Anda di halaman 1dari 33

PEDOMAN

ADMINISTRASI AKADEMIK

No
Dokumen:
PM-8.01 2011
Dokumen ini merupakan Kebijakan Mutu STIKes Binawan tentang
Administrasi Akademik dalam penyelenggaraan Tridharma Perguruan
Tinggi pada semua Program Studi di STIKes Binawan.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINAWAN
Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 1

JALAN KALIBATA RAYA NOMOR 25 – 30


JAKARTA TIMUR
LEMBAR PENGESAHAN

PROF. DR. AZRUL AZWAR, MPH


Ketua STIKes Binawan

Disahkan di: JAKARTA


Tanggal: 31 Desember 2011

dibuat oleh diperiksa oleh

Agus Sutarna, SKp, MNSc. Drs. Sofyan Hawadi

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 2


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas diterbitkannya Buku Pedoman Administrasi Akademik di STIKes Binawan
ini sebagai wujud komitmen mutu dalam menyelenggarakan proses pendidikan yang
bermutu dan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Penyelengaraan pendidikan yang baik akan memberikan kepastian dalam pencapaian


hasil yang memuaskan. Indikator dan acuan keberhasilan tersebut menjadi bagian dalam
buku pedoman ini. Oleh karenanya hal ini dapat dijadikan acuan yang bermanfaat bagi
manajemen dan staf di STIKes Binawan, demikian pula bagi seluruh pemangku
kepentingan.

Semoga kehadiran buku pedoman ini yang akan membawa banyak manfaat. Kekurang-
sempurnaan tentunya masih banyak mewarnai isi dari buku pedoman ini, untuk itu
diharapkan saran perbaikan.

Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan buku pedoman ini. Semoga kerjasama yang terjalin akan terus terbina
di masa yang akan datang.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 3


DAFTAR ISI

Halaman Sampul ............................................................................................... 1

Lembar Pengesahan ......................................................................................... 2

Kata Pengantar .................................................................................................. 3

Daftar Isi ............................................................................................................ 4

1. Ruang Lingkup ....................................................................................... 5

2. Acuan Normatif ...................................................................................... 6

3. Istilah dan Definisi ………………………………………………………….. 7

4. Pedoman Administrasi Akademik:

4.1 Kebijakan Umum ............................................................................. 10

4.2 Tata Kelola Administrasi Akademik Yang Baik .............................. 13

5. Proses Pengendalian:

5.1 Monitoring ..................................................................................... 32

5.2 Evaluasi ........................................................................................ 32

Lampiran

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 4


1. RUANG LINGKUP

STIKes Binawan sebagai lembaga pendidikan tinggi, telah menyelenggarakan


program pendidikan sebanyak 5 jurusan dan 7 program studi, yaitu:
1) Jurusan Keperawatan:
a. Program Studi S-1 Keperawatan
b. Program Studi Profesi Keperawatan
2) Jurusan Kebidanan:
a. Program studi D-III Kebidanan
3) Jurusan Fisioterapi:
a. Program studi D-IV Fisioterapi
4) Jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja:
a. Program studi D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Program Studi Magister Sain Terapan K3
5) Jurusan Ilmu Gizi:
a. Program studi S-1 Ilmu Gizi

Buku pedoman Administrasi Akademik ini berisikan kebijakan umum untuk semua
jurusan dan program studi yang diselenggarakan di STIKes Binawan, terkecuali
dinyatakan dalam ketentuan tertulis tersendiri. Administrasi Akademik bertanggung jawab
atas pelaksanaan administrasi perkuliahan di STIKes Binawan. Dengan rangkaian tugas
sebagai berikut:
1. Melayani administrasi akademik mahasiswa dan dosen
2. Fasilitator antara dosen dan mahasiswa dengan institusi STIKes Binawan
3. Pendukung kelancaran proses akademik
4. Menampung keluhan, Komplain dan saran dari dosen atau mahasiswa
5. Pusat informasi administrasi perkuliahan
6. Penyelenggara ujian dan penyimpanan soal ujian dan nilai ujian
7. Pengecekan fasilitas Penunjang Kegiatan belajar Mengajar (infocus, spidol,
absensi)
Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 5
2. ACUAN NORMATIF

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


(lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No 78 Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4301)

2. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran


Negara Republik Inonesia Tahun 2005 Nomor 157 tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4586)

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)

4. Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang


Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 41, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.

7. SK Mendiknas No. 184/U/2001 berikut dengan petunjuk teknisnya SK Dirjen Dikti


No. 08/DIKTI/Kep/2002 dan proses penjaminan mutu (quality assurance) yang
mengacu pada Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Ditjen DIKTI,
2003, sesuai dengan kemampuan dan kepentingan masing-masing PT.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 6


3. ISTILAH DAN DEFINISI

3.1.Mutu adalah keseluruhan karakteristik produk (hasil) yang menunjukkan


kesesuaiannya dengan permintaan dan persyaratan yang ditetapkan oleh
Costumer (Stakeholder).
3.2.Sistem Penjaminan Mutu Internal (Internal Quality Assurance System)
adalah seluruh kegiatan terencana dan sistematis yang saling berhubungan
dan mempengaruhi yang dilaksanakan untuk memastikan bahwa suatu produk
(hasil) memenuhi persyaratan mutu.
3.3 Kebijakan Mutu (quality policy) adalah kumpulan pedoman yang dipakai
sebagai rujukan dalam melaksanakan Sistem Penjaminan mutu internal.
3.4.Standar Mutu adalah seperangkat tolok ukur unsur masukan, proses,
keluaran dan dampak yang dipakai sebagai pembanding dalam mengukur
dan menetapkan mutu.
3.5.Panduan Mutu adalah dokumen yang berisikan kebijkan mutu yang dipakai
sebagai acuan pada pelaksanaan setiap kegiatan guna menghasilkan suatu
produk (hasil) yang memenuhi persyaratan mutu.
3.6.Standar Operating Procedur (SOP) adalah dokumen turunan panduan mutu
yang berisikan tata cara pelaksanaan setiap kegiatan guna menghasilkan
suatu produk (hasil) yang memenuhi persyaratan mutu.
3.7.Instruksi Kerja (IK) adalah turunan dari panduan mutu dan/atau standar
operating prosedur yang berisikan penjelasan tentang pelaksanaan teknis
dari suatu kegiatan guna menghasilkan suatu produk (hasil) yang memenuhi
persyaratan mutu
3.8.Dokumen Rujukan adalah pelbagai peraturan, pedoman dan standar yang
dipakai sebagai acuan dalam melakukan kegiatan operasional.
3.9.Borang adalah alat atau instrumen untuk mengumpulkan informasi
tentang pelaksanaan suatu kegiatan guna menghasilkan suatu produk (hasil)
yang memenuhi persyaratan mutu.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 7


