Anda di halaman 1dari 10

Keselamatan dan Keamanan

Pasien
14 Februari 2022 7:44

KASUS
- Laporan Institute of Medicine (IOM) 44.000 – 98.000 px meninggal di RS krn kesalahan pengobatan
(medication errors)
- Bates., 1995 ttg medication errors → tahap ordering (49%), adminstration management (26%),
pharmacy management (14%), transcribing (11%)
- Laporan Peta Nasional Insiden Pasien (Konggres PERSI, 2007) → kesalahan dlm pemberian obat
menduduki peringkat 1 (24,3%) meliputi prescribing, transcribing, dispensing & administering

Sistem kesehatan dunia merubah pelayanan kesehatan menuju


keselamatan pasien

The Joint Commision on Accreditation of Heathcare Organizations (JCAHO) → kegiatan keselamatan pasien
berupa identifikasi & evaluasi utk me(-)i resiko cedera & kerugian px, karyawan di pelayanan kesehatan,
pengunjung & organisasinya sendiri

APOTEKER --> me↑kan pelaporan medication errors, pemberian informasi terkait obat thdp px & tenaga
kesehatan lainnya, me↑kan keberlangsungan rejimen pengobatan px, me↑kan kualitas & keselamatan
pegobatan px di rumah

Patient safety --> upaya yg terjadi pada pasien untuk mencegah bahaya

Strategi utk me↑kan keselamatan pasien


a. Menggunakan obat & peralatan yg aman
b. Melakukan praktek yg aman & dlm lingkungan yg aman
c. Melaksanakan manajemen resiko cth : pengendalian infeksi
d. Membuat & me↑kan sistem yg dpt me↓kan risiko yg berorietasi kpd px
e. Me↑kan keselamatan px dgn
○ Mencegah tjdnya kejadian tdk diharapkan (adverse event)
○ Membuat sistem identifikasi & pelaporan adverse event
○ Me(-)i efek akibat adverse event

manajemen resiko : suatu metode yg sistematis utk mengidentifikasi,


menganalisis, memantau, mengevaluasi & mengkomunikasikan resiko yg
ada pd suatu kegiatan

Istilah-istilah dlm patient safety


a. Kondisi potensial cidera (KPC)
kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden, contoh :
tulisan dokter tdk terbaca
b. Kejadian nyaris cidera (KNC)
suatu insiden yang belum sampai terpapar ke pasien sehingga tidak menyebabkan cedera pada pasien
c. Kejadian tidak cidera (KTC)
insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak menimbulkan cedera, dapat terjadi karena
“keberuntungan” (misal: pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), atau
“peringanan” (suatu obat dengan reaksi alergi diberikan , diketahui secara dini lalu diberikan
antidotumnya).
d. Kejadian yang tidak diharapkan (KTD)/ adverse event
suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan
atau karena tidak bertindak, bukan karena “underlying disease” atau kondisi pasien. Adverse event dpt

Patient Safety Page 1


atau karena tidak bertindak, bukan karena “underlying disease” atau kondisi pasien. Adverse event dpt
dicegah atau tdk dpt dicegah, contoh : iritasi kulit krn penggunaan perban, jatuh dr tmpt tdr
e. Kejadian Sentinel
suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang diharapkan atau tidak dapat diterima
seperti: operasi pada bagian tubuh yang salah

Konsep Medication Error

Keterangan :Lingkaran merah sbg medical error, lingkaran biru adlh kesalahan tanpa insiden, lingkaran abu
tidak ada kekeliruan tapi terjadi insiden shg disebut malpraktek tapi sebenarnya bukan
Sumber: Buku Manajemen Keselamatan Pasien, 2017

Kasus
Ny S dtg k RS X dgn keluhan nyeri kepala. Sesuai dgn prosedur yg ada maka Ny S mendaftarkan diri, diperiksa
oleh dokter, menyerahkan resep ke unit farmasi & membayar biaya di kasir.
Ny S menebus resep di apotek RS X. Apoteker melakukan SOP pelayanan obat meliputi : melakukan skrining,
analisis obat, pengecekan ketersediaan obat, penawaran harga ke pasien, peracikan, pemberian label,
pengecekan obat oleh Apoteker kmdn penyerahan obat disertai pemberian informasi ke px/keluarga yg
bersangkutan. Namun stlh membayar Ny S pergi mengambil hasil lab. Beberapa menit kmdn obat selesai dan
Apoteker memanggil Ny S. Datang Nn S, Apoteker menerangkan cara penggunaan obat & menyerahkan obat
kpd Nn S.
Beberapa saat kemudian datang Ibu yg hendak mengambil obat, setelah ditanya Ibu tsb bernama Ny. S, setelah
ditelusuri kembali ternyata Ibu yg menunggu td menggambil obat jg utk px bernama S.

