Anda di halaman 1dari 9

Nama : Randi Susilo

Nim : 1904020005
Kelas : Teknik Industri 6B

Jurnal 1
Judul Artikel Penerapan Simulasi Komputer pada Pembelajaran IPA di Sekolah
Dasar
Penulis Dewi Ramadhani
Nama Jurnal Prosiding Seeminar Nasional Pendidikan Dasar
Tahun, Halaman Volume 1/ Nomor 1/ Desember, 2021, Page 231-237
Tujuan Penelitian Tujuan dari ulasan ini adalah untuk menganalisis penerapan simulasi

computer pada pembelajaran IPA


Hipotesis Pembelajaran IPA yang efektif akan berjalan jika guru bukan hanya
sekedar mengajar untuk mentransfer pengetahuan, akan tetapi
melibatkan peran aktif siswa melakukan kegiatan ilmiah untuk
memahami gejala-gejala alam.
Kerangka Pemikiran Gejala Permasalahan -> Menganalisis -> Penerapan
Populasi dan Sampel Siswa pada jenjang pendidikan dasar pada umumnya berpikir
dengan operasional konkrit yang membutuhkan media pembelajaran
yang perlu disesuaikan dengan karakteristik siswa sehingga
berpotensi mengembangkan kemampuan berpikir siswa (Yulianti,
2017)
Metode Pengambilan Media dengan memanfaatkan teknologi sebaiknya dipilih sesuai
Sampel dengan karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai (Kristyowati & Purwanto, 2019)
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi literatur atau literature

review. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari buku-
buku dan hasil penelitian yang sudah dipublikasi dalam jurnal online

nasional dan internasional yang berkaitan dengan topik simulasi


berbasis computer pada pembelajaran IPA. Proses pengumpulan data
dilakukan dengan penyaringan berdasarkan kriteria yang ditentukan
oleh peneliti dari setiap jurnal yang digunakan. Jurnal penelitian
yang sesuai dengan kriteria kemudian dipahami, dicermati, dan
dibuat ringkasan. Ringkasan jurnal tersebut dilakukan analisis
terhadap tujuan dan hasil penelitian.
Hasil dan Pembahasan Simulasi computer adalah sebuah model perangkat yang diperkaya

dengan gambar, suara dan gerak yang tersinkronisasi dan


diproyeksikan untuk menciptakan proses belajar mengajar yang
efektif (Okolo & luwasegun, 2020). Secara umum simulasi computer
merupakan sebuah pemodelan perilaku suatu sistem nyata dengan
menggunakan computer. Pemodelan yang ditampilkan dapat
meramalkan kejadian suatu peristiwa atau memperkirakan kinerja
dari suatu sistem yang kompleks. Penelitian tersebut telah
menunjukkan hasil yang baik terhadap pembelajaran yang
dilakukan. Erdasarkan Tabel 1. Tersebut dapat diketahui bahwa
pembelajaran IPA dengan menggunakan simulasi computer dapat
berpengaruh positif terhadap kemampuan siswa, baik dalam
pengetahuan, keterampilan, hasil belajar, daya ingat dan juga
meningkatkan kualitas pembelajaran. Pembelajaran dengan simulasi
computer menjadi interaktif sehingga terjalin komunikasi dua arah
antara guru dengan siswa. Simulasi berbasis computer dapat
menghadirkan dinamika yang kompleks akan suatu konsep yang
sulit dijelaskan menggunakan kata-kata, persamaan atau eksperimen
di kelas terutama pelajaran IPA. Simulasi computer yang mampu
memvisualisasikan keadaan nyata, dapat menjadi media eksplorasi
untuk berbagai fenomena alam yang tidak dapat dibawa ke dalam
kelas. Sehingga simulasi ini memberikan kesempatan realistis
kepada siswa untuk memahami hubungan antar konsep yang sedang
dipelajari. Salah satu masalah yang kerap terjadi dalam
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar yaitu siswa merasa kesulitan
untuk memvisualisasikan konsep agar menjadi pemahaman baginya.
Menghadirkan simulasi computer ke dalam pembelajaran IPA di
kelas dapat memberikan pengalaman baru bagi siswa untuk melihat
sendiri visualisasi konsep nyata IPA melalui computer.
Kesimpulan Simulasi computer dapat menjadi salah satu media pembelajaran
yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
Berdasarkan paparan yang telah disampaikan simulasi computer

