Bab 6 Apbd
Bab 6 Apbd
Deslaipsi
APBD merupakan sarana untuk menampung berbagai
kepentingan publik yang diwujudkan melalui berbagai kegiatan
dan program. Bab Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ini
membahas tentang struktur APBD secara umum serta siklus APBD
yang meliputi penyusunan dan penetapan APBD, pelaksanaan dan
penatausahaan APBD serta pelaporan dan pertanggungjawaban
APBD. APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah untuk
mewujudkan kesej ahteraan masyarakat daerah.
Tujuan Instruksional
Mahasiswa yang mempelaj ari bab APBD diharapkan akan dapat
dan mampu:
b) Belanja Daerah
Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung
1. Belanja pegawai 1. Belanj a pegawai
2. Belanj a barang dan jasa 2. Bunga
3. Belanja modal 3. Subsidi
4. Hibah
5. Bantuan sosial
6. Belanja Bagi Hasil dan
Bantuan Keuangan
7. Belanj a tidak terduga
c) Pembiayaan
I Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan
1 . SILPA tahun anggaran 1. Pembentukan dana cadangan
sebelumnya 2. Penyertaan modal pemerintah
2 . Pencairan dana cadangan daerah
3. Hasil penjualan kekayaan 3. Pembayaran pokok utang
daerah yang dipisahkan 4. Pemberian pinjaman
4. Penerimaan pinjaman
5. Penerimaan kembali
pemberian pinjaman
Sumber: Permendagri No. 1 3 Tahun 2 0 0 6
•• • ••
Penyusunan DPA SKPD
{Dalmbcr) •
Musnnbang Peso
Qanuorl)
•• ••
Quii-S•pumbcr)
• •
(M.t)
KUA antara KDH dan DPRD
1) Indikator Kinerj a
Indikator kinerj a adalah ukuran keberhasilan yang akan
dicapai dari program dan kegiatan yang direncanakan.
2) Capaian Atau Target Kinerj a
Capaian kinerj a merupakan ukuran prestasi kerja yang
akan dicapai yang berwujud kualitas, kuantitas, efisiensi
dan efektifitas pelaksanaan dari setiap program dan
kegiatan.
3) Analisis Standar Belanj a
Analisis standar belanj a merupakan penilaian kewaj aran
atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk
melaksanakan suatu kegiatan.
1) Ringkasan APBD;
2) Ringkasan APB D menurut urusan pemerintahan daerah
dan organisasi;
3) Rincian APBD menurut urusan pemerintahan daerah,
organisasi, program, kegiatan, kelompok, j enis, obyek,
rincian obyek pendapatan, belanj a dan pembiayaan;
4) Rekapitulasi belanj a menurut urusan pemerintahan
daerah, organisasi, program dan kegiatan;
Bab 6 Angga ran Pendapata n dan Bela nja Daera h(APBD) - 103
diatur bahwa pelampauan batas tertinggi dari jumlah
pengeluaran, hanya diperkenankan apabila ada kebijakan
pemerintah untuk kenaikan gaji dan tunjangan pegawai negeri
sipil serta penyediaan dana pendamping atas program dan
kegiatan yang ditetapkan oleh pemerintah serta bagi hasil paj ak
daerah dan retribusi daerah yang ditetapkan dalam undang
undang.
Bab 6 Anssa ran Pendapatan dan Bela nja Daera h(APBD) - 105
Pembatalan peraturan daerah dan peraturan
bupatifwalikota dan pernyataan berlakunya pagu APBD tahun
sebelumnya ditetapkan dengan peraturan gubernur. Paling lama 7
(tujuh) hari kerja setelah pembatalan, kepala daerah harus
memberhentikan pelaksanaan peraturan daerah dan selanjutnya
DPRD bersama kepala daerah mencabut peraturan daerah
dimaksud. Pencabutan peraturan daerah tersebut dilakukan
dengan peraturan daerah tentang pencabutan peraturan daerah
tentang APBD.
