Anda di halaman 1dari 11

Diary kisah masa kecilku

Kisah seorang anak bernama deswita atau biasa dipanggil wita. Wita memiliki
seorang ibu bernama ayu dan seorang ayah bernama dedi ia juga memiliki satu orang
adik bernama hamda. Ibuku adalah anak kedua dari lima bersaudara pada saat itu
ibuku masih duduk dibangku SMK ia terkenal sebagai wanita jutek cuek dan tomboy
dengan paras yang cantik identik dengan kulit putih bulumata lentik mata yang sipit
tinggi dan postur tubuh yang ideal. pada masanya itu ibuku bisa disebut dengan
kembang desa banyak sekali yang mengejar ngejar ibu untuk menjadi pacarnya tetapi
ibu tidak mau berpacaran karena bagi ibu pacaran hanya membuat ibu patah hati dan
menambah dosa saja maka dari itu setiap teman teman lelakinya menunjukkan
cintanya ibu hanya bisa menolak dan mengajaknya sebagai teman saja karena bagi
ibu teman hanyalah teman tidak lebih. Satu tahun berlalu akhirnya ibu pun lulus dari
satu sekolah menengah kejuruan di desa lahat palembang sumatera selatan, ibu pada
saat itu kebingungan ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah atau mencari
pekerjaan hari demi hari ibu pun terus berpikir tak lama ibu ditawarkan oleh
pamannya untuk bekerja di cafe milik pamannya di Jakarta sebagai pelayan tanpa
berpikir panjang akhirnya ibu memutuskan untuk merantau ke Jakarta dengan modal
nekat dan membawa uang sebesar 300rb saja. Keesokan harinya ibu bersama
abangnya berpamitan kepada kedua orangtuanya untuk pergi merantau mencari
nafkah ke Jakarta dengan penuh berat hati dipenuhi dengan tangisan akhirnya ibu
pergi menggunakan bus, Perjalanan yang ditempuh ibu kurang lebih 2 hari 1 malam.
Seketika sampai ditujuan Jakarta ibu pun bergegas mencari kendaaran umum dan
menanyakan kepada warga setempat mengenai kontrakan kosong dengan harga yang
terjangkau tak lama akhirnya ibu mendapatkan kontrakan kecil yang sangat
sederhana untuk di tempati bersama abangnya selama ia merantau di Jakarta, setelah
sampai di kontrakan kosong ia pun beristirahat sejenak untuk melanjutkan bekerja
esok hari. Keesokan harinya ibu bangun lebih awal untuk bersiap siap bekerja di cafe,
setelah sampai di cafe ibu diperintahkan oleh pamannya untuk mengganti baju
karyawan cafe. Hari demi hari berlalu selama ibu bekerja disana ia sangat di tekan
oleh bosnya yaitu pamannya sendiri ibu sangat kelelahan karena ia bekerja tidak
sesuai standar jam kerja yang ada di Jakarta. sebulan kemudian selepas ibu mendapat
gaji ia pun memutuskan untuk berhenti di cafe milik pamannya tetapi ibu dilarang
dan dihina oleh pamannya ia berkata ‘ayu kamu yakin mau berhenti bekerja?
Memang kamu fikir mencari pekerjaan di Jakarta itu mudah apalagi kamu hanya
lulusan SMK saja mau kerja apa? Pemulung?’. Ibu pun menjawab ‘ayu yakin ayu
pasti bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi dari ini karena ayu sudah
capek bekerja tidak ada liburnya’ ibu sebenarnya sangat sakit hati dengan perkataan
pamannya yang sangat sombong tetapi ia tidak peduli dengan perkataan pamannya ia
akan menunjukkan ke pamannya dan siapapun itu yang meremehkan ia bahwa ia bisa
mendapatkan pekerjaan jauh lebih baik lagi dari sebelumnya. Setelah ibu
memutuskan berhenti bekerja di cafe keesokan harinya ibu memutuskan untuk
mencari pekerjaan kesana kemari hari demi hari ibu masih belum mendapat
pekerjaan ibu sangat kelelahan akhirnya ibu memutuskan untuk pulang kerumah dan
beristirahat sejenak. Malam hari berlalu teman dari abangnya datang kerumah untuk
bermain ketika ibu mengantarkan minum ke ruang tamu teman abangnya tertarik
kepada ibu ia pun bertanya dan berbincang bersama ibu, selama percakapan teman
abangnya tiba tiba menawarkan pekerjaan untuk ibu bekerja sebagai pramugari di
salah satu maskapai besar dengan syarat ibu harus mau menjadi istrinya. tetapi ibu
menolak karena ibu tidak mau dan belum siap untuk menikah dengan orang yang
baru beberapa hari dikenal ibu, dengan rasa kecewa teman abangnya memutuskan
untuk pulang kerumahnya dan ibu pun melanjutkan istirahat dikamarnya. Keesokan
hari ibu bagun lebih awal lagi untuk begegas mencari pekerjaan tak lama ibu
menemukan lowongan pekerjaan di salah satu salon besar di Jakarta, setelah ibu
melalui interview 3 hari kemudian ibu pun dipanggil oleh manager salonnya untuk
memulai bekerja sebagai stylist junior esok hari ibu pun sangat senang ibu tidur lebih
cepat dari biasanya. Keesokan pagi ibu bangun pagi lagi untuk bersiap siap berangkat
kerja dan izin berpamitan kepada abangnya untuk berangkat kerja. setelah sampai di
tempat kerja barunya ibu langsung difasilitasi sekolah kecantikan dari
perusahaannya untuk mengetahui bagaimana cara memotong rambut, makeup, cat
rambut dll. selama 3 bulan lebih ibu menempuh pendidikan akhirnya ibu di
perbolehkan untuk memulai pekerjaan hari demi hari berlalu ibu makin membaik
dan berkualitas karena ibu sangat membuat customernya senang dengan hasil
potongan rambut ibu. 2 tahun kemudian ibu dipanggil oleh bosnya untuk diberi tahu
bahwa ibu akan dinaikan jabatannya menjadi stylist senior yang akan digaji lumayan
besar dengan syarat ibu harus mau pindah bekerja di cabang lain yaitu batam selama
disana ia diberi fasilitas seperti apartmen, uang makan, uang gaji pokok dll. tak
berpikir panjang ibu pun memutuskan untuk berangkat esok hari ke batam
menggunakan pesawat yang sudah di fasilitasi oleh bosnya, perjalanan yang ditempuh