memberikan peluang kepada siswa untuk melihat konsep IPA secara


nyata melalui computer. Simulasi computer memberikan dampak
positif terkait pengetahuan, pemahaman, keterampilan serta
meningkatkan kualitas IPA.
Keunggulan Simulasi computer memberikan dampak positif terkait pengetahuan,
pemahaman, keterampilan serta meningkatkan kualitas pembelajaran
IPA. Selain itu, menghadirkan simulasi computer ke dalam
pembelajaran IPA di kelas dapat memberikan pengalaman baru bagi
siswa untuk melihat sendiri visualisasi konsep nyata IPA melalui
computer.
Kekurangan Siswa sekolah dasar masih sulit untuk diarahkan dalam melakukan
kegiatan ilmiah. Hal ini dikarenakan karakteristik siswa yang masih
belum sepenuhnya paham dan bisa melakukan kegiatan ilmiah
sehingga dikhawatirkan kegiatan ilmiah yang direncanakan guru
tidak dapat berjalan, akan tetapi menimbulkan kecelakaan-
kecelakaan kecil dalam mempersiapkannya. Selain itu, tidak semua

sekolah dasar memiliki fasilitas laboratorium yang memadai serta


guru yang benar-benar memahami prosedur keselamatan kerja di
dalam laboratorium.
Jurnal 2
Judul Artikel Analisa Optimalisasi Layanan Sistem Antrian Teller pada PT Bank
ABC (Persero) Tbk. Cabang Kapten Muslim
Penulis Dimas Pramono dan Andri Herlambang
Nama Jurnal Analisa Omtimasi Layanan Sistem
Tahun, Halaman IESM Journal, Vol. 2 No. 2 Agustus 2021
ISSN: 2656-4300
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui situasi dan kondisi dunia kerja yang sebenarnya
serta dapat melakukan pekerjaan dan dapat memecahkan masalah-
masalah yang mungkin terjadi sehubungan dengan pekerjaan yang
dilaksanakan selaintiu juga untuk mengetahui cara penyelesaian
masalah antrian yang panjang yang selama ini menjadi permasalahan
dalam sistem pelayanan dalam dunia perbankan
Hipotesis (H1) Banyaknya transaksi pada bagian teller, (H2) Kurang
optimalnya jumlah teller dan model sistem antrian yang ada.
Kerangka Pemikiran Mengamati dan Menangani secara langsung
Populasi dan Sampel Pada perusahaan ini sering terjadi sebuah permasalahan yang dapat di
identifikasi pada bank ABC di Kota Medan ini, yaitu terdapat antrian
yang sangat panjang.
Metode Pengambilan Wawancara merupakan teknik pencarian dan pengumpulan informasi
Sampel dilakukan dengan mendatangi secara langsung kepada responden
untuk dimintai keterangan mengenai sesuatu yang diketahui (bisa
mengenai sesuatu kejadian, fakta, maupun pendapat responden).
Adapun Studi Pustaka yaitu Pengumpulan data yang dilakukan
dengan membaca buku-buku literature, jurnal internet, majalah, dan
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang
dilakukan.
Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah Metode Deskriptif Analisis.
Penelitian Deskriptif Analisis dalam penelitian ini yaitu untuk
menggambarkan model antrian yang selama ini diterapkan oleh Bank
ABC, dan memperoleh rekomendasi model antrian yang tepat. Dan
metode deskriptif sendiri merupakan penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui keberadaan variable mandiri, baik hanya pada satu
variable atau lebih (variable yang berdiri sendiri) tanpa membuat
perbandingan dan mencari hubungan variable itu dengan variable
yang lain.
Hasil dan Pembahasan Penulis pertama sekali memfokuskan pada daerah kerja teller yang
berada pada lantai 2, Penulis juga menggambarkan peta kerja proses
kegiatan pada PT Bank ABC pada lantai 1. Pada PT Bank ABC ini,
terdapat 5 (lima) teller yang ditempatkan pada sistem antrian yang
bertugas untuk melayani para nasabahnya yang ingin melakukan tarik
tunai, transfer, pembayaran cicilan, pengambilan dana pension
dan yang melakukan penyimpanan. Namun karena mengalami
pertambahan jumlah
nasabah yang sangat banyak model antrian yang digunakan saat ini
dirasakan belum optimal dikarenakan masih terdapatnya antrian
yang panjang dan waktu tunggu yang lama terkhusus pada bagian
teller. Hal ini mengakibatkan, sering terjadi penumpukan
antrian yang cukup banyak dan nasabah membutuhkan cukup waktu
yang lama untuk menunggu giliran mendapatkan pelayanan. Ini
merupakan masalah yang dihadapi oleh pihak PT Bank ABC ini dan
harus ditemukan jalan keluarnya. Analisa input ini dilakukan untuk
mengetahui data transaksi apa saja yang ingin dibayarkan atau proses
pada bagian teller apa saja yang dibutuhkan untuk di proses nantinya
di Bank ABC. Menurut sumber data adalah subjek dari mana daa
dapat diperoleh. Sedangkan jenis data yang digunakan dalam
penelitian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: data primer
dan data sekunder.
1. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan.
Data primer penelitian ini meliputi data kinerja antrian di Bank ABC.
2. Data Sekunder meliputi data-data sebagai penunjang penulis dalam
mengumpulkan data dengan berbagai sumber baik dari buku,
internet dan lain-lain sebagainya. Data Output merupakan data
laporan yang menunjukan bukti-bukti pengolahan data yang telah
dilakukan dalam bentuk laporan-laporan analisa output bertujuan
untuk menghasilkan output yang bermanfaat dimana menunjukan
data nasabah yang telah selesai di proses. Konteks Diagram
merupakan level tertinggi dari data flow diagram (DFD) yang
menggambarkan seluruh input ataupun output dari sistem. Diagram
ini juga memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem pada
diagram konteks hanya ada satu proses yang
tidak boleh ada data store.
Kesimpulan Berdasarkan analisa pemecahan masalah, maka penulis dapat
memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. PT Bank ABC yaitu dengan menggunakan sistem banyak jalur
banyak tahap (Multi Channel, Multi Phase). Karena sistem antrian ini
dimana terdapat lebih dari satu jenis layanan dan terdapat lebih dari
satu pemberi layanan dalam setiap jenis
layanan.
2. Penyelesaian masalah pada antrian yang dapat penulis
sampaikan/usulkan
adalah:
- Membuat pada nomor antrian untuk nasabah teller
- Mendahulukan transaksi nominal kecil atau sedikit
- Memisahkan bagian transaksi nominal besar (nombes)
- Memfasilitasi tempat duduk agar nasabah tidak terlalu lama berdiri
3. Memfasilitasi atau memberikan sebuah halte kepada security yang
berfungsi untuk mempermudah komunikasi kepada rekan/teman
security yang
lainnya dibawah. Agar saling mengkoordinasi kepada rekan sesame
security dan berpengaruh terhadap antrian nasabah teller yang berada
pada area lantai 2.
Keunggulan Keunggulan sistem yang berjalan:

1. Memudahkan petugas dalam mendata setiap nasabah saat


melakukan transaksi di Bank ABC
2. Bagi nasabah akan mendapatkan kemudahan dalam melakukan
transaksi berbagai jenis pada bagian teller
3. Dapat menghemat biaya, waktu, tenaga, dan lain-lain sebagainya
bagi nasabah Bank ABC Medan Kapten Muslim.
Kekurangan Kekurangan dari prosedur fasilitas transaksi di

Bank ABC:
1. Sering terjadinya gagal akses karena jaringan dari kantor cabang
sedang offline
2. Terjadi penumpukan nasabah karena terlalu banyak antrian
nasabah yang transaksi melebihi 20,000,000,00
3. Nasabah terlalu lama menunggu di antrian teller dan kurangnya
fasilitas tempat duduk saat mengantri di teller
4. Sering terjadi antrian nasabah teller melebihi batas maksimum,
yaitu 10 orang.
Jurnal 3
Judul Artikel Model Media Pembelajaran dengan
Penggunaan Aplikasi Simulasi Mesin Bubut
sebagai Penunjang Belajar Siswa di SMK
Penulis Muhammad Vikri Iqbal, Hamid Abdillah, Moh
Fawaid, Haris Abizar, dan Deddy Supriyatna
Nama Jurnal Vocational Education National Seminar

(VENS)
Tahun, Halaman Vol. No.01, (2022) Page 90-95
Tujuan Penelitian Untuk mengatasi apabila adanya permasalahan
siswa karena belum memahami penggunaan
mesin bubut di penerapan pembelajaran daring
tersbeut, guru dapat memberikan penilaian
dengan pemberian tugas yang mudah dan tidak
memberatkan siswa.
Hipotesis (H1) Kemajuan pada era industry 4.0 ini
mengakibatkan seluruh kalangan pemerintah
maupun masyarakat di Indon esia
menggunakan teknologi sebagai kemudahan
dalam melakukan pekerjaan maupun kegiatan
yang membutuhkan internet. (H2) Gawai dan
computer yang digunakan semua kalangan,
teknologi juga berguna di sekolah-sekolah
pada masa era pandemic transisi ini dengana
penggunaan media belajar seperti pembelajaran
E-Learning, Vidio Conference, Google
Classroom, dll yang menjadikan pendukung
pembelajara n jarak jauh antara guru dan siswa.
Kerangka Pemikiran Pada pembelajaran daring pasti adanya
kejenuhan terhadap siswa yang menyebabkan
berkurangnya konsentrasi belajar maka
diperlukannya permainan simulasi sebagai