3.10. Rekaman adalah catatan tentang hasil pencapaian dari pelaksanaan suatu
kegiatan yang menghasilkan suatu produk (hasil) untuk memenuhi persyaratan
mutu
3.11. Tim Penjaminan Mutu Internal (TPMI) adalah satuan organisasi fungsional
yang bertanggungjawab melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI)
3.12. Sasaran Mutu (quality objective) adalah target yang terukur yang dipakai
sebagai indikator tingkat keberhasilan dari pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan untuk satu kurun waktu tertentu.
3.13. Pelanggan adalah perorangan atau satuan unit organisasi yang
memanfaatkan Sistem penjaminan Mutu Internal.
3.14. Kurikulum sebagaimana tercantum pada PP nomor 17 tahun 2010 pasal 27
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.
3.15.Kompetensi hasil didik suatu program studi berdasarkan PP nomor 17 tahun
2010 pasal 2 ayat (1) terdiri atas:
a. Kompetensi utama;
b. Kompetensi pendukung;
c. Kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama.
3.16.Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
3.17.Kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program
studi terdiri atas (kepmendiknas 232/U/2000 pasal 7 ayat (1)):
a. Kurikulum inti;
b. Kurikulum institusional
3.18. Kurikulum inti merupakan penciri dari kompetensi utama (kepmendiknas
045/U/2002 pasal 3 ayat (1)).

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 8


3.19.Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran
yang merupakan bagian kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dari
kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan
keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi.
3.20.Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan
dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban
studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban
penyelenggaraan program.
3.21.Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas minimal 16 (enam
belas) minggu.
3.22.Semester sisipan/pendek adalah satuan kegiatan akademik yang
diselenggarakan antara semester genap dan semester gasal atau sebaliknya
yang ekivalen dengan semester genap dan semester gasal sesuai dengan
pengertian satuan kredit semester (sks).
3.23.Satu satuan kredit semester, selanjutnya disebut 1 (satu) sks adalah takaran
penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama 1 (satu)
semester melalui 3 (tiga) kegiatan per minggu meliputi 50 (lima puluh) menit
tatap muka terjadwal (perkuliahan), 60 (enam puluh) menit kegiatan terstruktur
dan 60 (enam puluh) menit kegiatan mandiri, atau 100 (seratus)menit
praktikum, atau 240 (dua ratus empat puluh) menit kerja lapangan.
3.24. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. (Undang-undang nomor 14 tahun 2005, pasal
1 ayat 2)
3.25. Penilaian Kinerja Dosen adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi
dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan
paling banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan
kualifikasi akademik

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 9


4. PEDOMAN ADMINISTRASI AKADEMIK
4.1. KEBIJAKAN UMUM

4.1. Visi
Service of Excellence untuk layanan perkuliahan, layanan mahasiswa dan
dosen, dan layanan terkait lainnya.

4.2. Misi
1. Menjalankan konsep one stop service
2. Melayani mahasiswa, dosen, orang tua mahasiswa secara professional
3. Menerapkan standar prosedur ISO

4.3. Key Performance Indicator


1. Deliverables tepat waktu (cepat) dan akurat
2. Komplain sedikit
3. Masalah teratasi dan terkontrol
4. Hasil memuaskan dan optimal

4.4. Key Success Factor


1. Dukungan Sisfo dan data yang akurat
2. Dukungan logistik
3. Kebijakan dan aturan akademik yang jelas dan terdokumentasi
4. Unit-unit terkait bekerjasama dengan baik

4.5. TATA KELOLA ADMINISTRASI AKADEMIK YANG BAIK


4.1.1 KRS (Kartu Rencana Studi)

1. Mahasiswa merencanakan dan mengajukan pengisian kartu rencana studi setiap awal
semestrer berlangsung pada Akademik Prodi Psikologi dengan persetujuan pihak
Dosen Penasehat Akademik.
2. Pengambilan mata kuliah setiap semester disajikan secara paket dengan jumlah SKS
mata kuliah berdasarkan pada hasil Indek Prestasi studi semester sebelumnya.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 10


Mahasiswa hanya diperbolehkan mengambil mata kuliah sesuai dengan paket mata
kuliah semester yang ditempuhnya, kecuali jika terdapat hal-hal khusus maka
mahasiswa diperbolehkan mengambil kuliah diluar paket dengan persetujuan Dosen
Penasehat Akademik dan atau Pembantu Ka.Prodi Bidang Akademik.
3. Masa pendaftaran Rencana Studi diatur lebih lanjut oleh Bagian Akademik Universitas.

4.1.2 Bimbingan Akademik

Bimbingan Akademik dilakukan oleh Penasehat Akademik yang ditunjuk oleh Prodi.
1. Kewajiban Penasehat Akademik:
a. Membantu mahasiswa dalam merencanakan, dan menentukan program studi atau
mata kuliah, dan pengisian Kartu Rencana Studi setiap semester sehingga dapat
mengoptimalkan masa studinya dengan baik dan efektif.
b. Membantu mahasiswa dengan memberikan pengarahan dan menyelenggarakan
diskusi rencana penyusunan matakuliah.
c. Memeriksa dan memberikan legalisasi Kartu Rencana Studi dengan memperhatikan
kelulusan prasyarat mata kuliah untuk pengambilan matakuliah baru dan jumlah
SKS yang diambil berdasarkan Indeks Prestasi Semester sebelumnya.
d. Membantu pihak akademik Prodi dalam menginformasikan peraturan akademik
tingkat Prodi dan atau Universitas serta Pemerintah.
e. Menyelenggarakan diskusi, memberikan pertimbangan dan membimbing mahasiswa
dalam pengajuan proposal skripsi, dan penyelesaian skripsi mahasiswa.
f. Membantu mahasiswa dalam mengenal, memahami,dan menerapkan potensi, minat,
bakat, dan kemampuan umum akademik lainnya.
g. Membantu mahasiswa dalam memunculkan, menjaga, dan meningkatkan motivasi
berprestasi sehingga dap at menemukan pemecahan yang ideal untuk setiap
masalah yang berhubungan dengan akademik secara langsung maupun tidak
langsung.
h. Membantu mahasiswa dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
akademik secara langsung maupun tidak langsung dengan menjadi konselor.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 11


i. Menyiapkan waktu konsultasi untuk mahasiswa bimbingannya, minimal satu kali
seminggu.
2. Hak Penasehat Akademik:
a. Mendapatkan informasi detil mengenai peraturan, dan prosedur pengisian Kartu
Rencana Studi, dan mendapatkan Informasi Kartu Hasil Studi Mahasiswa setiap
awal semester sebelum masa pengisian Kartu Rencana Studi dimulai dari pihak
Bagian Akademik Prodi.
b. Mendapatkan informasi detil mengenai peraturan akademik tingkat Prodi, dan atau
STIKes Binawan, serta Pemerintah.
c. Mendapatkan informasi kelancaran pengajuan proposal skripsi, dan penyelesaian
skripsi mahasiswa bimbingannya dari pihak Prodi dan atau Mahasiswa.
e. Mendapatkan informasi lain terkait kedudukannya sebagai Konselor Mahasiswa
Bimbingannya.

