Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN AWAL

NUSANTARA SEHAT INDIVIDU

R U S M A N, AMK
NRPK : 21.7.0311992

PUSKESMAS MOTAHA
KECAMATAN ANGATA KABUPATEN KONAWE SELATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2021
LAPORAN AWAL
NUSANTARA SEHAT INDIVIDU

R U S M A N, AMK
NRPK : 21.7.0311992

PERAWAT
PUSKESMAS MOTAHA

KECAMATAN ANGATA KABUPATEN KONAWE SELATAN


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Awal Nusantara Sehat Individu Puskesmas Motaha Kabupaten Konawe Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara telah selesai di susun dan disetujui oleh Kepala Puskesmas Motaha
pada tanggal 10 Juni 2021.

Nama : R u s m a n, AMK
NRPK : 21.7.0311992
Jenis Tenaga Kesehatan : Perawat

Motaha, 10 Juni 2021

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Motaha

Sunding Tehangga, SKM


NIP. 19790320 200502 1 006
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Awal ini. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada Kepala Puskesmas Motaha dan Kepala Tata Usaha Puskesmas Motaha yang
telah membantu menyediakan data yang dibutuhkan dalam pembuatan Laporan Awal Nusantara
Sehat Individu Periode III Angkatan X Tahun 2021. Kepada orang tua yang telah membantu dan
memberi pengertian dalam melaksanakan tugas dan kepada seluruh staff Puskesmas Motaha
yang telah membantu dalam pengenalan daerah kerja Puskesmas Motaha.

Dalam rangka memenuhi tugas Laporan Awal Nusantara Sehat Individu maka Laporan
Awal serta Pengenalan Profil Puskesmas Motaha ini dibuat. Penulis berharap dengan adanya
laporan ini dapat memberikan Informasi dan pengetahuan kepada seluruh pembaca.

Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan Laporan ini. Selain itu
penulis berharap agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat bermanfaat untuk
peningkatan pelayanan di Puskesmas Motaha.

Motaha, 10 Juni 2021

Penulis

R u s m a n, AMK
DAFTAR ISI

Sampul Depan...............................................................................................................................1
Lembar Persetujuan Kepala Puskesmas........................................................................................2
Kata Pengantar...............................................................................................................................3
Daftar Isi........................................................................................................................................4
Daftar Tabel...................................................................................................................................5
Daftar Gambar...............................................................................................................................6
Daftar Grafik.................................................................................................................................7
BAB I Analisis Situasi...................................................................................................................8
BAB II Pelaksanaan Kegiatan Inovasi Nusantara Sehat Sebelumnya..........................................9
BAB III Rencana Pelaksanaan Kegiata (RPK) Puskesmas Tahun berjalan...............................10
BAB IV Kesimpulan ..................................................................................................................11
BAB I
ANALISIS SITUASI

1. KEADAAN UMUM
1.1 Geografis
Puskesmas Motaha mempunyai wilayah kerja 24 Desa dengan luas wilayah 329,54 KM2.
Kondisi geografis berupa dataran rendah dengan ketinggian 51 dari permukaan laut dan suhu
32 °C yang merupakan tanah pertanian dan sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan mobil
atau pun motor sampai ke dusun. Kecuali desa Mokoau yang terisolir akses yang sulit ketika
musim hujan.
Batas wilayah kerja Puskemas Motaha, yaitu:

Sebelah Utara : Puskesmas Puriala Kab. Konawe

Sebelah Selatan : Puskesmas Benua Kab. Konawe Selatan

Sebelah Timur : Puskesmas Mowila Kab. Konawe Selatan

Sebelah Barat : Puskesmas Lambandia Kab. Kolaka Timur

Luas gedung puskesmas induk sebesar 5649,25 m2, luas lahan pustu Lamooso sebesar 84 m2
dengan kondisi rusak berat dan luas gedung Pustu Sandarsi Jaya sebesar 120 m2 kondisi rusak
total, luas lahan pustu Teteasa sebesar 96 m2 dengan kondisi rusak Ringan dan luas gedung Pustu
Angata sebesar 48 m2 kondisi rusak sedang dan luas lahan pustu Pudambu sebesar 56 m2 dengan
kondisi rusak Sedang. Keterbatasan ruangan yang terdapat pada gedung puskesmas induk
menyebabkan beberapa kegiatan pelayanan masih belum dapat dilakukan secara optimal. Secara
geografis Puskesmas Motaha mempunyai letak pada lokasi yang sangat strategis, karena terletak
di pertigaan dan memiliki akses yang sangat mudah untuk kedesa dengan jarak tempuh yang
dekat. Gambaran wilayah kerja puskesmas Motaha tahun 2020 dapat dilihat pada peta berikut.

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Motaha


1.2 Demografis
Wilayah Kecamatan Angata Jumlah penduduk dari pendataan BPS tahun 2020 sebanyak 18.214
jiwa (Laki-laki 9471 jiwa atau 52 % dan perempuan 8.743 jiwa atau 49 %) dengan jumlah kepala
keluarga 4.677.
Jumlah penduduk per Desa Kecamatan Angata tahun 2020
JUMLAH RATA-RATA
JUMLAH
NO DESA/KEL RUMAH JIWA/RUMAH
PENDUDUK
TANGGA TANGGA
1 Pudambu 1.092 309 3.5

2 Matabondu 825 219 3.8

3 Angata 533 145 3.7

4 Mataiwoi 501 126 4.0

5 Kosebo 885 205 4.3

6 Landabaro 515 136 3.8

7 Puunggoni 459 149 3.1

8 Lamooso 1.058 291 3.6

9 Simbangu 598 154 3.9

10 Lamoeri 812 191 4.3

11 Puuroe 524 142 3.7

12 Sandarsi Jaya 681 177 3.8

13 Teteasa 1.417 381 3.7

14 Sandey 518 150 3.5

15 Puao 914 203 4.5

16 Puusanggula 852 220 3.9

17 Lamoen 1.019 253 4.0

18 Motaha 731 186 3.9

19 Pewutaa 892 250 3.6

20 Aopa 973 261 3.7

21 Puulipu 530 130 4.1

22 Langgea Indah 460 132 3.5

23 Boloso 849 157 5.4

24 Mokoao 576 110 5.2

JUMLAH 18.214 4.677 3.9

Distibusi Penduduk dengan Jaminan Kesehatan Kecamatan Angata Tahun 2020

Jenis jaminan
No Jumlah Presentase
kesehatan

1 PBI 13.304 73.04 %


2 NON PBI 1.691 9.28 %

Belum Terjamin 3.219 17.7 %

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 17.7 % penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Motaha belum mempunyai jaminan kesehatan. Di tahun 2015 ini jamkesda
bergabung dengan BPJS kesehatan.

2. GAMBARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN


Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan,
seperti kondisi morbiditas, mortalitas dan status Gizi. Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh
multi faktor. Faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana
kesehatan sangat menentukan derajat kesehatan masyarakat. Faktor lain diluar kesehatan yang tak
kalah penting berperan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah keadaan sosial
ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya (Depkes, 2010).
2.1 Sarana dan Prasarana Puskesmas
2.1.1 Data Puskesmas
2.1.1.1 Nama Puskesmas
Puskesmas Motaha
2.1.1.2 Kode Puskesmas
740
2.1.1.3 Alamat
Desa Motaha, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan
2.1.1.4 Kategori Puskesmas Menurut Jenis Pelayanan (RI/NRI)
Puskesmas Rawat Inap
2.1.1.5 Status Akreditasi
Akreditasi Madya
2.1.1.6 Kondisi Fisik Puskesmas
Kondisi Puskesmas Motaha Baik
2.1.1.7 Wilayah Kerja
Sekecamatan Angata
2.1.1.8 Ketersediaan Listrik , Air Bersih serta Jaringan Telepon dan Internet.
Tersedia listrik, adanya air bersih serta jaringan telepon
2.1.2 Jejaring dan Jaringan Puskesmas
2.1.2.1 Jumlah Puskesmas Pembantu
Pustu (Puskesmas Pembantu) yang ada di wilayah Kerja Puskesmas Motaha
adalah 5 (Lima) unit. yang terletak Di Desa Lamooso (Rusak Berat), Sandarsi Jaya
(Bangunan Baru), Teteasa, Angata (Rusak Sedang), Pudambu ( Rusak Sedang).
2.1.2.2 Jumlah UKBM : Poskesdes, Polindes, Desa Siaga, Posyandu, Posbindu, Rumah
Tunggu Kelahiran
Terdapat 11 (sebelas) Unit Poskesdes yang terletak Di Desa Boloso,
Matabondu Puulipu, Langgea Indah, Lamoeri, Puuroe, Landabaro, Simbangu,
Puunggoni, Puao Dan Mokoau. Terdapat 26 Unit Posyandu dan terdapat 13
Posbindu.
UKBM yang telah dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha
Kecamatan Angata adalah Posyandu, Poskesdes dan Posbindu. Dalam menjalankan
fungsinya, Posyandu, Poskesdes dan Posbindu diharapkan mampu melaksanakan
program-program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare.
2.1.2.3 Jumlah Apotek, Praktek Doker Mandiri, Praktek Bidan Mandiri, Laboratorium
Tidak terdapat Apotek, Praktek Doker Mandiri, Praktek Bidan Mandiri,
Laboratorium di wilayah kerja Puskesmas Motaha.

2.1.3 Denah Puskesmas


2.1.4 Jarak pemukiman Masyarakat Terjauh dan Waktu Tempuh yang diperlukan
Jarak terjauh yaitu desa Mokoau dengan jarak tempuh ± 1 jam.
2.1.5 Sarana Transportasi Yang Tersedia dan Besar Biaya Transportasi
Sarana transportasi yang tersedia yaitu angkutan umum dan ojek dengan biaya angkutan
umum Rp 5000 rupiah
2.1.6 Ketersediaan Obat
2.1.6.1 Obat Esensial
Obat – obatan esensial tersedia di apotek puskesmas untuk penunjang pelayanan
2.1.6.2 Obat Emergensi
Obat emergensi tersedia di apotek, UGD dan Kamar Bersalin
2.1.7 Ketersediaan Peralatan
Ketersedian peralatan sudah menunjang kebutuhan puskesmas
2.1.7.1 Peralatan Medis Terkait UKP
Peralatan medis masih ada beberapa yang masih perlu dilengkapi
2.1.7.2 Peralatan non medis
2.1.7.2.1 Komputer, LCD
Tersedia komputer dan LCD
2.2 Tenaga Kesehatan Puskesmas
2.2.1 Tenaga Kesehatan Menurut jenis Kelamin, Pendidikan, Profesi, Jabatan Fungsional, Status
Kepegawaian dan Lokasi Kerja
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Motaha Kecamatan Angata meliputi Tenaga medis,
Tenaga Perawat, Tenaga Bidan, Tenaga Gizi, Tenaga Kesehatan Lingkungan, Tenaga Analis
Kesehatan, Tenaga Farmasi, Tenaga Kesehatan Masyarakat, dan Tenaga Adminstrasi. Jumlah
Tenaga Kesehatan Yang Ada Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata pada
Tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

STATUS KEPEGAWAIAN
No Kontrak JML
Honorer/
JENIS KETENAGAAN PNS NS TKD PHTT Promkes/
Sukarela
Kesling
L P L P L P L P L P L P
TENAGA MEDIS
1 Dokter Umum  1  1 2
2 Dokter Gigi 1  1
TENAGA
KEPERAWATAN
S-1 Keperawatan + 1 1 2 4
1
Ners
2 S-1 Keperawatan 3 1 4
3 D III Keperawatan 1  2 4 9 16
4 D III Perawat Gigi 3 3
5 Perawat SPRG
6 Perawat SPK 1 1
TENAGA KEBIDANAN
1 D IV Kebidanan 1 1  1  3
2 D III Kebidanan 12  4 10 26
STATUS KEPEGAWAIAN
No Kontrak JML
Honorer/
JENIS KETENAGAAN PNS NS TKD PHTT Promkes/
Sukarela
Kesling
L P L P L P L P L P L P

