DI SUSUN OLEH :
i
LEMBAR PENGESAHAN
Hari : Senin
Tanggal : 22 November 2021
Mengetahui :
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, serta hidayah-
Nya sehingga saya dapat melaksanakan dan menyelesaikan Prakerin di Kejaksaan Negeri Kotabaru.
Karena tanpa nikmat-Nya, mungkin saya belum tentu bisa menyelesaikan kegiatan ini dari awal
sampai akhir.
Dengan ini, saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, di antaranya:
Karena merekalah yang telah mendukung dan mensukseskan pelaksanaan Prakerin ini, karena
tanpa dukungan dan bantuan dari mereka mungkin saya belum tentu bisa menyelesaikan kegiatan
Prakerin ini
Saya tahu, masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan dan penyusunan Laporan Prakerin ini.
Namun saya telah berusaha semaksimal mungkin dalam melaksanakannya. Oleh karena itu, saya
mohon kritik dan saran yang membangun agar lebih baik untuk kedepannya.
Semoga dengan kegiatan Prakerin ini dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas saya dalam
Dunia Usaha.
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
Halaman
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prakerin atau Praktik Kerja Industri dilaksanakan untuk melatih dan memberikan
pengajaran kepada siswa dalam Dunia Industri atau Dunia Usaha yang relevan terkait
kompetensi keahlian masing masing. Selain itu prakerin juga bertujuan untuk memberikan
bekal ilmu dalam dunia kerja agar dimasa mendatang para siswa dapat bersaing dalam dunia
industri yang semakin ketat seperti saat ini, untuk mempersiapkan siswa agar memiliki
kemampuan teknis dengan wawasan yang luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan
ilmu pengetahuan, meningkatkan mutu dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta
mengasah dan mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa dari sekolah masing
masing terkait jurusannya.
Kegiatan prakerin merupakan salah satu bentuk kegiatan dari sekian banyak visi dan
misi SMK Negeri 1 Kotabaru dalam mempersiapkan siswa dan siswinya untuk memasuki
dunia industri dan dunia usaha (DI/DU) nantinya. Dunia industri dan dunia usaha tersebut
tentunya tidak dapat diperoleh dengan mudah, maka dari itu para siswa tidak hanya dibekali
dengan teori belajar saja tetapi juga pemahaman tentang lingkungan yang akan mereka
hadapi setelah lulus sekolah. Kegiatan prakerin dilaksanakan sesuai dengan kemampuan
atau kejuruan yang terdapat pada masing masing siswa. Pada umumnya siswa yang duduk di
kelas XII SMK diharuskan untuk mengikuti Praktik Kerja Industri sebagai persyaratan ujian
dan kelulusan.
1
dunia kerja yang sesungguhnya tentunya tak hanya materi yang dibutuhkan namun
praktiknya juga.
2. Membentuk pola pikir yang konstruktif bagi siswa/i prakerin. Sehingga dapat melihat
peluang masa depan, pola pikir siswa/i dapat terbuka setelah mengetahui gambaran
kasar bagaimana lingkungan kerja. Hal tersebut isa didapatkan dari prakerin tersebut.
3. Melatih siswa/i untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di dunia kerja
yang sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut atau canggung lagi berkomunikasi secara
profesional.
4. Membentuk etos kerja yang baik bagi siswa/i prakerin. Sehingga kedepannya siswa/i
dapat menjadi sosok lulusan dan berkualitas. Skill dan kemampuan siswa/i sangat
dibutuhkan ketika sudah terjun ke dunia industri.
5. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa/i
prakerin sesuai bidang masing-masing.
6. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa/i agar dapat dikembangkan dan
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui prakerin dapat membantu
siswa/i agar keterampilannya dapat meningkat keterampilan tersebut sangat dibutuhkan
ketika sudah terjun ke dunia industri.
7. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dengan dunia industri maupun dunia
usaha.
a. Tempat
b. Waktu
Waktu pelaksanaan prakerin dari tanggal 21 Oktober 2021 s/d 21 November 2021 :
- Senin – Kamis : Masuk kantor pada Pukul 07:30 Wita sampai dengan Pukul
12:00 Wita. Kemudian istirahat selama 2 jam, masuk lagi
2
Pukul 14:00 Wita. Pulang dari tempat prakerin Pukul 17:00
Wita.
-Jum’at : Masuk Kantor pada Pukul 07:30 Wita sampai dengan Pukul
11:00 Wita. Kemudian istirahat selama 3 jam, masuk lagi
Pukul 14:00 Wita. Pulang dari tempat prakerin Pukul 17:00
Wita.
