ABSTRAKS
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, kemampuan teknologi computer semakin berkembang, hal tersebut
terjadi karena perkembangan teknologi baik perangkat keras maupun perangkat lunak semakin dibutuhkan dalam
mengatasi berbagai masalah, kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) adalah suatu kegiatan perkuliahan yang
merupakan pengintegrasian dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh
mahasiswa secara pragmatis, berdimensi luas melalui pendekatan interdisipliner, komprehensif, dan lintas
sektoral, Pihak Akademisi dari Universitasharusnya memperhitungkan hal demikian, karena banyak mahasiswa
yang masih mengambil mata kuliah, atau harus mengurus keluarga, dan hal lainnya, masalahnya jika mahasiswa
tersebut tidak bias membagiwaktukan berdampak pada rekan kelompoknya dan lokasi tempat KKM yang akan
memperburuk citra dari Universitas Almuslim sendiri.
Kata Kunci: Sistem, Visual Basic, Mahasiswa, Lokasi, KKM
45
sikap dan keterampilan dari dan kepada warga Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi
masyarakat dalam memecahkan masalah pembangunan KKM Mahasiswa Di Universitas Almuslim ini dapat
secara pragmatis melalui pendekatan interdisipliner, membantu Akademisi Universitas Almuslim dalam
komprehensif, dan lintas sektoral. menentukan lokasi yang cocok untuk ditempati oleh
Bagi perguruan tinggi KKM, bertujuan untuk mahasiswa, sehingga tidak terjadi hal – hal yang tidak
menghasilkan sarjana pengisi tekno struktural dalam diinginkan yang dapat memperburuk citra dari
masyarakat yang lebih mengahayati kondisi, gerak, dan Universitas Almuslim sendiri.
permasalahan yang kompleks yang dihadapi oleh
1.6 Metodelogi Penelitian
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan;
Untuk mendapatkan data-data dan informasi yang
meningkatkan hubungan dengan Pemerintah daerah,
akan digunakan penulis untuk mendukung dalam
Instansi Teknis, dan masyarakat sehingga dapat lebih
penelitian ilmiah ini, penulis menggunakan dua
berperan dalam menyelesaikan kegiatan pendidikan
metode,yaitu:
serta penelitian dengan tuntutan nyata dari masyarakat
1. Pengumpulan Data
yang sedang membangun.
a. Studi Pustaka
Dalam pelaksanaannya, KKM sering menjadi hal
Studi pustaka yaitu,metode yang digunakan
yang sangat menyenangkan dan sangat tidak
dengan cara mengumpulkan beberapa buku
menyenangkan. Alasannya, ada sebagian mahasiswa
dan referensi tentang sisitem yang akan
yang mendapat tempat KKM begitu nyaman dan ada
digunakan dan dibuat sebagai landasan teori
sebagian lainnyamendapattempat yang sangat tidak
dan dasar dari pengembangan sistem yang
layak atau sangatjauhdarilokasikampus.
akan dirancang penulis untuk mendukung
Pihak Akademisi dari Universitasharusnya
dalam penyusunan dari penelitian ilmiah
memperhitungkan hal demikian, karena banyak
yang di buat.
mahasiswa yang masih mengambil mata kuliah, atau
b. Studi Lapangan
harus mengurus keluarga, dan hal lainnya, masalahnya
Pada metode ini penulis melakukan kegiatan
jika mahasiswa tersebut tidak bias membagiwaktukan
yaitu:
berdampak pada rekan kelompoknya dan lokasi tempat
2. Observasi atau Pengamatan
KKM yang akan memperburuk citra dari Universitas
Yaitu pengumpulan data berdasarkan
Almuslim sendiri.
