beliau melanjutkan ke jenjang SD. Saat SD
beliau mendapatkan penghargaan. Yaitu penghargaan baris – berbaris. Beliau juga mendapatkan
penghargaan baca tulis Al-Quran di kota Madya yang sekarang kota kediri. Ayahku juga dulu pernah
mengikuti Latihan Kader Muda. Ayahku saat latihan kerja beliau mendapat nilai bagus di bagian
instalasi listrik. Beliau juga dapat memperbaiki barang elektronik yang sudah rusak.

Suatu ketika saat organisasi yang di ikuti beliau sekarang membutuhkan madu sebagai imun tubuh.
Siapa yang bersedia mencari boleh mencari. Ayahku kemudian bersedia mencari nya. Tentang harga
ada yang murah juga ada yang mahal. Beda toko beda harga. Setelah dapat, kebetulan beliau dapat
harga yang murah.

Setelah lama mencari, musyawarah diadakan. Ada teman beliau yang juga bersedia mencari madu
tersebut. Dan ternyata harga yang di dapat lebih mahal dari yang didapat ayahku. Terjadilah
perbincangan panjang. Ayahku dengan harga yang murah dengan kualitas baik dan teman beliau
dengan harga mahal.

Karena teman ayahku sudah terlanjur membeli banyak madu . Lantas ayahku mengalah dengan
membeli madu sebagian dan teman ayahku membeli semua yang sudah dipesan. Karena ayah tidak
mau merugikan siapapun. Tapi perbincangan itu oleh ketua organisasi tersebut supaya di rahasiakan
harga madu yang telah di beli. Di situ ada ayah, ketua organisasi, dan dua anggota lain.

***

Disaat keadaan mulai membaik. Ada salah satu anggota yang membocorkan tentang harga madu
tersebut ke pengurus lain. Para pengurus yang tidak mengetahui hal itu merasa marah. Akibatnya
ayahku disalahkan, karena semua itu. Beliau hanya bisa diam dan menerima itu semua. Di suatu
ketika datang para pengurus yang telah menyebabkan kesalahpahaman itu. Mereka meminta maaf
apa yang telah terjadi. Hubungan mereka pun membaik, tapi tidak dengan kepercayaan. Ayahku
disitu sebagai teman merasa dihianati dan tidak akan percaya lagi.

Satu bulan berlalu, setelah kejadian itu beliau melanjutkan kesehariannya seperti biasa. Perasaan
lega Yang di rasakan ia membuat keseharian nya penuh tawa dan canda. Keseharian ayahku adalah
berkerja.

Ayah sudah bangun pagi – pagi untuk menyiapkan peralatan yang akan di bawa bekerja. Sebelum
berangkat beliau memanaskan motor terlebih dahulu. Dan sebelum itu juga ayah sudah
menghabiskan sarapan yang ibuku buat. Tidak lupa juga meminum kopinya sambil merokok.
Biasanya beliau berbicara dulu dengan ibuku tentang beberapa hal yang aku tidak tahu. Kemudian
aku mengulurkan tangan untuk saliman kepada beliau sebelum berangkat. Aku pun melanjutkan
aktivitas ku. Aku menyiapkan seragam, buku dan bergegas mandi. Setelah mandi aku memakai
seragam dan aksesoris lain nya. Setelah selesai aku mengeluarkan kendaraan yang akan ku bawa ke
sekolah.
Dulu setelah hari pernikahan beliau dengan ibu. Ayahku di undang kepernikahan yang ada di
kediri kota. Beliau tidak punya kendaraan. Hanya sepeda lah yang beliau punya. Kemudian beliau
berangkat bersama ibu kepernikahan itu dengan berboncengan. Sungguh mesranya masa itu.
Ayahku itu cuek sekali dengan apa yang ada disekitarnya.

Saat membeli motor pertama ayah menjual tanah. Untuk membawa ibuku, aku, dan kakakku
keluar bersama menggunakan motor tersebut. Meskipun motor itu kecil kami berempat bisa keluar
bersama itu suatu momen yang tidak pernah aku dan ayahku lupakan.

Meskipun orang sekitar sering membicarakan tentang keluarga beliu. Beliau tetap sabar dan
menerima itu dengan ikhlas. Aku belajar dari Ayahku untuk tidak pernah menyerah dengan keadaan.
Dan beliau telah membuktikan dengan bisa menyekolahkan kakakku sampai lulus SMK dan diterima
bekerja.

***
Tahun ini adlah tahun yang berkesan bagiku. Aku sekarang jadi bisa terbuka kepada
ayahku. Setiap momen bersama beliau sangat menyenangkan. Setiap kali beliau pergi, rumah terasa
kosong. Beliau juga memberiku semangat dalam belajar. Ia pernah berkata kalau berusaha gak ada
Jeleknya meskipun hasil tidak memuaskan. Jikalau aku berhasil dimasa depan itu karena didikan
ayahku. Mungkin tulisan ini hanyalah tulisan biasa, tapi bagiku tulisan ini sangat mewakili apa yang
kurasakan.

PROFIL PENULIS

Aku lahir di kediri pada tanggal 13 April 2006. Aku di beri nama Umi Safinatul Awall oleh teman
ayahku karena ibu dan ayahku takut salah kasih nama. Hobiku menulis lirik lagu dan menyanyi. Aku
sangat suka masak. Aku sekarang masih bersekolah di MTS Miftahul Huda Jambu. Saat lulus nanti
aku ingin bekerja dengan keras dan membahagiakan orang tuaku dengan kerja keras itu. Aku tidak
mempunyai makanan dan minuman favorit karena bagiku semua makan dan minuman itu sangat
enak Cuma tergantung selera pribadi. Mungkin cerita ini tidak cukup menarik tapi aku harap yang
membaca ini bisa terhibur.

Anda mungkin juga menyukai