3 D I Kebidanan (SPB)

TENAGA
KESEHATAN
MASYARAKAT
S2 Kesehatan
1
Masyarakat
S1 Kesehatan 1 3 1 5 10
2
Masyarakat
TENAGA GIZI
1 D IV Gizi/ S1 Gizi
2 D III Gizi 1 1 1 3
TENAGA
KESEHATAN
LINGKUNGAN
1 SPPH
2 D.III.Kesling 1 1
3 S1 _ Kesling
TENAGA ANALIS
KESEHATAN
1 D III Analis Kesehatan 1 2 3
2 D.IV.Analis Kesehatan
TENAGA FARMASI
1 Apoteker 1 1 2
2 S1 Farmasi
3 D-III Farmasi 1 1 2
TENAGA
ADMINSTRASI
1 PekaryaKesehatan
2 SMA/SMK
Tenaga Kesehatan
3
Lainnya
7

JUMLAH 7 21 4 1 1 0 0 6 34 81

2.3 Pembiayaan Puskesmas


Pembiayaan/ Anggaran Kesehatan Puskesmas Motaha Kecamatan Angata bersumber dari
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS), Jaminan
Persalinan (Jampersal), Dan APBD Kabupaten, Adapun rincian pembiayaan Puskesmas Motaha
Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No. Sumber Dana Jumlah Operasional

1. BOK Rp. 910.891.000

2. BPJS Kapitasi Rp. 839.711.906

3 Jampersal Rp. 189.250.000,-

4 BPJS Non Kapitasi Rp. 89.625.000

5 APBD Kabupaten Rp. 18.500.000


2.4 Manajemen Puskesmas
2.4.1 Visi, Misi, Strategi, Tata Nilai Puskesmas
Visi Puskesmas Motaha dalam melaksanakan fungsinya mempunyai Visi sebagai berikut
“Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Angata yang Sehat dan Mandiri”
Untuk mewujudkan visi tersebut, Puskesmas Motaha memiliki Misi sebagai berikut.
 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata dan terjangkau
 Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat
 Menciptakan kemandirian perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Kecamatan Angata
 Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dan memperkuat kerjasama lintas
sektor
 Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia puskesmas Motaha.

Motto Puskesmas Motaha “ MELAYANI DENGAN MESRA”


Tata Nilai, M : Mutu, E : Empati, S : Sistematis, R : Responsif, A : Aman
2.4.2 Kelembagaan dan Struktur Organisasi
2.4.3 Gambaran Perencanaan Puskesmas (P1)
Perencanaan Puskesmas Motaha telah melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
seperti pertemuan kader kesehatan, Survey Mawas Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD), Pertemuan tingkat desa, dan Pelatihan kader atau tokoh masyarakat, serta pembuatan
rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK). Perencanaan
puskesmas di bahas pada Musrenbang, (Musyawarah Pembangunan) di tingkat Desa, Kecamatan
dan Dinas Kesehatan Kabupaten.
2.4.4 Gambaran Penggerakan Pelaksanaan(P2)
Penggerakan dengan melakukan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dengan
masyarakat yang telah dilakukan oleh Puskesmas Motaha seperti pertemuan kader kesehatan,
survey mawas diri, musyawarah masyarakat desa, pertemuan tingkat desa, dan pelatihan kader
(Posyandu, Posbindu PTM dan Poslansia) atau tokoh masyarakat.
2.4.5 Gambaran Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi (P3)
Dilakukan kegiatan monitorin evaluasi oleh kepala Puskesmas Motaha pada kegiatan –
kegiatan yang telah dilaksanakan.

2.5 Situasi Derajat Kesehatan Masyarakat


2.5.1 Mortalitas
2.5.1.1 Jumlah Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting/utama

dalam menentukan dan menunjukkan sejauh mana pencapaian derajat kesehatan

masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab

kematian terkait dengan ganguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk

kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan , melahirkan dan dalam masa nifas

(42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungan lama kehamilan per 100.000

kelahiran hidup. Kematian ibu bisa disebabkan karena perdarahan, eklamsia maupun

infeksi. Perdarahan bisa terjadi pada saat persalinan terhadap ibu yang menderita anemia

dan robekan jalan lahir sedangkan eklampsia terjadi pada ibu hamil dengan darah tinggi

dan muntah berlebihan. Sebetulnya gejala eklamsia bisa dideteksi secara dini jika

dilakukan pemeriksaan ANC secara teratur. Infeksi bisa terjadi karena proses pertolongan

persalinan yang tidak higienis.

Berdasarkan data kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas Motaha tahun 2020
ditemukan 2 kasus kematian ibu di desa Lamoen dan Langgea Indah, yang disebabkan
oleh infeksi.
2.5.1.2 Jumlah Kematian Bayi dan Balita
Berdasarkan data jumlah angka kematian bayi di WILAYAH KERJA Puskesmas
Motaha yaitu sebanyak 4 bayi yang terdapat di desa Landabaro, Desa Teteasa dan Desa
Sandey. Tidak ada kenaikan jumlah Kasus Kematian Bayi bila dibandingkan dengan data
2018 yang juga terdapat 4 kasus kematian bayi.
Berdasarkan laporan dan pencatatn tidak ditemukan kematian balita di wilayah
kerja Puskesmas Motaha tahun 2020.
2.5.2 Morbiditas
2.5.2.1 Sepuluh Jenis Penyakit Terbanyak
Dalam satu bulan terakhir

NO PENYAKIT KODE ICD JUMLAH KASUS

1 DYSPEPSIA K30 85
2 HT I10 34
3 DERMATITIS L30.9 14
4 MYALGIA M79.1 14
5 DIARE A09 10
6 ISK N39.3 10
7 OMSA H66.9 9
8 DIABETES E11 8
9 COMMOND COLD J00 7
10 BRONCHITIS J40 6

2.5.2.2 Penyakit Menular langsung dan Penyakit tidak menular


1. Acute Flacid Paralysis
Acute Flacid Paralysis (AFP) merupakan Kelumpuhan pada anak
berusia < 15 tahun yang bersifat layuh (flaccid) terjadi secara akut, mendadak
dan bukan disebabkan ruda paksa. AFP rate per 100.000 merupakan penduduk
usia < 15 thn Jumlah kasus AFP Non Polio yang ditemukan diantara 100.000
penduduk berusia < 15 tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Berdasarkan Data di Puskesmas Motaha bahwa tidak ada kasus untuk
Angka Kesakitan pada penyakit Acute Flaccid Paralysis (AFP) di Wilayah
Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata.
2. TB Paru
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar
melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan malaria
dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya
menjadi komitmen global dalam SDGs. Salah satu indikator yang digunakan
dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi
jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah
pasien baru BTA posistif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut.
Berdasarkan data pencatatan data dan pelaporan jumlah kasus TB
Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Angata Tahun 2020 tercatat sebanyak 44
kasus TB Paru. Grafik penemuan kasus TB Paru Menurut Desa/ Kelurahan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata pada Tahun 2020 dapat
dilihat pada grafik :
Jumlah penemuan kasus TB Paru Menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Motaha Kecamatan Angata pada Tahun 2020
7

3 6
5
2 4 4
3 3 3 3
1 2 2 2 2
1 1 1 1 1
0

a
o

Pe a
bo

so
taa
en
ri
Sim so
M mbu

u
La ni
u

a
ya

ey

n g A op
Pu Pua

ah
ah
ng

Sa moe

ul
nd

lo
oo
se

mo
Ja
nd

wu
gg
gg

ot

nd
ba

Bo
bo
da

Ko

si
Sa

M
La
an
un

La

aI
ar
ata
Pu

us

ge
Pu

nd

La
Berdasarkan Grafik diatas, Jumlah kasus terbanyak terdapat pada Desa
Pewutaa sebanyak 6 kasus. Sedangkan desa yang tidak ditemukan kasus
adalah Desa Angata, Mataiwoi, landabaro, Puuroe, Teteasa, Puulipo dan
Mokoau.
3. Pneumonia Balita
Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru
(alveoli). Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur.
Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau
bahan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak usia
kurang dari 2 tahun.
Berdasarkan data pencatatan data dan pelaporan jumlah kasus
Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Angata tahun 2020
tercatat sebanyak 30 kasus. Grafik Angka Kesakitan pada penyakit Pneumonia
pada Balita Menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha
Kecamatan Angata pada Tahun 2020 dapat dilihat dibawah ini.
Angka Kesakitan pada penyakit Pneumonia pada Balita Menurut Desa/
Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata pada
Tahun 2020

7
6
6
5
5

4
3
3
2 2 2
2
1 1 1 1 1 1 1 1
1

0
h
ya

a
du

u
oi
bu

aa
oe

a
a

n
ey
bo

da
ul
ng

ah
as

oe
ja
w

ut
on
m

nd

gg
ur
se

In
te
ai

ba

ot
m
si

w
da

an
Ka
ab

Pu

Sa
at

Te

a
ar

M
La

Pe
m

ge
Pu

us
at

nd
Si

ng
M

Pu
Sa

La
Berdasarkan Grafik diatas, Jumlah kasus pneumonia balita terbanyak
terdapat pada Desa Lamoen dengan jumlah kasus sebanyak 6 kasus.
Sedangkan jumlah kasus yang paling sedikit terdapat pada Desa Puudambu,
Matabondu, Kasebo, Sandarsi Jaya, Teteasa, Sandey,Pewutaa dan Langgea
Indah dengan jumlah kasus masing-masing sebanyak 1 kasus.

4. HIV/AIDS
HIV & AIDS disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency
Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan penderita
mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk
terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Penyakit ini ditularkan melalui
cairan tubuh penderita yang terjadi melalui proses hubungan seksual, transfusi
darah, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi secara bergantian dan
penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui plasenta dan kegiatan
menyusui.
Data yang diperoleh dari laporan bulanan dan pencatatan di
puskesmas Motaha tahun 2020, berdasarkan usia Kasus HIV/AIDS ditemukan
1 kasus 20 – 24 tahun dan 1 kasus umur 25 – 49 tahun.
Berdasarkan data dari hasil pelaporan tidak ditemukan kasus kematian
akibat HIV/Aids di wilayah kerja puskesmas Motaha tahun 2020.
5. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penderita DBD adalah penderita demam tinggi yang mendadak, terus
menerus berlangsung 2-7 hari tanpa sebab yang jelas. Tanda-tanda pendarahan
dari atau pembesaran hati serta hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan
positif DBD.
Berdasarkan data dari pelaporan dan pencatatan tahun 2020 terjadi 24
kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Angata.
Grafik Presentasi kasus pada penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan
Angata pada Tahun 2020 dapat dilihat dibawah ini.
Grafik Presentasi kasus pada penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan
Angata pada Tahun 2020

Angata
Aopa 4%
Lamoen 4% Baloso Matabondu
4% 4% 4% Mataiwoi Land-
Motaha 8% abaro
8% 4%
Puunggoni
Puao 4%
8%
Lamooso
4%

Teteasa Simbangu
13% 17%
Sandarsi Jaya
13%
Berdasarkan Grafik diatas, Presentasi kasus terbanyak terdapat di desa
Simbangu yakni 17% (4 kasus), sedangkan presentasi kasus terendah terdapat
di desa Aopa, Boloso, Landabaro, Puunggoni, Lamooso, Puao, Matabondu
dan desa Angata masing - masing 4% (1 kasus)
6. Diare
Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan
konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan
menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar
tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam
waktu 24 jam.
Angka Kesakitan pada penyakit Diare Menurut Desa/ Kelurahan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata pada Tahun 2020 dapat
dilihat pada Grafik dibawah ini.
Grafik Kasus Diare Menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Motaha Kecamatan Angata pada Tahun 2020

