FAKULTAS (Faculty) : AGAMA ISLAM (Religius Islamic) JURUSAN (Department) : HUKUM EKONOMI SYARI'AH (Syari'ah) Mata Uji - Course Pendidikan Kewarganegaraan Hari/Tanggal - Selasa / 19 Juli Day/Date 2022 Smt/Kelas - Class 2 / ABCD Jam ke - Session 1 Penguji - 1. Ahmad Wafi Fauzi, S.H., M.Han. Waktu - Duration 90 Menit Examiner Petunjuk - Guidance: 1. Ujian Akhir Semester mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dilakukan secara offline dengan menggunakan paper based dengan waktu maksimal 90 menit. 2. Sertakan identitas mahasiswa (Nama lengkap, kelas, semester, dan NIM) secara lengkap dalam lembar jawaban Anda. 3. Pilihlah 3 dari 6 soal yang tersedia dalam lembar soal, kemudian jawablah soal yang Anda pilih dalam lembar jawab secara berurutan dengan menyertakan nomor soal. 4. Jawablah soal yang Anda pilih dengan menggunakan referensi yang kredibel (dilarang menggunakan wikipedia, blogspot, dan sumber lain yang tidak kredibel sebagai referensi) 5. Tulislah referensi yang Anda gunakan dalam sebuah daftar pustaka di akhir lembar jawaban anda. 6. Setiap tindakan plagiasi akan mendapat sanksi berupa pemberian poin 0 dalam nilai UAS Capaian Pembelajaran Mata Kuliah - Course Learning Outcomes (CPMK - CLO): 1. 2. Soal Tipe A - Type A Questions (contoh jika ada beberapa tipe soal) Nilai - CPMK - No Soal - Questions Score CLO Pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia selalu mengalami pasang surut seiring berkembangnya ragam pelanggaran-pelangaran HAM dan meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai HAM. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 juga 1. berperan dalam menjamin terjaganya Hak Asasi Manusia setiap warga negara. Namun, pelanggaran HAM masih sering terjadi bahkan dilakukan oleh alat negara. Berikan contoh aktual pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia, dan bagaimana menurut anda agar pelanggaran HAM tersebut tak terulang di kemudian hari? Jelaskan jawaban Anda!. Dalam Negara Hukum (Rechstaat) pada hakikatnya Pemimpin tertinggi bukanlah manusia, melainkan konstitusi sebagai refleksi hukum yang tertinggi. Adanya konstitusi juga bertujuan untuk membatasi kewenangan 2. kekuasaan penyelenggara negara dengan memisahkan kekuasaan ke dalam cabang-cabang kekuasaan agar kekuasaan tidak terkonsentrasi kedalam satu organ yang menyebabkan kesewenang-wenangan. Sebutkan pembagian kekuasaan yang termaktub dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (UUD 1945), beserta tugas dan fungsinya! Dalam Undang- Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, disebutkan bahwa definsi ancaman, adalah ”Setiap usaha dan kegiatan baik dari dalam maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap 3. bangsa”. Menurut pendapat Anda, apa yang akan menjadi ancaman bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam kurun waktu lima hingga sepuluh tahun mendatang baik dari segi ancaman militer, nirmiliter, dan hibrida. Mengapa demikian, dan jelaskan pendapat Anda! Konsep Ketahanan Nasional Bangsa Indonesia ialah menggabungkan aspek-aspek alamiah yang bersifat statis dan aspek-aspek sosial yang bersifat dinamis yang terangkum dalam “Asta Gatra”. Aspek alamiah dan aspek dinamis dalam “Asta Gatra” menjadi potensi Bangsa Indonesia 4 dalam menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG). Jelaskan potensi-potensi yang terangkum dalam “Asta Gatra” dan perannya dalam upaya menghadapi ancaman baik dari ancaman militer, nirmiliter, dan hibrida! Upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia telah dilakukan sejak masa pemerintahan Orde Lama, pada masa itu dibentuk sebuah badan bernama Panitia Retooling Aparatur Negara (PARAN) yang berfungsi memeriksa harta kekayaan pejabat negara, di masa Orde Lama juga pernah dilakukan Operasi Budhi yang bertugas menyeret pelaku korupsi ke meja hijau. Di masa Orde Baru pernah dibentuk Tim 5 Pemberantasan Korupsi (TPK) yang diketuai oleh Jaksa Agung Suprapto. Namun upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di masa Orde Lama dan Orde Baru seringkali mengalami kegagalan. Menurut saudara, faktor- faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan pemberantasan tindak pidana korupsi pada masa Orde Lama dan Orde Baru?. Jelaskan pendapat Anda! Meskipun saat Indonesia telah memiliki serangkaian instrumen hukum mengenai tindak pidana korupsi, dan telah memiliki sebuah lembaga pemberantasan korupsi yang independen, serta kesejahteraan penyelenggara negara yang telah terjamin, namun praktik Korupsi, Kolusi, 6 Nepotisme masih terjadi di lingkungan birokrasi penyelenggara negara baik di level eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Menurut Anda, faktor apa yang menyebabkan praktik korupsi, kolusi, nepotisme masih tumbuh subur di lingkungan birokrasi kita?. Jelaskan jawaban Anda!