Anda di halaman 1dari 13

EFEKTIVITAS AROMATERAPI LAVENDER DAN AROMATERAPI

LEMON TERHADAP INTENSITAS NYERI POST SECTIO CAESAREA


(SC) DI RUMAH SAKIT BUDI RAHAYU KOTA MAGELANG

Ina Rahmawati ¹, Dr. Heni Setyowati E. R., S. Kp., M. Kes², Ns. Rohmayanti, M.
Kep³

Abstrak
Latar belakang: Nyeri merupakan suatu keadaan yang tidak nyaman yang sering dirasakan oleh
pasien post sectio caesarea. Aromaterapi dapat digunakan untuk mengatasi nyeri post sectio
caesarea. Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antara aromaterapi
lavender dan aromaterapi lemon di Rumah Sakit Budi Rahayu Kota Magelang. Metode:penelitian
ini menggunakan metodequasy experimentdengan rencangan two group pre-test and post-test
designdengan sampel 56 responden, 28 responden kelompok aromaterapi lavender dan 28
responden kelompok aromaterapi lemon. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive
samplingInstrumen yang digunakan adalah numeric rating scale (NRS). Data diolah dengan uji
Wilcoxon dan uji Mann Whitney.Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aromaterapi
lavender dan aromaterapi lemon efektif dalam menurunkan skala nyeri post sectio caesarea
dengan p value 0,009 (p < 0,05). Kesimpulan: Aromaterapi levender dan aromaterapi lemon
efektif dalam menurunkan skala nyeri post sectio caesarea,tetapi aromaterapi lemon lebih efektif
dalam mengatasi nyeri post sectio caesarea dengan nilai rata-rata sebesar 4 lebih besar
dibandingkan rata-rata aromaterapi lavender yaitu 2,15.Saran: Rekomendasi penelitian ini adalah
supaya menggunakan aromaterapi lavender dan aromaterapi lemon sebagai intervensi alternatif
yang digunakan untuk menurunkan nyeri post sectio caesarea.