pengamatan langsung keobjek penelitian oleh
Mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan
penulis dengan cara melihat atau meninjau
Penentuan Lokasi KKM Mahasiswa Di Universitas
langsung. Dengan pengamatan langsung
Almuslim ini untuk memberikan kemudahan bagi
terhadap objek yang dijadikan sumber data
Akademisi Universitas Almuslim dalam menetukan
diperoleh keterangan dalam menyusun proposal
lokasi yang tepat untuk ditempati oleh mahasiswa
sesuai dengan pokok masalah.
dalam melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM)
46
3. Interview (Wawancara) Core factormerupakan aspek (kompetensi)
Yaitu Teknik pengumpulan data dengan yang paling menonjol atau paling dibutuhkan
mengajukan pertanyaan secara lisan yang oleh suatu kriteria yang diperkirakan dapat
ditujukan kepada instruktur dan karyawan pada menghasilkan kinerja optimal. Perhitungan
BAPEL KKM, dengan ini menanyakan secara core factor dapat ditunjukkan pada rumus:
langsung maka penulis akan mendapatkan
𝑁𝐶𝐹 = …………………………..…(2.1)
berbagai informasi dan keterangan serta data-
data yang penulis butuhkan.
Keterangan :
2.2 Metode Profile Matching
NCF : Nilai rata-rata core factor
Metode Profile Matching merupakan proses
NC : Jumlah total nilai core factor (aspek 1,
membandingkan antara kompetensi individu dengan
aspek 2, aspek 3, dst.)
kompetensi yang ditentukan sehingga dapat diketahui
IC : Jumlah item core factor
perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin
Secondary factor adalah item-item selain
kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya
aspek yang ada pada core factor (faktor
semakin besar (Kusrini, 2007).
pendukung). Perhitungan secondary factor
Profil Matchingakan memberikan hasil akhir
dapat ditunjukkan pada rumus:
berupa ranking untuk setiap komputensi. Ranking
𝑁𝑆𝐹= …………………………………(2.2)
tersebut akan menjadi dasar untuk memutuskan suatu
Keterangan:
keputusan. Proses analisis komputensi tersebut
NSF : Nilai rata-rata secondary factor
dilakukan dengan proses perhitungan sebagai berikut:
NS: Jumlah total nilai secondary factor
1. Pemetaan Gap Kompetensi
(aspek 1, aspek 2, aspek 3, dst.)
Gap yang dimaksud disini adalah perbedaan
IS : Jumlah item secondary factor
profil pemilihan lahan dengan profil lokasi,
4. Menghitung Nilai Total Tiap Aspek
bisa ditunjukan pada rumus dibawah ini:
Dari hasil perhitungan dari tiap aspek
Gap= Profil pemilihan lahan – Profil Lokasi tersebut kemudian dihitung nilai total
berdasarkan presentase dari core factor
2. Pembobotan
dan secondary factor.Perhitungannya
Setelah diperoleh gap pada masing-masing
dapat dilihat pada rumus:
profil, setiap profil diberi bobot nilai dengan
patokan sesuai pada tabel nilai gap. Nilai Total = 60 % NCF + 40 % NSF ………….…(2.3)
47
5. Menghitung Hasil Akhir (Ranking) dilakukan oleh Tim BAPEL KKM yang telah
Hasil akhir dari proses profile matching adalah ditetapkan. Cara kerja panitia dalam proses penentuan
ranking dari kandidat yang dapat dijadikan lokasi KKM adalah melakukan pengecekan secara
keputusan terakhir dari suatu masalah. manual apakah sesuai dengan kriteria yang telah
Penentuan ranking mengacu pada hasil ditetapkan, kemudian langsung turun kelapangan untuk
perhitungan tertentu, perhitungan tersebut melakukan pengecekan, jika lokasi penetapan
dapat ditunjukan pada rumus: Mahasiswa KKM sesuai maka mahasiswa bisa
melaksanakan KKM di lokasi tersebut.