BAB II
PELAKSANAAN
- Sebelum Reformasi
Istilah Kejaksaan sebenarnya sudah ada sejak lama di Indonesia. Pada zaman
kerajaan Hindu-Jawa di Jawa Timur, yaitu pada masa Kerajaan Majapahit, istilah dhyaksa,
adhyaksa, dan dharmadhyaksa sudah mengacu pada posisi dan jabatan tertentu di kerajaan.
Istilah-istilah ini berasal dari bahasa kuno, yakni dari kata-kata yang sama dalam Bahasa
Sansekerta.
Kesimpulan ini didukung peneliti lainnya yakni H.H. Juynboll, yang mengatakan
bahwa adhyaksa adalah pengawas (opzichter) atau hakim tertinggi (oppenrrechter). Krom
dan Van Vollenhoven, juga seorang peneliti Belanda, bahkan menyebut bahwa patih
terkenal dari Majapahit yakni Gajah Mada, juga adalah seorang adhyaksa.
3
Pada masa pendudukan Belanda, badan yang ada relevansinya dengan jaksa dan
Kejaksaan antara lain adalah Openbaar Ministerie. Lembaga ini yang menitahkan pegawai-
pegawainya berperan sebagai Magistraat dan Officier van Justitie di dalam sidang Landraad
(Pengadilan Negeri), Jurisdictie Geschillen (Pengadilan Justisi ) dan Hooggerechtshof
(Mahkamah Agung ) dibawah perintah langsung dari Residen / Asisten Residen.
Hanya saja, pada prakteknya, fungsi tersebut lebih cenderung sebagai perpanjangan
tangan Belanda belaka. Dengan kata lain, jaksa dan Kejaksaan pada masa penjajahan
belanda mengemban misi terselubung yakni antara lain:
Fungsi sebagai alat penguasa itu akan sangat kentara, khususnya dalam menerapkan
delik-delik yang berkaitan dengan hatzaai artikelen yang terdapat dalam Wetboek van
Strafrecht (WvS).
Begitu Indonesia merdeka, fungsi seperti itu tetap dipertahankan dalam Negara
Republik Indonesia. Hal itu ditegaskan dalam Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945, yang
4
diperjelas oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 1945. Isinya mengamanatkan
bahwa sebelum Negara R.I. membentuk badan-badan dan peraturan negaranya sendiri sesuai
dengan ketentuan Undang-Undang Dasar, maka segala badan dan peraturan yang ada masih
langsung berlaku.
Karena itulah, secara yuridis formal, Kejaksaan R.I. telah ada sejak kemerdekaan
Indonesia diproklamasikan, yakni tanggal 17 Agustus 1945. Dua hari setelahnya, yakni
tanggal 19 Agustus 1945, dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
diputuskan kedudukan Kejaksaan dalam struktur Negara Republik Indonesia, yakni dalam
lingkungan Departemen Kehakiman.
Pada masa Orde Baru ada perkembangan baru yang menyangkut Kejaksaan RI
sesuai dengan perubahan dari Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1961 kepada Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1991, tentang Kejaksaan Republik Indonesia. Perkembangan itu
5
juga mencakup perubahan mendasar pada susunan organisasi serta tata cara institusi
Kejaksaan yang didasarkan pada adanya Keputusan Presiden No. 55 tahun 1991 tertanggal
20 November 1991.
- Masa Reformasi
Dalam Undang-Undang No.16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI, Pasal 2 ayat (1)
ditegaskan bahwa “Kejaksaan R.I. adalah lembaga pemerintah yang melaksanakan
kekuasaan negara dalam bidang penuntutan serta kewenangan lain berdasarkan undang-
undang”. Kejaksaan sebagai pengendali proses perkara (Dominus Litis), mempunyai
kedudukan sentral dalam penegakan hukum, karena hanya institusi Kejaksaan yang dapat
menentukan apakah suatu kasus dapat diajukan ke Pengadilan atau tidak berdasarkan alat
bukti yang sah menurut Hukum Acara Pidana. Disamping sebagai penyandang Dominus
Litis, Kejaksaan juga merupakan satu-satunya instansi pelaksana putusan pidana (executive
ambtenaar). Karena itulah, Undang-Undang Kejaksaan yang baru ini dipandang lebih kuat
dalam menetapkan kedudukan dan peran Kejaksaan RI sebagai lembaga negara pemerintah
yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan.