penunjang dalam pembelajaran daring pada


sekolah, permainan simulasi mesin bubut ini
menjadikan efisiensi guru dalam melakukan
pembelajaran dalam menggantikan
pembelajaran praktik menjadi memainkan
permainan simulasi mesin bubut tersebut.
Populasi dan Sampel Karena perkembangan teknologi tersebut,
banyaknya aplikasi media sosial maupun
permainan yang disebut game dapat
memudahkan dan menghilangkan jenuh pada
pengguna yang menggunakannya.
Metode Pengambilan Guru harus membuat dan memberikan
Sampel motivasi belajar dan inovasi pembelajaran pada
siswa dalam melaksanakan pembelajaran pada
mesin bubut dengan penggunaan aplikasi
simulasi agar dapat terarah jalannya
pembelajaran.
Metode Penelitian Metode Penelitian yang diterapkan pada
penelitian ini ialah kajian pustaka (Literature
Review). Tinjauan pustaka meliputi uraian
teori, hasil dan bahan penelitian lainnya yang
diperoleh dari referensi yang digunakan
sebagai dasar kegiatan penelitian. Uraian
dalam Tinjauan Dokumen bertujuan untuk
mengembangkan kerangka kerja yang jelas
untuk menangani masalah yang dijelaskan
sebelumnya dalam perumusan masalah. Studi
dimulai dengan pencarian literature tentang
subyek dari studi. Pencarian literature adalah
langkah pertama dalam mengumpulkan
informasi yang relevan dengan penelitian.

Daftar pustaka berguna untuk menghindari


duplikasi saat melakukan penelitian. Dengan
mencari di dokumen akan mengetahui bahwa
pencarian telah dilakukan. Landasan teoritis,
teori, dan komentar sastra merupakan sarana
bagi untuk melakukan komentar sastra.
Tinjauan Pustaka adalah suatu cara untuk
meneliti, menemukan artikel, buku, dan
sumber lain seperti tesis.
Hasil dan Pembahasan Dari hasil penelitian ini telah banyak mereview
jurnal-jurnal yang berhubungan dengan
penelitian ini dan menerapkan ide ini sesuai
pada topik penelitian, dari pendahuluan hingga
landasan teori tersebut penelitian ini dapat
memiliki gambaran apakah kelayakan atau
tidaknya kelayakannya penelitian ini. Pada
hasil pembahasan dapat diambil dari salah satu
sampel statistic diagram dengan salah satu
contoh Media Sosial jadi Aplikasi Favorit
Guru untuk pembelajaran daring. Hasil survey
perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru
Indonesia (P2GI) menunjukkan, 70% guru
menggunakan media sosial, seperti Whatsapp,
Facebook, Line, dan Instagram untuk
pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemic
virus corona Covid-19. Sebanyak 54%
responden menggunakan Google Classroom
untuk PJJ. Sebanyak 42% responden memilih
aplikasi Zoom untuk PJJ. Kemudian, 31%
responden menggunakan Google Meet untuk
PJJ. Sementara, kurang dari 10% responden

yang menggunakan aplikasi lainnya, Cisco


Webex, Microsoft Teams, U Meet Me, Rumah
Belajar, Quipper School, Edmodo, hingga
RuangGuru untuk PJJ. (Baca: Mayoritas Guru
Indonesia Mengajar Secara Daring selama 1-2
jam per Hari) P2GI melakukan survey terhadap
320 Guru, Kepala Sekolah, hingga manajemen
sekolah di berbagai jenjang pendidikan yang
berasal dari 29 provinsi dan 100
kota/kabupaten. Survei tersebut dilakukan
secara daring sejak 24-27 November 2020,
Survei ini diambil dari situs databooks.
Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa model media pebelajaran dengan
penggunaan aplikasi simulasi dengan
penggunaan metode penelitian ini dapat
dikatakan layak atau tidak, tergantung dari
guru itu sendiri dalam melakukan penerapan
pembelajaran praktik secara langsung ataupun
daring dengan berpendapat melalui literature
yang terkait.
Keunggulan Permainan simulasi mesin bubut ini
menjadikan efisiensi guru dalam melakukan
pembelajaran dalam menggantikan
pembelajaran praktik menjadi memainkan
permainan simulasi mesin bubut tersebut.
Kekurangan Banyak siswa yang tidak bisa serius atau sulit
dalam pembelajaran daring karena beberapa
alasan dan terjadinya keluh kesah problematika
pada pembelajaran daring.

Anda mungkin juga menyukai