Kesalahan Pengobatan (Medication Error)


- Kejadian yg merugikan pasien akibat pemakaian obat selama dalam penangangan tenaga kesehatan, yg
sebetulnya dapat dicegah
- Potensial tjd pd fase komunikasi non verbal antara dokter & apoteker mengenai pengobatan pasien
Contoh :
○ Peresepan obat yg tdk rasional
○ Kesalahan perhitungan dosis pada peracikan
○ Ketidakpatuhan pasien shg terjadi dosis berlebihan

Penyebab utama Kesalahan Pengobatan


- Kurangnya pengetahuan ttg obat
- Kurangnya informasi ttg pasien
- Pelanggaran peraturan
- Kesalahan penulisan
- Kesalahan komunikasi antar tenaga medis
- Kesalahan cek dosis
- Pemantauan yg tdk memadai
Masalah stok & pengiriman obat

Patient Safety Page 2


- Masalah stok & pengiriman obat
- Kesalahan menyiapkan obat
- Kesalahan dlm membaca resep ex tulisan tdk terbaca
- Pelabelan & kemasan yg membingungkan
- Gangguan ketegangan lingkungan kerja
- Ketidaktahuan pasien

Kategorisasi Medication Error


(berdasarkan dampak)

(berdasarkan alur proses pengobatan)

Aktivitas Apoteker utk Menjamin Keamanan Pasien


A. Memastikan terapi & hasil yg sesuai
○ Memastikan farmakoterapi yg sesuai
○ Memastikan kepahaman / kepatuhan px thdp rencana pengobatannya
○ Monitoring & pelaporan hasil
B. Dispensing obat & alat kesehatan
○ Memproses resep / pesanan obat
○ Menyiapkan prosuk farmasi
○ Mengantarkan obat atau alkes
C. Promosi kesehatan & penanggulangan penyakit
○ Pengantaran jasa penanggulangan klinis
Pengawasan & pelaporan issue kesehatan masyarakat

Patient Safety Page 3


○ Pengawasan & pelaporan issue kesehatan masyarakat
○ Promosi penggunaan obat yg aman dlm masyarakat
D. Manajemen sistem kesehatan
Pengelolaan praktek; pengelolaan pengobatan dlm sistem kesehatan; pengelolaan penggunaan obat
dlm sistem kesehatan; partisipasi dlm aktivitas penelitian; kerjasama antar disiplin

Penggunaan obat scr rasional → hal utama dlm pelayanan kefarmasian

Peran Apoteker dlm Keselamatan Pengobatan


1. Mengelola laporan medication error
- Membuat kajian thdp laporan insiden yg masuk
- Mencari akar permasalahan dari error yg terjadi
2. Mengidentifikasi pelaksanaan praktek profesi utk menjamin medication error
- Menganalisis pelaksanaan praktek yg menyebabkan medication error
- Mengambil langkah proaktif utk pencegahan
- Memfasilitasi perubahan proses & sistem utk me↓kan insiden yg sering tjd/berulangnya insiden
sejenis
3. Mendidik staf & klinisi terkait utk menggalakkan praktek pengobatan yg aman
- Mengembangkan program pendidikan utk me↑kan medication error & kepatuhan thdp SOP yg ada
4. Berpartisipasi dlm komite / tim yg berhubungan dgn medication error
- Komite keselamatan pasien RS dan komite lainnya
5. Terlibat di dlm pengembangan & pengkajian kebijakan penggunaan obat
6. Memonitor kepatuhan thdp standar pelaksanaan keselamatan pasien yg ada

Peran Apoteker dlm Mewujudkan Keselamatan Pengobatan


1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
2. Pelayanan farmasi klinik

Peran Apoteker
A. Pemilihan
Resiko eror dpt di↓kan dgn pengendalian Σ item obat & penggunaan obat2 sesuai formularium (di RS)
/ sesuai dgn kebutuhan masy sekitar & pencatatan di buku defecta (di apotek)
B. Pengadaan
Menjamin ketersediaan obat yg aman efektif & sesuai peraturan (legalitas) & diperoleh dari
distributor resmi
C. Penyimpanan