sHA = (x) % N1 + (x) % N2 + (x) % N3 + (x) % N4
+……(2.4) Aplikasi penentuan lokasi KKM Mahasiswa di
Universitas Almuslim untuk mempercepat proses
Keterangan:
HA : Hasil Akhir BAPEL KKM dalam penentuan lokasi KKM
N1 : Nilai Total Aspek 1 Mahasiswa di Universitas Almuslim berdasarkan
N2 : Nilai Total Aspek 2 alternatif yang terbaik dari hasil seleksi dengan
N3 : Nilai Total Aspek 3
menggunakan metode Profile Matching yang
N4 : Nilai Total Aspek 4
(x)% : Nilai persen rumus hasil akhir (total diterapkan didalam aplikasi ini
100%) Adapun kebutuhan yang dibutuhkan untuk
membangun sistem ini terdiri dari dua hal, yaitu:
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan perangkat
lunak.
Analisa Sistem, yaitu penguraian dari sistem 3.6 Sumber Data
informasi yang utuh kedalam bagian-bagian
Adapun sumber data pada penelitian ini,
komponennya dengan maksud untuk mendefinisikan,
diperolehdari data eksternal dan data internal pada
mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
instansi wilayah penelitian. Sedangkan data ekstraksi di
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang
dapatkan dari penggabungan antara data eksternal dan
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan
data internal, penggabungan data tersebut menghasilkan
sehingga dapat diusulkan suatu upaya perbaikan-
basis data sistem pendukung keputusan.
perbaikannya.
Tahap analisa sistem ini merupakan tahap sangat 3.7.1. Data internal
penting, karena kesalahan di dalam tahap analisa akan Data internal yang dimaksud adalah data yang
menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. berasal BAPEL KKM yang dijadikan sebagai data
Analisa Sistem Lama pendukung pada sistem pendukung keputusan.Adapun
Tanpa aplikasi dan penentuan lokasi KKM yang termasuk dalam data internal adalah:
Mahasiswa di Universitas Almuslim masih dilakukan
secara manual dan untuk penentuan lokasi KKM
48
a. Data kriteria 4. Penentuan core factor, seondary factor
b. Data User dan perhitungan bobot nilai gap
c. Data Parameter 5. Perhitungan core factor dan secondary
d. Data Alternatif factor beserta bobotnya
e. Data Nilai Alternatif 6. Perhitunga nilai total kriteria
7. Perhitungan penentuan hasil
3.7.2. Ekstraksi Data akhir/rangking
Data ekstraksi merupakan penggabungan dari
data internal dan data eksternal, proses data ekstraksi 3.8.1. Penentuan Kriteria dan Bobot Kriteria
meliputi: import file, meringkas, menyaring dan Proses penentuan criteria dan bobot akan
ditentukan oleh pihak BAPEL berdasarkan hasil
mengkodensasikan data, sehingga menghasilkan
pengamatan dari beberap alokasi di seputaran
laporan dari database, proses ekstrasi tersebut kecamatan peusangan, dengan range berkisar dari
menghasilkan manajemen sistem basis data. Lihat pada 1-100% (tabel 3.1.)
Gambar 1 model rancangan sistem pendukung Tabel 3.1 Kriteria dan Bobot serta Nilai Core Dan
Secondary Faktor Lokasi kkm
keputusan yang di bangun.