ibu kurang lebih 1 jam 30 menit setelah sampai di bandara ibu bergegas ke apartmen
untuk rapih rapih dan beristirahat sejenak. Keesokan hari ibu bersiap siap untuk
bekerja di salon. Sesampainya di salon ibu langsung bekerja menjadi stylist hari demi
hari berlalu tak terasa ibu sudah bekerja di batam selama 3 tahun ibu sangat senang
dan sangat menikmati pekerjaannya disana karena ia bisa makan enak dan mengasihi
uang setengah dari gajinya untuk membantu ekonomi keluarganya yang berada di
desa akhirnya ibu diperbolehkan lagi untuk pindah ke Jakarta oleh bosnya pada saat
itu juga ibu langsung pergi ke Jakarta tak lama akhirya ibu sampai di bandara
dengan dijemput oleh abangnya sendiri ibu sangat senang akhirnya bisa bertemu
kembali oleh abangnya dengan ekonomi abang dan dirinya jauh lebih baik dari
sebelumnya setelah berbincang bincang panjang yang dipenuhi dengan suasana haru
akhirnya ibu dengan abangnya memutuskan untuk pulang kekontrakannya. 4 bulan
kemudia selama ibu bekerja di Jakarta ibu bermain dan mempunyai banyak teman ibu
diperkenalkan oleh temannya karena teman ibu membawa orang baru ke
tongkrongannya yaitu ayahku sendiri yang bernama dedi ayahku merupakan anak ke
2 dari 2 bersaudara kandung ayahku berlatar belakang brokenhome kedua orangtua
ayahku sudah sama sama menikah lagi pada saat ayahku masih duduk dibangku
sekolah menangah atas 70 Jakarta atau biasa dikenal dengan jupul bulungan ayahku
ayahku sering sekali dioper ke ayah kandungnya di makasar dan ibu kandungnya di
Jakarta kemayoran, tetapi ayahku tidak memperdulikan itu karena pada saat itu ayah
sangat tercukupkan ekonominya berbeda dengan latar belakang ibuku yang terlahir
dari keluarga yang sederhana. Saat masa dibangku sekolah ayahku senang sekali
traveling setiap bulan ia selalu mengelilingi daerah daerah dan kota kota di Indonesia
untuk kulineran dan bermain main, saat itu apapun yang ayahku minta ke kedua
orang tuanya pasti selalu dituruti dan dibelikan langsung hari itu juga. semasa
mudanya ia tidak pernah sedikitpun kekurangan uang dan ayahku sangat senang
membuang buang uang untuk bermain dan traktir teman temannya begitu saja, ayah
juga sering sekali ganti ganti pacar ia terkenal dengan rayuan mautnya. Ia sangat
nakal pada masa itu ayahku sering kena kasus disekolahnya karena sering sekali mau
diajak oleh teman temannya untuk mengikuti tawuran melawan sekolah lain, meroko
diarea sekolah diam diam, dan sering bolos sekolah. Ayahku pada saat itu sudah
kehilangan arah kedua orangtuanya juga tidak perduli ayahku juga sudah terbiasa
diasuh oleh nenek dan pembantunya dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang oleh
kedua orangtuanya ia hanya di cukupi kebutuhannya saja.. walaupun ayahku
terbilang nakal tetapi ayahku pintar ia sering mendapatkan juara setiap tahunnya
dan ayahku sangat menuruti nasihat dan perintah dari nenek dan pembatunya ia
sangat sayang sekali apapun yang pembantunya dan neneknya inginkan pasti selalu
dibelikan. Hari demi hari berlalu ayahku lulus dari masa SMAnya ia pun
melanjutkan ke jenjang kuliah di salah satu universitas negeri di Jakarta ayahku
sering sekali dioper ke Jakarta makasar tetapi ayah memutuskan untuk tinggal di
Jakarta karena ke 15 saudara tirinya di makasar sangat amat sombong dan senang
berebut harta. Semasa kuliah ayahku sering sekali bermain tak lama ayahpun diajak
main bersama temannya untuk nongkrong bersama pada saat itulah ayahku bertemu
ibuku. Ayahku jatuh cinta pandangan pertama kepada ibuku karena ibuku cantik
ayah pun diam diam mendekati ibuku awalnya ibuku menolak karena ibuku
merupakan wanita yang tidak gampang jatuh cinta begitu saja kepada lelaki bahkan
ibuku sangat ilfil kepada ayahku karena ayah sangat suka bermain wanita atau biasa
disebut dengan playboy tetapi ayahku tidak menyerah begitu saja ia terus mengejar
ngejar untuk mendapatkan cinta ibuku. ayahku selalu memberikan apapun yang
ibuku mau bahkan sampai semua atm ayahku dipegang oleh ibuku tetapi ibuku
menolak karena bagi ibuku harta hanya titipan dan sementara saja. Setiap hari ibuku
selalu di jodoh jodohkan oleh temannya ayahku, hari demi hari ayah tetap mengejar
ibu tapi akhirnya ibu pun luluh juga karena ibu melihat sisi baik ayah dari banyaknya
sisi gelap sifat ayahku. Ibu melihat ayah merupakan pria yang sangat sayang
keluarga tidak membalas perbuatan jahat dan tetap sabar menghadapi 15 saudara
tirinya yang ada di makassar ayahpun tak bertele tele ia mengungkapkan perasaan
hatinya kepada ibu tetapi ibu menolaknya ayah masih belum menyerah, selama
berbincang bincang oleh ibuku ayahku dikabarkan oleh keluarga besarnya bahwa
ayahnya kandungnya yang berada di makassar meninggal ayahku sangat sedih
walaupun dia tidak pernah merasakan kasih sayang ayahnya tapi ayah tetap berpikir
sejelek apapun sifatnya sejahat apapun sifatnya ia tetap menjadi ayahnya. Ayahku
langsung bergegas ke bandara dan terbang ke makasar menggunakan pesawat
terbang perjalanan yang ditempuh ayah sekitar 2 jam 30 menit selepas sampai di
rumah ayahnya saat disitulah ayahku menangis pecah ayahku yang terkenal nakal
tetapi saat melihat jasad ayahnya ia menangis karena ia baru saja menyesal
merasakan kehilangan sosok ayah walaupun sebenarnya dia sudah kehilangan sosok
ayah sebelum ayahnya pergi ke yang maha kuasa. Ayahku tak sanggup menahan
nangis ia pun menyesali mengapa ia dulu tidak pernah akrab bersama ayahnya
karena kakekku sangat sibuk oleh pekerjaannya yang sebagai nahkoda kapal. Selepas