9) Perubahan APBD
Perubahan APBD adalah penyesuaian APBD dengan
perkembangan danfatau perubahan keadaan, yang dibahas
bersama DPRD dengan pemerintah daerah dalam rangka
penyusunan prakiraan perubahan atas APBD tahun anggaran
yang bersangkutan, apabila terjadi:
Bab 6 Anssa ran Pendapatan dan Bela nja Daera h(APBD) - 107
Dalam keadaan darurat, pemerintah daerah dapat
melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya, yang
selanjutnya diusulkan dalam rancangan perubahan APBD,
danjatau disampaikan dalam laporan realisasi anggaran. Keadaan
darurat tersebut sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai
berikut:
Bab 6 Anssa ran Pendapatan dan Bela nja Daera h(APBD) - 109
danjatau disampaikan dalam laporan realisasi anggaran. Kriteria
keadaan darurat ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang
undangan.
Bab 6 Anssa ran Pendapatan dan Bela nja Daera h(APBD) - 111
dapat dibebankan pada anggaran belanj a j ika untuk pengeluaran
tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam APBD.
Setiap SKPD dilarang melakukan pengeluaran atas beban
anggaran daerah untuk tujuan lain dari yang telah ditetapkan
dalam APBD. Pengeluaran belanja daerah menggunakan prinsip
hemat, tidak mewah, efektif, efisien dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
a. Penatausahaan Penerimaan
Penerimaan daerah disetor ke rekening kas umum daerah pacta
bank pemerintah yang ditunjuk dan dianggap sah setelah kuasa
BUD menerima nota kredit. Penerimaan daerah yang disetor
tersebut dilakukan dengan cara disetor langsung ke bank oleh
pihak ketiga atau disetor melalui bank lain, badan, lembaga
keuangan danjatau kantor pos oleh pihak ketiga; dan disetor
melalui bendahara penerimaan oleh pihak ketiga.
b. Penatausahaan Pengeluaran
Kepala SKPD berdasarkan rancangan DPA-SKPD menyusun
rancangan anggaran kas SKPD. Rancangan anggaran kas SKPD
c. Penyediaan Dana
Setelah penetapan anggaran kas, PPKD dalam rangka manaj emen
kas menerbitkan Surat Penyediaan Dana (SPD) . SPD atau
dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD merupakan dasar
pengeluaran kas atas beban APBD. Permintaan pembayaran hanya
dapat dilaksanakan, j ika SPD telah diterbitkan.
d. Permintaan Pembayaran
Berdasarkan SPD, bendahara pengeluaran mengajukan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) kepada pengguna anggaran/ kuasa
pengguna anggaran melalui Pejabat Pengelola Keuangan SKPD
(PPK-SKPD) . Ada 4 j enis SPP yaitu:
Bab 6 Anssa ran Pendapatan dan Bela nja Daera h(APBD) - 117
melalui PPK-SKPD dalam rangka mengganti uang persediaan.
Sedangkan penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-TU dilakukan
oleh bendahara pengeluaran untuk memperoleh persetujuan dari
pengguna anggaranjkuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD
dalam rangka tambahan uang persediaan.
