100%
90% ALAT KHUSUS
80% ALAT UKUR MEKANIK
70% ALAT UKUR ELEKTRIK
60%
ALAT TANGAN
50%
40% ALAT KESELAMATAN KERJA
30% TRAINER UNIT
20% PERABOT
10%
BAHAN
%
GRAFIK KELENGKAPAN BENGKEL OTOMOTIF DI SMKN 6 MALANG
set peralatan dalam keadaan rusak dengan kategori sangat lengkap. (7)
ringan, dan 41 set peralatan mengalami Jumlah perabot pada standar BSNP
rusak berat. Jadi persentase rata-rata berjumlah 61 buah. Di lapangan
kelengkapan peralatan 73% dengan keberadaan perabot berjumlah 17 buah.
kategori lengkap. Sedangkan peralatan 13 buah perabot dalam keadaan baik, 1
yang masih harus dipenuhi dan perabot dalam keadaan rusak ringan dan
ditambahkan antara lain ratchet handle, 3 buah perabot dalam keadaan rusak
speed handle, sliding handle, obeng berat. Jadi persentase rata-rata
offset, dan tang potong (5) Alat-alat kelengkapan perabot 67% dengan
keselamatan kerja pada standar BSNP kategori lengkap. Sedangkan perabotan
berjumlah 25 set. Di lapangan yang masih harus dipenuhi dan
keberadaan peralatan keselamatan kerja ditambahkan antara lain meja kerja dan
berjumlah 30 set. 20 set peralatan dalam kotak P3K. (8) Tingkat kelengkapan
keadaan baik, 5 set peralatan dalam bahan praktikum didapatkan hasil
keadaan rusak ringan, dan 5 set dengan persentase rata-rata kelengkapan
peralatan mengalami rusak berat. Jadi 61% dengan kategori lengkap yang
persentase rata-rata kelengkapan artinya persediaan bahan tersebut masih
peralatan 88% dengan kategori sangat ada dalam keadaan lengkap.
lengkap. (6) Alat-alat trainer pada Kelengkapan Peralatan Bengkel
standar BSNP berjumlah 24 unit. Di Otomotif di SMKN 10 Malang
lapangan keberadaan peralatan trainer
berjumlah 22 unit. 19 unit trainer dalam Tingkat kelengkapan peralatan
keadaan baik dan 5 unit trainer bengkel otomotif di SMK Negeri 10
mengalami rusak ringan. Jadi persentase Kota Malang dapat dilihat pada Gambar
rata-rata kelengkapan peralatan 79% 2
120%
ALAT KHUSUS
100%
ALAT UKUR MEKANIK
80% ALAT UKUR ELEKTRIK
ALAT TANGAN
60%
ALAT KESELAMATAN KERJA
40% TRAINER UNIT
PERABOT
20%
BAHAN
%
GRAFIK KELENGKAPAN BENGKEL OTOMOTIF DI SMKN 10 MALANG
7
diesel 4 tak. (7) Jumlah perabot pada tersebut masih ada dalam keadaan
standar BSNP berjumlah 61 buah. Di lengkap.