Data Internal NO KRITERIA BOBOT
2 Lokasi 60%
3 Transportasi 20%
Total 100 %
49
tingkat/level beberapa parameter dan nilai (tabel
3 6 2,5 Nilai Lokasi Kkm kelebihan 6 tingkat/level 3.3)
Nilai Lokasi Kkm kekurangan 6
4 -6 2,0 tingkat/level Tabel 3.3 Disiplin
5 5 3,5 Nilai Lokasi Kkm kekebihan 5 tingkat/level Parameter Bobot
Nilai Lokasi Kkm kekurangan 5 < 100 m 1
6 -5 3,0 tingkat/level
50
terdiri dari beberapa parameter dan 200 m – 250 m 4
nilai (tabel 3.4)
Tabel 3.4 Rajin 250 m – 300 m 5
Parameter Bobot 300 m – 350 m 6
< 1 km 1
351 7
1 km – 2 km 2
2 km – 3 km 3
b. Jarak lokasi dari rumah
4 km > 4 Sub kriteria ini menggambarkan
keadaan Lokasi yang diajukan
untuk lokasi kkm yang jauh dari
rumah, sub kriteria ini terdiri dari
beberapa parameter dan nilai
(tabel 3.4)
2. Lokasi
< 5 km 1
150 m – 200 m 3
5 km – 10 km 2
51
10 m> 3 Bobot
Kriteria Sub Kriteria
3.7.4 Penentuan Core, Secondary Faktor Dan CF SF
Perhitungan Bobot Nilai Gap
Proses penentuan bobot core faktor (cf) dan D
55% -
secondary faktor (sf) ini akan ditentukan oleh pihak Dosen Tetap P
Bapel berdasarkan hasil pengamatan dari beberapa
lokasi Di Universitas Almuslim dengan range berkisar R - 45%
dari 1-100%(tabel 3.16).
Kriteria lokasi tetap ini bertujuan untuk OT 85%
mengetahui bagaimana keadaan Lokasi Kkm yang Transportasi
diusulkan untuk pemilihan Dosen Pembimbing
Lapangan KKM pada Universitas Almuslim JT - 25%
bedasarkan bobot core factor dan secondary factor. JLDK
Kriteria transportasi ini bertujuan untuk 80% -
mengetahui jarak jauh lokasi antara lokasi yang satu Lokasi JLDR
dengan lokasi yang lain mana lebih cocok untuk
JLDK - 20%
menentukan Dosen Pembimbing lapangan KKM pada
Universitas Almuslim.
Tabel 3.16 bobot core faktor dan secondary faktor Tabel 3.16 Tabel Dosen Tetap untuk perhitungan gab
52
Nilai max 7 4 3 Untuk kriteria lokasi yang menjadi core faktor
adalah lokasi dan secondary faktor adalah nilai
Sub Aspek D P R Ket:
lokasi , perhitungan dan pemberian nilai profil
Sriwinar 5 2 1 D: Disiplin lokasi dapat lihat pada Tabel 3.16, Dan dari
hasil nilai gap tersebut, kita dapat memperoleh
Kamariah 4 3 2 P: Patuh bobot nilai setiap sub kriteria dengan melihat
Hera Yanti 4 1 1 R: Rajin Tabel 3.2, hasil bobot nilai gap ditunjukkan
pada Tabel 3.1
Fitri Ernalis 3 3 1
Sub Aspek JI JR JL
Sriwinar 7,0 8,0 5,0
Sriwinar -1 0 -3
Kamariah 6,0 7,5 6,0
Kamariah -2 1 -2
Hera Yanti 6,0 7,5 5,0
Hera Yanti -2 1 -3
Fitri Ernalis 5,0 7,5 5,0
Fitri Ernalis -3 1 -3
Iskandar 7,0 7,5 6,0
Iskandar -1 1 -2
Cut
Khairani 3,0 7,5 7,0 Cut Khairani -5 1 -1
2. Lokasi
53
Sriwinar 7,0 8,0 5,0 Cut Khairani -4 0
Hera Yanti 6,0 7,5 5,0 Tabel 3.19 Hasil Bobot Nilai Gap Transpotasi
Fitri Ernalis 5,0 7,5 5,0 Sub Aspek OT JT
Iskandar 7,0 7,5 6,0 Sriwinar -3 -3
Cut Khairani 3,0 7,5 7,0 Kamariah -5 -3
Hera Yanti -2 -3
3. Transpotasi Fitri Ernalis 3 -4
Untuk kriteria Transpotasi, yang menjadi core
