Disusun oleh :
Nama : Clirista Grasialika Trefilona
NIM : 202060110
Kelas : 3A
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2021
BAB 1
SD Negeri 1 Jobokuto Jepara merupakan Sekolah Dasar (SD) Negeri yang melayani
pengajaran jenjang pendidikan dasar terletak di Kelurahan Jobokuto RT.01 RW. 01, Jobokuto,
Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Untuk mencapai ke SD Negeri 1
Jobokuto ini harus melewati jalan yang sangat mudah karena letaknya di sekitar kantor pos,
gereja serta pecinan jepara kota sehingga penataannya sangat baik. Jalan area pecinan yang
teratur mempermudah akses lalu lintas menuju sekolah. Di daerah SD Negeri 1 Jobokuto Jepara
ini ada beberapa sekolah yang berdiri, walaupun letaknya di daerah padat perdagangan dan dekat
dengan pusat keramaian seperti tempat kuliner pertokoan, dan perkantoran namun tidak pernah
terjadi kemacetan yang menyebabkan keterlambatan siswa, guru, dan karyawan di SD Negeri 1
Jobokuto Jepara.
Sekolah ini sudah berakreditasi A serta memiliki 10 guru, ditambah guru honorer 4, 131
siswa laki-laki dan 138 siswi perempuan dibagi menjadi 6 tingkatan. Mempunyai 6 ruang kelas,
3 perpustakaan, 7 sanitasi siswa dan laboratorium, pembelajaran yang diterapkan sekolah
tersebut dengan menggunakan kurikulum 2013. Masing- masing kelas sudah dilengkapi dengan
satu papan tulis, lcd, spidol, penghapus, meja, kursi dan alat kebersihan.
Dengan bangunan di atas kurang lebih , keadaan ini cukup, siswa mendapatkan ruang
yang cukup memadai untuk belajar dan melakukan kegiatan-kegiatan sekolah yang lain, namun
ada beberapa bangunan kelas yang mulai rusak dikarenakan termakan waktu. Ketenangan
lingkungan terjaga dengan baik karena pintu masuk ke sekolah hanya dari satu arah. Pagar
tembok yang tinggi juga mengurangi gangguan dari pihak luar terhadap sekolah. Sudah
dilengkapi dengan fasilitas toilet untuk murid dan guru tersendiri dengan masing-masing ada dua
jenis yakni untuk perempuan dan laki-laki, terdapat fasilitas TIK, satu kantin yang berada di
dalam lingkungan sekolah dan semua lantai yang ada di SD ini sudah di keramik dengan tembok
yang masih cerah warnanya.
Pada saat pandem pihak sekolah dasar mengambil keputusan untuk melakukan kegiatan
pembelajaran secara bergantian. Pembagian antara kelompok A dan B, Untuk yang saya
observasi yakni kelas 6, memiliki jumlah murid 64 dan masing-masing dibagi menjadi 32 murid
dengan guru yang sama. Dengan adanya pembagian kelas tersebut dapat berdampak baik pada
pembelajaran yang efektif bagi siswa-siswi, suasana kelas menjadi hidup penuh dengan
semangat tinggi dalam melakukan proses belajar-mengajar.
BAB 11
A. Hasil observasi
1. Untuk hari pertama pada tanggal 11 November 2021 dengan mata pelajaran tematik
dan bahasa jawa
2. Hari kedua pada tanggal 12 November 2021 dengan mata pelajaran tematik dan
matematika
B. Pembahasan observasi
Dalam teori classroom management practices, seorang guru akan selalu mendisplinkan
siswa dengan beberapa tindakan fisik, menuntut siswa bertanggung jawab dalam mengerjakan
tugas sedangkan guru bertanggung jawab dalam mengelola kelas dengan efektif. Teori taking
reflect, seorang gurupun berhak merefleksikan dirinya supaya membantu memperlajari siapa diri
mereka sebagai seorang guru dan bagaimana mereka mengajar,.
BAB III
KESIMPULAN
Manajemen kelas merupakan tindakan guru dalam membantu pembentukan tingkah laku
siswa, dengan tujuan sekolah dan memelihara organisasi kelas yang efektif dan efisien dalam
rangka proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran. Dalam hal ini peran guru
sangat penting dalam membantu pembentukkan tingkah laku siswa agar siswa selain
mendapatkan ilmu berupa materi, siswa juga mendapatkan tingkah laku yang baik. Guru harus
bisa mengolah suasana kelas dalam mengajarkan pembentukkan tingkah laku siswa agar siswa
bisa lebih cepat meniru tingkah laku yang baik.selain itu, peran guru juga harus bisa membentuk
karakter siswa menjadi lebih aktif. Seperti memaksa siswa untuk selalu bertanya pada materi,
memberi tugas diskusi kelompok, menyuruh siswa untuk maju mengerjakan soal. Guru juga
berperan dalam mengawasi siswa yang sedang memahami materi agar guru bisa tau sejauh mana
murid bisa memahami materi. Akan tetapi, alangkah lebih baik jika guru mengajar siswa tanpa
kekerasan fisik karena hal itu mempengaruhi baik perilaku ataupun mental siswa. Alangkah
baiknya jika guru memberi hukuman yang sesuai seperti, memberi jam tambahan belajar,
mengerjakan tambahan soal. Karena hukuman ini juga memberikan hal positif untuk siswa agar
mudah dalam memahami materi.
DAFTAR PUSTAKA
Muningsih, M (2015) Manajemen guru sekolah dasar. Manajer pendidikan, Volume 9, No.
05, hlm. 699-703
Purwanti, D (2015) Manajemen kelas di kelas v sekolah dasar negeri se-kecamatan Danurejan
Yogyakarta. Skripsi. FKIP, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Yogyakarta. Diakses dari
https://eprints.uny.ac.id/16421/1/Dheni%20Purwanti.pdf
LAMPIRAN
1. SURAT KETERANGAN
2. SUASANA KELAS