lapangan keberadaan perabot berjumlah Kelengkapan Peralatan Bengkel
20 buah. 14 buah perabot dalam Otomotif di SMKN 12 Malang
keadaan baik dan 6 buah perabot dalam
keadaan rusak ringan. Jadi persentase Tingkat kelengkapan peralatan
rata-rata kelengkapan perabot 79% bengkel otomotif di SMK Negeri 12
dengan kategori sangat lengkap. Kota Malang dapat dilihat pada Gambar
Sedangkan perabotan yang masih harus 3
dipenuhi dan ditambahkan antara lain
meja kerja dan kursi kerja. (8) Tingkat
kelengkapan bahan praktikum
didapatkan hasil dengan persentase rata-
rata kelengkapan 64% dengan kategori
lengkap yang artinya persediaan bahan
120%
ALAT KHUSUS
100%
ALAT UKUR MEKANIK
80% ALAT UKUR ELEKTRIK
ALAT TANGAN
60%
ALAT KESELAMATAN KERJA
40% TRAINER UNIT
PERABOT
20%
BAHAN
%
GRAFIK KELENGKAPAN BENGKEL OTOMOTIF DI SMKN 12 MALANG
peralatan mengalami rusak berat. Jadi 23 set peralatan dalam keadaan baik dan
persentase rata-rata kelengkapan 1 set peralatan dalam keadaan rusak
peralatan 68% dengan kategori lengkap. ringan. Jadi persentase rata-rata
Sedangkan peralatan yang masih harus kelengkapan peralatan 67% dengan
dipenuhi dan ditambahkan antara lain kategori lengkap. Sedangkan peralatan
coil spring compressor. (2) Alat-alat yang masih harus dipenuhi dan di
ukur mekanik pada standar BSNP tambahkan antara lain car lift dan baby
berjumlah 60 set. Di lapangan crane. (6) Alat-alat trainer pada standar
keberadaan alat ukur mekanik BSNP berjumlah 24 unit. Di lapangan
berjumlah 65 set. 52 set peralatan dalam keberadaan peralatan trainer berjumlah
keadaan baik, 11 set peralatan dalam 14 unit dalam keadaan baik semua. Jadi
keadaan rusak ringan, dan 2 set persentase rata-rata kelengkapan
peralatan mengalami rusak berat. Jadi peralatan 58% dengan kategori lengkap.
persentase rata-rata kelengkapan Sedangkan peralatan yang masih harus
peralatan 80% dengan kategori sangat dipenuhi dan ditambahkan antara lain
lengkap. Sedangkan peralatan yang engine dead bensin 4 tak, engine life
masih harus dipenuhi dan ditambahkan diesel 4 tak dan engine dead diesel 4
antara lain coil spring tester dan tak. (7) Jumlah perabot pada standar
straight edge. (3) Alat-alat ukur BSNP berjumlah 61 buah. Di lapangan
elektrik/tune-up pada standar BSNP keberadaan perabot berjumlah 46 buah.
berjumlah 32 set. Di lapangan 18 buah perabot dalam keadaan baik, 24
keberadaan peralatan berjumlah 31 set. perabot dalam keadaan rusak ringan dan
26 set peralatan dalam keadaan baik dan 5 buah perabot mengalami rusak berat.
5 set peralatan dalam keadaan rusak Jadi persentase rata-rata kelengkapan
ringan. Jadi persentase rata-rata perabot 77% dengan kategori sangat
kelengkapan peralatan 74% dengan lengkap. Sedangkan perabotan yang
kategori lengkap. Sedangkan peralatan masih harus dipenuhi dan ditambahkan
yang masih harus dipenuhi dan antara lain kursi kerja dan kotak P3K.
ditambahkan antara lain diesel engine (8) Tingkat kelengkapan bahan
timing light dan scantool. (4) Alat-alat praktikum didapatkan hasil dengan
tangan dan alat umum pada standar persentase rata-rata kelengkapan 61%
BSNP berjumlah 183 set. Di lapangan dengan kategori lengkap yang artinya
keberadaan peralatan berjumlah 198 set. persediaan bahan tersebut masih ada
177 set peralatan dalam keadaan baik, dalam keadaan lengkap.
19 set peralatan dalam keadaan rusak Bila ditinjau secara keseluruhan,
ringan, dan 2 set peralatan mengalami persentase tingkat kelengkapan
rusak berat. Jadi persentase rata-rata peralatan praktik bengkel otomotif di
kelengkapan peralatan 98% dengan Kota Malang berdasarkan standar yang
kategori sangat lengkap. (5) Alat-alat telah ditentukan, maka hasil yang
keselamatan kerja pada standar BSNP dicapai adalah 69%, maka menurut
berjumlah 25 set. Di lapangan BAN (2009) capaian nilai tersebut
keberadaan peralatan berjumlah 24 set. masuk dalam kategori lengkap.