menguburi jasat ayahnya ia lalu menelepon ibuku untuk bercerita ayahku sangat
sedih ibuku pun sangat turut berduka atas kehilangan sosok orangtuanya. Pada hari
itu juga ibu menyusuli ayah ke makassar karena ibu tahu ayah pasti sedang bersedih
ibu berinisiatif untuk membangkitkan ayah lagi seperti dulu.. peran ibu sangat
penting pada saat itu karena hampir setiap hari mereka bercerita sambil bercanda
bersama, ibu membantu ayah untuk bersemangat hidup lagi ibu yang membuat hari
hari ayahku tersenyum tertawa dan berbunga bunga. Hari demi hari berlalu ayahku
mulai mengikhlaskan ayahnya supaya tenang dialam sana, malam hari kemudian
ayah meminta ibu untuk berbicara yang sangat serius disaat itu ayah berbicara
tentang keseriusannya untuk mengajak ibu ke hubungan yang lebih serius yaitu
pelaminan ‘ayu maukah kamu menjadi masa depanku aku mau membawamu ke
hubungan yang lebih serius karena aku tahu kamu tidak suka berpacaran tanpa
bertele tele jika kau berkenan apakah kau mau?’ Ucap ayah. ibu pun menjawab ‘aku
tidak suka diberi harapan oleh pria manapun jika kamu ingin serius denganku maka
aku mau secepatnya tidak mau berpacaran karena menambah dosaku saja’ akhirnya
ibu menerima ayah untuk menjadi pendamping hodupnya setelah sekian lama ayah
selalu ditolak ibu, ayahku sangat senang kergirangan ia berkata ‘baiklah kalau
begitu besok pagi aku akan memperkenalkan kau kepada keluargaku seminggu kita
pacaran dahulu ya baru selepas itu aku akan menemuimu untuk meminta izin kepada
kedua orangtua mu melamar dirimu’. Keesokan paginya sebelum pulang ke Jakarta
bersama ibu ayahku benar benar mengenali ibu kepada keluarga besarnya yang di
makassar setelah berbincang bincang panjang akhirnya keluargapun merestuinya tak
lama matahari mulai terbenam ayahku bersama ibuku memutuskan berpamitan untuk
pulang ke Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang perjalanan yang ditempuh
kurang lebih sekitar 2 jam 30 menit. Selepas sampai di bandara ibu dan ayahku
berpisah disana karena arah rumah yang berbeda ayahku pulang menunggu ibuku
terlebih dahulu yang dijemput abangnya sekitar 25 menit abangnya datang ayah
menemui abangnya dan berpamitan untuk pulang kerumah juga. Selama di
perjalanan ibu berbicara kepada abangnya tentang ayahku yang ingin serius dengan
dirinya abangnya pun merestui nya abangnya bertanya kepadanya ‘kapan pacarmu
akan melamarmu?’ Ibuku menjawab ‘seminggu kemudian’. ‘Kau yakin ingin benar
benar menikah dengan dedi?kamu tahu sendiri latar belakangnya bagaimana?’ Ucap
abangnya lalu ibuku membalas lagi perkataan abangnya ‘ayu sangat yakin dedi orang
yang menepati omongannya walaupun sifat dedi seperti itu ayu yaki dia pasti mau
berubah jika ia dibimbing oleh ayu dan begitupun sebaliknya dia yang akan
membimbing ayu juga’. Tak terasa terlalu banyak berbincang bincang akhirnya ibuku
dan abangnya sudah sampai dikontrakannya ibu langsung rapih rapih dan
beristirahat dikamarnya. Keesokan harinya ibuku kembali melakukan aktivitas
bekerja disalonnya selepas pulang bekerja ia menceritakan kepada teman temannya
mengenai obrolannya bersama ayahku waktu itu, teman teman ibu malah mengejek
ibu ‘ayu ayu lo munafik makan tu ludah sendiri kemaren nolak mentah mentah
sekarang mau’. ‘Kemarin ayu belum tahu sifat sepenuhnya dia sekatang ayu sudah
tahu maka dari itu ayu terima’ ucap ibuku. Keesokan hari ayahku mengajak ibu
untuk bertemu mempersiapkan untuk acara lamaran, ayahku bertanya kepada ibuku
apa saja yang dibutuhkan untuk acara lamaran nanti akhirnya mereka bertemu dan
langsung bergegas ke suatu mall untuk berbelanja kebutuhan lamaran. Setelah
seharian ibu dan ayah berbelanja akhirnya mereka memutuskan untuk pulang karena
merasa lelah dan akan istirahat sejenak. Saat tiba dirumah ibuku ayahku langsung
berpamitan kepada ibuku untuk pulang kerumah mengingat waktu yang sudah larut
malam. Keesokan paginya ibu dan ayah melanjutkan aktivitas masing masing kembali
selama sebulan ayah ibu mengurus pernikahan mereka berdua nanti tetapi saat
memasuki pertengahan bulan tiba tiba ayah dipanggil oleh ibu tiri dan keluarganya
untuk pulang ke makassar mengenai pembagian warisan dari ayahnya tetapi ayah
tidak mau pulang ke makassar dan dia juga tidak akan mengambil warisan itu karena
saat ayahnya masih hidup dan masuk ruma sakit pun saudara ke 15nya tidak ada
yang perduli mereka hanya memperdulikan hartanya saja selama ini kakeku diurus
ayah dirumah sakit dan membayar orang juga untuk menjaga dan memantau kakekku
selama di rumah sakit. Tetapi di surat warisan itu tetap sudah ada pembagian warisan
secara merata dan adil ayahku anak ke 5 dia mendapat warisan lebih banyak dari
saudara saudaranya karena ia yang telah menjaga kakekku selama di rs ia sangat
amat dibenci oleh saudara saudaranya sampai ada yang mau berbuat jahat kepada
ayahku melalui ilmu hitam. ayahku tetap tegas menolak karena mengambil warisan
orang tua hanya membuat ia menjadi semakin boros dan ia juga tidak mau bertengkar
dengan ke 15 saudara tirinya hanya karena harta warisan yang tidak seberapa dari
pada memutuskan tali hubungan persaudaraan, tetapi ibu tirinya yang baik tetap
mengasihi ayah warisan secara diam diam tanpa anak yang lainnya tahu warisan itu
akan di beri ketika ayahku memiliki seorang anak dan bisa dicairkan ketika anaknya
sudah lulus sekolah dan ingin melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi.