Patient Safety Page 4


C. Penyimpanan
Untuk me↓kan kesalahan pengambilan obat & menjamin mutu obat
○ simpan obat dgn nama, tampilan & ucapan mirip scr terpisah
○ obat dgn peringatan khusus yg dpt menimbulkan cedera jika tjd kesalahan pengambilan, simpan
di tmpt khusus
○ Simpan obat sesuai dgn persyaratan penyimpanan
D. Skrining resep
○ Identifikasi px min dgn 2 identitas, misalnya nama & nomor resep
○ Apoteker tdk blh membuat asusmsi pd saat melakukan interpretasi resep dokter → utk
mengklarifikasi resep, singkatan, hubungi dkter penulis resep
○ Gali informasi px utk pengambilan keputusan yg tepat
○ Apoteker hrs membuat riwayat pengobatan px
○ Penggunaan sistem komputerisasi (e-prescribing) & pencatatan pengobatan px
E. Dispensing
○ Peracikan obat sesuai SOP
○ Pembeian etiket yg tepat
○ Dilakukan pemeriksaan ulang oleh orang berbeda
○ Pemeriksaan meliputi kelengkapan permintaan, ketepatan etiket, aturan pakai, pemeriksaan
keseuaian resep thdp obat, kesesuaian resep thdp isi etiket
F. KIE
○ Peringatan terkait dgn proses pengobatan
○ KTD yg potensial, interaksi obat
○ ADR yg mengakibatkan cedera px
○ Penyimpanan & penanganan obat di rumah
G. Penggunaan obat
Perhatikan tepat pasien, tepat indikasi, tepat waktu pemberian, tepat obat, tepat dosis, tepat aturan
pakai (aturan pakai), tepat rute pemberiaan
H. Monitoring & evaluasi
Untuk mengetahui efek terapi, mewaspadai ESO, memastikan kepatuhan px → hasil
monitoringdidokumentasikan & ditindaklanjuti

Faktor yg Berkontribusi pd Medication Error


A. Komunikasi
○ Kegagalan komunikasi mrpkn sumber tjdnya kesalahan
○ Komunikasi baik antar petugas kesehatan & apoteker perlu dilakukan dgn jelas utk menghindari
penafsiran ganda / ketdklengakapan informasi
○ Perlu dibuat daftar singkatan & penulisan dosis yg beresiko menimbulkan kesalahan utk
diwaspadai
B. Kondisi lingkungan
○ Area dispensing hrs didesain dgn tepat & sesuai dgn alur kerja
○ Pengaturan pencahayaan yg ckp & tempertur yg nyaman pd area dispensing
○ Area akerja hrs bersih & teratur
○ Obat setiap px prl disiapkan dlm nampan terpisah

Cara Pencegahan Kesalahan dalam Pelayanan Obat di RS

Patient Safety Page 5


Cara Pencegahan Kesalahan dalam Pelayanan Obat di RS

Cara Pencegahan Kesalahan dalam Pelayanan Obat di Apotek

Effect of pharmacist-led pediatrics medication safety team on medication-error reporting (Am J Health-
Sist Pharm, 2007, vol64;1422-26)
- Apoteker berada dalam posisi strategis untuk meminimalkan medication errors, baik dilihat dari
keterkaitan dengan tenaga kesehatan lain maupun dalam proses pengobatan
- Meningkatkan pelaporan, pemberian informasi obat kepada pasien dan tenaga kesehatan lain,
meningkatkan keberlangsungan rejimen pengobatan pasien, peningkatan kualitas dan keselamatan
pengobatan pasien di rumah
- Menurunnya (46%) tingkat keseriusan penyakit pasien anak, meningkatnya tingkat pelaporan insiden
dua sampai enam kali lipat.

Apakah sbg seorg farmasis peduli thdp cara pemberian obat


Apakah sbg seorg farmasis peduli thdp cara pembuangan limbah
Apakah sbg seorg farmasis peduli thdp perlindungan px selama di rawat agar tdk tertular penyakit
Apakah sbg seorg farmasis peduli thdp laundry di RS
Apakah sbg seorg farmasis peduli thdp kondisi gedung tmpt pelayanan

Patient Safety Page 6


Apakah sbg seorg farmasis peduli thdp kondisi gedung tmpt pelayanan
Apakah sbg seorg farmasis peduli thdp bhn tambahan mknan berbahaya
Apakah sbg seorg farmasis peduli thdp penambahan BKO pdsediaan jamu
Apakah sbg seorg farmasis peduli thdp regulasi peredaran obat

Screen clipping taken: 14/02/2022 8:39

Screen clipping taken: 14/02/2022 8:41

Screen clipping taken: 14/02/2022 8:41

Screen clipping taken: 14/02/2022 8:43

Patient Safety Page 7


Screen clipping taken: 14/02/2022 8:44

Patient Safety Page 8


Screen clipping taken: 14/02/2022 8:50

Patient Safety Page 9


Pat saf
Semua tertuju pada pasien(keselamatan dan keamanan)

Screen clipping taken: 14/02/2022 8:52

Patient Safety Page 10

Anda mungkin juga menyukai