Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

TEKNOLOGI KOMPUTER ERA INDUSTRI 4.0

OLEH:

NAMA : ONANG
NIM : 202010017
KELAS : A

UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul Pentingnya Inovasi dan Kreativitas Era Teknologi. Harapan saya
semoga makalah ini menambah pengetahuan maupun pengalaman bagi para pembaca
serta dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah agar dapat menjadi lebih baik
lagi ke depannya.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki, saya
yakin masih banyak kekurangan di dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

kendari, 17 juli 2022


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Revolusi Industri 4.0 merupakan era industri keempat sejak revolusi industri
pertama pada abad ke-18. Era industri keempat merupakan perpaduan teknologi
yang mengaburkan batas antara bidang fisik, digital, dan biologis secara kolektif
atau dikenal sebagai system siber-fisik (cyber-physical system/CPS).
Era revolusi keempat juga ditandai dengan munculnya terobosan di sejumlah
bidang teknologi. Bidang-bidang yang dimaksud meliputi bidang robotika,
kecerdasan buatan (Artficial Intelligence/AI), nanoteknologi, komputasi kuantum
(quantum computing), bioteknologi, Internet of Things (IoT), industrial internet
of things (IIot), teknologi nirkabel generasi kelima (5G), adiptif
manufaktur/pencetakaan 3D dan industri kendaraan otonomi penuh (fully
autonomous vehicles).
Teknologi-teknologi tersebut mengubah tatanan hampir setiap industri di
setiap negara. Besarnya jangkauan perubahan ini menandai transformasi seluruh
sistem produksi, manajemen dan pemerintahan.
Klaus Schwab, seorang teknisi dan ekonom Jerman, yang lebih dikenal
sebagai pendiri dan ketua eksekutif Forum Ekonomi Dunia memunculkan isu
mengenai Fourth Industrial Revolution, melihat besarnya jangkauan dan
perubahan revolusi diharapkan bisa melihat implementasi yang besar dari
beberapa efek teknologi yang muncul sebagai bagian dari revolusi “terobosan
teknologi baru” di bidang-bidang seperti kecerdasan buatan, robotika, Internet of
Things, kendaraan otonom, pencetakan 3D, komputasi kuantum dan
nanoteknologi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan yaitu,
bagaimana cara kita untuk menghadapi perubahan-perubahan besar yang akan
terjadi, atau bahkan sudah terjadi di masa kini dan menjadi bagian dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjadi individu yang canggih dalam
mengelola dan memanfaatkan data. Dan diharapkan kita menjadi lebih siap
merangkul masa depan sehingga mampu untuk berteman dan bertahan melewati
Revolusi Industri 4.0. 4
1.3 Tujuan Masalah
Pentingnya berinovasi dan berkreasi di era revolusi industri 4.0 kita dituntut
harus menjadi lebih pintar dalam inovasi agar mendapatkan manfaat tertinggi dari
teknologi baru yang sedang berkembang
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Refleksi Revolusi Industri

Revolusi Industri adalah titik penting dalam sejarah seluruh dunia. Berawal di
Inggris dan kemudian dengan cepat tersebar di seluruh Eropa. Revolusi Industri
pertama dimulai pada abad ke 18 hingga abad ke 19. Masyarakat pertanian mulai
berubah arah menjadi masyarakat urban. Banyak penemuan baru seperti kereta
api lintas benua, listrik, dan penemuan lain mengubah tatanan masyarakat secara
permanen. Industry besi dan tekstil, bersama dengan pengembangan mesin uap,
memainkan peran sentral dalam Revolusi Industri. (Savitri, 2019)
Revolusi Industri Kedua memungkinkan globalisasi dan menciptakan
rancangan awal dunia yang kita hadapi saat ini. Revolusi Industri Kedua adalah
lompatan besar berikutnya dalam teknologi dan masyarakat. Berlangsung antara
tahun 1850-1914 tepat sebelum Perang Dunia ke 1, Revolusi Industri Kedua
merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan industri yang sudah ada.
Kemajuan teknologi selama periode ini antara lain penemuan telepon, bola lampu,
piringan hitam, mesin pembakaran internal, mobil dan pesawat terbang. (Savitri,
2019)
Revolusi Industri Ketiga terjadi sekitar pada tahun 1950 membawa
semikonduktor, komputasi mainframe, komputasi personal dan Internet menuju
revolusi digital. Revolusi Industri Ketiga atau Revolusi Digital, mengacu pada
kemajuan teknologi dari perangkat elektronik dan mekanik analog ke teknologi
digital yang tersedia saat ini.
Frasa „Revolusi Industri Keempat‟ pertama kali diciptakan oleh Schwab pada
tahun 2016 dan diperkenalkan pada tahun yang sama di World Economic Forum.
Revolusi Industri Keempat dibangun di atas Revolusi Digital mewakili cara-cara
baru ketika teknologi menjadi tertanam dalam masyarakat dan bahkan tubuh
manusia. Robotika, kecerdasan buatan, nanoteknologi, komputasi kuantum,
bioteknologi, Internet of Things (IoT), pencetakan 3D, dan kendaraan otonom
(autonomous vehicles) adalah munculnya terobosan teknologi di Revolusi
Industri Keempat. (Savitri, 2019)
Revolusi Industri Keempat memiliki kesempatan unik untuk meningkatkan
komunikasi manusia dan resolusi konflik. Teknologi dan tren dalam era 4IR
seperti Internet of Things (Iot), robotika, virtual reality (VR) dan kecerdasan
buatan (AI) akan mengubah lingkungan cara kita hidup dan bekerja saat ini dan
terus berkembang pada era Revolusi Industri Keempat. (Savitri, 2019).