Iskandar -5 -1
faktor adalah Transpotasi dengan lokasi
penempatan mahasiswa kkm dan secondary Cut Khairani -4 0
faktor adalah lokasi pemilihan lokasi kkm,
perhitungan dan pemberian nilai profil lokasi
dapat lihat pada Tabel 3.18. Dan dari hasil nilai Sriwinar 5,0 5,0
gap tersebut, kitadapat memperoleh bobot nilai
setiap sub kriteria dengan melihat Tabel 3.2, Kamariah 3,0 5,0
hasil bobot nilai gap ditunjukkan pada Tabel Hera Yanti 6,0 5,0
3.19
Tabel 3.18 Kriteria Transportasi untuk Fitri Ernalis 5,5 6,0
perhitungan gap
Iskandar 3,0 5,0
Nilai max 5 5
Cut Khairani 4,0 8,0
Sub Aspek OT JT Ket
Dosen 7 5 Fitri
Ernalis 5,0 7,5 5,0 6,25 5,00
Sriwinar -3 -3
Iskandar 7,0 7,5 6,0 7,25 6,00
Kamariah -5 -3
Cut
Hera Yanti -2 -3 Khairani 3,0 7,5 7,0 5,25 7,00
Fitri Ernalis 3 -4
54
Setelah menentukan bobot nilai gap untuk Cut Khairani : NCF = 10,5
= 5,25
kelima aspek yaitu aspek Dosen tetap, lokasi,
2
transportasi, dan kondisi tempat kkm dengan cara 7
NSF= =7
yang sama, kemudian tiap aspek dihitung nilai Core
1
Factor dan Secondary Factor (Persamaan 2.1 dan
2.2).
Untuk lebih jelasnya perhitungan core Tabel 3.26 Bobot Nilai Gap Aspek Dosen tetap
faktor dan secondary factor dapat dilihat pada 2. Lokasi
perhitungan aspek Dosen tetap, lokasi, transportasi Untuk penghitungan core factor dan secondary
sebagai berikut : factor untuk aspek lokasi, dengan terlebih
1. Dosen tetap dahulu menentukan sub aspek mana yang
Untuk penghitungan core factor dan menjadi core factor dari aspek lokasi (sub
secondary factor untuk aspek kondisi lokasi aspek1) maka sub aspek sisanya (sub aspek 2)
kkm terlebih dahulu menentukan sub-aspek akan menjadi secondary factor. Kemudian nilai
mana yang menjadi core factor (sub aspek core factor dan secondary factor ini
1) maka sub-aspek sisanya (sub aspek 2) dijumlahkan sesuai rumus (Tabel 3.28)
akan menjadi secondary factor. Kemudian
nilai core factor dan secondaryfactor ini Sriwinar : NCF = = 4
4
dijumlahkan sesuai rumus dan hasilnya pada
tabel 3.26. 10 1
NSF = =5
15 2
Sriwinar :NCF = = 7,5
2 2
Kamariah : NCF = =2
1
5 10,5
NSF = =5 NSF = = 5,25
1 2
2
13,5 Hera Yanti : NCF = =2
Kamariah : NCF = = 6,75 1
2 11,5
6 NSF= = 5,75
NSF = =6 2
1 3
Fitri Ernalis : NCF= =3
13,5 1
Hera Yanti : NCF = = 6,75
2 14,5
5 NSF= = 7,5
NSF= =5 12
1 12,5 4
Fitri Ernalis: NCF = = 6,25 Iskandar : NCF = = 4
2 1
5 11
NSF= =5 NSF = = 5.5
1 2
3
Iskandar : NCF = 14,5
= 7, 25 Cut Khairan : NCF = =3
1
6 2
11
NSF = =6 NSF = = 5,5
1 2
55
NSF= =5
5,5
Tabel 3.28 Bobot Nilai Gap Aspek Jenis Fitri Ernalis: NCF = 1= 5.5
SF SF CF 6
Sub Aspek core secondary NSF= =6
JK JR JK 1
Sriwinar 5,0 5,0 4,0 4,00 5,00 3
Iskandar : NCF = = 3
Kamariah 7,5 3,0 2,0 2,00 5,25 1
5
Hera Yanti 5,0 6,5 2,0 2,00 5,75 NSF = =5
1
Fitri Ernalis 7,0 7,5 3,0 3,00 6,25 4
Cut Khairani : NCF = =4
Iskandar 8,0 3,0 4,0 4,00 7,25 1
8