120
101
92 100
77 80 77
75 75 80
61 63
55
49 50 60
48
43
38 39 36
32 33 35 40
24 25
18 17 17 19 18
13 11 14 1615 11 11
15 14 20
10 7 9 10 9 8 8 8 8 99
8
0
Pu a h

Pu a
a

Ko o
nd n i
La n g u

bu
An oi
M aa

un so
e
Pu am a

Sa Te y
u

a r sa

ab ta
ri

at o

Pu nd u
o

Pe pa

ao
an n

y
ul

ar
o
ah
g e l os

ip
oa

M seb
Si o e
us oe

La g g o

w
Ja
d

Pu o o
nd t ea
nd

at a
ur

m
ut
Ao

Pu
gg

ab
ul
In

g
ai
ba
ok

ot

o
n g Bo

da
si
w

m
Sa
a

La
M

m
L

M
La

kasus dewasa Kasus balita

Berdasarkan Grafik diatas, Jumlah kasus Diare di Kecamatan Angata


untuk usia dewasa yaitu sebanyak 298 kasus dan balita 1.119 kasus, Dengan
Jumlah kasus terbanyak terdapat pada Desa tetasa sebanyak 91 kasus balita
dan 24 kasus usia dewasa. Sedangkan jumlah kasus yang paling sedikit
terdapat pada Desa Sandey masing – masing 8 kasus dewasa dan balita
7. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Sustainable Development
Goals (SDGs).
Berdasarkan data pencatatan dan pelaporan angka Kesakitan pada
penyakit Malaria Menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Motaha Kecamatan Angata pada Tahun 2020 sebanyak 2 kasus yang terdapat
di Desa Lamooso dan Teteasa.
8. Kusta
Penderita Kusta merupakan Seseorang yang mempunyai satu dari
tanda utama kusta, yaitu :
a. Kelainan kulit/lesi dapat berbentuk bercak putih atau kemerahan yang mati
rasa
b. Penebalan saraf tepi yang disertai dengan gangguan fungsi saraf. Gangguan
fungsi saraf, bisa berupa gangguan fungsi sensoris, gangguan fungsi
motoris, gangguan fungsi otonom
c. Adanya basil tahan asam (BTA) di dalam kerokan jaringan kulit (slit skin
smear)
Penderita Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering merupakan Penderita kusta
yang mempunyai tanda utama seperti berikut :
a. Jumlah bercak kusta 1-5
b. Jumlah penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi hanya 1 saraf
c. Hasil pemeriksaan kerokan jaringan kulit negatif
Penderita Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah merupakan penderita
kusta yang mempunyai tanda utama seperti berikut :
a. Jumlah bercak kusta >5
b. Jumlah penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi lebih dari 1 saraf
c. Hasil pemeriksaan kerokan jaringan kulit posit
Berdasarkan hasil pelaporan dan pencatatan tidak ada kasus kusta
yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Motaha tahun 2020.
9. Filariasis
Filariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing filarial.Penyakit
ini dapat menyerang hewan ataupun manusia.Parasit filarial memiliki ratusan
jenis,tapi hanya 8 spesies yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia.
Berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan tidak di temukan kasus
filariasis di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha tahun 2020.
10. Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan (pembengkakan) pada hati atau liver.
Penyakit Hepatitis dapat disebabkan oleh virus, bahan kimia, alcohol, dan
penggunaan oba-obatan dan factor lainnya. sesuai dengan penyebabnya ada
berbagai jenis hepatitis virus yaitu, Hepatitis A,B,C,D,dan E.
Hepatitis pada ibu hamil sering kali tidak disadari karena gejala yang
terlihat hanya sama-samar, bahkan tidak menunjukan gejala sama sekali. Jenis
hepatitis yang paling sering dialami ibu hamil adalah hepatitis B dan C. 1 dari
20 bayi yang lahir dari ibu yang menderita hepatitis berisiko tertular virus
hepatitis. Penularan ini bisa terjadi lewat beberapa cara , mulai di dalam
rahim, saat melahirkan atau setelah bayi lahir.
Berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan jumlah kasus Hepatitis
pada Ibu hamil sebanyak 13 kasus tahun 2020, yang tersebar di beberapa desa
di Wilayah kerja Puskesmas Angata dapat dilihat pada grafik.
Grafik kasus Hepatitis pada Ibu hamil Menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata pada Tahun 2020
3 3
3

2.5

1.5
1 1 1 1 1 1 1 jumlah kasus
1

0.5

0
pa
ta

a
i

la
wo

n
du

ta
ah
eb
ga

oe
gu

Ao
wu
on

ot
os
tai
An

m
ng
Berdasarkan Grafik diatas, Jumlah kasus terbanyak terdapat pada
Desa Pewutaa dan Desa Aopa masing-masing 3 kasus.
11. Diabetes Melitus
Penyakit Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh
tingginya kadar gula dalam darah akibat gangguan sekresi insulin.Diabetes
mellitus juga disebut kencing manis. Secara umum tpie penyakit diabetes
mellitus ada tiga yaitu:DM tipe 1,DM tipe 2 dan DM tipe 3.
Berdasarkan data pelaporan dan pencatatan jumlah kasus Diabetes
Melitus (DM) di Wilayah Kerja Puskesmas Angata tahun 2020 sebanyak 37
kasus. Grafik Angka Kesakitan pada penyakit Dibetes Melitus Menurut Bulan
Pemeriksaan Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angat pada
Tahun 2020 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Grafik Angka Kesakitan pada penyakit Dibetes Melitus Menurut Bulan
Pemeriksaan Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angat pada
Tahun 2020

2 2 2

1 1 1 1 1
a

a
o

a
so

u
pa

o
n

n
oi

jay

as

ta
ah
oe

oe

ip

os
ar

oo
aiw

Ao
wu
te

ul
ab

ot

l
m

Bo
si
m

Te

Pu
M
La

La
at

nd

Pe
ar
La
M

nd
La

Sa

Berdasarkan Grafik diatas, Jumlah kasus Diabetes Melitus (DM)


terbanyak terdapat pada Desa Teteasa dan lamoen masing-masing 7 kasus.
Sedangkan Jumlah kasus yang paling sedikit terdapat pada Desa Landabaro,
Lamooso, Lamoen, Sandarsi Jaya dan desa Boloso masing-masing 1 kasus.
12. Kesehatan Jiwa
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat, emosional, psikologis, dan
sosiologi yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan perilaku
dan koping yang efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional.
Kesehatan jiwa memiliki banyak komponen dan dipengaruhi oleh berbagai
faktor.
Puskesmas Motaha telah melaksanan program kesehatan jiwa, salah
satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan kunjungan rutin kepada
penderita gangguan jiwa guna memantau perkembangan kesehatan penderita
ODGJ. Selain itu Puskesmas Motaha juga melakukan rujukan ke Rumah Sakit
Jiwa Kota Kendari apabila diperlukan. Penyuluhan juga dilakukan kepada
keluarga penderita ODGJ untuk menghindari timbulnya stima penderita di
lingkungan keluarga.
Berdasarkan pencatatan dan pelaporan jumlah penederita ODGJ di
Wilayah Kerja Puskesmas Motaha tahun 2020 terdapat 8 kasus Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) yang telah di tangani. 8 kasus tersebut tersebar di
desa Matabondu, Sandarsi Jaya, Teteasa, Puusanggula, Lamoen, Pewutaa dan
Puulipu, dapat dilihat pada Grafik.

Grafik Angka Kesakitan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di Wilayah


Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angat pada Tahun 2020

Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Puulipu ; 1
Angata; 2

Pewutaa; 1

Sandarsi Jaya; 1
Lamoen ; 1

Teteasa; 1

Puusanggula; 1

Berdasarkan Grafik diatas, Jumlah Penderita Gangguan Jiwa di


Kecamatan Angata yaitu sebanyak 8 kasus, Dengan Jumlah kasus terbanyak
terdapat pada Desa Angata sebanyak 2 kasus.
13. Campak
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus measles,
disebarkan melalui droplet bersin atau batuk dari penderita. Gejala awal
penyakit adalah demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, conjunctivitis (mata
merah). Selanjutnya timbul ruam pada muka dn leher, kemudian menyebar ke
tubuh dan tangan serta kaki.
Berdasarkan pencatatan dan laporan bulanan tahun 2020 di Puskesmas
Motaha tidak ditemukan kasus campak.

2.5.2.3 Stunting, Gizi Kurang, Gizi Buruk


1. Bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
Berat Badan Bayi Lahir Rendah di definisikan sebagai kelahiran bayi dengan
berat badan kurang dari 2.500 gram (2,5kg) diukur atau ditimbang dalam waktu 24 jam
setelah kelahiran. Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah
satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal.
BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena premature dan BBLR
karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan
tetapi berat badannya kurang.
Berdasarkan data pencatatan dan pelaporan kasus BBLR di Wilayah Kerja
Puskesmas Motaha tahun 2020 tercatat sebanyak 26 kasus BBLR. Grafik Angka Bayi
BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Motaha Kecamatan Angata pada Tahun 2020 dapat dilihat pada grafik.
Seluruh BBLR yang dilaporkan di Puskesmas Motaha ditangani sesuai prosedur
pelayanan kesehatan neonatal dasar seperti tindakan resusitas, pemberian imunisasi,
pemeberian vitamin K, Manajemen Terpadu Bayi Muda dan penyuluhan perawatan
neonates dirumah.
Angka Bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata pada Tahun 2020
5
4.5
4
3.5
3
2.5 5

2
1.5 3 3

1 2 2 2 2

0.5 1 1 1 1 1 1 1

0
ao
ta

sa

so
a
bo

ey
oi

Sim o

ah
n
u

ah
s

ng

Jay
ga

oe
aiw

tea
nd

lo
nd

Pu
oo
se

nd
ot
ba

Bo
An

m
Ko

sa
o

Te
si
at

aI
M
ab

La
ar
La
M

ge
at

nd

ng
M

Sa

La

Berdasarkan Grafik diatas, Jumlah kasus Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
pada bayi di Kecamatan Angata yaitu sebanyak 26 kasus. Dengan Jumlah kasus
terbanyak terdapat pada Desa Teteasa sebanyak 5 kasus. Sedangkan jumlah kasus yang
paling sedikit terdapat pada Desa Angata, Mataiwoi, Sandarsi Jaya, Sandey, Motaha
dan Desa Langgea Indah masing-masing sebanyak 1 kasus.
2. Status Gizi Balita
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Body Mass Index (BMI) atau yang dikenal dengan Index
Berat Badan adalah salah satu teknik yang digunakan dalam penilaian status gizi balita.
Cara memperoleh nilai BMI dilakukan dengan pengukuran tubuh (BB, TB) atau
anthropometri untuk dibandingkan dengan umur, misalnya : BB/U atau TB/U. Angka
yang paling sering digunakan adalah indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U).
Adapun hasil perhitungan yang diperoleh dikategorikan ke dalam 4 kelompok yaitu:
gizi Status Gizi Lebih (z-score > + 2 SD), Status Gizi Baik (z-score – 2 SD sampai + 2
SD), Status Gizi Kurang (z-score < - 2 SD sampai – 3 SD) dan Status Gizi Buruk (z-
score < - 3SD).
Pengukuran status gizi dengan indikator BB/U menggambarkan status gizi yang
sifatnya umum, tidak spesifik. Tinggi rendahnya prevalensi gizi buruk dan kurang,
mengindikasi ada tidaknya masalah gizi pada balita, tetapi tidak mengindikasi bahwa
masalah gizi tersebut bersifat kronis atau akut.
Berdasarkan laporan bulanan puskesmas Motaha tahun 2020 dari 925 balita yang
di timbang terdapat 123 balita yang termasuk kategori balita kurang gizi menurut BB/U,
128 kasus balita Pendek menurut TB/U dan 23 kasus balita Kurus berdasarkan BB/TB
yang tersebar menurut Desa/ Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha
Kecamatan Angata pada Tahun 2020 dapat dilihat pada Grafik.
Angka Balita Kurang Gizi (BB/U), Balita Pendek (TB/U) dan Balita Kurus (TB/BB)
Menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata
pada Tahun 2020