Kata Kunci : Aromaterapi Lavender, Aromaterapi Lemon, Nyeri Post Sectio Caesarea

1. PENDAHULUAN caesarea 24,6%. Selain itu angka


Section caesarea suatu tindakan kejadian sectio caesarea di Australia
pembedahan atau suatu persalinan pada tahun 1998 sekitar 21% dan
buatan yang tujuannya untuk pada tahun2007 sekitar 31%. Di
mengeluarkan bayi dengan cara Indonesia angka kejadian sectio
membuka dinding perut dan rahim caesarea mengalami peningkatan
ibu dengan sayatan rahim ibu dalam pada tahun 2000-2006 sebesar
keadaan utuh serta berat janin diatas 48,85% dan pada tahun 2011-2013
500 gram (Lia, 2010). sebesar 49,6% (Kulas, 2008).
Dari tahun ke tahun angka Masalah yang muncul pada
kejadian sectio caesarea terus tindakan setelah operasi sectio
meningkat. Angka persalinan melalui caesarea akibat insisi oleh robekan
sectio caesarea di Amerika Serikat jaringan dinding perut dan dinding
telah meningkat empat kali lipat, dari uterus dapat menyebabkan terjadinya
5,5 per 100 kelahiran pada tahun perubahan kontinuitas sehingga ibu
1970 menjadi 22,7 per 100 kelahiran merasa nyeri karena adanya
pada tahun 1985.Di Inggris, pada pembedahan ( Asamoah, 2011).
tahun 2008-2009 angka sectio
Penanganan yang sering Disamping itu juga dapat
digunakan untuk menurunkan nyeri mengurangi rasa tertekan, stres, rasa
post sectio caesarea berupa sakit, emosi yang tidak seimbang,
penanganan farmakologi dan non histeria, rasa frustasi dan kepanikan.
farmakologi. Salah satu terapi non Lavender dapat bermanfaat untuk
farmakologi yang dapat digunakan mengurangi rasa nyeri, dan dapat
yaitu aromaterapi. (Anggorowati, memberikan relaksasi (Hutasoit,
2007). 2002).
Efek aromaterapi positif karena Aromaterapi lemon merupakan
aroma yang segar dan harum jenis aroma terapi yang dapat
merangsang sensori dan akhirnya digunakan untuk mengatasi nyeri dan
mempengaruhi organ lainnya cemas. Zat yang terkandung dalam
sehingga dapat menimbulkan efek lemon salah satunya adalah linalool
yang kuat terhadap emosi. yang berguna untuk menstabilkan
Aromaterapi ditangkap oleh reseptor sistem saraf sehingga dapat
dihidung, kemudian memberikan menimbulkan efek tenang bagi
informasi lebih jauh karena di otak siapapun yang menghirupnya (Wong,
yang mengontrol emosi dan memori 2010).
serta memberikan informasi ke Aromaterapi lavender dan buah
hipotalamus yang merupakan lemon dapat digunakan untuk
pengatur sistem internal tubuh, mengatasi nyeri post sectio caesarea.
sistem seksualitas, suhu tubuh, dan Didukung oleh penelitian dari
reaksi terhadap stres (Hale, 2008). Wening Dwijayanti, Sri Sumarni,
Mekanisme kerja aromaterapi dan Ida Ariyanti dengan hasil
dalam tubuh manusia berlangsung penurunan nyeri rata-rata antara
melalui dua sistem fisiologis, yaitu sebelum dan sesudah pemberian
sirkulasi tubuh dan sistem aromaterapi lavender secara inhalasi
penciuman. Wewangian dapat adalah sebesar 1,13. Hasi penelitian
mempengaruhi kondisi psikis, daya didapatkan p value 0,001(<0,05) dan
ingat, dan emosi seseorang. hasil t-hitung sebesar 9,000 (>t-
Aromaterapi lemon merupakan jenis tabel=2,042) yang berarti ada
aromaterapi yang dapat digunakan perbedaan yang signifikan antara
untuk mengatasi nyeri dan cemas sebelum dan sesudah pemberian
(Wong, 2010). aromaterapi lavender secara inhalasi
Jenis aromaterapi diantaranya dan juga penelitian lain yang
adalah aromaterapi lavender dan mendukung ialah penelitiannya
buah lemon. Aromaterapi lavender Fadhla Purwandari, Siti Rahmalia,
dapat memberikan ketenangan, dan Febrian Sabrian dengan hasil
keseimbangan, rasa nyaman, rasa yang melalui uji statistik diperoleh
keterbukaa, dan keyakinan. nilai p . PDND GDSDW
disimpulkan bahwa terdapat 0-10 sesuai dengan tingkatnya yang
perbedaan yang signifikan antara berarti 0 adalah tidak nyeri, 1-3
rata-rata skala nyeri sebelum dengan adalah nyeri ringan, 4-6 adalah nyeri
rata-rata skala sesudah menghirup sedang dan 7-10 adalah nyeri yang
aroma lemon pada kelompok tidak terkontrol. Adapun populasi
eksperimen. Namun belum diketahui target dari penelitian ini adalah ibu
perbedaan efektivitasnya, sehingga bersalin dengan cara sectio caesarea.
peneliti tertarik meneliti perbedaan Populasi terjangkau dalam penelitian
efektivitas aromaterapi lavender dan ini yaitu ibu bersalin dengan sectio
aromaterapi lemon terhadap caesarea.Adapun populasi target dari
intensitas nyeri post sectio caesarea. penelitian ini adalah ibu bersalin
dengan cara sectio caesarea.
2. METODOLOGI PENELITIAN Populasi terjangkau dalam penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian ini yaitu ibu bersalin dengan sectio
quasi eksperiment dengan desain caesarea. pemilihan sampel dengan
rancangan two group pre test and cara non-probability sampling,
post test design. Instrumen yang Dengan tanik consecutive sampling.
digunakan dalam penelitian ini Sedangkan penentuan sampel
berupa data karakteristik dan kelompok aromaterapi lavender dan
kuesioner. Pada data karakteristik kelompok aromaterapi lemon
data berupa lembaran demografi menggunakan undian. Analisa data
yang berisi data karakteristik yang digunakan menggunakan uji
responden yang meliputi usia, Wilcoxon dan Mann-Whitney.
pendidikan terakhir, dan pekerjaan.
Pada kuesioner skala numeric Rating 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Scale adalah suatu garis lurus yang Berikut penjelasan karakteristik
digunakan untuk mengukur intensitas responden diantaranya umur,
nyeri dan pendeskripsi verbal pada pendidikan, dan pekerjaan
setiap ujungnya dengan rentang nyeri