4.1.3 KHS (Kartu Hasil Studi)

1. Mahasiswa mendapatkan Kartu Hasil Studi setiap akhir semester yang didalamnya
tercantum Indek Prestasi untuk dasar pengambilan mata kuliah dalam penyusunan
Kartu Rencana Studi.
2. Arsip kartu hasil studi diberlakukan sebagai arsip rahasia dan disimpan oleh
mahasiswa yang bersangkutan, bidang Akademik Prodi, dan Dosen Penasehat
Akademik.

4.1.4 Ujian dan Penilaian

1. Ujian
a) Maksud dan tujuan penyelenggaraan ujian adalah:
1) Untuk menilai apakah seorang mahasiswa telah memahami atau menguasai
bahan yang telah disajikan kepadanya. Dalam hubungan ini setiap pekerjaan
mahasiswa harus diberi range nilai oleh tenaga pengajar yang bersangkutan dan

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 12


dikembalikan kepada mahasiswa tersebut untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangannya.
2) Untuk mengelompokkan mahasiswa kedalam beberapa golongan didasarkan
pada kemampuannya sehingga terdapat mahasiswa yang termasuk golongan-
golongan sebagai berikut:
A: Baik Sekali D: Kurang E :Gagal
B: Baik C: Rata-Rata
3) Untuk menilai apakah bahan yang disajikan telah sesuai, dan cara penyajiannya
telah cukup baik, sehingga para mahasiswa dengan usaha yang wajar dapat
memahami bahan tersebut.
4) Tujuan pertama dan kedua ditujukan untuk bahan matakuliah dan para tenaga
pengajar. Sistem ujian dan penilaian harus disesuaikan dengan maksud dan
tujuan tersebut.
b) Sistem Ujian.
1) Ujian dapat dilakukan dengan berbagai bentuk seperti ujian tertulis, ujian lisan,
ujian dalam bentuk seminar, ujian dalam bentuk pemberian tugas, ujian dalam
bentuk penulisan karangan dan sebagainya.
2) Karena dalam setiap kali ujian terkandung unsur ketidaktepatan didalamnya,
maka perlu diselenggarakan ujian lebih dari satu kali, agar diperoleh nilai yang
mendekati ketepatan. Untuk itu dilaksanakan satu kali ujian sisipan tengah
semester, tidak ada ujian ulang bagi mahasiswa yang tidak lulus ujian semestar
yang bersangkutan.
3) Mahasiswa yang diperkenankan mengikuti ujian adalah mahasiswa yang telah
memenuhi persyaratan terutama jumlah kehadiran perkuliahan dan praktikum
minimal 75% dari jumlah tatap muka yang wajib diikuti per mata kuliah.
4) Dalam hal mahasiswa tidak bisa mengikuti ujian semester karena berhalangan
(sakit), maka mahasiswa yang bersangkutan dapat menyelenggarakan ujian
khusus dengan mengajukan permohonan ujian kepada Ka. Prodi dengan syarat
melampirkan surat keterangan sakit dari dokter. Dalam hal ini Prodi dapat

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 13


melaksanakan ujian bagi mahasiswa yang bersangkutan sekurang-kurangnya
seminggu sebelum masa kuliah berikutnya dimulai.
c) Pengumuman Hasil Ujian.
1) Pekerjaan ujian yang telah dinilai harus dikembalikan ke mahasiswa yang
bersangkutan sebagai umpan balik bagi perkuliahan selanjutnya.
2) Hasil ujian diumumkan secara terbuka oleh Prodi dan ditempelkan pada tempat
yang mudah dibaca oleh mahasiswa.
3) Keberatan atas suatu penilaian dosen yang bersangkutan dapat diajukan
langsung kepada dosen yang bersangkutan atau melalui Dosen Penasehat
Akademik masing-masing.

2. Penilaian
a). Sistem Penilaian
1) Standar penilaian adalah mutlak, baik untuk mengkonversi maupun mentrasnfer
dari non-SKS ke Program Sarjana Strata1.
2) Standar penilaian dalam sistem SKS adalah standar penilaian mutlak sebagai
berikut:
(a) Jenis Standar Penilaian
 Terstruktur
Tugas yang direncanakan sistematika bentuk dan proses pengerjaannya dibuat oleh
dosen.
 Mandiri
Tugas kuliah yang diselesaikan secara mandiri dan bebas oleh mahasiswa sebagai
bentuk keaktifan mahasiswa yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas
terstruktur dan atau tidak berhubungan.
 Mid semester
Ujian tengah semester yang dilakukan minimal setelah pertemuan ke-7 atau ke-8
dengan materi kuliah pertemuan ke-1 sampai 8 untuk tatapmuka 16 kali,atau 7 untuk
tatap muka 14 kali.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 14


 Semester
Ujian akhir semester yang dilakukan pada penghujung semester berlangsung setelah
pertemuan ke-14 atau ke-16.
(b) Nilai yang diserahkan oleh tenaga pengajar kepada Prodi mencakup jumlah
keseluruhan nilai yang diperoleh mahasiswa melalui nilai terstruktur, mandiri, mid
semester, dan semester.
(c) Standar penilaian perkegiatan: terstruktur, mandiri, mid semester, dan semester
ditetapkan sebagai berikut:
80-100 : A
70-79 : B
60-69 : C
50-59 : D
0-49 : E
(d) Sedangkan standar penilaian untuk pertama kuliah (jumlah nilai perkegiatan)
digunakan standar sebagai berikut:
3,8-4,0 : A
3,5-3,7 : A-
3,2-3,4 : B+
2,9-3,1 : B
2,6-2,8 : B-
2,2-2,5 : C+1,9-2,1 : C
1,6-1,8 : C-
1,3-1,5 : D+
1,0-1,2 : D
0,0-0,9 : E
Dengan demikian diperoleh kelompok mahasiswa yang kemampuannya baik sekali, baik,
cukup,kurang, dan gagal. Masing-masing kelompok dinyatakan dengan huruf A,B,C,D,
dan E.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 15


3. Pengolahan Nilai.
Berikut langkah pengolahan nilai:
1) Nilai angka (point b.1).b).(c). standar penilaian perkegiatan) terlebih dahulu ditukar
menjadi huruf.
2) Nilai yang harus berdasarkan per kegiatan ditukar menjadi nilai angka berdasarkan
bobot (A=4, B=3, C=2, D=1, dan E=0).
3) Nilai tersebut dijumlahkan dan hasilnya menjadi nilai akhir suatu mata kuliah.
4) Nilai ditukar berdasarkan standar (point b.1).b).(d). standar penilaian untuk pertama
kuliah perkegiatan) menjadi huruf: A,B,C,D, dan E.