14 13

12
10 10 10

10 9 9
8 8 8 8 8

8 7 7
66 6 6 6 6

6 5 5 5 5 5 5 5
4 4 44 4 4

4 3 33 3 3 33 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22

2 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0
gg o

pa

Mo oso
ar oe

ey
nd o
Ma ga ta

Sa sa

aI u
Pe a h a
Sa Pu eri

au
a
ba o

us Pu a
ta bu

Mo en
K oi

La ngu
un ro
La g on i
La o seb

ge l i p
Si m o s

La u l a

ta
An d u

Tet ya

Ao
nd
ea
n d ur

Bo h
iw

mo

ko
mo
Pu ab a

l
Ma da m

a
wu
mo

ng u u
t
a
n

nd
ta

si J
g
bo

P
an
Pu

Pu

La

Balita Kurang Gizi (BB/U) Balita Pendek (TB/U) Balita pendek (BB/TB)

Grafik diatas menjelaskan bahwa kasus Balita gizi kurang BB/U terbanyak
terdapat pada di desa Teteasa dan desa Lamoen masing - masing 10 kasus. Sedangkan
kasus terendah terdapat di desa Motaha sebanyak 1 kasus.
Kasus balita pendek (TB/U) terbanyak terdapat di Desa Puao sebanyak 13 kasus.
Sedangkan jumlah kasus terendah terdapat pada Desa Puulipu dan Mokoau masing-
masing 2 kasus..
Kasus balita kurus (BB/TB) terbanyak terdapat di desa Puusanggula dan Pewutaa
masing-masing 3 kasus. Sedangkan jumlah kasus terendah terdapat di desa Simbangu,
Puao, Lamoen masing-masing 1 kasus.

2.5.2.4 Penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi (PD3I)


Tidak ada
2.5.2.5 Penyakit Bersumber Binatang
a) Rabies
Rabies adalah suatu virus memetikan yang menyebar ke manusia dari air liur
hewan yang terinfeksi, yang dapat menyerang otak dan system syaraf. Rabies biasanya
menyebar melalui gigitan hewan, binatang yang paling mungkin menyebarkan rabies
antara lain anjing, kelelawar, anjing hutan, rubah, sigung dan rakun.
Berdasarkan data hasil pencatatan dan pelaporan, jumlah kasus rabies di
Wilayah kerja Puskesmas Motaha sebanyak 16 kasus. Grafik kasus Rabies Menurut
Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata pada tahun
2020 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Grafik Kasus Rabies Menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha
Kecamatan Angata pada Tahun 2020

3.5
3
3

2.5
2 2
2

1.5
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1

0.5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0

La Pu pa
an o
ar oe
ata a

M oso
Sa sa

Pe aha
Pu P y
Sa Pu ri

taa
nd o

aI u

u
Ko oi

ba o
bo u

La gu
un r o

La ula
m i

Te ya

Bo ah
M en
La gon
An u
M gat

e
us ua

oa
La seb

ge lip
Sim oos

oe
ata b

iw

tea
nd

nd

Ao
Pu aba

nd ur
n

Ja
M dam

nd
o

wu
gg

ot

l
ng u

ok
m

m
g

si
Pu

Berdasarkan Grafik diatas, Jumlah kasus Rabies terbanyak tahun 2020 terjadi
di desa Motaha sebanyak 3 kasus.

2.6 Perilaku Masyarakat


1. Rumah Tangga ber- PHBS
Rumah Tangga ber PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah Rumah tangga yang
seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat, yang meliputi 10 indikator, yaitu
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI eksklusif, balita ditimbang setiap
bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan
jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan sayur dan buah setiap hari,
melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah.
2. Posyandu
Posyandu adalah Salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi, dan balita.
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, ditandai oleh kegiatan Posyandu
belum terlaksana secara rutin setiap bulan dan jumlah kader kurang dari 5 orang. Posyandu
Madya yaitu Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun,
dengan rata-rata kader sebanyak 5 orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya
masih rendah, yaitu kurang dari 50%. Posyandu Purnama yaitu Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata kader sebanyak 5 orang atau
lebih, cakupan kelima kegiatannya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program
tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh
masyarakat yang kepesertaannya masih kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu.
Posyandu Mandiri yaitu Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per
tahun, dengan rata-rata kader sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatannya lebih dari
50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan
dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang kepesertaannya lebih dari 50% KK di
wilayah kerja Posyandu.
Jumlah Posyandu berdasarkan Strata di Wilayah Kerja Puskesmas Angata tahun 2020

25
21

20

15

10

4
5
1
0
0
Pratama Madya Purnama Mandiri

Berdasarkan grafik diatas jumlah posyandu yang ada di puskesmas Motaha sebanyak 26
Posyandu. Dengan Strata posyandu pratama di Desa Mokoau, strata posyandu Purnama Desa
Puunggoni, Lamoeri, Langgea dan Aopa serta strata posyandu madya ada di 21 Desa.
3. Kelurahan/Desa Siaga Aktif
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan
kegawat daruratan kesehatan secara mandiri. Dengan tersedianya bidan di Desa dan mempunyai
UKBM serta akses pelayanan kesehatan terdekat dan memiliki kemandirian dan kesadaran yang
tinggi dalam menangani permasalahan kesehatan yang cepat.

2.7 Capaian Kinerja Puskesmas


2.7.1 Capaian Indikator SPM Kab/Kota Bidang Kesehatan
2.7.2 Capaian Indikator Keluarga Sehat

REKAPITULASI INDEKS KELUARGA SEHAT KECAMATAN ANGATA

%
K
K C
E
E A
L
K K K K L K K K
K K K K K K /
K K EL K E E E / K K E K E K K U
E E E E E E D
K E E / K E L L L D E E L E L E E P
L L L L L L E
E L L D E L / / / E L L / L / L L A
/ / / / / / S
L / / ES L / D D D S / / D / D / / N
D D D D D D A
IN / D D A / D E E E A D D E D E D D K
E E E E E E
DI D E E P D E S S S E E S E S E E E
S S S S S S L
K E S S U E S A A A S S S A S A S S C
A A A A A A A
NA S A A U S A L P A A A A M A A A
N
T A S A S A U N M A M
P T L L P P G
O M L A S I N U D P K A A T B M A
E E A A U U G
R A O A N P A M D N A U O T N A O O T
W T M M D U E
O T M G U N B A G R U S A G B L K A
U E O O A L A
P A O G A D A B G S R E I A O O O N
T A O E M I
A H E U O E N A O I O B W T N S A A
A S S R B P I
A N L I G R N J E O O A D O U N
A A O I U U N
A U O I A I U G
D
Y A
A
A T
H
A
A
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A
1 Kel
ua
rga
me 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ngi 0 0
5 6 8 6 4 4 3 2 4 3 6 4 7 1 1 3 4 8 7 1 5 7 5
ku 4, 5,
, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
ti 2 0
pr 9 0 1 3 2 0 8 2 6 7 1 7 4 9 7 2 8 4 1 3 1 6 7
3 8
og 4 6 4 3 9 4 8 2 2 0 5 6 6 2 5 8 4 9 4 5 3 9 5
% %
ra % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
m
KB
*)

Kel
ua
rg
9
a 6 4 7 5 3 8 8 4 1 3 2 4 3 5 1 1 2 3 9 3 3 1 4 1
Be 1
rni
lai
Y

Kel
ua
rg
a–
∑ 1
Kel 1 1 1
6 8 7 7 5 5 4 6 5 6 6 6 5 5 6 6 5 4 7 7 1 5
ua 0 0 0
rg 6 6 9 1 6 7 5 5 4 5 3 7 2 7 1 2 9 2 4 8 3 8
1 3 6
a 2
be
rni
lai
“N

2 Pe
rsa
lin
an
Ibu
di 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
fas
1 8 6 9 7 6 0 9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0
ilit 0 5 6 0 1 6 0 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3, 0
as 0, , , , , , , ,
pel
, , , , , , , , , , , , , , , 3 ,
0 7 6 0 4 6 0 7
ay 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0
0 1 7 0 3 7 0 8
an 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 % 0
an
% % % % % % % %
% % % % % % % % % % % % % % % %
ke
se
ha
ta
n

Kel
ua
rg 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
a 7 7 6 4 6 9 6 7 8 4 5 7 5 6 0 9
Be 0 1 4 2 0 1 8 1 2
6
rni
lai
Y
∑ 1 1 7 1 7 1 1 1 6 2 1 6 6 1 6 7 8 4 1 6 7 7 9 1 2
Kel 0 1 4 2 0 1 1 1 0 2 0
ua
rg
9
a–

Kel
ua
rg
a
be
rni
lai
“N

3 Ba
yi
me
nd
ap
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
atk 9 1 8 9 8 7 9
an 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0
0 0 8 0 0 5 7
im 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0, 0 0
, 0, , , , , ,
uni , , , , , , , , , , , , , , , 0 , ,
sas 9 0 8 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
i 1 0 9 0 0 0 7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 % 0 0
da % % % % % % %
sar % % % % % % % % % % % % % % % % %
len
gk
ap
*)

Kel
ua
rg 2
1 1 1 2 1 3 1 1 1 1
a 7 7 9 3 8 3 8 9 8 9 9 2 8 3 4
Be 5 0 0 7 0 1 1 0 0 3
0
rni
lai
Y
∑ 1 1 1 2 1 7 7 3 1 9 1 3 1 8 3 9 1 8 1 1 9 2 1 4 2
Kel 5 0 1 7 0 1 1 0 0 0 3 0 0 4
ua
rg
7
a–

Kel
ua
rg
a
be
rni
lai
“N

4 Ba
yi
me 1 1 1 1 1 1 1 1
nd
9 8 1 7 9 9 9 8 8 9 9 8 1 9 8 7 9
0 0 0 0 0 0 0 0
ap 4 0 0 7 4 2 1 3 5 1 3 9 0 2 5 2 3
0 0 0 0 0 0 0 0
atk , , 0, , , , , , , , , , 0, , , , ,
an
, , , , , , , ,
1 0 0 7 7 8 6 3 7 6 3 4 0 3 7 7 6
ASI 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 8 4 6 7 3 1 7 3 7 0 1 1 3 8
Ek 0 0 0 0 0 0 0 0
skl
% % % % % % % % % % % % % % % % %
% % % % % % % %
usi
f

Kel
ua
rg 3
1 1 1 3 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
a 7 5 4 6 8 6 2
Be 8 6 2 4 3 4 6 3 0 1 2 1 2 4 0 7 5 2
6
rni
lai
Y
∑ 1 1 1 3 1 1 9 3 1 2 1 6 1 1 4 1 1 1 1 1 1 7 1 6 3
Kel 8 7 5 4 3 4 8 4 0 2 4 2 2 5 0 9 5 3 1 4
ua
rg
8
a–