Tabel 1
Berdasarkan karakteristik
Aromaterapi Aromaterapi
Lavender (n=28) Lemon (n=28)
variabel P
Mean Sd Jumlah Mean Sd Jumlah
value
% %
Usia 21,36 1,890 21,25 2,238 2,238 0,059
18-25
Tingkat
pendidikan 25,0 17,9
0,310
SD 28,6 42.9
SMP 35,7 28,6
SMA 10,7 10,7
Perguruan
Tinggi
Pekerjaan 0,261
IRT 64,3 64,3
PNS 28,6 10,7
KARYAWAN 7,1 25,0

Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil uji varian yang sama sehingga dapat
homogenitas pada kedua kelompok disimpulkan bahwa kelompok
pada masing-masing karakteristik intervensi aromaterapi lavender dan
menunjukkan P value >0.05 yang kelompok aromaterapi lemon
artinya kedua kelompok memiliki memiliki karakteristik yang sama.

Tabel 2
Uji Normalitas Nyeri Post Sectio Caesarea Sebelum dan Setelah Dilakukan
Tindakan Pada Kelompok Aromaterapi Lavender
Shapiro-Wilk
Statistik df sig
AT lavender ke 1 ,605 28 ,000
AT lavender ke 2 ,800 28 ,000
Pre test AT Lavender ke 3 ,774 28 ,000
AT Lavender ke 4 ,867 28 ,002
AT Lavender ke 1 ,926 28 ,049
AT Lavender ke 2 ,786 28 ,000
Post test AT Lavender ke 3 ,904 28 ,014
AT Lavender ke 4 ,861 28 ,002

Tabel 2 menunjukkan bahwa aromaterapi lavender ke 3


variaabel nyeri responden sebelum didapatkan hasil P=0, 000, pada
diberikan aromaterapi pada kelompok aromaterapi lavender ke 4
kelompok aromaterapi lavender didapatkan hasil P=0,002. Dan
dengan menggunakan uji Shapirow- setelah diberikan aromaterapi
Wilk pada kelompok aromaterapi lavender, pada kelompok
lavender ke 1 didapatkan hasil P=0, aromaterapi lavender ke 1
000, pada kelompok aromaterapi didapatkan hasil P=0,049, pada
lavender ke 2 didapatkan hasil kelompok aromaterapi lavender ke 2
P=0,000, pada kelompok didapatkan hasil P=0,000, pada
kelompok aromaterapi lavender ke 3 kelompok aromaterapi lavender ke 4
didapatkan hasil P=0,014, pada didapatkan hasil P=0,002

Tabel 3
Uji Normalitas Post Sectio Caesarea Setelah Dilakukan Tindakan Pada
Kelompok Aromaterapi Lemon
Shapiro-Wilk
Statistik df sig
AT Lemon ke 1 ,842 28 ,001
Pre test AT Lemon ke 2 ,734 28 ,000
AT Lemonke 3 ,833 28 ,000
AT Lemonke 4 ,879 28 ,002
AT Lemon ke 1 ,915 28 ,026
Post test AT Lemon ke 2 ,871 28 ,003
AT Lemonke 3 ,920 28 ,034
AT Lemon ke 4 ,858 28 ,001

Tabel 3 menunjukkan bahwa kelompok aromaterapi lemon ke 4


variaabel nyeri responden sebelum didapatkan hasil P=0,002. Dan
diberikan aromaterapi, pada setelah diberikan aromaterapi lemon
kelompok aromaterapi lemon dengan pada kelompok aromaterapi lemon
menggunakan uji Shapirow-Wilk ke 1 didapatkan hasil P=0,026, pada
pada kelompok aromaterapi lemon kelompok aromaterapi lemon ke 2
ke 1 didapatkan hasil P=0, 001, pada didapatkan hasil P=0,003, pada
kelompok aromaterapi lemon ke 2 kelompok aromaterapi lemon ke 3
didapatkan hasil P=0,000, pada didapatkan hasil P=0,034, pada
kelompok aromaterapi lemon ke 3 kelompok aromaterapi lemon ke 4
didapatkan hasil P=0, 000, pada didapatkan hasil P=0,001