Ayahpun sangat bersyukur memiliki ibu tiri yang baik tetapi ia tidak sangat
mengharapkan warisan itu ayahku berpikir lebih baik dia hidup susah terlebih dahulu
baru sukses karena hasil jerih keringat sendiri dari pada kaya tapi karena warisan
orang tua. Selepas keributan yang terjadi di dalam keluarganya ayah dan ibu
melanjutkan rencanannya dalam mengurus pernikahan mereka berdua nanti. Saat
ayahku menanyakan mau berapa mas kawin yang ibuku mau nenekku pun menjawab
‘tak perlu yang besar besar semampumu saja dan yang tidak merendahkan anakku’.
Ayahku lagi lagi bersyukur karena ia sebentar lagi akan mempunya calon istri yang
taat beribadah cantik dan memiliki calon mertua yang baik. Hari terus berlalu tak
terasa sudah H-3 menikah ayahku dan keluarganya memutuskan bergegas untuk
segera pergi ke palembang karena mengingatnya akan pernikahannya yang tak lama
lagi. Ayah beserta keluarga besar makassar dan keluarga besar Jakarta pergi ke
palembang menggukan salah satu maskapai pesawat terbang dengan waktu yang
ditempuh sekitar 1 jam 6 menit tak terasa tiba tiba ayah beserta keluarganya sudah
tiba di bandara sultan mahmud badaruddin 11 mereka pun langsung bergegas
melanjutkan perjalanan menuju desa pagar alam tempat tinggal orang tua ibuku
menggunakan kendaraan pribadi dengan ditempuh waktu yang lumayan lama sekitar
6 jam 54 menit mereka melewati hutan hutan yang banyak dipenuhi dengan hewan
hewan buas dan ganas seperti monyet, singa, anjing, babi hutan dll. Sesampainya tiba
di palembang ayah beserta keluarganya disambut hangat oleh keluarga dari ibuku
mereka dipersilahkan untuk tinggal dirumah sebelah milik saudara saudara ibu lalu
ayahku beserta keluarganya memutuskan untuk makan dan beristirahat sejenak
mengingat dekatnya acara pernikahan. Keesokan pagi acara pun terus berlanjut
rumah ibu dipenuhi oleh tetangga dan saudara saudara yang sibuk mengurus acara
pernikahan ada yang mengurus di bidang dapur, dekorasi dll. Keesokan hari acara
pengajian menuju pernikahan dimulai alhamdulillah berjalan lancar dan dilanjutkan
lagi malam hari nanti diisi dengan acara pesta remaja setempat untuk mengigatnya
ibu yang sebentar lagi akan melepas masa mudanya. Malampun berlalu matahari
mulai terbit tiba saatnya pernikahan ibu dan ayahku acara pernikahan digelar
dengan sangat tradisional hari demi hari acara terus berlanjut hingga 5 hari setelah
acara nikah selesai ayah dan ibu memutuskan untuk beristirahat sebentar. Keesokan
hari ayah dan ibu berpamitan kepada nenek dan kakekku untuk membawa ibu pulang
ke Jakarta dengan suasana penuh haru nenekku melepas ibu untuk ikut pulang
bersama ayah beserta rombongannya, perjalanan menggunakan pesawat terbang
perjalanan yang ditempuh ayah dan ibu kurang lebih 1 jam 6 menit. Seketika sampai
ditujuan utama yaitu Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta mereka
langsung bergegas mengambil koper beserta barang barang yang lainnya dan
langsung menuju pulang kerumah menggunakan taksi waktu yang ditempuh dari
bandara menuju rumah sekitar 30 menit tak lama akhirnya ayah ibu dan rombongan
tiba dirumah mereka memutuskan untuk berpisah untuk pulang kerumahnya masing
masing karena mengingatnya waktu yang telah larut. Keesokan hari kedua
orangtuaku memutuskan untuk pergi berbulan madu ke Yogyakarta dengan
menggunakan kereta api waktu yang ditempuh sekitar 8 jam 55 menit selama
perjalanan ibu dan ayah sangat menikmati pemandangan yang sangat indah
dikelilingi oleh pohon pohon hijau, hamparan sawah dengan aliran sungai yang
membentang luas dan gunung gunung yang menjulang tinggi beserta burung burung
yang berterbangan diangkasa disana juga ibu menikmati makanan yang tersedia di
kereta api selama perjalanan berlangsung. Setelah melewati waktu yang cukup lama
akhirnya ibu dan ayahku sampai ditujuan yaitu Yogyakarta mereka langsung bergegas
untuk mencari hotel sekitaran jalan malioboro taklama akhirnya mereka pun
mendapat salah satu hotel bintang 5 setelah check in mereka langsung berjalan
menuju kamar setelah sampai dikamar mereka memutuskan untuk merapihkan
pakaian dan beristirahat sejenak dan akan melanjutkan perjalanan nanti malam.