Kel
ua
rg
a
be
rni
lai
“N

5 Pe
rtu
m
bu
9 9 6 9 1 9 8 9 9 9 9 8 9 8 9 8 9 8 9 9 7 7 9 9
9
ha 1 1 6 8 0 4 0 5 3 4 5 5 7 1 6 0 5 1 2 1 6 7 0 0
4,
n , , , , 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
Bal
3
5 2 0 7 0 1 5 4 0 6 4 7 6 4 4 0 5 0 8 6 0 2 0 1
ita 4
5 3 7 5 0 2 6 5 2 4 5 1 2 0 3 0 6 8 6 7 0 7 0 0
dip %
an
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
ta
u

Kel
ua 1
rg
6 5 3 7 4 4 2 8 4 5 4 2 4 3 2 2 4 3 5 5 3 1 3 0
a 9
Be 5 2 7 9 7 8 9 4 0 3 2 4 1 5 7 8 3 0 2 0 3 9 4 0
rni 1
lai
Y
∑ 7 5 5 8 4 5 3 8 4 5 4 2 4 4 2 3 4 3 5 5 3 2 4 1 1
Kel 1 7 6 0 7 1 6 8 3 6 4 8 2 3 8 5 5 7 6 3 6 5 4 0 1
ua
rg
1
a– 1

Kel
ua
rg
a
be
rni
lai
“N

6 Pe
nd
eri
ta
TB
Pa 1 1
ru
2 2 9 0 2 5 6 5 6 2 3 7 4 7 4 6 5 5 3 4
6 0 0 0
ya 0 5 0 0 5 0 6 0 6 0 3 1 0 5 0 6 0 0 3 9
6, 0 0 0,
ng , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
be
6 , , 0 0
0 0 9 0 0 0 6 0 6 0 3 4 0 0 0 6 0 0 3 5
ro 7 0 0 0
0 0 1 0 0 0 7 0 7 0 3 3 0 0 0 7 0 0 3 4
ba % 0 0 %
t
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
% %
ses
uai
sta
nd
ar

Kel
ua
rg
1 5
a 1 1 0 2 2 4 2 2 1 2 1 1 5 2 3 2 1 2 0 2 5 3 0
Be 0 4
rni
lai
Y
∑ 5 4 1 4 3 8 4 4 3 2 3 5 3 7 5 4 5 1 3 2 4 1 9 0 1
Kel 1 0 0
ua
rg
9
a–

Kel
ua
rg
a
be
rni
lai
“N

7 Pe
nd
eri
ta
hip
ert 3 1 4 0 1 2 1 0 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1
en 2 1
0 7 0 8 3 0 3 8 0 6 1 7 9 9 4 8 8 5 6 6 2 6 8
si 4, 0,
, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
ya 0 2
ng 3 4 5 7 2 4 8 1 0 8 3 3 4 0 2 1 9 7 3 9 5 6 7
0 0
be 6 6 4 7 1 5 9 1 0 3 2 2 4 5 9 8 2 1 2 8 6 7 1
% %
ro % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
ba
t
ter
at
ur

Kel
ua
rg 2
1 1 3 1 1 1 1 1
a 5 7 9 3 3 6 3 7 8 6 6 7 5 5 9 1 0
Be 7 1 0 2 0 1 1 4
6
rni
lai
Y
∑ 5 6 7 5 5 5 4 7 3 3 4 5 4 3 4 4 3 3 7 4 1 5 4 6 1
Kel 6 3 4 7 0 3 4 2 7 0 1 3 1 6 2 2 3 7 0 9 9 3 3 1
ua
rg
0
a– 1

Kel
ua
rg
a
be
rni
lai
“N

8 Pe
nd
eri
ta
ga
ng
gu
an
jiw
a 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
be 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
rat 0, 0,
, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
, 7 0
dio 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0
2 0
ba 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0
% %
ti % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
da
n
tid
ak
dit
ela
nt
ark
an
∑ 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4
Kel
ua
rg
a
Be
rni
lai
Y

Kel
ua
rg
a–

Kel 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
9 8 4 1
ua 8 7 5 8 3 4 4 1 3 0 3 2 1 2 3 0 1 0 7 3 1
rg 6 9 0 6
2 8 9 1 9 6 6 4 5 7 1 3 1 6 3 6 3 5 5 8 4
a
be
rni
lai
“N

9 An 3 4 5 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 2 3
gg 5 8 0 7 5, 7 7 9 8 2 2 1 7 5 0 2 7 2 6 7, 5 8 5 7 7
ot
a
, , , , 0 , , , , , , , , , , , , , , 4 , , , , ,
kel 1 3 3 0 0 6 5 9 9 9 7 2 1 1 4 1 7 7 5 3 8 7 0 5 4
ua 6 1 1 2 % 7 0 6 5 6 1 2 0 4 8 1 4 4 9 % 4 8 9 0 4
rga % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
tid
ak
ad
a
ya
ng
me
ro
ko
k
*)

Kel
ua 1
rg
6 8 8 6 4 5 3 7 3 5 3 5 4 3 5 5 4 3 7 8 2 4 4 1 2
a
Be 4 6 0 7 9 5 6 4 3 8 5 4 6 9 1 6 0 7 5 3 3 0 0 1 3
rni 2
lai
Y

Kel
ua
rg
a–
∑ 3
Kel 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
9 8 4 2
ua 8 7 5 8 4 4 4 1 3 0 3 2 1 2 3 0 1 0 7 3 1
rg 6 9 0 9
2 8 9 1 0 6 7 4 5 7 1 4 1 6 3 6 3 5 5 9 4
a 1
be
rni
lai
“N

1 Kel 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 5 3 4 3 2 3 4 3 2 2 3
ua 9 6 7 9 0, 5 9 4 3 5 0 1 5 2 5 6 4 0 7 9, 3 0 9 7 9
rga
su
, , , , 7 , , , , , , , , , , , , , , 4 , , , , ,
da 0 0 1 7 1 6 1 5 3 9 1 9 4 3 5 0 3 9 3 3 8 2 8 5 1
h 1 7 7 8 % 2 7 3 3 3 9 8 8 4 6 9 4 7 2 % 2 2 2 0 1
me % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
nja
di
an
gg
ot
a
JK
N

Kel
ua 1
rg 1
7 8 7 7 5 5 2 3 6 4 5 4 4 7 4 4 3 5 6 3 4 3 1 2
a 1
Be 1 2 5 2 7 2 8 8 2 3 5 4 7 0 8 7 5 6 9 9 2 4 1 8
0
rni 7
lai
Y

Kel
ua
rg
a–
∑ 3
Kel 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
9 8 4 2
ua 8 7 5 8 4 4 4 1 3 0 3 2 1 2 3 0 1 0 7 3 1
rg 6 9 0 9
2 8 9 1 0 6 7 4 5 7 1 4 1 6 3 6 3 5 5 9 4
a 1
be
rni
lai
“N

1 Kel 8 8 9 8 8 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 7 8
ua 2 9 0 7 2, 7 4 3 0 7 4 1 0 1 8 7 3 2 0 0, 9 2 7 0 3
rga
me
, , , , 1 , , , , , , , , , , , , , , 0 , , , , ,
mil 9 8 5 8 4 4 3 4 7 4 1 6 6 0 8 2 0 3 9 0 7 0 6 0 6
iki 7 3 7 5 % 0 8 0 0 1 1 8 5 8 9 2 2 0 8 % 8 1 1 0 7
ak % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
ses
/m
en
gg
un
ak
an
sar
an
a
air
be
rsi
h

Kel
ua 2
rg 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
8 9 9 9 8 9 7 9 2 7
a 5 5 4 5 1 1 0 1 0 0 1 1 6 4 1
Be 1 2 0 0 8 3 1 9 8 5
1 9 4 9 5 3 6 8 7 0 2 6 6 0 4
rni 2
lai
Y

Kel
ua
rg
a–
∑ 3
Kel 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
9 8 4 2
ua 8 7 5 8 4 4 4 1 3 0 3 2 1 2 3 0 1 0 7 3 1
rg 6 9 0 8
2 7 9 1 0 6 7 4 5 7 1 4 1 6 3 6 3 5 5 9 3
a 9
be
rni
lai
“N

1 Kel 7 7 8 7 8 8 6 6 6 6 7 7 8 6 7 6 7 6 6 7 6 4 7 5 7
ua 6 8 7 2 3, 0 5 5 5 8 9 8 5 3 3 3 9 7 2 2, 7 3 9 0 1
rga
me
, , , , 5 , , , , , , , , , , , , , , 0 , , , , ,
mil 2 6 9 3 7 8 6 1 7 8 4 2 4 0 0 9 2 2 4 0 4 1 8 0 7
iki
ak
ses
/m
en
gg
un
ak 4 5 7 8 2 3 8 9 9 4 9 8 6 2 1 5 6 4 2 7 2 0 7
an
% %
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
ja
m
ba
n
kel
ua
rga

Kel
ua 2
rg 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 7 9 8 7 9 8 8 7 6 6 9 2 3
a 3 4 3 3 1 1 6 0 0 2 2
Be 3 5 3 5 0 2 5 4 6 0 0 1 0 5
8 0 9 1 7 8 1 1 6 8 6
rni 9
lai
Y
∑ 1 1 1 1 1 1 9 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 8 1 1 4 3
Kel 8 7 5 8 4 4 6 4 1 3 0 2 2 1 2 3 0 1 0 7 9 3 1 0 2
ua
rg
1 8 8 1 0 6 7 4 5 7 9 4 1 6 3 6 3 5 5 9 4 8
a– 7

Kel
ua
rg
a
be
rni
lai
“N

Ind
eks
Kelu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0, 0, 0,
, , , , 0, , , , , , , , , , , , , , , , ,
arga 0 0 0
0 1 1 0 08 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
Seh 3 5 8
8 2 7 9 6 7 6 7 7 2 5 6 1 5 2 4 2 6 3 6 2 0,
at 7 3 0
8 9 6 4 5 3 7 9 6 6 3 1 3 3 4 4 7 6 1 5 0
(IKS 7
) 9

Kelu
arga
den
gan
IKS
> 2
0,80 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 6
0 6 3 8 7 2 1 6 9 9 7 4 7 7 7 4 7 3 5 5 4 6 5 7 1 0
3
∑ 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2
Kelu 8 7 5 8 4 4 9 4 1 3 0 3 2 1 2 3 0 1 0 7 8 3 1 4 9
arga 2 8 9 1 0 6 6 7 4 5 7 1 4 1 6 3 6 3 5 5 9 9 4 0 1
2.7.3 Capaian Indikator Program Prioritas RPJMD/RPJMN
2.7.3.1 Capaian Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas Motaha tahun 2020
1. Cakupan Pelayanan Antenatal (K-1 dan K-4) Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha
Kecamatan Angata pada Tahun 2020

361
400

K1 k4

Berdasarkan pada grafik diatas jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 404. jumlah
pelayanan K1 pada ibu hamil di Puskesmas Motaha sebanyak 400 ibu hamil sedangkan
pelayanan K4 pada ibu hamil sebanyak 361 ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Motaha.
Sedangkan grafik cakupan Pelayanan Antenatal (K-1 dan K-4) Menurut Desa/
Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata pada Tahun 2020
dapat dilihat dibawah ini.

35
31
30 28 28 28
27 27
26 26 27
25
25 24 24 25
23
20
20 19 18
19
18
17
16 16 16
15
15 14 14 14 14
13
12
10 10 10 10
10 9 9 9 9
8 8 8 8
7 7
6
5
5 2 2

0
Te aya

m a

Bo ah
m ni
un aro

si e

a
nd uu i
ba so
on u

at ta

La ngu

Sa asa

wu a
Ko woi

Pu dab o

a pu

u
us Pu y

ng u a

M oso
an ao
An du

Sa P oer

M en
La gul
e

ta
ar ro

Pe ah

La P Aop
ab b

oa
n b

La go
M ga

Sim oo

d
nd
at m

La se

ge uli
o
te
J

ot
ai

In
l

K1
ok
m

g
g
M uda
P

k4
Pu

Berdasarkan pada grafik diatas jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 404. jumlah
pelayanan K1 dan K4 pada ibu hamil terbanyak di desa Puusanggula yaitu 31 pelayanan
K1 dan 27 pelayanan K4 sedangkan terendah di desa Mokoau yaitu 2 pelayanan K1 dan 2
pelayanan K4 pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Motaha.

