Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Mengenal Qawa’id Fiqhiyah

Dosen: H. Mujtahid Abd. Hafizh, Lc, M.H.

Disusun oleh:

Abdul Hafiz

PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya. Yang di dalamnya kami membahas tentang kita
MENGENAL QAWAIDU FIQHIYAH

Proses penyelesaian makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan


maupun dorongan dari asatidz-asatidz yang senantiasa mendidik kami
dengan sabar, ikhlas dan tentunya dengan tutur kata yang halus dan
mudah dipahami. Oleh karena itu kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada asatidz sekalian.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada proses


pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan pembuatan
makalah selanjutnya.

Akhirnya semoga dari pembuatan makalah ini dapat memberikan


manfaat bagi kita sekalian.

Mataram 13, September 2022

Penyusun:

Abdul Hafiz
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………

A. HAKIKAT QAWAID FIQHIYAH………………………………………….

BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………..

1. PENGERTIAN QAWAIDU FIQHIYAH…………………………………………..


2. PERBEDAAN QAWAIDU FIQHIYAH DAN QAWAIDU USHULIYAH…………….

BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………..

KESIMPULAN…………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..
PEMBAHASAN

A. Pengertian Qawaidu Fiqhiyah

Dalam pengertian ini ada dua term yang perlu kami jelaskan terlebih
dahulu, yaitu qawaid dan fiqhiyah. Kata qawaid merupakan bentuk jama'
dari kata qaidah, dalam istilah bahasa Indonesia dikenal dengan kata
'kaidah' yang berarti aturan atau patokan, dalam tinjauan terminologi
kaidah mempuyai beberapa arti. Dr. Ahmad asy-Syafi'I dalam bukunya
ushul fiqih islami menyatakan bahwa kaidah adalah: 

‫ات كَِثيَْرٍة‬
ٍ ‫احَدٍة ِمنَْها حُْكُم ُجْزئَِّي‬
ِ ‫ت ُكلَّ َو‬
َ ‫ح‬
ْ ‫ج َت‬
ُ ‫ضَايا الُْكَّليَُّة َّالِتى يَنَْدِر‬
َ َ‫الق‬
"Hukum yang bersifat universal (kulli) yang diikuti oleh satuan-satuan
hukum juz'i yang banyak".
Sedangkan bagi mayoritas ulama ushul mendefinisikan kaidah
dengan: 
‫ُحْكٌم ُكِّلٍّي يَنَْطبُِق َعَلى جَِمْيِع ُجزِْئيَِّاتِه‬
"Hukum yang biasa berlaku yang bersesuaian dengan sebagian besar
bagian-bagiannya".

Sedangkan arti fiqhiyah diambil dari kata al-fiqh yang diberi


tambahan ya' nisbah yang berfungsi sebagai penjenisan atau
membangsakan. Secara etimologi makna fiqih lebih dekat dengan mekna
ilmu sebagaimana yang banyak dipahami oleh para sahabat, makna
tersebut diambil dari firman Allah SWT 
‫ ىف الدين‬6‫ليتفقهوا‬
"Untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama"(QS. at-
Taubah: 122).

Dan berdasarkan sabda Nabi SAW:


‫من يرد اهلل به خريا يفقهه ىف الدين‬
"Barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah niscaya diberikan
kepadanya kepahaman dalam agama".(HR. Bukhari/ Muslim)
Sedangkan secara terminologi fiqh berarti :

1. Menurut Al-Jurjani al-Hanafi:

ٌ‫َْتنَْبط‬6 6 6 ‫وَ ِعْلٌم ُمس‬6 6 6ُ‫يَِّلَّيِة وَه‬6ِ6 6‫ا التَّْفص‬6 6 6َ‫َِّريَْعِة ْالَعَمِلَّيِة مِْن َأدَِّلِته‬6 6 6‫ِام الش‬6 6 َ‫الِْعْلُم ِبالَأْحك‬
‫اج ِفْيِه ِإَلى النََّظرِ َوالتَّ ْأ ِويِْل‬ ُ َ‫حت‬ ْ َ‫اد وَي‬ ِ َ‫االْجِته‬ِ َ‫ي و‬ ِ ْ‫الرأ‬
َّ ِ‫ب‬
"Ilmu yang menerangkan hukum hukum syara yang amaliyah ang
diambil dari dalil-dalilnya yang tafsily dan diistinbatkan melalui ijtihad
yang memerlukan analisa dan perenungan".