10
Kesesuaian luas area kerja Negeri 6 kota Malang dapat dilihat pada
bengkel otomotif yang berada di SMK Gambar 4
60%
50%
Area kerja mesin otomotif
40%
Area kerja kelistrikan
30%
70%
60%
Area kerja mesin otomotif
50%
40% Area kerja kelistrikan
30%
Area kerja chasis pemindah tenaga
20%
10% Area kerja instruktur
0%
Area kerja bengkel otomotif di SMKN 10 Malang
80%
70%
60% Area kerja mesin otomotif
50%
Area kerja kelistrikan
40%
30% Area kerja chasis pemindah tenaga
20%
Area kerja instruktur
10%
0%
Area kerja bengkel otomotif di SMKN 12 Malang
15
didik. Oleh karenanya dapat dan dana yang dibutuhkan; (d) ukuran
disimpulkan bahwa persentase setiap peralatan; (e) sistem pendidikan
kesesuaian tersebut masuk kategori yang berlaku atau sesuai dengan
cukup memadai dengan persentase perkembangan teknologi; dan (f) fungsi
kesesuaian 50%. (4) Luas area peralatan. Pertimbangan tersebut dapat
penyimpanan dan instruktur, jika digunakan sebagai asumsi dalam
dibandingkan standar BSNP yang menentukan luas area ruang bengkel.
terdapat pada Permendiknas No. 40 Bila ditinjau secara
tahun 2008 menunjukkan luas area keseluruhan berdasarkan penelitian,
menurut standar adalah 48 m2 dengan persentase tingkat kesesuaian luas area
panjang 8 m dan lebar 6 m, sedangkan bengkel otomotif di Kota Malang
keadaan sebenarnya di lapangan luas berdasarkan standar yang telah
area ruang penyimpanan dan instruktur ditentukan, maka hasil yang dicapai
mencapai 24 m2 dengan panjang 6 m adalah 47%, maka menurut BAN (2009)
dan lebar 4 m. Jadi dari segi luas, area capaian tersebut masuk dalam kategori
penyimpanan dan instruktur yang cukup memadai. Banyak SMK yang
berada di SMKN 12 Malang belum memiliki area kerja bengkel dengan
memenuhi standar BSNP. Data di kondisi yang tidak memenuhi
lapangan menunjukkan bahwa persyaratan yang diharapkan. Hal
instruktur yang menggunakan bengkel tersebut selaras dengan hasil penelitian
tersebut mencapai 9 orang, berarti yang dilakukan oleh Slamet (2010:117),
bahwa rasio luasnya 2.6 m2/orang. Hal untuk mengatasi permasalahan tersebut,
ini menunjukkan bahwa rasio belum maka SMK perlu melakukan
memenuhi jika dibandingkan dengan penyusunan area kerja semaksimal
standar BSNP yaitu 4 m2/orang. mungkin sesuai dengan jumlah
Keseluruhan luas area penyimpanan dan rombongan sehingga dapat
instruktur dapat disimpulkan bahwa meningkatkan pembelajaran yang lebih
persentase kesesuaian luas area tersebut baik.
masuk kategori memadai dengan Sarana prasarana yang
persentase kesesuaian 66%. memadai dapat memberikan kontribusi
Sarana prasarana merupakan yang maksimal terhadap hasil belajar
suatu bagian yang sangat penting dalam apabila dikelola dengan baik, serta
suatu pembelajaran, sarana prasarana dapat mewujudkan suasana belajar yang
yang baik dan benar-benar matang akan efektif dan menyenangkan sehingga
memberikan hasil yang optimal pada dapat memotivasi siswa untuk belajar
kualitas belajar siswa. Menurut dengan baik sesuai dengan kemampuan
Direktorat Pendidikan Menengah dan kelengkapan prasarana yang ada.
Kejuruan (2003), untuk menghitung Seperti yang dijelaskan oleh Yoto
jumlah kebutuhan ruang dan peralatan, (2015), dalam merencanakan fasilitas
maka hal-hal yang perlu diperhatikan pada pendidikan kerja, pertimbangan
ialah : (a) jumlah peserta didik; (b) jenis utama yang dilakukan adalah
praktik yang dilaksanakan; (c) keuangan menyediakan tempat yang cukup untuk
17