2. Pelayanan Keluarga Berencana


Peserta Keluarga Berencana (KB) Menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Motaha Kecamatan Angata pada Tahun 2020
120

100
99

80

60
52 52

40 44
31 30
22 27 24 26
23 21
20 15 15 13
10 10
h

7 7
a

6 4
la

6
a

0
u

y
i
o

0
u
u

d
i

u
o

Ja

a
d

u
o

a
r

a u
r e

a
o

n
ta

0
b

o
g
r

In
ta
s
a

a
n

iw

a
e

s
a o

a o

g ip
n

e
b
m

g
g

s
b

o
a

a
o

p
ta
s
o

s a
a

u
e

d r

lo
n
g

o
a

g l
te
ta
g

k
M da

n u

o
m

u u

n u
b

w
m
s

e
m

o
d
n

o
o
ta

a u
im

A
u P

a u
e
a

a
u

e
M
a
n

M
a

B
A
u

La
K

S P

T
M

L P
u
a

P
L
a
P

S
P
L

P
Berdasarkan Grafik diatas, sebanyak 544 peserta, jumlah peserta terbanyak Desa
Puuroe sebanyak 99 kasus. Sedangkan desa Lamoeri dan Mokou tidak terdapat peserta
Keluarga Berencana (KB) berdasarkan data di Puskesmas Motaha.

3. Pelayanan Imunisasi
Cakupan Imunisasi HB0 Menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Motaha Kecamatan Angata pada Tahun 2020.

20
18
18
16
14
14
12
10 10
10 9
8 7 7
6 6 6 6
6 5 5 5 5
4 4
4 3 3
2 2
2
0 0 0

ah
ya
0

la
i
o
u

gu
ab bu

m so

a
n

au
Sa Pu ri

P aha

ea ipu
ar e

a
at a

d o

ey

M so
u

en
d

d
ar

Ja

a
sa ao

ta
o

as
M at

d ro
w

e
b

gg
n

an

In
at m

Si oo

ko
gg

d
o

lo
ab
La se

u
o
ai

si

gg l
g

te
o

u u

t
n u

n uu
m

n
M da

ew
m

o
b
n

o
m

A
u P
n

o
o

Sa
Te

B
A

La
u

La
K
n

La P
La
u

u
P

Berdasarkan grafik diatas, cakupan pelayanan imunisasi HB0 tahun 2020 adalah
137 cakupan pelayanan dengan jumlah pelayanan imunisasi HB0 terbanyak di desa Aopa
yaitu 18 bayi. Sedangkan yang terendah yaitu desa Lameori, Langgea Indah dan desa
Mokoau.
Cakupan Imunisasi BCG Menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Motaha Kecamatan Angata pada Tahun 2020
35

30 29

25 24 24
23 23 23

20 19 19
16
15
15 13 14
10 BCG
10 8 8 9 8
7 7
6 6
5 5
5
0
0
Aopa
Puao
Angata

Puuroe

Boloso
Teteasa
Sandey

Motaha
Kosebo

Lamoeri

Puulipu
Pewutaa

Mokoau
Lamooso
Mataiwoi
Pudambu

Simbangu
Landabaro
Puunggoni

Puusanggula
Lamoen
Sandarsi Jaya

Langgea Indah
Matabondu

Berdasarkan grafik, cakupan pelayanan imunisasi BCG tahun 2020 adalah 321

cakupan pelayanan dengan jumlah pelayanan imunisasi BCG terbanyak di desa Aopa

yaitu 29 bayi. Sedangkan jumlah pelayanan terkecil di desa Mokoau yaitu 0 Bayi.
Cakupan Imunisasi Polio 4 Menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Motaha Kecamatan Angata pada Tahun 2020
25

21
20 19

16 16 16
15 14
13 13 13
12 12
11 11
10
10 9 9
Polio
7 7 7
5 5
5 4
3
2

ng uu a
an ao
ar roe
ata a

Sa sa

M loso
Pu daba o

ey

Pe taha

A a

aI u
Sa Pu oeri

u
b a so
La ose i
bo bu

La ngu
un r o
mo i

La gula
Te aya

M en

Bo ah
K wo

La gon

La P op
M gat
A n du

ta
n b

oa
ge lip
tea
nd
us Pu
Sim o
ata m

mo

wu

nd
nd u
n

ok
J

o
g

g
M uda

si
P

Pu

Berdasarkan grafik diatas, cakupan pelayanan imunisasi Polio 4

tahun 2020 adalah 255 cakupan pelayanan dengan cakupan

imunisasi Polio 4 terbanyak di desa Kosebo yaitu 21 bayi. Sedangkan

cakupan imunisasi polio terendah di desa Mokoau yaitu 2 bayi

Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Menurut Desa/ Kelurahan Di


Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata pada Tahun
2020
25
25
22

19
20 18
17 17 17
16 16 16 16
14
15 13 13 13
11 11
10
9
10 8 8
7 7 IDL

5
2

0
ng uu a
an ao
ata a

ar roe

us Pu y
Sa sa

M loso
Pe taha
Sa Pu oeri
Pu daba o

A a

aI u

u
La ose i

ba so
bo bu

La ngu
mo i
un r o

La gula
Te aya

M en
K wo

Bo ah
La P op
e
La gon
M gat
An du

ta
n b

oa
ge lip
tea
nd
Sim o
ata m

mo

wu

nd
nd u
n

ok
m

o
g

g
M uda

si
P

Pu

Berdasarkan grafik diatas cakupan imunisasi IDL secara

keseluruhan adalah 325 cakupan pelayanan, dengan cakupan

terbanyak di desa Lamooso yaitu 25 bayi. Sedangkan cakupan


pelayanan imunisasi dasar lengkap terendah di desa Mokoau yaitu 2

bayi.

4. Cakupan D/S

Indikator yang menggambarkan tingkat patisipasi masyarakat

dalam kegiatan posyandu. Anak Balita yang ada (S) adalah Anak

balita usia 0-59 bulan yang berasal dari seluruh posyandu yang

melapor disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Anak

balita ditimbang (D) adalah Anak Balita yang ditimbang berat

badannya di sarana pelayanan kesehatan termasuk di posyandu dan

tempat penimbangan lainnya.

Manfaat dari menimbang balita setiap posyandu adalah untuk

mengetahui perkembangan pertumbuhan balita termasuk gizi balita,

kelengkapan imunitas atau imunisasi dan untuk mendapatkan

penyuluhan gizi pada orang tua balita.

Secara keseluruhan Persentase pelayanan D/S di wilayah kerja

Puskemas Motaha sebanyak 49.2%. Grafik persentase pelayanan D/S

menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha

Kecamatan Angata pada Tahun 2020 dapat dilihat:

90.0
82.3
80.0 78.9

70.0 65.4
63.5
58.4 60.3
60.0 60.5 55.2 55.1
51.9 52.3
50.1 55.0 45.1
50.0 47.9
46.0 46.3 42.6
41.2
40.0 36.3 36.7 38.5 37.6
31.9
30.0 D/S (%)

20.0

10.0

0.0
Bo ah
Te aya

m a
m ni
g o

La ngu
Ko o i
on u

ba o

aa

u
A n du

w a
nd uu ri
si e
at ta

Sa sa
Pu a b o

a ipu
u s Pu y

ok o
n g Pu p a
g o

M en
La gul
un ar
ab b

e
m s

ar ro
Sa P oe

oa
Pe a h
nd eb

M os
La go
w

an a

d
M ga

Si oo
at m

a
nd

ut
J

In
ge u l
ai

te
m

l
La s

ot
M u da

A
P

Pu

La

Berdasarkan grafik diatas persentase pencapaian D/S Puskesmas

tertinggi Desa Landabaro 82.3 %. Sedangkan persentase terendah di

desa Angata 31.9 %.

5. Pemberian Kapsul Vitamin A

Cakupan Bayi mendapat kapsul vitamin A adalah Cakupan bayi 6-

11 bln mendapat kapsul vitamin A dosis 100μA 2 kali per tahun di

suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan anak balita
mendapat kapsul vit. A adalah Cakupan anak balita umur 12-59 bln

mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi 200μA 2 kali per tahun di

suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Secara keseluruhan jumlah bayi 6-11 bulan di wilayah kerja

puskesmas Angata sebanyak 382 bayi, namun yang mendapat vitamin

A hanya 301 bayi (78.8%) yang tersebar menurut Desa/ Kelurahan Di

Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata pada Tahun

2020 dapat dilihat:

30 28
26
25 23

20 20
20 18
16 16
15
15
12 12 12
10 10 10 6-11 Bulan
10
8 8 8
6 6 6 6
5 3
2

0
Bo h
Te ya

L a ula
un aro

m i

si e
m so
La gu
Ko oi
ab bu

aa

In u

u
Sa P r i

ey
at ta

w a
nd bo

Sa sa

M so
a n ao

ng u u a
An u

M en
La gon

da
a r ro

oa
Pe a h

ge lip
oe

La P p
d

Si o o

Ja
M ga

a
nd

lo
n
La se
at m

ut
us Pu

Ao
on

o
gg
Pu a b

nd uu

te
ai

ba

ok
m

ot
m
g
M da

a
Pu

Pu

Berdasarkan grafik cakupan Pemberian Vitamin A pada bayi 6 –

11 Bulan tertinggi di desa Teteasa sebanyak28 bayi. Sedangkan

cakupan pemeberian Vitamin A pada bayi 6-11 bulan yang terendah

berada di desa Boloso sebanyak 2 bayi.

Secara keseluruhan jumlah anak balita 12-59 bulan di wilayah

kerja puskesmas Angata sebanyak 1.317 anak balita, namun yang

mendapat vitamin A hanya 617 anak balita (46.8%) yang tersebar

menurut Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha

Kecamatan Angata pada Tahun 2020 dapat dilihat:


45
40
40
37 37

35
32
31
30 30 30
30 29 29
28
27
26 26
25 24
23
22 22
20
20 19 19
18
12-59 Bulan
15
10
10 8

0
h
ya

la
ro

m ni
u

a
u
u

so

a
n uu i

u
ew h a
rs e

u
ta

Sa sa

u P y
d bo

M o so
d

u
er

d
g
b

n o

n Pu a
o

ta
e

a
a

a ro

ea p
iw

e
n

g
Si o o

In
n
m

sa a

p
iJ

a
M ga

d
o

ko
b

ta
o

g li
e
o

u
a

u u

o
te
g

n
La os
ta

l
a

g u
m
M da

o
A
b

o
n

o
n

Te
ta

B
La
m

La

M
a

K
A

Sa P
u

La
n
u

P
u
a
P

La

Berdasarkan grafik cakupan Pemberian Vitamin A pada anak

balita 12 – 59 Bulan tertinggi di desa Teteasa sebanyak 40 anak


balita Sedangkan cakupan pemeberian Vitamin A terendah berada di

desa Mokoau sebanyak 8 anak balita.