2. Menurut Ibnu Khaldun dalam muqaddimah al-mubtada wal khabar:

‫دب‬66 ‫ والن‬6‫ر‬6 ‫الوجوب واحلظ‬66 ‫ال املكلفني ب‬66 ‫اىل ىف أفع‬66 ‫ام اهلل تع‬66 ‫ة أحك‬66 ‫ه معرف‬66 ‫الفق‬
‫ارع‬66 6 ‫به الش‬66 6 ‫ا نص‬66 6 ‫نة وم‬66 6 ‫اب والس‬66 6 ‫اة من الكت‬66 6 ‫ة وهي متلق‬66 6 ‫ة واالباح‬66 6 ‫والكراه‬
.‫ملعرفتها من األدلة فإذا استخرجت األحكام قيل هلا فقه‬
"Ilmu yang dengannya diketahui segala hukum Allah yang
berhubungan dengan segala perbuatan Mukallaf, (diistinbathkan) dari al-
Qur'an dan as-Sunnah dan dari dalil-dalil yang ditegaskan berdasarkan
syara', bila dikeluarkan hukum-hukum dengan jalan ijtihad dari dalil-
dalil maka terjadilah apa yng dinamakan fiqh".

Berdasarkan dua definisi diatas dan beberapa definisi lain yang


dikemukakan oleh fuqaha', dapat disimpulkan bahwa makna fiqh
berkisar pada cakupan sebagai berikut:

1. Fiqh merupakan bagian dari syariat


2. hukum yang dibahas merupakan hukum amali
3. obyek hukumnya pada orang-orang mukallaf
4. sumber hukum yang berdasarkan al-Qur'an atau as-Sunnah atau
dalil lain yang bersumber pada pada kedua sumber utama tersebut
5. dilakukan dengan jalan istinbath atau ijtihad sehingga
kebenarannya kondisional dan temporer adanya.
Dari uraian pengertian diatas baik mengenai qawaid maupun fiqhiyah
maka yang dimaksud dengan qawaidul fiqhiyah adalah sebagaimana
yang dikemukakan oleh Imam Tajjudin as-Subki:
‫ عليه جزئيات كثرية يفهم أحكامها منها‬6‫األمر الكلي الذى ينطبق‬
"Suatu perkara kulli yang bersesuaian dengan juziyah yang yang banyak
yang dari padanya diketahui hukum-hukum juziyat itu".

Atau dengan kata lain:

‫د‬66‫ىت قص‬66‫راض ال‬66‫الفضايا املتعلقة باألسس الىت بىن عليها الشارع أحكامه واألغ‬
‫إليها بتشريعه‬
"Hukum-hukum yang berkaitan dengan asas hukum yang di bangun oleh
syari' serta tujuan-tujuan yang dimaksud dalam pensyariatannya".

B. Perbedaan dan qawaidul fiqhiyah dan qawaidul ushuliyah


Jika kaidah-kaidah ushuliyah dicetuskan oleh ulama ushul, maka
kaidah-kaidah fiqhiyah dicetuskan oleh ulama fiqh, namun aplikasi
masing-masing kaidah tersebut selalu berkaitan, tidak dapat berdiri
sendiri, mengingat kaidah ushuliyah memuat pedoman penggalian
hukum dari sumber aslinya sedang kaidah fiqhiyah merupakan juklak
atau oprasionalisasi dari kaidah ushuliyah tersebut, sehingga kadang-
kadang terjadi tumpang tindih mana yang disebut sebagai kaidah
fiqhiyah, yang jelas keduanya merupakan patokan dalm mengistinbatkan
oleh mengijtihadkan suatu hukum.
KESIMPULAN
Dari penjelasaan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
qawaid fiqhiyah ialah hukum yang biasa berlaku yang bersesuain dengan
Sebagian besar bagian bagiannya.
Pentingnya qawaid fiqhiyah karna kaidah fiqih ini merupakan
media bagi peminat islam dalam menguasai maqashid syariah dan juga
merupakan cakupan persoalan yang sudah maupun belum terjadi.
Tujuan mempeljari kaidah fiqih itu untuk mempermudah dalam
mengetahui prinsip – prinsip umum fiqh dan sebagainya. Dasar
pengambilan qawaid fiqhiyah terbagi pada dua yakni;Dasar formil dan
dasr materil.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad Muhammad Asy-Syafii, Ushul fiqh al-Islami,
iskandariyah muassasah tsaqofah al-Jamiiyah .1983. hal.4.
2. Fathi Ridwan, Min Falsafatil Tasyri' Islam, kairo . darul katib al-
Araby1969. hal. 171-172.
3. Hasbi as-siddiqy, Pengantar Hukum Islam, Jakarta bulan bintang
1975. hal. 25.
4.  Hasbi ash-shiddiqi, loc. Cit., hal. 27.
5. Asjmuni A. Rahman, Qaidah-Qaidah Fiqh, Jakarta. Bulan
bintang. 1976. hal11.
6. Ahmad Muhammad Asy-Syafi'i, op. cit., hal 5.

Anda mungkin juga menyukai