Mengacu pada UU tersebut, maka pelaksanaan kekuasaan negara yang diemban oleh
Kejaksaan, harus dilaksanakan secara merdeka. Penegasan ini tertuang dalam Pasal 2 ayat
(2) UU No. 16 Tahun 2004, bahwa Kejaksaan adalah lembaga pemerintah yang
melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan secara merdeka. Artinya, bahwa
dalam melaksanakan fungsi, tugas dan wewenangnya terlepas dari pengaruh kekuasaan
6
pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya. Ketentuan ini bertujuan melindungi profesi
jaksa dalam melaksanakan tugas profesionalnya.
UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan R.I. juga telah mengatur tugas dan
wewenang Kejaksaan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 30, yaitu :
a. Melakukan penuntutan;
b. Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap;
c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan
pidana pengawasan, dan keputusan bersyarat;
d. Melaksanakan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-
undang;
e. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan
tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya
dikoordinasikan dengan penyidik.
(2) Di bidang perdata dan tata usaha negara, Kejaksaan dengan kuasa khusus dapat
bertindak di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau
pemerintah
(3) Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum, Kejaksaan turut menyelenggarakan
kegiatan:
7
Selain itu, Pasal 31 UU No. 16 Tahun 2004 menegaskan bahwa Kejaksaan dapat
meminta kepada hakim untuk menetapkan seorang terdakwa di rumah sakit atau tempat
perawatan jiwa, atau tempat lain yang layak karena bersangkutan tidak mampu berdiri
sendiri atau disebabkan oleh hal-hal yang dapat membahyakan orang lain, lingkungan atau
dirinya sendiri. Pasal 32 Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 tersebut menetapkan bahwa di
samping tugas dan wewenang tersebut dalam undang-undang ini, Kejaksaan dapat diserahi
tugas dan wewenang lain berdasarkan undang-undang. Selanjutnya Pasal 33 mengatur
bahwa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, Kejaksaan membina hubungan
kerjasama dengan badan penegak hukum dan keadilan serta badan negara atau instansi
lainnya. Kemudian Pasal 34 menetapkan bahwa Kejaksaan dapat memberikan pertimbangan
dalam bidang hukum kepada instalasi pemerintah lainnya.
B. Struktur Organisasi
8
2. Membersihkan ruangan tempat prakerin saya disini setiap pagi dari hari senin s/d
jum’at;
3. Membantu menyiapkan arsip yang dibutuhkan oleh Kejaksaan Negeri Kotabaru;
4. Membantu administrasi-administrasi Seksi Bagian Pembinaan Kejaksaan Negeri
Kotabaru;
5. Memperbaiki papan stuktur organisasi Kejaksaan Negeri Kotabaru;
6. Merapikan ruangan tempat prakerin saya disini;
7. Membantu memprint data pembinaan Kejaksaan Negeri Kotabaru;
8. Membantu membuat surat;
9. Jika ada waktu kosong, saya belajar editing video & Foto secara mandiri di tempat
prakerin;
10. Jika ada waktu kosong, belajar membuat surat perkara secara mandiri di tempat
prakerin;
11. Pulang dari kantor pada pukul 16:30 Wita
Kendala yang saya hadapi saat prakerin di tempat Seksi Bagian Pembinaan
Kejaksaan Negeri Kotabaru, tidak ada sama sekali. Semua kegiatan yang saya lakukan di
tempat prakerin berjalan sangat lancar dan tidak ada kendala sedikitpun. Meskipun Jarak
rumah saya ke tempat prakerin agak jauh, tetapi tidak ada kendala yang saya rasakan pada
saat prakerin di tempat Seksi Pembinaan Kejaksaan Negeri kotabaru.
9
3. Belajar bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan.
4. Meningkatkan pengenalan pada dunia kerja atau dunia industri.
5. Menambah wawasan saya dalam dunia kerja.
6. Memberikan informasi kepada saya tentang instansi/perusahaan yang ditempati.
7. Mampu menerapkan cara komunikasi dengan baik dan benar.
8. Mengetahui cara kerja dan kebiasaan karyawan dalam bekerja.
9. Mengetahui cara bersosialisasi yang baik di dunia kerja.
10. Mengetahui perbedaan antara lingkungan DUDI/INSTANSI dengan lingkungan
sekolah.