2.2 Inovasi Yang Berkembang Di Era Revolusi Industri Keempat

A. Artificial Intelligence (AI)

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah bidang ilmu


komputer yang menekankan pada penciptaan mesin cerdas yang bekerja dan
beraksi seperti manusia. AI dapat berbentuk apapun mulai dari SIRI, Google
Assistant, Cortana hingga mobil self driving, juga algoritma penelusuran
Google, komputer Watson ciptaan IBM hingga senjata otonom. (Savitri,
2019)

Beberapa Aktivitas komputer kecerdasan buatan dirancang mencakup:


Pengenalan suara, Deep Learning, Perencanaan dan Penyelesaian Masalah.
Sebagai cabang dari ilmu komputer yang bertujuan untuk menciptakan mesin
cerdas, AI telah menjadi bagian penting dari industri teknologi. Masalah inti
kecerdasan buatan termasuk komputer pemograman untuk sifat-sifat tertentu
seperti: Pengetahuan, Pemikiran, Penyelesaian Masalah, Persepsi, Belajar,
Perencanaan dan Kemampuan Untuk Memanipulasi dan Memindahkan
Objek. (Savitri, 2019)

B. Manfaat dan Resiko dari AI


Manfaat AI adalah AI diprogram untuk melakukan sesuatu yang
bermanfaat, tetapi AI secara mandiri dapat mengembangkan metode destruktif
untuk mencapai tujuannya hal ini dapat terjadi setiap kali kita gagal
menyelaraskan sepenuhnya tujuan AI dengan tujuan kita yang sangat rumit.
Misal kita meminta AI agar dapat mencari jalan terdekat menuju tempat yang
kita tuju dan semuanya sesuai dengan keinginan kita tanpa tersesat tentu
sangat membawa manfaat bagi kita dapat sampai tujuan dengan sedikit lebih
cepat tanpa harus khawatir tertinggal rapat penting atau pesawat. (Savitri,
2019)

Resiko AI di program untuk melakukan sesuatu yang menghancurkan


adanya senjata otonom di sistem AI yang dirancang untuk membunuh.
Ditangan orang yang salah, senjata ini dapat menyebabkan korban massal.
Selain itu, agar terhindar dari sistem yang dapat digagalkan oleh musuh,
senjata-senjata ini dirancang agar tidak mudah untuk dimatikan, bisa jadi kita
sebagai manusia dapat kehilangan kendali atas senjata ini. (Savitri, 2019)

C. Pentingnya Keamanan AI

Dengan kecerdasan yang lebih unggul dibanding manusia manapun,


kita mungkin tidak dapat memprediksi secara pasti bagaimana AI akan
berperilaku. Upaya para ilmuwan untuk menemukan AI yang super cerdas
telah lama hanya dianggap sebagai fiksi ilmiah hingga berabad-abad yang
lalu. Berkat terobosan akhir-akhir ini 7 pencapaian dalam pengembangan AI
sangat diluar dugaan, hal ini membuat para ahli semakin serius
mempertimbangkan kemungkinan akan adanya AI dengan kecerdasan super
segera ditemukan. Peradaban manusia akan terus berkembang selama kita
dapat menyeimbangkan antara kekuatan dari teknologi yang terus
berkembang dan kebijaksaan yang kita kelola. (Savitri, 2019)
D. Kasus AL Dalam Menunjang Kegiatan Ekonomi Dan Bisnis
Masyarakat