Cut Khairani 6,0 5,0 3,0 3,00 5,50 NSF= =8
1
transpotasi
1
56
Sriwinar = (55% x 7,5).(45% x 5) = 6,37 Cut Khairani = (55% x 5,25).(45% x 7) = 6,00
Cut
Khairani 3,0 7,5 7,0 5,25 7,00 6,00
2. Aspek lokasi
Dibawah ini merupakan perhitungan nilai total 3. Aspek Transportasi
dari aspek kondisi lahan, dan hasilnya dapat Dibawah ini merupakan perhitungan nilai total
dilihat pada tabel 3.31 dari aspek lalu lintas jalan, dan hasilnya dapat
Sriwinar = (55% x 7,5).(45% x 5) = 6,37 dilihat pada tabel 3.3
Sriwinar = (60% x 5,5).(40% x 8) = 6,12
Kamariah = (55% x 6,75).(45% x 6) = 6,4
Hera Yanti = (55% x 6,75).(45% x 5) = 5,96 Kamariah = (60% x 6,5).(40% x 7,5) = 5,20
Fitri Ernalis = (55% x 6,25).(45% x 5) = 5,68 Hera Yanti = (60% x 5,5).(40% x7,5) = 6,00
Iskandar = (55% x 7,25).(45% x 6) = 6,10 Fitri Ernalis = (60% x 4,5).(40% x 7,5) = 5,25
57
Iskandar = (60% x 5,5).(40% x 7,5) = 6,0 (25% x 6,90) +
(15% x 7,37)
Cut Khairani = (60% x 6,5).(40% x 7,5) = 6,75
= 6,41 + 5,20 + 3,90+ 6,90+ 7,37
Tabel 3.32 Nilai Total Gap Aspek harga tanah = 5,956
Kamariah 6,0 7,5 6,50 7,50 5,20 = 5,96 + 6,00+ 3,70+ 5,20+ 5,48
Fitri Ernalis 5,0 7,5 4,50 7,50 5,25 Hasil akhir Fitri Ernalis = (18% x
5,68)+(25% x 5,25)
Iskandar 7,0 7,5 5,50 7,50 6,00 + (20% x 4,30) +
Cut Khairani 3,0 7,5 6,50 7,50 6,75 (25% x 4,70) +
(15% x 6,62)
= 6,148
58
Nama Field Type Size Keterangan
Hera
Yanti 5,96 6,00 3,70 5,20 5,48 5,262 Nama File : Sub kriteria
59
Gap Int 4 Gap
Tabel 3.26 Struktur File kriteria Nama Field Type Size Keterangan
60
Perancangan data adalah proses untuk 1 penentuan
Hasil
Diperoleh M
perhitungan
fakultas teknik informatika dalam sistem pendukung dari
Memiliki
Almuslim. Dosen M
M
Memiliki Nilai lokasi M
M
3.8 ERD (Entity Relationship Diagram) Sub kriteria
1
1 Memiliki
1 Memiliki 1
Dalam sebuah sistem, aturan bisnis memiliki arti 1
1
Memperoleh
M Pemukiman
sistem dapat diketahui. Beberapa aturan bisnis M
Bobot M
mengenai relasi antar entitas rancangan basis data parameter
M Pilihan
penentuan
1 Berada 1
Memilliki
sistem pendukung keputusan penentuan Dosen M
1
pembimbing lapangan KKM diuraikan sebagai Memiliki
M
Nilai
kepala M
Bapel
1
Bapel Kecamatan
berikut: Terdiri
Memiliki 1
1
M
1
Memiliki
M M
Bobot Dosen Terdiri
61
Login
Login Info Login 1.0
Input kriteria Login Login
Input sub kriteria Login Info Login
Input parameter Input Calon Data user
Input bobot maksimal Input nilai Calon user
Input user Data user
Input Calon
Input nilai Calon Input User 2.0
Proses User
Sistem Pendukung Info user
Keputusan Penentuan
Admin Dosen Pembimbing Petugas
Lapangan KKM Dengan Input kriteria 3.0
Data kriteria kriteria
Menggunakan Metode Info kriteria Proses Kriteria
info kriteria Profile Macthing
info sub kriteria
info parameter Data kriteria
info bobot maksimal info Calon Input sub kriteria
4.0
Proses Sub Data sub kriteria subKriteria
Info tabel gab Info nilai Calon Info sub kriteria Kriteria