Tabel 4
Perbedaan Skor Nyeri Post Sectio caesareaSebelum dan Setelah Dilakukan
Terapi Aromaterapi Lavender pada Tindakan 1, 2, 3 dan 4
Variabel Mean Meandefferent sd P value
Nyeri post SC Intervensi 1 1,43 ,000
Sebelum 8,14 0,448
sesudah 6,71 1,084
Nyeri post SC Intervensi 2 1,75 ,000
Sebelum 7,50 0,638
Sesudah 5.75 1,295
Nyeri post SC Intervensi 3 2,61 ,000
Sebelum 6,68 0,723
Sesudah 3,89 1,257
Nyeri post SC Intervensi 4 2,15 ,000
Sebelum 5,54 1,105
Sesudah 3,39 1,474
*Uji Wilcoxon
Tabel 4 menunjukan bahwa terdapat aromaterapi lavender pada tindakan
penurunan signifikan skor nyeri ke 4 sebesar 5,54 dan setelah
sebelum dan setelah diberikan diberikan aromaterapi lavender pada
aromaterapi lavender pada kelompok tindakan ke 4 sebesar 3,39 dengan
aromaterapi lavender dengan hasil p=0,000
rata-rata nyeri sebelum diberikan
Untuk Memperjelas perbedaan skor nyeri post sectio caesarea sebelum dan
sesudah pemberian aromaterapi lavender peneliti gambarkan dengan histrogram.
Histrogram 1
Perbedaan Skor Nyeri Post Sectio Caesarea Sebelum Dan Sesudah
Dilakukan Aromaterapi Lavender
9

5
pre
4
post
3

0
Tindakan ke1 tindakan ke 2 Tindakan ke 3 Tindakan ke 4

Tabel 4.5
Perbedaan Skor Nyeri Post Sectio caesarea Sebelum dan Setelah Dilakukan
Terapi Aromaterapi Lemon pada Tindakan 1, 2, 3 dan 4
Variabel mean Mean sd P value
defferent
Nyeri post SC Intervensi 1 2,43 ,000
Sebelum 7,93 0,858
Sesudah 5,50 1,427
Nyeri post SC Intervensi 2 3,14 ,000
Sebelum 7,46 0,637
Sesudah 4,32 1,249
Nyeri post SC Intervensi 3 3,04 ,000
Sebelum 6,18 0,723
Sesudah 3,14 1,380
Nyeri post SC Intervensi 4 4 ,000
Sebelum 5,39 0,875
Sesudah 1,39 1.066
*Uji Wilcoxon
Tabel 5 menunjukan bahwa terdapat rata nyeri sebelum diberikan
penurunan signifikan skor nyeri aromaterapi lemon pada tindakan ke
sebelum dan setelah diberikan 4 sebesar 5,39 dan setelah diberikan
aromaterapi lemon pada kelompok aromaterapi lavender pada tindakan
aromaterapi lemon dengan hasil rata- ke 4 sebesar 1,39 dengan p=0,000

Untuk Memperjelas perbedaan skor nyeri post sectio caesarea sebelum dan
sesudah pemberian aromaterapi lavender peneliti gambarkan dengan histrogram.
Histrogram 4.2
Perbedaan Skor Intensitas Nyeri Post Sectio Caesarea Sebelum Dan Sesudah
Dilakukan Aromaterapi Lemon
9
8
7
6
5
pre
4
post
3
2
1
0
Tindakan ke 1 Tindakan ke 2 Tindakan ke 3 Tindakan ke 4

Tabel 4.6
Perbedaan penurunan Skor Nyeri Post Sectio Caesarea sebelum dan setelah
diberikan tindakan Aromaterapi Lavender dan Aromaterapi Lemon Pada
Tindakan 1, 2, 3 dan 4
Tindakan Aromaterapi Aromaterapi Mean P value
lavender lemon Different
Tindakan ke 1
Sebelum 8,14 7,93 1 0,257
Sesudah 6,71 5,50
Tindakan ke 2
Sebelum 7,50 7,46 1,39 0,028
Sesudah 5,75 4,32
Tindakan ke 3
Sebelum 6,68 6,18 0,25 0,019
Sesudah 3,89 3,14
Tindakan ke 4
Sebelum 5,54 5,39 1,85 0,009
Sesudah 3,39 1,39
*Uji Mann Whitney

