PROSES
PERTEMUA
N9
MKDK-D3015
KESELAMATAN PROSES
Latar Belakang
• Banyak kecelakaan berupa kebakaran, peledakan atau kebocoran bahan
kimia beracun dan korosif yang dimulai dari tempat penyimpanan bahan.
• Bahan-bahan yang disimpan dalam gudang, bukan berarti “tidur nyenyak",
tetapi bahan-bahan tersebut akan tetap reaktif terhadap lingkungan.
PENYIMPANAN DAN PENANGANAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA
• Interaksi dapat terjadi antara bahan dengan panas atau sumber penyalaan,
uap air dan oksigen dalam udara, wadah dan bahan lain.
• Penyimpanan bahan kimia dalam jenis dan jumlah yang banyak
memerlukan pengetahuan akan syarat-syarat penyimpanan.
LETAK GUDANG BAHAN KIMIA
1. Jangan pindahkan atau ubah posisi orang yang terluka, terutama bila
luka-lukanya terjadi karena jatuh, jatuh dari ketinggian dengan keras atau
kekerasan lain. (Pindahkan atau ubah posisi penderita hanya apabila tindakan
anda adalah untuk menyelamatkan dari bahaya lain.)
2. Bertindaklah dengan cepat apabila penderita mengalami pendarahan, kesulitan
bernapas, luka bakar atau kejutan (SYOK).
3. Jangan berikan cairan apapun kepada penderita yang pingsan atau setengah
pingsan. Cairan dapat memasuki saluran pernapasan dan mengakibatkan
kesulitan bernapas bagi penderita.
PENANGANAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Variabel proses, nilai proses, atau parameter proses adalah nilai yang
diukur saat ini dari bagian tertentu dari proses yang sedang dipantau
atau dikendalikan.
Contohnya adalah suhu atau temperature dari suatu dapur
(furnace). Suhu saat ini disebut variabel proses, sedangkan suhu yang
diinginkan dikenal sebagai set point
Set point biasanya disingkat menjadi SP, dan nilai proses biasanya
disingkat menjadi PV.
PENANGANAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
1. Penderita Syok/Terkejut
Seseorang mengalami syok, wajahnya akan tampak pucat, tubuhnya dingin dan
berkeringat. Nafasnya cepat.
Penanganan :
a. Usahakan untuk membaringkan dan menempatkan kakinya pada posisi yang
lebih tinggi daripada kepala, kecuali apabila terdapat luka di kepalanya.
b. Selimuti tubuhnya agar hangat, tetapi jangan sampai terlalu panas
untuknya.
c. Berikan minuman gula kepada penderita apabila penderita dalam keadaan
benar-benar sadar
KASUS-KASUS KECELAKAAN KERJA DAN
PERTOLONGAN PERTAMANYA
2. Tersedak Makanan
4. Sengatan Serangga
Sengatan lebah, jika bengkak telah muncul, kompreslah segera dengan es.
Jika korban alergi terhadap sengatan serangga tertentu, segeralah
meminta pertolongan dokter.
5. Keracunan
Berilah minum (air biasa,susu ,atau kelapa)sebanyak mungkin hingga
korban bisa muntah, dan bawalah ke dokter. meski demikian, tidak selalu
korban muntah
KASUS-KASUS KECELAKAAN KERJA DAN
PERTOLONGAN PERTAMANYA
6. Luka Bakar
Alirkan/siram dengan air biasa/air mengalir ditempat yang terbakar, jika
lukanya masih tahap pertama, hingga rasa sakit hilang.
Jika lukanya sudah melepuh, bawa ke rumah sakit..
7. Luka lecet/gores/tersayat
Cucilah dengan air dan tutuplah luka dengan plester atau band aid.
Namun jika luka gores/robek terlalu besar, harus segera ditangani dokter
KASUS-KASUS KECELAKAAN KERJA DAN
PERTOLONGAN PERTAMANYA
8. Pendarahan
Hentikan pendarahan dengan cara menekan luka atau sekitar luka. Tekan
terus-menerus. Jangan melepas tekanan tiap sebentar hanya untuk
melihat apakah pendarahan sudah berhenti.
Apabila setelah diberikan tekanan pendarahan masih belum berhenti,
mungkin nadi atau pembuluh darah balik terputus, tekan nadi yang di
dekat luka, untuk menghentikan aliran darah dari jantung ke tempat lain.
Segera bawa ke dokter !!
KASUS-KASUS KECELAKAAN KERJA DAN
PERTOLONGAN PERTAMANYA
9. Patah Tulang
10. Terkilir
Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya, untuk
mencegah pembengkakan, lalu segera meminta pertolongan ahli atau
dokter. Khusus untuk lutut yang terkilir, segera bawa ke dokter, karena
jika ditangani oleh yang kurang professional, akan berakibat buruk di
kemudian hari
Bantuan Hidup Dasar (BHD)
25