3.10 Data Flow Diagram (DFD) Info proses profile matching 9.0 Data nilai
Data Dosen
Laporan hasil Calon terpilih Proses Data gab
Data Flow Diagram (DFD) memungkinkan Info proses profile matching
penghitungan
profile Data parameter
Data sub kriteria
Laporan hasi lDosen terpilih matching Data kriteria
pengembangan untuk mengembangkan model lokasi
informasi dan fungsi tersebut pada saat yang
bersamaan. DFD juga menunjukkan aliran suatu data Gambar 3.5 DFD level 0
diubah bentuk seakan-akan data tersebut bergerak
melalui sistem. DFD leveled untuk sistem pendukung
keputusan Penentuan Dosen Pembimbing Lapangan
KKM dapat dilihat pada gambar 3.5.
3.10.2 DFD Level 1 proses 1 Data User
3.10.1 DFD level 1
Admin
2.1 2.3
2.2
Tambah Data Hapus Data
Edit Data User
User User
User
62
3.10.3 DFD level 1 proses 2 Data Kriteria
Admin
3.1 3.3 3.3
Tambah Data Edit Data Hapus Data
Kriteria Kriteria Kriteria
Admin Calon
Data Sub Kriteria Data Sub Kriteria Gambar 3.10 DFD level 1 proses 5 Data Calon
Data Sub Kriteria
4.1 4.4 4.4 3.10.7 DFD level 1 proses 6 Data Nilai Dosen
Tambah Data Kriteria Edit Data Sub * Kriteria Hapus Data
Sub Kriteria Kriteria Sub Kriteria
Admin
Data Sub Kriteria Data Sub Kriteria
Data Sub Kriteria
Admin
63
3.10.7 DFD level 2 proses perhitungan profil matching Nama Field Type Size Keterangan
kriteria subKriteria gab parameter Nilai calon Username Varchar 50 User name
Data gab Data parameter
Data kriteria Data subKriteria nilai
password Varchar 50 Password
9.1
Proses
Data calon Dosen
Level1 Varchar 10 Level1
penghitungan
bobot gab kriteria
Info hasil penghitungan bobot gab kriteria Info hasil penghitungan bobot gab kriteria
9.3
idsubkriteria Int 4 idsubkriteria
Proses
penghitungan
Info hasil penghitungan
Total nilai kriteria Total nilai kriteria
Info hasil penghitungan
Total nilai kriteria
idKriteria int 4 idKriteria
Admin Petugas
Gambar 3.12 DFD level 2 proses perhitungan profil Tabel 3.24 Struktur File Parameter
matching
Nama Field Type Size Keterangan
3.11 Struktur File
idParameter Int 4 idParameter
Struktur file merupakan isi data yang berada dalam satu
record pada satu tabel. Struktur file dalam sistem pendukung idSubKriteria Int 4 idSubKriteria
keputusan Penentuan Dosen Pembimbing lapangan KKM:
Parameter Varchar 50 Parameter
Nama File : User
Nilai Int 4 Nilai
Keterangan : Digunakan untuk mengetahui hak akses
\
Tabel 4.21 Struktur File User
64
Nama File : Nilai Bobot Gap Desimal 5 BobotGap
Keterangan : Digunakan untuk menyimpan data nilai 3.12.1 Rancangan Struktur Menu
Gap Dalam pembuatan suatu sistem pendukung
Tabel 3.27 Struktur File Gap keputusan diperlukan suatu struktur menu yang
berisikan mengenai menu dan submenu. Gambar 3.12
ma Field Type Size Keterangan dibawah ini struktur menu dari sistem pendukung
keputusan penentuan dosen pembimbing lapangan
Gab Int 4 idGab KKM.