Secara keseluruhan jumlah balita 6-59 bulan di wilayah kerja

puskesmas Motaha sebanyak 1.699 balita, namun yang mendapat

vitamin A hanya 918 balita (54%) yang tersebar menurut Desa/

Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata

pada Tahun 2020 dapat dilihat:

80

70 68

60 58
55
51
49
50 46 45
43 43 43
40 41
39
40
34 34
32 32
28 29 29 28 6-59 bulan
30
24

20 16
11
10

0
an ao

ng Puu a
a r roe

M o so
ey
at a

nd bo

Sa sa

aI u
Pe ah a

u
Sa Pu eri
ba so

a
ab u

Ko oi

La n gu
un ro

m i

M en
La ul a
Te ya

Bo h
An d u

La g on

p
M g at

ge lip

oa
ta
at mb

nd
a

a
Si m o o

us Pu

Ao
L a se
Pu ab a

o
Ja
nd u

te

l
nd
on

wu
gg

ok
ot
ai

m
M da

si
Pu

Pu

La

Berdasarkan grafik cakupan Pemberian Vitamin A pada balita 6 –

59 Bulan tertinggi di desa Teteasa sebanyak 68 balita Sedangkan

cakupan pemeberian Vitamin A terendah berada di desa Mokoau

sebanyak 11 balita.

6. Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil

Anemia gizi adalah kekurangan kadar Haemoglobin (Hb) dalam

darah yang disebabkan karena kekurangan gizi yang diperlukan

untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia

ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia

kekurangan zat besi atau anemia gizi besi. Wanita hamil merupakan

salah satu kelompok yang rentan masalah gizi terutama anemia gizi

besi. Penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini terfokus pada

pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Ibu hamil

mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilannya.


Secara keseluruhan jumlah ibu hamil di wilayah kerja puskesmas

Angata sebanyak 408 ibu hamil, namun yang mendapat vitamin A

hanya 335 ibu hamil (82%) yang tersebar menurut Desa/ Kelurahan

Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata pada Tahun

2020 dapat dilihat :

30
26
25
24
25 23 23 23

19
20 18
17
16 16
14 14
15
10 Fe Bumil
9 9
10 8 8 8
7
6 6
4
5
2

0
ar roe

an ao

ng Puu a
ey
at a

nd bo

m so

Pe ah a

In u
ab bu

Ko oi

u n ro

La n g u

Sa sa

aa

M so

u
m i

Sa P eri

La u l a
Te ya

Bo h
M en
An du

L a go n

p
M ga t

ge l ip

oa
da
w

Si o o

nd

lo
Pu ab a

a
L a se

Ja

us Pu

Ao
ut
o
at m

o
on

nd u u

te

gg
ai

ot

ok
m
ba

m
M da

w
si

a
Pu

Pu

La

Berdasarkan grafik pencapaian pemberian Fe 90 tab 335 ibu hamil

(100%) dengan rincian terbanyak desa Puusanggulao, Lamoen dan

Desa Aopa sedangkan yang terkecil Desa Mokoau..

7. Bayi yang diberi ASI Ekslusif

Bayi baru lahir hingga 6 bulan hanya dapat menerima air susu

ibu (ASI) saja tanpa ditambah makanan lainnya. Pemberian makanan

pada bayi dengan cara ini disebut denga ASI Ekslusif. Baru setelah 6

bulan bayi dapat menerima dan mencerna makanan tambahan lain

sebagai makanan pendamping ASI.

Berdasarkan laporan bulanan Puskesmas Motaha, Cakupan bayi

yang mendapat Asi Ekslusif < 6 Bulan adalah 100% dari 385 bayi

yang lahir tahun 2020 yang tersebar menurut Desa/Kelurahan Di

Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata pada Tahun

2020 dapat dilihat :


35
32 32

30 28
26
25 24
22
21
20
20 18 18
17
15
15 13 13
12 12 Cakupan ASI
11 11
10 Ekslusif Bayi < 6
10 8 Bulan
7 7
5
5

an ao
si e

n g u u pa
ey

so
a t ta

n d bo

Sa sa

Pe a ha
b a so

aa

aI u
Sa P eri
La o se i
ab bu

La n gu
m i
u n ro

Te ya

La ula
M en

Bo a h
An d u

K o

L a go n

a r ro

ge l ip
w

lo
nd
M ga

a
Si m o o
Pu a ba

us Pu

Ao
o

ut
at m

Ja

nd
nd uu

te
on

gg
ai

ot
m

m
M da

P
Pu

Pu

La
8. Cakupan Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Cakupan Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan di Wilayah


Kerja Puskesmas Motaha Tahun 2020

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


BULAN
PBI NON PBI
Januari 12.430 1.580
Februari 12.414 1.596
Maret 12.383 1.613
April 12.379 1.599
Mei 12.373 1.648
Juni 12.454 1.626
Juli 12.454 1.626
Agustus 12.691 1.626
September 12.578 1.635
Oktober 12.880 1.717
November 13.282 1.711
Desember 13.159 1.711

a. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap

Kunjungan Rawat jalan adalah Pelayanan keperawatan

kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa,

pengobatan, rehabilitasi medik tanpa tinggal di ruang rawat inap

pada sarana kesehatan. Cakupan Rawat Jalan adalah Cakupan

kunjungan rawat jalan baru di sarana kesehatan pemerintah dan

swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Sarana

kesehatan adalah Tempat pelayanan kesehatan meliputi antara


lain; rumah sakit pemerintah dan swasta, puskesmas, balai

pengobatan pemerintah dan swasta, praktek bersama dan

perorangan. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan di Puskesmas

Motaha Tahun 2020

1400

1197
1200
1090
1047
1000
888 886 889
841
786
800
707
629 635
589
600

400

200

0
januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober novemberdesember

Berdasarkan grafik kunjungan pasien rawat jalan Januari s/d

Desember 2020 sebanyak 10.184 pasien dengan jumlah terbanyak di

Bulan Maret 1197 pasien dan terendah di bulan April sebanyak 589

pasien.

Jumlah Kunjungan Rawat Inap di Puskesmas Motaha Tahun 2020

100
92
90
84
81
80

70 68
62 60 60
60 58
53 51
50 48

40 35
30

20

10

0
januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember

Berdasarkan grafik kunjungan pasien rawat Inap Januari s/d

Desember 2020 sebanyak 752 pasien dengan jumlah terbanyak di

Bulan April 92 pasien dan terendah di bulan September 35 pasien.


b. Cakupan Rujukan

Cakupan Rujukan di Puskesmas Motaha Tahun 2020

120

102
100

84
80 78
80 76 77
73 72 70
67

60 56
52

40

20

0
januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember

Berdasarkan grafik Cakupan rujukan Januari s/d

Desember 2020 sebanyak 887 pasien dengan jumlah terbanyak di

bulan Juli 102 pasien dan terendah di bulan Agustus 52 pasien.

9. Rumah Tangga ber- PHBS

Rumah Tangga ber PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

adalah Rumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup

bersih dan sehat, yang meliputi 10 indikator, yaitu pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI eksklusif, balita

ditimbang setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan

dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat,

memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan sayur dan

buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak

merokok di dalam rumah.

10. Posyandu

Posyandu adalah Salah satu bentuk Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan

diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat guna

memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada

masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk

mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi, dan balita.

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, ditandai

oleh kegiatan Posyandu belum terlaksana secara rutin setiap bulan


dan jumlah kader kurang dari 5 orang. Posyandu Madya yaitu

Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali

per tahun, dengan rata-rata kader sebanyak 5 orang atau lebih, tetapi

cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah, yaitu kurang dari

50%. Posyandu Purnama yaitu Posyandu yang sudah dapat

melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata

kader sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatannya lebih

dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah

memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh

masyarakat yang kepesertaannya masih kurang dari 50% KK di

wilayah kerja Posyandu. Posyandu Mandiri yaitu Posyandu yang

sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun,

dengan rata-rata kader sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima

kegiatannya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program

tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana

sehat yang dikelola oleh masyarakat yang kepesertaannya lebih dari

50% KK di wilayah kerja Posyandu.

Jumlah Posyandu berdasarkan Strata di Wilayah Kerja Puskesmas

Angata tahun 2020

25
21

20

15

10

4
5
1
0
0
Pratama Madya Purnama Mandiri

Berdasarkan grafik diatas jumlah posyandu yang ada di

puskesmas Motaha sebanyak 26 Posyandu. Dengan Strata posyandu

pratama di Desa Mokoau, strata posyandu Purnama Desa Puunggoni,

Lamoeri, Langgea dan Aopa serta strata posyandu madya ada di 21

Desa.
11. Kelurahan/Desa Siaga Aktif

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan

sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan

mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawat daruratan

kesehatan secara mandiri. Dengan tersedianya bidan di Desa dan

mempunyai UKBM serta akses pelayanan kesehatan terdekat dan

memiliki kemandirian dan kesadaran yang tinggi dalam menangani

permasalahan kesehatan yang cepat.

12. Penyehatan Lingkungan

Penyehatan lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu

lingkungan hidup yang lebih sehat. Adapun kegiatan pokok untuk

mencapai tujuan meliputi penyediaan sarana air bersih, pemeliharaan

dan pengawasan kualitas lingkungan, pengembangan wilayah sehat

a. Pemantauan/Pemeriksaan Rumah Sehat

Perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai

faktor yang meningkatkan standar kesehatan penghuninya.

Melibatkan pendekatan sosiologis dan teknis pengelolaan faktor

resiko dan berorientasi pada lokasi, bangunan, kualifikasi

adaptasi, manajemen penggunaan dan pemeliharaan rumah di

lingkungan sekitarnya.

Pemantauan / pemeriksaan rumah sehat diwilayah kerja

Puskesmas Motaha tahun 2020 belum dilakukan hanya

berorientasi pada rumah tangga ber PHBS.

b. Keluarga yang memiliki Akses terhadap Air Bersih

Air minum yang berkualitas (layak) adalah Air minum yang

terlindung meliputi air ledeng (keran), keran umum, hydrant

umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH) atau mata air

dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa, yang


jaraknya minimal 10 meter dari pembuangan kotoran,

penampungan limbah, dan pembuangan sampah.

Sumur gali terlindung yaitu Sarana untuk menyadap dan

menampung air tanah dengan cara menggali tanah berbentuk

sumur agar mendapatkan air yang sehat dan murah serta dapat

dimanfaatkan oleh perorangan (rumah tangga) maupun kelompok.

Sumur gali dengan pompa yaitu Sumur gali yang dilengkapi

dengan mesin pompa.

Sumur bor dengan pompa yaitu Sumur yang metode

pembuatannya menggunakan alat (pantek, automatik, full

automatik) yang dilengkapi dengan pompa. Mata air terlindung

yaitu Suatu titik di mana air tanah mengalir keluar dari

permukaan tanah, atau permukaan muka air tanah (akuifer)

bertemu dengan permukaan tanah yang terlindung dari sumber

pencemaran. Penampungan air hujan (PAH) Wadah untuk

menampung air hujan sebagai air baku di daerah yang sumber

airnya sangat sedikit yang dapat digunakan untuk keperluan

minum dan personal higiene.