Tabel 6 menunjukan bahwa terdapat pemberian aromaterapi terhadap


perbedaan yang signifikan terdapat tingkat nyeri pada ibu bersalin
rata-rata nyeri post sectio caesarea primipara kala 1 fase aktif di RSUD
kabupaten kediri dengan p value
diantara kedua kelompok pada
0,002 (P < 0,05.
tindakan ke 4 didapatkan hasil p= Aromaterapi lemon efektif untuk
0,009. menurunkan nyeri post sectio
Hasil penelitian ini menunjukkan cesarea karena aromaterapi lemon
bahwa Aromaterapi lemon lebih mengandung minyak atsiri yang
efektif dalam mengatasi nyeri post bermanfaat sebagai anti stres.
sectio caesarea dengan nilai rata-rata Minyak atsiri lemon mampu
sebesar 4 lebih besar dibandingkan menenangkan, sehingga dapat
rata-rata aromaterapi lavender yang membantu dalam menghilangkan
sebesar 2,15. Hasil penelitian ini kelelahan mental, pusing, gelisah,
juga didukung oleh penelitian yang gugup, ketegangan saraf dan
sebelumnya yang dilakukan oleh Isa menurunkan nyeri. Minyak atsiri
Khasani (2013) tentang lemon memiliki kemampuan untuk
pengaruhpemberian aromaterapi menyegarkan pikiran, yaitu dengan
terhadap nyeri pada pasien post menciptakan pikiran dalam bingkai
operasi sectio caesrea di RSUD positif dan menghapus emosi negatif.
kajen kabupaten pekalongan dengan Menghirup minyak atsiri lemon
p value sebesar 0,001 (P < 0,05). dapat membantu dalam
Hasil penelitian lainnya yaitu meningkatkan konsentrasi dan
dilakukan oleh Nurfitriani (2016) kewaspadaan (Anonim, 2013).
menyatakan bahwa ada pengaruh Banyaknya manfaat tersebut akan
pemberian aromaterapi lemon secara terbuang bila minyak lemon mudah
inhalasi terhadap derajat disminorea menguap dan mudah habis, untuk itu
primer dengan p value 0,000 (P < diperlukan cara untuk melindungi
0,05). Pada penelitian Jaya (2013) bahan aktif dalam minyak lemon
menyatakan bahwa ada pengaruh agar tidak cepat menguap.
4. KESIMPULAN DAN SARAN 2. Pelayanan Keperawatan
KESIMPULAN Dengan penelitian ini diharapkan
1. Intensitas nyeri post sectio pelayanan keperawatan bukan hanya
caesarea sebelum diberikan memberikan terapi farmakologis
aromaterapi lavender yaitu 5,54 dalam mengatasi nyeri post sectio
2. Intensitas nyeri post sectio caesarea pada ibu post sectio
caesarea sesudah diberikan caesarea, namun dapat memberikan
aromaterapi lavender yaitu 3,39 terapi komplementer yang berupa
3. Terdapat perbedaan penurunan aromaterapi laveder dan aromaterapi
intensitas nyeri post sectio lemon untuk menangani nyeri post
caesarea sebelum dansesudah sectio caesarea dalam melaksanakan
diberikan aromaterapi lavender perannya sesuai undang-undang
yaitu 2,15 keperawatan.
4. Intensitas nyeri post sectio
caesarea sebelum diberikan 3. Penelitian Selanjutnya
aromaterapi lemon yaitu 5,39 Dengan penelitian ini diharapkan
5. Intensitas nyeri post sectio penelitian selanjutnya dapat
caesarea sesudah diberikan menjadikan penelitian ini sebagai
aromaterapi lemon yaitu 1,39 referensi bagipeneliti lain untuk
6. Terdapat perbedaan penurunan melakukan penelitian dengan
intensitas nyeri post sectio intervensi yang berbeda. selain itu
caesarea sebelum dan sesudah penelitian selanjutnya diharapkan
diberikan aromaterapi lemon yaitu dapat meneliti jenis-jenis
4 aromaterapi yang lainnya, dalam
7. Terdapat perbedaan intensitas mengatasi nyeri post sectio caesarea.