Contoh nilai mahasiswa Ari dalam Mata Kuliah Psikologi Pendidikan adalah:
Nilai Terstruktur = 70 =b, 15%X B(3) = 0,45
Nilai Mandiri = 70 =b, 15%X B(3) = 0,45
Nilai Mid Smstr = 70 =b, 35%X B(3)= 1,05
Nilai Semester = 65 =b, 35%X B(3)= 0,70 +
Jumlah nilai yang diperoleh = 2,65Maka nilai Ari dalam Mata Kuliah Psikologi
Pendidikan adalah
2,65=B.

4. Mengulang dan Perbaikan Nilai.


1) Mengulang adalah melakukan ujian terhadap suatu matakuliah yang mendapat nilai E
dan D (mata kuliah bidang keahlian) dengan mengikuti kegiatan perkuliahan kembali.
2) Memperbaiki nilai adalah perbaikan terhadap matakuliah yang mendapat nilai kurang
dari A dengan mengikuti kegiatan perkuliahan.
3) Mengulang dan perbaikan nilai dapat diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
(a) Matakuliah yang diulang dan diperbaiki harus dimasukkan ke dalam Kartu
Rencana Studi berdasarkan Indeks Prestasi (IP) yang telah diperoleh mahasiswa
yang bersangkutan sesuai dengan semester sebelumnya.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 16


(b) Perbaikan nilai hanya satu kali. Apabila pada ujian ulang menghasilkan nilai lebih
rendah dari hasil ujian yang pertama, maka nilai yang dipakai ialah nilai pada
hasil ujian dengan nilai yang tertinggi.

5. Pengadministrasian Nilai.
1) Hasil ujian harus segera dimasukkan oleh tenaga pengajar yang bersangkutan dalam
kartu nilai kolektif (Model D), dan menyerahkan kepada Prodiselambat-lambatnya
satu minggu setelah ujian dilaksanakan.
2) Prodi mengumumkan hasil ujian selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah penyerahan
nilai oleh tenaga pengajar.
3) Perubahan nilai.
(a) Perubahan nilai oleh tenaga pengajar hanya diperbolehkan karena sebab-sebab
yang wajar, seperti kesalahan menghitung atau karena mahasiswa telah dapat
melengkapi tugas yang dibebankan kepadanya.
(b) Perubahan nilai oleh tenaga pengajar yang bersangkutan dapat dilakukan
selambat-lambatnya dalam waktu sepuluh hari setelah nilai matakuliah yang
bersangkutan diumumkan oleh Prodi.
(c) Penyampaian nilai perbaikan harus melalui Ka.Prodi.
(d) Nilai yang diumumkan sebelum dikirimkan ke BAK, oleh Prodi dimasukkan
kedalam daftar rekapitulasi nilai (model E). Nilai yang disampaikan ke BAK
adalah nilai final yang siap dimasukkan ke dalam kumpulan nilai (model F).
(e) Nilai yang sudah diserahkan ke BAK tidak dapat dirubah lagi dengan alasan
apapun. Perubahan nilai dilakukan pada tingkat Prodi sebelum nilai dikirimkan
oleh Prodi ke BAK.
(f) Semua dokumen yang memuat nilai harus diarsipkan dengan baik agar sewaktu-
waktu dapat diperoleh kembali dengan segera dan mudah. Arsip data mengenai
studi mahasiswa harus diperlakukan sebagai dokumen negara yang bersifat
finansial, karena diluar kepentingan mahasiswa, penggunaannya oleh yang
ebrsangkutan harus dengan izin pejabat yang berwenang.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 17


4.1.5 Evaluasi Keberhasilan Studi

1. Pengertian.
a. Evaluasi keberhasilan studi dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) dan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK).
b. Nilai mutu adalah kredit mata kuliah yang diambil setiap semester dikalikan dengan
nilai bobot mata kuliah.
c. Jumlah keseluruhan nilai mutu ialah jumlah seluruh hasil perkalian mata kuliah yang
dikalikan nilai bobot matakuliah sejak dari permulaan semester awal sampai dengan
akhir.
d. Indeks Prestasi (IP) adalah angka yang menunjukkan prestasi mahasiswa untuk satu
semester. IP dihitung menurut semester yang bersangkutan. IP dapat digunakan untuk
mengikuti kemajuan belajar mahasiswa setiap semester dan menentukan jumlah
pengambilan SKS semester berikutnya.
e. IPK adalah angka yang menunjukkan prestasi mahasiswa mulai dari semester pertama
sampai dengan semester terakhir yang sudah ditempuh secara kumulatif. IPK
digunakan untuk mengikuti kemajuan belajar dan menentukan sanksi akademis serta
evaluasi studi pada semester 4, 8, dan pada akhir program studi.
Untuk mencapai nilai IP dan IPK,maka nilai huruf dirubah terlebih dahulu menjadi
bobot sebagai berikut:
A = 4; B = 3; C = 2; D = 1; E = 0.
Perhitungan selanjutnya mempergunakan rumus sebagai berikut:
IP= Jumlah nilai mutu = (KN)
Jumlah Kredit = (K)
IPK =Jumlah seluruh nilai mutu = (KN)
Jumlah Kredit = (K)

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 18


2. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahap Pertama
a. Evaluasi keberhasilan studi tahap pertama adalah evaluasi yang dilaksanakan pada
akhir semester empat bagi Program Sarjana Strata 1, terhitung sejak mahasiswa
terdaftar sebagai mahasiswa.
b. Evaluasi dilaksanakan untuk menentukan apakah seorang mahasiswa diperkenankan
melanjutkan studi atau harus meninggalkan kegiatan akademik Prodi.
c. Seorang mahasiswa dapat meneruskan studi apabila memenuhi syarat:
1) Mencapai IPK (Indek Prestasi Kumulatif) sekurang-kurangnya 2,00.
2) Mencapai kelulusan SKS sekurang-kurangnya mencapai batas minimal untuk
melanjutkan studi dengan rumus: beban studi dibagi dengan masa studi dikalikan
dengan semetar evaluasi dengan jumlah beban studi yang harus direalisasikan.
Sarjana Strata 1 dengan beban studi 144 SKS:
144 x 4 = 41 SKS

3. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahap Kedua


a. Evaluasi keberhasilan studi tahap kedua adalah evaluasi yang dilaksanakan pada akhir
semester delapan bagi Program Sarjana Strata 1, terhitung sejak mahasiswa terdaftar
sebagai mahasiswa.
b. Evaluasi dilaksanakan untuk menentukan apakah seorang mahasiswa diperkenankan
melanjutkan studi atau bilamana tidak dapat memenuhi ketentuan maka mahasiswa
tersebut dinyatakan Drop Out (DO), dan harus meninggalkan kegiatan akademik Prodi.
c. Seorang mahasiswa dapat meneruskan studi apabila memenuhi syarat:
a) Mencapai IPK (Indek Prestasi Kumulatif) sekurang-kurangnya 2,00.
b) Mencapaikelulusan SKS sekurang-kurangnya mencapai batas minimal untuk
melanjutkan studi dengan rumus: beban studi dibagi dengan masa studi dikalikan
dengan semetar evaluasi dengan jumlah beban studi yang harus direalisasikan.
Jumlah beban studi yang wajib selesai (JBSW S) = Beban Studi x Semester
Evaluasi Masa Studi Sarjana Strata 1 dengan beban studi 144 SKS:
144 x 8 = 82 SKS

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 19


4. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahap Akhir Program Studi
a. Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan jenjang studi sarjana strata 1 apabila
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) samaatau lebih dari 2,00.
2) Tidak ada nilai E.
3) Tidak ada nilai D pada matakuliah keahlian (MKK) dan mata kuliah pilihan.
4) Jumlah SKS yang bernilai D tidak lebih dari 25% dari jumlah kredit total.
5) Telah lulus ujian skripsi, makalah atau pendadaran.
6) Apabila IPK yang dicapai mahasiswa tersebut kurang dari 2,00, ada nilai E, atau
nilai D sampai 25% ,maka kepadanya diberikan kesempatan untukmemperbaiki IPK
tersebut sebelum mengajukan judul skripsi.
b. Judul skripsi dapat diajukan setelah mahasiswa dapat menyelesaikan 80% dari mata
kuliah. Judul skripsi harus disyahkan paling lambat pad akhir semester XII. Skripsi
yang diprogram dalam KRS dievaluasi dalam tenggang waktu 1 tahun.
c. Bagi mahasiswa yang IPK-nya kurang dari 2,5 tidak diwajibkan menyusun skripsi
melainkan menempuh pendad aran terhadap dua matakuliah yang sesuai dengan
jurusannya, ditambah dengan penulisan makalah dibawah bimbingan seorang dosen
pembimbing sebagai bahan ujian komprehensif.
d. Predikat kelulusan mahasiswa adalah sebagai berikut:
No YUDISIUM IPK KETERANGAN
1 Dengan Pujian 3,50-4,00 Tidak pernah mengulang ujian mata
(Cumlaude) kuliah serta tanpa nilai D dan dapat
menyelesaikan studi maksimal 10
semester
2 Sangat memuaskan 3,00-3,49
3 Memuaskan 2,50-2,99
4 Cukup 2,00-2,49

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 20


4.1.6 Batas Waktu Studi

1. Mata kuliah yang dibebankan harus dapat diselesaikan oleh mahasiswa dalamwaktu
yang telah ditentukan yaitu maksimum 14 semester untuk menyelesaikan jenjang
Sarjana Strata 1.
2. Bilamana dalam jangka waktu tersebut pada point a mahasiswa secara sah tidak
terdaftar sebagai mahasiswa (mahasiswa dalam masa langkau), maka jangka waktu
tersebut tidak diperhitungkan.
3. Bilamana terdapat perhentian sementara masa studi dikarenakan adanya tindakan
atau hukuman akademik, maka masa pemberian tindakan atau hukuman akademik
tersebut diperhitungkan dalam masa studi.

4.1.7 Semester Pendek

Masa kuliah semester pendek dapat diikuti mahasiswa dengan persyaratan sebagai
berikut:
1. Prodi sebagai penyelenggara semester pendek harus melaporkan rencana
pelaksanaan semester pendek kepada Ketua STIKes Binawan.
2. Jumlah SKS yang dapat diambil pada semester pendek maksimal 8 (delapan) SKS.
3. Biaya kuliah semester pendek dihitung per-SKS yang besarnya ditetapkan dengan
Surat Keputusan Ketua STIKes Binawan atas usul pihak penyelenggara.
4. Semester pendek dapat dilaksanakan dengan jumlah mahasiswa peserta minimal 20
orang.
5. Mahasiswa yang mengambil mata kuliah di semester pendek dengan mata kuliah
prasyarat sudah pernah mengambil mata kuliah prasyarat dengan nilai minimal C.

4.1.8 Sanksi Akademik dan Non Akademik


1. Sanksi Akademik

Mahasiswa yang melanggar ketentuan administrasi akademik dilakukan sanksi akademik


sebagai berikut:

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 21


a. Mahasiswa yang melakukan pendaftaran di luar waktu yang sudah ditentukan
dikenakan biaya administrasi tambahan sebagai berikut:
1) Hari pertama sampai dengan hari keenam sebesar 10% dari SPP.
2) Hari ketujuh sampai dengan hari ketigabelas sebesar 20% dari SPP.
b. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran sampai dengan hari ketigabelas
sesudah waktu pendaftaran yang ditentukan dinyatakan alpa studi dan dikenakan
sanksi berupa tidak memperoleh pelayanan akademik dan administrasi serta tidak
dapat mengajukan cuti kuliah.
c. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran satu semester diwajibkan membayar
SPP semester yang bersangkutan ditambah pembayaran denda sebesar 50% dari
SPP.
d. Mahasiswa yangt tidak melakukan pendaftaran dua semester berturut-turut dikenakan
sanksi akademik berupa pemutusan studi
e. Mahasiswa yang tidak mengajukan program studi pada masa yang telah ditentukan
tidak berhak mengikuti perkuliahan. Apabila mahasiswa yang bersangkutan mengikuti
ujian, nilai yang diperolehnya tidak diakui.
f. Mahasiswa yang kehadirannya dalam mengikuti kuliah kurang dari 75% dari kehadiran
dosen dalam satu semeter, tidak berhak mengikuti ujian untuk matakuliah tersebut.
g. Mahasiswa yang tidak melaksanakan tugas terstruktur dan atau tugas mandiri,
kepadanya dapat dikenakan sanksi penundaan atau pembatalan nilai yang
diperolehnya oleh dosen yang bersangkutan.
h. Mahasiswa yang memperoleh Indeks Prestasi kurang dari 2,00 pada semester empat
dan semester delapan dikenakan sangksi akademik berupa gugur studi.
i. Mahasiswa yang tidak berhasil menyelesaikan studi dalam masa studi maksimum (14
semester) tanpa alasan yang dapat diterima dikenakan sanksi akademik berupa gugur
studi.
j. Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan perbaikan munaqasyah setelah ujian, dan
diwajibkan memperbaiki munaqasyahnya dalam waktu enam bulan setelah