e. Perintah Membayar
Setelah meneliti SPP, pengguna anggaranjkuasa pengguna
anggaran harus menyatakan apakan dokumen SPP telah lengkap
dan sah. Dalam hal dokumen SPP dinyatakan lengkap dan sah,
pengguna anggaranjkuasa pengguna anggaran menerbitkan Surat
Perintah Membayar (SPM) . Penerbitan SPM paling lama 2 (dua)
hari kerja terhitung sej ak diterimanya dokumen SPP. Jika
dokumen SPP dinyatakan tidak lengkap danjatau tidak sah,
pengguna anggaranjkuasa pengguna anggaran menolak
menerbitkan SPM. Penolakan penerbitan SPM paling lama 1 (satu)
hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP. SPM yang
f. Pencairan Dana
Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM yang diajukan
oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran agar
pengeluaran yang diajukan tidak melampaui pagu dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang
undangan. Jika dokumen SPM dinyatakan lengkap, kuasa BUD
menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) . Penerbitan
SP2D paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak diterimanya
pengajuan SPM. Jika dokumen SPM dinyatakan tidak lengkap,
kuasa BUD menolak menerbitkan SP2D. Penolakan penerbitan
SP2D paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak diterimanya
pengajuan SPM. Kuasa BUD menyerahkan SP2D yang diterbitkan
untuk keperluan uang persediaanjganti uang
persediaan/tambahan uang persediaan kepada pengguna
anggaranjkuasa pengguna anggaran. Sedangkan untuk
pembayaran langsung, Kuasa BUD menyerahkan SP2D yang
diterbitkan kepada pihak ketiga.
2) Laporan Tahunan
PPK-SKPD menyiapkan laporan keuangan SKPD tahun anggaran
berkenaan dan disampaikan kepada kepala SKPD untuk
ditetapkan sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran SKPD. Laporan keuangan tersebut disampaikan kepada
PPKD sebagai dasar penyusunan laporan keuangan pemerintah
daerah. Laporan keuangan SKPD disampaikan kepada kepala
daerah melalui PPKD paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun
anggaran berakhir. Laporan keuangan tersebut disusun oleh
pejabat pengguna anggaran sebagai hasil pelaksanaan anggaran
yang berada di SKPD yang menjadi tanggung jawabnya. Laporan
keuangan SKPD tersebut terdiri dari: laporan realisasi anggaran;
neraca; dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan
SKPD dilampiri dengan surat pernyataan kepala SKPD bahwa
pengelolaan APBD yang menjadi tanggung jawabnya telah
diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai dan standar akuntansi pemerintahan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Bab 6 Anssa ran Pendapatan dan Bela nja Daera h(APBD) - 123
4) Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Peraturan
Kepala Daerah tentang Penjabaran Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD
Rancangan peraturan daerah provinsi tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang telah disetujui
bersama DPRD dan rancangan peraturan gubernur tentang
penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APB D sebelum
ditetapkan oleh gubernur paling lama 3 (tiga) hari kerja
disampaikan terlebih dahulu kepada Menteri Dalam Negeri untuk
dievaluasi. Hasil evaluasi disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri
kepada Gubernur paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung
sejak diterimanya rancangan dimaksud.
Bab 6 Anssa ran Pendapatan dan Bela nja Daera h(APBD) - 125
pendapatan merupakan PAD. Paj ak daerah masih menj adi
komponen terbesar PAD (pangsa 82,5 1 % dari total PAD), namun
pertumbuhannya melambat menjadi 2,0 3 % setelah di tahun 2 0 1 5
tumbuh 18,35 %.
Rangkuman
Pada bagian ini telah menjelaskan tentang APBD. Beberapa hal
penting yang dapat diperoleh dalam bab ini antara lain :
1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah
pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun
anggaran terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan
tanggal 3 1 Desember.
2) Siklus anggaran APBD diantaranya (1) penyusunan dan
penetapan APBD, pelaksanaan dan penatausahaan APBD, (3)
pelaporan dan pertanggungjawaban APB D.
3) Penyusunan rancangan APBD berpedoman diantaranya (1)
rencana kerja pemerintah daerah, (2) kebijakan umum APBD,
(3) prioritas dan plafon anggaran sementara, (4) penyusunan
Latihan Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan APB D !
2. Sebutkan komponen-komponen pada tiga bagian utama
dalam APB D !
3. Jelaskan secara singkat siklus anggaran APBD selama satu
tahun!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dana perimbangan?
5. Apakah fungsi dari Kebijakan Umum APB D dan poin-poin
penting apa yang tercantum di dalamnya?
Bab 6 Anssa ran Pendapatan dan Bela nja Daera h(APBD) - 127