nyeri post sectio caesarea setelah
pemberian aromaterapi lavender DAFTAR PUSTAKA
dan lemon yaitu 1,85. 1. Alexander, M. (1994).
Biodegradation and
Bioremediation. Academic
Press, New York.
2. Anggorowati. (2007).
SARAN Efektifitas pemberian
1. Bagi Ibu Post Sectio Caesarea LQWHUYHQVL VSLULWXDO ³VSLULW
dan Masyarakat LEX´ WHUKDGDS Q\HUL SRVW
Dengan penelitian ini diharapkan ibu sectio caesarean (SC) pada rs
post sectio caesarea dan masyarakat sultan agung dan rs roemani
dapat menjadikan aromaterapi semarang. Journal Media
sebagai salah satu pengobatan Ners,1
alternatif bagi masyarakat yang 3. Arifin, L. (2008). Tekhnik
mengalami nyeri post sectio caesrea Akupresur pada Persalinan.
agar menggunakan aromaterapi Jakarta: EGC.
lavender dan aromaterapi lemon 4. Asamoah. (2011).
sebagai terapi non farmakologi Distribution of Causes of
dalam mengatasi nyeri. Maternal Mortality among
Different Socio-demographic Gynecology, 7th edition. Mc
Groups in Ghana; A Graw Hill
Descriptive Study. BMC 14. Dewi, Y. (2007). Operasi
Public Health Caesar. Jakarta : EDSA
5. Asmadi. (2008). Teknik Mahkota
prosedural keperawatan : 15. Dwijayanti, Patricia Febrina.
Konsep dan aplikasi ³3HQ\HEDE 'DPSDN
kebutuhan dasar klien. dan Prediksi Dari Financial
Jakarta: Salemba Medika. Distress serta Solusi untuk
6. A, Tamsuri, (2007), Konsep Mengatasi Financial
Dan Penatalaksanaan Nyeri 'LVWUHVV´ Jurnal Akuntansi
EGC, Jakarta. Kontemporer. Volume 2
7. Atkinson, R. L., Atkinson, R. Nomor 2
C., Smith, E. E. (2009). 16. Firdayanti. (2009). Terapi
Pengantar Psikologi jilid 2 Nyeri Persalinan Non
ed: 11. Alih Bahasa: Widjaja Farmakologis. Jurnal
Kusuma. Jakarta: Interaksara. Kesehatan;Vol-11, No. 4
8. Basuki, (2007). Anatomi 17. Hidayat, A. Aziz Alimul,
Terapan Sistem Respirasi, (2008), Pengantar Konsep
Akademi Fisioterapi Dasar Keperawatan,
Surakarta Jakarta:Salemba Medika.
9. Batbual, B. (2010). Hypnosis 18. Hidayat. A.A.A. (2007).
Hypnobirthing : Nyeri Metode Penelitian
Persalinan Dan Berbagai Keperawatan dan Tekhnik
Metode Penanggulangannya. Analisa Data. Jakarta:
Yogyakarta : Gosyen Salemba Medika
Publishing. 19. Hutasoit, A.S. (2002).
10. Bobak, L. 2005. Buku Ajar Panduan Praktik Pijat
Keperawatan Maternitas. Aromaterapi Untuk Pemula.
Edisi 4. Jakarta: EGC. Jakarta: PT. Gramedia
11. Brunner, L dan Suddarth, D. Pustaka Utama
(2002). Buku Ajar 20. Ignatavicius & Workman.
Keperawatan Medical Bedah (2006). Medical surgical
(H. Kuncara, A. Hartono, M. nurshing critical thingking
Ester, Y. Asih, Terjemahan). for collaborative care. Vol. 2.
(Ed. 8) Vol 1. Jakarta: EGC Elsevier sauders : Ohia
12. Cunningham 21. Imepey L, Child T.
FG. (2005). Obstetri (2008). Obstetrics and
Williams. Edisi 21. Jakarta, Gynaecology, 3rd edition.
EGC. Wiley- Blackwell
13. Decherney, AH, Goodwin 22. Jitowiyono, S. dan
TM, Nathan L, Laufer N. Kristiyanasari W. (2010).
(2007). Lange Asuhan Keperawatan
Current Diagnosis and Neonatus Dan Anak. Nuha
Treatment Obstetric and Medika. Cetakan I: Jakarta
23. Kasdu, (2003). Operasi 32. Perez, C. (2003). Clinical
Caesar Masalah dan Aromatherapy Part I: An
Solusinya, Puspa Swara, Introduction Into Nursing
Jakarta. Practice. Clinical Journal Of
24. Kulas, T. (2008). Modified Oncologi Nursing. Volume 7,
Misgav Ladach Method For Number 5. [accessed 20