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 22


pelaksanaan ujian munaqasyah, maka nilai ujian skripsinya dinyatakan batal dan
digantikan dengan nilai ujian skripsi berikutnya.
k. Penetapan sanksi akademik diusulkan oleh Prodi. Usulan tersebut disampaikan oleh
Ka.Prodi ke Ketua STIKes untuk diterbitkan Surat Keputusan Pemberhentian Studinya
l. Mahasiswa yang telah menerima Surat Keputusan Pemberhentian Studi, maka yang
bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti studi pada Prodi di lingkungan STIKes
Binawan.

2. Sanksi Non Akademik

Mahasiswa yang melanggar ketentuan non akademik, hukum, dan moral diatur tersendiri
dalam Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa STIKes Binawan.
I. Tata Tertib Perkuliahan Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa masuk dan keluar kuliah tepat waktu.
2. Ketidakhadiran dapat ditoleriri maksimal 25 % (mencakup absen karena alpa, sakit,
dan keperluan lainnya) dari total tatap muka (4 kali untuk kuliah dengan 16 kali
pertemuan,dan 3 kali untuk kuliah dengan 14 atau 15 kali pertemuan).
3. Mahasiswa wajib menjaga ketertiban, keamanan, kebersihan dan keindahan kelas
serta kampus sebelum, selama, dan setelah berlangsungnya proses perkuliahan.
4. Mahasiswa wajib berbusana sopan, pantas, dan menutup aurat.
5. Selama proses belajar mengajar, berurusan dengan dosen dan Prodi, tidak dibenarkan
atau dilarang:
a. Umum.
1) Berpakaian tidak sopan dan norak, seperti memakai T -Shirt atau kaos oblong,
celana atau baju kaos berkerah.
2) Bersandal dan atau bersepatu tumit tinggi.
3) Mencat rambut warna warni.
4) Bertato.
5) Duduk berbaur antara pria dan wanita didalam dan luar kelas.
6) Merokok di ruang kelas, perpustakaan, dan kantor.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 23


7) Mengaktifkan HP selama proses perkuliahan dan acara resmi akademik lainnya.
8) Mengeluarkan perkataan dan atau melakukan tindakan asusila serta tidak senonoh.
9) Membuang sampah sembarangan di dalam kelas, dan di lingkungan kampus.
10) Membuat coretan pada kursi, meja dan bangunan kampus.
b. Khusus Bagi Mahasiswa.
1) Memakai celana jeans, parasut, celana gunung,dan jenis lainnya yang tidak formal.
2) Berambut gondrong, dan memakai asesoris seperti kalung, gelang kaki, atau tangan
dan anting-anting.
c. Khusus Bagi Mahasiswi.
1) Memakai celana atau rok jeans, parasut, celana gunung, dan jenis lainnya yang
tidak formal.
2) Berbusana tidak menutup aurat, tipis atau jarang atau tembus pandang,sempit atau
ketat dan rok yang belahan bawahnya lebih dari 15 cm.
3) Berpenampilan seronok,dan memakai asesoris atau perhiasan berlebihan.
6. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran tata tertib, maka dosen dapat mengambil
tindakan:
a. Memberi teguran atau peringatan secara lisan atau tertulis.
b. Bila peringatan pertama diabaikan, diberi peringatan kedua.
c. Melarang mengikuti perkuliahan atau tindakan lainnya, seperti tidak memperoleh
layanan akademik dan kemahasiswaan, sesuai ketentuan yang berlaku bila
melakukan akumulasi lebih dari 2 kali pelanggaran.

4.1.9 Tata Tertib Ujian Semester Bagi Mahasiswa

1. Mahasiswa diharuskan berpakaian yang sopan.


2. Mahasiswa sudah hadir 5 menit sebelum ujian dimulai.
3. Bagi mahasiswa yang terlambat tidak ada penambahan waktu.
4. Selama ujian tidak dibenarkan keluar ruangan dengan alasan apapun dan jika keluar
maka ujian dianggap telah selesai.
5. Bagi yang tidak mengikuti ujian sesuai dengan jadwal tidak dilakukan ujian susulan.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 24


6. Mahasiswa tidak dibenarkan membawa tas selain alat tulis ke dalam ruangan ujian,
kecuali ada ketentuan khusus dari dosen yang bersangkutan.10.Peserta yang
dibenarkan mengikuti ujian adalah yang kehadirannya memenuhi 75 % dan mahasiswa
yang kurang kehadirannya dari 75 % tidak dibenarkan mengikuti ujian.
7. Mahasiswa yang kedapatan mencontek atau konpromi akan diberikan peringatan
pertama secara klasikal dan apabila terdapat pelanggaran berikutnya mahasiswa yang
bersangkutan dikeluarkan dan hasilnya tidak akan dinilai.
8. Bagi Mahasiswa yng telah selesai ujian, agar lembar jawaban serta soal ujian
diletakkan di atas kursi (tempat duduk masing-masing) dan yang bersangkutan
disilahkan keluar ruangan.

4.1.10 Masa Langkau

Hal-hal yang terkait dengan masa langkau adalah sebagai berikut:


1. Masa langkau dengan alasan rasional dapat dipergunakan untuk mahasiswa yang
telah kuliah aktif minimal 2 (dua) semester berturutturut sebanyak 1 (satu) semester,
dan paling banyak dua semester berturut-turut atau tidak berturut selama masa studi.
2. Masa langkau tidak diperhitungkan dalam masa studi tetapi mahasiswa tetap
diharuskan membayar uang administrasi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
Keputusan Ketua STIKes Binawan pada masa studi semester yang akan berlangsung.
Permohonan pengajuan masa langka u diajukan kepada Ketua STIKes Binawan c.q.
Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan paling lambat satu bulan
sebelum masa pendaftaran ulang.
3. Lampiran persyaratan pengajuan masa langkau adalah sebagai berikut:
a. Bukti pendaftaran sebagai mahasiswa pada semester sebelum cuti kuliah.
b. Kartu hasil studi yang telah diperoleh pada semester sebelumnya.
c. Surat persetujuan masa langkau dari Dosen Penasehat Akademik.
4. Surat Keputusan Masa Langkau diterbitkan oleh Ketua STIKes Binawan c.q. Kepala
Biro Administrasi Akademik dan Kemahasis waan. Persetujuan untuk mahasiswa yang

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 25


bersangkutan secara mandiri dan atau kolektif dengan tembusan disampaikan kepada
Ka.Prodi dan Bagian Keuangan.
5. Selanjutnya, mahasiswa yang bersangkutan diharuskan membayar uang administrasi
masa langkau pada Bagian Keuangan yang besarnya sebagaimana ditetapkan dalam
Surat Keputusan Ketua STIKes Binawan.
6. Berkas Surat Keputusan Masa Langkau yang diterbitkan oleh Ketua STIKes Binawan
c.q. Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (point 4), dan Tanda
Bukti Pembayaran uang administrasi masa l angkau dari Bagian Keuangan (point 5)
tersebut disampaikan ke Bagian Akademik sebagai bukti registrasi mahasiswa.