Berdasarkan data hasil pencatatan dan pelaporan jumlah

keluarga yang memiliki akses air minum di Wilayah Kerja

Puskesmas Motaha adalah sebanyak 17.223, sebagian besar

menggunakan sumur gali terlindungi. Rincian jumlah keluarga

yang memiliki akses air minum Menurut Desa / Kelurahan Di

Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Jumlah Keluarga yang memiliki akses air minum Menurut

Desa/ Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan

Angata pada Tahun 2020


JUMLAH SUMUR GALI PERPIPAAN
N0 DESA/KEL
PENDUDUK TERLINDUNG NON PDAM

1 Pudambu 1.092 99 0
2 Matabondu 825 58 0
3 Angata 533 48 0
4 Mataiwoi 501 69 0
5 Kosebo 885 67 0
6 Landabaro 515 52 0
7 Puunggoni 459 80 0
8 Lamooso 1.058 54 0
9 Simbangu 598 51 0
10 Lamoeri 812 63 0
11 Puuroe 524 50 0
12 Sandarsi Jaya 681 43 134
13 Teteasa 1.417 120 0
14 Sandey 914 47 0
15 Puao 852 79 0
16 Puusanggula 1.019 68 0
17 Lamoen 731 84 0
18 Motaha 892 100 0
19 Pewutaa 1.036 102 0
20 Aopa 1.022 92 0
21 Puulipu 538 37 0
22 Langgea Indah 379 25 0
23 Boloso 570 68 0
24 Mokoao 250 10 0
JUMLAH 18.214 17.223 123

c. Pemantauan Sarana Sanitasi Dasar Keluarga

Pemantauan Sarana Sanitasi Dasar Keluarga Menurut Desa/

Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata

pada Tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel dibawah ini

Pemantauan Sarana Sanitasi Dasar Keluarga Menurut Desa/

Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata

pada Tahun 2020


JAMBAN JAMBAN
SEHAT SEMI SEHAT
NO DESA/KEL
PERMANEN PERMANEN
(JSSP) (JSP)
1 Pudambu 29 13
2 Matabondu 23 59
3 Angata 18 60
4 Mataiwoi 28 53
5 Kosebo 51 92
6 Landabaro 40 90
7 Puunggoni 36 106
8 Lamooso 60 58
9 Simbangu 29 73
10 Lamoeri 55 92
11 Puuroe 45 72
12 Sandarsi Jaya 22 140
13 Teteasa 102 159
14 Sandey 18 67
15 Puao 27 116
16 Puusanggula 30 113
17 Lamoen 44 133
18 Motaha 13 140
19 Pewutaa 46 141
20 Aopa 44 133
21 Puulipu 40 62
22 Langgea Indah 49 42
23 Boloso 72 46
24 Mokoao 28 4
JUMLAH 949 2.046

d. Kelurahan/Desa yang melaksanakan STBM

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan

Pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi

meliputi 5 pilar yaitu tidak buang air besar (BAB) sembarangan,

mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan

yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah

cair rumah tangga dengan aman melalui pemberdayaan

masyarakat dengan metode pemicuan.

Desa melaksanakan STBM merupakan Desa yang sudah

melakukan pemicuan minimal 1 dusun, mempunyai tim kerja

masyarakat/Natural Leader, dan telah mempunyai rencana tindak

lanjut untuk menuju Sanitasi Total Desa STBM. Total Desa STBM

merupakan Desa yang telah mencapai 100 % penduduk

melaksanakan 5 pilar STBM. Desa Stop BABS (SBS) merupakan

Desa yang peduduknya 100 % mengakses jamban sehat.


BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN INOVASI NUSANTARA SEHAT SEBELUMNYA

1. Nusantara sehat yang ada di Puskesmas Motaha yaitu Profesi Dokter, perawat dan
kesehatan lingkungan.
2. Kegiatan yang dilakukan oleh Nusantara Sehat yaitu melakukan lomba balita sehat dan
memberikan piagam penghargaan berupa sertifikat (sebelum pandemi COVID-19).
3. Melakukan penyegaran kader posyandu.
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) PUSKESMAS TAHUN BERJALAN

3.1 Matriks RPK Puskesmas Tahun Berjalan Hasil Sinkronisasi Dengan RUKUNS (jika
ada NST).
Sudah ada Penugasan Khusus Nusantara Sehat Individual sebelumya di Puseksmas
Motaha.
3.2 Matriks Awal : Pemantauan Hasil Kegiatan Puskesmas Dengan Nusantara Sehat
Individual.

Pemantauan Hasil Kegiatan Puskesmas dengan Nusantara Sehat Individu

Target/ Situasi pada masa tugas NSI


Sasaran/Indik 1
No. Substansi 6 23
ator 1 bulan tahu 18 bulan
keberhasilan bulan bulan
n
GAMBARAN KOMITMEN DAERAH

Penerimaan Tenaga kesehatan


1 Diterima Diterima
Puskesmas terhadap NSI
Penerimaan Masyarakat
2 Diterima Diterima
terhadap NSI

Ada rumah
Ada, dan
3 Rumah tinggal NSI dinas
Sangat aman
disediakan

URAIAN TUGAS NSI


Ada, sesuai Ada, sesuai
dengan dengan
4 Uraian tugas NSI: (uraikan)
kompetensi kompetensi
nakes nakes
a. Tugas Pokok: Perawat Dilaksanakan Dilaksanakan
1. Melakukan Tindakan Terlaksana
 Dilaksanakan
perawatan
2. Menangani Kasus
 Dilaksankan Terlaksana
gawat darurat
3. Melakukan kegiatan
 Dilkasanakan Terlaksana
vaksinasi
Target/ Situasi pada masa tugas NSI
Sasaran/Indik 1
No. Substansi 6 23
ator 1 bulan tahu 18 bulan
keberhasilan bulan bulan
n
GAMBARAN PROGRESS PROYEK PERUBAHAN NSI
Uraian Kegiatan Proyek
Perubahan NSI
1.

2.
3.

GAMBARAN MANAJEMEN PUSKESMAS DENGAN NSI


6 P1 (perencanaan)
Sudah
dilakukan
- Perencanaan kegiatan
Dilakukan namun belum
melibatkan masyarakat
melibatkan
NSI
Sudah
dilakukan
- SMD Dilakukan namun belum
melibatkan
NSI
Sudah
dilakukan
- MMD Dilakukan namun belum
melibatkan
NSI
Sudah
disusun
bersama
Disusun
sesuai pmk
- RUK bersama sesuai
44/2015
Pmk 44/2015
namun belum
melibatkan
NSI
Belum
- Musrenbang Tk Desa Dilaksanakan
dilaksanakan
Belum
- Musrenbang Tk Kecamatan Dilaksanakan
dilaksanakan
- Keterlibatan Tim NS dalam Belum
Perencanaan dilibatkan
7 P2 (penggerakan pelaksanaan)
Sudah
dilaksanakan
- Penyusunan RPK Tahunan  Terlaksana
sebelum NSI
datang
Sudah
dilaksanakan
- Penyusunan RPK Bulanan  Terlaksana
sebelum NSI
datang
Sudah
-  Penyusunan jadwal kegiatan dilaksanakan
 Terlaksana
melibatkan sasaran/masyarakat sebelum NSI
datang
Sudah
- Pelaksanaan UKM dilaksanakan
 Terlaksana
melibatkan masyarakat sebelum NSI
datang
Sudah
dilaksanakan
- Lokmin bulanan  Terlaksana
sebelum NSI
datang
Sudah
dilaksanakan
- Lokmin LS  Terlaksana
sebelum NSI
datang
Sudah
- Keterlibatan NSI dalam dilaksanakan
 Terlaksana
Pelaksanaan sebelum NSI
datang
No. Substansi Target/ Situasi pada masa tugas NSI
Sasaran/Indik 1
6 23
ator 1 bulan tahu 18 bulan
bulan bulan
keberhasilan n
P3 (pemantauan pengawasan
8
dan pengendalian)
-     PKP (penilaian kinerja
puskesmas)
-     Monev Terpadu LS dari Belum Belum
dinas kesehatan dilaksanakan dilkasanakan
Belum Belum
-     Feed back hasil monev
dilaksanakan dilaksanakan
GAMBARAN SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
- Tenaga khusus  Ada Ada
- Sarana  Ada Ada
Ada,
 Ada, dipahami
- Pencatatan dipahami dan
dan dilakukan
dilakukan
Data
lengkap,
terkirim ke
- Pelaporan Data lengkap,
dinkes tepat
waktu,
dianalisis.
- Feedback (dari Dinkes
 Ada Ada
Kabupaten)
GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

9 SPM (12 indikator)


Belum
- Sosialisasi ke lintas sektor  Dilaksanakan
Dilaksanakan
Lengkap dan Lengkap dan
- Pelaporan
tepat waktu tepat waktu
- Feedback pelaporan SPM  Ada Ada

10 PIS-PK
Sudah
dilaksanakan
-     Pelatihan  Dilaksanakan sebelum ada
nusantara
sehat
Sudah
dilaksanakan
-     Perencanaan  Dilaksanakan sebelum ada
nusantara
sehat
Belum total
-     Pendataan Total coverage
coverage
Target/ Situasi pada masa tugas NSI
Sasaran/Indik 1
No. Substansi 6 23
ator 1 bulan tahu 18 bulan
keberhasilan bulan bulan
n
Sudah
dilaksanakan
-     Intervensi program Dilakukan sebelum ada
nusantara
sehat
Sudah
dilaksanakan
-     Evaluasi  Dilakukan sebelum ada
nusantara
sehat
Sudah
dilaksanakan
Keterlibatan NSI Dilibatkan sebelum ada
nusantara
sehat
-     Nilai IKS
PENURUNAN AKI
11 Terlaksana Sebutkan kegiatan yang diikuti
AKNEONATAL
PELAYANAN KIA DI
12 Terlaksana Dilibatkan
PUSKESMAS
PENINGKATAN CAKUPAN
13 Terlaksana Dilibatkan
IMUNISASI

14 VAKSINASI COVID 19 Terlaksana Dilibatkan


Belum
15 PP-PTM Terlaksana
dilibatkan
Belum
16 PP- TBC Terlaksana
dilibatkan
GAMBARAN DUKUNGAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
 Ada, lancar,
 Ada, lancar, digunakan
17 Dana BOK digunakan untuk UKM,
untuk UKM, NS belum
terlibatkan
18 Dukungan LS
- Kecamatan  Ada Ada
- Desa  Ada Ada
- Swadaya masyarakat  Ada Ada

GAMBARAN PEMBINAAN DARI DINKES KABUPATEN

- Supervisi terpadu  Ada Ada

- Supervisi NS  Ada Ada

Target/ Situasi pada masa tugas NSI


Sasaran/Indik 1
No. Substansi 6 23
ator 1 bulan tahu 18 bulan
keberhasilan bulan bulan
n

19 Akreditasi Puskesmas

Terlaksana
-  Pendampingan dinkes Dilaksanakan sebelum NS
datang
Terlaksana
-  Penyusunan SPO Dilaksanakan sebelum NS
datang
Terlaksana
-  Implementasi SPO Dilaksanakan sebelum NS
datang
Terlaksana
-  Self Assessment Dilaksanakan sebelum NS
datang
-  Survei Akreditasi Dilaksanakan Akreditasi
sudah
dilaksanakan
pada tahun
2017
sebelum NS
datang
Terlaksana
-  Penerimaan rekomendasi
Dilaksanakan sebelum NS
hasil survey
datang
Terlaksana
- Pelaksanaan tindak lanjut Dilaksanakan
sebelum NS
sesuai rekomendasi hasil survei semua nakes
datang
Madya
- Status akreditasi Paripurna
(2017)
Ada alternatif
20 Hambatan Belum ada
solusi

Lain-lain yang dipandang


21 penting dilaporkan sesuai Belum
kesepakatan dengan daerah.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Motaha

dapat dilihat melalui beberapa indikator, antara lain : mortalitas

(angka kematian), morbiditas (angka kesakitan) dan status gizi.

2. Dalam pelaksanaan program – program kesehatan masih banyak

permasalahan – permasalahan, namun secara umum hasil

pelaksanaan program kesehatan di wilayah kerja Puskesmas

Motaha tahun 2020 menunjukkan peningkatan apabila

dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

B. SARAN
1. Peningkatan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat dalam

upaya kesehatan masih perlu ditingkatkan melalui kemitraan yang

setara, terbuka dan saling menguntungkan dalam upaya

pemberdayaan perilaku hidup bersih dan sehat.

2. Perlu adanya upaya untuk meningkatankan sistem informasi

kesehatan dalam hal ini penyediaan data dan informasi yang

berkualitas melalui sistem pelaporan dan pencatatan yang lengkap,

tepat dan valid.

Anda mungkin juga menyukai