p Int 4 Gap
65
3.14 Rancangan Tampilan Utama
2. Menu utama
Menu utama adalah menu yang pertama
kali muncul saat membuka aplikasi ini,
menu utama berfungsi untuk
menampilkan pilihan bagi user untuk
kehalaman selanjutnya.
66
Menu tabel gab berfungsi untuk mengetahui
nilai tabel
3. Menu bobot gap
Menu bobot gap berfungsi untuk menginput
bobot gap berdasarkan kriteria kriteria tertentu.
67
Menu nilai calon berfungsi untuk menentukan Menu pengelompokan CF/SF berfungsi untuk
nilai lokasi berdasarkan kriteria dan sub kriteria mengetahui nilai calon lahan kelapa sawit
tertentu berdasarkan kriteria dan sub kriteria
68
Total nilai akhir berfungsi untuk mengetahui
total nilai masing masing kriteria.
6. Menu about
Menu about berfungsi untuk mengetahui biodata
admin
6.1. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan pada bab V maka dapat diambil beberapa
kesimpulan dan saran antara lain :
1. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Dosen
Pembimbing Lapangan KKM di Universitas
Almuslim, bisa digunakan untuk menentukan
lokasi yang terbaik untuk setiap Dosen
berdasarkan perhitungan evaluasi Dosen yang
telah dilakukan.
2. Perhitungan evaluasi Dosen yang ada terdiri
dari Dosen tetap, lokasi, dan tranportasi.
3. User mempunyai hak untuk melakukan
perubahan terhadap data aspek maupun
subaspek sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 3.27 Rancangan Tampilan profile Matching 4. Sistem yang ada hanya memberikan prosedur
Laporan Hasil Akhir dalam pengambilan keputusan,karena dalam hal
ini petugas adalah pengambil keputusan.
69
6.2. Saran DAFTAR PUSTAKA
Pengembangan sistem pada penelitian ini, dari
sistem manual berdasarkan ilmu pengetahuan ke sistem Ida Widaningrum. 2011. Sistem Informasi Evaluasi
komputerisasi yang dibangun atas dasar pertimbangan Kinerja Dosen Aspek Kompetensi Dan Tridarma Di
permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan dari Lingkungan Universitas Muhammadiyah Ponorogo
sistem yang lama dan penelitian yang dilakukan masih
terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki, Hamzah. 2010. Sistem Pendukung Keputusan Penilaian
oleh karena itu masih perlu dilakukan penelitian- Kinerja Dosen Dengan Metode Balanced Scorecard
penelitian yang lebih lanjut, maka penulis memberikan (Studi Kasus: Universitas Respati Yogyakarta)
saran sebagai berikut:
1. Pada program selanjutnya diharapkan user (Bapel Fendi, Noorafni.2012. Sistem Pendukung Keputusan
memilih Dosen yang dinilai) dapat melihat sendiri Penentuan Lokasi Bts Menggunakan Metode Ahp
laporan data penilaiannya, sesuai dengan password (Analytical Hierarchy Process)
yang dimiliki. Jaka Pramana. 2013 Sistem Pendukung Keputusan
2. Pembuatan program yang selanjutnya bisa Penentuan Lokasi Promosi Penerimaan Mahasiswa
ditambah dengan fitur-fitur yang bisa membantu, Baru Menggunakan Metode Analytical Hierarchy
sehingga program lebih menarik. Process
70