Cesarean Section: Clinical januari 2016]
Experience. Gynecol Obstet 33. Poerwadi, R. (2006).
Invest Aromaterapi Sahabat Calon
25. Laila, Nur, Najmi. (2011). Ibu. Jakarta: Dian Rakyat.
Buku pintar menstruasi. Buku 34. Potter, and Perry (2005).
Biru: Yogyakarta Fundamental Keperawatan
26. MacKinnon, K. (2004). Konsep, Proses dan Praktik.
Aromatherapy: Ar or science Jakarta: EGC
Highlights of Aromatherapi 35. Potter, P,A and Perry, A,G.
in medicine today, USPG, (2009).Fundamentals of
8(8). Nursing, Fundamental
27. Maifrisco, (2008). Keperawatanbuku 1 Edisi
PengaruhAromaterapi 7 Jakarta: Salemba Medika
Terhadap Tingkat Stress 36. Prawirohardjo, S.
Mahasiswa, (2009). Pelayanan Kesehatan
www.indoskripsi.com. Maternal Dan Neonatal.
Diakses pada tanggal Jakarta: PT Bina Pustaka
28januari 2016 37. Price, Shirley.& Price Len.
28. Muttaqin, Arif, 2008, Buku (2007). Aromaterapi Bagi
Ajar Asuhan Keperawatan Profesi Kesehatan. Jakarta:
Klien dengan Gangguan EGC
Sistem Persarafan, Jakarta: 38. Price, Sylvia A dan Lorraine
Salemba Medika M. Wilson.
29. Mochtar, R. (2008).Sinopsis (2006). Patofisiologi :
obstetri : obstetri operatif, Konsep Klinis Proses-Proses
obstetri sosial, jilid 2. Penyakit. Jakarta : EGC
Jakarta: EGC. 39. Rukiyah, ai yeyeh & Lia
30. Notoatmodjo,s. 2010. Ilmu Yulianti. (2010). Asuhan
Perilaku Kesehatan. Jakarta : kebidanan IV (patologi
PT Rineka Cipta kebidanan ). jakarta: trans
31. Patasik C. K, Tangka J, info media
Rottie J. (2013). Efektifitas 40. Rohani, Reni S, dan Marisah.
Teknik Relaksasi Nafas (2013). Asuhan Kebidanan
Dalam Dan Guided Imegery pada MasaPersalinan.
Terhadap Penurunan Nyeri Jakarta: Salemba Medika
Pada Pasien Post Operasi 41. Sarjono, H. dan Julianita,
Sectio Caesare Di Irina D Winda. (2010). SPSS Vs
BLU RSUP Prof. Dr. R. D. BISREL: Sebuah Pengantar
Kandau Manado. Ejurnal Aplikasi Untuk Riset. Jakarta:
Keperawatan, volume 1, 1-8. Salemba Empat
42. Sastroasmoro, S. (2011). Terpadu Ilmu Kesehatan,
Dasar-dasar Metodologi februari 2016,Vol.3, No 1
Penelitian Klinis. Jakarta: 49. Tamsuri, A. (2007). Konsep
Sagubg Seto dan penatalaksanaan
43. Smeltzer & Bare. (2001). nyeri. Jakarta : EGC.
Buku Ajar Keperawatan 50. Tara E, 2005, Kesehatan
Medikal Bedah. Jakarta: Kehamilan, Jakarta, Ladang
EGC. Pustaka dan Intimedia
44. Smeltzer C. Suzanne, 51. Turana, Y. (2004).
Brunner & Suddarth. Akupresur. From
(2002). Buku Ajar Keperawatan http//www.medikaholistik.co
Medikal Bedah. EGC : Jakarta m
45. Sudoyo, Aru W, dkk. 52. Wong. 2010. Easing anxiety
(2006).Buku Ajar Ilmu with aromatherapy.
Penyakit Dalam jilid 1 edisi about.com
IV.Jakarta: Pusat Penerbitan alternativemedicine [Jurnal
Ilmu Penyakit Dalam FKUI Online]. Diperoleh tanggal 2
46. Sugiyono. (2011). Metode februari 2016 dari
Penelitian Kuantitatif, http://altmedicine.about.com/
kualitatif dan R & D. od/anxiety/a/anxiety_acupunc
Bandung: Alfabeta. ture.htm
47. Sulistyowati, 2009, 53. Young & Koopsen. (2007).
Farmakologi dan Terapi, Spritualitas, kesehatan dan
EKG. Yogyakarta penyembuhan, Medan: Bina
48. Suroso dan Sri M. T. Media Perintis
(2014).Penerapan Tehnik 54. Yunita. (2010). Clinical
Akupresur Titik Pada Tangan Psychology. Jakarta : Yayasan
Terhadap Intensitas Nyeri Bina Pustaka.
Persalinan Kala I. Jurnal

Anda mungkin juga menyukai