Malam hari kemudian mereka telah bersiap siap dan melanjutkan perjalanan untuk
menelusuri setiap jalan malioboro sambil menikmati kuliner disana. Ketika Sudah
memasuki larut malam mereka memutuskan untuk pulang ke hotel untuk beristirahat
karena sudah merasa lelah dan cukup puas menulusuri jalan malioboro. Keesokan
hari ibu dan ayah melanjutkan perjalanan lagi ke candi borobudur dengan
menggunakan mobil tak lama merekapun sampai di candi borobudur mereka sangat
menikmati keindahan disana yang dipenuhi dengan candi candi yang banyak,
terdapat juga bhiksu yang sedang bersembahyang candi borobodur ini juga dipenuhi
dengan cerita kuno dan mistis yang dipercaya oleh masyarakat setempat banyak sekali
turis dari manca negara maupun lokal yang datang berkunjung untuk melihat lihat
keindahan candi, ada yang ingin mengetahui sejarah candi dan ada juga yang ingin
menyempatkan berfoto foto untuk mengabadikan momen ini. Setelah berlama lama
disana ibu dan ayahku memutuskan untuk makan siang di salah satu rumah makan
tradisional, di rumah makan tersebut banyak sekali hidangan makanan tradisional
khas Yogyakarta antara lain gudeg, sate klathak, tengkleng gajah dan masih banyak
lagi mereka sangat lahap selama makan disana karena makanan yang begitu lezat
dan cocok dilidah ibu dan ayahku. Setelah selesai makan mereka memutuskan untuk
melanjutkan untuk pulang kehotel karena ibu sudah sangat kelelahan, taklama
akhirnya mereka pun sampai dihotel lalu beristirahat untuk melanjutkan perjalanan
esok hari. Keesokan harinya ibu dan ayah melanjutkan perjalanan kembali mereka
pergi untuk berbelanja oleh oleh disalah satu toko pusat oleh oleh khas Yogyakarta
ibu membeli banyak oleh oleh seperti bakpia, salak pondoh dan masih banyak lagi
untuk dibagikan ke saudara dan tetangga sekitar rumahnya setelah ia berlama lama
berbelanja ia memutuskan untuk membayar dan pulang ke hotel, Malam hari berlalu
ibu dan ayah langsung berkemas kemas bersiap untuk pulang kembali kerumah besok
hari. Keesokan hari ayah dan ibu kembali pulang kerumah menggunakan salah satu
maskapai pesawat terbang dengan waktu yang ditempuh sekitar 1 jam 23 menit tak
lama akhirnya mereka sampai di bandar udara internasional soekarno hatta mereka
langsung bergegas mengambil koper beserta barang lainnya untuk melanjutkan
perjalanan kembali kerumah dengan waktu yang ditempuh dari bandara ke rumah
sekitar 1 jam lebih perjalanan menjadi sangat lama dan ibu merasa bosan karena
kemacetan yang membuat mobil mereka tidak bisa bergerak akhirnya mobil mereka
bergerak dan berjalan lancar kembali setelah lama kemacetan terjadi kemudian
merekapun akhirnya sampai di rumah karena sudah larut malam mereka tidak sempat
membagikan oleh oleh kepada saudara dan tetangganya akhirnya ibu membersihkan
badan dan langsung beristirahat dikamar. Keesokan paginya ibu membagikan oleh
oleh kepada saudara dan teman temannya setelah itu ibu membersihkan rumah,
membantu mempersiapkan barang barang serta bekal untuk ayah bekerja lalu ibu
juga bersiap siap untuk kembali bekerja kali ini ibu kembali bekerja tidak diantar
ayah ibu bekerja menggunakan kendaraan beroda dua akhirnya ibu pun sampai di
tempat kerjanya. Hari demi hari berlalu ibu dan ayah setiap harinya tetap pergi
beraktivitas bekerja 1 tahun kemudian ibu masih belum hamil juga tetapi ibu tidak
memikirkan itu yang ibu pikirkan hanya nenekku karena saat itu nenekku sedang
sakit ringan dirumah sakit selama 4 hari setelah itu nenekku dinyatakan sembuh oleh
dokter dan di perbolehkan untuk pulang setiap hari selama dirumah sakit ibu sangat
tulus menjaga nenekku yang sedang terbaring dirumah sakit ibu selalu
menyempatkan untuk kerumah sakit selepas pulang bekerja untuk mengurusi
nenekku tak ada rasa lelah ibuku benar benar mengurusinya dengan baik sampai
nenekku diperbolehkan pulang kerumah. Tiga hari kemudian setelah nenekku
kembali sehat ibuku juga sudah mulai beraktivitas normal kembali ibu merasa sangat
mual dan cepat sekali pegal selama bekerja disaat itu ibu belum tersadar bahwa dia
belum mendapatkan haid selama bulan maret 2005 berlangsung selepas pulang
bekerja ibu berbicara kepada nenekku bahwa ibuku sedang tidak enak badan dan
merasa sangat pegal ibu meminta nenek untuk memijit ibuku sebentar saja nenekku
menuruti permintaan ibuku setelah dikerok 2 hari kemudian ibu masih merasa lebih
parah sakitnya yang awalnya hanya pegal pegal dan mual sekarang bertambah
menjadi sering membuang air kecil hingga nyeri kepala akhirnya ayah menyuruh ibu
untuk periksa kedokter bersama ayah ibu pun mau akhirnya mereka pergi ke sebuah
klinik terdekat dari rumahnya setelah ibu diperiksa oleh dokter ibu ternyata
dinyatakan positif hamil ibu dan ayahku sangat senang mendengar berita ini tanpa
berlama lama dirumah sakit mereka langsung pulang kerumah untuk memberi tahu
keluarga besar ayah ibu. Setelah sampai dirumah mereka memberi tahu kepada
keluarga besar ayahku terlebih dahulu di kemayoran Jakarta setelah itu memberitahu
juga ke keluarga besar ayahku yang berada di makassar melalui telepon dan ibu juga
memberi tahu kepada keluarga besarnya di palembang melalui telepon mendengar
berita tersebur keluarga besar ayah dan keluarga besar ibu sangat bahagia setelah
seminggu kemudian nenekku beserta adik tiba tiba saja sudah ada didepan rumah
ibuku. Ibuku yang sedang bekerja saat itu langsung bergegas izin pulang kerumah
karena mengetahui keberadaan nenek dan adiknya dirumah nenekku sengaja tidak
memberitahu ibu tentang keberadaannya dijakarta nenek ingin mengurus ibu selama
ibu hamil disaat itu salah satu adik ibuku atau tante ku yang bernama yulia sedang
duduk dibangku kls 2 SMA sudah seminggu tanteku belum masuk sekolah kembali
karena ia masih berada di Jakarta nenekku pun memutuskan menyuruh ibu untuk
membantu mengurus adiknya pindah sekolah dari palembang ke salah satu sekolah
dijakarta karena nenek tidak mau tanteku terlambat mengikuti kurikulum mata
pelajaran. Setelah lama mengurus berkas di palembang ibu pun mencari sekolah smk
kesana kemari akhirnya tanteku mendapatkan sekolah yang tepat dan kebetulan
sekolah tersebut merupakan sekolah favorit diwilayah tersebut yaitu sekolah
menengah atas 97 Jakarta yang berada di jln brigif II jagakarsa kota Jakarta selatan
setelah melewati tes tanteku lolos dan diperbolehkan masuk sekolah esok hari.