4.1.11 Aktif Kembali Setelah Masa Langkau

Mahasiswa yang telah menjalani masa langkau satu atau dua semester diharuskan
melakukan pendaftaran ulang pada semester berikutnya dengan memenuhi persyaratan
administrasi akademik dan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan
melampirkan SK Masa Langkau yang pernah didapatkan pada semester sebelumnya.

4.1.12 Alpa Studi

Hal-hal yang terkait dengan alpa studi adalah sebagai berikut:


1. Mahasiswa alpa studi adalah mahasiswa yang tidak mendaftar ulang dan tidak pula
menggunakan masa langkau sebelum habis masa studinya.
2. Masa alpa studi tidak diperbolehkan lebih dari 4 (empat) semester baik berturut-turut
maupun tidak berturut-turut.
3. Mahasiswa alpa studi yang mendaftar kembali sebelum masa studinya berakhir, dapat
diterima dengan ketentuan bahwa masa alpa studi mempengaruhi lamanya masa
studi. Bilamana masa studi mahasiswa berakhir dan mahasiswa tersebut belum juga
selesai, maka status mahasiswa tersebut diberhentikan sebagai mahasiswa secara
otomatis.
4. Mahasiswa alpa studi secara otomatis diberhentikan (dikeluarkan) dari STIKes
Binawan setelah masa studinya berakhir.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 26


5. Mahasiswa alpa studi yang mendaftar kembali harus membayar ulang SPP/
Operasional dan lain-lain sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk
masa alpa studi dan masa yang sedang atau akan berjalan.

4.1.13 Pindah Kuliah

1. Pindah Kuliah ke STIKes Binawan.


a. Mahasiswa perguruan tinggi lain diperkenankan pindah kuliah ke STIKes Binawan
dengan ketentuan bahwa mahasiswa yang bersangkutan berasal dari perguruan tinggi
negeri dengan status terakreditasi minila B, atau perguruan tinggi swasta dengan
status terakreditasi A dalam dan Luar Negeri.
b. Mahasiswa pindah kuliah dapat mengajukan konversi nilai dan mata kuliah dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Nilai mata kuliah yang dapat dikonversi minimal dengan nilai B atau 70.
2) Konversi mata kuliah yang ebrsangkutan didasarkan pada matakuliah umum yang
berlaku di STIKes Binawan.
3) Pengajuan konversi mata kuliah dan nilai dengan mengajukan permohonan kepada
Keta STIKes Binawan c.q. Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
dengan melampirkan:
(a) Transkrip nilai (asli) yang sudah diperoleh dari perguruan tinggi asal
sebelumnya.
(b) Permohonan pindah (asli) ke STIKes Binawan dari perguruan tinggi asal.
(c) Surat keterangan (asli) dari Kedutaan Besar Indonesia di negara asal bagi
mahasiswa Indonesia yang berasal dari perguruan tinggi luar negeri.(d) Khusus
bagi warga negara asli berlaku ketentuan tersendiri.
4) Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan oleh Kepala Administrasi Akademik
dan Kemahasiswaan dikeluarkan surat permohonan kepada pimpinan Prodi untuk
penetapan konversi matakuliah dan nilai.
5) Ka.Prodi menerbitkan Surat Keputusan atau Ketetapan Konversi kepada mahasiswa
yang bersangkutan, dan Surat Keputusan tersebut disampaikan kepada Kepala

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 27


Bagian Akademik untuk diproses sebagai mahasiswa Prodi yang baru dengan
diterbitkannya Kartu Hasil Studi yang baru sesuai dengan nilai dan mata kuliah
konversi.
6) Mahasiswa membayar biaya konversi matakuliah yang dihitung berdasarkan jumlah
SKS yang diakui. Besar biaya setiap SKS yang diakui ditetapkan dengan SK Ketua
STIKes Binawan.

2. Pindah Kuliah ke Prodi atau Jurusan atau Program Studi Lain dalam STIKes Binawan.
a. Mahasiswa yang bermaksud pindah kuliah ke Prodi atau Jurusan Atau Program Studi
lain di Lingkungan STIKes Binawan hanya diperkenankan melalui tes masuk
sebagaimana prosedur dan persyaratan sebagai calon mahasiswa baru.
b. Apabila mahasiswa yang bersangkutan lulus, maka matakuliah dan nilai yang pernah
diperoleh sebelumnya dapat dikonversi sesuai peraturan Prodi atau Jurusan Atau
Program Studi yang dimasuki. Prosedur pengajuan konversi nilai dan matakuliah
sebagaimana ketentuan yang berlaku padapoint a. Pindah Kuliah ke STIKes Binawan.

3. Pindah Kuliah dari STIKes Binawan.


a. Mahasiswa yang akan pindah dari STIKes Binawan dapat diberikan surat pindah
apabila tidak dalam status masa langkau dan tidak sedang dalam masa skorsing atau
putus studi.
b. Prosedur pengajuan pindah kuliah dari STIKes Binawan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Mahasiswa yang bersangkutan harus mengajukan permohonan tertulis kepada
Ketua STIKes Binawan c.q. Kepala Bagian Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan dengan melampirkan surat keterangan kesediaan perguruan tinggi
yang dituju untuk menerima mahasiswa pindahan tersebut tanpa melakukan hal ini
tetapi yang bersangkutan menyatakan mengundurkan diri sebagai mahasiswa
STIKes Binawan.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 28


2) Permohonan mengundurkan diri sebagai mahasiswa STIKes Binawan disertai
dengan bukti bebas keuangan dari Bagian Keuangan atau bebas tanggungan lain-
lain (seperti Perpustakaan dan Asrama) STIKes Binawan.
3) Ketua STIKes Binawan c.q. Kepala Bagian Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan menerbitkan Surat Keterangan Pindah Studi (keluar) atas
permintaan mahasiswa sendiri dengan lampiran transkrip nilai.

