Tugas Logika - Julianto Adi Sucipto
Tugas Logika - Julianto Adi Sucipto
Dua aksioma kausalitas merupakan dasar bagi John Stuart Mill (1806 – 1873) seorang
filosof Inggris untuk merumuskan empat metode induksi yang dikenal dengan sebutan
metode Penyimpulan Induktif Mill. Empat metode tersebut yaitu :
1. Metode Persetujuan
Maksudnya adalah apabila ada dua macam peristiwa atau lebih pada gejala
yang diselidiki dan masing-masing peristiwa itu mempunyai faktor yang sama, maka
faktor itu merupakan satu-satunya sebab bagi gejala yang diselidiki.
Contohnya : Dalam suatu asrama, tiba-tiba seluruh penghuninya terserang sakit
perut dan muntah-muntah. Separuh dari mereka diwawancarai untuk menemukan
sebab dari malapetaka itu. Mereka ditanya tentang apa yang dimakan hari itu.
Mahasiswa pertama menyatakan makan nasi, pisang, telor goreng, kerupuk, bakso dan
ayam opor kiriman. Mahasiswa kedua makan nasi, pisang, telor goreng, kerupuk dan
ayam opor kiriman. Mahasiswa ketiga makan nasi, telor goreng, kerupuk, dan ayam
opor kiriman. Mahasiswa keempat dan mahasiswa kelima makan kerupuk, bakso, dan
ayam opor kiriman.
Disini terlihat gejala yang diselidiki adalah ‘sakit perut dan muntah-muntah’,
peristiwanya adalah ‘makan dari makanan kiriman’ sedangkan jumlah peristiwanya
lima. Maka kesimpulan yang terjadi kemungkinan besar sakit muntah dan sakit perut
itu disebabkan oleh faktor yang ada pada setiap peristiwa yaitu ayam opor kiriman.
2. Metode Perbedaan
Maksudnya adalah jika sebuah peristiwa mengandung gejala yang diselidiki
dan sebuah peristiwa lain yang tidak mengandungnya, namun faktornya sama kecuali
satu, dan yang satu itu terdapat faktor peristiwa pertama maka faktor satu-satunya itu
yang menyebabkan peristiwa berbeda itu adalah faktor yang tidak bisa dilepaskan dari
sebab terjadinya gejala.
Contohnya : Bila kita mempunyai korek api yang satu ada sumbunya dan yang
satu tidak, maka korek yang ada sumbunya dapat kita nyalakan, sedangkan yang tidak
ada sumbunya tidak dapat kita nyalakan, meskipun ia mempunyai batu dan gas, dan
keadaan yang lain sama dengan korek yang mempunyai sumbu. Oleh karena itu, tidak
tepat kalau kita katakan bahwa sumbu itu merupakan sebab bagi menyalanya korek
api, tetapi lebih tepat merupakan sebab yang tidak bisa kita pisahkan dari sebab yang
menjadikan korek api itu menyala.
4. Metode Sisasisihan
Maksudnya adalah jika ada peristiwa dalam keadaan tertentu dan keadaan
tertentu ini merupakan akibat dari faktor yang mendahuluinya, maka sisa akibat yang
terdapat pada peristiwa itu pasti disebabkan oleh faktor yang lain.
Untuk metode ini ditampilkan sebagai berikut :
- Sebab ABC
B diketahui penyebab dari b
C diketahui penyebab dari c
- Akibat abc
Contohnya : Penemuan planet Neptunus, pada tahun 1846. Penemuan ini sebagai
akibat perhitungan terhadap orbit planet Uranus.
Perhitungan terhadap orbit Uranus ini didasarkan atas akibat yang telah
diketahui dan akibat ini berasal dari sebab yang dimiliki oleh planet-planet yang
sudah diketahui. Pada tanggal 23 September 1846, Dr. Gill dari Royal Academy of
Berlin mengarahkan teleskop kearah posisi planet pengganggu yang telah
diperhitungkan dan dalam tempo setengah jam saja ditemukan planet baru yaitu
planet Neptunus.