Keesokan paginya tanteku bersiap siap untuk berangkat kesekolah ibuku
menyempatkan mengantar tanteku untuk pergi kesekolah karena mengetahui adiknya
yang tidak tahu jalan dan jarak sekolah yang cukup lumayan jauh akhirnya tiba juga
mereka di depan gerbang sekolah tanteku merasa takut memasuki wilayah sekolah
karena tanteku kurang fasih berbicara bahasa Indonesia karena tanteku hanya bisa
berbicara bahasa palembang tapi ibuku meyakinkan kepada adiknya bahwa dia bisa
walaupun belum lancar tapi suatu saat pasti bisa perlahan tapi pasti mendengar
ucapan kakaknya tanteku akhirnya memberanikan diri memasuki gerbang sekolah
ibupun melanjutkan perjalanan untuk berangkat bekerja saat memasuki gerbang
sekolah tanteku kebingungan dimana kelas ia berada setelah sekian lama ia
mengelilingi sekolah ia bertemu dengan seorang siswa laki laki yang kebetulan ia
merupakan ketua organisasi siswa sekolah atau biasa dikenal dengan ketua osis ia
merasa kasian karena melihat tanteku kebingungan akhirnya ia pun membantu
tanteku diantarkan keruang guru tantekupun sangat berterimakasih kepada ketua osis
karena sudah diantar ketua osis itu tidak menjawab lagi omongan dari tanteku ia
langsung pergi begitu saja meninggalkan tanteku, tanteku mulai memasuki ruangan
guru untuk bertanya dimana letak kelasnya salah satu guru berbicara kepadanya ‘
neng kamu yang kemarin murid pindahan yang bernama yulia?’. ‘ iya ibu benar
mohonmaaf ibu kelas saya berada disebelah mana ya?’ Ucap tanteku. ibu gurunya
membalasnya lagi ‘ baik nak sebelumnya ibu minta maaf saat kemarin kamu tes nilai
kamu bagus seharusnya kamu masuk ke kelas ipa dikarenakan kelas ipa penuh kamu
masuk ke kelas ips saja ya tidak apa kan anak?’ Mendengar jawaban dari gurunya
tersebut tanteku merasa senang karena memang iya sudah punya tujuan untuk masuk
ke kelas ips tanteku pun menjawab ‘iya ibu tidak apa’. ibu antarkan ya nak ke kelas
kamu ips 1 kebetulan ibu wali kelasnya’ setelah berbincang bincang akhirnya ibu
guru dan tanteku sampai di depan kelas ips 1 dan ibuguru memperkenalkan tanteku
kepada murid murid ips 1 dan menyuruh tanteku untuk di tengah bersama teman
perempuannya yang duduk sendirian saat itu. Pembelajaran pun berlangsung tak
lama bel jam istirahat berbunyi tanteku tiba tiba dihampiri oleh teman teman lelaki
yang ada dikelasnya untuk kekantin bersama dan mengajak berkenalan tanteku tetapi
tanteku tidak mau karena tante merasa takut dikelilingi segerombolan lelaki akhirnya
teman perempuan sebangkunya mengajak dia ke kantin bersama selama perjalanan
kekantin tanteku berbincang bincang dan berkenalan ke teman sebangkunya tiba tiba
ada segerombolan perempuan yang menghampiri tanteku dan berbicara ‘ eh lo murid
baru ya? Gausah sok cantik deh lo deket deket sama cowo gue so kegatelan banget
jadi cewe’. ‘ maaf cowo kamu yang mana ya saya tidak merasa mendekati mereka
yang ada mereka yang menghampiri saya saya minta maaf kalau kamu merasa tidak
suka melihat cowo kamu mendekati saya’ ucap tanteku. Mereka pun menjawab ‘buset
tengil amat lo lo gakenal gue siapa?’. ‘ kasih paham kita siapa bisa bisanya kita se
famous ini lo gakenal’. Tanteku tidak memperdulikan perkataan mereka tanteku
bersama teman barunya langsung berjalan begitu saja melanjutkan ke kantin
sesampainya dikantin teman baru tanteku berbicara ‘ yul tidak usah di pikirin dan
dimasukin ke hati perkataan mereka tadi maafin mereka ya’. ‘Tidak apa aku juga
tidak perduli dengan perkataan mereka lebih baik sekarang kita makan saja aku
sudah merasa lapar’ ucap tanteku. Akhirnya mereka membeli nasi uduk dan
memakan makannya disana sampai habis setelah lama berbincang sambil makan
bersama mereka merasa kekenyangan dan memutuskan untuk kembali ke kelas
karena mendegar suara bel masuk setelah seharian belajar akhirnya bel sekolah
berbunyi waktunya untuk pulang sekolah tanteku saja dimusuhi oleh teman teman
perempuan seangkatanny karena merasa iri dengan kecantikan tanteku yang
memiliki paras wajah yang putih, hidung kecil mancung, bulumata yang lentik dan
postur badan tinggi mungil tetapi tanteku tidak memperdulikan mereka yang
membenci tanteku. Saat itu tanteku sedang menunggu angkutan umum tetapi belum
mendapatkannya juga karena selalu penuh tiba tiba datang segerombolan lelaki yang
menghampiri tanteku salah satu dari mereka menawarkan untuk pulang bersama
karena searah tetapi tanteku menolak karena ia takut teman teman perempuan yang
lain semakin membenci jika tanteku pulang bersama salah satu pria yang disukai oleh
segerombalan perempuan tad tanteku langsung menaiki angkutan umum yang kosong
tetapi. Pria itu pantang menyerah ia tetap mengikuti tanteku dari belakang sendirian
setelah tanteku turun di depan gang tiba tiba teman pria tadi menghampirinya lagi
kali ini ia dihadang dan memaksa tanteku untuk naik motor bersama dengannya
akhirnya tanteku menuruti permintaannya karena merasa kasian dengan lelaki itu
yang rela melewati rumahnya untuk tetap mengikuti tanteku dari belakang pria itu
sangat senang karena mendengar jawaban dari tanteku akhirnya merekapun pulang
bersama dan taklama tiba didepan rumah tanteku turun dari motornya dan
mengucapkan terimakasih kepada teman lelakinya karena sudah mau mengantarkan
dia sampai ke depan rumah teman lelakinya pun langsung pulang kerumahnya
kembali. Tak lama ibuku tiba dirumah sesampainya dirumah ibu bertanya kepada