4.1.14 Skripsi/Tugas Akhir

Hal-hal yang terkait dengan Skripsi/Tugas Akhir adalah sebagai berikut:


1. Setiap mahasiswa mengajukan surat permohonan ke Ka.Prodi dengan syarat:
a. Mahasiswa menyertakan bukti lunas SPP/OPF.
b. Melampirkan KTM.
c. Telah selesai 120 SKS (bukti dengan melampirkan KHS).
d. Melampirkan dua buah pra- Skripsi/Tugas Akhir ke Prodi.
2. Penunjukan Ketua Bagian oleh Pembantu Ka.Prodi I untuk konsultasi pengarahan
Skripsi/Tugas Akhir.
3. Mahasiswa menyerahkan lembar persetujuan Skripsi/Tugas Akhir dari Ketua Bagian ke
Bagian Akademik Prodi.

4.1.15 Seminar Proposal

Hal-hal yang terkait dengan alpa seminar proposal adalah sebagai berikut:
1. Setiap mahasiswa yang telah lulus dalam pengajuan Skripsi/Tugas Akhir berhak
mengajukan permohonan seminar proposal.
2. Surat kelulusan seminar proposal sebagai syarat dilanjutkannya proses pengajuan
Skripsi/Tugas Akhir.
3. Mahasiswa yang belum lulus seminar proposal pada akhir semester ke-13, maka
mahasiswa tersebut diwajibkan untuk mengambil mata kuliah jalur non skripsi atau
makalah dengan bobot 2 SKS dengan mengganti 4 SKS dengan mengambil mata
kuliah khusus.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 29


4.1.16 Skripsi/Tugas Akhir

Hal-hal yang terkait dengan Skripsi/Tugas Akhir adalah sebagai berikut:


1. Setiap mahasiswa mengajukan permohonan ke Ka.Prodi dengan syarat:
a. Mahasiswa menyertakan bukti lunas SPP/ OPF.
b. Melampirkan KTM.
c. Telah selesai 120 SKS (bukti dengan melampirkan KHS).
d. Melampirkan satu buah pra - riset ke JFU/Staf.
2. Menyerahkan persyaratan tersebut ke Prodi.

4.1.17 Ujian Komprehensif

Hal-hal yang terkait dengan ujian komprehensif adalah sebagai berikut:


1. Mahasiswa berhak melakukan ujian komprehensif dengan menyerahkan persyaratan:
a. Surat rekomendasi hafalan Juz Amma dari Dosen Pembimbing Akademik.
b. Surat keterangan lulus seminar proposal.
2. Menyerahkan persyaratan tersebut ke JFU/ Staf.

4.1.18 Yudicium

Hal-hal yang terkait dengan yudicium adalah sebagai berikut:


1. Mahasiswa berhak melakukan ujian komprehensif dengan menyerahkan persyaratan:
a. Surat keterangan lulus ujian komprehensif.
b. Surat keterangan lulus ujian Munaqasyah.
2. Menyerahkan persyaratan tersebut ke JFU/ Staf.

4.1.19 Wisuda Sarjana

Hal-hal yang tekait dengan wisuda sarjana adalah sebagai berikut:


1. Mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan seluruh progr am studi di STIKes
Binawan diwisuda dengan tatacara sebagai berikut:
a. Yang mewisuda adalah Ketua STIKes Binawan.
b. Wisuda dilakukan tiap semester.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 30


c. Wisudawan/ wisudawati memakai atribut upacara wisuda.
d. Ikrar kesarjanaan diucapkan oleh seluruh wisudawan/wisudawati yang dipimpin oleh
seorang wisudawan/wisudawati.
2. Wisudawan/wisudawati diberikan predikat ”Wisudawan/Wisudawati Terbaik” dengan
ketentuan:
a. Mendapatkan IPK tertinggi.
b. Tercepat penyelesaian studinya (paling lambat lima tahun bagi program Sarjana
Strata 1).
c. Mendapatkan nilai tambahan lainnya (menurut tim).
d. Tidak pernah terkena sanksi.
3. Pemilihan Wisudawan/Wisudawati Terbaik dilakukan berdasarkan tingkatan Jurusan/
Program Studi.

4.1.20 Ijazah

Hal-hal yang terkait dengan ijazah adalah sebagai berikut :


1. Mahasiswa yang telah menyelesaikan semua program studi, memperoleh Ijazah
sebagai bukti yang bersangkutan telah memenuhi syarat, telah dinyatakan lulus,dan
telah diwisuda.
2. Persyaratan pengambilan Ijazah adalah sebagai berikut:
a. Surat Keterangan Bebas Pustaka (Dakultas dan Universitas).b. Transkrip nilai dari
Prodi.
c. Surat Keterangan Penyerahan Skripsi.
d. Surat Keterangan Bebas Keuangan.
e. Surat Keterangan Bebas Pinjaman Lainnya (Laboratorium).
f. Ijazah diambil sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan atau oleh seseorang yang
diberikan kuasa untuk itu dan paling lama satu tahun setelah diwisuda.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 31


4.1.21 Alumni

Hal-hal yang terkait dengan alumni adalah sebagai berikut:


1. Mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliah dan mendapatkan Ijazah mengisi blanko
alumni dari bagian alumni dan kemahasiswaan Prodi.
2. Blanko dikembalikan bersamaan dengan pengambilan legalisir ijazah di Prodi ke
bagian alumni dan kemahasiswaan.
3. Alumni diwajibkan memberitahukan perubahan data dan informasi karir profesionalnya
setiap saat ke bagian alu mni dan kemahasiswaan untuk kepentingan jalinan
kerjasama antara Prodi dan Alumni.

5. PROSES PENGENDALIAN

5.1. Monitoring

Monitoring penyelenggaraan administrasi akademik menjadi tanggung jawab masing-


masing Ketua Prodi. Minimal sekali pada setiap bulannya (minggu pertama), Pimpinan
STIKes Binawan menyelenggarakan Rapat Tinajauan Akademik yang membahas seluruh
implementasi kebijakan akademik dan menyelesaikan masalah-masalah yang muncul.

5.2. Evaluasi

Hasil dari Tinjauan Akademik Pimpinan STIKes Binawan diserahkan tindak lanjutnya
kepada pihak-pihak terkait dibawah kendali Ketua Prodi masing-masing.
Laporan Penyelenggaraan Administrasi Akademik diserahkan oleh Ka.Prodi kepada
Ketua STIKes Binawan 2 (dua) minggu sebelum Rapat Yudisium pada setiap akhir
semester.

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 32


LAMPIRAN

Pedoman Administrasi Akademik STIKes Binawan Halaman 33

Anda mungkin juga menyukai