Artificial Intelligence (AI) pada umumnya dapat berlaku pada semua


sektor atau bidang yang ada. Salah satunya menunjang kegiatan ekonomi
masyarakat dimulai dari menengah kebawah hingga menengah keatas, remaja
dewasa hingga orangtua, laki-laki maupun perempuan. Semuanya terjadi
dengan dasar kebutuhan akan produk dan jasa yang ditawarkan oleh pasar
tradisional maupun modern, online maupun offline.

Disini saya akan membahas tentang teknologi AI di dalam pasar e-


commerce yang tentu sudah menjadi kebutuhan setiap orang yang memang
menginginkan kemudahan dalam transaksi bisnis dan ekonomi secara
universal. Pemakaian teknologi AI dalam kehidupan bermasyarakat pun
disadari sudah dibenamkan dalam perangkat yang digunakan dalam
keseharian.

Contoh kasus AI dalam menunjang kegiatan ekonomi dan bisnis


masyarakat misalnya rekomendasi produk e-commerce. Dijaman sekarang ini
siapa pun pasti pernah berbelanja secara online di salah satu platform e-
commerce dan ketika kita berbelanja ada tampilan di dalam platform e-
commerce tadi produk-produk yang direkomendasikan untuk kita, produk
yang direkomendasikan tersebut bukan hasil dari seseorang yang meprediksi
barang/produk apa yang akan kita beli melainkan produk/barang rekomendasi
tersebut merupakan proses dari AI. Lalu bagaimana cara kerja dari AI
mendapatkan produk-produk yang akan direkomendasikan? AI memperoleh
data dari kita sendiri berdasarkan dari histori kita dalam melakukan pencarian
produk, pembelian produk, dan produk apa saja yang sudah kita lihat. Data
tersebutlah yang akan diproses dari konsep AI yaitu data mining sehingga AI
akan merekomendasikan produk-produk yang cocok untuk kita.
Contoh kasus lain untuk menunjang kegiatan ekonomi dan bisnis
misalnya layanan chatbot dan layanan pelanggan. Chatbot adalah perangkat
lunak yang bertugas melayani percakapan dengan pengunjung, dengan
objektif untuk berkomunikasi seresponsif mungkin. Layanan ini
memungkinkan pengunjung mendapat balasan dalam waktu singkat. Layanan
pelanggan memiliki fungsi yang sama seperti 8 Chatbot hanya saja layanan
pelanggan biasanya yang akan melanjutkan mengenai pertanyaan atau
keluhan dari pengunjung dengan memberikan jawaban yang lebih kompleks
dibanding dengan chatbot penjawab otomatis yang di terapkan berdasarkan
AI. Untuk mengatasinya, bisnis mengombinasikan antara AI dengan staf
manusia di belakangnya, yang bertugas melanjutkan percakapan pasca AI.
Dan lagi-lagi di sinilah AI berperan, untuk menilai respons pengunjung,
membuat keputusan apakah perlu mengopernya pada staf, dan
mempertimbangkan siapakah staf yang paling relevan.
Daftar Pustaka

Prasetyo, B., & Trisyanti, D. (2019). Prosiding SEMATEKSOS 3 “Strategi


Pembangunan Nasional MenghadapiRevolusiIndustri 4.0” REVOLUSI
INDUSTRI 4.0. Revolusi Industri 4.0 Dan Tantangan Perubahan Sosial, 22–
27.

Rohida, L. (2018). Pengaruh Era Revolusi Industri 4.0 terhadap Kompetensi


Sumber Daya Manusia. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 6(1), 114–
136. https://doi.org/10.31843/jmbi.v6i1.187

Savitri, A. (2019). Revolusi Industri 4.0: Mengubah Tantangan Menjadi


Peluang di Era Disrupsi 4.0 (Afkar.T (ed.); Cet. V). Penerbit Genesis.

(Prasetyo & Trisyanti, 2019; Rohida, 2018; Savitri, 2019)

Anda mungkin juga menyukai