11. Mengetahui apa saja yang dikerjakan di dalam kantor khususnya di Bagian
Pembinaan Kejaksaan Negeri Kotabaru.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktik Kerja Industri yang dilaksanakan oleh SMKN 1 Kotabaru yang bekerjasama
dengan instansi pemerintah/perusahaan dunia usaha dan industri bersamaan untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didikannya agar dapat merasakan suasana kerja
yang sesungguhnya, agar peserta didik memperoleh wawasan yang luas tentang dunia kerja
yang akan nanti dihadapi, serta memberi kesempatan untuk melakukan praktik kerja dan
pengabdian kemampuannya dengan membantu meringankan tugas-tugas pada instansi
pemerintah, perusahaan/dunia usaha dan industri.
Selain itu saya selaku peserta yang mengikuti PRAKERIN menyimpulkan bahwa
perbedaan antara kegiatan disekolah maupun di instansi – instansi ditempat kerja sangat
berbeda, terutama dalam kegiatan praktik dan juga materi pembelajaran banyak hal – hal
berbeda yang saya jumpai ditempat PRAKERIN. Dan didalam melaksanakan Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN) ini diperlukan keahlian yang banyak dan pengetahuan yang luas serta
mendalam, agar nantinya tidak menimbulkan kepakuman terhadap semua hal - hal didalam
10
Dunia Kerja. Di dalam melaksanakan PRAKERIN ini sedikit banyaknya harus mendapatkan
hasil yang berguna dikemudian hari. Karena Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah
kelompok manajemen bisnis yang mana harus membawa hasil untuk dijadikan sebagai dasar
masa depan.
Berdasarkan hasil dari kegiatan Prakerin tahap II yang dilaksanakan pada tanggal 21
Oktober 2021 sampai dengan tanggal 21 November 2021 di Kejaksaan Negeri Kotabaru
dapat saya ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Perencanaan yang matang dapat mendukung Prakerin ini berjalan dengan baik dan
lancar.
2. Sistem pengorganisasian berhasil dilaksanakan, di mana setiap anggota bekerja
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Kerjasama antar anggota dapat mendukung pelaksanaan kegiatan berjalan dengan
baik.
4. Fungsi kedisiplinan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
5. Kemampuan dan keterampilan yang mendukung terlaksananya Prakerin berjalan
dengan baik dan lancar.
6. Selama melaksanakan PRAKERIN, siswa harus bersosialisasi dengan orang yang
ada dilingkungan kerja.
7. Dapat memahami karakter seseorang, juga bisa menerima kritikan dan saran dari
atasan dengan lapang dada
B. Saran
Pada kesempatan ini, izinkanlah saya untuk memberikan beberapa saran yang
sekiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guna kemajuan dimasa yang akan
datang, yaitu :
1. Tingkatkan jiwa semangat dan mandiri dalam berusaha. Berusaha agar tidak mudah
putus asa dalam menghadapi segala persoalan atau masalah.
11
2. Diharapkan kepada siswa-siswi yang akan melakanakan Prakerin untuk
mempersiapkan Prakerin dengan sebaik mungkin.
3. Disiplin dan bertanggung jawab yang sudah mantap hendaknya terus dipertahankan
dan bila perlu itu harus ditingkatkan dan dipertahankan juga agar proses kerja
berjalan dengan baik.
4. Selalu sopan dan santun terhadap orang-orang yang ada di instansi/perusahaan,
berkelakuan yang baik serta giat dan berusaha dalam melaksanakan tugas-tugas yang
diberikan di instansi/perusahaan.
5. Dapat menjaga nama baik sekolah.
6. Diharapkan kepada pembimbing agar lebih sering meninjau atau mengawasi setiap
siswa-siswi peserta prakerin agar dapat mudah memberikan bimbingan, pengarahan
dan dapat mendengarkan keluhan yang siswa-siswi rasakan, supaya mereka tidak
bosan dalam menjalankan Prakerin.
7. Mematuhi segala perintah yang diberikan oleh staf/Karyawan yang ada di tempat
prakerin tersebut.
8. Ikutilah sistem peraturan prakerin secara baik dan patuh, sesuai dengan kurikulum
yang sudah di tetapkan.
9. Memperhatikan kebersihan lingkungan di dalam maupun diluar tempat kerja.
10. Memperhatikan kerapian dalam bepakaian.
12
LAMPIRAN
NIS : 10721
NISN : 0022961024
Agama : Islam
No. HP : 083159601852
Status : Pelajar
13
LAMPIRAN
14
LAMPIRAN
15
LAMPIRAN
16
LAMPIRAN
19