tanteku bagaimana keadaan hari ini tanteku berbohong kepada ibu bahwa keadaan
sekolah sangat seru teman teman pada sayang kepadanya padahal kenyataannya tidak
begitu karena ia tidak mau ibuku menegur teman teman yang membencinya hari hari
demi hari berlalu tanteku mulai bisa bergaul dan lebih banyak mendapatkan teman di
sekolahnya dia sudah tidak dibenci lagi oleh teman temannya dan tanteku juga sudah
berpacaran dengan teman lelakinya yang mengantarkan ia pulang saat itu 4 bulan
berlalu perut juga mulai membesar keluarga besar ayahku dan keluarga besar ibu
mengadakan syukuran 4 bulanan dirumah kedua orangtuaku. Setelah pengajian
tersebut telah berlangsung ibu mulai merasa selalu mual dan ibu tidak nafsu untuk
makan karena indra penciuman hidungnya yang sedang sensitif ibupun mulai jatuh
sakit dan dibawa kerumah sakit untuk di periksa dan dirawat selama 2 hari di klinik
dekat rumahnya lalu ibu diperbolehkan untuk pulang kerumahny karena ibu sudah
dinyatakan kembali sehat. Hari demi hari berlalu 5 kemudian tiba saatnya detik detik
melahirkan ibu di perintahkan oleh nenekku untuk pergi kerumah sakit diantar
dengan ayahku karena nenekku takut ibuku melahirkan dirumah. Ayahku dan
nenekku langsung bergegas mengantarkan ibu untuk pergi kerumah sakit fatmawati
disana ibu ditangani oleh perawat perawat yang baik malam hari kemudian sekitar
jam 10 an ketika ibu keluar dari kamar mandi setelah buang air kecil ketuban ibu
mulai pecah disitu ibu sangat kesakitan dan ibu di gendong oleh ayahku untuk
dipindahkan ke atas ranjang kamar perawat dan dokter yang mengetahui langsung
mengarahkan ibu untuk pindah keruang bersalin ayah sangat kasian melihat ibu
yang meringis kesakitan ayah tak bisa berbuat apa apa ia hanya bisa menguatkan ibu
sepanjang malam ibu menahan sakit meringis kesakitan akhirnya ibu tertidur juga
dan keesokan paginya sekitar jam 10 pagi ibu terbangun kembali meringis kesakitan
ayah memanggil perawat perawat yang sedang bertugas saat ibu dihampiri oleh 2
perawat ternyata aku sudah mau keluar dari perut ibu dan perawat langsung bergegas
memanggil dokter untuk segera melakukan tindakan melahirkan tak lama akhirnya
aku keluar dari perut ibu para perawat langsung membersihkan aku dan
membersihkan ibuku juga setelah aku dibersihkan aku ditaro dibox sebelah ranjang
ibuku ayah yang melihatku pertama kali saat itu sangat terharu ayah langsung
mengazani aku dan memberiku nama nadhira zahira tetapi nenekku tidak setuju
dengan nama itu karena tidak ada nama marga keluargaku tetapi nenekku tidak bisa
berbuat apa apa karena yang memiliki anak ayahku bukan nenekku. Saat aku
dilahirkan dokter berkata bayi ini terlalu kecil berat badannya kurang dari 2500 gram
dan bayi ini juga susah sekali untuk bernapas pada saat aku dilahirkan aku tidak
menangis aku harus dibuat menangis terlebih dahulu oleh dokter selama 3 menit baru
aku bisa menangis aku terpaksa harus dirawat di ruang NICU mendengar hal tersebut
ibuku sangat bersedih melihatku dirawat seperti itu tetapi lagi dan lagi ayahku yang
menguatkan ibuku ayahku berkata ‘tidak apa yang penting nadira sehat kita doakan
saja’ mendengar hal tersebut ibuku sedikit berkurang rasa kegelisahannya. 2 hari
kemudian akhirnya aku diperbolehkan keluar dari nicu dan diperbolehkan untuk
pulang kerumah ibu dan nenek dan ayahku sangat senang mendengar berita itu
mereka langsung bersiap siap untuk pulang kerumah setelah aku sampai dirumah
banyak sekali tetangga dan samak saudara yang berkunjung untuk menjenguk ibuku
dan aku sebulan berlalu semasa masih bayi aku selalu susah sekali untuk bernafas
setiap aku susah bernafas ibu dan ayahku pasti selalu periksa kedokter bahkan aku
sering kontrol kesehatan seminggu sekali dokter berkata aku baik baik saja Cuma
karena berat badanku yang sangat kecil menjadi susah untuk bernafas tubuhku selalu
menguning ibuku sering menjemurku tidka hanya itu asi ibuku juga kering ibu hanya
memberiku asi selama sebulan karena ibu terkena penyakit tipes dianjurkan oleh
dokter setiap pagi ibu atau nenekku harus menjemur aku dan memberiku susu sufor
untuk menggantikan asi ibu yang kering. 3 hari kemudian keesokan harinya ibu
pulang dari rumah sakit setelah terkena penyakit tipes lumayan selama dirumah ibu
melakukan apa yang dokter anjurkan selalu dilakukan ibu. Saat itu ibu sangat
bersedih melihat bayinya tidak bisa merasakan asi lama sama seperti bayi lainnya
ibuku sangat merasa bersalah dan ibu juga selalu menangis setiap sedikit kesalahan
yang ia lakukan padahal ibu pertama kali menjadi ibu maklum kalau masih banyak
diberi tahu oleh nenekku. Hari demi hari berlalu tiba tiba saja panasku mulai tinggi
disertai mencret mencret dan lagi lagi susah bernafas ibu panik lalu segercap
mungkin ibu langsung membawaku kerumah sakit aku dirawat hingga hampir
seminggu semua keluarga besar ibu dan ayah tahu tiba tiba saja kakekku menyuruh
ibu dan ayah mengganti nama karena menurut kakekku namaku terlalu berat artinya
dan tidak sesuai denganku ibuku awalnya tidak percaya dengan mitos tersebut tetapi
ibu tetap melakukannya karena demi kesehatanku akhirnya namaku pun diganti ibu
ayah beserta nenek membuat pengajian untuk mengganti namaku menjadi ‘deswita
dery ananda poetri’ yang bisa diartikan dengan ‘anak perempuan dengan memiliki
marga yang terlahir di bulan desember’ semenjak kakekku mengganti namaku tiba
tiba saja tubuhku mulai membaik dokter memperbolehkan orangtuaku untuk
memperbolehkanku dirawat dirumah saja ibuku sangat senang mendengar perkataan
dokter. Hari demi hari berlalu tak terasa aku sudah berumur 1 tahun ibu dan ayah
merayakan ulang tahunku yang ke 1 tahun di kfc mengundang semua sanak saudara
dan tetangga tetangga sekitar rumah untuk merayakan dan meriahkan ulang
tahunku. Setiap tahun ulang tahunku selalu dirayakan oleh ibu dan ayah semeriah
mungkin mereka ingin aku selalu bahagia dari kecil aku selalu dituruti apapun
kemauanku mereka tidak pernah mengeluh dan selalu bekerja keras dari pagi ketemu
malam demi kebahagian dan kebutuhan yang tercukupi untukku 5 tahun kemudian
pada saat itu tiba tiba ayah diberi kabar oleh saudara beserta keluarga besar yang
berada di Jakarta bahwa nenekku telah meninggal dunia akibat terpleset dari kamar
mandi ayah saat itu sangat terpukul aku yang tak pernah melihat ayah menangis
selalu tegar kapanpun dan dimanapun saat itu aku melihat pertama kali ayah
menangis dan sangat rapuh serapuh rapuhnya aku yang masih terbilang kecil pun
menangis melihat nenek yang palingku sayangi nenek yang selalu menuruti
kemauanku nenek yang selalu membelaku ketika aku dimarahi oleh ibuku
meninggalkan diriku untuk selama lamanya. Seminggu setelah nenekku meninggal
aku selalu gelisah tidur bahkan aku pernah tertidur menggirau tapi tidak bangun
bangun sampai sore kedua orangtuaku sangat panik ibu menelepon kesana kemari
meminta pertolongan kepada sanak saudaranya apa yang harus ia lakukan nenekku
menyarankan ibuku untuk dibawa ke orang pintar saja akhirnya ibuku dan nenekku
membawaku ke orang pintar saat disana orang pintar itu berkata bahwa aku
didatangi oleh nenekku didalam mimpi nenekku mengajakku untuk ikut bersamanya
aku yang masih lugu mau mengikuti permintaan nenekku karena nenekku sangat
sayang kepadaku ia tidak mau aku selalu penyakitan selama hidup karena itu
nenekku mengajakku untuk ikut bersamanya mendengar hal tersebut ibuku menangis
dan histeris takut jika aku benar benar mengikuti nenekku dialam sana ibuku
memohon kepada orang pintar tersebut untuk selamatkan nyawaku ia rela membayar
mahal demi keselamatanku akhirnya setelah lama dilakukan berbagai macam cara
yang dilakukan oleh orang pintar itu akhirnya aku bisa selamat dan terbangun dari
tidurku orang pintar itu berkata dengan satu syarat aku harus selalu dijaga jangan
sampai tersakiti hatinya oleh siapapun itu termasuk kedua orangtuaku ibuku sangat
bersyukur dia tak peduli seberapa mahal dan seberapa banyak uang yang harus
dikeluarkan demi menyelamatkan nyawaku hari demi hari berlalu 3 tahun kemudian
kedua orangtuaku mendaftarkanku sekolah paud yang bisa dibilang sekolah tergengsi
aku bisa sekolah disana karena pada saat itu highscope baru saja dibuka dan mereka
memberi diskon 50% kepada 15 siswa daftar tercepat pada saat itu juga paud yang
terdekat dari rumah dan terbagus bernama chikal highscope saat aku belajar disana
aku bertemu banyak teman yang bermacam macam asal negara manapun. Pada saat
itu Setiap pergi berangkat sekolah aku selalu diantar oleh kedua orangtuaku
menggunakan kendaraan bermotor sedangkan teman temanku yang lain
menggunakan mobil ibu selalu bersedih dan merasa bersalah karena ibu tidak bisa
mengantarku menggunakan mobil semasa aku sekolah paud disana aku sering
melihat kedua orangtuaku di pandang sebelah mata oleh orangtua murid teman
teman sekolahku tetapi ibu dan ayah tetap bersabar tidak memperdulikan perkataan
orang lain ibu percaya rezeki sudah diatur oleh Tuhan dan ibu percaya dunia pasti
berputar Tuhan tidak tidur ia tidak akan selalu membuat hambanya bersedih berlarut
larut pasti ada jalannya kuncinya sabar. Tak terasa telah satu tahun aku sekolah paud
disana akhirnya aku lulus diacara kelulusanku waktu itu sekolahku mengadakan
wisuda di sekolah dan setelah itu sekolahku juga mengadakan jalan jalan ke luar
negeri salah satu yang negara yang dikunjung oleh sekolahku yaitu singapore saat
itu ibu dan ayah ada biaya semenjak kakekku dan nenekku dari ayahku tiada
ekonomiku menurun kedua orangtuaku bersedih dan merasa bersalah karena tidak
bisa membiayaiku ke singapore walaupun aku tidak pergi ikut jalan jalan dari sekolah
aku tetap diajak oleh kedua orangtuaku untuk jalan jalan ke kebun binatang kedua
orangtuaku sengaja mengajakku untuk ke kebun binatang agar aku bisa bermain
sambil belajar dan menambah wawasanku. Hari demi hari berlalu selama liburan
panjang ayah dikirim kerja keluar kota mengingat ekonomi yang sudah menaik
akhirnya ibu memutuskan untuk pindah kontrakan ayah menyuruh ibu untuk
membeli rumah yang berada dikawasan cilandak setelah kesana kemari mencari
rumah disana akhirnya ibu membeli rumahnya dikawasan sekitar cilandam yaitu
jalan intan tepat dibelakang sekolah paudku keesokan harinya keluarga serta kerabat
kerabat terdekat ibu datang untuk Membantu memindahkan barang barang dari
kontrakan ke rumah baruku setelah setengah harian mengabiskan waktu yang lama
akhirnya selesai juga setelah itu ibu membeli lauk dan nasi untuk makan bersama
sama keluarga dan kerabat dirumah baruku malam hari berlalu tak terasa sudah
pukul jam 9 akhirnya kerabat kerabat terdekat ibu memutuskan untuk pulang
kerumah masing masing. Tak terasa libuan telah usai ibu mendaftarkanku untuk
masuk sekolah ke jenjang berikutnya yaitu taman kanak kanak atau biasa disebut tk
ibu mencari

Anda mungkin juga menyukai